Anda di halaman 1dari 33

NAMA : C.

PUSPITA SALSABILA SYAHARANI

NIM : 2008109010001

JURUSAN : FARMASI

KELAS : A6

ASISTEN : FITRI ANDRIANTI

GERAK JATUH BEBAS

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menunjukkan adanya gaya tarik oleh bumi pada benda yang berada di dekat
permukaannya.
2. Mempelajari konsep gerak jatuh bebas.
3. Memperkirakan besarnya percepatan yang dialami oleh benda saat berada di bawah
pengaruh gaya gravitasi bumi.

2. LANDASAN TEORI

Gerak jatuh  jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan
berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan
dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan
oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan
yang dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara,
pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami
benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan
yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda
tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).

Benda dikatakan melakukan gerak jatuh bebas ketika benda tersebut tanpa percepatan
awal (V0 = 0) dan tidak diperngaruhi oleh gaya dorong melainkan dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas (GJB) termasuk ke dalam gerak lurus berubah beraturan di
percepatan. Percepatan yang dialami benda ini adalah akibat gaya tarik gravitasi bumi (Sutrisno,
1997).
Gaya yang paling umum dalam pengalaman kita sehari-hari adalah gaya tarikan gravitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakan berat benda (w). Jika seseorang menjatuhkan
sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistansi udara sehingga satu-satunya
gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya gravitasi (keadaan ini dinamakan gerak jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s 2 pada setiap titik di ruang.
Percepatan ini sama untuk semua benda, tak bergantung pada massanya. Kita namakan nilai
percepatan ini g (Tipler, 1998)

Sebuah benda yang berada di dekat permukaan bumi akan mengalami pengaruh medan
gravitasi bumi dan mengalami gaya tarik yang mengarah ke pusat bumi. Dan jika benda tersebut
berada pada suatu ketinggian di dekat permukaan bumi tanpa ada gaya lain yang bekerja padanya
selain gaya tarik bumi atau gaya gravitasi, maka benda tertarik menuju ke pusat bumi, atau
dalam pandangan relatif terhadap permukaan bumi, geraknya akan berupa gerak vertikal ke
bawah. Gerak ini disebut juga dengan gerak jatuh bebas (Tim Pengajar Pengantar Fisika, 2020).

Apabila seseorang melempar objek ke atas atau ke bawah dan entah bagaimana dapat
mengeliminasi efek dari udara dalam perjalanan objek tersebut. Percepatan objek mengarah ke
bawah dengan konstan. Laju itu disebut percepatan jatuh bebas, dan besarnya diwakili oleh g.
Percepatan tidak bergantung pada karakteristik objek, seperti massa, densitas, atau percepatan
konstan juga dapat digunakan untuk jatuh bebas dekat permukaan bumi yaitu jika objek bergerak
vertikal, baik ke atas ataupun ke bawah, ketika efek dan udara dapat diabaikan Halliday (2010).

3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

Table 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

N ALAT DAN BAHAN JUMLAH


O
1. Stopwatch 1
2. Bola pingpong 1
3. Bola tennis 1
4. Bola bulutangkis 1
5. Potongan kayu 1
6. Tali meter 1
4. METODE PERCOBAAN

1. Tempat di dalam ruangan dengan lantai semen yang bersih dipersiapkan untuk
pelaksanaaan praktikum. Lantai semen atau permukaan lain yang keras diperlukan agar
setiap benda yang dijatuhkan ke lantai memberikan suara. Percobaan dilakukan dalam
ruangan untuk mengurangi pengaruh angin atau gerakan udara lainnya yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran.
2. Tanda skala diberikan pada dinding vertikal untuk beberapa ketinggian : 50 cm, 75 cm,
100 cm, 125 cm, 150 cm, 175 cm, 200 cm, 225 cm, 250 cm, dan 275 cm. Bantuan kursi,
meja, atau tangga digunakan agar ketinggian dapat dicapai dengan mudah.
3. Stopwatch disiapkan lalu bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian pertama yaitu 50 cm.
Waktu yang diperlukan bola pingong untuk jatuh mencapai lantai dicatat. Percobaan ini
diulangi sebanyak 10 kali.
4. Pencatatan data waktu jatuhnya bola dilanjutkan untuk ketinggian 75 cm dan seterusnya
sampai 275 cm. Pengulangan dilakukan sebanyak 10 kali untuk setiap ketinggian. Saat
percobaan ketinggian bola jatuh yang tinggi diharuskan naik kursi, meja atau tangga dan
dilakukan dengan berhati-hati. Bantuan saudara dekat diminta untuk membantu
memegang kursi, meja atau tangga.
5. Data-data waktu jatuhnya bola dicatat dalam tabel berikut ini.
 Bola pingpong

Keting T1 (s) T2 (s) T3 (s) T4 (s) T5 (s) T6 (s) T7 (s) T8 (s) T9 (s) T10 (s)
gian
50 cm 0,34 s 0,34 s 0,27 s 0,34 s 0,34 s 0,28 s 0,28 s 0,34 s 0,28 s 0,27 s
75 cm 0,41 s 0,42 s 0,40 s 0,42 s 0,47 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,42 s 0,42 s
100 cm 0,54 s 0,54 s 0,54 s 0,55 s 0,53 s 0,55 s 0,48 s 0,55 s 0,47 s 0,48 s
125 cm 0,60 s 0,61 s 0,60 s 0,60 s 0,54 s 0,60 s 0,54 s 0,55 s 0,53 s 0,54 s
150 cm 0,68 s 0,67 s 0,67 s 0,67 s 0,60 s 0,66 s 0,61 s 0,60 s 0,68 s 0,61 s
175 cm 0,67 s 0,67 s 0,68 s 0,67 s 0,68 s 0,70 s 0,68 s 0,67 s 0,67 s 0,68 s
200 cm 0,73 s 0,73 s 0,73 s 0,67 s 0,68 s 0,72 s 0,70 s 0,68 s 0,73 s 0,70 s
225 cm 0,79 s 0,80 s 0,73 s 0,81 s 0,81 s 0,81 s 0,80 s 0,81 s 0,79 s 0,79 s
250 cm 0,86 s 0,83 s 0,80 s 0,86 s 0,84 s 0,86 s 0,88 s 0,86 s 0,86 s 0,84 s
275 cm 0,89 s 0,93 s 0,93 s 0,93 s 0,94 s 0,90 s 0,93 s 0,89 s 0,89 s 0,90 s

 Bola tennis

Keting T1 (s) T2 (s) T3 (s) T4 (s) T5 (s) T6 (s) T7 (s) T8 (s) T9 (s) T10 (s)
gian
50 cm 0,28 s 0,33 s 0,34 s 0,27 s 0,34 s 0,34 s 0,34 s 0,28 s 0,28 s 0,34 s
75 cm 0,47 s 0,42 s 0,35 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,35 s 0,41 s 0,40 s
100 cm 0,42 s 0,40 s 0,47 s 0,47 s 0,47 s 0,48 s 0,46 s 0,48 s 0,48 s 0,47 s
125 cm 0,54 s 0,48 s 0,47 s 0,48 s 0,53 s 0,47 s 0,48 s 0,48 s 0,53 s 0,47 s
150 cm 0,55 s 0,54 s 0,52 s 0,48 s 0,55 s 0,48 s 0,54 s 0,48 s 0,55 s 0,54 s
175 cm 0,60 s 0,61 s 0,59 s 0,61 s 0,61 s 0,57 s 0,59 s 0,60 s 0,57 s 0,61 s
200 cm 0,67 s 0,67 s 0,68 s 0,68 s 0,67 s 0,70 s 0,67 s 0,65 s 0,68 s 0,69 s
225 cm 0,73 s 0,73 s 0,74 s 0,68 s 0,67 s 0,73 s 0,73 s 0,73 s 0,71 s 0,68 s
250 cm 0,77 s 0,75 s 0,77 s 0,78 s 0,77 s 0,73 s 0,73 s 0,75 s 0,78 s 0,77 s
275 cm 0,81 s 0,80 s 0,81 s 0,81 s 0,83 s 0,80 s 0,79 s 0,80 s 0,83 s 0,83 s

 Bola bulutangkis
Keting T1 (s) T2 (s) T3 (s) T4 (s) T5 (s) T6 (s) T7 (s) T8 (s) T9 (s) T10 (s)
gian
50 cm 0,29 s 0,34 s 0,34 s 0,35 s 0,28 s 0,28 s 0,35 s 0,28 s 0,27 s 0,34 s
75 cm 0,42 s 0,42 s 0,35 s 0,42 s 0,34 s 0,36 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,40 s
100 cm 0,48 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,48 s 0,47 s 0,48 s 0,47 s 0,42 s 0,41 s
125 cm 0,48 s 0,54 s 0,54 s 0,55 s 0,55 s 0,47 s 0,47 s 0,55 s 0,47 s 0,54 s
150 cm 0,54 s 0,55 s 0,55 s 0,59 s 0,55 s 0,54 s 0,55 s 0,55 s 0,53 s 0,55 s
175 cm 0,67 s 0,60 s 0,60 s 0,61 s 0,61 s 0,58 s 0,58 s 0,60 s 0,60 s 0,61 s
200 cm 0,66 s 0,61 s 0,61 s 0,60 s 0,60 s 0,65 s 0,65 s 0,67 s 0,63 s 0,68 s
225 cm 0,66 s 0,74 s 0,66 s 0,67 s 0,66 s 0,72 s 0,72 s 0,73 s 0,73 s 0,73 s
250 cm 0,78 s 0,75 s 0,75 s 0,73 s 0,78 s 0,78 s 0,75 s 0,78 s 0,73 s 0,73 s
275 cm 0,78 s 0,81 s 0,83 s 0,83 s 0,81 s 0,81 s 0,78 s 0,78 s 0,82 s 0,81 s

 Balok kayu
Keting T1 (s) T2 (s) T3 (s) T4 (s) T5 (s) T6 (s) T7 (s) T8 (s) T9 (s) T10 (s)
gian
50 cm 0,28 s 0,32 s 0,32 s 0,28 s 0,35 s 0,29 s 0,29 s 0,32 s 0,29 s 0,28 s
75 cm 0,36 s 0,41 s 0,41 s 0,41 s 0,36 s 0,40 s 0,42 s 0,42 s 0,35 s 0,41 s
100 cm 0,47 s 0,48 s 0,42 s 0,42 s 0,46 s 0,46 s 0,46 s 0,48 s 0,41 s 0,41 s
125 cm 0,53 s 0,54 s 0,54 s 0,48 s 0,55 s 0,47 s 0,47 s 0,48 s 0,52 s 0,52 s
150 cm 0,57 s 0,58 s 0,55 s 0,55 s 0,58 s 0,53 s 0,53 s 0,58 s 0,58 s 0,58 s
175 cm 0,68 s 0,63 s 0,63 s 0,61 s 0,61 s 0,61 s 0,67 s 0,60 s 0,60 s 0,67 s
200 cm 0,66 s 0,61 s 0,69 s 0,60 s 0,69 s 0,65 s 0,65 s 0,67 s 0,63 s 0,68 s
225 cm 0,69 s 0,73 s 0,68 s 0,68 s 0,69 s 0,72 s 0,68 s 0,73 s 0,73 s 0,73 s
250 cm 0,73 s 0,78 s 0,78 s 0,73 s 0,78 s 0,78 s 0,73 s 0,71 s 0,71 s 0,73 s
275 cm 0,81 s 0,81 s 0,83 s 0,85 s 0,80 s 0,81 s 0,78 s 0,76 s 0,83 s 0,83 s

6. Langkah-langkah yang sama dilakukan untuk bola tennis dan shuttlecock, kemudian
waktu jatuhnya setiap bola masing-masing dicatat di tabel terpisah.
7. Untuk percobaan dengan sepotong balok kayu, lantai dilapisi dengan sepotong papan atau
tripleks sebelum percobaan dilakukan. Lalu data-datanya dicatat di dalam tabel terpisah.
5. DATA DAN ANALISIS DATA

1. Bola : pingpong
Ketinggian: 50 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,34 s 0,04 s 0,0016 s
2 0,34 s 0,04 s 0,0016 s
3 0,27 s -0,03 s 0,0009 s
4 0,34 s 0,04 s 0,0016 s
5 0,34 s 0,04 s 0,0016 s
6 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
7 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
8 0,34 s 0,04 s 0,0016 s
9 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
10 0,27 s -0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,30 s ∑ (t−t́)2 = 0,0191 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,31 s ; 0,29 s

t́=
∑ t =0,30 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,31 s ; 0,29 s

Ketinggian: 75 cm
No Data waktu (t)
t −t́ (t−t́)2
.
1 0,41 s 0s 0s
2 0,42 s 0,01 s 0,0001 s
3 0,40 s -0,01 s 0,0001 s
4 0,42 s 0,01 s 0,0001 s
5 0,47 s 0,06 s 0,0036 s
6 0,41 s 0s 0s
7 0,41 s 0s 0s
8 0,41 s 0s 0s
9 0,42 s 0,01 s 0,0001 s
10 0,42 s 0,01 s 0,0001 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,41 s ∑ (t−t́)2 = 0,0041 s
∆ t=0,006 s
Hasil pengukuran:
t = 0,41 s ; 0,40 s

t́=
∑ t =0,41 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,006 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,41 s ; 0,40 s

Ketinggian: 100 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
2 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
4 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
5 0,53 s 0,01 s 0,0001 s
6 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
7 0,48 s -0,04 s 0,0016 s
8 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
9 0,47 s -0,05 s 0,0025 s
10 0,48 s -0,04 s 0,0016 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,52 s ∑ (t−t́)2 = 0,0097 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,53 s ; 0,51 s

t́=
∑ t =0,52 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,53 s ; 0,51 s

Ketinggian: 125 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,60 s 0,03 s 0,0009 s
2 0,61 s 0,04 s 0,0016 s
3 0,60 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,60 s 0,03 s 0,0009 s
5 0,54 s -0,03 s 0,0009 s
6 0,60 s 0,03 s 0,0009 s
7 0,54 s -0,03 s 0,0009 s
8 0,55 s -0,02 s 0,0004 s
9 0,53 s -0,04 s 0,0016 s
10 0,54 s -0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,57 s ∑ (t−t́)2 = 0,0099 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,58 s ; 0,56 s

t́=
∑ t =0,57 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,58 s ; 0,56 s

Ketinggian: 150 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,68 s 0,04 s 0,0016 s
2 0,67 s 0,03 s 0,0009 s
3 0,67 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,67 s 0,03 s 0,0009 s
5 0,60 s -0,04 s 0,0016 s
6 0,66 s 0,02 s 0,0004 s
7 0,61 s -0,03 s 0,0009 s
8 0,60 s -0,04 s 0,0016 s
9 0,68 s 0,04 s 0,0016 s
10 0,61 s -0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,64 s ∑ (t−t́)2 = 0,0113 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,53 s ; 0,51 s

t́=
∑ t =0,64 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,65 s ; 0,63 s

Bola : tennis
Ketinggian: 50 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
2 0,33 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,27 s -0,04 s 0,0016 s
5 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
6 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
7 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
8 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
9 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
10 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,31 s ∑ (t−t́)2 = 0,0092 s
∆ t=0,01 s

Hasil pengukuran:
t = 0,32 s ; 0,30 s

t́=
∑ t =0,31 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,32 s ; 0,30 s

Ketinggian: 75 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,47 s 0,07 s 0,0049 s
2 0,42 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,35 s -0,05 s 0,0025 s
4 0,41 s 0,01 s 0,0001 s
5 0,41 s 0,01 s 0,0001 s
6 0,41 s 0,01 s 0,0001 s
7 0,41 s 0,01 s 0,0001 s
8 0,35 s -0,05 s 0,0025 s
9 0,41 s 0,01 s 0,0001 s
10 0,40 s 0s 0s
Rata rata(t́ ¿ = 0,40 s ∑ (t−t́)2 = 0,0108 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,41 s ; 0,39 s

t́=
∑ t =0,40 s
n
∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿
∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,41 s ; 0,39 s

Ketinggian: 100 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,42 s -0,04 s 0,0016 s
2 0,40 s -0,06 s 0,0036 s
3 0,47 s 0,01 s 0,0001 s
4 0,47 s 0,01 s 0,0001 s
5 0,47 s 0,01 s 0,0001 s
6 0,48 s 0,02 s 0,0004 s
7 0,46 s 0s 0s
8 0,48 s 0,02 s 0,0004 s
9 0,48 s 0,02 s 0,0004 s
10 0,47 s 0,01 s 0,0001 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,46 s ∑ (t−t́)2 = 0,0068 s
∆ t=0,008 s
Hasil pengukuran:
t = 0,46 s ; 0,45 s

t́=
∑ t =0,46 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,008 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t
= 0,46 s ; 0,45 s

Ketinggian: 125 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,54 s 0,05 s 0,0025 s
2 0,48 s -0,01 s 0,0001 s
3 0,47 s -0,02 s 0,0004 s
4 0,48 s -0,01 s 0,0001 s
5 0,53 s 0,04 s 0,0016 s
6 0,47 s -0,02 s 0,0004 s
7 0,48 s -0,01 s 0,0001 s
8 0,48 s -0,01 s 0,0001 s
9 0,53 s 0,04 s 0,0016 s
10 0,47 s -0,02 s 0,0004 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,49 s ∑ (t−t́)2 = 0,0073 s
∆ t=0,009 s
Hasil pengukuran:
t = 0,49 s ; 0,48 s

t́=
∑ t =0,49 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,009 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,49 s ; 0,48 s
Ketinggian: 150 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
2 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,52 s 0s 0s
4 0,48 s -0,04 s 0,0016 s
5 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
6 0,48 s -0,04 s 0,0016 s
7 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
8 0,48 s -0,04 s 0,0016 s
9 0,55 s 0,03 s 0,0009 s
10 0,54 s 0,02 s 0,0004 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,52 s ∑ (t−t́)2 = 0,0087 s
∆ t=0,009 s
Hasil pengukuran:
t = 0,52 s ; 0,51 s

t́=
∑ t =0,52 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,009 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,52 s ; 0,51 s

Bola : bulutangkis
Ketinggian: 50 cm
No Data waktu (t)
t −t́ (t−t́)2
.
1 0,29 s -0,02 s 0,0004 s
2 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
3 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,35 s 0,04 s 0,0016 s
5 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
6 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
7 0,35 s 0,04 s 0,0016 s
8 0,28 s -0,03 s 0,0009 s
9 0,27 s -0,04 s 0,0016 s
10 0,34 s 0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,31 s ∑ (t−t́)2 = 0,0106 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,32 s ; 0,30 s

t́=
∑ t =0,31 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,32 s ; 0,30 s

Ketinggian: 75 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,42 s 0,03 s 0,0009 s
2 0,42 s 0,03 s 0,0009 s
3 0,35 s -0,04 s 0,0016 s
4 0,42 s 0,03 s 0,0009 s
5 0,34 s -0,05 s 0,0025 s
6 0,36 s -0,03 s 0,0009 s
7 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
8 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
9 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
10 0,40 s 0,01 s 0,0001 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,39 s ∑ (t−t́)2 = 0,0090 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,40 s ; 0,38 s

t́=
∑ t =0,39 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,40 s ; 0,38 s

Ketinggian: 100 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,48 s 0,04 s 0,0016 s
2 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
3 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
4 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
5 0,48 s 0,04 s 0,0016 s
6 0,47 s 0,03 s 0,0009 s
7 0,48 s 0,04 s 0,0016 s
8 0,47 s 0,03 s 0,0009 s
9 0,42 s -0,02 s 0,0004 s
10 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,44 s ∑ (t−t́)2 = 0,0106 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,45 s ; 0,43 s

t́=
∑ t =0,44 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,45 s ; 0,43 s

Ketinggian: 125 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,48 s -0,03 s 0,0009 s
2 0,54 s 0,03 s 0,0009 s
3 0,54 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,55 s 0,04 s 0,0016 s
5 0,55 s 0,04 s 0,0016 s
6 0,47 s -0,04 s 0,0016 s
7 0,47 s -0,04 s 0,0016 s
8 0,55 s 0,04 s 0,0016 s
9 0,47 s -0,04 s 0,0016 s
10 0,54 s 0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,51 s ∑ (t−t́)2 = 0,0132 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,52 s ; 0,50 s

t́=
∑ t =0,51 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,52 s ; 0,50 s

Ketinggian: 150 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,54 s -0,01 s 0,0001 s
2 0,55 s 0s 0s
3 0,55 s 0s 0s
4 0,59 s 0,04 s 0,0016 s
5 0,55 s 0s 0s
6 0,54 s -0,01 s 0,0001 s
7 0,55 s 0s 0s
8 0,55 s 0s 0s
9 0,53 s -0,02 s 0,0004 s
10 0,55 s 0s 0s
Rata rata(t́ ¿ = 0,55 s ∑ (t−t́)2 = 0,0022 s
∆ t=0,004 s
Hasil pengukuran:
t = 0,55 s ; 0,54 s
t́=
∑ t =0,55 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,004 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,55 s ; 0,54 s

Balok kayu
Ketinggian: 50 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
2 0,32 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,32 s 0,02 s 0,0004 s
4 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
5 0,35 s 0,05 s 0,0025 s
6 0,29 s -0,01 s 0,0001 s
7 0,29 s -0,01 s 0,0001 s
8 0,32 s 0,02 s 0,0004 s
9 0,29 s -0,01 s 0,0001 s
10 0,28 s -0,02 s 0,0004 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,30 s ∑ (t−t́)2 = 0,0052 s
∆ t=0,007 s
Hasil pengukuran:
t = 0,30 s ; 0,29 s
t́=
∑ t =0,30 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,007 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,30 s ; 0,29 s

Ketinggian: 75 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,36 s -0,03 s 0,0009 s
2 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
4 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
5 0,36 s -0,03 s 0,0009 s
6 0,40 s 0,01 s 0,0001 s
7 0,42 s 0,03 s 0,0009 s
8 0,42 s 0,03 s 0,0009 s
9 0,35 s -0,04 s 0,0016 s
10 0,41 s 0,02 s 0,0004 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,39 s ∑ (t−t́)2 = 0,0069 s
∆ t=0,008 s
Hasil pengukuran:
t = 0,39 s ; 0,38 s

t́=
∑ t =0,39 s
n
∑ (t−t́ ¿)2 =0,008 s ¿
∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

= 0,39 s ; 0,38 s

Ketinggian: 100 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,47 s 0,03 s 0,0009 s
2 0,48 s 0,04 s 0,0016 s
3 0,42 s -0,02 s 0,0004 s
4 0,42 s -0,02 s 0,0004 s
5 0,46 s 0,02 s 0,0004 s
6 0,46 s 0,02 s 0,0004 s
7 0,46 s 0,02 s 0,0004 s
8 0,48 s 0,04 s 0,0016 s
9 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
10 0,41 s -0,03 s 0,0009 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,44 s ∑ (t−t́)2 = 0,0079 s
∆ t=0,009 s
Hasil pengukuran:
t = 0,44 s ; 0,43 s

t́=
∑ t =0,44 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,009 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t
= 0,44 s ; 0,43 s

Ketinggian: 125 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,53 s 0,02 s 0,0004 s
2 0,54 s 0,03 s 0,0009 s
3 0,54 s 0,03 s 0,0009 s
4 0,48 s -0,03 s 0,0009 s
5 0,55 s 0,04 s 0,0016 s
6 0,47 s -0,04 s 0,0016 s
7 0,47 s -0,04 s 0,0016 s
8 0,48 s -0,03 s 0,0009 s
9 0,52 s 0,01 s 0,0001 s
10 0,52 s 0,01 s 0,0001 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,51 s ∑ (t−t́)2 = 0,0090 s
∆ t=0,01 s
Hasil pengukuran:
t = 0,52 s ; 0,50 s

t́=
∑ t =0,51 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,01 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,52 s ; 0,50 s
Ketinggian: 150 cm

No Data waktu (t)


t −t́ (t−t́)2
.
1 0,57 s 0,01 s 0,0001 s
2 0,58 s 0,02 s 0,0004 s
3 0,55 s -0,01 s 0,0001 s
4 0,55 s -0,01 s 0,0001 s
5 0,58 s 0,02 s 0,0004 s
6 0,53 s -0,03 s 0,0009 s
7 0,53 s -0,03 s 0,0009 s
8 0,58 s 0,02 s 0,0004 s
9 0,58 s 0,02 s 0,0004 s
10 0,58 s 0,02 s 0,0004 s
Rata rata(t́ ¿ = 0,56 s ∑ (t−t́)2 = 0,0041 s
∆ t=0,006 s
Hasil pengukuran:
t = 0,56 s ; 0,55 s

t́=
∑ t =0,56 s
n

∑ (t−t́ ¿)2 =0,006 s ¿


∆ t=
√ n (n−1)

t=t́ ± ∆ t

=0,56 s ; 0,55 s
2.
Waktu rata rata t (s)
No. Ketinggian
Bola pingpong Bola tennis Shuttlecock Balok kayu
1 50 cm 0,30 s 0,31 s 0,31 s 0,30 s
2 75 cm 0,41 s 0,40 s 0,39 s 0,39 s
3 100 cm 0,52 s 0,46 s 0,44 s 0,44 s
4 125 cm 0,57 s 0,49 s 0,51 s 0,51 s
5 150 cm 0,64 s 0,52 s 0,55 s 0,56 s
6 175 cm 0,67 s 0,59 s 0,60 s 0,63 s
7 200 cm 0,70 s 0,67 s 0,63 s 0,65 s
8 225 cm 0,79 s 0,71 s 0,70 s 0,70 s
9 250 cm 0,84 s 0,76 s 0,75 s 0,74 s
10 275 cm 0,91 s 0,81 s 0,80 s 0,81 s
3.

Bola Pingpong
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
t (s)

Grafik jatuhnya bola pingpong di atas terlihat bahwa bentuk kurva yang terbentuk
adalah naik. Semakin tinggi ketinggian bola dijatuhkan, semakin besar interval waktu
jatuhnya bola.
Bola Tennis
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
t (s)

Grafik jatuhnya bola tennis di atas terlihat bahwa bentuk kurva yang terbentuk
adalah naik. Semakin tinggi ketinggian bola dijatuhkan, semakin besar interval waktu
jatuhnya bola.

Shuttlecock
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
t (s)

Grafik jatuhnya shuttlecock di atas terlihat bahwa bentuk kurva yang terbentuk
adalah naik. Semakin tinggi ketinggian shuttlecok dijatuhkan, semakin besar interval
waktu jatuhnya shuttlecock.
Balok Kayu
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
t (s)

Grafik jatuhnya balok kayu di atas terlihat bahwa bentuk kurva yang terbentuk
adalah naik. Semakin tinggi ketinggian balok kayu dijatuhkan, semakin besar interval
waktu jatuhnya balok kayu.
4.

Bola Pingpong
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
t2 (s)

Grafik fungsi waktu kuadrat jatuhnya bola pingpong di atas terlihat bahwa bentuk
kurva yang terbentuk adalah naik. Semakin tinggi ketinggian bola dijatuhkan, semakin
besar fungsi waktu kuadrat jatuhnya bola.
Bola Tennis
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
t2 (s)

Grafik fungsi waktu kuadrat jatuhnya bola tennis di atas terlihat bahwa bentuk
kurva yang terbentuk adalah naik. Semakin tinggi ketinggian bola dijatuhkan, semakin
besar fungsi waktu kuadrat jatuhnya bola.

Shuttlecock
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
t2 (s)

Grafik fungsi waktu kuadrat jatuhnya shuttlecock di atas terlihat bahwa bentuk
kurva yang terbentuk adalah naik. Semakin tinggi ketinggian shuttlecock dijatuhkan,
semakin besar fungsi waktu kuadrat jatuhnya shuttlecock.
Balok Kayu
300
275
250 250
225
200 200
175
h (cm)

150 150
125
100 100
75
50 50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
t2 (s)

Grafik fungsi waktu kuadrat jatuhnya balok kayu di atas terlihat bahwa bentuk
kurva yang terbentuk adalah naik. Semakin tinggi ketinggian balok kayu dijatuhkan,
semakin besar fungsi waktu kuadrat jatuhnya balok kayu.

5. a. Bola Pingpong
∆ y y 2− y 1 1−0,5 0,5
= = = =2,78 m/s
∆ x x 2−x 1 0,27−0,09 0,18
2 h 2(0,5)
g= 2
= =11,11m/s 2
t 0,09
b. Bola Tennis
∆ y y 2− y 1 2,5−2 0,5
= = = =3,84 m/s
∆ x x 2−x 1 0,57−0,44 0,13

2 h 2(2)
g= 2
= =9,09 m/ s2
t 0,44

c. Shuttlecock
∆ y y 2− y 1 2,5−2 0,5
= = = =2,94 m/s
∆ x x 2−x 1 0,56−0,39 0,17

2 h 2(2)
g= 2
= =10,25 m/s 2
t 0,39

d. Balok Kayu
∆ y y 2− y 1 1,5−1 0,5
= = = =4,16 m/s
∆ x x 2−x 1 0,31−0,19 0,12

2 h 2(1)
g= 2
= =10,52 m/s 2
t 0,19

6. Dari hasil yang diperoleh, benda yang dapat memberikan angka percepatan gravitasi
bumi yang paling mendekati dengan angka ideal 9,8 m/s 2 adalah Bola tennis dengan
percepatan gravitasi 9,09 m/s2. Angka tersebut adalah angka yang paling mendekati
angka ideal gravitasi dari keempat benda tersebut.
7. Tinggi jatuh benda terhadap ketelitian nilai percepatan gravitasi yang diperoleh
berpengaruh, karena  semakin tinggi ketinggian jatuhnya benda, semakin rendah
gravitasi karena lebih jauh dari pusat bumi.
8. Untuk dapat membuat percobaan ini lebih presisi dalam menghitung nilai percepatan
gravitasi bumi, dapat digunakan alat ukur yang lebih canggih dan akurat agar hasil
perhitungannya lebih presisi. Hal ini disebabkan oleh penggunaan alat ukur stopwatch
yang rentan terjadi kesalahan terkait akurasi waktu. Selain itu, percobaan lebih baik
dilakukan di ruang tertutup agar tidak ada pengaruh gesekan udara.
6. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Benda yang melakukan gerak jatuh bebas tidak terpengaruh pada massa dan ukuran
benda. Hal ini disebabkan karena pada benda yang melakukan gerak jatuh bebas, gaya
yang bekerja pada benda hanya gaya gravitasi.
2. Gaya gravitasi yang dialami suatu benda pada ketinggian yang berbeda akan berbeda. Hal
ini disebabkan karena  semakin tinggi ketinggian jatuhnya benda, semakin rendah
gravitasi karena lebih jauh dari pusat bumi.
3. Waktu yang ditempuh benda untuk mencapai tanah pada ketinggian yang berbeda akan
berbeda pula. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi ketinggian jatuhnya benda, waktu
yang dibutuhkan benda untuk mencapai tanah juga akan semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA

Pantur. 1985. FISIKA JILID I. Jakarta : Erlangga

Sutrisno. 1997. FISIKA DASAR. Bandung : ITB

Tipler, Paul A. 1998. FISIKA JILID I. Jakarta : Erlangga

Tim Pengajar Pengantar Fisika. 2020. PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR FISIKA. Banda
Aceh : Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah

Halliday, dkk. 2010. FISIKA DASAR. Jakarta : Erlangga


LAMPIRAN

Alat dan Bahan

1. Stopwatch

2. Bola pingpong

3. Bola Tennis
4. Shuttlecock

5. Balok Kayu

6. Tali Meter

Anda mungkin juga menyukai