Anda di halaman 1dari 19

SimpanSimpan Initial Assesment Untuk Nanti

Initial Assesment

Diunggah olehGunk Arie'sti Data diunggahpada Nov 01, 2011

78%

(9)

78% menganggap dokumen ini bermanfaat (9 suara)

5K tayangan

23 halaman

Informasi Dokumen

klik untuk memperluas informasi dokumen

Data diunggah

Nov 01, 2011

Hak Cipta

© Attribution Non-Commercial (BY-NC)

Format Tersedia

DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru

Facebook

Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru

Twitter

Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru


LinkedIn

Bagikan dengan Email, membuka klien email

Email

Copy Text

Salin Tautan

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

78%78% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

22%22% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan Initial Assesment Untuk Nanti

TUGAS KOMPREHENSIF 1INITIAL ASSESMENTOleh :Debora Christianingtyas08.321.0122Dewa AA Sri


Ariesti08.321.0127Ketut Yastrini08.321.0143Ni Made Elsi Mariyani08.321.0151Gde septian Ady
Setiawan08.321.0227Program Studi S1 KeperawatanSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIRA MEDIKA
PPNI BALI2011

Hilangkan pesan penilaian pengguna

Tingkatkan Pengalaman Anda

Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!

78% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat

22% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat
BAB IPENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGPenilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan tugasyang
menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem PelayananTanggap Darurat ditujukan
untuk mencegah kematian dini (early) karena trauma yang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga
beberapa jam sejak cedera (kematian segerakarena trauma, immediate, terjadi saat trauma. Perawatan
kritis, intensif, ditujukanuntuk menghambat resiko kecacatan dan bahkan kematian. Hal ini bisa saja
terjadikarena trauma yang terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelahtrauma tidak
mendapatkan penanganan yang optimal. Berdasarkan kasus diatas, penilaian awal merupakan salah satu
item kegawatdaruratan yang sangat mutlak harusdilakukan untuk mengurangi resiko kecacatan, bahkan
kematian.Pada penelitian Canadian selama 5 tahun yang diakui oleh unit trauma, 96,3%mendukung
terjadinya trauma tumpul, sisanya 3,7% cedera dengan mekanisme penetrasi. Penyebab trauma tumpul
berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas (70%), bunuh diri (10%), jatuh (8%), pembunuhan (7%), dan
lain-lain (5%). Banyak kejadiantersebut yang akhirnya menuju kedalam kegawatdaruratan.Berdasarkan
penelitian diatas, seorang tenaga kesehatan harus mampumelakukan tindakan medis yang tepat dan
cepat untuk mengatasinya. Melalui protocol-protokol yang berlaku, seorang tenaga kesehatan harus
mampu melakukan penilaian awal, sehingga mampu memberikan tindakan yang tepat sesuai
dengantujuan penilaian awal. Tujuan penilaian awal adalah untuk menstabilkan pasien,mengidentifikasi
cedera / kelainan pengancam jiwa dan untuk memulai tindakansesuai, serta untuk mengatur kecepatan
dan efisiensi tindakan definitif atau transfer kefasilitas sesuai. Oleh karena itu tenaga medis, khususnya
dalam system pelayanantanggap darurat harus mengenal konsep penilaian awal untuk
meningkatkankeberhasilan penanganan kasus gawat darurat.

1.2RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas , maka rumusan masalah yang


kamikemukakan dalam makalah ini adalah :

1.

Apa yang dimaksud initial assesment?

2.

Bagaimana pendiagnosaan pada pasien kegawatdaruratan?

3.

Bagaimana intervensi dan evaluasi pada pasien dengankegawatdaruratan?

1.3

TUJUAN UMUMAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikantugas mata kuliah
Komprehensif I serta untuk menambah pengetahuan tentangkeperawatan khususnya keperawatan
kegawatdaruratan dan yang termasuk didalamnya adalah konsep initial assesment.1.4TUJUAN
KHUSUSDari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :1.Untuk
mengetahui pengertian initial assesment2.Untuk mengetahui pendiagnosaan pada pasien
kegawatdaruatan3.Untuk mengetahui intervensi dan evaluasi pada pasien
dengankegawatdaruratan1.5METODEDalam penyusunan makalah ini, metode yang kami gunakan yaitu
metodekepustakaan dengan mencari dan mengumpulkan data-data yang berhubungan baik melalui
media internet maupun materi kuliah yang diberikan oleh dosen pembimbing/pengajar.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1

Pengertian initial assesment

Initial assessment

adalah untuk memprioritaskan pasien dan menberikan penanganan segera. Informasi digunakan untuk
membuat keputusan tentangintervensi kritis dan waktu yang dicapai. Ketika melakukan pengkajian,
pasienharus aman dan dilakukan secara cepat dan tepat dengan mengkaji tingkatkesadaran (Level Of
Consciousness) dan pengkajian ABC (Airway, Breathing,Circulation), pengkajian ini dilakukan pada pasien
memerlukan tindakan penanganan segera dan pada pasien yang terancam nyawanya. (John
EmoryCampbell, 2004 : 26)Penilaian awal ini intinya adalah :1.Primery survey, yaitu penanganan ABCDE
dan resusitasi. Disini dicar keadaan yang mengancam nyawa, dan apabila menemukan
harusdilakukanresusitasi.2.Secondary survey, yaitu head to toe/ pemeriksaan yang teliti dari
ujungkepala sampai kaki3.Penanganan definitive atau menetapSurvei primer maupun sekunder harus
selalu diulang-ulang untuk menentukanadanya keadaan penurunan penderita, dan memberikan
resusitasi dimanadiperlukan.

I.Tahapan Pengelolaan Penderita

Penanganan penderita berlangsung dalam 2 tahap:a.Tahap pra-rumah sakit( Pre-hospital) b.Tahap


rumah sakit

a.Tahap Pra-Rumah sakit

Di Indonesia peyanan pra-rumah sakit ini merupakan bagian yang sangatterbelakang dari pelayanan
penderita gawat darurat secara menyeluruh. Berbeda

4
di jalan tol hampir semua korban penderita trauma dibawa oleh ambulans kerumah sakit. Pelayanan
korban dengan trauma pra-rumah sakit yangmembawanya biasanya adalah keluarga sendiri atau orang
yang berbaik hati.Prinsip utama adalah

do not further harm

bahwa tidak boleh membuatkeaadan lebih parah

Prinsip : Do No futher Harm

Keadaan yang ideal dimana “ Unit Gawat Darurat yang datang ke penderita”,dan merupakan sebaliknya
karena itu ambulan yang datang sebaiknya memiliki peralatan yang lengkap. Petugas atau paramedik
yang datang membantu penderita juga sebaiknya mendapatkan latihan khusus, karena pada saat
menaangani penderita mereka harus menguasai keterampilan khusus yang dapatmenyelamatkan
nyawa. Sebaiknya rumah sakit sudah diberitahukan sebelum penderita diangkat dari tempat kejadian,
dan koordinasi yang baik antara dokter di RS dengan petugas lapangan akan menguntungkan
penderita.Yang harus dilakukan oleh seorang paramedik adalah :-Menjaga Airway dan Breathing,-
Kontrol perdarahan dan syok,-Imobilisasi penderita,-Pengiriman kerumah sakit terdekat yang cocok

b.Tahap Rumah sakit

1.Evakuasi PenderitaDalam keadaan dimana penderita trauma di RS yang dibawa tanpa persiapan pada
pra rumah sakit maka sebaiknya evakkuasi dari kendaraanke brankar dilakukan oleh petugas rumah sakit
dengan berhati-hati. Selaluharus diperhatikan control servikal2.Triage

Triage adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapaidan sumber daya yang tersedia.
Pada umumnya kita akan melakukantriage, tidak perduli apakah penderita hanya 1 atau banyak. Bila
satu penderita akan mencari masalah penderita(selection of problems). Bila banyak penderita, akan
mencari penderita yang paling bermasalah. Danyang berikutnya, pemilahan didasarkan pada keadaan
ABCDua jenis keadaan triage dapat terjadi :-Jumlah penderita Dan Beratnya Perlukaan Tidak
MelampauiKemampuan Petugas-Jumlah Penderita Dan Beratnya Perlukaan Melampaui
KemampuanPetugas3.Primary Survay dan ResusitasiPada tahap ini harus dicari keadaan yang
mengancam nyawa, tetapisebelum memegang penderita trauma selalu harus proteksi diri
terlebihdahulu untuk menghindari tertular penyaklit seperti hepatitis, dan AIDs.Alat proteksi diri
sebaiknya :-Sarung tangan-Kaca mata terutama apabila penderita menyemburkan darah-Apron,
melindungi pakaian sendiri-SepatuLangkah pertama : memakai alat proteksi diriLakukan Primary Survey
atau mencari keadaan yang mengancam nyawaadalah:a.Airway dengan kontrol servikal (gangguan
airway adalah pembunuh tercepat) b.Breathing dan Ventilasic.Circulation dengan kontrol
perdarahand.Disability : status neurologis dan nilai GCSe.Exposure/environmental : buka baju penderita
tetapi cegah hipotermia
6

a.Menjaga Airway Dengan Kontrol Servikal

Yang pertama harus dinilai adalah kelancaran jalan nafas, namun harus diingat bahwa kebanyakan usaha
untuk memperbaiki jalan nafas akan menyebabkangerakan pada leher. Karena itu apabila ada
kemungkinan fraktur servikal harusdilakukan kontrol servikal. Kemungkinan patahnya tulang servikal
diduga bilaada :

Trauma kapitis, terutama bila ada penurunan kesadaran

Adanya luka karena trauma tumpul kranial dari klavikula

Setiap multi trauma (trauma pada 2 regio tubuh atau lebih)

Juga harus waspada kemungkinan patah servikal bila bio-mekanik traumamendukung (misalnya ditabrak
dari belakang)Karena itu langkah selanjutnya adalah:Langkah kedua : proteksi servikal

Pertahankan posisi kepala

Pasang kolar servikal dan

Pasang di atas Long Spine BoardLalu perhatian ditujukan kepada airway. Penilaian airway dapat
dilakukandengan teknik berikut ini.

Bila dapat berbicara jelas -> airway baik

Bila ada gangguan airway -> perbaikiSumbatan pada jalan nafas akan menyebabkan sesak yang harus
dibedakandengan sesak karena gangguan breathing. Pada obstruksi jalan nafas biasanyaakan ditemukan
pernafasan yang berbunyi seperti : bunyi gargling, bunyimengorok, ataupun stridor.Lakukan
penanganan sebagai berikut:

Bila ada cairan dilakukan suction

Bila mengorok dilakukan penjagaan jalan nafas secara manual dengan chin liftatau Jaw thrust disusul
pemasangan – pemasangan pipa oro-atau nasofaringealPemasangan pipa orofaringeal dilakukan apabila
penderita masih sadar ataupun berusaha mengeluarkan pipa tersebut ( masih ada gag replek).Dalam
keadaan ini lebih baik dipasang pipa nasofaringeal. Harus diingat bahwa pemasangan pipa melalui
hidung merupakan kontraindikasi apabila penderita ada kecurigaan fraktur basis crania bagian depan,
karena pipa dapatmasuk kerongga cranium.Apabila penderita apneu, ada ancaman obstruksi ataupun
ada ancaman aspirasilebih baik memasang jalan nafas definitive ( pipa dalam trakea). Jalan
nafasdefinitive ini dapat melalui hidung (naso trakeal), melauli mulut (oro trakea)ataupun langsung
melaui suatu kriko – tiroidotomi.Menjaga jalan nafas pada penderita trauma dapat sangat suliut.
Sebagai contohadalah penderita dengan kapitis dengan mulut yang penuh darah karena fraktur pada
basis kranii ataupun karena fraktur tulang wajah. Contoh lain adalah penderita kesadaran menurun yang
gelisah dan gigi terkatup. Betapapu sulitnya,tetapi merupakan tugas dokter yang menerima penderita
itu untuk dapat menjaga jalan nafas dengan baik dan dalam waktu yang secepat mungkin.Selama
memeriksa dan memperbaiki jalan napas, harus diperhatikan bahwatidak boleh dilakukan ekstensi,
fleksi, ataupun rotasi leher.

b.Breathing dan ventilasi

langkah berikut: periksa breathing dan atasi bila kurang baik jalan napas yang baik tidak menjamin
ventilasi yang baik. Pertukaran gas yang terjadi pada saat bernafas adalah mutlak untuk pertukaran
oksigen dan karbondioksida daritubuh.Tiga hal yang hartus dilakukan dalam breathing:

nilai apakah brathing Baik (look, listen, feel)

ventilasi tambahan apabila breathing kurang adekuat


selalu berikan oksigen

Menilai pernafasan

Petugas yang berpengalaman dalam hitungan detik dapat menilai apakah pernafasan baik atau tidak.
Penderita yang dapat berbicara kalimat panjang tanpaadanya kesan sesak, umumnya breathing-nya
baik.Pernafasan yang baik adalh pernafasan yang:- Freuensi normal (dewasa rata-rat 20, anak 30,bayi
40)- tidak ada gejala dan tanda sesak - pada pemeriksaan fisik baik Lakukan pemeriksaan fisik dengan
cara:1.Lihat dada penderita dengan membuka untuk melihat pernafasan yang baik.Lihat apakha ada
jejas, luka terbuka, dan ekspansi kedua paru.2.Auskultasi dilakukan untuk memastikan masuknya udara
ke dalam kedua parudengan mendengarkan bising nafas( jangan lupa sekaligus memeriksa
jantung)3.Perkusi dilakukan untuk menilai adanya udara(hipersonor), atau darah(dull)dalam rongga
pleura.Cedera thorak yang dapat mengakibatkan gangguan ventilasi yang berta danditemukan pada saat
melakukan survey primer adalah:- tension pneumothorak - flail chest- open pneumothorak -
hematothorak massif Kelainan-kelainan diatas harus segera ditangani untuk menghindari kematian.

Ventilasi tambahan

Apabila pernafasan tidak adekuat harus dilakukan bantuan pernafasan(assisted ventilation). Di UGD
sebaiknya membantu pernafasan adalah denganmemakai dog valve mask (ambubag), ataupun
ventilator.

Oksigen

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

Hilangkan pesan penilaian pengguna

Tingkatkan Pengalaman Anda


Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!

78% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat

22% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat

Puaskan Keingintahuan Anda

Segala yang ingin Anda baca.

Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun.

Baca Secara Gratis

Batalkan Kapan Saja

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baruBagikan di Twitter, terbuka di jendela baruBagikan di


LinkedIn, terbuka di jendela baruBagikan dengan Email, membuka klien emailCopy Text

Dokumen Serupa dengan Initial Assesment

Karusel Berikutnya

Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Distosia

Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Distosia

DIUNGGAH OLEH

putri

Initial Assessment

Initial Assessment

DIUNGGAH OLEH
fita_2504

BAB II Dataqu

BAB II Dataqu

DIUNGGAH OLEH

menk_

Airway Management

Airway Management

DIUNGGAH OLEH

Anggri Septyan

Manajemen Airway

Manajemen Airway

DIUNGGAH OLEH

Miftia Yunanda Putri

Initial Assessment

Initial Assessment

DIUNGGAH OLEH

Astrid Puteri Novianti

Sop Penatalaksanaan Kejang

Sop Penatalaksanaan Kejang

DIUNGGAH OLEH
desty s ika

Konsep Triage

Konsep Triage

DIUNGGAH OLEH

Yuda Bayu Permana

Initial Assesment

Initial Assesment

DIUNGGAH OLEH

Elly Salim

Kegawatdaruratan Muskuloskeletal (9).ppt

Kegawatdaruratan Muskuloskeletal (9).ppt

DIUNGGAH OLEH

Toko RaMy Line

pengkajian keperawatan keluarga menurut depkes

pengkajian keperawatan keluarga menurut depkes

DIUNGGAH OLEH

RaCecek

Initial Assessment Atau Penilaian Awal Gawat Darurat Trauma

Initial Assessment Atau Penilaian Awal Gawat Darurat Trauma

DIUNGGAH OLEH
Charisma Tiara Ressya

BTLS

BTLS

DIUNGGAH OLEH

Budhiasa Ari

Initial Assessment

Initial Assessment

DIUNGGAH OLEH

Ronald James

GAMBARAN PELAKSANAAN INITIAL ASSESSMENT PADA PASIEN GAWAT DARURAT OLEH PERAWAT DI
RUANG IGD RSUD INDRAMAYU.docx

GAMBARAN PELAKSANAAN INITIAL ASSESSMENT PADA PASIEN GAWAT DARURAT OLEH PERAWAT DI
RUANG IGD RSUD INDRAMAYU.docx

DIUNGGAH OLEH

Muhammad Bahrul Ulum

airway-breathing-manajemen-pdf.pdf

airway-breathing-manajemen-pdf.pdf

DIUNGGAH OLEH

Jazilah Azzahra

Konsep Initial Assessment

Konsep Initial Assessment

DIUNGGAH OLEH
Anggie Rizki Wardani

Makalah Initial Assessment Kelp 1

Makalah Initial Assessment Kelp 1

DIUNGGAH OLEH

Junaidi

Makalah Airway Management

Makalah Airway Management

DIUNGGAH OLEH

Ida Ketut Ari Sugita

Makalah Airway Breating

Makalah Airway Breating

DIUNGGAH OLEH

Michael Alexander

SOAL INITIAL ASSESMENT.docx

SOAL INITIAL ASSESMENT.docx

DIUNGGAH OLEH

NissaKurnia

Makalah GCS

Makalah GCS

DIUNGGAH OLEH
Riskiya

PERAN PERAWAT KOMPLEMENTER

PERAN PERAWAT KOMPLEMENTER

DIUNGGAH OLEH

sri

TOEFL

TOEFL

DIUNGGAH OLEH

Reza Andriana

MAKALAH SISTEM KEGAWATDARURATAN MUSKULOSKELETAL

MAKALAH SISTEM KEGAWATDARURATAN MUSKULOSKELETAL

DIUNGGAH OLEH

Ayu Wahyu

Primary Survey Dan Secondary Survey

Primary Survey Dan Secondary Survey

DIUNGGAH OLEH

Oktavia Vivie

makalah gizi.docx

makalah gizi.docx

DIUNGGAH OLEH
Dewi Dedhe

Makalah Pemb Jalan Nafas kel 5.docx

Makalah Pemb Jalan Nafas kel 5.docx

DIUNGGAH OLEH

Vivi Aurida

Kelompok 1 Trend Isu Keperawatan Gerontik 2020

Kelompok 1 Trend Isu Keperawatan Gerontik 2020

DIUNGGAH OLEH

Gede Sainan Jaya

Makalah Aplikasi Komplementer Dalam Semua

Makalah Aplikasi Komplementer Dalam Semua

DIUNGGAH OLEH

Swan Dana

Lainnya Dari Gunk Arie'sti

Karusel Berikutnya

Bab i Gigitan Binatang 1

Bab i Gigitan Binatang 1

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

Sap Psikotik
Sap Psikotik

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

Sap Psikotik

Sap Psikotik

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

ABC_DCSHOCK_PPGD_pro_PBP-III.PPT

ABC_DCSHOCK_PPGD_pro_PBP-III.PPT

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

fungsi manajemen

fungsi manajemen

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

SAP HHD

SAP HHD

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

Kebudayaan Bali
Kebudayaan Bali

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

Chil Abuse New

Chil Abuse New

DIUNGGAH OLEH

Gunk Arie'sti

Menu Footer

Kembali ke atas

Tentang

Tentang Scribd

Media

Blog kami

Bergabunglah dengan tim kami!

Hubungi Kami

Undang teman

Hadiah

Scribd untuk perusahaan

Hukum

Syarat

Privasi

Hak Cipta

Dukungan
Bantuan / Pertanyaan Umum

Aksesibilitas

Bantuan pembelian

AdChoices

Penerbit

Sosial

Instagram Instagram

Twitter Twitter

Facebook Facebook

Pinterest Pinterest

Dapatkan aplikasi gratis kami

Scribd - Unduh di App Store

Scribd - Dapatkan di Google Play

Buku

Buku audio

Majalah

Podcast

Lembar Musik

Dokumen

Snapshot

Direktori

Bahasa:

Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2021 Scribd Inc.


PENAWARAN EKSKLUSIF

Cobalah Scribd Secara

Anda mungkin juga menyukai