Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah

No. 03/01/Th. XXIV, 4 Januari 2021

BERITA
RESMI
STATISTIK
Perkembangan Nilai Tukar Petani
Dan Harga Produsen Gabah
A. Perkembangan Nilai Tukar Petani
• Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga
yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar
petani (Ib).
• NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat
Nilai Tukar kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga
menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk
Petani (NTP) pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun
untuk biaya produksi.
Desember 2020 • NTP nasional Desember 2020 sebesar 103,25 atau naik 0,37
persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP
sebesar 103,25 dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik
atau naik 0,37 sebesar 0,82 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga
yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,44 persen.
persen • Secara nasional, NTP Januari–Desember 2020 sebesar 101,65
dengan nilai It sebesar 107,46 sedangkan Ib sebesar 105,72.
• Pada Desember 2020, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan
tertinggi (2,37 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi
lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Aceh mengalami penurunan
terbesar (1,12 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi
lainnya.
• Pada Desember 2020 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi
Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,58 persen yang
disebabkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok
pengeluaran.
• Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional
Desember 2020 sebesar 104,00 atau naik 0,70 persen
dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 1


1. Nilai Tukar Petani (NTP)
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 34 provinsi di Indonesia pada
Desember 2020, NTP secara nasional naik 0,37 persen dibandingkan NTP November 2020, yaitu
dari 102,86 menjadi 103,25. Kenaikan NTP pada Desember 2020 disebabkan oleh kenaikan indeks
harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.

Kenaikan NTP Desember 2020 dipengaruhi oleh naiknya NTP di empat subsektor pertanian,
yaitu NTP Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 1,01 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat sebesar 1,63 persen; Subsektor Peternakan sebesar 0,41 persen; dan Subsektor Perikanan
sebesar 0,86. Sementara itu, NTP pada subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu Subsektor
Tanaman Pangan sebesar 0,54 persen.

Tabel 1
Nilai Tukar Petani Per Subsektor Serta Persentase Perubahannya (2018=100)
Subsektor November 2020 Desember 2020 % Perubahan
(1) (2) (3) (4)
Gabungan/Nasional
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 102,86 103,25 0,37
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 109,26 110,15 0,82
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 106,22 106,69 0,44
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,24 106,86 0,58
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 105,79 105,92 0,12
Gabungan/Nasional tanpa Perikanan
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 102,93 103,30 0,36
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 109,36 110,25 0,81
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 106,25 106,72 0,45
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,24 106,87 0,59
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 105,84 105,97 0,12
1. Tanaman Pangan
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) 100,89 100,34 -0,54
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 107,23 107,17 -0,05
- Padi 108,06 107,81 -0,23
- Palawija 106,56 107,04 0,45
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 106,28 106,81 0,49
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,44 107,10 0,62
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 105,81 105,96 0,14
2. Hortikultura
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 101,27 102,29 1,01
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 107,62 109,06 1,34
- Sayur-sayuran 108,58 110,86 2,10

- Buah-buahan 105,12 104,40 -0,68


- Tanaman Obat 116,52 116,69 0,15
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 106,27 106,62 0,33
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,11 106,63 0,49
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 106,29 106,32 0,03

2 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


Lanjutan Tabel 1
Subsektor November 2020 Desember 2020 % Perubahan
b. Subsektor Hortikultura (NTPH)
(1) (2) (3) (4)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
a. Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) 110,00 111,80 1,63
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 116,33 118,78 2,10
- Tanaman Perkebunan Rakyat 116,33 118,78 2,10
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 105,80 106,28 0,45
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 105,98 106,58 0,56
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 104,89 104,96 0,07
4. Peternakan
a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 98,32 98,72 0,41
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 105,10 105,93 0,79
- Ternak Besar 106,53 106,57 0,03
- Ternak Kecil 106,56 106,60 0,04
- Unggas 101,71 103,29 1,56
- Hasil Ternak 106,64 108,72 1,94
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 106,92 107,32 0,38
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,16 106,77 0,58
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 107,36 107,61 0,23
5. Perikanan
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 100,86 101,72 0,86
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 106,32 107,53 1,13
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 105,43 105,72 0,27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,23 106,72 0,47
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 104,42 104,51 0,09
5.1. Perikanan Tangkap
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 100,97 102,00 1,03
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan (It) 106,29 107,65 1,29
- Penangkapan Perairan Umum 106,41 106,90 0,46
- Penangkapan Laut 106,07 107,52 1,37
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 105,27 105,54 0,26
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,36 106,81 0,43
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 103,82 103,89 0,07
5.2. Perikanan Budidaya
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 100,65 101,24 0,58
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Pembudidaya Ikan (It) 106,37 107,32 0,89
- Budidaya Air Tawar 103,31 104,19 0,85
- Budidaya Laut 108,49 109,37 0,81
- Budidaya Air Payau 107,11 108,11 0,93
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Pembudidaya Ikan (Ib) 105,68 106,01 0,30
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 106,02 106,58 0,52
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 105,38 105,51 0,12

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 3


2. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It)
Pada Desember 2020, secara nasional It naik sebesar 0,82 persen dibanding It November
2020, yaitu dari 109,26 menjadi 110,15. Kenaikan It pada Desember 2020 disebabkan oleh naiknya
It di empat subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 1,34 persen;
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,10 persen; Subsektor Peternakan sebesar 0,79
persen; dan Subsektor Perikanan sebesar 1,13 persen. Sementara itu, pada Subsektor Tanaman
Pangan mengalami penurunan sebesar 0,05 persen

3. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib)


Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat
perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta
fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada Desember 2020, secara nasional Ib naik sebesar 0,44 persen bila dibanding Ib
November 2020, yaitu dari 106,22 menjadi 106,69. Hal ini disebabkan oleh kenaikan nilai Ib pada
seluruh subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,49 persen; Subsektor
Tanaman Hortikultura sebesar 0,33 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar
0,45 persen; Subsektor Peternakan sebesar 0,38 persen; dan Subsektor Perikanan sebesar 0,27
persen.

4. NTP Menurut Subsektor


a. NTP Tanaman Pangan (NTPP)
Pada Desember 2020 terjadi penurunan NTPP sebesar 0,54 persen. Hal ini terjadi
karena It mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,49 persen.
Penurunan It pada Desember 2020 disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok
padi sebesar 0,23 persen. Sementara itu, kelompok palawija (khususnya komoditas jagung)
mengalami peningkatan sebesar 0,45 persen.

Peningkatan Ib sebesar 0,49 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok


Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,62 persen dan kenaikan Indeks Kelompok Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen.

b. NTP Tanaman Hortikultura (NTPH)


Pada Desember 2020 terjadi kenaikan NTPH sebesar 1,01 persen. Hal ini terjadi karena
It meningkat sebesar 1,34 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,33 persen.
Peningkatan It pada Desember 2020 disebabkan oleh naiknya It pada dua kelompok
penyusun NTPH yaitu kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas cabai rawit, cabai
merah, dan tomat) sebesar 2,10 persen; dan kelompok tanaman obat (khususnya komoditas
jahe) sebesar 0,15 persen. Sementara itu kelompok buah-buahan (khususnya komoditas
salak dan apel) mengalami penurunan sebesar 0,68 persen.

4 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


Peningkatan Ib sebesar 0,33 persen yaitu dari 106,27 menjadi 106,62 disebabkan oleh
kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,49 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM
sebesar 0,03 persen.

c. NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)


Pada Desember 2020 terjadi kenaikan NTPR sebesar 1,63 persen. Hal ini terjadi karena
It meningkat sebesar 2,10 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,45 persen.
Peningkatan It Desember 2020 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman
perkebunan rakyat khususnya komoditas kelapa sawit dan karet.
Peningkatan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok KRT
sebesar 0,56 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,07 persen.

d. NTP Peternakan (NTPT)


Pada Desember 2020 terjadi kenaikan NTPT sebesar 0,41 persen. Hal ini terjadi karena
It meningkat sebesar 0,79 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,38 persen.

Peningkatan It Desember 2020 disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas pada
seluruh kelompok penyusun Subsektor Peternakan, yaitu kelompok ternak besar sebesar 0,03
persen; kelompok ternak kecil sebesar 0,04 persen; kelompok unggas sebesar 1,56 persen;
dan kelompok hasil ternak sebesar 1,94 persen. Komoditas yang menyebabkan peningkatan
It terbesar pada Subsektor Peternakan adalah ayam ras pedaging dan telur ayam ras.

Peningkatan pada nilai Ib dikarenakan oleh kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,58
persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen.

e. NTP Perikanan (NTNP)


Pada Desember 2020 terjadi peningkatan NTNP sebesar 0,86 persen. Hal ini terjadi
karena It naik sebesar 1,13 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,27 persen. Kenaikan
It disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas perikanan tangkap (khususnya
komoditas ikan tongkol dan cakalang) secara rata-rata sebesar 1,29 persen dan perikanan
budidaya (khususnya komoditas ikan bandeng payau dan mas/karper) secara rata-rata naik
sebesar 0,89.

Peningkatan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh naiknya indeks kelompok KRT sebesar
0,47 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,09 persen.

1) Nilai Tukar Nelayan (NTN)


Pada Desember 2020, NTN naik sebesar 1,03 persen. Hal ini terjadi karena
It naik sebesar 1,29 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,26 persen.
Kenaikan It disebabkan oleh naiknya It pada kelompok penangkapan perairan umum
(khususnya komoditas ikan gabus) dan kelompok penangkapan laut (khususnya

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 5


komoditas ikan tongkol dan cakalang), masing-masing sebesar 0,46 persen dan
1,37 persen. Peningkatan nilai Ib disebabkan kenaikan indeks kelompok KRT
sebesar 0,43 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,07 persen.

2) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)


Pada Desember 2020, terjadi kenaikan NTPi sebesar 0,58 persen. Hal ini terjadi
karena It meningkat sebesar 0,89 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar
0,30 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga beberapa jenis komoditas,
khususnya ikan bandeng air payau dan ikan mas tawar. Peningkatan Ib disebabkan oleh
kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,52 persen dan kenaikan indeks kelompok
BPPBM sebesar 0,12 persen.

5. NTP Januari–Desember 2020


NTP Januari–Desember 2020 menggambarkan NTP yang terjadi selama tahun berjalan.
Secara nasional, NTP Januari–Desember 2020 lebih tinggi 0,74 persen dibandingkan NTP Tahun
2019 pada periode yang sama. Perubahan tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat sebesar 3,80 persen.
NTP Januari–Desember 2020 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat,
yakni sebesar 104,32 dan terendah terjadi pada Subsektor Peternakan, yakni sebesar 98,08.

Tabel 2
Nilai Tukar Petani Januari–Desember 2020 per Subsektor dan Gabungan
(2018=100)
Januari–Desember 2019 Januari–Desember 2020 %
Subsektor
It Ib NTP It Ib NTP Perubahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1. Tanaman Pangan 104,97 103,20 101,72 107,32 105,81 101,43 -0,29
2. Tanaman Hortikultura 104,01 102,99 100,99 107,13 105,77 101,28 0,29
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 103,41 102,89 100,51 109,89 105,34 104,32 3,80
4. Peternakan 103,05 104,27 98,82 104,23 106,27 98,08 -0,75
5. Perikanan 103,48 102,94 100,52 105,42 105,05 100,35 -0,17
a. Tangkap 103,14 102,90 100,23 105,16 104,92 100,22 -0,01
b. Budidaya 104,03 103,01 100,99 105,84 105,26 100,55 -0,43
Gabungan 104,16 103,24 100,90 107,46 105,72 101,65 0,74

6. NTP Provinsi
Dari 34 provinsi, sebanyak 26 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 8 provinsi mengalami
penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Desember 2020 terjadi di Provinsi Riau, yaitu
sebesar 2,37 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Aceh yaitu sebesar
1,12 persen.

Kenaikan tertinggi NTP di Provinsi Riau disebabkan oleh kenaikan pada Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kelapa sawit yang naik sebesar 3,18 persen. Penurunan
terbesar NTP di Provinsi Aceh disebabkan oleh penurunan pada Subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat khususnya pada komoditas kopi yang turun sebesar 4,10 persen.

6 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


Tabel 3
Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya, Desember 2020 (2018=100)
It Ib NTP
Provinsi
Indeks % Perubahan Indeks % Perubahan Rasio % Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 104,07 -0,39 106,18 0,74 98,01 -1,12
Sumatera Utara 121,89 1,75 105,80 0,68 115,21 1,06
Sumatera Barat 110,13 1,09 107,25 0,37 102,68 0,72
Riau 138,45 2,93 106,23 0,55 130,34 2,37
Kepulauan Riau 105,67 1,96 104,26 0,26 101,35 1,69
Jambi 124,90 2,26 105,99 0,45 117,83 1,80
Sumatera Selatan 108,03 1,95 106,09 0,53 101,83 1,42
Kep. Bangka Belitung 119,05 3,09 104,93 0,71 113,46 2,36
Bengkulu 130,45 2,53 106,82 0,63 122,12 1,89
Lampung 103,34 1,43 106,81 0,49 96,75 0,94
DKI Jakarta 102,72 1,23 103,46 0,26 99,28 0,97
Jawa Barat 106,60 -0,09 106,40 0,45 100,19 -0,54
Banten 109,05 0,68 108,25 0,76 100,74 -0,08
Jawa Tengah 108,94 -0,27 107,34 0,42 101,49 -0,69
DI Yogyakarta 107,44 0,16 107,75 0,69 99,71 -0,53
Jawa Timur 108,54 0,67 107,68 0,40 100,80 0,26
Bali 99,44 1,50 106,29 0,48 93,56 1,02
Nusa Tenggara Barat 115,72 0,64 105,95 0,68 109,22 -0,04
Nusa Tenggara Timur 102,45 0,45 106,44 0,48 96,24 -0,04
Kalimantan Barat 123,53 2,17 105,58 0,39 117,01 1,77
Kalimantan Tengah 115,59 2,29 107,03 0,24 107,99 2,04
Kalimantan Selatan 111,09 2,08 105,43 0,30 105,37 1,78
Kalimantan Timur 120,56 1,51 104,86 0,24 114,97 1,27
Kalimantan Utara 108,57 0,14 104,97 0,33 103,43 -0,19
Sulawesi Utara 108,20 1,10 105,96 -0,24 102,11 1,35
Gorontalo 105,90 0,53 104,71 -0,03 101,13 0,57
Sulawesi Tengah 103,33 1,74 107,74 0,12 95,91 1,62
Sulawesi Selatan 102,79 0,47 105,37 0,23 97,56 0,23
Sulawesi Barat 122,58 2,02 106,32 0,06 115,30 1,96
Sulawesi Tenggara 101,78 0,89 104,63 0,39 97,28 0,50
Maluku 104,23 0,88 106,70 0,22 97,68 0,66
Maluku Utara 103,78 1,60 106,42 0,60 97,52 0,99
Papua 107,84 0,26 104,93 0,23 102,78 0,02
Papua Barat 107,17 0,96 106,03 0,18 101,08 0,78
Nasional 110,15 0,82 106,69 0,44 103,25 0,37

7. Gambaran Umum NTP 2020


Berdasarkan pengamatan selama 2020, kenaikan NTP tertinggi terjadi pada September
yaitu sebesar 0,99 persen dimana Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan
NTP tertinggi yakni 2,67 persen. Sementara itu penurunan NTP terbesar terjadi pada April
sebesar 1,73 persen yang dipengaruhi oleh penurunan NTP Subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat sebesar 2,48 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 7


Tabel 4
Ringkasan Perkembangan Perubahan Nilai Tukar Petani Gabungan dan Per Subsektor, 2020
(Persen)
Subsektor
Bulan NTP
NTPP NTPH NTPR NTPT NTNP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari 0,13 2,05 2,45 -0,82 -0,11 0,78

Februari -0,44 -0,81 -1,89 0,17 -0,65 -0,78

Maret -1,30 -0,79 -1,91 -0,11 -0,35 -1,22

April -1,45 -1,18 -2,48 -1,76 -1,59 -1,73

Mei -0,54 -0,58 -2,30 0,27 0,41 -0,85

Juni 0,04 -1,15 -0,04 1,69 0,38 0,13

Juli -0,25 -0,74 1,76 1,68 0,69 0,49

Agustus 0,45 -1,98 2,81 -1,31 0,31 0,56

September 0,90 -0,43 2,67 -0,63 0,18 0,99

Oktober -0,10 2,10 1,72 -0,27 0,23 0,58

November -0,54 1,85 2,25 0,58 -0,03 0,60

Desember -0,54 1,01 1,63 0,41 0,86 0,37

Tabel 5
Andil Beberapa Komoditas Produksi Pertanian, 2020

Andil Inflasi
Komoditas
(persen)
(1) (2)

Kelapa Sawit 1,60

Karet 0,54

Bawang Merah 0,20

Tebu 0,16

Kelapa 0,15

Telur Ayam Ras 0,10

Jagung 0,10

Lada/Merica 0,08

Petai 0,07

Tomat 0,05

Keterangan: Perubahan Indeks Harga yang Diterima Petani 2020 = 2,25 persen

8 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


Pada tahun 2020, secara nasional perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 2,25
persen. Beberapa komoditas produksi pertanian yang memberikan andil terbesar diantaranya
adalah kelapa sawit sebesar 1,60 persen; karet sebesar 0,54 persen; dan bawang merah sebesar
0,20 persen.

Tabel 6
Andil Beberapa Komoditas Konsumsi Rumah Tangga, 2020

Andil Inflasi
Komoditas
(persen)
(1) (2)

Rokok Kretek Filter 0,31

Bawang Merah 0,27

Rokok Kretek 0,21

Gula Pasir 0,14

Minyak Goreng 0,13

Telur Ayam Ras 0,12

Daging Ayam Ras 0,10

Cabai Merah 0,09

Rokok Putih 0,08

Emas Perhiasan 0,06

Keterangan: Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga 2020 = 2,54 persen

Pada tahun 2020, secara nasional perubahan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,54
persen. Beberapa komoditas konsumsi rumah tangga petani yang memberikan andil terbesar
diantaranya adalah rokok kretek filter sebesar 0,31 persen; bawang merah sebesar 0,27 persen;
rokok kretek sebesar 0,21 persen; dan gula pasir sebesar 0,14 persen.

8. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)


Konsumsi Rumah Tangga Petani merupakan salah satu komponen Nilai yang Dibayar
oleh Petani. Secara nasional, pada Desember 2020 terjadi peningkatan IKRT sebesar 0,58
persen yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran
makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,93 persen. Dari 34 provinsi yang dihitung IKRT-nya
pada Desember 2020, ada sebanyak 32 provinsi yang mengalami peningkatan IKRT, 2 provinsi
mengalami penurunan IKRT. Peningkatan IKRT tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebesar 0,97 persen sedangkan provinsi yang mengalami penurunan IKRT terbesar
terjadi di Sulawesi Utara yaitu sebesar 0,37 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 9


Tabel 7
Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan, Desember 2020 (2018=100)
Perumahan, Perlengkapan,
Makanan, Air, Listrik, Peralatan, dan
Pakaian dan
Provinsi Minuman, dan Gas, dan Pemeliharaan Kesehatan Transportasi
Alas Kaki
Tembakau Bahan Bakar Rutin Rumah
Rumah Tangga Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 1,55 0,07 -0,05 0,03 0,00 0,02
Sumatera Utara 1,38 0,06 0,04 0,07 0,18 0,00
Sumatera Barat 0,70 0,01 0,01 0,25 0,00 0,02
Riau 1,20 0,27 0,09 0,22 0,12 0,00
Kepulauan Riau 0,45 0,39 0,10 0,16 -0,39 0,06
Jambi 0,92 -0,03 0,04 0,00 0,02 0,02
Sumatera Selatan 0,94 0,13 0,17 0,21 0,01 0,02
Kepulauan Bangka Belitung 1,61 0,08 -0,01 0,03 -0,06 0,10
Bengkulu 1,37 0,01 -0,09 0,22 0,01 0,03
Lampung 1,12 0,08 0,11 0,01 0,11 0,12
DKI Jakarta 0,83 0,38 0,00 0,00 0,07 0,00
Jawa Barat 0,90 0,15 0,12 0,39 0,58 0,02
Banten 1,24 0,22 0,45 0,63 0,35 0,01
Jawa Tengah 0,91 0,13 0,03 0,19 0,11 0,04
DI Yogyakarta 1,43 0,16 0,11 0,16 0,06 0,04
Jawa Timur 1,08 0,05 0,05 0,14 0,10 0,05
Bali 0,64 0,32 0,05 0,46 0,11 0,05
Nusa Tenggara Barat 1,47 0,04 0,12 0,32 0,00 0,05
Nusa Tenggara Timur 0,69 0,59 0,19 0,24 0,03 0,10
Kalimantan Barat 0,70 0,07 0,25 0,23 0,37 0,04
Kalimantan Tengah 0,44 0,00 0,02 0,12 0,10 0,18
Kalimantan Selatan 0,60 0,10 0,05 0,17 0,11 0,21
Kalimantan Timur 0,47 0,12 -0,03 0,23 0,06 0,02
Kalimantan Utara 0,68 0,18 0,00 0,08 0,00 0,02
Sulawesi Utara -0,65 0,17 0,30 0,18 0,26 0,08
Gorontalo -0,14 0,09 0,00 0,04 0,00 0,08
Sulawesi Tengah 0,17 0,10 0,07 0,03 0,17 0,02
Sulawesi Selatan 0,45 0,07 0,10 0,11 0,34 0,04
Sulawesi Barat -0,09 0,74 0,08 0,26 0,06 0,00
Sulawesi Tenggara 0,78 0,03 0,02 0,16 0,05 0,06
Maluku 0,27 0,20 0,25 0,24 0,26 0,01
Maluku Utara 0,97 -0,04 0,21 0,08 0,02 0,01
Papua 0,33 0,53 0,13 0,10 0,00 0,10
Papua Barat 0,32 0,04 0,01 0,17 0,14 0,00
Nasional 0,93 0,13 0,08 0,19 0,17 0,04

10 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


Lanjutan Tabel 7
Informasi, Penyediaan
Rekreasi, Perawatan
Komunikasi Makanan dan
Provinsi Olahraga dan Pendidikan Pribadi dan Umum
dan Jasa Minuman/
Budaya Jasa Lainnya
Keuangan Restoran
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 0,00 0,09 0,00 0,00 -0,28 0,92
Sumatera Utara 0,01 0,00 0,00 0,01 -0,17 0,88
Sumatera Barat -0,02 0,00 0,00 0,00 0,20 0,42
Riau 0,00 0,05 0,00 0,21 0,09 0,70
Kepulauan Riau 0,00 -0,05 0,00 0,00 0,05 0,31
Jambi 0,00 -0,26 0,00 0,00 0,15 0,54
Sumatera Selatan 0,66 0,22 0,00 0,30 0,77 0,66
Kepulauan Bangka Belitung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04 0,97
Bengkulu 0,04 -0,29 0,00 0,14 0,08 0,81
Lampung -0,01 0,11 0,00 0,06 0,33 0,68
DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 0,00 0,54 0,51
Jawa Barat -0,02 0,29 0,06 0,09 0,22 0,59
Banten 0,02 0,13 0,00 0,09 0,13 0,87
Jawa Tengah 0,27 0,05 0,00 0,12 0,18 0,55
DI Yogyakarta 0,00 0,33 0,00 0,59 0,18 0,82
Jawa Timur 0,05 0,05 0,00 0,07 0,08 0,63
Bali 0,04 0,27 0,00 0,00 0,23 0,42
Nusa Tenggara Barat 0,00 0,08 0,00 0,01 -0,02 0,90
Nusa Tenggara Timur -0,03 0,00 0,00 0,00 0,17 0,53
Kalimantan Barat 0,00 0,00 0,00 0,11 0,13 0,48
Kalimantan Tengah -0,07 0,22 0,04 0,00 0,34 0,31
Kalimantan Selatan 0,00 0,00 0,00 0,10 -0,11 0,36
Kalimantan Timur 0,00 0,00 0,00 0,16 0,24 0,31
Kalimantan Utara 0,00 0,14 0,00 0,01 0,19 0,42
Sulawesi Utara 0,00 0,06 0,00 0,00 0,12 -0,37
Gorontalo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,08 -0,07
Sulawesi Tengah 0,00 0,00 0,00 0,01 0,07 0,12
Sulawesi Selatan 0,03 0,18 0,00 0,13 0,14 0,29
Sulawesi Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,17 0,01
Sulawesi Tenggara 0,01 0,00 0,00 0,11 -0,11 0,48
Maluku 0,00 0,02 0,00 0,00 0,13 0,23
Maluku Utara -0,03 0,24 0,00 0,00 0,18 0,66
Papua 0,00 0,17 0,00 0,23 0,22 0,27
Papua Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,21 0,22
Nasional 0,07 0,09 0,01 0,09 0,14 0,58

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah 11


9. NTUP Menurut Subsektor
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) merupakan perbandingan antara Indeks
Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
(BPPBM). Secara nasional, NTUP Januari–Desember 2020 lebih tinggi 1,26 persen dibandingkan
NTUP Tahun 2019 pada periode yang sama.
Pada Desember 2020, NTUP naik sebesar 0,70 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar
0,82 persen, lebih tinggi daripada kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,12 persen. Seperti yang
terlihat pada Tabel 8, terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTUP, yaitu Subsektor
Tanaman Hortikultura, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, Subsektor Peternakan, dan
Subsektor Perikanan. Sementara itu, Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTUP.

Tabel 8
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor
dan Persentase Perubahannya
(2018=100)
Januari–Desember Tahun 2020
Subsektor
2019 2020 % Perubahan November Desember % Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tanaman Pangan 101,84 102,04 0,19 101,34 101,14 -0,19
2. Tanaman Hortikultura 100,97 101,40 0,43 101,23 102,57 1,32
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 100,69 105,23 4,50 111,01 113,27 2,04
4. Peternakan 98,09 97,87 -0,23 97,94 98,49 0,56
5. Perikanan 100,76 101,31 0,55 101,84 102,90 1,04
a. Tangkap 100,64 101,56 0,92 102,38 103,62 1,21
b. Budidaya 100,95 100,92 -0,02 100,94 101,72 0,77
Nasional 100,90 102,17 1,26 103,28 104,00 0,70

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan NTUP tertinggi pada


Desember 2020 yaitu sebesar 2,04 persen. Sementara itu, Subsektor Tanaman Pangan mengalami
penurunan NTUP yaitu sebesar 0,19 persen.

12 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah


B. Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan
• Dari 1.469 transaksi penjualan gabah di 25 provinsi selama
Desember 2020, tercatat transaksi gabah kering panen
(GKP) 59,22 persen; gabah kering giling (GKG) 25,39 persen;
Harga Gabah dan gabah luar kualitas 15,39 persen.

Kering Panen di • Selama Desember 2020, rata-rata harga GKP di tingkat


petani Rp4.776,- per kg atau naik 1,16 persen dan di
Tingkat Petani tingkat penggilingan Rp4.875,- per kg atau naik 1,24 persen
naik 1,16 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan
sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.357,-
dan Harga Beras per kg atau naik 0,85 persen dan di tingkat penggilingan
Rp5.476,- per kg atau naik 0,65 persen. Harga gabah luar
Premium di kualitas di tingkat petani Rp4.439,- per kg atau turun 0,33
Penggilingan naik persen dan di tingkat penggilingan Rp4.522,- per kg atau
turun 0,94 persen.
0,76 persen • Dibandingkan Desember 2019, rata-rata harga gabah
pada Desember 2020 di tingkat petani untuk kualitas
GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun
sebesar 8,40 persen; 7,23 persen; dan 4,18 persen. Di
tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Desember 2020
dibandingkan dengan Desember 2019 untuk kualitas GKP,
GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar
8,25 persen; 6,98 persen; dan 4,22 persen.
• Pada Desember 2020,rata-rata harga beras kualitas premium
di penggilingan sebesar Rp9.788,- per kg, naik sebesar
0,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan
beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.383,-
per kg atau turun sebesar 0,02 persen, dan rata-rata harga
beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.056,- per kg
atau turun sebesar 0,43 persen.
• Selama Desember 2020, survei harga produsen beras di
penggilingan dilakukan terhadap 1.075 observasi beras
di penggilingan pada 802 perusahaan penggilingan di 31
provinsi.
• Dibandingkan dengan Desember 2019, rata-rata harga
beras di penggilingan pada Desember 2020 untuk kualitas
premium, medium, dan luar kualitas masing-masing turun
sebesar 0,51 persen; 1,91 persen; dan 2,13 persen.
• Selama Desember 2019–Desember 2020, rata-rata harga
tertinggi GKP di tingkat petani Rp5.273,- per kg pada
Januari 2020, sedangkan rata-rata terendah Rp4.600,- per
kg terjadi pada April 2020.
• Rata-rata tertinggi untuk beras premium selama Desember
2019–Desember 2020 Rp10.082,- per kg pada Maret 2020,
sedangkan rata-rata terendah Rp9.715,- per kg terjadi pada
November 2020.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 13


1. Harga Produsen Gabah
Survei Harga Produsen Gabah selama Desember 2020 dilakukan terhadap 1.469 observasi
transaksi penjualan gabah di 25 provinsi. Tabel 9 menunjukkan bahwa berdasarkan komposisinya,
jumlah observasi harga gabah masih didominasi transaksi penjualan GKP sebanyak 870 observasi
(59,22 persen), diikuti oleh GKG sebanyak 373 observasi (25,39 persen), dan gabah luar kualitas
sebanyak 226 observasi (15,39 persen). Dari jumlah observasi tersebut, terdapat kasus harga di
bawah HPP baik di tingkat petani sebanyak 15 kasus (1,21 persen) maupun di tingkat penggilingan
sebanyak 105 kasus (8,45 persen).

Tabel 9
Jumlah Observasi Gabah, Harga Gabah Terendah dan Tertinggi, Rata-rata Harga Gabah
di Tingkat Petani dan Penggilingan dan HPP Menurut Kelompok Kualitas
Desember 2020

Harga di Petani Harga di Penggilingan Rata-rata Harga Gabah HPP


Kelompok Jumlah (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
Kualitas Observasi
Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Petani Penggilingan Petani Penggilingan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
GKP 870 3 800 7 800 3 900 7 850 4 776 4 875 4 200 4 250
(59,22%) (Sultra) (Kalteng) (Sultra) (Kalteng)

GKG 373 4 200 7 500 4 300 7 800 5 357 5 476 ... 5 250
(25,39%) (Banten) (Kalsel) (Banten) (Kalsel)

Luar 226 3 600 5 964 3 700 6 089 4 439 4 522 ... ...
Kualitas
(15,39%) (Banten) (NTT) (Banten) (NTT)
Total 1 469                
  (100,00%)                
Keterangan:
• GKG : Kadar Air ≤ 14,-% dan Kadar Hampa ≤ 3,-%
• GKP : Kadar Air (14,01%–25,-%) dan Kadar Hampa (3,01%–10,-%)
• Luar Kualitas: Kadar Air > 25,-% atau Kadar Hampa > 10,-%
• Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tgl.19 Maret 2020
... : Data tidak tersedia

Selama Desember 2020, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp7.800,- per kg dan di
tingkat penggilingan Rp7.850,- per kg. Sementara harga terendah di tingkat petani dan tingkat
penggilingan masing-masing sebesar Rp3.600,- per kg dan Rp3.700,- per kg (lihat Tabel 9). Harga
tertinggi di tingkat petani dan di tingkat penggilingan berasal dari kualitas GKP varietas Siam
Unus yang terjadi di Kec. Kapuas Timur, Kab. Kapuas (Kalimantan Tengah). Sementara itu, harga
terendah di tingkat petani dan di tingkat penggilingan berasal dari gabah luar kualitas varietas
Ciherang dan IR 64 yang terjadi di Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang (Banten).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat petani selama Desember 2020 naik
sebesar Rp54,- per kg (1,16 persen) menjadi Rp4.776,- per kg, GKG di tingkat petani naik sebesar
Rp45,- per kg (0,85 persen) menjadi Rp5.357,- per kg, dan rata-rata harga gabah luar kualitas
turun sebesar Rp15,- per kg (0,33 persen) menjadi Rp4.439,- per kg (lihat Tabel 10).

14 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


Tabel 10
Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani Menurut Kelompok Kualitas dan Kadar Air serta
Perkembangannya, Desember 2019–Desember 2020
GKP GKG Luar Kualitas
Kadar Rata-rata Perubah- Kadar Rata-rata Perubah- Kadar Rata-rata Perubah-
Tahun/Bulan
Air Harga an Air Harga an Air Harga an
(%) (Rp/kg) (%) (%) (Rp/kg) (%) (%) (Rp/kg) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2019 Des 18,05 5 215 2,29 12,72 5 775 2,76 24,59 4 633 -0,49
2020 Jan 19,03 5 273 1,13 12,87 5 798 0,40 24,53 4 690 1,22
Feb 19,36 5 176 -1,84 13,05 5 826 0,50 23,88 4 774 1,80
Mar 19,76 4 936 -4,64 12,99 5 766 -1,04 23,15 4 588 -3,90
Apr 20,12 4 600 -6,82 12,98 5 671 -1,64 25,11 4 241 -7,55
Mei 19,29 4 623 0,50 12,82 5 588 -1,47 23,77 4 194 -1,11
Jun 18,97 4 720 2,11 11,09 5 845 4,61 23,12 4 374 4,28
Jul 18,76 4 788 1,44 12,92 5 451 -6,74 24,47 4 387 0,29
Agt 19,08 4 818 0,61 12,77 5 396 -1,01 24,08 4 497 2,53
Sep 19,13 4 891 1,53 12,70 5 390 -0,12 23,39 4 592 2,10
Okt 19,67 4 815 -1,56 12,84 5 406 0,29 24,42 4 602 0,22
Nov 19,35 4 722 -1,93 12,70 5 312 -1,74 24,21 4 454 -3,22
Des 18,87 4 776 1,16 12,92 5 357 0,85 24,22 4 439 -0,33

Perubahan (%)
-8,40 -7,23 -4,18
Des’20 thd Des’19

Jan'19 Dibandingkan
Feb'19 Mar Desember
Apr Mei 2019,Junrata-rata
Jul'19harga di Sep'19
Agt'19 tingkat Okt
petani pada
Nov Desember
Des'19 2020
Jan'20
P untuk
5452,72 gabah kualitas
5.221,57 4.706,34GKP, GKG, 4.473,23
4.446,29 dan gabah luar 4.712,46
4.655,85 kualitas4.856
masing-masing turun
5.012 5.119,25 sebesar 8,40
5203,312 5.313 persen
5370,89
G atau Rp439,-
5902,62 5.951,96per kg; 7,23
5.654,01 persen
5.221,35 atau Rp418,-
5.365,68 per kg; 5.423
5.360,90 5.384,75 dan 4,185.522persen atau5728,028
5.622,16 Rp194,- per5.886kg 5910,57
(lihat
r Kualitas 4800,07 4.721,43 4.393,47 4.118,83 4.162,53 4.287,65 4.360,18 4.643 4.750 4.828,09 4737,553 4.721 4821,6
Tabel 10).
GKG = Rp5.250/kg 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4600 4.600 4600
GKP = Rp4.250/kg 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3.750 3750
Gambar 1
Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas
Desember 2019–Desember 2020 (Rp/Kg)

6.500

6.000 5.886

5.500 5.313 5.476

5.000
4.721 4.875

4.500 4.522

4.000

3.500

3.000
Des'19 Jan'20 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des'20

GKP GKG Luar Kualitas HPP GKG = Rp5.250/kg HPP GKP = Rp4.250/kg

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 15


Selama periode Desember 2019–Desember 2020, rata-rata harga tertinggi di tingkat petani
untuk GKP sebesar Rp5.273,- per kg pada Januari 2020, GKG sebesar Rp5.845,- per kg di Juni
2020, dan gabah luar kualitas sebesar Rp4.774,- terjadi pada Februari 2020. Rata-rata harga
terendah di tingkat petani untuk GKP sebesar Rp4.600,- per kg pada April 2020, GKG sebesar
Rp5.312,- per kg di November 2020, dan gabah luar kualitas sebesar Rp4.194,- per kg terjadi
pada Mei 2020 (lihat Tabel 10).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan selama Desember
2020 naik Rp60,- per kg (1,24 persen) menjadi Rp4.875,- per kg, GKG naik Rp36,- per kg (0,65
persen) menjadi Rp5.476,- per kg, dan gabah luar kualitas turun Rp43,- per kg (0,94 persen)
menjadi Rp4.522- per kg. Sementara jika dibandingkan dengan Desember 2019, rata-rata harga
di tingkat penggilingan pada Desember 2020 untuk GKP turun 8,25 persen sebesar Rp438,- per
kg, kualitas GKG turun 6,98 persen sebesar Rp410,- per kg, dan gabah luar kualitas turun 4,22
persen sebesar Rp199,- per kg (lihat Tabel 11).

Tabel 11
Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan
Perkembangannya, Desember 2019–Desember 2020

GKP GKG Luar Kualitas


Rata-rata Rata-rata Rata-rata
Tahun/Bulan Perubahan Perubahan Perubahan
Harga Harga Harga
(%) (%) (%)
(Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2019 Des 5 313 2,11 5 886 2,76 4 721 -0,34
2020 Jan 5 371 1,09 5 911 0,41 4 822 2,12
Feb 5 276 -1,77 5 944 0,56 4 883 1,27
Mar 5 030 -4,65 5 888 -0,95 4 673 -4,31
Apr 4 692 -6,73 5 808 -1,35 4 324 -7,46
Mei 4 730 0,82 5 707 -1,74 4 285 -0,92
Jun 4 819 1,88 5 958 4,39 4 469 4,31
Jul 4 883 1,32 5 601 -5,99 4 487 0,39
Agt 4 905 0,45 5 516 -1,51 4 590 2,30
Sep 4 996 1,85 5 519 0,06 4 677 1,90
Okt 4 928 -1,34 5 527 0,13 4 710 0,72
Nov 4 815 -2,29 5 440 -1,56 4 565 -3,09
Des 4 875 1,24 5 476 0,65 4 522 -0,94
Perubahan (%)
-8,25 -6,98 -4,22
Des’20 thd Des’19

Begitu pula di tingkat penggilingan, rata-rata harga tertinggi untuk GKP Rp5.371,- per kg
terjadi pada Januari 2020, GKG Rp5.958,- per kg terjadi pada Juni 2020, dan gabah luar kualitas
Rp4.883,- terjadi pada Februari 2020. Rata-rata harga terendah pada GKP Rp4.692,- per kg terjadi
pada April 2020, GKG Rp5.440,- per kg terjadi pada November 2020, sedangkan rata-rata harga
terendah pada gabah luar kualitas sebesar Rp4.285,- terjadi pada Mei 2020 (lihat Tabel 11).

16 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


Observasi harga gabah berasal dari lima provinsi di Jawa sebanyak 802 observasi
(54,59 persen), diikuti tujuh provinsi di Sumatera 371 observasi (25,26 persen), lima provinsi di
Kalimantan 149 observasi (10,14 persen), tiga provinsi di Sulawesi 83 observasi (5,65 persen),
Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur 44 observasi (3,00 persen), dua provinsi di Maluku 19
observasi (1,29 persen), dan Provinsi Papua 1 observasi (0,07 persen). Dari 226 observasi transaksi
penjualan gabah luar kualitas atau 15,39 persen dari keseluruhan transaksi penjualan gabah selama
Desember 2020, berasal dari Jawa Timur 79 observasi (5,38 persen), DI Yogyakarta 47 observasi (3,20
persen), dan Jawa Barat 37 observasi (2,52 persen). Sementara itu, gabah luar kualitas dari provinsi
lainnya dengan jumlah observasi di bawah 1 persen sebanyak 63 observasi (lihat gambar 2).
Jawa Timur 79
D.I. Yogyakarta 47
Jawa Barat 37
Lainnya (<1%) 63 Gambar 2
Transaksi Penjualan Gabah Luar Kualitas
Desember 2020 (Observasi)

79

63

47
37

Jawa Timur D.I. Yogyakarta Jawa Barat Lainnya (<1%)


Provinsi

2. Harga Produsen Beras di Penggilingan


Survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.075 observasi beras di
penggilingan pada 802 perusahaan di 31 provinsi. Tabel 12 menunjukkan jumlah observasi beras
di penggilingan didominasi kualitas premium sebanyak 535 observasi (49,77 persen), kemudian
kualitas medium sebanyak 423 observasi (39,35 persen), dan luar kualitas sebanyak 117 observasi
(10,88 persen).

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 17


Tabel 12
Jumlah Observasi, Harga Beras di Penggilingan Terendah dan Tertinggi,
dan Rata-rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Desember 2020
Kelompok Jumlah Harga Beras di Penggilingan (Rp/kg) Rata-rata Harga Beras
Kualitas Observasi Terendah Tertinggi di Penggilingan (Rp/kg)
(1) (2) (3) (4) (5)
Premium 535 7 500 14 084
9 788
(49,77%) (Jateng, Sulsel) (Kalsel)
Medium 423 7 000 14 000
9 383
(39,35%) (Jabar) (Kalsel)
Luar Kualitas 117 7 500 12 000
9 056
(10,88%) (Jateng) (Kalbar)
Total 1 075    
  (100,00%)    

Tabel 13 menunjukkan bahwa pada Desember 2020, rata-rata harga beras di penggilingan
kualitas premium sebesar Rp9.788,- per kg, naik sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan
sebelumnya. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar
Rp9.383,- per kg, turun sebesar 0,02 persen dan rata-rata harga beras di penggilingan luar kualitas
sebesar Rp9.056,- per kg, turun sebesar 0,43 persen.

Tabel 13
Rata-rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan
Kadar Beras Patah (Broken), Desember 2019–Desember 2020
Premium Medium Luar Kualitas
Kadar Kadar Kadar
Bulan Rata-Rata Beras Rata-rata Beras Rata-rata Beras
Perubah- Perubah- Perubah-
Harga Patah Harga Patah Harga Patah
an (%) an (%) an (%)
(Rp/kg) (Broken) (Rp/kg) (Broken) (Rp/kg) (Broken)
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2019
Des 9 838 0,99 10,15 9 566 0,46 19,73 9 253 0,08 32,77
2020
Jan 10 033 1,98 10,02 9 805 2,51 19,76 9 519 2,88 31,31
Feb 10 081 0,48 10,18 9 844 0,39 19,60 9 522 0,03 34,36
Mar 10 082 0,02 9,97 9 827 -0,18 19,92 9 461 -0,64 34,40
Apr 10 018 -0,64 9,92 9 671 -1,58 19,84 8 989 -4,99 33,49
Mei 9 827 -1,91 10,06 9 527 -1,49 19,92 8 973 -0,18 32,20
Jun 9 919 0,94 10,24 9 445 -0,85 19,58 8 926 -0,52 32,30
Jul 9 932 0,13 10,10 9 316 -1,37 19,47 8 920 -0,07 33,51
Agt 9 963 0,31 10,28 9 335 0,20 19,64 8 986 0,75 33,08
Sep 9 871 -0,92 10,13 9 405 0,75 19,50 9 026 0,44 31,38
Okt 9 813 -0,59 10,19 9 463 0,62 19,53 9 147 1,33 32,03
Nov 9 715 -1,00 10,09 9 385 -0,82 19,44 9 095 -0,57 31,77
Des 9 788 0,76 10,39 9 383 -0,02 19,15 9 056 -0,43 31,24
Perubahan (%)
-0,51 -1,91 -2,13
Des’20 thd Des’19
Keterangan:
* Permentan No. 31 Tahun 2017 :
- Premium : Maksimum beras patah (broken) s.d 15,- %
- Medium : Beras patah (broken) 15,01–25,- %
- Luar Kualitas : Beras patah (broken) di atas 25,- %

18 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


Dibandingkan dengan Desember 2019, rata-rata harga beras di penggilingan pada
Desember 2020 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing turun sebesar
0,51 persen; 1,91 persen; dan 2,13 persen (lihat Tabel 13).
Selama periode Desember 2019–Desember 2020, rata-rata harga beras di penggilingan
tertinggi kualitas premium sebesar Rp10.082,- per kg terjadi pada Maret 2020, sedangkan
kualitas medium dan luar kualitas, masing-masing sebesar Rp9.844,- per kg dan Rp9.522,- per
kg terjadi pada Februari 2020 (lihat Tabel 13). Sebaliknya, rata-rata harga beras di penggilingan
terendah untuk kualitas premium sebesar Rp9.715,- terjadi pada November 2020, sedangkan
kualitas medium dan luar kualitas, masing-masing Rp9.316,- per kg dan Rp8.920,- per kg terjadi
pada Juli 2020.

PERKEMBANGAN
NILAI TUKAR PETANI
DESEMBER 2020
Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th. XXIV, 4 Januari 2021

NTP = 103,25 NTUP Nilai Tukar Usaha


Rumah Tangga Pertanian

Naik 0,37% NAIK 0,70%


It Indeks Harga
yang Diterima Petani Ib Indeks Harga
yang Dibayar Petani

NAIK 0,82% NAIK 0,44%

NTP NTP
Aceh Riau
TURUN NAIK
1,12% 2,37%

Jan 2020 Feb 2020 Mar 2020 Apr 2020 Mei 2020 Jun 2020 Jul 2020 Ags 2020 Sep 2020 Okt 2020 Nov 2020 Des 2020

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 19


PERKEMBANGAN
HARGA PRODUSEN GABAH
DAN BERAS DI PENGGILINGAN
DESEMBER 2020
Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th. XXIV, 4 Januari 2021

HARGA GABAH HARGA BERAS


GABAH KERING PANEN (GKP) KUALITAS PREMIUM
TINGKAT PETANI TINGKAT PENGGILINGAN DI PENGGILINGAN

NAIK NAIK NAIK


1,16% Rp 4.776 1,24% Rp 4.875 0,76% Rp 9.788

GABAH KERING GILING (GKG) KUALITAS MEDIUM


TINGKAT PETANI TINGKAT PENGGILINGAN DI PENGGILINGAN

NAIK NAIK TURUN


0,85% Rp 5.357 0,65% Rp 5.476 0,02% Rp 9.383
GABAH LUAR KUALITAS LUAR KUALITAS
TINGKAT PETANI TINGKAT PENGGILINGAN DI PENGGILINGAN

TURUN TURUN TURUN


0,33% Rp 4.439 0,94% Rp 4.522 0,43% Rp 9.056

Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-Rata
Rata-Rata Harga
Harga
Harga
Harga
Harga
a a Harga Gabah
Gabah
Gabah
Gabah
Gabah
Gabah Tingkat Petani
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat Petani
Petani (rupiah/kg)
Petani
Petani
Petani
Petani (rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg) Rata-rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata Harga
Harga
Rata-rata
Rata-rata Harga
Harga
Harga
Harga Gabah
GabahGabah
Gabah
Gabah
Gabah
Harga Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Gabah
GabahTingkat
Tingkat Penggilingan
Penggilingan
Penggilingan
Penggilingan
Penggilingan
Penggilingan
Penggilingan (rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
(rupiah/kg)
6.200
6.200
6.200
6,200
6.200
.200 6.200
6.200
6.200
6,200
6.200
6.200
6.200

5.800
5,800
5.800
5.800
5.800 5.800
5.800
5.800
5,800
5.800
5.800
5.800

5.400
5.400
5,400
5.4
5.400
5.4000 5.400
5.400
5.400
5,400
5.400
5.400
5.400

5.000
5,000
5.000
5.000
5.000
5.00 5.000
5.000
5.000
5,000
5.000
5.000
5.000

4,600
4.600
4.600
4.600
4.600 4.600
4.600
4,600
4.600
4.600
4.600
4.600

4.200
4,200
4.200
4.200
4.200
4.200 4.200
4.200
4,200
4.200
4.200
4.200
4.200

3.800
3,800
3. 00
3.800
3.800
3.800 3.800
3.800
3,800
3.800
3.800
3.800
3.800

3.400
3,400
3.400
3.400
3.400
3.400 3.400
3,400
3.400
3.400
3.400
3.400
3.400

3.000
3,000
3. 00
3.000
3.000
3.000
3. 0 3.000
3,000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
Mei
Sep
Juli
Mei
Okt
Juni Juni Nov
Okt
Agt Juni
Sep
Agt
Nov
Juli Juli
Juli
Des
Agt Agt
Juni Des
Okt
Sep Nov
Okt
Agt
Jan
Sep SepSep
Jan
Des
Juli Nov
Feb
Okt Okt
Feb
Jan
Des
Okt
AgtMaret
Nov NovNov
Maret
Feb
Jan
April
SeptDesOkt MeiDes
April
Maret
Feb
Des
JanNovJuniJan
Mei
April
Maret
Jan
Feb Juli Feb
Juni
Mei
April
Feb
Maret
Des AgtMaret
Juli
Juni
Mei
Maret
April
Jan Agt
April
Mei
Feb
April
Okt Mei
Sep
Juli Maret
Sep
Juni Agt
Juli
Mei
Juni Juli Juni
Okt
Sep
Nov
Agt
Juni
April Nov
Okt
Des
Sep
Juli
Agt
Mei
Mei
Juli
Sep Juni
Agt
Okt
Agt Juni
Okt
Mei
Juni
April Sep
Nov
Juli Juli Okt
Sep
Mei Nov
Juni Des
Okt
Des
Juli
Agt Agt
Juli Nov
Nov
Jan
Agt
Sep Sep Des
Jan
Des
Feb
Sep
Okt Okt April
Feb
Jan
Agt Maret
Okt
Nov JanNov
SeptMaret
Feb
Nov
Des FebDesMaret
April
Okt Maret
Mei
DesNov
Jan Mei
April
Juni JanMaret
JanDes
Feb April
Juni FebMaret
MeiJan
Juli
Feb JuliMaret
Mei
Juni
Agt
April FebJuni
Agt April
Juli
Sep
JuliMaret
Sep
April
Mei Agt
Okt Mei
Agt
Okt
Sep
Nov
Mei April
Juni Juni
Sep
Nov
Juni Mei
Juli Okt
Des
Juli
Agt
2019 2019
2019
2019
2019 2019 2019
2019
2019 2019 20192020
2019 2020
2019
2019 20192020
2019
2020
2019 2019
20202019
2019
20202019
2019
2020
2019 2020
2020
2019 2019
2019
2020
20202020
2020
2020 2020
2020
2020 2020
202020202020
2020 2020
20202020
2020
2020 2020
2020 2020
2020
2020 2020
2020 2020
2020
2020
2020 2019
2019 2019
2019 2019
2019
2019 2019
2019 2019
2019 2019
2019
2019 2019
2019 2020
2019
2019 2019
2019 2020
2019
2019
2019
2020 20192020
2019 2020
2019
2019
2019
2020
2020 2019
2019
2020
2020
2019 2019
20192020
2020
20202019
2019 2020
2020
20202019
20202020
2020
2020
20202020
2020
2020
2020
2020
2020
20202020
202020202020
2020
2020
2020
2020 2020
2020
2020
2020
2020 2020
20202020
20202020
2020
2020
2020
2020 2020
2020
2020
2020
2020
2020
GKG
GKG
GKG GKP
GK
GKP
GKP Luar Kualitas
Luar Kualitas
Luar Kualitas
Kualitas HPP
HPP
HPP GKP
GKP
HPP GKP
GKP
GKP GKG GKP Luar Kualitas HPP GKG HPP GKP
GKG
GKG
GKG
GKG GKP
GKP
GKP
GKP Luar
LuarKualitas
Luar
Luar Kualitas
Kualitas
Kualitas HPP
HPPGKG
HPP
HPP
HPP GKG
GKG
GKG
GKG
GKG HPP
HPP
HPPGKP
HPP
HPP GKP
GKP
GKP
GKP
GKP

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Jl. dr. Sutomo No. 6–8
Jakarta-Indonesia 10710 Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Nurul Hasanudin SST., M.Stat mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Direktur Statistik Harga menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Telepon: 3810291-5, Pesawat 6200 untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
E-mail: nurulh@bps.go.id
Website : www.bps.go.id Pusat Statistik.

20 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah

Anda mungkin juga menyukai