Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lansia yang tingal di panti memiliki latar belakang kehidupan dan alasan

yang berbeda-beda. Latar belakang, alasan,dan kondisi yang saat ini di panti masing-

masing memberikan sumbangan sebagai stresor tersebut akan berbeda bergantung

pada faktor individu itu pula. Besar kecilnya sumbangan stres dari stresor yang

mengelilingi kehidupan lansia panti akan memeberikan variasi terhadap tingkat stres

yang dialami (Indriana dkk,2010).

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan yang sangat serius saat ini. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat

menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena

penyakit jantung kongestif dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung.

Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat dilakukuan pemeriksaan

fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai silent

killer.hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan

masyarakat, sehingga membutuhkan penanggula-ngan jangka panjang yang

menyeluruh dan terpadu.

Prevalensi hipertensi yang tinggi tidak hanya terjadi di Negara maju tapi juga

di Negara berkembang seperti di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan

dasar(RISKESDAS) tahun 2018 menunjukan angka prevalensi hipertensi hasil

pengukuran mencapai 34,1% meningkat tajam dari 25,8% pada tahun 2013, dengan

angka prevalensi tertinggi di provinsi Kalimantan selatan sebesar 44,1% dan terendah

di provinsi papua sebesar 22,2%. Provinsi goeontalo sendiri pada hasil riskesdas 2013
mencapai 29,0% dan pada riskesdas tahun 2018 menjadi 31,0% dan berada pada

urutan ke 20 dari 34 provinsi (kemenkea RI, 2018).

Data statistik WHO (word Hearld Organization) melaporkan hingga tahun

2018 terdapat satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan diperkirakan sekitar

7,5 juta orang atau 12,8% kematian dari seluruh total kematian yang disebabkan oleh

penyakit ini, tercatat 45% kematian akibat jantung koroner dan 51% akibat stroke

yang juga disebabkan oleh hopertensi. Menurut American Haert Association (2018)

tercatat sekitar 77,9 juta orang di amerika serikat dengan perbandingan 1 dari 3 orang

dewasa menderita hipertensi. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun

2030 sekitar 83,2 juta orang atau 7,2% . sementara itu menurut National Health

Nutrition Examination Survey (NHNES), di amerika orang dewasa dengan hipertensi

pada tahun 2016-2018 tercatat sekitar 39-51% hal ini menunjukan terjadinya

peningkatan sekitar 15 juta orang dari total 58-65 juga menderita hipertensi (Triyanto,

2014)

Angka kejadian hipertensi di indonesia menurut riset Kesehatan Dasar Tahun

2017 menunjukan bahwa prevalensi hipertensi di indonesia berdasarkan pengukuran

tekanan darah mengalami peningkatan 5,9%, dari 25,8% menjadi 31,7% dari total

penduduk dewasa. Berdasarkan pengukuran sampel umur lebih dari 18 tahun

prevelansi hipertensi mengalami peningkatan yakni 7,6% pada tahun 2015 dan 9,5%

tahun 2017 dengan total presentase sebesar 25,8%. Prevelansi hipertensi tertinggi di

Bangka Belitung dengan presentase 25,8%, kalimantan selatan 30,8%, kalimantan

timur 29,6%, jawa barat 29,5% (Riskesdas, 2018)

Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Sumatara Barat Tahun 2017 angga

kejadian hipertensi 53,6% dan jumlah kasus sebanyak 67.101 rata-rata kasus 9.800

kasus. Prevernsi hipertensi di padang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan


data rekapitulasi tahun 2015 penderita hipertensi mencapai 30,218 jiwa (Sumbar,

2017).

Obesitas dapat memicu terjadinya hipertensi akibat terganggunya aliran darah.

Dalam hal ini orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar lemak

dalam darah(hyperlipidemia)sehingga berpotensi menimbulkan penyempitan

pembuluh darah (atersklerosis).penyempitan terjadi akibat penumpukan plak

ateromosa yang berasal dari lemak. Penyempitan tersebut memicu jantung untuk

bekerja memompa darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang

dibutuhkan pleh tubuh dapat terpenuhi. Hal menebabkan tekanan darah meningkat

(sari,2017)

Kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan perubahan-

perubahan misalnya jantung akan bertambah kuat pada otot polosnya sehingga daya

tamping besar dan konstruksi atau denyutannya kuat dan teratur, selain itu elastisitas

pembuluh darah akan bertambah karena adanya relaksasi dan vasodilatasi sehingga

timunan lemak akan berkurang dan meningkatkan kontraksi otot dinding pembuluh

darah terebut (marliani & tantan dalam karim,2018)

Rokok mengandung berbagai zat kimia berbahaya seperti nikotin dan karbon

monoksida. Zat tersebut akan terisap melalui rokok sehingga mempercepat

anterosklerosis. Bagi penderita yang memiliki aterosklerosis atau penumpukan lemak

pada pembuluh darah, merokok dapat memperparah kejadian hipertensi (Sari, 2017)

Hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang bias diatasi dengan perilaku hidup

sehat. Seorang dapat menghindari penyakit tersebut apabila dapat mengontrol pola

makan, pola istirahat, pola aktivitas dengan baik dan juga menghindari hal-hal yang

dapat merusak kesehatan semisal merokok, begadang, maupun makan makanan yang

dapat memacu penyakit hipertensi.


B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan “bagaimana penerapan

Asuhan keperawatan hipertensi pada lansia”

C. Maanfaat studi kasus

1. tujuan umum

Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan penerapan

Asuhan keperawatan hipertensi pada lansia

2. tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan keperawatan

hipertensi pada lansia

b. Mampu merumuskan diagnose keperawatan hipertensi pada klien

lansia

c. Mampu menyusun intervensi keperawatan secara menyeluruh

hipertensi pada lansia

d. Mampu menerapkan intervensi keperawatan hipertensi pada klien

lansia

e. Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan hipertensi pada klien

lansia.

D. Manfaat studi kasus

1. Penulis

Sebagai bahan pengembangan diri, kemampuan menambah

Wawasan ilmu pengetahuan serta kemampuan penulis dalam

Menerapkan Asuhan keperawatan hipertensi pada klien lansia


2. Institusi pendidikan

Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dalam penerapan Asuhan keperawatan

hipertensi pada klien lansia

3. Bagi pasien

a. Membantu meningkatkan status kesehatan melalui pendekatan

Praktek keperawatan

b. Membantu mengurangi dampak dari hipertensi pd lansia

c. Membantu meningkatkan pengetahuan klien tentang hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai