117 241 1 SM
117 241 1 SM
Iman Santoso1, Ikke Dwi Kartika Sari2, Mita Noviana3, Riza Pahlawi4
Program Studi Fisioterapi Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat1,2,3,4
Email: imansan79@gmail.com
Abstrak
Maka dari itu peran fisioterapi sangat penting dalam mengoptimalkan gerak dan fungsi pada
pasien dengan post op rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament sinistra Grade III akibat Ruptur. Fisioterapi
dapat dimulai pada hari pertama setelah rekonstruksi, latihan-latihan yang dilakukan tergantung fase-fase
yang berdasarkan dari hari keberapa setelah rekonstruksi ruptur Anterior Cruciate Ligament dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengangkat kasus pasca rekonstruksi ruptur Anterior Cruciate
Ligament sebagai pelaksanaan tugas akhir. Adapun kasus yang dibahas adalah kondisi dari seorang pasien
Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III akibat Ruptur di Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Soebroto
Abstract
biceps femoris
Gambar 4. Tulang Tibia Insersio :Permukaan posterior medial condylus
Sumber: Zunilda S Butami. Anatomi Kajian tibia
Ranah Tubuh Mansuia.Jakarta; Penerbit Fungsi :Fleksi knee, rotasi hip ke arah medial
Universitas Indonesia. 1995 (endorotasi) Inervasi :Nervus tibial (L5-S2)
g. Fibula 4) M.Gracilis
Origo :1/2 bawah symphisis pubis dan ½ atas
Fibula terletak disebelah lateral tungkai bawah, arcus pubis Insersio
kira-kira sejajar dengan tibia. Panjangnya hampir :Pemukaan medial dan superior tibia
sama dengan tibia, dan sangat ramping. Kedua melalui tendon pesanserinus
ujungnya agak melebar. Fibula membentuk sendi Fungsi :Adduksi hip, fleksi knee, dan rotasi ke
sinovial dengan tibia diatas dan dengan talus arah medial (endorotasi)
dibawah. Bagian tengahnya dihubungkan dengan Inervasi :Nervus obturator (L3,L4)
tibia oleh membran interoseus. Tulang ini tidak 5) M.Sartorius
menanggung berat badan, karena bagian Origo :Spina iliaca anterior superior
tengahnya terbungkus otot, hanya teraba di Insersio :Permukaan antero medial atas os tibia
kedua ujungnya. otot Penyusun, Dalam sendi tepat di pes anserinus
lutut terdapat dua gerakan utama, yaitu fleksi dan Fungsi :Fleksi, abduksi dan external rotasi hip
ekstensi. Untuk dapat melakukan gerakan joint. Fleksi dan internal rotasi knee joint
tersebut dibutuhkan kelompok otot sekitar sendi Inervasi :Nervus Femoral (L2-L3)
lutut. Berikut ini adalah kelompok otot yang 6) M.Gastrocnemius
membantu pergerakan fleksi dan ekstensi lutut: Origo :Caput medial dan lateral dari permukaan
posterior condylus femoralis
h. Fleksor lutut Insersio :Permukaan posterior calcaneus
Kelompok otot fleksor lutut adalah hamstring membentuk tendon achiles
yang terdiri dari biceps femoris, semitendinosus, Fungsi :Plantar fleksi kaki, fleksi knee
semimebranosus. Selain itu juga dibantu otot- Inervasi :Nervus tibial (S1-S2)
otot gracilis, sartorius, gastrocnemius, popliteus 7) M.Popliteus
dan plantaris (Marieb EN, et. al : 2012). Origo :Permukaan lateral condyles lateral
Insersio :Permukaan posterior proksimal
shaft tibial
Fungsi :Fleksi lutut, membantu dalam rotasi
medial tibia Inervasi :Nervus tibial (variabel:
L4,S1).
8) M.Plantaris
Gambar 5. Knee Fleksor aspek medial dan Origo :Lateral supracondylus femur di atas
posterior Sumber: Gibson John. Fisiologi lateral head gastrocnemius
dan Anatomi Modern untuk Insersio :Tendon calcaneus
Perawat.Oxford.1990 Fungsi :Plantar fleksi kaki dan fleksi knee
Inervasi :Nervus tibial
1) M.Biceps Femoris (Caput Brevis) Origo : i. Ekstensor lutut
Linea Aspera Femur Insersio : Kelompok otot ekstensor lutut adalah quadriceps
permukaan lateral caput fibula Fungsi : yang terdiri dari: rectus femoris, vastus medialis,
Fleksi knee, rotasi tibia ke arah lateral vastus intermedius, vastus lateralis. Keempat otot
(eksorotasi), ekstensi hip Inervasi : quadriceps bersatu membentuk tendon dan
n.Ischiadicus (L5, S1, S2) melekat pada tulang tibia (tuberositas tibialis)
2) M.Semitendinosus melalui ligamen patella (Marieb EN, et. al :
Origo :Tuberositas ischiadicum, membagi tendon 2012).
sama besar dengan semitendinosus dan
biceps femoris
Insersio :Permukaan medial dari superior
tibia melalui tendon pes anserinus
Fungsi :Fleksi knee, rotasi hip ke arah medial
(endorotasi) Inervasi
:nervus tibial (L5-S2)
3) M.Semimembranosus
Origo :Tuberositas ischiadicum, membagi tendon
sama besar dengan semitendinosus dan Gambar 6. Otot Ekstensor Lutut
Sumber: Gibson John. Fisiologi dan Anatomi ini terdiri dari dua bagian yaitu posterior dan
Modern untuk Perawat. Oxford.1990 anterior sesuai dengan perlekatannya pada
tibia. Ligamen ini penting karena merupakan
a) M.Rectus Femoris pengikat utama antara femur dan tibia.
Origo :Spina iliaca anterior inferior dan bagian
superior lekukan acetabulum
Insersio :Tuberositas tibia METODOLOGI
Fungsi :Fleksi hip dan ekstensi knee
Inervasi :Nervus femoral (L2-L4) Fase inflamasi adalah adanya respon
b) M.Vastus Medialis vaskuler dan seluler yang terjadi akibat
Origo :Linea intertrochanterica dan bagian perlukaan yang pada jaringan lunak. Tujuan yang
medial linea aspera hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan
Insersio :Tendon patella dan tuberositas tibia dan membersihkan area luka dari benda asing,
Fungsi : Ekstensi sendi lutut sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan
Inervasi :Nervus Femoris (L2-L4) dimulainya proses penyembuhan (Backer, M :
c) M.Vastus Intermedius 2010).
Origo :2/3 atas bagian anterior dan permukaan Pada awal fase ini kerusakan pembuluh
lateral os femur darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang
Insersio :Tuberositas tibialis berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan
Fungsi :Ekstensi sendi lutut (knee joint) Inervasi menutupi vaskuler yang terbuka dan juga
:Nervus Femoral (L2-L4) mengeluarkan “substansi vasokonstriksi” yang
mengakibatkan pembuluh darah kapiler
d) M. Vastus Lateralis
vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan
Origo :Trochanter major dan permukaan lateral endotel yang akan menutup pembuluh darah.
atas linea aspera Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah
Insersio :Tuberositas tibia itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat
Fungsi :Ekstensi sendi lutut Inervasi stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve
:Nervus femoris (L2-L4) ending), local reflex action dan adanya substansi
vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan
sitokin). Histamin juga menyebabkan
2. Ligamen peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan
Ligamen adalah jaringan ikat yang plasma darah keluar dari pembuluh darah dan
terbuat dari serabut kolagen yang masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi
menghubungkan tulang dengan tulang atau oedema jaringan dan keadaan lingkungan
tulang rawan yang menyokong memperkuat tersebut menjadi asidosis. (Backer, M : 2010).
persendian. Fungsi utama dari ligamen untuk Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan:
menjaga tulang kerangka dan mencegah gerakan eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit
abnormal dari sendi. yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-
Ligamen terbagi menjadi ekstrakapsuler 4. (Backer, M : 2010)
dan intrakapsuler. Ligamen ekstrakapsuler 3. Fase Ploriferasi
terletak dibagian luar kapsul. Sedangkan ligamen Proses kegiatan seluler yang penting pada fase
intrakapsuler terletak dibagian dalam kapsul. ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan
Ligamen termasuk material keras dan tidak akan jaringan lunak dan ditandai dengan proliferasi
putus dengan mudah. Kerusakan paling umum sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses
pada ligamen pada titik pertemuan dengan perbaikan yaitu bertanggung jawab pada
tulang. Ligamen akan mengulur ketika terjadi persiapan menghasilkan produk struktur protein
gerakan persendian misalnya fleksi yang akan digunakan selama proses rekonstruksi
jaringan. (Backer, M : 2010).
Lutut,dan kembali ke semula ketika 4. Fase Maturasi
rileksasi. Akan tetapi ligamen tidak dapat Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah
mempertahankan bentuk aslinya apabila terjadi perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12
gerakan yang berlebihan di dalam persendian bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
ligamen yang akan menimbulkan ketidakstabilan menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan
sendi misalnya akan terjadi ruptur (robek) bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan
ligament (Beardshaw A, et. al : 2015). jaringan granulasi, warna kemerahan dari
j. Ligamen Intra Capsular jaringan mulai berkurang dan serat fibrin dari
kolagen bertambah banyak untuk memperkuat
Ligamen cruciata adalah dua ligamen intra
capsular yang sangat kuat, saling jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan
mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah
menyilang didalam rongga sendi. Ligamen
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
71 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)
Tendon diambil dari dua otot, semitendinosus (Range of Motion), MMT (Manual Muscle
dan gracilis. Dua otot ini terletak dibagian Testing), dan status fungsional. Terdapat target-
belakang lutut didalam (medial) sisi. Dua tendon target yang harus dicapai pada fase ini yang
kemudian disatukan untuk membuat satu graft. diantaranya adalah perlindungan jaringan
Graft ini tidak melekat dengan tulang. penyembuhan, penurunan nyeri, penurunan
Terowongan di bor di femur dan tibia. Tendon oedem, ROM mencapai 0o- 0o-110o, peningkatan
hamstring ditempatkan pada lokasi ACL berada kekuatan otot, Weight Bearing. Oleh karena itu
yaitu menyilang pada tibia dan femur.13 untuk dapat mencapai target-target diperlukan
Penggunaan tendon hamstring pada operasi intervensi berupa modalitas dan exercise.
rekonstruksi rupture ACL memiliki lebih sedikit Intervensi pada fase I antara lain:14
masalah dibandingkan dengan penggunaan 1) Penggunaan modalitas TENS guna
tendon yang lain, diantaranya seperti fiksasi dari mengurangi nyeri
tendon hamstring menimbulkan nyeri yang lebih 2) PRICE (Protective, Bracing, Ice,
sedikit, masalah kekauan pasca operasi yang Compression, Elevation)
lebih sedikit, sayatan operasi yang lebih kecil,
serta penyembuhan yang lebih cepat.Rehabilitasi
3) Gait training menggunakan axillary crutches
bilateral dengan partial weight bearing
pasca operasi sangat penting dalam
mengoptimalkan fungsi dan kembali ke olahraga
setelah ACL rekonstruksi.
Sering selama rekonstruksi ACL, cedera
atau patologi lainnya ditangani selama operasi.
Ini prosedur tambahan khusus pasca operasi
tindakan pencegahan. Proses kembali ke kegiatan
fisik dan atletik tidak berdasarkan waktu, itu
didasarkan pada kemampuan individu untuk
mencapai kriteria tertentu . Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan hal ini akan
bervariasi dari individu ke individu.13 Pasien
dengan defisiensi ACL cocok untuk operasi
rekonstruksi, edukasi pada sifat masalah, teknik
bedah dan peri operatif rehabilitasi oleh ahli
bedah. Pada saat kunjungan klinik pertama. Gambar 9. Pola jalan menggunakan
Mereka juga dikunjungi oleh fisioterapis Crutche
sebelum operasi dan dipandu melalui program Sumber: ACL Reconstruction
rehabilitasi. Untuk mendapatkan kembali Physiotherapy Advice for Patients.pdf
berbagai gerak, kekuatan dan propriosepsi
sebelum dan sesudah operasi.
3) Functional Strengthening
4) Latihan Keseimbangan
a) Aktivasi Otot
5) Core body
1) QSE bagian dari isometric exercises yang sinistra, spasme otot hamstring dan gastrocnemius
melibatkan kontraksi isometrik dengan sinistra, keterbatasan LGS fleksi dan ekstensi
intensitas rendah tanpa beban. Latihan knee sinistra dan penurunan kekuatan otot fleksor
digunakan untuk mengurangi spasme dan dan ekstensor knee sinistra.
nyeri pada otot quadriceps dan meningkatkan Fisioterapi berperan untuk membantu
rileksasi post injury jaringan lunak pada mengembalikan fungsi tubuh yang hilang dengan
penyembuhan yang masih akut.26 cara memberikan intervensi yang dapat
2) HSE salah satu latihan penguatan pada mengurangi nyeri dengan TENS, mengurangi
m.hamstring. Latihan ini merupakan latihan spasme dengan menggunakan Ultrasound
penguatan isometrik dimana otot Therapy, meningkatkan lingkup gerak sendi fleksi
berkontraksi dan menghasilkan force tanpa dan ekstensi pada sendi lutut dengan ROM
perubahan panjang otot dan tanpa adanya exercises, meningkatkan kekuatan otot dengan
pergerakan sendi. memberikan latihan stretching dan strengthening.
Intervensi yang pertama kali penulis lakukan pada
6. Ankle Pumping kasus ini adalah penggunaan modalitas TENS
ankle pumping merupakan mekanisme
yang dimana menggunakan energi listrik. Tujuan
yang penting dalam proses sirkulasi darah, yaitu
diberikan TENS adalah untuk mengurangi nyeri.
kembalinya darah dari ekstremitas bawah ke
Berdasarkan jurnal yang berjudul Exploring the
jantung, memompa darah ke jantung oleh
evidence for using TENS to relieve pain,
kontraksi otot. Latihan ankle pumping sering
Transcutaneous electrical nerve stimulation
digunakan untuk menghilangkan edema dan
(TENS) memiliki beberapa keunggulan karena
pencegahan trombosis vena dalam (DVT) yang
merupakan non adiktif, berarti non invasif
terkait dengan tirah baring lama.28
analgesia yang mudah digunakan dan dapat
Gerakan dapat dilakukan sebagai berikut:
memberikan analgesia terus menerus untuk
a. Heel rise foot pumps berbagai kondisi. pemberian intervensi TENS
b. Toe rise foot pumps dengan frekuensi tinggi (90-130 Hz) bertujuan
c. Knee flexion with minimal foot movement untuk mengurangi nyeri berdasarkan teori gate
d. Knee flexion with plantar flexion control, nyeri disebakan oleh aktivitas serabut
e. Knee extension with minimal foot movement saraf yang kecil, dengan memberikan stimulasi
f. Knee extension with plantar flexion pada serabut saraf sensorik yang berukuran besar
g. Clockwise ankle rotation sehingga dapat memblok rasa nyeri, nyeri dapat
h. Anti-clockwise ankle rotation berkurang dan memberikan rangsangan pada serat
i. Lateral foot rotation yang ditemukan di otot sehingga otot yang sakit
j. Medial foot rotation mengurangi pengeluaran neurotransmitter seperti
aspartat dan glutamat serta meningkatkan
Kasus yang penulis bahas dalam pengeluaran neurotransmitter opoid endogen yang
makalah ini yakni kondisi pasien bernama Tn. bekerja seperti endorfin. Pemberian dengan
M.P dengan usia 24 tahun, seorang prajurit TNI frekuensi rendah (2-5Hz), TENS dapat
AU yang pada kesehariannya melakukan latihan merangsang tubuh untuk mengeluarkan
binaan fisik seperti lari, push up, sit up dan shuttle endorfin.22
run. Selain itu juga, pasien memiliki hobi Modalitas kedua yang diberikan adalah
olahraga sepak bola, voli dan jogging yang rutin Ultrasound Therapy. Pada buku yang ditulis oleh
dilakukan seminggu sekali bersama teman- dr. Novita Intan Arovah, MPH yang berjudul
temannya. Dasar-dasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga
Pasien didiagnosa Post Rekonstruksi menjelaskan tentang pengaruh efek yang
Ruptur Anterior Crcuciate Ligament Sinistra. ditimbulkan Ultrasound Therapy, ultrasound
Pada pemeriksaan awal pasien memasuki minggu merupakan jenis thermotherapy (terapi panas)
ke tiga pasca rekonstruksi yang berarti memasuki yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis.
fase I dan II. Pasien datang dengan keluhan nyeri Terapi ini menggunakan arus listrik yang
saat berjalan dan nyeri saat menekuk lutut kiri dialirkan lewat tranducer yang mengandung
sehingga sulit digerakan. Hal tersebut kristal yang dapat mengembang dan kontraksi
menyebabkan pasien kesulitan untuk berdiri serta memproduksi gelombang suara yang dapat
berjalan, berjongkok, solat dengan posisi berdiri, ditransmisi pada kulit serta kedalam tubuh. Terapi
rukuk, sujud dan belum bisa kembali melakukan ultrasound biasanya dilakukan pada rentang
aktivitas sehari-hari sebagai anggota TNI frekuensi 0.8 sampai dengan 3 MHz. Frekuensi
Angkatan Udara serta belum bisa melakukan yang lebih rendah dapat menimbulkan penetrasi
hobinya bermain sepak bola, voli dan jogging. yang lebih dalam (sampai dengan sentimeter).
Setelah dilakukan tindak lanjut terhadap keluhan Gelombang suara dapat mengakibatkan molekul
tersebut melalui serangkaian pemeriksaan, penulis molekul pada jaringan bergetar sehingga
menemukan beberapa masalah, diantaranya yaitu menimbulkan energi mekanis dan panas. Keadaan
adanya nyeri gerak fleksi dan ekstensi knee ini menimbulkan panas pada lapisan dalam tubuh
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
79 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)
seperti otot, tendon, ligamen, persendian dan active stretching technique in males with normal
tulang. Efek thermal terapi ultrasound ditemukan and limited hamstring flexibility” menunjukan
sangat bermanfaat dalam terapi gangguan bahwa manfaat teknik stretching sangat efektif
musculoskeletal, menghancurkan jaringan parut untuk meningkatkan fleksibilatas otot dan lingkup
dan membantu mengulur tendon. Secara khusus, gerak sendi.30 Teknik stretching yang lain yaitu
terapi ultrasound dapat dipergunakan pada dengan metode hold relax bahwa teknik hold
keadaan spasme otot yang merupakan keadaan relax efektif untuk meningkkatkan fleksibilitas
ketegangan dan kontraksi otot yang berlangsung hamstring. Mekanisme untuk meningkatkan
terus menerus sehingga timbul rasa nyeri.23 hamstring bergantung pada efek autogenic
Pada jurnal Proprioceptive inhibition, autogenic inhibition bergantung pada
Neuromuscular Facilitation (PNF): Its fungsi dari organ- organ tendon golgi, yang tidak
Mechanisms and Effects on Range of Motion and hanya mendeteksi perubahan panjang tetapi juga
Muscular Function dijelaskan bahwa dalam ketegangan. Hold relax stretching
Proprioseptif neuromuskular Fasilitasi (PNF) meningkatkan fleksibilitas melalui relaksasi dari
adalah teknik peregangan dimanfaatkan untuk komponen kontraktil otot, sementara peregangan
meningkatkan elastisitas otot dan telah terbukti statis penyebab peningkatan elastisitas
memiliki efek positif pada aktif dan pasif ROM, viskoelastik componen non kontraktil. Dengan
ada 4 mekanisme teori fisiologi untuk demikian hasil dari penelitian ini juga
meningkatkan ROM yaitu inhibisi autogenik, menyebutkan bahwa hold relax dan static
inhibisi respirokal, stress relaxation dan gate stretching memainkan peran yang sama dalam
control theory. Inhibisi autogenik adalah yang meningkatkan fleksibilitas otot.31 Program latihan
terjadi dalam otot ketika berkontraksi atau yang ketiga yaitu terapi latihan strengthening
meregang dalam bentuk penurunan rangsangan dengan metode isometric resistence exercises
karena sinyal penghambatan dikirim dari golgi berdasarkan jurnal yang ditulis oleh J. Hardjono,
tendon organ otot yang sama hal ini dapat SKM, MARS, Terapi latihan sebagai salah satu
mempengaruhi pemanjangan otot. Inhibisi modalitas fisioterapi, dapat digunakan untuk
resiprokal adalah cara dimana agonis dan meningkatkan kekuatan otot yaitu dengan
antagonis bekerjasama. Ketika salah satu memberikan latihan strengthening. Karena
berkontraksi, otot yang lain relaksasi, sehingga dengan memberikan latihan strengthening maka
menghambat otot-otot bekerja melawan satu sama akan terjadi penambahan jumlah sarkomer dan
lain. Kontraksi pemendekan dari otot antagonis serabut otot (filamen aktin dan miosin yang
dapat memberikan pemanjangan otot dari otot diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga
agonis. Ketika sistem saraf pusat mengirim pesan dengan terbentuknya serabut-serabut otot yang
ke otot agonis (otot menyebabkan gerakan) untuk baru kekuatan otot dapat meningkat.27
kontraksi, ketegangan di otot antagonis dihambat Setelah melakukan terapi dengan
oleh impuls dari neuron motorik dan dengan modalitas listrik TENS, US, terapi latihan berupa
demikian harus secara bersamaan rileksasi. ROM exercices, Stretching PNF dengan hold
Fenomena saraf ini disebut inhibisi timbal balik. relax, strengthening serta ankle pumping sejak 10
Stres relaxation Stres relaksasi adalah apa yang Februari 2016 hingga 22 Februari 2016, terdapat
terjadi ketika unit musculotendinous, yang perubahan pada penurunan nilai VAS pada nyeri
melibatkan otot-otot dan tendon yang terhubung gerak fleksi dan ekstensi knee sinistra,
memiliki ketegangan yang konstan sehingga peningkatan kekuatan otot, berkurangnya spasme
perlahan-lahan akan memberikan peningkatan pada otot hamstring dan gastrocnemius knee
pada panjang otot. Gate control theory adalah sinistra, serta lingkup gerak sendi bertambah.
Teori kontrol gerbang yang terjadi ketika dua
jenis rangsangan, seperti nyeri dan tekanan, PENUTUP
mengaktifkan reseptor masing-masing pada waktu KESIMPULAN
yang sama. ketika otot digerakkan secara pasif
Ruptur anterior cruciate ligament adalah
diluar batas aktif lingkup gerak sendi, pasien akan
robekan yang terjadi pada anterior cruciate
memberikan tekanan yang dapat memblok rasa
ligament yang menghubungkan tulang femur dan
nyeri, dengan gerakan yang konsisten dapat
tibia. Ligamen ini mencegah femur bergeser ke
meningkatkan perpanjangan pada otot dan
arah posterior terhadap tibia dan mencegah tibia
tendon.22 Intervensi selanjutnya yaitu pemberian
terapi latihan yang berupa stretching. Metode bergeser ke arah anterior terhadap femur.
Robekan ini dapat mengakibatkan berkurangnya
yang dilakukan yaitu passive stretching hamstring
dan hold relax. Stretching merupakan teknik yang stabilitas sendi lutut. Pada kasus ini, ruptur terjadi
digunakan untuk mengulur suatu jaringan yang ketika pasien mendarat tiba-tiba dan mengalami
mengalami pemendekan. Berdasarkan penelitian benturan pada lutut sebelah kiri pada saat terjun
payung, kemudian tungkai atas dan bawah pasien
yang dilakukan oleh Ayala F dan koleganya
dalam jurnalnya yang berjudul “Comparison of memutar ke kiri dan terseret oleh parasutnya yang
belum ditutup. Tindakan yang dilakukan adalah
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
80 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)
operasi rekonstruksi dengan mengganti anterior terapi modalitas berupa TENS dan US. Selain itu
ligament cruciate yang ruptur dengan tendon juga diberikan terapi latihan yaitu Quadriceps
yang lain. Dalam kasus ini, pasien menggunakan Setting Exercises, Hamstring Setting Exercises,
tendon hamstring graft untuk menggantikannya. Active dan Passive ROM Exercises, Hold Relax,
Problematika fisioterapi yang muncul setelah Stretching dan Ankle Pumping. Evaluasi yang
rekonstruksi adalah adanya nyeri gerak fleksi dan didapatkan setelah terapi cukup signifikan yang
ekstensi knee sinistra, keterbatasan ROM fleksi ditandai dengan berkurangnya nyeri gerak fleksi
dan ekstensi knee sinistra, spasme pada otot dan ekstensi knee sinistra, meningkatnya ROM
hamstring dan gastrocnemius bagian sinistra, fleksi dan ekstensi knee sinistra, meningkatnya
penurunan kekuatan otot fleksor dan ekstensor kekuatan fleksor dan ekstensor knee sinistra dan
knee sinistra. Pasien mengeluhkan kesulitan spasme pada otot hamstring dan gastrocnemius
berjalan, berjongkok, serta solat dengan posisi bagian sinistra berkurang.
berdiri dan duduk. Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut diberikan