Anda di halaman 1dari 10

BOTANI FARMASI

Tanaman Bawang Merah

(Allium ascalonicum L.)

Disusun Oleh

Nama : Rekha Aprillia

NIM : 10119154

Kelas : Botani Farmasi A

Prodi : S1 - Farmasi

Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman yang termasuk dalam
suku atau famili Liliaceae. Tanaman ini berasal dari Benua Asia, khususnya Asia Selatan
yaitu daerah sekitar India, Pakistan hingga Palestina (Rahayu, Berlian, dan Sundaya,
2005). Bawang merah merupakan salah satu komoditas holtikultura yang dibudidayakan
di Indonesia, terutama di daerah Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah di
seluruh wilayah di Indonesia.

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk dalam kelompok rempah
– rempah dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bawang merah umumnya
dikembangbiakan dengan cara vegetatif menggunakan umbi. Salah satu kekurangan
dalam perkembangbiakan secara vegetatif yaitu membutuhkan benih dengan jumlah yang
banyak. Benih bawang merah yang dibutuhkan sebagai bahan tanam di lapangan juga
harus dalam jumlah yang cukup tinggi (Budiono, 2003).

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) bermanfaat untuk kehidupan


manusia. Bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap makanan serta
bahan untuk obat tradisional. Berdasarkan data dari the National Nutrient Database,
bawang merah memiliki kandungan karbohidrat, gula, asam lemak, protein dan mineral
lainnya yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia (Waluyo dan Sinaga, 2015).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi dari tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)?

2. Bagaimana morfologi dari tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)?

3. Bagaimana anatomi dari tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui klasifikasi dari tanaman bawang merah (Aliium ascalonicum L.).

2. Untuk mengetahui morfologi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.).


3. Untuk mengetahui anatomi dari tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman holtikultura yang sering dikonsumsi oleh manusia. Menurut Estu, tanaman
bawang merah termasuk dalam famili Liliaceae dan sistematika klasifikasinya secara
rinci sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotiledonae
Ordo : Liliales atau Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium

Spesies : Allium ascalonicum L. atau Allium cepa var. Ascalonicum


2.2 Morfologi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Struktur morfologi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) terdiri atas akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji serta umbi. Tanaman bawang merah termasuk
tanaman semusin atau tanaman setahun (annual). Berikut ini merupakan deskripsi rinci
dari morfologi bawang merah :

2.2.1 Akar

Secara morfologi, akar bawang merah tersusun atas rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar. Tanaman bawang merah memiliki akar serabut
dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang - cabang terpencar pada
kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah.
2.2.2 Batang atau Cakram

Batang tanaman bawang merah memiliki batang sejati atau bisa disebut discus
yang memiliki bentuk seperti cakram, tipis serta pendek yang berfungsi untuk
tempat melekatnya akar dan mata tunas, di atas discus juga terdapat batang semu
yang tersusun atas pelepah - pelepah daun (Sudirja, 2007).
2.2.3 Daun

Daun tanaman bawang merah berbentuk silindris dan berukuran kecil,


memanjang antara 50 - 70 cm, di bagian dalamnya berlubang dan bagian
ujungnya berbentuk runcing. Daun dari tanaman ini berwarna hijau muda. Namun
ada juga yang berwarna hijau tua serta letak daun melekat pada tangkai yang
ukurannya relatif pendek atau bahkan hampir tidak terlihat (Sudirja, 2007).
2.2.4 Bunga
Bunga dari tanaman bawang merah memiliki tangkai bunga keluar dari ujung
tanaman yang panjangnya 30 - 90 cm, dan di ujungnya terdapat kurang lebih 50
hingga 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk
payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 - 6 helai daun bunga yang berwarna
putih, enam benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, satu putik dan
bakal buah berbentuk hampir segitiga (Sudirja, 2007).
2.2.5 Buah dan Biji

Bakal buah bawang merah duduk di atas membentuk bangunan segitiga


hingga tampak jelas seperti kubah. Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah
(karpel) yang membentuk 3 buah ruang dengan setiap ruang mengandung 2 bakal
biji. Biji bawang merah yang masih muda berwarna putih dan ada juga yang
berwarna putih kemerahan. Setelah tua, biji akan berwarna merah kehitaman
(Estu, 2007).
2.2.6 Umbi

Kelopak daun bawang merah bagian luar selalu melingkar menutup kelopak
daun bagian dalam. Beberapa helai kelopak daun terluar yang berjumlah 2 - 3
helai tipis dan mengering. Pembengkakan kelopak daun pada bagian dasar akan
terlihat mengembung, membentuk umbi yang dinamakan umbi lapis. Bagian yang
membengkak ini berisi cadangan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman
baru (Wibowo, 2005).

2.3 Anatomi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Bawang merah memiliki organel – organel sel yang terdiri atas diinding sel, jaringan
epidermis, nukleus, membran inti, dan sklereid.

2.3.1 Dinding Sel

Dinding sel merupakan bagian dari organel sel yang berfungsi sebagai
pelindung sel.

2.3.2 Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai pelindung bagian dalam organ


tumbuhan yang letaknya paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar,
batang, daun. Jaringan epidermis memiliki fungsi khusus yaitu sebagai pelindung
terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan
suhu serta hilangnya zat- zat makanan.

2.3.3 Nukleus

Nukleus merupakan inti sel yang letaknya berada di tengah – tengah sel.
Nukleus ini sendiri berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme yang terjadi di dalam sel.

2.3.4 Membran Inti

Membran inti terbagi menjadi 2 yaitu, membran inti luar (membran sistolik)
dan membran inti dalam (membran nukleoplasmik).

2.3.5 Sklereid

Sklereid merupakan sel – sel tumbuhan yang telah mati, biasanya berbentuk
bulat dan berdinding keras.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan pemaparan di atas, kesimpulan yang dapat diambill yaitu:

a. Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk dalam famili


Liliaceae.

b. Struktur morfologi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) terdiri atas
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji serta umbi. Tanaman bawang merah
termasuk tanaman semusin atau tanaman setahun (annual).

3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini memiliki banyak kekurangan terkait dengan
pembahasan yang kurang mendalam dalam beberapa materi. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki makalah ini diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, D.P. 2003. Multiplikasi in vitro tunas bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada

berbagai taraf konsentrasi air kelapa. Jurnal Agronomi 8 (2): 75-80.

Estu, Rahayu, dan Berlian VA, Nur. 2007. Bawang Merah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rahayu, E. Berlian, N. V. A. dan Sundaya. 2005. Membudidayakan Lima Jenis Bawang.


..........Bandung: CV. Sinar Bandung.

Sartono, P., dan Suwandi. 1996. Varietas Bawang Merah Di Indonesia. Bandung: Balai
...........Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Sudirja. 2007. Pedoman Bertanam Bawang. Yogyakarta: Kanisinus.


Waluyo Nurmalita dan Rismawita Sinaga. 2015. Bawang Merah yang di Rilis oleh Balai
..........Penelitian Sayuran. Jurnal Iptek Tanaman Sayuran No. 004, Januari 2015. Tanggal
..........diunggah 21 Januari 2015.

Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, dan Bawang Bombay. Jakarta:
..........Penebar Swadaya.

Yernelis Syawal, Marlina dan Astuti Kunianingsih. 2015. Budidaya Tanaman Bawang
Merah ..........(Allium Cepa L.) Dalam Polybag Dengan Memanfaatkan Kompos Tandan
Kosong ..........Kelapa Sawit (TKKS) Pada Tanaman Bawang Merah. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai