Januari 2021 Peta Konsep Pendahuluan Kita telah mempelajari sistem pernapasan. Pada saat melakukan ekspirasi, kita mengeluarkan karbon dioksida dan air dari dalam tubuh. Karbon dioksida dan air merupakan produk limbah dari aktivitas metabolisme di dalam sel-sel tubuh. Proses pengeluaran limbah metabolisme itulah yang disebut dengan ekskresi. Produk limbah yang mengandung nitrogen seperti amonia merupakan produk limbah yang paling berbahaya. Molekul tsb mudah larut dan dapat membunuh sel jika konsentrasinya sangat tinggi. Hati bekerja mengubah amonia menjadi bentuk relatif tidak berbahaya yang disebut dengan urea. Urea kemudian dilepaskan ke dalam darah. Pada saat melintasi ginjal, darah disaring sehingga urea tertahan di ginjal kemudian dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine. Bagaimana jika produk berbahya tsb tidak dikeluarkan dari tubuh? Perlu diketahui... Perbedaan ekskresi dengan sekresi; ekskresi adalah proses pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang merupakan sisa metabolisme atau bahan yang berlebiha dari sel. Sekresi adalah proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Macam-macam pengeluaran oleh tubuh: 1. defikasi, 2. sekresi, 3. ekskresi Jenis-jenis Pengeluaran dari Tubuh Organ-organ Ekskresi pada Manusia Paru-paru; berperan untuk mengekskresikan karbon dioksida dan uap air yang dihasilkan selama respirasi. CO2 yang dihasilkan selama respirasi dalam sel dibawa oleh hemoglobin dalam darah. Kulit; berperan untuk mengekskresi urea, garam dan kelebihan air melalui kelenjar keringat yang ada di kulit. Ginjal; berperan untuk mengekskresi limbah cair. Hati; berperan untuk membuang urea, pigmen empedu dan racun. Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dan merupakan kelenjar detokdifikasi. Organ Ekskresi Manusia Struktur Hati Hati sebagai organ ekskresi berfungsi mengeluarkan pigmen empedu (dari prombakan sel darah merah yang telah tua dan rusak di dalam hati). Sel-sel hati yang khusus bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Sel tersebut akan menguraikan hemoglobin menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globulin. Senyawa hemin dalam hati diubah menjadi pigmen empedu, yaitu bilirubin (berwarna hijau-biru) dan biliverdin (berwarna kuning kehijauan). Selanjutnya, pigmen empedu tersebut dikirim ke usus. Di dalam usus, zat bilirubin dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning kecoklatan) yang memberi warna pada feses dan urine. Hemin; merupakan eritrosit yang telah dirombak oleh sel-sel histiosit dalam hati yang diubah menjadi zat warna empedu berupa bilirubin dan biliverdin. Globin; bagian dari Hb selain heme. Pada ekskresi globin tidak dibuang melainkan diperlukan kembali oleh tubuh dalam proses metabolisme protein dan pembentukan Hb baru. Globulin; salah satu fraksi utama protein dalam darah. Berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan asam lemak. Struktur Kulit Kulit sebagai organ ekskresi berfungsi mengeluarkan urea, garam,dan air melalui kelenjar keringat (glandula sudorifera) Kelenjar keringat tersebar diseluruh permukaan tubuh. Bagian pangkal kelenjar keingat berhubungan dengan kapiler darah dan saraf simpatetik. Proses pengeluaran keringat diatur oleh pusat pengatur suhu di dalam otak, yaitu hipotalamus Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin yang memengaruhi kegiatan kelenjar keringat, jika pusat pengatur suhu mendapat rangsangan, misalnya karena kepanasan atau lelah setelah berolahraga maka rangsangan tsb akan dteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya, kelenjar keringat menyerap air, garam dan sedikit urea dari kapiler darah lalu mengirimkannya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat tsb menyerap panas dan menguap sehingga suhu tubuh normal kembali. Jumlah ekskresi keringat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, emosi, aktivitas tubuh, dan psikologi. Fungsi garam (natrium) dalam darah adalah untuk menjaga keseimbangan cairan, kesehatan jantung, hati dan ginjal. Kehilangan banyak garam dapat menyebabkan kejang dan pingsan. Ekskresi Kulit Struktur Ginjal Ginjal Ginjal menyerupai bentuk kacang denga panjang sekitar 10cm, berada tepat diatas pinggang di kedua sisi tulang punggung, ginjal kanan terletak lebih tinggi dari ginjal kiri. Ginjal sebagai organ ekskresi berperan dalam mengeluarkan limbah cair berupa urine. Ginjal merupakan bagian dari suatu rangkaian organ yang dikenal sebagai sistem kemih atau sistem urinaria. Struktur ginjal terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah luar (korteks) dan daerah dalam (medula) dan (pelvis ranalis). Setiap ginjal terdiri atas sejumlah besar unit fungsional tubular yang tipis dan mikroskopis yang disebut dengan nefron atau tubulus uriniferous. Sistem urinaria terdiri atas beberapa organ; ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Pertanyaan menantang.. 1. Jelaskan mengapa ketika kedinginan kita lebih sering ingin buang air kecil! 2. Mengapa setiap orang memiliki bagian kulit yang berbeda-beda ketika mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak? 3. Mengapa warna urine berbeda-beda ketika diekskresikan? Kadang kuning kdang putih atau bahkan merah. Apa penyebabnya? 4. Analisis mengapa manusia memiliki dua ginjal? Bagaimana jika salah satunya di cabut? 5. Analisis mengapa pada laki-laki urine tidak keluar bersamaan dengan sperma? Ada kaitannya dengan sistem reproduksi. Sistem Urinaria Sistem urinaria terdiri atas beberapa organ; ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ureter terdapat di setiap ginjal. Ureter inilah yang terhubung ke kantong besar yang disebut kandung kemih (tempat penyimpanan urine). Pada akhir kandung kemih, terdapat saluran berotot yang disebut uretra. Uretra bekerja sebagai saluran tempat pembuangan. Bagian terakhir dari uretra terdapat cincin otot (spingter) yang mengontrol pelepasan urine dari kandung kemih. Urine → ureter (kontraksi dinding ureter) → kandung kemih → mengembang dan mengempis → kandung kemih penuh → peregangan → merangsang ujung saraf sensorik pada dinding kandung kemih → impuls dikirim ke otak → seseorang merasakan kapan kandung kemihnya harus di kosongkan Darah yang berada di arteri masuk ke ginjal. Zat sisa yang tidak terpakai lagi akan dipisahkan oleh ginjal. Darah yang telah bersih selanjutnya dikirim kembali melalui vena ginjal. Nefron (satuan struktural dan fungsional terkecil dari ginjal) Struktur nefron: 1. Badan malhigi; tersusun dari glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman 2. Tubulus kontortus proksimal; bentuk berkelok-kelok dari korteks sampai medulla dan beruhubungan langsung dengan kapsula Bowman (tubulus pertama) 3. Lengkung henle; terdiri dari saluran menurun naik berbentuk “U” 4. Tubulus kontortus distal; saluran kompleks (tubulus kedua) 5. Tubulus kolektivus; tubulus yang mengumpulkan urine dari nefron. Struktur Nefron Fungsi struktur nefron Badan malphigi, berfungsi untuk mengumpulkan cairan hasil penyaringan glomerulus Kapsula Bowman, berfungsi untuk mengumpulkan cairan hasil penyaringan glomerulus Glomerulus, berfungsi sebagai tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, glukosa, asam amino, garam, dan urea untuk menghasilkan urine primer. TKP, tempat penyerapan kembali (reabsorpsi) urne primer. Berfungsi untuk menghasilkan urine sekunder dengan kadar urea tinggi. Lengkung henle “U”, penghubung antara TKP dan TKD. ↓ permeabel terhadap air kedap terhadap ion. ↑ permeabel terhadap ion kedap terhadap air TKD, tempat terjadinya penambahan zat tidak berguna lain dalam bentuk urine sekunder (proses augmentasi) Tahapan pembentukan urine Pembentukan Urine Komposisi Urine Faktor-faktor yang memperngaruhi produksi urine Hormon Antidiuretik (ADH) Suhu Konsentrasi darah Gejolak emosi dan stres Kelainan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi Albuminaria Anuria Gagal ginjal Batu ginjal Dermatitis Penyakit kuning Diabetes millitus Hepatitis Jerawat