I. Latar Belakang Limbah adalah suatu zat atau benda yang mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Limbah umumnya muncul sebagai hasil dari perbuatan manusia termasuk industrialisasi, masuknya limbah industri kedalam sungai menyebabkan pencemaran atau polusi air. Limbah yang mengandung bahan pemcemar dapat mengubah kualitas lingkungan, bila lingkungan tidak mampu memulihkan kondisi sesuai dengan daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya (UU No.23 Tahun 1997). Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan bahan pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari sumber industri dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan atau air hujan. Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industri harus diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. II. Isi A. Tujuan dan Manfaat - Mengurangi pencemaran air - Mencegah Penyakit dan Melindungi Kesehatan Manusia - menghasilkan limbah sekali pakai tanpa menimbulkan kerugian B. Metode pengolahan limbah cair - Sederhana/Alami Bahan : 1) Botol air mineral bekas sudah dicuci dan dipotong jadi dua 2) Kerikil 3) Arang 4) Ijuk 5) Spons 6) Bak penampung 7) Penyangga botol Cara pmbuatan : 1) Letakkan kain kassa atau spons yang telah dicuci bersih di bagian paling bawah dari botol. 2) Setelah itu, simpan ijuk secukupnya di atas kain kass atau spons dan kemudian padatkan. 3) Kemudian tempatkan arang dan sabut kelapa di atasnya dan tekan- tekan hingga cukup padat. 4) Bahan terakhir adalah kerikil. Tuangkan batu kerikil ke dalam botol hingga terisi penuh. 5) Siapkan penyangga botol untuk menyangga botol di posisi tegak lurus agar bisa digunakan. 6) Jangan lupa tempatkan penadah air saringan di bawah mulut botol. - Menggunakan teknologi 1) Proses Pengolahan Fisika a) Screening : Screening merupakan tahap awal pada proses pengolahan air limbah. Proses ini bertujuan untuk memisahkan potongan-potongan kayu, plastik, dan sebagainya. Screen terdiri atas batangan-batangan besi yang berbentuk lurus atau melengkung dan dipasang dengan tingkat kemirigan 750-900terhadap horisontal. b) Grit Chamber : Bertujuan untuk menghilangkan kerikil, pasir, dan partikel-partikel lainyang dapat mengendap di dalam saluran dan pipa- pipa serta untuk melindungi pompa-pompa dan peralatan lain dari penyumbatan. c) Equalisasi : Equalisasi laju alir digunakan untuk menangani variasi laju alir danmemperbaiki proses berikutnya. Di samping itu, equalisasi juga bermanfaat untuk mengurangi ukuran dan biaya proses berikutnya. Dalam pelaksanaan equalisasi dibutuhkan pengadukan untuk mencegah pegendapan dan aerasi untuk menghilangkan bau. Equalisasi biasanya dilaksanakan bersamaan dengan netralisasi. d. Sedimentasi : Sedimentasi adalah pemisahan partikel dari air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Proses ini bertujuan untuk memperoleh air buangan yang jernih e) Floatasi : Floatasi atau pengapungan digunakan untuk memisahkan padatan dari air. Unit floatasi digunakan jika densitas partikel lebih kecil dibandingkan dengan densitas air sehingga cenderung megapung. Floatasi antara lain digunakan dalam proses pemisahan lemak dan minyak serta pengentalan lumpur
2) Proses Pengolahan Kimia
a) Netralisasi : Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Dalam pengolahan air limbah pH diatur antara 6,0-9,5. Di luar kisaran pH tersebut, air limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air termasuk bakteri. Jenis bahan kimia yang dapat ditambahkan tergantung pada jenis danjumlah air limbah serta kondisi lingkungan setempat. Netralisasi air limbah yang bersifat asam dapat dilakukan dengan penambahan NaOH (natrium hidroksida);sedangkan netralisasi air limbah yang bersifat basa dapat dilakukan dengan penambahan H2SO4 (asam sulfat) b) Koagulasi dan flokulasi : Proses koagulasi dan flokulasi adalah konversi dari polutan-polutan yang tersuspensi koloid yang sangat halus di dalam air limbah, menjadi gumpalan-gumpalan yang dapat diendapkan, disaring atau diapungkan.
3) Proses Pengolahan Biologi
Secara umum proses pegolahan biologi menjadikan pengolahan air limbahsecara modern lebih terstruktur, tergantung pada syarat-syarat air yang harus dijaga atau jenis air limbah yang harus dikelola. Pengolahan air limbah secara biologi bertujuan untuk membersihka zat-zat organik atau mengubah bentuk zat-zat organik menjadi bentuk-bentuk yang kurang berbahaya. Proses pengolahan secara biologi juga bertujuan untuk meggunakan kembali zat-zat organik yang terdapat dalam air limbah. dan mempermudah proses penanganan lumpur. Dalam proses sedimentasi hanya partikel-partikel yang lebih berat dari air yang dapat terpisah misalnhya, kerikildan pasir. C. Dampak pengolahan limbah caik terhadap kesehatan masyarakat Karena sudah dilakukan proses penyaringan yang ketat, air beracun menjadi bersih dari racun. Salah satu contoh di negara Singapura, sebuah produk air minum kemasan airnya berasal dari air limbah yang sudah diolah dengan baik. Kemudian dengan adanya pengolahan limbah cair yang baik juga mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan limbah tersebut. Air limbah yang memiliki tingkat asam dan basa netral juga bisa digunakan untuk irigasi sawah. III. Kesimpulan Air limbah memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan bila tidak diolah terlebih dahulu. Maka dari itu pengolahan limbah cair yang baik dapat memberikan manfaat baik untuk industri, masyarakat, dan lingkungan. Pengolahan limbah cair untuk industri dilakukan dengan melewati 3 proses yaitu 1) Proses pengolahan fisika 2) Proses pengolahan kimia dan 3) Proses pengolahan biologi IV. Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_limbah Ervina. 2018. Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Dan Permasalahannya. http://bbkk.kemenperin.go.id/page/bacaartikel.php?id=eU3YJpVUfHOH2TR ZcW3POF5OTx-UfuvlPdN2-lEPIT0, Wahyuningtyas H. S. 2016. Pengaruh Limbah Cair Terhadap Kesehatan. Jember. Universitas Jember Ayuningtyas R. D. 2009. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret