Diusulkan oleh:
C1022181034
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Jengkol atau jering merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Tumbuhan
ini biasanya hidup di daerah Indonesia, Thailand dan Malaysia. Bijinya sering dimanfaatkan
untuk bahan pangan. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal jengkol sebagai
komoditas yang layak konsumsi. Jengkol yang memiliki tekstur sedikit keras dan berasa pahit
ini dapat diolah ke berbagai macam masakan khas nusantara. Jengkol sendiri termasuk dalam
kelompok polong-polongan.
Bijinya dalam keadaan matang keras, namun berubah menjadi lunak dan empuk
setelah direbus atau sedikit liat setelah digoreng. Tekstur inilah yang membuatnya disukai,
walaupun beberapa orang juga menyukai konsumsi biji mudanya dalam keadaan mentah
yang jauh lebih keras dan pahit. Kulit biji memiliki getah berwarna keunguan yang
meninggalkan jejak yang sulit dihapus dari pakaian. Semakin tua,warna biji akan mengarah
ke warna kuning dan akhirnya merah atau coklat setelah benar-benar matang. Aromanya agak
menyerupai petai tetapi lebih lemah. Namun demikian setelah dikonsumsi, badan akan
mengeluarkan bau menyengat melalui urin,feses. dan keringat, yang dipercaya lebih
mengganggu dibanding mengkonsumsi petai.
Rakyat Indonesia yang terbiasa dengan komoditas ini memiliki kecintaan tersendiri
terhadap makanan olahan jengkol. Terlebih-lebih mereka yang memang telah jatuh cinta
dengan jengkol itu sendiri. Meskipun jengkol disinyalir sebagai penyebab timbulnya bau
mulut, tetapi hal tersebut tidak mengurangi jumlah pecinta dari makanan olahan jengkol itu
sendiri. Di beberapa daerah misalnya, jengkol dijadikan sebagai menu olahan wajib yang
harus ada dalam beberapa perjamuan besar. Jengkol yang memiliki tekstur agak sedikit keras
mampu diolah dengan beberapa cara agar teksturnya berubah menjadi sedikit empuk. Bagi
pecinta jengkol sendiri, jengkol memiliki cita rasa tersendiri yang membuat mereka tidak
mampu menarik diri dari pesona sang jengkol tersebut.
Dari beberapa alasan di atas, saya memilih jengkol sebagai bahan olahan yang mampu
bersaing di dunia perdagangan. Karena adanya kemudahan dalam mengolah jengkol itu
sendiri menjadi beberapa komoditas dagang yang menjual. Sebagai contohnya, saya memilih
kerupuk jengkol yang sehat. Kenapa saya memilih ini? Karena saya berpikir bahwa
masyarakat kita adalah masyarakat yang mayoritas mencintai camilan dan krupuk sebagai
pendamping saat makan. Kerupuk jengkol juga memiliki pasar yang menjanjikan dengan
olahan yang tepat. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa kerupuk jengkol yang diolah
dengan beberapa bumbu asli Indonesia mampu menarik minat para konsumen untuk datang
dan terus menikmati masakan olahan tersebut. Peluang bisnis ini dilirik karena adanya
bidikan pangsa pasar yang luas dan menciptakan lapangan usaha yang menjanjikan ke
depannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Kondisi lingkungan
Di lingkungan masyarakat yang semakin konsumtif, dapat mempermudah kami dalam
membuat produk ini, karena banyak orang-orang yang malas membuat makanan sendiri dan
ingin langsung memakan-makanan yang siap saji saja yang praktis dan tidak ribet.Selain itu,
di kampus-kampus umumnya menyukai gorengan dan selama ini jenis gorengan dan camilan
yang ada dilingkungan kampus belum ada yang terbuat dari olahan jengkol. Oleh karena itu,
kami berinisiatif untuk membuka usaha camilan sebagai makanan ringan berupa krupuk
jengkol yang terbuat dari jengkol yang terjamin kualitasnya serta sehat untuk di konsumsi.