Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 8

Pemilihan sistem struktur


bangunan tinggi (diatas 8 lantai)

faktor yang menentukan desain gedung tinggi:


1. karakter respon gedung terhadap beban lateral
(=beban statik)
(delta = perpindahan)
2. faktor kekakuan
konstanta
3. penempatan dari komponen penahan beban lateral

SISTEM STRUKTUR
 frames dan shear wall
 framed tube (tabung)
 trussed tube (trass, rangka batang, bersilangan)
balok kolom rapat digabungkan crossedmetric bracing
 kombinasi
bundled tube (bisa ditambah bracing)
 struktur mega (setiap komponen menggunakan komposit) (menahan beban
lebih besar)
outrigger = balok kaku sekali

penempatan komponen penahan beban lateral AKAN MENENTUKAN


respon perpindahan dan kekakuan

pengembangan sistem baru:


- bahan struktur berkekuatan sgt tinggi
- aksi komposit antar unsur struktur
(antar material sifat berbeda)
- tek sambungan mutakhir
- penggunaan bahan yg lebih ringan
- tek" kons mutahir

sambungan gagal = menyerap energi kecil

Sistem Penahan Gaya Gempa


(SNI 2847:2013)
• Rangka momen biasa
• Dinding struktur beton bertulang biasa
• Rangka momen menengah
• Dinding pracetak menengah
• Rangka momen khusus
• Dinding struktur khusus
• Dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak

Pertemuan 9
PERENCANAAN JEMBATAN

Pemilihan sistem struktur jembatan


 Kekuatan dan stabilitas struktur
 Kenyamanan dan keselamatan
 Kemudahan (pelaksanaan dan pemeliharaan)
 Ekonomis
 Pertimbangan aspek lingkungan, sosial, keselamatan jalan
 Keawetan dan kelayakan jangka panjang
 Estetika

Kriteria perencanaan pembebanan


1. Beban permanen
- Berat sendiri (baja tulangan, beton, tanah)
- Beban mati tambahan (aspal)
- Tekanan tanah
2. Beban lalu lintas
- Beban lajur D dan beban truk T
- Beban rem
3. Beban pengaruh lingkungan
- Beban angin
- Beban gempa
4. Beban pengaruh aksi-aksi lainnya
- Beban pelaksanaan

Jenis jembatan dengan tipe struktur khusus


- Box girder
- Box pracetak segmental
- Box pracetak segmental dengan pelaksanaan kantilever
- Kabel (cable stayed)
- Pelengkung (arch bridge)

Jelaskan struktur rangka khusus


Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), sistem ini memiliki tingkat
daktilitas penuh, sistem ini harus digunakan pada daerah dengan tingkat resiko
gempa tinggi, prinsip dari sistem ini yaitu strong kolom weak beam, tahan
terhadap geser dan memiliki pendetailan yang khusus, keuntungan dari sistem ini
adalah dari arsitekturalnya yang sederhana sedangkan kerugiannya yaitu
pendetailan yang complex sehingga dapat mempersulit pengerjaan. Untuk
pemilihan sistem ini dapat berdasarkan kategori desain seismic (KDS) dimana
untuk SRPMB (KDS A-B), SRPMM (KDS B-C), SRPMK (KDS D-E-F) – (SNI
1726-2012 tabel 9).

Jelaskan struktur rangka menengah


Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), sistem ini memiliki
tingkat daktilitas sedang dan digunakan pada daerah dengan tingkat resiko gempa
sedang, SRPMM diharapkan dapat menahan gaya-gaya yang ada lebih khususnya
untuk kolom agar dapat menahan geser, pendetailan harus sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI) untuk perencanaan struktur
tahan gempa. keuntungan dari sistem ini adalah arsitektural yang sederhana, dan
tidak memerlukan banyak perkuatan sedangkan kerugiannya yaitu struktur sangat
beresiko jika sewaktu-waktu terjadi perubahan alam dan mempengaruhi kondisi
tanah yang ada

2 peraturan gedung (baja beton)


SNI 2847:2013 tentang persyaratan beton structural untuk bangunan gedung
SNI 1729:2015 tentang spesifikasi untuk bangungan gedung baja structural

2 peraturan jembatan (baja beton)


S.K. SNI T 12-2004 tentang Perencanaan struktur beton untuk jembatan
SNI T-03-2005 tentang Perencanaan struktur baja untuk jembatan
SK. SNI T-02-2005 tentang Pembebanan untuk jembatan (sesuai Kepmen PU
No.498/KPTS/M/2005)
RSNI2 2833-201X merupakan peraturan tentang ketahan gempa untuk jembatan
yang merupakan revisi dari RSNI gempa tahun 2010

Pertemuan 12
Beton prategang

Konsep:
- Tegangan diberikan sebelum menerima beban luar
- Menarik baja tulangan yang terpasang pada beton

menarik baja dan mengankurkannya pada beton (beton dlm kondisi tertekan :
menghindari retak)

Keuntungan:
Struktur lebih ramping (lebih banyak ruang)
Retak kecil, lendutan kecil
Berat ringan
Sengkang lebih sedikit
Bahan mutu tinggi dengan kuantitas sedikit

Penggunaan beton prategang


berbagai jenis elemen struktur seperti pada balok jembatan bentang panjang,
cangkang / dome, struktur bangunan laut, gedung bertingkat, bangunan penahan
air, dll.

Jenis:
- pra Tarik: baja tulangan ditarik sebelum cor
- pasca Tarik: sesudah cor

- Prategang sebagian: direncanakan dapat memikul tegangan Tarik


(tulangan baja lunak untuk mengurangi teg Tarik, khususnya pada
lokasi tengah bentang)
- Prategang penuh: direncanakan tanpa adanya tegangan Tarik pada
seluruh penampang
PONDASIL
Faktor yang memengaruhi:
- Berat bangunan yang didukung
- Jenis tanah dan daya dukungnya
- Bahan penyusun pondasi
- Alat dan tenaga kerja pembuat
- Lokasi dan situasi pondasi yang dibuat
- Biaya pembuatan

Didahului dengan penyelidikan tanah. Soil investigation dilakukan untuk


mengetahui:
- Jenis dan kekuatan tanah
- Kedalaman dan muka air tanah
- Perkiraan penurunan
- Perkiraan beban maksimum ijin
- Jenis pondasi yg akan dibuat

Hal-hal yang mengakibatkan kerusakan:


- Perubahan fungsi gedung
- Bencana alam
- Akar pohon besar
- Kerusakan struktur tanah
- Kelelahan bahan (usia pondasi udah tua)
- Faktor ketidakpastian (kaya doi)
- Jenis tanah tidak seragam

Pondasi Dangkal
Kedalamannya kurang atau sama dengan lebarnya

Faktor yang memengaruhi pemasangan pondasi:


- Letak dasar pondasi (harus DI ATAS top soil)
- Kedalaman tanah urug
- Kedalaman tanah yg bisa kembang susut
- Kedalaman muka air tanah
- Letak dan kedalaman pondasi bangunan lama

Pondasi dangkal:
1. Menerus
2. Telapak
3. Gabungan
4. Plat

Pondasi dalam:
1. Tiang pancang
2. Sumur bor

Anda mungkin juga menyukai