Kep Anak Zaidatul Nadia (18112208)
Kep Anak Zaidatul Nadia (18112208)
Nim : 18112208
1. Vaksin DPT
adalah vaksin kombinasi yang diberikan untuk mencegah tiga penyakit, yakni difteri,
pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Difteri - infeksi bakteri yang dapat menyebabkan hambatan jalur napas di tenggorokan
dan mengakibatkan gangguan saluran pernapasan.
Pertusis - gangguan saluran pernapasan dengan gejala-gejala seperti batuk dan pilek,
terutama pada anak-anak ketika mengambil napas dalam-dalam. Penyakit ini dapat
menimbulkan komplikasi serius pada bayi usia di bawah setahun.
Tetanus - penyakit saraf yang menyerang segala usia akibat racun yang diproduksi
bakteri. Bakteri ini masuk melalui luka terbuka yang diderita oleh pasien.
Vaksin DPT bekerja dengan cara memasukkan bakteri difteri, pertusis, dan tetanus yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu sistem kekebalan tubuh manusia untuk
memproduksi antibodi dalam memerangi infeksi dari ketiga penyakit tersebut jika sewaktu-
waktu menyerang.
Merek dagang: DTP-HB-Hib, Vaksin DTP (DTP Vaccine), Vaksin DTP-HB 5, Vaksin DTP-
HB 10, Vaksin Jerap TD
2. Vaksin polio
ada dua jenis imunisasi polio.
Selain IPV (Inactivated Polio Vaccine) yang sudah disebutkan di atas, ada juga jenis
vaksin polio yang disebut OPV (Oral Polio Vaccine). Sesuai namanya, OPV diberikan
melalui oral dengan diteteskan melalui mulut. Sementara itu, IPV diberikan melalui
injeksi atau suntikan.
OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan agar tubuh memiliki daya tahan
terhadap virus polio yang menyerang. Adapun, IPV menggunakan virus
yang tidak lagi aktif (inactivated).
3. Vaksin campak
Vaksin campak adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak, yang mulai diberikan pada
anak usia 9 bulan. Pemberian vaksin ini masuk ke dalam program imunisasi rutin lengkap yang
dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.
4. Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi hati, akibat
virus hepatitis B. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, agar
menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus.
Sejumlah efek samping yang dapat muncul setelah pemberian suntik hepatitis B adalah:
Demam
Gatal-gatal
Mual
Muncul ruam di kulit
Bengkak di area bekas suntikan
Sensasi terbakar pada kulit
Sakit kepala
Tubuh mudah lelah
5. Hepatitis A
adalah salah satu jenis hepatitis yang perlu kamu waspadai. Pasalnya, infeksi hati ini bisa
menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ hati akut yang bisa berujung pada
kematian. Nah, salah satu cara terampuh untuk mencegah hepatitis A adalah dengan
mendapatkan vaksin hepatitis A.
Penyakit hepatitis A sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala pada anak-anak. Namun,
beberapa gejala baru akan muncul ketika anak yang terinfeksi HAV sudah beranjak
dewasa, seperti:
Penyakit kuning yang ditandai dengan gejala berupa warna kulit dan mata
berubah menjadi kuning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat, seperti
tanah liat.