Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PERILAKU DAN ETIKA PROFESI

“PROTOKOL KESEHATAN DAN PERILAKU”

WHISNY PRASTIKA

1031811083

D3 FARMASI SORE

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI SEMARANG”

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa kita singkat Covid -19 telah
masuk ke Indonesia sejak bulan maret 2020 lalu. Namun penyebarannya masih terus
terjadi di seluruh wilayah Indonesia, pandemic covid membawa berbagai perubahan
dalam hidup manusia. Mulai dari aktivitas seperti belajar dirumah, sejumlah rencana yang
akhirnya harus dibatalkan, hingga perubahan pola dan gaya hidup dengan lebih
memprioritaskan kesehatan. Dan kini pemerintah sedang mengkaji kebijakan dalam
menghadapi Covid-19 yaitu kebijakan dalam protocol kesehatan new normal, yang berarti
tatanan kehidupan normal yang baru. New normal diterapkan dengan menjalankan
protocol kesehatan seperti tetap menjaga jarak, memakai masker, serta rajin mencuci
tangan menggunakan sabun atau handsainitazer bila tidak ada air. Menumbuhkan budaya
baru disiplin protocol kesehatan dimasa pandemic covid-19 memerlukan waktu yang
cukup panjang. Meskipun demikian, hal itu ias dimulai dengan cara sederhana
mengingatkan orang lain untuk selalu patuhi protocol kesehatan merupakan tahap awal
dalam upaya meneguhkannya. Tertib dan disiplin dalam melaksanakan new normal harus
terus ditingkatkan demi mempercepat penanganan pandemic Covid-19 guna untuk
menuju hidup yang penuh harapan . maka dari itu jadikan protocol kesehatan New normal
untuk mendisiplinkan diri, karena tidak dipungkiri, nyawa adalah taruhannya. Oleh
karena itu kita sebagai warga Indonesia perlu mematuhi protocol kesehatan untuk
mencegah penularan covid 19.

B. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan edukasi bagaimana mencegah
penularan covid-19 dengan mematuhi protocol kesehatan dan perilaku saat Covid-19.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROTOKOL KESEHATAN
Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh segala pihak
agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemic COVID-19. Protokol
kesehatan dibentuk dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas secara
aman dan tidak membahayak keamanan dan kesehatan orang lain. Protokol kesehatan
secara umum yang harus dilakukan yaitu :
1. Perlindungan kesehatan individu
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat menginfeksi manusia
dengan masuknya droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2 kedalam tubuh
melalui hidung , mulut, mata. Prinsip pencegahannya pada individu dilakukan
dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu masuk tersebut dengan
beberapa hal yaitu:
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan
mulut hingga dagu, jika keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang
tidak diketahui status kesehatannya.
b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir atau menggunakan cairan antiseptic (handsainitazer). Selalu
menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih.
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk dan bersin, serta menghindari
kerumunan, keraimaian , dan berdesakan.
d. Meningkatan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
2. Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Dalam perlindungan kesehatan masyarakat peran pengolola, penyelenggara, atau
penanggung jawab tempat dan fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan
sebagai berikut :
a. Unsur pencegahan (Prevent)
- Kegiatan promosi kesehatan (promote) dilakukan melalui sosialisasi,
edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan
pengertian dan pemahaman bagi masyarakat.
- Kegiatan perlindungan (Protect) dilakukan melalui penyediaan sarana cuci
tangan pakai sabun yang mudah diaskes dan memenuhi standar atau
penyedia handsainitazer, peraturan jaga jarak, desinfeksi terhadap
permukaan, ruangan dan peralatan secara berkala.
b. Unsur penemuan kasus (detect)
- Fasilitas dalam deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19
dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas kesehatan
- Melakukan pemantauan kondisi kesehatan
c. Unsur penanganan secara cepat dan efektif (Respond)
Melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih
luas, antara lain berkoordinasi dengan dinkes atau fasilitas pelayanan
kesahatan.

B. PERILAKU
a. Dalam menerapkan protokol kesehatan, masyarakat harus memenuhi ataupun
melakukan perilaku sebagai berikut:
1. Memastikan diri dalam kondisi sehat, apabila mengalami gejala seperti
demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, disarankan untuk memeriksakan diri
ke fasilitas kesehatan.
2. Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun, jika
tidak ada air dan sabun dapat menggunakan handsainitazer
3. Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut
4. Jaga jarak minimal 1 meter
5. Menggunakan masker saat keluar rumah
6. Setelah aktivitas diluar rumah segera mandi dan beeganti pakaian.

b. 3 Tahap Kondisi Perilaku Menghadapi Covid-19


- Tahap disrupsi
Tahap dimana seseorang akan mengalami perubahan pola hidup,
perubahan rutinitas sehari hari, hilangnya kebebasan karena harus hidup
dalam karantina atau dirumah saja dan tidak berpergian.
- Tahap kebingungan dan ketidakpastian
Tahap dimana seseorang akan merasa lelah secara mental karena merasa
tidak adanya kepastian, kehilangan kendali, dan terhentinya sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
- Tahap penerimaan (dengan standar normal yang baru
Tahap dimana saat seseorang berhasil melampaui tahapan sebelumnya,
maka timbul sikap penerimaan tanpa syarat terhadap kondisi yang ada,
dengan diikuti oleh berbagai perubahan dalam pola hidup dan kebiasaan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh segala
pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemic COVID-19. Protokol
kesehatan dibentuk dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas secara aman
dan tidak membahayak keamanan dan kesehatan orang lain. Dan harus ditaati agar dapat
mengurangi rantai penularan.

Anda mungkin juga menyukai