Oleh :
NIM : 119350092
B. Pengerjaan Soal
1. Pada evaporasi buah manga bahan dimasukkan sebanyak 1500kg/hari dengan kadar air 78%.
Produk yang dihasilkan mengandung buah mangga sebesar 25%. Hitung produk air yang
teruapkan.
Jawab :
a. Berat Produk
Bahan masuk: Bahan keluar
Kadar air masuk (1500kg/hari)= W+Kadar buah keluar .P
22% (1500kg/hari)=0+25% P
0,22(1500)= 0,25P
P= 1320 kg/hari
1500kg/hari EVAPORASI P
Jawab :
Diketahui:
Massa susu segar: 100kg
Air 90%
Lemak 5%
Protein 3%
Lainnya 2%
Susu bubuk 10%
Dijawab :
• Feed= Water+Product
Susu segar (A) = Air yang teruapkan (B)+ susu bubuk C)
100kg = B+C…………(pers 1)
• Komposisi Akhir
Lemak = (5 kg / 11 kg)* 100% = 45,45%
Protein = (3 kg / 11 kg) * 100% = 27,27%
Komponen lain = ( 2kg / 11 kg)* 100% = 18,18%
Jadi jumlah susu bubuk yang dihasilkan sebanyak 11kg dengan rendemen 11%
serta komposisi akhir lemak, protein, dan komponen lain masing-masing sebesar
45,45% , 27.27% , dan 18,18%.
W (B)
P(C)
Pengeringan Semprot
100 kg susu segar (A)
Protein 3% = 3kg
Lainnya 2%=2kg
C. Pembahasan
Prinsip dari kesetimbangan massa adalah total berat yang masuk (input) ke dalam suatu
tahap proses atau proses keseluruhan akan sama dengan total berat dari output-nya. Perubahan
yang terjadi adalah perubahan wujud dari input menjadi bentuk lainnya pada saat output.
Bahan yang masuk ke dalam suatu tahap proses dapat berupa satu jenis bahan atau lebih,
begitu juga bahan yang keluar dapat berupa satu atau lebih produk yang dikehendaki, limbah
(waste) ataupun kehilangan yang tidak terkontrol.
Prinsip ini dapat digunakan dalam menghitung rendemen dari proses ekstraksi atau sortasi,
proporsi campuran bahan dalam suatu formulasi, kehilangan dalam proses, komposisi bahan
awal dan akhir.
Proses pembuatan susu bubuk menggunakan prinsip pengeringan yang tidak lepas dari
proses pindah masa dan pindah panas. Pengeringan akan terjadi saat aktivitas air bahan lebih
besar daripada kelembaban relatif kondisi bahan, sehingga akan terjadi perpindahan molekul
air dari bahan ke udara (dehidrasi).(Olivia 2016). Serta ketepatan dalam menentukan seberapa
besar kadar air yang harus hilang akan membuat produk menjadi lebih optimal dalam proses
produksinya.
Contoh aplikasi lain pada kesetimbangan massa adalah di dalam proses sortasi buah di
mana dipisahkan buah yang rusak (busuk, memar) dari buah yang berkualitas baik sesuai
standar mutunya, juga materi yang tidak dikehendaki, yaitu kotoran (daun, ranting, kerikil).
Sesuai dengan prinsip kesetimbangan massa maka berat bahan buah yang belum disortasi
(input) akan sama jumlahnya degan buah hasil sortasi dengan bagian-bagian yang tidak
dikehendaki (buah rusak dan kotoran). Serta dalam proses pengeringan, misalnya, yang terjadi
adalah pengeluaran air dari bahan pangan.