Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

TEORI TENTANG TIMBUL DAN BERAKHIRNYA NEGARA


A. Teori Timbul / Terjadinya Negara
Teori terjadinya negara dapat dilihat dari dua sisi :
1. Terjadinya negara secara Primer
Suatu teori yang membahas terjadi nya negara tidak dihubungkan dengan negara
yang telah ada sebelumnya. Terjadinya negara secara primer melalui beberapa
fase:
a. Fase Genootshap, merupakan fase pengelompokan/penggabungan dari orang-
orang yang memiliki kepentingan yang sama tujuan, dan senasib. Pemimpin
dari kelompok ini dipilih secara “primus interparis” (orang yang memiliki
kelebihan dari orang lain). Unsur yang terpenting adalah unsur bangsa,
penghuni atau penduduk.
b. Fase Reich, mereka yang sudah menjadi kelompok pertama. Pada fase ini
mereka membentuk kelompok tersebut, pentingnya hak milik bagi mereka
timbullah peodalisme (tuan tanah) dan penggarap tanah, unsur yang penting
adalah unsur wilayah.
c. Fase Staat, mereka yang sudah tahap II dan tahap II mereka menyadari bahwa
mereka berada dalam satu kelompok sehingga mereka memerlukan bangsa,
pemerintah, wilayah yang berkuasa dan berdaulat dari unsur bangsa wilayah
tersebut.
d. Fase democrasi natil (demokrasi nasional) , fase ini dibagi :
1. Demokrasi nasional ,merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase
staat demokrasi nasional ini terbentuk atas dasar demokrasi nasional ,
kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat
2. Diktatur timbul dua pendapat :
- Pendapat dari sarjana jerman , menurut fase ini merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pada demokrasi nasional
- Pendapat dari sarjana lainnya , fase ini merupakan penyimpanan
dari pada demokrasi nasional.
2, Terjadinya Negara secara sekunder
Terjadinya suatu Negara itu dihubungkan dengan Negara yg sudah ada sebelumnya dan yang
terpenting dari teori adanya unsur pengakuan/rekening . pengakuan tersebut berupa :
a. De facto (sementara )
b. De yure (yuridis)
c. Pengakuan atas oermintaan de facto

Asal mula Negara menurut para sarjana-sarjana yg dikenal diantaranya :


socrates ,plato,aristoteles,epicurus
Ajaran Socrates diantaranya :
a. Mencari dasar-dasar hukum dan keadilan yang sejati yg bersifat obyektif dan
dapat dijalankan oleh setiap manusia
b. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati walaupun
terselubung oleh ketamakan dan kejahatan
c. Negara bukanlah organisasi yg dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri
sendiri .
d. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati walaupun
terselubung oleh ketamakan kejahatan
e. Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan
diri sendiri
Asal mula negara menurut Plato (429-347 SM)
Plato adalah murid dari Socratres, Plato telah meninggalkan beberapa karangan buku-
bukunya diantara berbentuk percakapan Tanya jawab dengan Socrates, bukunya yang
terpenting yang membahas tentang ilmu negara :
1. Politeia : The Republic, membahas soal negara
2. Politicos : The stateman, mengenai ahli negara
3. Nomoi : The law, mengenai Undang – undang

Ajaran idealism Plato mengenal adanya dua dunia :


1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterial yaitu kenyataan sejati yang
bersemayam dialam tersendiri yaitu cita yang berada diluar dunia palsu.
2. Natuutwereld (dunia alam) yang bersifat materil yaitu dunia fana yang bersifat palsu .
Contoh : dunia yang dihuni manusia sekarang ini.

Asal mula negara menurut Plato adalah :


1. Karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka macam.
2. Karena masing-masing orang itu secara sendiri-sendiri tidak mampu memenuhi
kebutuhannya.
3. Antara desa dengan desa yang lain terjadilah hubungan yang kerjasama sehingga
akan terbentuknya masyarakat yang berbentuk negara.
Pergolongan orang-orang dalam negara menurut Plato, menjadi tiga macak :
1. Sifat orang yang pintar, kepandaian/pemikir akan melahirkan golongan penguasa
atau pemimpin yang disebut dengan golongan “the rules’.
2. Sifat orang yang pemberani, akan melahirkan/menghasilkan golongan
tentara/golongan guardian dan orang inilah yang pertama yang bertanggung jawab
terhadap ancaman negara.
3. Sifat orang karena kebutuhan yang beraneka macam, maka akan menghasilkan
golongan pengusaha/pekerja, golongan inilah yang memenuhi kebutuhan manusia
dna golongan ini sangat dibutuh kan.
Bentuk negara menurut Plato ada beberapa macam :
1. Aristokrasi adalah bentuk negara dimana pemerintah nya dipegang oleh para erdik
pandai.
2. Timokrasi, segala tindakan penguasa ditujukan untuk kepentingan penguasa itu
sendiri.
3. Oligarki, dimana orang-orang yang kaya akan mempunyai hasrat atau cenderung
ingin lebih kaya lagi
4. Demokrasi, suatu negara dimana pemerintahnya itu dipegang oleh rakyat dan
kepentingan umumlah yang terlebih dahulu diutamakan.
5. Anarki, tanpa adanya pemerintahan maka akan menjadi kacau balau (chaos)
6. Tirani, suatu pemerintahan yang dipegang oleh seseorang yang bertindak sewenang-
wenang.

Asal mula negara menurut Aristoteles :


Manusia itu merupakan “zoon politicin”, manusia menurut kodratnya hidup
berkelompok. Aristoteles menjelaskan tentang asal mula negara dalam bukunya
“politica”, bahwa negara itu merupakan suatu persekutuan yang mempunyai tujuan
tertentu. Terjadinya negara karena penggabungan keluargaa menjadi suatu kelompok itu
bergabung lagi sehingga menjadi suatu desa.
Bentuk negara menurut Aristoteles ada tiga macam, yang kemudian tiap-tiap jenis dibedakan
lagi menjadi dua yang dipergunakan sebagai sebagai kriteria dalam menguraikan bentuk-
bentuk negara ada dual hal :
1 Kriterium “kuantitatif” yaitu jumlah orang yang memegang pemerintahan :
a. One man rule, pemerintahan hanya dipegang oleh satu raja.
b. Afew man rule, pemerintahan dipegang oleh beberapa orang (golongan kecil)
c. The many man or the peoples rule, pemerintahan dipegang oleh orang-orang banyak
dengan tujuan untuk kepentingan umum.
3. Kriterium “kualitatif” berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai :
1. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan pribadi.
2. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan segolongan orang.
3. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan rakyat seluruhnya.
Dua kriteria bentuk negara menurut Aristoteles adalah sebagai berikut :
I. Negara yang pemerintahnya dipegang oleh satu orang saja, kekuasaan terpusat pada
satu tangan, berdasarkan sifatnya dibedakan
- Negara monarki, pemerintahan dipegang oleh satu orang saja, dan
ditunjukan untuk kepentingan umum.
- Negara Tyarni, pemerintahan dipegang oleh satu orang saja, tetapi
pemerintahannya hanya ditujukan untuk kepentingan si penguasa
itu sendiri jadi bersifat jelek.

B. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh beberapa orang, segolongan kecil saja,
menurut sifatnya dibagi :
- Negara Aristokrasi, pemerintahanya dipegang oleh beberapa orang ditujukan untuk
kepentingan umum sifatnya baik.
-Negara Oligarkki, pemerintahan dipegang oleh beberapa orang tetapi ditujukan untuk
kepentingan mereka sendiri
C. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat, menurut sifatnya dibedakan
-Negara Republik, pemerintahan dipegang oleh rakyat dan ditunjukan untuk
kepentingan rakyat
-Negara Demokrasi, pemerintahannya dipegang oleh rakyat, tapi dalam prakteknya
pemerintahan itu hanya dipegang oleh orang-orang tertentu saja, jadi tujuannya untuk
kepentingan dipemegang kekuasaan saja.
Asal mula negara menurut Epicurus
Menurut Epicurus asal mula negara adalah merupakan hasil dari perbuatan manusia, yang
diciptakan untuk melaksanakan kepentingan anggota-anggotanya.
B. Teori Hilangnya/lenyapnya/hapusnya suatu negara
Lenyapnya negara karena disebabkan oleh factor-faktor :
1. Faktor Alam
Suatu negara yang sudah ada/terbentuk bias saja hilang karena factor-faktor alam
antara lain : gunung meletus, pulau ditelan air dsb
2. Faktor social Suatu negara yang sudah ada dan diakui oleh negara-negara lain tetapi
dikarenakan factor-faktor social maka negara tersebut bisa hilang/runtuh,
misalnya :
a. Karena adanya penaklukan (Quwait direbut oleh Iraq)
b. Karena adanya suatu revolusi (perubahan secara besar-besaran terhadap
perebutan kekuasaan pemerintahan yang syah yang dilakukan oleh rakyat)
c. Karena adanya perjanjian (Hongkong dengan inggris)
d. Karena adanya penggabungan
BAB V
PERKEMBANGAN DAN TIPE-TIPE NEGARA
A. Dari Sudut Wilayah

1. Masa Yunani Purba


Ilmu negara timbul dan berkembang setelah Yunani purba
Timbul suatu pemerintahan yang demokratis, setiap orang
Bebas menyatakan hasil pemikirannya dan isi hatinya,
Oleh sebab itu penyelidikan tentang negara bertepatan
Sekali dengan kebudayaan Yunani Purba.
Pada waktu itu sifat negara-negara didalam kebudayaan
Yunani Purba, masih bersifat polis tau The Greek State,
Yaitu pada mula pertamanya merupakan suatu tempat
Dipuncak suatu bukit.
a. Hal tersebut di Yunani Purba mungkin sekali terjadi sebab :
a. karena pengertian negara identic dengan pengertian
kota, dan yang dimaksud dengan kota pada waktu inilah
hanya tempat sekitar itu saja.
b. Karena penduduk nya pun sebagai warga kota masih
sedikit.
Yang disebut “rakyat” adalah warga kota yang disebut citizen yang merupakan pendudukan
Athena. Karena itu berbicaralah R.M Mac Iver didalam bukunya yang berjudul the web of
government, bahwa : but citizens were a smallish fraction of the population of Atticia, the
territory of the Athenian state.
A. Socrates (9470-399)
Kemenangan Yunani terhadap Persia, sehingga meninggikan mertabat Yunani dimana
perasaan kebangsaan mulai tumbuh.
Kemakmuran tumbuh, berkembang dan dirasakan mereka sebagai hasil pelajaran serta
perdagangan dan disamping itu pengetahuan terhadap dunia luar makin diperluas.
Cara bekerja Socrates yaitu dengan metode dialegtis atau Tanya jawab (dialog) dengan itu
mencoba mencari pengertian-pengertian tertentu, yaitu mencari dasar-dasar hukum dan
keadilan yang sejati yang bersifat objektif dan dapat dijalankan serta diharapkan kepada
manusia. Setiap hati kecil manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati adil dan
penuh kasih saying.
B. Plato (429-347SM)
Ia dilahirkan pada tahun 429 SM di Athena, tergolong kedalam keluarga bangsawan serta
mendapat pendidikan yang tinggi. Plato meneruskan ajaran Socrates, dimulainya dengan
ajaran tunggalnya Politeia dengan nama digambarkannya idieale staat atau negara sempurna,
oleh karena itu filsafatnya disebut “ideenler van plato” atau ajaran cita dari pada Plato yang
terkenal sampai dewasa ini yang disebut idealisme.
1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterill yaitu idea atau kenyataan sejati yang
bersemayam dialam tersendiri, ialah didalam cita yang berada diluar dunia palsu.
2. Natuurwereld (dunia cita) yang bersifat materiil yaitu dunia fana yang bersifat palsu
Sehubungan dengan dunia cita tersebut adanya cita-cita mutlakmutlak (absolute idean) yang
berjenis lagi tiga, yaitu :
a. Ide der waarheid (logika) atau cita kebenaran
b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan kesenian.
c.. Ide der zedelijkhedid (ethica) atau cita kesusilaan
Ketiga cita tersebut merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia karena ternyata, bahwa
manusia itu mempunyai kemampuan yang (tiga) macam itu, yaitu :
a. Verstand atau demi mencari kebenaran
b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan kesenian.
c. Ide der zedelijkheid (ethica) atau cita kesusilaan.
Asal mula negara menurut Plato disebabkan karena banyak nya kebutuhan hidup serta
keinginan manusia.
Negara yang ada didunia ini sifatnya tidak sempurna karena merupakan bayangan belaka
daripada negara yang sempurna (de idealestaa) yang ada didalam dunia cita itu.
Plaato syarat tersebut ditambah lagi, sehingga menjadi tiga syarat, yaitu :
1. Negara harus dijalankan oleh pegawai yang terdidik khusus
2. Pemerintahan harus ditujukan segala-galanya demi kepentingan umum.
3. Harus dicapai kesempurnaan susila dari rakyat.
3 kelas didalam negara idealistis itu ialah :
1. The Rulers atau para penguasa, yaitu golongan pegawai yang terdidik khusus yang
merupakan pemimpin negara-negara yang berusaha tercapainya dan terselenggaranya
kesempurnaan good dan good life serta kepentingan umum
2. The guardians atau para pegawai negara, yaitu mereka yang menyelenggarakan keamanan,
ketertiban, dan keselamatan negara.
3. The artisans atau para pekerja, yaitu mereka yang menjamin makanan bagi kedua
golongan tersebut diatas.
Bentuk-bentuk negara yang berjenis lima macam yang sesuai dengan sifat-sifat tertentu dari
jiwa manusia :
1. Aritokrasi (aristocratie atau aristocracy)
Istilah ini berasal dari perkataan “aristoi” artinya cedik pandai, golongan ningrat da
archein atau orates artinya memerintah.
2. Oligarhi (Oligarchie atau oligarchy)
Istilah ini berasal dari perkataan ologos (1) artinya sedikit, kecil dan archein artinya
pemerintah.
3. Timokrasi (timokatie atau timocraty)
Istilah ini berasal dari perkataan plutos artinya kekayaan, dan criteria artinya memerintah
4. Demokrasi (emokratie atau democracy)
Istilah ini berasal dari perkataaan demos, artinya rakyat dan cratein artinya memerintah.
Jadi tanpa pemerintahan, keadaan kacau balau atau chaos
5. Tirani (tyranie atau tyarany)
Yaitu suatu pemerintahan dipegang oleh seorang tiran yang bertindak sewenang-wenang
sehingga sangat jauh dari pada cita-cita
C. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalh murid pPlato yang berasal dari Macedonia dan dating ke Yunani pada umur
ke 17 untuk berguru kepada Plato. Aristoteles melanjutkan filsafat dari Plato/pemikiran dari
plato yaitu dari idealism ke realism.
Karangan terdiri dari dua bagian :
1. Sebagai hasil penyelidikan pertumbuhan polis sebelum tahun 403 SM
2. Mengenal susunan polis semasa Aristoteles
Didalam penyelidikan itu Aristoteles membeda-bedakan hal-hal bersifat idiil, merupakan
pengertian-pengertian yang abstrak seperti : Kesusilaan, keadilan dan sebagainya.
Disimpulkan bahwa dalam kenyataanya bentuk negara itu menjadi :
a. Bentuk negara campuran (mixed from)
b. Bentuk negara pemerosotan (corruption or generate from)
D. Epicurus (341-270)
Ia seseorang ahli hukum yang dilahirkan di Samos mendapat pendidikan di Yunani setelah
menjadi negara jajahan Macedonia dan ketika Alexander wafat maka kerajaan dunia itu
terpecah belah, sehingga di Yunani timbul perserikatan kota-kota, seperti Atcoha keadaan
demikian berlangsung terus sampai Yunani bagiari dan immerium dari Romawi. Menurut
Epicurus masyarakat itu ada, karena adanya kepentingan manusia sehingga yang
berkepentingan bukanlah masyarakatnya sebagai satau kesatuan, tetapi manusia-manusia itu
yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
Epicurus berpendapat bahwa terjadinya negara itu disebabkan terdorong oleh karena adanya
kepentingan sebagai unsur-unsur perseorangan. Dan tujuan dari negara hanyalah menjaga tata
tertib dan keamanan dalam masyarakat dengan tidak memperdulikan macam apa dan
baagaimana negara itu. Sedangkan tujuan masyarakat adalah kepentingan perseorangan yang
berarti kenakan diri pribadi.
E. Zeno (= 300 SM)
Pemimpin dari aliran filasafat Stoazijinen yang berasal dari perkataan serta artinya jalan pasar
yang tergambar, dan ia memberikan serta mengajarkan pahamnya itu kepada murid-muridnya
dengan mengambil tempat dijalan yang tergambar dan banyak temboknya.
Ajaran hukum alam dibedakan adanya dua alam, yaitu :
1. Kodrat Manusia (natuur an de mens)
2. Kodrat Benda (natuur van de Zaak)
Yang dimaksud dengan kodrat manusia, yaitu dilihat kepada sifat-sifat manusia, ialah kodrat
yang terletak dalam budi manusia yang merupakan zat hakikat sedalam-dalamnya diri
manusia dan budi bersifat tradisional. Sedangkan yang dimaksud kodrat benda, yaitu kodrat
benda yang timbul didalam kebudayaan Yunani, ialah kodrat yang mempunyai pengertian
sentral kosmos sebagai lawan pada chaos.
F. Polybios (204-122)
Benih-benih VOS disebabkan karena sifat-sifat manusia yaitu:
a. Keinginan akan persamaan, yaitu terdapatnya hasrat persamaan terhadap mereka yang
merasa dirinya sama dengan orang-orang yang lebih beruntung dari pada mereka.
b. Keinginan akan perbedaan; yaitu terdapatnya hasrat perbedaan mereka yang, merasa
dirinya berbeda dengan orang-orang lain atau merasa dirinya lebih tinggi dari pada yang
lainnya sehingga berakibat ingin diperlukan berbeda dengan lainnya.
Polybios menjelaskna bahwa sebagai bentuk negara tertua, ialah monarhi, pemerintahan
dijalankan oleh seseorang pemimpin negara yang disebabkan orang tersebut mempunyai
bakat kepandaian dan keberanian dari pada yang lain-lainnya sehingga merupakan primus
inter pares atau orede de delijken
2. Masa Romawi
Kebudayaan Romawi yang benar-benar ash ialah di lapangan ilmu pengetahuan Hukum
dogmatis atau dogmatische rechtwetenshap dio dalam arti sempit. Ilmu pengetahuan hukum
dogmatis yaitu ilmu pengetahuan yang dijalnkan oleh ahli hukum sebagai “pemain: di mana
turut mengambil peranan.
Mencakup dan meliputi 4 tingkatan masa, yaitu :
A. Masa Kerajaan
B. Masa Republik
C. Masa Prisipat
D. Masa Dominat
3. Masa Abad Pertengahan
Manusia abad pertengahan tak bebas bergantun kepada berbagi-bagi hal (kolektisvistis*).
Dengan pendapat ini mengungkap pandangan Eropa sendiri bahwa masa pertengahan ialah
masa biadab, hingga sampai sekarang dinamai the dark ages oleh orang inggris sebagai
antithesis dari zaman Renaissance. Menurut pendapat Jacob Burckhardt seorang ahli sejarah
kebudayaan bangsa swiss dengan karyanya, Die kultur der Renaissance in Italian 1860,
bahwa perhatian orang pada suatu pihak ditujukan kepada dunia dan pihak lain kepada sifat-
sifat kerohaniannya.
Cara berpikir abad pertengahan :
1. Teologis
2. Theoritis
3. Dogmatis
4. Naturalistis
4. Masa Renaissance
Masa Rennaissance zaman ini selalu dipertentangan orang dengan zaman pertengahan. Pada
zaman pertengahan berlaku beberapa kebenaran yang mutlak dan tertentu menurut agama,
pandangan dunia bersifat universalistis dan manusia merupakan bagai dari pada dunia.
Tipe-tipe Negara, Kekuasaan Negara dan Negara hukum
1. Tipe-tipe negara menurut sejarah
Tipe negara timur purba
Tipe negara ini yaitu Tyrani, yaitu raja berkuasa mutlak, dengan ciri-cirinya :
a. Bersifat theocraties (keagamaan)
b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak)
Ciri khas tipe negara abad pertengahan adalah adanya dualism (pertengahan). Misalnya :
a. Dualisme antara penguasa dan rakyat
b. Dualisme antara negarawan dan gerejawan (seeularisme)
Tipe negara Modern. Tipe negara ini adalah :
1. Berlakunya azas demokrasi
2. Dianutnya paham negara hukum
3. Susunan negaranya kestuan
2. Tipe negara yang ditinjau dari sisi hukum
Tipe negara ini menjaga tata tertib saja/negara jaga malam.
Pengertian policie adalah Welvaarzarg yang mecakup dua arti :
a. Penyelenggaraan negara positif (bestur)
b. Penyelenggaraan negara negative (menolak bahaya yang mengancam negara/keamanan)
Tipe negara hukum
a. Tipe cnegara hukum liberal
Pada tipe ini menghendaki agar supaya negara berstatus pasif artinya bahwa warga negara
harus tunduk pada peraturan-peraturan negara.
B. Tipe negara hukum formil
Negara hukum formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesaltan dari rakyat, segala
tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan W.Negara hukum
formil ini disebut pula dengan negara demokratis, yang berlandaskan negara hukum.
Menurut Stahl seorang sarjana Den Mark negara hukum formil itu harus memenuhi empat
unsur, yaitu :
1. Bahwa harus adanya jaminan terhadap hak-hak asasi
2. Adanya pemisahan kekuasaan
3. Pemerintahan didasarkan pada UU
4. Harus ada peradilan administrasi.

Teori Kekuasaan Negara


Teori ini dapat dibagi atas tiga golongan besar, yaitu :
1. Teori Teokrasi
a. Langsung
b. Tidak langsung
2. Teori kekuasaan
a. Fisik
b. Ekonomis
3. Teori yuridis (yuridisce theorie)
a. Patriarchal
b. Patrimonial
c. Perjanjian
a. Teori Teokrasi yang langsung
Istilah langsung menunjukan bahwa yang berkuasa didalam negara adalah dart Tuhan dan
yang memerintah adalah Tuahan
Dan zaman dahulu juga raja-raja Mesir dianggap oleh rakyatnya sebagai tuhan. Maka adanya
kenyataan seperti ini maka muncullah apa yang disebut teori Teakrasf dalam ilmu negara
yang didiriakan atas kehendak Tuhan dan yang diperintahkan oleh tuhan sendiri, walaupun
Tuhan itu berwujud sebagai seorang manusia yang menjadi raja.
b. Teori teokrasi tidak langsung
Teori ini disebut tidak langsung karena bukan Tuhan sendiri yang memerintah
melainkan atas nama Tuhan. Raja memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia.
Anggapan ini adalah sejarah timbul pada sekumpulan manusia yang merupakan Party
Confessionil (agama) dinegeri Belanda.
Teori kekuasaan dibagi atas dua bagian :
a. Kekuasaan Jasmaniah
b. Kekuasaan Ekonamis
2. a Teori kekuasaan fisik
Sebagai contoh dari teori ini dapat diambil dari ajaran Hobes dan Machiavelli. Dalam
bukunya hobes yang terkenal dengan judul Liviathan terdapat dua pepatah yang tidak
asing yang berbunyi sebagai :
1. Homo Homini Lupus (manusia sebagai srigala terhadap manusia lainnya
2. Belium Omnium Contra Omnes (perang semua lawan semua)
Dalam ajarannya itu Hobes membedakan dua macam status manusia yang disebut :
1. Status Naturalis-kedudukan manusia untuk waktu masih belum ada negara
2. Status Civilis-kedudukan manusia setelah ada negara sebagai warga negara.
2.b Teori kekuasaan Ekonomis
Mark menganggap negara itu merupakan alat kekuasaan bagi segolongan manusia didalam
masyarakat untuk menindas golongan lainnya guna mencapai tujuan. Dalam teori
kekuasaan ekonomi Karl Marx adalah sandarannya yang disebut “historiche materialism”,
yaitu bahwa sejarah kehidupan manusia itu dipengaruhi oleh kebendaan.
Karl marx membedakan dua macam bangunan masyarakat, yaitu :
1. Bangunan bawah yang didasarkan atan kebendaan
2. Bangunan atas yang didasarkan atas kerohanian

3.a Teori Patrichaal


Teori ini berdasarkan pada hukum keluarga, pada zaman dahulu masyarakat hidup dalam
satu kesatuan keluarga besar yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga. Tentunya yang
diangkat sebagai kepala keluarga adalah orang yang kuat, yang berjasa, dan yang bijaksana
dalam sikap bagi keluarganya
3.b Teori Patrimonial
Patrimonial berasal dari istilah patromonium yang artinya hak milik. Oleh sebab itu.
Raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk didaerah itu
harus tunduk kepadanya.
3.c Teori Perjanjian
Teori ini dikemukakan oleh tiga orang terkenal, yaitu :
1. Thomas Hobbes
2. John Luck
3. Jean Jaques Rousseau
Dari ketiganya mengembalikan kekuasaan raja pada waktu pemindahan manusia-manusia
yang hidup dan status natura kepada status civilis, melalui suatu perjanjian masyarakat yang
memindahkan manusia dalam naturalis ke arah civilis.
BAB Vl
TEORI BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM
PEMERINTAHAN
A. Teori Bentuk Negara
Negara itu kalau ditinjau dari segi susunannya akan menimbulkan dua kemungkinan
bentuk, yaitu :
1. Negara kesatuan, ini adalah negara bersusunan tunggal
2. Negara fedrasi, ini adalah negara bersusun jamak
Ad. 1 Negara Kesatuan
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Negara kesatuan dengan system desentraliisasi
2. Negara kesatuan dengan system sentralisasi
Ad.1 yaitu daerah-daerah yang memperoleh kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya
sendiri (hak atonom) sesuai kondisi dan kebutuhan daerah tersebut.
Contoh : Negara kesatuan RI
Keuntungan sistem desentralisasi

- Pembangunan daerah berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri.
- Peraturan dan kebijakan didaerah sesuai dengan kebutuhan akan kondisi daerah itu
sendiri
- Tidak bertumpuknya pekerjaan dipemerintah pusat sehingga jalannya pemerintahan
lebih lancer.
- Partisipasi dan tanggung jawab terhadap daerah akan meningkat

Ad.2 Sistem Sentralisasi


Jadi daerah tidak mempunyai wewenang untuk membuat peraturan-peraturan dan mengurus
urusan daerahnya sendiri.
1. Bertumpuknya pekerjaan dipemerintahan pusat sehingga sehingga seringkali menghambat
kelancaran jalannya pemerintahan
2. Peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah sering tidak sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka ragam.
3. Keputusan-keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat.
Kelebihan sistem sentralisasi
a. Adanya keseragaman atau peraturan yang sama diseluruh wilayah
b. Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah
Ad.2 Negara Federasi
Menurut CF. Strong, negara federasi ditandai dengan tiga ciri yang khas yaitu :
1. Adanya supremasi konstitusi federal.
2. Adanya pemencaran kekuasaan (distribution of powers) antara negara bagian
3. Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang bertugas menyelesaikan sengketa-sengketa yang
mungkin timbul antara negara federal dengan negara-negara bagian.

B. Teori Bentuk Pemerintahan


Menurut Aristoteles untuk membedakan bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain ia
menggunakan kriteria tertentu, yaitu :
Kriteria kuantitaitf adalah dilihat dari jumlah orang yang memerintah pemerintah dapat
dipegang oleh satu, beberapa atau banyak orang. Aristoteles membedakan bentuk
pemerintahan menjadi tiga bentuk, yaitu :
1. Monarki, Apabila pimpinan tertinggi dari pada negara terletak ditangan satu orang (mono:
satu, archein : pemerintah)
2. Oligarki, apabila pimpinan tertinggi daripada negara terletak dalam tangan beberapa orang;
biasanya dari kalangan golongan feudal, golongan yang berkuasa; (oligo; beberapa)
3. Demokrasi, apabila pimpinan tertinggi dari pada negara terletak dalam tangan rakyat
(demos: rakyat, Cratein : kekuasaan)
Bentuk pemerintahan Menarki dan Republik menurut aturan George Jellinek :
1. Pemerintahan monarki adalah jika pembentukan kemauan negara itu terjadi secara
psikologis atau dari kemauan seseorang.
2. Pemerintahan republic adalah apabila pembentukan kemauan negara itu terjadi secara
yuridis atau berasal dari kemauan orang banyak kemauan suatu dewan.
Teori kedaulatan ada 2 hal

- Yaitu teori kedaulatan yang berdasarkan Tuhan yang dijalankan oleh raja
- Teori negara
- Raja
- Rakyat
- Hukum
Ada beberapa macam sistem monarki
1. Monarki mutlak (abslut)
Yaitu seluruh kekuasaan negara berada ditangan raja, mempunyai kekuasaan dan wewenang
tidak batas (kekuasaan mutlak) perintah raja merupakan Undang-undang (Lerois C,est Lois)
yang harus dilaksanakan.
2. Monarki terbatas
Adalah suatu monarki dimana kekuasaan raja itu dibatasi oleh konstituasi (Undang-undang)
3. Monarki parlementer
Adalah suatu monarki dimana terdapat suatu parlemen (BPR), terhadap dewan mana para
mentri baik perseorangan maupun secara keseluruhan bertanggung jawab sepenuhnya.
Ada beberapa sistem Republik, yaitu sama halnya dengan sistem monarki :
1. Republik Mutlak
2. Republik Konstitusional
3. Republik Parlementer
C. Sistem Pemerintahan
1. Pemerintahan Parlementer
Adalah sistem pemerintahan yang tugas-tugas pemerintahannya dipertanggung jawabkan oleh
para Mentri kepada Parlemen.
a. Perdana Mentri bersama cabinet bertanggung jawab kepada parlemen
b. Pembentukan cabinet didasarkan pada kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen
c. Para anggota cabinet rata-rata anggota parlemen
d. Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen
e. Lama masa jabatan cabinet tidak dapat ditentukan oleh pasti
f. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat atau diminta pertanggung jawaban
atas jalannya pemerintahan.
2. Sistem Pemerintahan Presidensil (Tidak Murni)
Yaitu suatu sistem pemerintahan yang tugas-tugas eksekutifnya dijalankan dan dipertanggung
jawabkan oleh presiden yang dipilih oleh rakyat langsung.
Ciri-ciri pokok pemeritahan presidensil
a. Presiden selain mempunyai kekuasaan nominal juga kedudukan sebagai kepala
pemerintahan.
b. Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislative.
c. Masa jabatan presiden dipilih masa jabatan yang tetap
d. Presiden dibantu oleh mentri negara yang diangkat dan bertanggung jawab kepadanya.
e. Presiden dan para mentri tidak bertanggun jawab kepada parlemen atau DPR.

BAB VII
HAK-HAK ASASI MANUSIA
A. Peristilahan
Dalam hukum seseorang yang mempunyai hak milik atas sesuatu benda kepadanya diizinkan
untuk menikmati hasil dari benda miliknya tersebut. Izin atau kekuasaan yang diberikan
hukum itu dinamakan “hak” atau “wewenang” dalam bahas latin disebut “ius”.
1. Hak absoiutl mutlak (anpersan lycrehten), adalah hak yang dimiliki oleh sesuatu subyek
hukum yang berlaku atau yang dapat ditentukan terhadap semua subyek hukum lainnya atau
hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan seseuatu perbuatan,
hak mana dapat dipertahankan terhadap siapa pun juga sebaliknya setiap orang harus
menghormati hak tersebut.
Hak mutlak dapat dibagi menjadi tiga macam :
1. Hak absoiutl manusia (les draitede I’hame), hak yang diperoleh manusia sejak lahir dan
tidak dapat dilanggar serta tidak dapat dipisahkan darinya.
Contoh : hak hidup, hak kemerekaan, hak politik dan hak kesehatan
2. Hak public absolut, hak yang diberikan oleh hukum tata negara hak yang diberikan UUD
kepada warga negaranya.
Contoh : Hak memeluk agama (pasal 29 ayat (2) UUD 1945), hak untuk mengeluarkan
pendapat.
3. Sebagai dari hak privat, hak-hak sebagai ketentuan yang didasarkan atas hukum sipil, yaitu
:
- Hak kepribadian (hak katas dirinya sendiri), misalnya jiwa, badan, kehormatan, kesusilaan.
- Hak keluarga (hak yang berasal langsung dari hubungan keluarga) seperti kekuasaan orang
tua
- Sebagai dari hak kekayaan (hak yang dapat dinilai dengan uang)
2. Hak relatif/nisbi. Adalah hak yang memberikan wewenang kepada seseorang/beberapa
orang tertentu untuk menuntut agar supaya orang lain memberikan seseuatu, atau tidak.
1. Hak public relatif (hak yang dimiliki oleh negara yang hanya berlaku terhadap subyek
hukum tertentu saja.
Contoh : hak suatu negara untuk menjatuhkan hukuman, hak dari negara untuk memungut
pajak.
2. Hak keluarga relatif (hak yang dimiliki oleh sepasang suami istri satu sama lain)
3. Hak kekayaan relative (hak yang dapat dinilai dengan uang tetapi hanya dapat ditentukan
terhadap subyek hukum yang lain tertentu saja). Hak kekayaan relatif sering disebut dengan
“perikataan” (perulangan verbiritenis)
B. Hak-hak dasar dan kebebeasan beragama dalam konstitusi
Dalam UUD 1945, hak-hak asasi manusia dan warga negara hanya termuat dalam lima pasal ,
yaitu :
1. pasal 27 ayat (1) : segala warga negara bersamaan kedudukan didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya .
2. pasal 27 ayat (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yg layak
bagi kemanusiaan
3. pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang .
4. pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu
5. pasal 31 ayat (1) : tiap-tiap warga negara berhakk mendapatkan pengajaran dalam
konstitusi RIS hak-hak hak-hak asasi mendapat tempat penting yaitu dalam bab V pasal-pasal
7-33 sedang dalam bab IV pasal-pasal 34-41 dimuat pula beberapa kewajiban asasi
pemerintah terhadap rakyat.
Hak-hak asasi dalam konstitusi 1950
Pasal 7 :
Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi terhadap UU sekalian orang berhak menuntut
perlakuan dan perlindungan yang sama oleh UU
Pasal 8 :
“sekalian orang yg ada di daerah negara sama berhak menuntut perlindungan untuk diri dan
harta bendanya”
Pasal 9 :
Setiap orang berhak dengan bebas bergerak dan tinggal dalam perbatasan negara
Pasal 10 :
“tidak seorangpun boleh diperbudak , dieprulur dan diperhamba”
Pasal 11 :
“tidak seorangpun akan disiksa ataupun diperlakukan atau dihukum secara ganas , tidak
mengenal prikemanusiaan atau menghina “
Pasal 12 :
“tiada seorang juapun botch ditangkap atau ditahan , selain atas perintah untuk itu oleh
kekuasaan yg sah menurut aturan-aturan undang-undang hal-hal dan menurut cara yg
diterangkan dalamnya”

Pasal 13 :
1) menuntut hakim yg jujur yg tidak memihak
2) melarang seseorang disisakan melawan kemauannya dari hakim uang diberi kepadanya
oleh aturan yg berlaku
Pasal 14 :
Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan sesuatu peristiwa pidana tidak
bersalah, sampai dibuktikan kesalahnnya dalam suatu sidang pengadilan, menurut aturan-
aturan hukum yang berlaku, dan ia dalam sidang itu diberikan segala jaminan yang telah
ditentukan dan yang perlu untuk pembelaan.
Pasal 15 :
Tiada suatu pelanggaran atau kejahatan boleh diancamkan hukuman berupa rampasan semua
barang kepunyaan yang bersalah.
Pasal 16 :
Tempat kediaman siapapun tidak boleh diganggu gugat.
Pasal 17 :
“Kemerdekaan dan rahasia dalam perhubungan surat menyurat tidak boleh diganggu gugat,
selainnya dari atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang telah disahkan untuk itu menurut
peraturan-peraturan undang-undang dalam hal-hal yang diterangkan dalam peraturan itu”
Pasal 18 :
“Setiap orang berhak atas kebebasan agama, keisyafan batin dan pikiran”
Pasal 19 :
“Setiap orang berhak atas kebebeasan dan mengeluarkan pendapat-pendapat”
Pasal 20 :
Hak penduduk atas kebebasan berkumpul dan berapat diakui dan diatur dengan undang-
undang
Pasal 21 :
Hak berdemonstarsi dan mogok diakui dan diatur dengan Undang-undang
Pasal 22 :
Sekian orang baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berhak dengan bebas memajukan
pengaduan kepada penguasa, baik dengan lisan maupun tulisan
Pasal 23 :
Setiap warga-warga dapat diangkat dalam tiap-tiap jabatan pemerintahan.
Pasal 24 :
“Setiap warga-warga berhak dan berpendudukan turut serta dengan sungguh dalam
pertahanan negara”
Pasal 25 :
Penguasa tidak akan mengikatkan keuntungan atau kerugian kepada termasuknya warga
negara dalam sesuatu golongan rakyat diperhatikan.
Pasal 26
1) Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun secara bersama-sama dengan
orang lain.
2) Seorang pun tidak boleh dirampas miliknya dengan semena-mena
3) Hak milik itu adalah suatu fungsi sosial
Pasal 27 :
Pencabutan hak milik untuk kepentingan umum atas sesuatu benda atau hak tidak dibolehkan,
kecuali dengan mengganti kerugian dan menurut aturan undang-undang.
Pasal 28 :
Setiap warga negara, sesuai dengan kecakapnnya, berhak atas pekerjaan, yang layak bagi
kemanusiaan.
Pasal 29 :
“setiap orang berhak mendirikan serikat pekerja dan masuk kedalamnya untuk
memperlindungnya dan memperjuangkan kepentinganya”
Pasal 30 :
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pasal 31 :
“Kebebasan melakukan pekerjaan social dan amal, mendirikan organisasi-organisasi untuk
itu, dan juga untuk pengejaran partikelir, mencari dan mempunyai harta untuk maksud-
maksud itu diatas, dengan tidak mengurangi pengawasan penguasa yang dilakukan terhadap
itu menurut peraturan undang-undang”. Pasal-pasal 32,33 dan 34 tidak memuat hak-hak
asasi.
Pasal 35 :
“Kemauan rakyat adalah dasar kekuasaan penguasa; kemauan itu dinyatakan dalam
pemilihan berkala yang jujur dan yang dilakukan menurut hak pilih yang bersifat umum dan
berkesamaan, serta dengan pemungutan suara yang rahasia atauu pun menurut cara yang juga
menjamin kebebasan mengeluarkan suara”
Pasal 36 :
“Penguasa memajukan kepastian dan jaminan social, teristimewa pemastian dan penjaminan
syarat-syarat perburuhan dan keadaan-keadaan yang baik, pencegahan dan pembatasan
pengangguran serta penyelenggaraan persediaan untuk hari tua dan pemeliharan janda-janda
dan anak-anak yatim piatu.
Pasal 37 :
Penguasa mencegah adanya organisasi yang bersifat monopoli partikelir yang merugikan
ekonomi nasional menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan dengan undang-undang.
C. Hak Dasar (hak azasi manusia/human right)
Hak azasi disebut juga hak dasar manusia atau human right, adalah hak-hak manusia yang
pokok yang tidak dapat dipisahkan dari badannya dan tidak dikurangi oleh siapa pun juga.
Dinegara barat pengakuan hak azasi manusia itu baru terjadi kira-kira tahun 1215 M. Dengan
lahirnya Magna Charta, piagam besar di inggris.
Sejarah Magna Charta dan pertumbuhan Parlemenstarisme
Diinggris kedudukan raja banyak tergantung juga dari ningrat-ningrat kecil, karena mereka
inilah yang harus membentuk raja dengan uang dan tentara. Dalam Magna Charta itu raja
inggris John Ladand dipaksa, untuk mengakui hak-hak rakyat yang berisi sebagai berikut :
Kemerdekaan seseorang tidak boleh dirampas jika tidak berdasarkan undang-undang atau
keputusan hakim. Pajak tidak boleh dipungut semata-mata atas perintah raja saja.
menerima keterangan tertulis tentang delix yang dituduhkan kepadanya. Terkecuali
penghianatan terhadap negara dan delix-delix lainnya yang sangat berat dan tahanan dapat
menerima keterangan terulis tentang delix yang dituduhkan kepadanya.
Terkecuali penghianatan terhadap negara dan delix-delix lainnya yang sangat berat dan
tahanan dapat menerima kemerdekaan sementara dengan jalan memberikan jaminan.
Declaration of Independence disusun oleh Thomas Jefferson yang kemudian menjadi
Presiden Amerika Serikat yang ketiga, yang antara lain berisi, bahwa semua orang itu
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan merdeka dan sama derajatnya, dan
bahwa mereka telah dianugrahi sesuatu hak yang tidak dapat dipisahkan dari padanya antara
lain :
Hak hidup
Hak katas kemerdekaan
Hak untuk mengejar kebahagian
Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dalam tahun 1944 menyebut empat
macam hak azasi manusia adalah :
Freedom of speech (kebebasan mengeluarkan pendapat)
Freedom of want (kebebasan untuk mencukupi kebutuhan)
Freedom of want (Kebebasan dari ketakutan)
Menurut kenyataan bahwa pemuatan HAM dinegara-negara didunia ini dapat terjadi dalam :
a. UUD, misalnya UUDS tahun 1950
b. Piagam tersendiri, misalnya dalam magna Charta, declaration of human rights.
Sejarah HAM
Paham hak-hak azasi khususnya dikembangkan oleh ahli-ahli pikir revaiusianer diinggris,
Koloni Inggris di AS dan di Perancis pada abad ke XVII dan XVIII. Diantara para ahli ilmu
negara yang khususnya mengembangkan paham hak-hak azasi manusia, dapat disebut John
Locke (1632-1704) Konsepsi Individualisme-Liberalisme
John Locke dalam bukunya yang berjudul “Two Treatises on Government” (1690)
mengemukakan pendapatnya tentang masyarakat dan negara, serta hubungan masyarakat,
negara yang didasarkan pada teori “Hukum Kodrat” dan teori kontrak sebagai berikut :
1. Hukum Kodrat, ialah aturan hukum yang mengatur hubungan-hubungan intervidual
manusia dalam keadaan “alam”, sebelum terwujud negara.
2. Inti hukum kodrat adalah sejumlah hak azasi manusia, karena itu tidak dapat dicabut oleh
siapapun juga, bahkan tidak dapat diserahkan manusia tersendiri kepada manusia lain. Hak-
hak asasi itu disebutnya :
a. Hak milik (rechts of personalijke eigendom)
b. Hak kemerdekaan (rechts of personalijke vrijheid)
c. Hak hidup (rechts of personalijke leven)
3.. Karena individu sendiri terlalu lemah untuk menjamin hak-hak azasi tersebut terhadap
penjahat-penjahat, maka para individu yang hidup bersama-sama dalam wilayah tertentu
mengadakan kontrak dan berdasarkan kontrak intervidual itu diwujudkan organ-organ
pemerintah (negara)
4. Berdasarkan hal tersebut kekuasaan absolut negara tidak mungkin; artinya kekuasaan
dibatasi oleh kehendak rakyat pada umumnya dan khususnya oleh hak-hak azasi tiap-tiap
individu yang menurut sifat-sifatnya tidak dapat diserahkan kepada negara.
5. Agar supaya keadaan ideal tersebut dapat dicapai, John Locke mengajukan supaya
parlemen yang menjabarkan kehendak rakyat, diakui sebagai kekuasaan legislative tertinggi,
sedang tugas eksekutif diberikan kepada orang lain dibawah pengawasan parlemen dan tugas
mengadili dalam hukum diserahkan kepada hakim-hakim yang independen.
Sejarah telah membuktikan adanya hubungan yang erat antara paham IAM dan pokok-pokok
pikiran aliran humanism dengan tiberatismc dalam abad ke XVlll dan abad XX yaitu :
1. Semua individu manusia sama/pada hakekatnya sama.
2. Tiap-tiap individu manusia harus diakui sebagai oknum pribadi yang pada hakikatnya
berdaulat.
3. Bentuk dan susunan organisasi kenegaraan dan pemerintah, corak dan luas kekuasaanya
harus ditentukan oleh peran individu yang mendirikanya, dan kekuasaan pemerintahan
seharusnya hanya ditujukan kepada membatasi kedaulatan indivindu yang satu terhadap
indivindu yang lain yang mengurangi kebebasan itu.
Konsepsi kolektivisme
Dalam abad ke XIX telah timbul berbagai aliran yang menentang indiviudalisme dan
liberalism khsusnya di continent Eropa, diantaranya yang terpenting adalah :
1. Aliran Kollektivitis yang menganalis
2. Aliran Kolektivitas yang organis

BAB Vlll
TEORI KONSTITUSI
Istilah dan definisi
Konstitusi berate hukum dasar baik yang terulis maupun tidak tertulis, Hukum dasar
yang tertulis biasanya disebut sebagai undang-undang dasar, Sedangkan hukum dasar yang
tidak tertulis disebut konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau aturan-aturan yang dasar
yang timbul dan dipelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
A. Sejarah Pemikiran Konstitusi
Istilah konstitusi telah dikenal sejak zaman Yunani purba, akan tetapi masih diartikan
materiil, sebab belum diletakkan dalam suatu naskah tertulis. Hal ini dapat dibuktikan dalam
paham Aristoteles yang membedakan istilah Politea dan Nomi. Politea diartikan sebagai
konstitusi sedangkan nomi diartikan undang-undang. Politea mengadung kekuasaan tertinggi
dari pada nomi. Konstitusi atau constitution atau Verfasussung berbeda dengan undang-
undang Dasar atau Grungesetz. Menaskahkan adalah untuk memudahkan pihak-pihak
mematuhi hak dan kewajibannya. Berarti ikhwal konstitusi lebih luas dari pada Groundwet.
Kita mengenal beberapa istilah konstitusi yaitu :
1. Konstitusi dalam arti material adalah perhatian terhadap isinya yang terdiri atas pokok
yang sangat penting dari struktur dan organisasi negara.
2. Konstitusi dalam arti formil adalah perhatian prosuder pembentukanya harus istimewa
dibandingkan dengan pembentukan Undang-undang lain.
3. Konstiusi dalam arti tertulis adalah konstitusi itu dinaskahkan tertentu guna memudahkan
pihak-pihak mengetahuinya
4. Konstitusi dalam arti merupakan Undang-undang tertinggi adalah baikk pembentukan dan
perubahannya melalui prosedur istimewa dan juga merupakan perundang-undangan lainnya
yang berlaku dalam negara itu yang tertinggi.
Teori konstitusi adalah cabang ilmu pengetahuan yang masih muda oleh sebab itu tidak heran
dalam kalangan sarjana belum terdapat penyesuaian tempatnya.
B.Hakekat fungsi dan isi konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari perkataan “Konstitution” (Bahasa Jerman), “constitution”
(Bahasa Inggris dan Prancis),”constitution”(Bahasa Latin) yang berarrti undang-undang
Dasar, atau dasar susun badan seperti halnya dengan badan manusia mempunyai konsitusi
yaitu susunan bagian-bagian organ-organ yang masing-masing mempunyai kedudukan dan
fungsinya sendiri, tetapi bersama-sama merupakan satu rangkaian kerja sama yang harmoris,
demikian halnya dengan negara.
Konsitusi menurut makna katanya berarti”dasar susunan badan politik”, yang bernama
negara.
Pertama-tama konsitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara,
yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur atau atau memerintah negara.
Yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur atau memrintah negara,
peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan
ada yang tidak tertulis yang berupa “usages”, understanding costume atau convention
walaupun peraturan-peraruran ini tidak merupakan undang-undang, tetapi tidak berarti tidak
efektif dalam mengatur negara”.
Disamping itu pada kebanyakan negara, sistem ketatanegaraan yang terdapat dalam hukum
ketatanegaraannya, merupakan campuran antara yang tertulis dan yang tidak tertulis.
Istilah konsitusi dalam perkembangannya mempunyai dua pengertian yaitu:
Dalam pengertian yang luas (lebih tua usianya dari pada pengertian yang sempit), konsitusi
berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droll cunslitutionelle)
seperti halnya hukum umumnya, maka juga hukum dasar tidak selalu merupakan dokumen
tertulis.
Jadi konsitusi dalam arti luas itu adalah assemblage of laws, institution and customs yang
diambil dart certain feed principles of reason.
ISI KONSTITUSI
A. Dasar Filsafat
Pada umumnya dalam konstitusi itu pertama-tama dikemukakan dasar filsafatnya :

- Hal ini dapat merupakan konsiderans (dasar-dasar pertimbangan sebagai pengantar


dari suatu ketetapan atau undang-undang dasar) bagi pembentukan konstitusi itu serta
mengatakan asas dan tujuan negara.
- Adakalanya juga dikeluarkan dalam bentuk deklarasi (pernyataan), tersendiri yang
mendahului konstitusi itu.
- Atau dapat juga ia tersimpul dalam bentuk deklarasi (pernyataan), tersendiri yang
mendahului konstitusi itu
- Atau dapat juga ia tersimpul dalam suatu mukadima atau preambul, konstitusi.

C. Diktum Konstitusi
Secara keluruhan maka yang terpenting antara lain :
1. Bagaimana imbangan kedudukan antara yang merintah dan yang perintah.
2. Bagaimana pembagian kekuasaan antara berbagai lembaga negara dan bagaimana
peranan dan pengaruhnya bagi stabilitas dan dinamika pemerintahan dan bagi tata
kepentingan umum.
3. Bagaimana tujuan negara dilaksanakan oleh berbagai lembaga negara.
4. Bagaimana jaminan bagi hak-hak azasi kebebasan dasar dan bagi kelangsungan dan
perkembangan hidup bangsa
5. Bagaimana partisipasi rakyat dalam sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pertanggung jawaban pemerintahan.

BAB IX
DEMOKRASI
Demokrasi
Menurut kata yunani , demos = rakyat dan kratein = pemerintahan: demokrasi berarti
pemerintahan oleh rakyat . Seperti yang disebutkan oleh Bonger, Demokrasi bukanlah suatu
bentuk pemerintahan yang timbul dengan sendirinya, tetapi tumbuh dan berkembang seperti
semua lembaga-lembaga masyarakat.
Menurut Miriam Budiardjo sifat langsung dari demokrasi Yunani dapat diselenggarakan
secara efektif, karena berlangsung dalam kondisi yang sederhana, wilayahnya terbatas
(negara terdiri dari kota dan daerah sekitarnya) serta jumlah penduduk sedikit (sekitar
300.000 pendudukan dalam negara kota)
Demokrasi tidak langsung merupakan sifat yang hakiki daripada demokrasi modern, dan cara
yang paling sederhana untuk mengklasifikasikan demokrasi adalah menurut bentuk luasnya
asas perwakilan. Asas perwakilan inilah yang mendasari lembaga legislative. Pada zaman
modern ini boleh dikatakan semua negara menyatakan dirinya sebagai negara demokrasi.
A. Sejarah Perkembangan Demokasi
Hampir semua definisi tentang :demokrasi” semata-mata mengenai demokrasi sebagai bentuk
pemerintahan/ketatanegaraan. Hal ini menurut BONGER tidak tepat, sebab demokrasi pernah
juga tedapat diluar lapangan ketatanegaraan mendahului demokrasi sebagai bentuk
ketatanegaraan, dan masih terdapat yaitu dunia perkumpulan yang merdeka. Demokarsi
adalah suatu bentuk pimpinan sesuatu kolektivitet berpemerintah sendir, dalam hal mana
sebagian besar anggotanya turut ambil bagian dengan tidak mempersoalkan apakah ini suatu
pergaulaun hidup paksaan seperti negara atau suatu perkumupulan yang merdeka
1. Demokrasi langsung (dalam masa Yunani purba), dimana rakyat secara langsung
mengemukakan kehendaknya dalam rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya.
Menurut J.J Rousseau, bahwa demokrasi langsung adalah satu-satunya demokrasi yang tepat
(benar) tetapi tidak
mungkin dilaksanakan karena penduduknya yang berjuta, karena itu pada zaman modern. Ini
dilaksanakan dengan jalan perwakilan, yaitu diwakilkan dan dilakukan oleh orang-orang
tertentu yang dipilih oleh rakyat
Pada prinsipnya kita dapat membedakan tiga kerangka dalam pola pelaksanaan demokrasi
sekarang ini, yaitu :
1. Sistem Eksekutif (Eropa Barat, Inggris)
2. Sistem Eksekutif presidential (Amerika Serikat)
3. Sistem campuran Demokrasi Perwakilan dan Demokrasi Langsung (Swisss)
B. Demokrasi Perwakilan dan Sistem Perwakilan
Dalam abad ke XVll terutama ajaran Montesquieu (1688-f755), yang telah mengemukakan
ajaran tentang pemisahan kekuasaan, yang kemudian terkenal dengan nama trias politika,
dank arena ajaran inilah yang justru akan menentukan tipe demokrasi modem, dan ajaran J.J
Rousseau (1712-1778), yaitu ajaran kedaulatan rakyat , yang justru tidak dapat dipisahkan
dengan demokrasi.
1. Tipe-tipe demokrasi modern
a. Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang reperesentatif, dengan sistem
pemisahan kekuasaan secara tegas, atau sistem presidensil: Contohnya Amerika Serikat.
b. Demokrasi, atau pemerintaha kekuasaan/perwakilan rakyat yang reperesentatif, dengan
sistem pemisahan kekuasaan, tetapi diantara badan-badan yang diserahi kekuasaaan itu,
terutama badan legislative dengan badan eksekutif, ada hubungan yang bersifat timbal balik,
dapat saling mempunyai atau sistem parlementer.
c. Demokrasi, atau pemerintahan perwakilan rakyat yang representaoil; dengan sistem
pemidahan kekuasaan, dengan stelsel referendum, atau control secara langsung oleh rakyat.
Ada dua macam referendum, yaitu
1. Referendum obligator, atau referendum wajib, Ini adalah referendum yang menentukan
berlakunya sesuatu UU atau sesuatu peraturan.
2. Referendum Fakulyltatiaf, atau referendum yang tidak wajib misalnya referendum yang
diadakan untuk menentukan sesuatu Undang-undang yang sedang berlaku itu terus dapat
berkaki atau perlu diadakan perubahan-perubahan ataukah tidak.
C. Demokrasi Politik, Ekonomi dan Sosial
Demokrasi modern timbul oleh dan setelah Revolusi Peranccis pada idea kedaulatan rakyat
J.J Rousseau (1712-1778).
Menurut Bonger secara teoritios mengemukakan bedanya duaa pengertian demokrasi , Yaitu :
1. Demokrasi dalam arti formil
2. Demokrasi dalam arti materilb
Demokrasi Formil dinamakan juga demokrasi liberal.
Sedang yang dimaksud dengan demokrasi secara materil ialah :
Bahwa inti dari demokrasi itu justru terletak dalam jaminan yang diberikan terhadap hak-hak
yang berdasar pada pengakuan kemerdekaan tiap-tiap orang yang menjadi warga negara.
Jadi demokrasi materiel adalah demokrasi yang dititik beratkan kepada usaha-usaha untuk
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedang persamaan dalam bidang politik
kurang diperhatikan.
Demoktaedi itu adalah suatu susunan masyarakat yang didasarkan kepada kemerdekaan
politic dan kebebasan rohaniah bagi rakyat serta pada prinsip terjadilah persamaan hak dari
setiap orang terhadap Undang-undang.
Akta demokrasi mengandung pengakuan atas :
1. Hak- hak asasi kebebeasan dasar manusiia
2. Prinsip pluralita dan relavitas dalam kondisi selera dan kepentingan manusia.
3. Adanya macam-macam sifat, selera dan kepentingan manusia maka adanya perbedaan
pendapat adalah wajar.
4. Sikap dan cara hidup yang menjamin toleransi, saling mengerti dan saling mengerti dan
saling menghargai serrta saling menyesuaikan diri dalam tata kehidupan yanga damai dan
harmonis.
5. Hak-hak azasi dan kebebasan dasar manusia setiap orang dan setiap satuan masyarakat
berhak menentukan sendiri nasibnya serta mengatur sendiri rumah tangganya.
6. Bahwa berdasarkan hak-hak azasi serta kebebasan demi manusia setiap kekuasaan oleh
manusia atas sesama manusia memerlukan persetujuan dari mereka yang oleh kekuasaan itu,
pelaksanaan dan pengawasan atas kepentingan umum sebaliknya dilakukan secara kolektif
atas tanggung jawab bersama.
Kata R.M Mac Iver
Democracy differs from all other from of govemment in that it postukate the free
orangization of opinions.
Sistem dua partai
1. Dinggris, baik dibidang urusan-urusan dengan luar negri, maupun urusan-urusan dalam
negri pada masa itu mengalami kemauan pesat dengan opposing opinion itu, Sesudah perang
dunia kesatu menjelmalah partai iconservatif dan partai buruh (labour). Sesudah perang dunia
kedua perbaikan nasib kaum buruh yang banyak jasanya dalam bidang produksi alat-alat
perang, sehingga pemilu menjelang akhir perang dunia kedua suara terbanyak rakyat inggris
jatuh pada partai buruh.
2. Diamerika juga dipraktekkan sistem dua partai, yaitu partai demokrat dan partai public.
Sistem Partai Politik
Indonesia, Perancis,Nederland, Jerman dan Italia mempraktekkan multi partai sistem,
Menurut keputusan Presiden RI No 43 pasal 1 ayat 2 ada 9 partai, menurut abjad :
1. IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia)
2. MURBA
3. NU (Nahdatul Ulama)
4. P.I PERTI (Partai Islam Persatuan Tarikat Islam)
5. Partai Katholik
6. PARKINDO (Partai Kristen Indonesia)
7. Partai Muslim Indonesia
8. PNI
9. PSSI (Partai Serikat Islam Indonesia)
BAB X
HUBUNGAN ANTAR NEGARA
A. Pengertian
Kerjasama antar negara atau hubungan antara negara adalah suatu hubungan dari
beberapa negara yang dalam hubungan itu terjalin dari negara – negara yang dalam
hubungan itu terjalin kerjasama dan sejajar.

1. Bentuknya
a. Bentuk klasik
Bentuk klasik kerjasama antar negara ini oleh jelinjek dianalisa dalam dua
kerjasama dalam arti Was, tercakup segala macam kerjasama baik yang
berdasarkan hokum internasional, baik karena Geografis maupun dikarenakam
soal – soal lainnya.
a. Kerjasama dalam arti sempit, hal ini merupakan probelma yang
sebernanya dalam Ilmu kenegeraan, yaitu apabila beberapa negara sebagai
kesatuan Politik bergabung menjadi satu kesatuan politis yang kemudian
membentuk pola - pola tertentu.
b. Paham Federalisme
Adalah peninjauan kerjasama antar negara tersebut apakah menghasilkan
suatu organ tertentu atau tidak.

1. Organisierten Verbindungen
Yaitu kerjasama antar negara yang menimbukan akibat terbentuk alat
perlengkapan negara tertentu.
2. Nicht Organisierten Verbindungen
Yaitu kerjasama antar negara yang tidak menimbulkan Alat – alat
perlengkapan negara tertentu
3. Scheinbare Staaten Verbindungan
Yaitu kerjasama antar negara yang kelihatannya atau seolah – olah
sebagai penggabungan negara tetapi kenyataannya tidak demikian,
penggabungannya hanya sebagai kedok saja.
4. Staaten verbindungen in rechtssine
Yaitu kerja sama antar negara yg didasarkan hokum yg sebenarnya
terjadi dan betul-betul merupakan penggabungan beberapa negara.
Misalnya ,
a. Proketorat
b. Monarchal unie
c. Perserikatan negara
d. Negara serikat
2. Hukumnya
Hukum yg berlaku adalah :
a. Hukum antar negara umum
b. Hukum antar negara yg khusus misalnya traktat
3. Politiknya
Dari segi politik yaitu kita memandang dari segi internasional relation yg
didalamnya mencakup :
a. Internasional politik
b. Internasional organization
4. Sumbernya
Adapun sumber-sumber hukum kerjasama antar negara adalah :
a. Traktat
b. Kebiasaan internasional
c. Pendapat sarjana-sarjana tentang sendi-sendi hukum
d. Keputusan-keputusan pengadilan internasional

Mengenai teori hubungan negara dan hukum terdapat tiga teori hukum yg
pokok , sebagai berikut :
1. Tiga teori hubungan negara dan hukum
Teori pertama : mengatakan bahwa negara berdiri diatas dan
menciptakan hukum atau hukum merupakan perintah dari penguasa .
Teori kedua : mengatakan bahwa hukum lebih fundamental daripada
negara ; hukum lahirnya mendahului negara . dan teori ketiga :
mengatakan bahwa negara dan hukum sebenarnya sama .
2. Hukum dalam negara
Hakekat hukum dapat dibuktikan pendapat dari beberapa sarjana .
a. Menurut van Apeldoorn , tidak mungkin memberi suatu pengertian
untuk hukum
b. Menurut lemaire dalam bukunya “het recht in Indonesia”
mengatakan : hukum yg banyak seginya serta meliputi segala
lapangan itu menyebabkan orang tidak mungkin membuat suatu
definisi apa hukum itu sebenarnya
c. Menurut Mr. Dr. Kisch dalam bukunya “recht wetenschap”
mengatakan bahwa karena hukum itu tidak dapat dilihat/ditangkap
oleh panca indra , maka sukarlah untuk membuat suatu definisi
tentang hukum yg memuaskan umum
d. Menurut Prof. Sudiman K,SH. Dalam bukunya “pengantar tata
hukum Indonesia” mengatakan : hukum adalah pikiran/anggapan
orang tentanf adil dan tidak adil mengenai hubungan antar manusia
e. Menurut Grotius (I iugo dc groot) dalam “Dc Jurc Bclii ac racis”
(1965) mengatakan : hukum adalah aliran tentang perbuatan moral
yg menjamin keadilan
f. Menurut Van Vollenhoven , dalam “het adat Recht Van Nederland
Indie” mengatakan : hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan
hidup yg bergejolak terus menerus dalam keadaa bentur, dan
membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala lainnya.
Resume diktat ILMU NEGARA

Oleh :
Nama : VELLA IQBAL RAMADHAN
NPM : 19010123

Anda mungkin juga menyukai