Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

HAK ASASI MANUSIA


DOSEN PENGAMPU :

EVA JULYANTI, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :

ISTIQOMATUNNISA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LABUHAN BATU
2020/2021
UUD 1945 PASAL 28 A – E MENGENAI HAK ASASI MANUSIA
1. Pasal 28 A
“ Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya “
Makna :
Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara indonesia,
sejak ia lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup dan
mempertahankan kehidupannya.
Kendala :
Terjadinya sebuah pelanggaran HAM dikarenakan kurang nya kesadaran masyarakat
akan kedudukan manusia yang secara kodrati memiliki hak asasi yang perlu
dilindungi, setiap orang memiliki hak untuk hidup tidak ada satu orang pun yang bisa
membeli nyawa orang lain atau menghilangkan nyawa orang lain dengan alasan
apapun.
Solusi :
Manusia berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya bahkan sejak
didalam kandungan. Indonesia adalah negara hukum, membunuh adalah perbuatan
yang mencerminkan sikap tidak menjunjung hukum. Berdasarkan hal tersebut, maka
telah terjadi pelanggaran hak untuk hidup yang merupakan hak yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun sebagaimana dijamin dalam pasal 28A Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Jika ada
yang menghilangkan nyawa orang lain dengan atau apalagi tanpa alasan, maka orang
tersebut harus menanggung hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku. Kejahatan
terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja diatur dalam buku kedua Bab XIX
KUHP pasal 338 sampai 350 dan kejahatan yang dilakukan dengan tidak sengaja
diatur dalam buku kedua Bab XXI KUHP pasal 359.
Contoh Kasus :
Medanbisnisdaily.com-Labusel. Rudi Hartono Sianturi (40) membunuh ayah
kandungnya, Sabar Sianturi (65) secara sadis. Pembunuhan terjadi di Dusun Kampung
Bandung, Desa Mandalasena, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu
Selatan (Labusel), Sabtu (19/5) dini hari pukul 00.30 WIB.
Pelaku menghabisi nyawa ayahnya itu diduga karena mengalami gangguan kejiwaan.
Sebelum kejadian pelaku sudah sering mengamuk seperti orang stres.
Menurut tetangga pelaku, R Purba, peristiwa itu diketahui warga, Sabtu (19/5/2018)
dini hari. Korban sudah tergeletak tidak bernyawa dan bersimbah darah di rumah
anaknya kandungnya.
"Kalau rumah korban dan pelaku tidak terlalu jauh, sama-sama di Dusun Kampung
Bandung, Desa Mendalasena," ujar R Purba.
Selain itu, pelaku disebut-sebut membunuh ayahnya dengan menggunakan obeng dan
gunting yang ditusukkannya ke leher korban. Kejadian ini pun membuat heboh warga
di sana. Sekira pukul 02.00, polisi sudah berada di lokasi kejadian guna melakukan
olah TKP.
"Belakangan ini, pelaku RS (40) tampak murung dan pendiam. Pelaku diduga stress
akibat himpitan ekonomi. Apalagi, istri pelaku juga sudah lama pergi meninggalkan
suaminya ke rumah orangtuanya bersama 4 anaknya," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Fathir Mustafa saat dikonfirmasi
wartawan, membenarkan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh anak kandung.
"Saat ini pelaku sudah diamankan dan masih dalam lidik. Nanti kita berikan informasi
lebih lanjut," katanya.

2. Pasal 28 B
Ayat 1
“ Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah”
Makna :
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa setiap warga negara indonesia
memiliki hak yang sama untuk membentukkeluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
Kendala :
Nikah siri, Poligami dan kawin lari adalah pernikahan yang tidak sah dimata hukum,
tetapi masih banyak orang yang melakukannya karena kurangnya kesadaran terhadap
hukum diindonesia. Banyak masyarakat indonesia melakukan pernikahan
siri,poligami bahkan kawin lari karena terhalang restu orang tua, terjepit masalah
ekonomi dan pernikahan dibawah umur akibat dari hamil diluar nikah.
Solusi :
Kita dapat membentuk keluarga asalkan sudah mencapai umur yang tepat dan melalui
perkawinan yang sah. Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum. Jika
tidak, maka keluarga tersebut tidak sah dimata hukum dan hak-hak seluruh anggota
keluarga tersebut tidak terjamin dimata hukum negara. Maka jika ingin membentuk
sebuah keluarga harus dengan cara yang sah (pernikahan) yang tercatat dikantor
urusan agama dan pencatatan sipil. Menurut UU Nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan, pada bab 1 pasal 2 ayat 2 disebutkan bahwa : “Tiap-tiap perkawinan
dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku”
Contoh kasus :
LABUSEL - BOS : Dengan alasan keterbatasan ekonomi, seorang ABG yang masih
berstatus siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpaksa dinikahi dengan
Purwanto (25) seorang karyawan Perkebunan Sawit. Hal ini mendapat reaksi keras
dari masyarakat sekitar. Ironisnya, Bunga terpaksa menikah siri dikarenakan tidak
mendapat "Restu" dari Kepala Desa Aek Goti, Suhono. Nah lho...
"Saya sama sekali tidak mengetahui prosesi pernikahan itu. Namun Kakek Bunga
pernah datang minta surat numpang nikah (NA) ke kantor, tapi tidak kita layani
karena melanggar UU dan aturan, Ujar Kades Aek goti, Suhono.
Bunga lahir dari pasangan Rudi Hartono dan Ulis yang telah lama berpisah. Saat ini
keberadaan Rudi tinggal Padang Rapuan Linggar 3 Desa Sibargot Labuhanbatu Induk
arah Simudol Kecamatan Sipiongot Paluta sedangkan ibunya, Ulis tinggal di Pujut
Rokan Hilir Riau. Namun dikarenakan kedua orangtuanya berpisah, Bunga terpaksa
harus tinggal bersama Kakeknya, Supar Alias Gopar.
Ketika dikonfirmasi perihal pernikahan siri Bunga, Kakek Bunga membenarkan
adanya pernikahan siri tersebut.
"Bunga (nama samaran) ndak mau sekolah, mau nikah dengan orang Nomarak, waktu
kita panggil pihak laki-laki dan ditanya saling suka kemudian dinikah sirikan," ujar
Kakek Bunga, Supar alias Gopar saat ditemui wartawan Barometeronlinesumut.com
dikediamannya, senin (14/10/2018) lalu.Namun sayang, saat awak media mencoba
untuk mewawancarai Bunga, Kakek Bunga mengatakan bahwa Bunga tidak berada
dirumah dikarenakan harus membantu suami sirinya di perkebunan.
"Bunga itu sudah tidak mau lagi sekolah dan sudah sering berduaan dengan Ipur
(suaminya). Saya takut nanti malu keluarga jadi kami kawinkanlah. Dan lagian saat
kami tanya, Bunga mau kawin dengan lelaki itu. Saat ini perkawinan hanya diketahui
kedua belah pihak antara pihak keluarga kami dan keluarga orang tua suami Bunga,"
terangnya mengakhiri. (Sulaiman)

Ayat 2
“ Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”
Makna :
Setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir anak
tersebut harus diasuh dan diperlakukan selayaknya manusia. Tidak boleh melakukan
kekerasan dan diskriminasi , walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya
sendiri.
Kendala:
Kekerasan terhadap anak merupakan bagian dari kejahatan yang bertentangan dengan
prinsip hak asasi manusia. Namun masih banyak orang yang melakukan kekerasan
dan diskriminasi pada anak, tidak terkecuali orang tuanya sendiri. Banyak penyebab
orang tua melakukan kekerasan dan diskriminasi karena harapan yang tidak sesuai
kenyataan, faktor ekonomi, emotional atau mental disorder,penyalah gunaan narkoba
serta hubungan yang tidak sehat antara suami dan istri sehingga dilampiaskan kepada
anak.
Solusi :
Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak oleh keluarga sendiri, apalagi orang
lain, maka orang yang melakukan kekerasan atas anak tersebut harus menerima
hukuman sesuai hukum yang berlaku dinegara Indonesia walaupun orangtuanya
sekalipun. Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang,dan
berpartisipasi secara wajar serta harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sesuai dengan pasal 13 ayat 1 UU
perlindungan anak.
Contoh kasus :
Labusel,(RiauGlobal)
Sebagai orang tua kita harus hati hati dan waspada terhadap kondisi dan keadaan anak
anak kita, sebagai orang tua kita tidak boleh serta merta mempercayakan anak
terhadap orang sekitar kita mestipun itu tetangga ataupun keluarga kita, karena
kejahatan yang terjadi belakangan yang menimpa anak anak kerap di lakukan orang
terdekat.
Kejahatan itu bisa berupa tindak kekerasan hingga perlakuan sex menyimpang seperti
yang terjadi di desa langga payung kecamatan sungai kanan kabupaten labusel.
Karena tega mensodomi 13 orang anak tetangganya yang masih di bawah umur
Sariaman Purba, alias Sari, (34) karyawan buruh Kebun PT PLP Langga Payung
kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) terpaksa di bekuk jajaran unit reskrim
polres labuhanbatu
Dari keterangan pelaku kepada sejumlah wartawan saat Siaran Pers di Mapolres
Labuhanbatu, selasa (15/1/2019) pelaku telah melakukan perbuata n bejat nya dengan
mensodomi anak dibawah umur sejak tahun 2014,
Pelaku pertama kali melakukan kejahatan seks menyimpang terhadap anak
tetangganya sesama karyawan yang masih berusia 8 tahun pada 2014 lalu dirumahnya
sendiri, saat isterinya pulang kampung.
Diakuinya, karena kejahatannya belum terungkap pada saat itu dan seiring
berjalannya waktu, korbanpun bertambah menjadi 13 anak.
Sepandai pandainya tupai melompat sesekali pasti terpeleset, kelakuan bejat Sariaman
akhirnya terkuak juga.
Terungkapnya kejadian itu, berawal dari pertengkaran anak-anak korban kejahatan
seks menyimpang dengan saling ejek, terungkaplah kejahatan asusila terhadap anak
tersebut.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang SH didampingi Kasat Reskrim AKP
J Purba dalam Siaran Pers di Mapolres Labuhanbatu membenarkan adanya
pengungkapan perkara kejahatan seks menyimpang terhadap anak tersebut, Selasa
(15/1/2019).
"Kejadian kejahatan seks menyimpang terhadap anak itu terungkap pada Rabu 9
Januari 2019 atas laporan salah seorang tua korban anak kejahatan seks menyimpang
atas nama MA" ujarnya.
Dijelaskannya, pelapor merupakan tetangga pelaku yang berdomisili dikomplek HTI
PT PLP Desa Langga Payung Kecamatan Sei Kanan Labusel yang anaknya MA (13)
telah dicabuli pelaku dengan cara terlebih dahulu meminta korban menghisap
kemaluannya
Setelah itu pelaku menyuruh membuka celana dalam korban dan selanjutnya
mensodomi korban sampai pelaku mengeluarkan spermanya.
"Ke 13 korban itu adalah warga sekitar yang rata rata masih berusia anak dibawah
umur atau usia dibawah belasan tahun dengan modus korban selalu memberikan
iming iming uang 2000 hingga 20.000 kepada korban" ucap Frido.(Rht)

3. Pasal 28 C
Ayat 1
“ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia”
Makna :
Maksudnya setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal pendidikan,
teknologi dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi keseahteraan manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga berkewajiban
membantu mewujudkan hal ini, jika keluarga kurang mampu maka negara
berkewajiban hal ini terutama bagi negara yang memiliki kemauan dan kemampuan
yang besar.
Kendala :
Demi kesejahteraan umat manusia setiap orang berhak untuk mengembangkan diri
dalam hal pendidikan, teknologi dan pengetahuan. Tetapi banyak pihak
mempermasalahkan biaya pendidikan karena terbilang cukup mahal, terutama bagi
orang yang kurang mampu. Selain itu banyak masyarakat awam yang menganggap
bahwa pendidikan itu tidak penting, khususnya pada masyarakat daerah yang
terpencil karena memiliki tingkat kesadaran akan pendidikan yang rendah.
Solusi :
Pemerintah perlu mengadakan kegiatan sosialisasi bagi mereka masyarakat yang
dirasa kurang mengetahui arti pentingnya pendidikan dan membuat program beasiswa
bagi masyarakat yang membutuhkan, mulai dari beasiswa ekonomi/sosial sampai
beasiswa berprestasi. Dengan begitu masyarakat terutama penerus bangsa dapat
meningkatkan kualitas hidupnya.
Contoh kasus:
Kotapinang, 21/2 (Antarasumut) - Sebanyak 634 pelajar SLTA Negeri dan Swasta
di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, menerima beasiswa Program
Indonesia Pintar (PIP).
Kabag Humas-Protokol Setdakab Labusel, M Irsan di Kotapinang, Selasa,
mengatakan penyerahan secara simbolis itu dilakukan Anggota DPR-RI Saleh
Partaonan Daulay bersama Bupati, Wildan Aswan Tanjung di gedung SB3
Kotapinang dan sambut suka cita oleh perwakilan pelajar yang hadir.
Saleh Partaonan Daulay berpesan kepada orangtua siswa agar jangan pernah takut
tidak sanggup membiayai anak untuk sekolah. Karena, orang yang punya ilmu
pengetahuan berbeda dengan orang yang tidak punya ilmu pengetahuan.
"Beasiswa ini agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Gunakan untuk membeli
seragam sekolah, tas, sepatu dan buku agar punya semangat untuk sekolah," katanya.
Sementara itu, Bupati memberikan apresiasi terhadap Saleh Partaonan Daulay
yang telah peduli dan memiliki komitmen tinggi terhadap Kab. Labusel diantaranya
memperjuangkan agar mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat yakni
pembangunan infrastruktur hingga pemberian beasiswa.
Pemkab Labusel telah melakukan berbagai terobosan pada bidang pendidikan,
seperti mewujudkan SMA Negeri 1 Kotapinang sebagai ikon pendidikan, memberikan
beasiswa berprestasi, membentuk kelompok belajar kelas unggulan, pemberian
pakaian gratis bagi siswa kelas 10, serta pemenuhan sarana dan prasarana berkualitas
lainnya.
Selain itu, Pemkab juga telah memberikan beasiswa bagi siswa SLTA berprestasi
secara akademik, untuk melanjutkan pendidikan secara gratis ke IPB sejak tahun
akademik 2016/2017 kepada enam orang.
"Kepada orangtua siswa agar memanfaatkan beasiswa PIP secara baik, untuk
kepentingan pendidikan," kata Bupati Labusel Wildan Aswan Tanjung.

Ayat 2
“Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya”
Makna:
Setiap orang memajukan dirinya secar kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa
dan negara indonesia. Setiap orang berhak memcalonkan dirinya untuk menjadi
pilihan rakyat dalam hal pembangunan negara dalam arti dapatikut serta dalam calon
presiden, DPR, MPR, Mentri, Bupati, Gubernur, bahkan Rt. Atau jika terbeban, dapat
membangun bangsa secara suka rela melalui lembaga swadaya masyarakat atau
semacamnya. Semuanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Contoh kasus :
Pakarberita.com – Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati nomor Urut 2 Edimin-
Ahmad Fadli Tanjung (ASLI) mengklaim berhasil unggul dalam Pilkada Labuhan
Batu Selatan (Labusel) 2020. Bertempat di Kantor DPC PDI Perjuangan Labusel
Jalan MHB Kotapinang ASLI bersama tim pemenangan mendeklrasikan kemenangan
mereka, Kamis (10/12/2020) dini hari.
Ketua Tim Pemenangan ASLI Jamal Harahap mengatakan kemenangan paslon yang
diusung PDI Perjuangan dan PKPI itu berdasarkan data-data konkrit. Berdasarkan
hasil perhitungan perolehan suara C1 oleh para saksi dari Tempat Pemungutan Suara
(TPS) secara global ASLI berhasil unggul dengan 65.860 suara.
Selanjutnya pada peringkat kedua perolehan suara paslon Nomor Urut 3 Hasnah
Harahap-Kholil Jufri Harahap (BERHASIL) dengan perolehan 64.115 suara. Dengan
begitu lanjut Jamal terdapat selisih 1.745 suara dari paslon BERHASIL dalam Pilkada
Labusel.
“Ini merupakan hasil kerja semua tim dan masyarakat. Jadi, ayo mari kita kawal hasil
ini,” kata Jamal.
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Labusel Zainal Harahap menyampaikan
rasa terima kasihnya terhadap kerja keras tim dan seluruh masyarakat. Menurutnya
kemenangan pasangan Edimin-Ahmad Fadli Tanjung menjadi tonggak awal
perubahan Kabupaten Labusel untuk menjadi lebih baik.
“Mari kita ciptakan keadilan. Saya siap berjuang,” tegasnya.

4. Pasal 28 D
Ayat 1
“ Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”
Makna :
Setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh negara, jaminan dan
perlindungan dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
Kendala :
Keadilan hukum diindonesia saat ini tidak merata, banyak masyarakat yang dirugikan
karena kurangnya ketegasan hukum dan pemerintahan yang tidak bersih. Dimana
orang yang kuat pasti hidup sedangkan yang lemah pasti akan tertindas. Keadilan
diindonesia belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, inilah
bukti bahwa diindonesia keadilan masih memihak pada yang kuat.
Solusi :
Indonesia adalah negara hukum, dalam artian setiap tindak kejahatan harus dihukum
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Tidak membeda bedakan antar yang kuat
dengan yang lemah, dan pemerintahan harus lebih bersih.
Contoh kasus :
RANTAUPRAPAT - Muhammad Jefry Yono (21), korban penganiayaan oleh oknum
anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) dari Fraksi PDI Perjuangan
bernama IMF (27) memberikan kesaksian kepada wartawan, Sabtu (25/7) siang.
Meski sudah mulai terlihat pulih, namun korban masih terbaring lemah di atas kasur.
Saat ini korban sering alami nyeri di kepala jika terlalu berat berpikir akibat masih
terdapat gumpalan darah di kepalanya.
Korban Jefry dibawa pelaku menggunakan mobil pribadi menuju Cikampak,
Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel, Sumatera Utara. Setibanya di Desa
Gapura, Kampung Sawah, dia dipukul bertubi-tubi menggunakan, kayu, batu hingga
gancu.
Sambil terduduk, korban Jefry mengerang kesakitan ketika gancu yang sudah
dipersiapkan dari lokasi penjemputan di Hotel Melati, Kecamatan Bilah Hulu,
Kabupaten Labuhanbatu, diayunkan ke belakang atas kepalanya dan membuatnya
terhuyung hampir tidak sadarkan diri.
"Anggota dewan ini, aku! Mau kau gara-garai pula. Kalau belum cacat, belum patah-
patah, belum pulang kau!" kata Jefry menirukan ucapan pelaku IMF.
Pihak keluarga menginginkan keadilan dan pelaku penganiayaan dihukum seberat-
beratnya. "Saya mohon pak Polisi memproses kasus ini," ujar sang ibu, Arbaiyah.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit mengatakan, telah menerima
laporan dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota DPRD
Labusel berinisal IMF. Saat ini, kasus penganiayaan tersebut sedang dalam proses
penyelidikan kepolisian.
Dalam laporan STPLP/787/VII/2020/SPKT RES-LBH Polres Labuhanbatu, Imam
Firmadi diketahui masih berstatus sebagai saksi.

Ayat 2
“ Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja”
Makna : Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan imbalan yang pantas memang
tergantung kepada persiapan para pencari kerja tapi pemerintah juga berkewajiban
menciptakan banyak lapangan pekerjaan agar tingkat pengangguran semakin menurun
dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Kendala :
Tingkat pengangguran diindonesia terus meningkat, karena disebabkan oleh
kurangnya akses pendidikan, kurangnya kesempatan untuk
berkembang,ketidakmampuan bersaing dan kurangnya keterampilan.
Solusi :
Pemerintah berkewajiban untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan melatih para
pencari keja utuk memiliki jiwa entrepreneur atau membuka usaha sendiri.
Mengurangi tingkat PHK karena masalah sepele. Hal ini dapat membuat tingkat
pengangguran berkurang
Contoh kasus:
PIRNAS.COM | LABUSEL – Efri Arianto salaku karyawan di PTP Nusantara III
Kebun Sisumut, Desa Sisumut, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, menjabat sebagai mudim di Afdiling II telah di PHK. Efri Arianto Di PHK
karena pergi ke India Untuk memperdalam ilmu agamanya dan meningkatkan iman
dan amal.
Niat Efri Arianto pergi ke India itu sesuai cuti yang masi ada, akan tetepi karena
adanya wabah Virus Covid-19, keadaan yang di jalani Efri Arianto dan jamaahnya
sewaktu di India, tidak seperti yang di harapkan dengan adanya wabah Virus Covid-
19.
Negara India membuaat kebijakan untuk menutup semua akses (LOCKDOWN),
kebijakan di Negara India tersebut menyebabkan Efri Arianto dan jamaahnya tidak
bisa kembali ke Indonesia dengan waktu yang di tetapkan, sehinga menyebabkan Istri
Efri Arianto menerima keputasan tertulis dari Manajemen PTP Nusantara III Kebun
Sisumut, yang di tandatangani manejer Ir.Rahmat pada waktu itu, bahwa suaminya
Efri Arianto Di PHK.

Ayat 3
“ Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan”
Makna :
Negara memberikan hak kepada tiap warga atau masyarakat untuk ikut dalam
berpolitik. Negara terlihat berusaha memenuhi kewajibannya. Ini sudah terlihat dari
banyak munculnya berbagai partai politik. Tinggal bagaimana para partisipan politik
benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa adanya penyimpangan

Ayat 4
“ Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan”
Makna :
Tiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Berarti masyarakat mempunyai hak
untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan negara serta ikut berpartisiasi dalam
berbagai acara nasional seperti pemilu sebagai warga negara indonesia. Dan karena
memiliki status kewarganegaraan indonesia, Berarti masyarakat juga berkewajiban
untuk taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku diwilayah indonesia.

5. Pasal 28E
(1)“ Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya,serta berhak kembali “
Makna :
Setiap orang berhak untuk memilih agamanya sendiridalam arti dia nyaman dengan
agamanya tersebut dan tidakberpindah-pindah agama dan pengajaran untuk menuntut
ilmu, memilih pekerjaan mana yang pantas untuk mereka dan sesuai dengan kualitas
mereka masing-masing dan memilih negara serta bertempat tinggal dinegara
pilihannya tersebut tetapi atas dasar hukum dan pemerintahan yang sah.
(2) “Setiap orang berhak atas meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya”
Makna :
Serta pemerintah memberikan kebebasan dan keyakinan yang diyakini oleh warga
negara tersebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka ambil dikehidupan
sehari hari sesuai dengan hati nurani yang mereka anggap benar selama semua itu
tidak merugikan orang lain
(3) “ Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat”
Makna:
Serta setiap negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat dan berkumpul
dengan tidk merugikan pihak lain atau negara itu sendiri dn mengeluarkan pendapat
dengan bebas dan mendengar pendapat tersebut dengan baik, baik pendapatnya
diterima ataupun tidak diterima.

Kendala :
Kurangnya pemahaman arti perbedaan dan saling menghargai dalam hidup
bermasyarakat adalah penyebab rendahnya toleransi antar umat beragama
diindonesia.
Solusi :
Setiap orang bebas memeluk agama apa yang diinginkan, dengan menghormati
perbedaan pendapat, agama, suku dan ras dapat menjaga kerukunan. Dengan adanya
sikap toleransi konflik dan perpecahan antar umat individu tidak terjadi.
Contoh kasus :
Labusel,lintas10.com-Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat Sik MH mengajak
ummat beragama di.Kabupaten Labuhanbatu Selatan menjaga Keutuhan NKRI.
Hal itu disampaikannya pada Dialog Lintas Agama Yang dipusatkan di Kantor
Kementerian Agama, Jln Lintas Kota pinang-Langga payung, Desa Hadundung
Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumut. Kamis pagi,.(24/10/2019)
Selain hal itu,juga disampaikannyakepada seluruh elemen masyarakat untuk
mensyukuri atas nikmat yang di berikan Tuhan kepada bangsa Indonesia yang belum
tentu diberikan kepada negara lain.
Untuk itu pihaknya mengajak semua harus terus menjaga kerukunan hidup antar umat
beragama yang ada, khususnya di Kabupaten Labusel.
Untuk membangun toleransi antar umat beragama sendiri, peranan tokoh-tokoh
agama sangat diharapkan sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga.
Guna mendukung terciptanya kerukunan antar umat, pada kesempatan tersebut juga
diisi dengan penandatanganan 5 poin yang tertuang di Nota kesepahaman bersama.
Yakni, Menjaga keutuhan NKRI, Mengecam segala bentuk kekerasan dan tindak
anarkis yang mengatasnamakan agama, Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
tetap menjaga kerukunan cinta damai dan toleransi antar umat beragama, Menjadikan
Labuhanbatu Selatan Kabupaten terdepan dalam perlawanan terhadap paham dan
tindakan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, Serta Menjunjung
tinggi kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat
beragama dengan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai