Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
190301163/AET 3
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Seksual” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen
Ir. Irsal, MP ; Antonio Marro Sipayung, SP., M.Agr ; Dr. Ir. Mariati, M.Sc ;
Ir. Rosita Sipayung, MP ; Hafnes Wahyuni, SP., MP ; selaku dosen mata kuliah
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
penulisan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan Praktikum ........................................................................................ 2
Kegunaan Penulisan .................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dari genus mangifera dengan nama spesies Mangifera indica L. Nama spesies
tanaman mangga memiliki arti “tanaman dari India berbuah mangga”. Lebih dari
1000 variasi mangga yang diketahui berasal dari dua galur biji mangga –
memiliki ciri berbentuk pohon besar seperti tumbuhan hutan dan tumbuh baik di
mengingat bahwa mangga memiliki tingkat keragam genetik yang tinggi dan
sesuai dengan keadaan agroklimat di Indonesia serta memiliki pangsa pasar yang
luas. Namun, produksi mangga di Indonesia saat ini masih terbilang cukup rendah
meskipun Indonesia menduduki peringkat kelima dari total produksi dunia setelah
India, Cina, Thailand dan Meksiko. Hal ini kerana belum adanya program
pemuliaan yang lebih terarah dan berkesinambungan, tingginya gugur buah yang
menyulitkan proses hibridisasi, hanya satu buah per biji serta sistem penanganan
pra dan pasca panen yang belum memadai ditingkat petani (Broto, 2003).
2
mulai maju, ditemukan teknik pebanyakan tanaman yang lebih modern seperti
teknik kultur jaringan. Melalui teknik kultur jaringan bagian tanaman yg kecil bisa
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar hingga mencapai ribuan (Lakitan,
1996).
yaitu, (1) adanya hormon pembungaan atau florigen yang mengalihkan fase
vegetatif menjadi reproduktif, (2) adanya kondisi nutrisi yang optimum, (3)
kepekaan terhadap intensitas cahaya yang dapat diterima oleh tanaman (kepekaan
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
tanamanbuah yang dapat digunakan untuk perbanyakan ini adalah akar dan batang
ditumbuhkan daribagian sel tanaman yang tidak dibuahi (Harjadi et al., 2010)
penanganan yang praktis atau mudah dengan harga yang relatif murah dan tidak
berkecambah yang rendah dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk
minimum untuk perkecambahan. Tuntutan suhu selalu kostan tetapi dapat berubah
menurut waktu atau berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan yang lain seperti
karbon dioksida, dan etilen. Oksigen sangat perlu untuk proses respiransi yang
bila biji disimpan di ruang simpan bersuhu dingin, dan sering dapat diatasi oleh
giberelik. 5. Biasanya petani mendapatkan benih dari dua sumber, yaitu dari
pedagang yang berasal dari produsen benih dan dari petani itu sendiri. Keduanya
baik, benih dapat disimpan beberapa tahun tanpa harus kehilangan viabilitas yang
benih selama penyimpanan adalah temperatur dan kadar air benih. Penurunan
viabilitas dapat ditekan serendah mungkin bila benih disimpan pada temperatur
digunakan adalah biji. Biji disemaikan untuk dijadikan tanaman baru, ini bisa
3
dijadikan bibit. Tanaman baru dari biji meskipun telah diketahui jenisnya kadang
kadang sifatnya menyimpang dari pohon induknya, dan bahkan banyak tanaman
yang tidak menghasilkan biji atau jumlah bijinya yang sedikit (Suwandi, 2013).
Dalam siklus ini biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Sifat turunan
kecambah terjadi dalam tiga fase. 1). Fase embrio dimulai dengan fusi antara
gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot, 2) Fase Juvenil dimulai dengan
perkecambahan biji dan embrio tumbuh menjadi tanaman muda.Dalam fase ini
umum tanaman pada fase ini tidak respon terhadap zat perangsang pembungaan,
3) Pada fase dewasa tanaman mencapai ukuran maksimal dan memasuki stadia
yang di dominasi oleh pembentukan bunga buah dan biji, 4) fase transisi adalah
fase pada saat tanaman secara bertahap kehilangan sifat Juvenilitas nya dan
memasuki masa dewasa. Perubahan ini di tujukan pada perubahan morfogi seperti
Endang, 2014)
Suhardjo 2002)
BAHAN DAN METODE
pada pukul 08.00 sampai dengan selesai yang dilaksanakan secara daring di Jln
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop sebagai
alat dalam mengerjakan laporan dan juga melakukan praktikum online, aplikasi
dosen Perbanyakan Tanaman, kertas sebagai media dalam mencatat hal-hal yang
praktikum.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 3 biji mangga
dan 3 biji durian sebagai objek pengamatan, topsoil dan sekam padi sebagai media
tanam, e-book sebagai sumber bacaan, literatur sebagai sumber pendahuluan dan
tinjauan pustaka. Air berfungsi untuk membantu biji dalam perkembangan nya.
Prosedur Praktikum
2. Dicampurkan media tanam top soil dan sekam padi dengan rasio 1:1
7. Diletakkan biji mangga dan durian ke dalam polybag yang telah di isi
media tanam
Hasil
Pencampuran top soil dan sekam padi, lalu dimasukkan ke dalam polybag
Pembahasan
Perbanyakan tanaman ada dua yaitu generatif dan vegetatif. Hal ini sesuai
tanaman buah-buahan terdiri dari dua cara, yakni perbanyakan generatif dan
tanaman secara generatif memiliki kelebihan yaitu penanganan yang praktis atau
mudah dengan harga yang relatif murah dan tidak memerlukan keahlian yang
air, suhu, cahaya. Hal ini sesuai dengan literatur Praktiknyo (2002) yang
minimum untuk perkecambahan. Tuntutan suhu selalu kostan tetapi dapat berubah
menurut waktu atau berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan yang lain seperti
karbon dioksida, dan etilen. Oksigen sangat perlu untuk proses respiransi yang
bila biji disimpan di ruang simpan bersuhu dingin, dan sering dapat diatasi oleh
giberelik. 5. Biasanya petani mendapatkan benih dari dua sumber, yaitu dari
pedagang yang berasal dari produsen benih dan dari petani itu sendiri. Keduanya
baik, benih dapat disimpan beberapa tahun tanpa harus kehilangan viabilitas yang
benih selama penyimpanan adalah temperatur dan kadar air benih. Penurunan
viabilitas dapat ditekan serendah mungkin bila benih disimpan pada temperatur
dari buah tersebut melalu proses penyemaian. Hal ini sesuai dengan literatur
11
umum dijumpai, bahan yang digunakan adalah biji. Biji disemaikan untuk
embrio, fase Junivel, fase dewasa, fase transisi. Hal ini sesuai dengan literatur
perkembangan tanaman dari kecambah terjadi dalam tiga fase. 1). Fase embrio
dimulai dengan fusi antara gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot, 2)
Fase Juvenil dimulai dengan perkecambahan biji dan embrio tumbuh menjadi
morfologi tanaman berkembmg .secara umum tanaman pada fase ini tidak respon
ukuran maksimal dan memasuki stadia yang di dominasi oleh pembentukan bunga
buah dan biji, 4) fase transisi adalah fase pada saat tanaman secara bertahap
kehilangan sifat Juvenilitas nya dan memasuki masa dewasa. Perubahan ini di
perangsang pembungaan
pengtur tumbuh dan perawatan tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur
Yuniastuti, Suhardjo (2002) yang menyatakan bahwa upaya yang harus dilakukan
Harjadi, Sri Setyati dan Winarso D, Ketty Suketi. 2010. Aspek – Aspek Penting
Budidaya Tanaman Buah– Buahan. Jakarta: Gramedia
Suhardjo. 2002. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara Suwandi.
2013. Petunjuk Teknis Perbanyakan Tanaman. Yogyakarta.