Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maulana Ihsan Zuhair

NIM : 200612635300
Offering : B

1. Teori Blum Tengan penyakit Diabetes Melitus (Tipe 2)


Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh
sebagian besar diabetesi. Penyakit diabetes tipe ini juga dikenal sebagai non-insulin-
dependent diabetes, di mana tubuh masih dapat memproduksi homon insulin namun
kerja hormon insulin terganggu karena tubuh tidak dapat merespons insulin dengan
baik. Berikut ini bebrapa faktor kenapa di daerah rumah saya (Merjosari, Lowokwaru,
Malang) banyak yang terkena penyakit diabetes melitus (tipe 2)
1. Perilaku
Perilaku yang berkaitan dengan variable terhadap kejadian diabetes melitus (tipe 2)
antara lain:
Di daerah saya rata-rata orangnya memiliki tingkat ekonominya menengah-atas yang
menyebabkan cenderung makan dengan makanan yang enak, mahal, dan sering
mengandung banyak kolesterol. Pola makan orang yang cenderung mengikuti gaya
hidunya yang mewah  Dengan kondisi ekonominya yang lebih dari cukup maka
cenderung mampu membeli makanan apapun yang dia suka sehingga mengabaikan
pengontrolan makan.
Kemudian jarangnya masyarakat disekitar saya yang melakukan aktifitas olahraga
karena difikirnya pekerjaan sehari-harinya sudah sama dengan berolahraga juga
menjadi faktor seseorang terkena penyakit tersebut. Kurang gerak atau hidup santai
merupakan faktor terjadinya diabetes.
Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi dan
akhirna makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang paham atau
cukup pengetahuannya tentang diabetes mellitus maka akan lebih mampu memanage
dirinya agar terhindar dari penyakit ini. Pemberian pengetahuan harus dilakukan pada
orang-orang yang memiliki tingkat resiko tinggi seperti orang yang berusia 40 tahun dan
orang yang memiliki orang tua yang mempunyai riwayat diabetes. Tetapi karena di
daerah saya kebanyakan orangtuanya tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut
serta anak mudanya acuh tak acuh tentang hal itu membuat lingkungan saya banyak
yang mengalami diabetes tipe 2 ini.
2. Faktor genetik
Diabetes tipe 2 juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Seseorang yang memiliki
orang tua atau saudara kandung yang pernah menderita diabetes tipe 2 memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengidap penyakit yang sama. Tetapi faktor ini bisa dicegah dengan
memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan rutin berolahraga.
3. Faktor pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam variable kejadian diabetes tipe 2 ini antara
lain :
Kurangnya memanfaatkan sarana dan prasarana
Sebenarnya di daerah saya telah ada puskesmas dan posyandu. Namun, dalam
memanfaatkan sarana tersebut, masyarakat masih kurang. Mereka jarang berkonsultasi
kepada tenaga medis tentang kesehatan tubuhnya sendiri.
Kurangnya program untuk menyehatkan fisik masyarakat
Jadi di lingkungan saya sedikit sekali program-program yang dialkukan pelayan
kesehatanyang sekiranya bisa meningkatkan mutu sehat masyarakat sepertihalnya
senam kebugaran, sosialisai tentang pola hidup sehat, dsb

4. Faktor lingkungan
Lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit diabetes melitus yaitu :
Karena di indonesia makanan pokoknya nasi putih dan kebanyakan masyarakat
Indonesia berpersepsi jika belum makan nasi berarti belum makan. Orang Indonesia
cenderung mengkonsumsi nasi dengan lauk sedikit tanpa memperhitungkan jumlah
kalori karbohidrat yang diperlukan tubuh. Kelebihan karbohidrat/glukosa inilah yang
kemudian menyebabkan diabetes mellitus. Dan nasi putih juga
2.1 Segitiga Epidemiologi Influenza
1. Agent
Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat
menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C.

Virus influenza A bisa terdapat pada unggas, manusia, babi, kuda, dan kadang-
kadang mamalia yang lain, misalnya cerpelai, anjing laut, dan ikan paus. Namun,
sebenarnya horpes alamiahnya adalah unggas liar disebabkan oleh virus RNA
famili orthomyxoviridae. Sebaliknya, virus influenza B dan C hanya ditemukan pada
manusia
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorokan dan batuk non produktif.

2. Host
Host adalah organisme tempat hidup agent tertentu yang dalam suatu keadaan
menimbulkan penyakit pada organisme tersebut. Jika membicarakan masalah penyakit
flu pada manusia maka host yang dimaksud adalah manusia. Faktor intristik pada flu
diantaranya kekebalan tubuh (imunitas) dan pola pikir seseorang. Flu sebenarnya tidak
mudah menular, namun jalan untuk penularan itu akan semakin mudah apabila
seseorang itu berada dalam kondisi yang lemah dan tidak memiliki system imun yang
baik, begitu pula dengan pola pikir orang yang masih tidak percaya dan terkesan
meremehkan bahaya penyakit ini
3. Environment
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi tiga:
a) Lingkungan Biologis
Faktor lingkungan biologis pada penyakit flu yaitu agent. Agent merupakan
sesuatu yang merupakan sumber terjadinya penyakit yang dalam hal ini adalah virus
influenza (HxNy). Sifat virus ini adalah mampu menular melalui udara dan mudah
bermutasi. Daerah yang diserang oleh virus ini adalah organ pernafasan dalam, hal
itulah yang membuat angka kematian akibat penyakit ini tinggi.
b) Lingkungan Fisik
Suhu, Pada suhu lingkungan yang tidak optimal baik suhu yang terlalu tinggi
maupun terlalu rendah akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh seseorang
sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap mudah tidaknya virus
menjangkiti seseorang.
Musim, Faktor musim pada penyakit flu di Indonesia terjadi karena adanya faktor
musim hujan dan musim pancaroba (pergantian musim). Sehingga bisa dibilang bahwa
penyakit flu merupakan penyakit musiman di Indonesia.
Tempat tinggal, Faktor tempat tinggal pada penyakit flu misalnya di tempat
tinggalnya apakah ada orang yang sedang menderita flu atau tidak.
c) Lingkungan sosial
Faktor lingkungan sosial meliputi kebiasaan sosial, norma serta hukum yang
membuat seseorang berisiko untuk tertular penyakit. Misalnya kebiasaan masyarakat
Bali yang menggunakan daging mentah yang belum dimasak terlebih dahulu untuk
dijadikan sebagai makanan tradisional. Selain itu juga pada tradisi sabung ayam akan
membuat risiko penyakit menular pada pemilik ayam semakin besar.
2.2 Paradigma Kesehatan Lingkungan Influenza
1. Sumber Penyakit
Sumber dari penyakit Influenza umumnya berasal dari mamalia atau unggas
yang telah terinfeksi virus RNA famili orthomyxoviridae. Tetapi bisa juga berasal dari
manusia yang sudah terinfeksi serta kebiasaan orang-orang yang jarang mencuci
tangan, kurang/berlebihan dalam berolahraga dapat menyebabkan menurunnya sistem
kekebalan tubuh kita, tidak menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk
2. Komponen Lingkungan (Ambient)
Penyakit Influenza dapat disebarkan dengan 3 cara utama : melalui penularan
langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara
langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang
menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang
terinfeksi batuk, bersin, atau meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-
ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari
kontak personal langsung seperti bersalaman.
Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter
0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi
Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat
permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu,
dan benda-benda rumah tangga lainnya.
3. Penduduk
Pengetahuan yang kurang dalam menangani penyakit bisa berakibat fatal
bahkan kalau itu hanya penyakit flu biasa hal ini menimbulkan perlunya sosialisasi dan
penyuluhan dalam menangani suatu penyakit.
Kemudian perilaku yang tidak benar juga bisa meningkatkan terjadinya
penularan penyakit flu ini. Contohnya, jarang mencuci tangan, tidak menutup mulut dan
hidung saat bersin/batuk, dsb.
Nilai gizi yang buruk bisa membuat seseorang mudah terjangkit penyakit maka
dari itu pemenuhan kebutuhan gizi sangatlah penting khususnya untuk anak dalam
masa pertumbuhan.
Kepadatan penduduk dan kondisi sosial juga sangat mempengaruhi penularan
penyakit, semaki sering kita berinteraksi dengan seseorag yang kita tidak tau orang itu
terjangkit penyakit/tidak bisa menjadi penyebab kita tertular suatu penyakit
Kondisi ekonomi yang buruk juga menjadi faktor penting dalam penyebaran
suatu penyakit. Jika dalam suatu lingkungan memiliki kondisi ekonomi yang buruk
kemudian disana ada seorang yang terjangkit penyakit dan tidak segera ditangani/di
obati dengan alasan tidak adanya dana untuk melakukan pengobatan maka hal ini bisa
saja menjadi faktor menyebarnya suatu penyakit.
4. Dampak Kesehatan
Dampak yang terjadi jika dalam suatu pemukiman terdapat seseorang yang sakit
dialnjut dengan perilaku buruk serata kondisi lingkungan dan penduduk yang jelek
maka dipastikan pemukiman tersebut mengalami kondisi yang sakit.
5. Variabel Lain yang Mempengaruhi
Penyakit flu di Indonesia biasanya datang saat musim hujan dan musim
pancaroba (pergantian musim).

Anda mungkin juga menyukai