Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Tujuan Anggaran Publik

Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran adalah

rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber

pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Atau dapat

juga didefinikan menjadi recana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja

dalam satuan moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan

suatu rencana finansial yang menyatakan:

1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).

2. Berapa banyak dan bagaimana cara dalam memperoleh dana untuk menjalankan rencana

tersebut (pendapatan).

Pada sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,

didiskusikan, dan diberi masukan agar tidak terjadi penyimpangan. Aspek-aspek yang harus

tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

a. Aspek perencanaan

Anggaran digunakan oleh pemerintah dalam kegiatan pembangunan jangka panjang

dalam bentuk anggaran tahunan untuk mensejahterakan masyarakat.

b. Aspek pengendalian

Sebagai alat pengendali dalam organisasi ketika terjaadinya pelaksanaan kegiatan.

c. Aspek akuntabilitas publik

Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi apakah telah sesuai dengan

rencana, tidak ada penyimangan sesuai hukum, dilaksanakan secara efektif dan efisien

sesuai dengan pembanding sejenis.


B. Fungsi Anggaran Publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.

2. Anggaran merupakan cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.

3. Anggaran sebagai alat komujikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan

mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.

4.  Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.

5. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam

pencapaian visi organisasi.

6.  Anggaran merupakan instrumen politik.

7.  Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

C.   Karakteristik anggaran publik

1.  Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

2.  Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.

3.  Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari

penyusunan anggaran.

5.  Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

D.  Prinsip anggaran publik

1.    Demokratis

Mengikutsertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat dan mendapat persetujuan dari

legislatif.

2.    Adil

Anggaran harus dialokasikan ke semua kelompok masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya.
3.    Transparan

Pertanggungjawaban anggaran negara yang diketahui oleh wakil rakyat dan

masyarakat umum.

4.    Bermoral tinggi

Pengelolaan anggaran berdasarkan hukum dan etika moral yang berlaku.

5.    Berhati-hati

Bijaksana dalam menentukan pendapatan dan pengeluaran.

6.    Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal kepada rakyat.

penganggaran publik

1. Line item budgeting (traditional budgeting)

Line item budgeting adalah penyusunan anggaran didasarkan pada dan dari mana

dana berasal dan untuk apa dana tersebut digunakan. Karakteristiknya berorientasi pada

input organisasi, menggunakan pendekatan incremental dan keberhasilan organisasi dinilai

dari kemampuan menghabiskan/menyerap anggaran.

Keunggulan anggaran tradisional:

1.  Sederhana dan mudah dioperasikan karena tidak memerlukan analisis yang rumit.

2. Backward oriented dapat menjamin kepastian dibandingkan dengan forward oriented

karena keadaan di masa depan sulit untuk diprediksi.

3. Lebih mudah dalam melakukan pengawasan.

4.iHubungan yg tak rnemadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana

pembangunan jangka panjang.

5. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tak pernah diteliti

secara menyeluruh efektivitasnya.

6.  Kinerja dievaluasi dlalm bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan apakah

tujuan tercapai.
7.Persetujuan anggaran yg terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme

pengendalian untuk pengeluaran yg sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran

& manipulasi anggaran.

2.  Incremental Budgeting

Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang

memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan

anggaran periode tahun yang akan datang. Angka di pos pengeluaran merupakan perubahan

(kenaikan) dari angka periode sebelumnya.Permasalahan yang harus diputuskan bersama

adalah metode kenaikan/penurunan (incremental) dari angka anggaran tahun

sebelumnya.Logika sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan

merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.

Kelebihan incremental budgeting adalah dapat mengatasi rumitnya proses penyusunan

anggaran dan tidak terlalu rumit dalam memahami program baru. Sedangkan kelemahan

incremental budgeting adalah menggunakan sistem seperti line item budgeting.

3. Planning Progamming Budgeting System

Planning programming budgeting system adalah suatu proses perencanaan, pembuatan

program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan

tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi

atas permasalahan yang mungkin timbul. Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengawasan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas implikasi

keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang. Kelebihan planning

programming budgeting system:

a. Menggambarkan tujuan organisasi yang lebih nyata dan membantu pimpinan didalam

membuat keputusan yang menyangkut usaha pencapaian tujuan.

b.iMenghindarkan adanya pertentangan dan overlaping program dan mewujudkan

sinkronisasi dan integrasi antar aparat organisasi dalam proses perencanaan.


c. Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis manfaat dan

iibiaya untuk mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan teori marginal utility.

Kelemahan planning programming budgeting system:

a.    PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya

sistem pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.

b.  Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar, karena PPBS membutuhkan

teknologi yang canggih.

c.    PPBS hanya bagus secara teori, namun peng implementasian nya cukup sulit.

d.    Memerlukan pengelola yang ahli dan memiliki kualitas tinggi.

4  Zero Based Budgeting

Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan

kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi

secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang

bersangkutan.Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan

yang ada pada sistem anggaran tradisional. Sebagian kelemahan sistem anggaran

tradisional itu sendiri antara lain:

a. Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana

pembangunan jangka panjang.

b.  Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti

secara iimenyeluruh efektivitasnya.

c. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.

d.  Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu

pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-

praktik yang tidak diinginkan.


Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting

disini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item, karena anggaran

diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat incremental

mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran

ditahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi atau jumlah

penduduk.Sedangkan pada sistem ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu

untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada

kebutuhan saat ini juga. Dengan ZBB, seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal

yang baru sama sekali (dimulai dari nol lagi). Item anggaran yang sudah tidak relevan

dan tidak mendukung pencapaian tujuan dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau

mungkin mucul item yang baru.

Keunggulan ZBB:

a.   Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang

lebih bermanfaat bagi manajemen.

b. Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa

alternatif keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut.

c.    Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang.

d.    Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada

dalam kondisi kritis dan mendesak.

Kelemahan ZBB:

a.   Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan

tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang

menumpuk karena pembuatan paket keputusan.

b.  Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.

c. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan

harus masuk kedalam anggaran.

d.  ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek.


e.  Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas.

5.  Performance Budgeting

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang

terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan

tolok ukur yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan

dan sasaran pelayanan publik.Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat

menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja output.

Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas

tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan

keputusan.

Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang

menganggap bahwa tanpa adanya arahan dancampur tangan, pemerintah akan

menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros. Menurut pendekatan

anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui

penerapan internal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi

kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost

minded, harus efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu

mencapai tujuan yang ditetapkan.

6 .Medium-Term Expenditure Framework

MTEF merupakan sebuah kerangka berpikir yang mensinergikan antara

perencanaan (dari sisi penerimaan dan pengeluaran pemerintah), pelaksanaan

anggaran, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara untuk tahun

bersangkutan dan beberapa tahun yang akan datang.

Kelebihan MTEF:

a.   Menjamin predictability, dengan berbasiskan metode forward estimates

aggregate resources, unsur predictability menjadi lebih mudah untuk diraih.

b.  Meningkatkan kualitas dalam pengambilan kebijakan.


c. MTEF juga terbukti dapat menjadi sarana untuk mekanisme transparansi dan

accountability.

Kelemahan MTEF:

1.    Dibutuhkannya kombinasi antara top-down dan botton-up decision yang

harmonis.

2.  Permasalahan lain yang cukup penting adalah political will.

E. Siklus Pengaggaran Publik

 Penetapan Prosedur Dan Tim Penganggaran Yang Terkait

Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan

dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penganggaran tahun

terkait.hal ini merupakan bagian yang terpenting dalam proses penganggaran,

ketika dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai

pengendalian agar anggara yang disusun tidak mengadung kesalahan material.

 Penetapan Dokumen Standar Harga

Dokumen standar harga ditunjukkan untuk mengendalikan harga berbagai

kebutuhan organisasi.

 Penyebaran Dan Pengisian Formulir Rencana Kerja Dan Anggaran

Pada tahapan ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran

tahun terkait. Pedoman pengisisan formulir rencana kerja dan anggaran adalah

dokumen standar harga serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya.

 Rekapitulasi Kertas Kerja

Rekapitulasi adalah proses meringkasa atau mengumpulkan data dari kertas kerja.

 Pembahasan Perubahan Belanja Dan Penyesuaian Draft Anggaran

Pendapatan Dan Belanja


Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang

dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah sesuai dengan

perencanaan dan tanpa kesalahan.

 Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses pembuatan

anggaran. Dalam pembuatan anggaran periode berikutnya, kita bisa kembali ke

tahapan pertama diatas.

F. Teknik Penganggaran Publik

1. Pendekatan Fungsional

Kerangka berfikir dari system of national accounts, telah merekomendasi

pandangan pembatasan karekter anggaran berikut:

a.    Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik.

b.    Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran

untuk kesejahteraan masyarakat.

Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu

entitas mandiri. Kepentingan hukum adalah pemberi makna yang solid bagi

anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila

bisa menyeimbangkan berbagai permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi

sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Distribusi anggaran selalu dikaitkan dengan agen pengeluaran publik

dan terlaksananya layanan publik yang baik. Berbagai pertanyaan dalam aspek ini

adalah “bagaimana distribusi yang ideal antar sektor publik dan sektor swasta?” , “

bagaimana mencapai distribusi yang optimal antarberbagai permintaan unit kerja

pemerintahan”,dan” apakah akan terjadi pertukaran antara lokasi dan distribusi


serta antara stabilisasi dan distribusi?” dalam prekteknya penyatuan tiga fungsi di

atas secara simultan sangat jarang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan pertama, kebijakan keuangan secara

menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau lembaga pelaksana

tertinggi; kedua, kesuksesaan anggaran sangat ditentukan oleh dukungan politis

sebagai lembaga; ketiga, akurasi perencanaan, terutama penganggaran, dipengaruhi

oleh teknik review prakiraan anggaran.

2. Pendekatan Pengambilan Keputusan

Proses anggaran biasanya mempunyai satndar prosedur, sementara

pengambilan keputusan merupakan proses gabungan dari unsur-unsur disiplin ilmu

ekonomi, politil, psikologi, adaministrasi publik. Akibanya, keputusan anggaran

dianggap sebagai seni. Tarik ulur antara konsep dengan praktis, dan konteks

anggaran dengan manajemen keuangan global dilakukan untuk mencapai titik

optimal.

3. Pendekatan Psikologi

Pendekatan ini merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang sangat

baik untuk dilakukan. Dengan pertimbangan berbagai asumsi, kenyataan, dan tujuan

yang ingin dicapai, penggunaan pendekatan psikologi/motivasi dalam proses

penganggaran akan membuat anggaran yang tersususn benar-benar dilaksanakan

dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.

4. Pendekatan Lingkungan Yang Berkesinambungan

Menurut Soraya A.afif, manajer program ekosistem wahana lingkungan hidup

(WALHI), setidaknya ada 4 jenis biaya dari dampak pencemaran lingkungan yang

ditanggung oleh masyarakat yaitu:

a.  Damage cost, biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah.

b.   Avoidance cost, biaya ekonomis dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai

upaya untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.


c. Abatement cost, biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi tingkat

pencemaran.

d. Transaction cost, biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan penelitia,

perencanaa, pengelolaan, dan pemaauan pencemaran.

Pengelompokan biaya lingkungan dikemukakan juga oleh White dan Savage

(1995), yakni:

1. Convetional company cost, biaya internal bagi organisasi publik yaitu,

pengumpulan biaya yang mempengaruhi neraca periode berjalan, peraturan

yang ada, dan kondisi pasar.

2. Less tangible item, biaya tidak langsung organisasi publik/perusahaan,

tabungan, atau aliran pendapatan yang mencakup kewajiban, ketaatan pada

peraturan dimasa akan datang, perubahan nilai sahamyang berkaitan dengan

penilaian kinerja organisasi publik atas kegiatan lungkungan dan sebagainya.

3. External cost, biaya kerusakan sosial atau lingkungan yang terjadi akibat

operasi organisasi publik.

G. Contoh Penganggaran Di Organisasi Sektor Publik

 Pemerintah Pusat

ada enam sumber ketidakpastian yang berpengaruh besar dalam penentuan

volume APBN, yakni

1.    harga minyak bumi dipasar internasional;

2.    kuota produksi minyak mentah yang ditentukan oleh OPEC;

3.    pertumbuhan ekonomi;

4.    inflasi;

5.    suku bunga; dan

6.    nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika (USD).


Secara garis besar, APBN terdiri dari 5 komponen utama yaitu pendapatan

negara dan hibah, belanja negara, keseimbangan primer, surplus/defisit

anggaran,dan pembiayaan.

 Pemerintah Daerah

Berdasarka kebijakan umum APBD, strategi dan plafon sementara telah

ditetapkan pemerintah dan DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah selaku

pengguna anggaran akan menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja

perangkat daerah (RKA-SKPD) tahun berikutnya dengan pendekatan berdasarkan

kinerja yang akan dicapai. Setelah dokumen rancangn perda mengenai APBD

terususun, pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang

APBD tersebut, disertai dengan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya

kepada DPRD pada minggu pertama pada bulan oktober.

LSM

Beberapa organisasi nirlaba mempunyai lebih dari satu program, dan

masing-masing program harus merencanakan tahapan kinerja terkait dan arus kas

yang dibutuhkan. Pada dasarnya, organisasi LSM berusaha meminimalkan biaya

overhead atau biaya administrasi, yaitu biaya pendukung sumber daya yang

menopang organisasi dan program secara keseluruhan. Hal yang harus

diperhatikan dalam penganggaran organisasi LSM:

1. Identifikasi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi secara rinci.

2. Kegiatan yang dilakukan dalam proyek disesuaikan terlebih dahulu dengan

iitujuan dan output yang terdapat dalam visi dan misi organisasi.

3. Menyiapkan rencana kerja kegiatan yang mengacu pada rencana program.

4. Aturan umum dalam rencana anggaran,yakni pendapatan dan pengeluaran

5. Setelah mengembangkan proyeksi anggaran yang baik, bandingkan keuangan

nndan strategi pembayarannya.

Yayasan
Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang bersangkutan

dan harus dinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi

masukan. Anggaran yayasan merupakan akuntabilitas atas pengelolaan dana

publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik. Anggaran

yayasan berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana

perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

 Partai Politik

Sumber pendanaan yang terdapat dalam partai politik adalag sebagai

berikut:

1. Keuangan partai politik bersumber dari : iuran anggota, sumbangan yang

sah menurut hukum, dan bantua dari anggaran negara.

2. Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang,

fasilitas,peralatan, dan/atau jasa.

3. Bantuan dari anggaran negara yang diatur dalam peraturan pemerintah

diberikan secara proposional kepada partai politik yang mendapatkan

kursi di lembaga perwakilan rakyat.

4. Sumbangan dari anggota dan bukan dari anggota yang sah menurut

hukum paling banyak senilai Rp 200.000.000,- dalam waktu 1 tahun.

5. iSumbangan dari badan atau perusahaan yang sah menurut hukum paling

banyak senilai Rp 800.000.000,- dalam waktu 1 tahun Salah satu

kegunaan anggaran partai politik adalah untuk kampanye, yang

merupakan momen khusus dalam rangkaian pemilu yang disediakan

oleh KPU bagi para kontestan pemilu.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan

moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian

dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas

penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Dan

anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu

organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur dalam

melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan).

Saran

Dalam penyusunannya, anggaran harus transparansi baik dalam bentuk

penerimaan maupun pengeluaran dan anggaran dapat dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya demi mencapai mencapai tujuan organisasi yaitu mensejahterakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai