Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

TEORI TENTANG TIMBUL DAN BERAKHIRNYA


NEGARA
A. Teori Timbul / Terjadinya Negara
Teori terjadinya negara dapat dilihat dari dua sisi :
1. Terjadinya negara secara Primer
Suatu teori yang membahas terjadi nya negara tidak
dihubungkan dengan negara yang telah ada
sebelumnya. Terjadinya negara secara primer melalui
beberapa fase:
a. Fase Genootshap, merupakan fase
pengelompokan/penggabungan dari orang-orang
yang memiliki kepentingan yang sama tujuan, dan
senasib. Pemimpin dari kelompok ini dipilih secara
“primus interparis” (orang yang memiliki kelebihan
dari orang lain). Unsur yang terpenting adalah
unsur bangsa, penghuni atau penduduk.
b. Fase Reich, mereka yang sudah menjadi kelompok
pertama. Pada fase ini mereka membentuk
kelompok tersebut, pentingnya hak milik bagi
mereka timbullah peodalisme (tuan tanah) dan
penggarap tanah, unsur yang penting adalah unsur
wilayah.
c. Fase Staat, mereka yang sudah tahap II dan tahap II
mereka menyadari bahwa mereka berada dalam
satu kelompok sehingga mereka memerlukan
bangsa, pemerintah, wilayah yang berkuasa dan
berdaulat dari unsur bangsa wilayah tersebut.
d. Fase democrasi natil (demokrasi nasional) , fase ini
dibagi :
1. Demokrasi nasional ,merupakan
perkembangan lebih lanjut dari fase staat
demokrasi nasional ini terbentuk atas dasar
demokrasi nasional , kesadaran akan adanya
kedaulatan ditangan rakyat
2. Diktatur timbul dua pendapat :
- Pendapat dari sarjana jerman , menurut
fase ini merupakan perkembangan lebih
lanjut dari pada demokrasi nasional
- Pendapat dari sarjana lainnya , fase ini
merupakan penyimpanan dari pada
demokrasi nasional.
2, Terjadinya Negara secara sekunder
Terjadinya suatu Negara itu dihubungkan dengan Negara yg
sudah ada sebelumnya dan yang terpenting dari teori adanya
unsur pengakuan/rekening . pengakuan tersebut berupa :
a. De facto (sementara )
b. De yure (yuridis)
c. Pengakuan atas oermintaan de facto
Asal mula Negara menurut para sarjana-sarjana yg
dikenal diantaranya : socrates ,plato,aristoteles,epicurus
Ajaran Socrates diantaranya :
a. Mencari dasar-dasar hukum dan keadilan yang sejati
yg bersifat obyektif dan dapat dijalankan oleh setiap
manusia
b. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan
keadilan yang sejati walaupun terselubung oleh
ketamakan dan kejahatan
c. Negara bukanlah organisasi yg dapat dibuat oleh
manusia untuk kepentingan diri sendiri .
d. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan
keadilan yang sejati walaupun terselubung oleh
ketamakan kejahatan
e. Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh
manusia untuk kepentingan diri sendiri
Asal mula negara menurut Plato (429-347 SM)
Plato adalah murid dari Socratres, Plato telah meninggalkan
beberapa karangan buku-bukunya diantara berbentuk
percakapan Tanya jawab dengan Socrates, bukunya yang
terpenting yang membahas tentang ilmu negara :
1. Politeia : The Republic, membahas soal negara
2. Politicos : The stateman, mengenai ahli negara
3. Nomoi : The law, mengenai Undang – undang
Ajaran idealism Plato mengenal adanya dua dunia :
1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterial yaitu
kenyataan sejati yang bersemayam dialam tersendiri
yaitu cita yang berada diluar dunia palsu.
2. Natuutwereld (dunia alam) yang bersifat materil yaitu
dunia fana yang bersifat palsu .
Contoh : dunia yang dihuni manusia sekarang ini.

Asal mula negara menurut Plato adalah :


1. Karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia
yang beraneka macam.
2. Karena masing-masing orang itu secara sendiri-
sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
3. Antara desa dengan desa yang lain terjadilah
hubungan yang kerjasama sehingga akan
terbentuknya masyarakat yang berbentuk negara.
Pergolongan orang-orang dalam negara menurut Plato,
menjadi tiga macak :
1. Sifat orang yang pintar, kepandaian/pemikir akan
melahirkan golongan penguasa atau pemimpin yang
disebut dengan golongan “the rules’.
2. Sifat orang yang pemberani, akan
melahirkan/menghasilkan golongan tentara/golongan
guardian dan orang inilah yang pertama yang
bertanggung jawab terhadap ancaman negara.
3. Sifat orang karena kebutuhan yang beraneka macam,
maka akan menghasilkan golongan
pengusaha/pekerja, golongan inilah yang memenuhi
kebutuhan manusia dna golongan ini sangat dibutuh
kan.
Bentuk negara menurut Plato ada beberapa macam :
1. Aristokrasi adalah bentuk negara dimana pemerintah
nya dipegang oleh para erdik pandai.
2. Timokrasi, segala tindakan penguasa ditujukan untuk
kepentingan penguasa itu sendiri.
3. Oligarki, dimana orang-orang yang kaya akan
mempunyai hasrat atau cenderung ingin lebih kaya lagi
4. Demokrasi, suatu negara dimana pemerintahnya itu
dipegang oleh rakyat dan kepentingan umumlah yang
terlebih dahulu diutamakan.
5. Anarki, tanpa adanya pemerintahan maka akan menjadi
kacau balau (chaos)
6. Tirani, suatu pemerintahan yang dipegang oleh
seseorang yang bertindak sewenang-wenang.

Asal mula negara menurut Aristoteles :


Manusia itu merupakan “zoon politicin”, manusia menurut
kodratnya hidup berkelompok. Aristoteles menjelaskan
tentang asal mula negara dalam bukunya “politica”, bahwa
negara itu merupakan suatu persekutuan yang mempunyai
tujuan tertentu. Terjadinya negara karena penggabungan
keluargaa menjadi suatu kelompok itu bergabung lagi
sehingga menjadi suatu desa.
Bentuk negara menurut Aristoteles ada tiga macam, yang
kemudian tiap-tiap jenis dibedakan lagi menjadi dua yang
dipergunakan sebagai sebagai kriteria dalam menguraikan
bentuk-bentuk negara ada dual hal :
1 Kriterium “kuantitatif” yaitu jumlah orang yang memegang
pemerintahan :
a. One man rule, pemerintahan hanya dipegang oleh satu
raja.
b. Afew man rule, pemerintahan dipegang oleh beberapa
orang (golongan kecil)
c. The many man or the peoples rule, pemerintahan
dipegang oleh orang-orang banyak dengan tujuan untuk
kepentingan umum.
3. Kriterium “kualitatif” berhubungan dengan tujuan yang
hendak dicapai :
1. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk
kepentingan pribadi.
2. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk
kepentingan segolongan orang.
3. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk
kepentingan rakyat seluruhnya.
Dua kriteria bentuk negara menurut Aristoteles adalah
sebagai berikut :
I. Negara yang pemerintahnya dipegang oleh satu orang
saja, kekuasaan terpusat pada satu tangan, berdasarkan
sifatnya dibedakan
- Negara monarki, pemerintahan dipegang
oleh satu orang saja, dan ditunjukan untuk
kepentingan umum.
- Negara Tyarni, pemerintahan dipegang oleh
satu orang saja, tetapi pemerintahannya
hanya ditujukan untuk kepentingan si
penguasa itu sendiri jadi bersifat jelek.

B. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh beberapa


orang, segolongan kecil saja, menurut sifatnya dibagi :
- Negara Aristokrasi, pemerintahanya dipegang oleh
beberapa orang ditujukan untuk kepentingan umum
sifatnya baik.
-Negara Oligarkki, pemerintahan dipegang oleh beberapa
orang tetapi ditujukan untuk kepentingan mereka sendiri

C. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat,


menurut sifatnya dibedakan
-Negara Republik, pemerintahan dipegang oleh rakyat
dan ditunjukan untuk kepentingan rakyat
-Negara Demokrasi, pemerintahannya dipegang oleh
rakyat, tapi dalam prakteknya pemerintahan itu hanya
dipegang oleh orang-orang tertentu saja, jadi tujuannya
untuk kepentingan dipemegang kekuasaan saja.
Asal mula negara menurut Epicurus
Menurut Epicurus asal mula negara adalah merupakan hasil
dari perbuatan manusia, yang diciptakan untuk
melaksanakan kepentingan anggota-anggotanya.

B. Teori Hilangnya/lenyapnya/hapusnya suatu negara


Lenyapnya negara karena disebabkan oleh factor-faktor :
1. Faktor Alam
Suatu negara yang sudah ada/terbentuk bias saja hilang
karena factor-faktor alam antara lain : gunung meletus,
pulau ditelan air dsb
2. Faktor social
Suatu negara yang sudah ada dan diakui oleh negara-
negara lain tetapi dikarenakan factor-faktor social maka
negara tersebut bisa hilang/runtuh,
missalnya :
a. Karena adanya penaklukan (Quwait direbut oleh Iraq)
b. Karena adanya suatu revolusi (perubahan secara
besar-besaran terhadap perebutan kekuasaan
pemerintahan yang syah yang dilakukan oleh rakyat)
c. Karena adanya perjanjian (Hongkong dengan inggris)
d. Karena adanya penggabungan
BAB V
PERKEMBANGAN DAN TIPE-TIPE NEGARA
A. Dari Sudut Wilayah

1. Masa Yunani Purba


Ilmu negara timbul dan berkembang setelah Yunani purba
Timbul suatu pemerintahan yang demokratis, setiap orang
Bebas menyatakan hasil pemikirannya dan isi hatinya,
Oleh sebab itu penyelidikan tentang negara bertepatan
Sekali dengan kebudayaan Yunani Purba.
Pada waktu itu sifat negara-negara didalam kebudayaan
Yunani Purba, masih bersifat polis tau The Greek State,
Yaitu pada mula pertamanya merupakan suatu tempat
Dipuncak suatu bukit.
a. Hal tersebut di Yunani Purba mungkin sekali terjadi sebab :
a. karena pengertian negara identic dengan pengertian
kota, dan yang dimaksud dengan kota pada waktu inilah
hanya tempat sekitar itu saja.
b. Karena penduduk nya pun sebagai warga kota masih
sedikit.
Yang disebut “rakyat” adalah warga kota yang disebut citizen
yang merupakan pendudukan Athena. Karena itu
berbicaralah R.M Mac Iver didalam bukunya yang berjudul
the web of government, bahwa : but citizens were a smallish
fraction of the population of Atticia, the territory of the
Athenian state.
A. Socrates (9470-399)
Kemenangan Yunani terhadap Persia, sehingga
meninggikan mertabat Yunani dimana perasaan kebangsaan
mulai tumbuh.
Kemakmuran tumbuh, berkembang dan dirasakan mereka
sebagai hasil pelajaran serta perdagangan dan disamping itu
pengetahuan terhadap dunia luar makin diperluas.
Cara bekerja Socrates yaitu dengan metode dialegtis atau
Tanya jawab (dialog) dengan itu mencoba mencari
pengertian-pengertian tertentu, yaitu mencari dasar-dasar
hukum dan keadilan yang sejati yang bersifat objektif dan
dapat dijalankan serta diharapkan kepada manusia. Setiap
hati kecil manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang
sejati adil dan penuh kasih saying.
B. Plato (429-347SM)
Ia dilahirkan pada tahun 429 SM di Athena, tergolong
kedalam keluarga bangsawan serta mendapat pendidikan
yang tinggi. Plato meneruskan ajaran Socrates, dimulainya
dengan ajaran tunggalnya Politeia dengan nama
digambarkannya idieale staat atau negara sempurna, oleh
karena itu filsafatnya disebut “ideenler van plato” atau ajaran
cita dari pada Plato yang terkenal sampai dewasa ini yang
disebut idealisme.
1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterill yaitu idea
atau kenyataan sejati yang bersemayam dialam tersendiri,
ialah didalam cita yang berada diluar dunia palsu.
2. Natuurwereld (dunia cita) yang bersifat materiil yaitu dunia
fana yang bersifat palsu
Sehubungan dengan dunia cita tersebut adanya cita-cita
mutlakmutlak (absolute idean) yang berjenis lagi tiga, yaitu :
a. Ide der waarheid (logika) atau cita kebenaran
b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan
kesenian.
c.. Ide der zedelijkhedid (ethica) atau cita kesusilaan
Ketiga cita tersebut merupakan pedoman bagi tingkah laku
manusia karena ternyata, bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan yang (tiga) macam itu, yaitu :
a. Verstand atau demi mencari kebenaran
b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan
kesenian.
c. Ide der zedelijkheid (ethica) atau cita kesusilaan.
Asal mula negara menurut Plato disebabkan karena banyak
nya kebutuhan hidup serta keinginan manusia.
Negara yang ada didunia ini sifatnya tidak sempurna karena
merupakan bayangan belaka daripada negara yang sempurna
(de idealestaa) yang ada didalam dunia cita itu.
Plaato syarat tersebut ditambah lagi, sehingga menjadi tiga
syarat, yaitu :
1. Negara harus dijalankan oleh pegawai yang terdidik khusus
2. Pemerintahan harus ditujukan segala-galanya demi
kepentingan umum.
3. Harus dicapai kesempurnaan susila dari rakyat.
3 kelas didalam negara idealistis itu ialah :
1. The Rulers atau para penguasa, yaitu golongan pegawai
yang terdidik khusus yang merupakan pemimpin negara-
negara yang berusaha tercapainya dan terselenggaranya
kesempurnaan good dan good life serta kepentingan umum
2. The guardians atau para pegawai negara, yaitu mereka
yang menyelenggarakan keamanan, ketertiban, dan
keselamatan negara.
3. The artisans atau para pekerja, yaitu mereka yang
menjamin makanan bagi kedua golongan tersebut diatas.
Bentuk-bentuk negara yang berjenis lima macam yang sesuai
dengan sifat-sifat tertentu dari jiwa manusia :
1. Aritokrasi (aristocratie atau aristocracy)
Istilah ini berasal dari perkataan “aristoi” artinya cedik
pandai, golongan ningrat da archein atau orates artinya
memerintah.
2. Oligarhi (Oligarchie atau oligarchy)
Istilah ini berasal dari perkataan ologos (1) artinya sedikit,
kecil dan archein artinya pemerintah.
3. Timokrasi (timokatie atau timocraty)
Istilah ini berasal dari perkataan plutos artinya kekayaan,
dan criteria artinya memerintah
4. Demokrasi (emokratie atau democracy)
Istilah ini berasal dari perkataaan demos, artinya rakyat dan
cratein artinya memerintah. Jadi tanpa pemerintahan,
keadaan kacau balau atau chaos
5. Tirani (tyranie atau tyarany)
Yaitu suatu pemerintahan dipegang oleh seorang tiran
yang bertindak sewenang-wenang sehingga sangat jauh
dari pada cita-cita
C. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalh murid pPlato yang berasal dari Macedonia
dan dating ke Yunani pada umur ke 17 untuk berguru kepada
Plato. Aristoteles melanjutkan filsafat dari Plato/pemikiran
dari plato yaitu dari idealism ke realism.
Karangan terdiri dari dua bagian :
1. Sebagai hasil penyelidikan pertumbuhan polis sebelum
tahun 403 SM
2. Mengenal susunan polis semasa Aristoteles
Didalam penyelidikan itu Aristoteles membeda-bedakan hal-
hal bersifat idiil, merupakan pengertian-pengertian yang
abstrak seperti : Kesusilaan, keadilan dan sebagainya.
Disimpulkan bahwa dalam kenyataanya bentuk negara itu
menjadi :
a. Bentuk negara campuran (mixed from)
b. Bentuk negara pemerosotan (corruption or generate from)
D. Epicurus (341-270)
Ia seseorang ahli hukum yang dilahirkan di Samos mendapat
pendidikan di Yunani setelah menjadi negara jajahan
Macedonia dan ketika Alexander wafat maka kerajaan dunia
itu terpecah belah, sehingga di Yunani timbul perserikatan
kota-kota, seperti Atcoha keadaan demikian berlangsung
terus sampai Yunani bagiari dan immerium dari Romawi.
Menurut Epicurus masyarakat itu ada, karena adanya
kepentingan manusia sehingga yang berkepentingan
bukanlah masyarakatnya sebagai satau kesatuan, tetapi
manusia-manusia itu yang merupakan bagian dari
masyarakat itu.
Epicurus berpendapat bahwa terjadinya negara itu
disebabkan terdorong oleh karena adanya kepentingan
sebagai unsur-unsur perseorangan. Dan tujuan dari negara
hanyalah menjaga tata tertib dan keamanan dalam
masyarakat dengan tidak memperdulikan macam apa dan
baagaimana negara itu. Sedangkan tujuan masyarakat adalah
kepentingan perseorangan yang berarti kenakan diri pribadi.
E. Zeno (= 300 SM)
Pemimpin dari aliran filasafat Stoazijinen yang berasal dari
perkataan serta artinya jalan pasar yang tergambar, dan ia
memberikan serta mengajarkan pahamnya itu kepada murid-
muridnya dengan mengambil tempat dijalan yang tergambar
dan banyak temboknya.
Ajaran hukum alam dibedakan adanya dua alam, yaitu :
1. Kodrat Manusia (natuur an de mens)
2. Kodrat Benda (natuur van de Zaak)
Yang dimaksud dengan kodrat manusia, yaitu dilihat kepada
sifat-sifat manusia, ialah kodrat yang terletak dalam budi
manusia yang merupakan zat hakikat sedalam-dalamnya diri
manusia dan budi bersifat tradisional. Sedangkan yang
dimaksud kodrat benda, yaitu kodrat benda yang timbul
didalam kebudayaan Yunani, ialah kodrat yang mempunyai
pengertian sentral kosmos sebagai lawan pada chaos.
F. Polybios (204-122)
Benih-benih VOS disebabkan karena sifat-sifat manusia yaitu:
a. Keinginan akan persamaan, yaitu terdapatnya hasrat
persamaan terhadap mereka yang merasa dirinya sama
dengan orang-orang yang lebih beruntung dari pada mereka.
b. Keinginan akan perbedaan; yaitu terdapatnya hasrat
perbedaan mereka yang, merasa dirinya berbeda dengan
orang-orang lain atau merasa dirinya lebih tinggi dari pada
yang lainnya sehingga berakibat ingin diperlukan berbeda
dengan lainnya.
Polybios menjelaskna bahwa sebagai bentuk negara tertua,
ialah monarhi, pemerintahan dijalankan oleh seseorang
pemimpin negara yang disebabkan orang tersebut
mempunyai bakat kepandaian dan keberanian dari pada yang
lain-lainnya sehingga merupakan primus inter pares atau
orede de delijken
2. Masa Romawi
Kebudayaan Romawi yang benar-benar ash ialah di lapangan
ilmu pengetahuan Hukum dogmatis atau dogmatische
rechtwetenshap dio dalam arti sempit. Ilmu pengetahuan
hukum dogmatis yaitu ilmu pengetahuan yang dijalnkan oleh
ahli hukum sebagai “pemain: di mana turut mengambil
peranan.
Mencakup dan meliputi 4 tingkatan masa, yaitu :
A. Masa Kerajaan
B. Masa Republik
C. Masa Prisipat
D. Masa Dominat

3. Masa Abad Pertengahan


Manusia abad pertengahan tak bebas bergantun kepada
berbagi-bagi hal (kolektisvistis*). Dengan pendapat ini
mengungkap pandangan Eropa sendiri bahwa masa
pertengahan ialah masa biadab, hingga sampai sekarang
dinamai the dark ages oleh orang inggris sebagai antithesis
dari zaman Renaissance. Menurut pendapat Jacob
Burckhardt seorang ahli sejarah kebudayaan bangsa swiss
dengan karyanya, Die kultur der Renaissance in Italian 1860,
bahwa perhatian orang pada suatu pihak ditujukan kepada
dunia dan pihak lain kepada sifat-sifat kerohaniannya.
Cara berpikir abad pertengahan :
1. Teologis
2. Theoritis
3. Dogmatis
4. Naturalistis
4. Masa Renaissance
Masa Rennaissance zaman ini selalu dipertentangan orang
dengan zaman pertengahan. Pada zaman pertengahan
berlaku beberapa kebenaran yang mutlak dan tertentu
menurut agama, pandangan dunia bersifat universalistis dan
manusia merupakan bagai dari pada dunia.
Tipe-tipe Negara, Kekuasaan Negara dan Negara hukum
1. Tipe-tipe negara menurut sejarah
Tipe negara timur purba
Tipe negara ini yaitu Tyrani, yaitu raja berkuasa mutlak,
dengan ciri-cirinya :
a. Bersifat theocraties (keagamaan)
b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak)
Ciri khas tipe negara abad pertengahan adalah adanya
dualism (pertengahan). Misalnya :
a. Dualisme antara penguasa dan rakyat
b. Dualisme antara negarawan dan gerejawan (seeularisme)
Tipe negara Modern. Tipe negara ini adalah :
1. Berlakunya azas demokrasi
2. Dianutnya paham negara hukum
3. Susunan negaranya kestuan
2. Tipe negara yang ditinjau dari sisi hukum
Tipe negara ini menjaga tata tertib saja/negara jaga malam.
Pengertian policie adalah Welvaarzarg yang mecakup dua arti
:
a. Penyelenggaraan negara positif (bestur)
b. Penyelenggaraan negara negative (menolak bahaya yang
mengancam negara/keamanan)
Tipe negara hukum
a. Tipe cnegara hukum liberal
Pada tipe ini menghendaki agar supaya negara berstatus
pasif artinya bahwa warga negara harus tunduk pada
peraturan-peraturan negara.
B. Tipe negara hukum formil
Negara hukum formil yaitu negara hukum yang mendapat
pengesaltan dari rakyat, segala tindakan penguasa
memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan
W.Negara hukum formil ini disebut pula dengan negara
demokratis, yang berlandaskan negara hukum.
Menurut Stahl seorang sarjana Den Mark negara hukum
formil itu harus memenuhi empat unsur, yaitu :
1. Bahwa harus adanya jaminan terhadap hak-hak asasi
2. Adanya pemisahan kekuasaan
3. Pemerintahan didasarkan pada UU
4. Harus ada peradilan administrasi.

Teori Kekuasaan Negara


Teori ini dapat dibagi atas tiga golongan besar, yaitu :
1. Teori Teokrasi
a. Langsung
b. Tidak langsung
2. Teori kekuasaan
a. Fisik
b. Ekonomis
3. Teori yuridis (yuridisce theorie)
a. Patriarchal
b. Patrimonial
c. Perjanjian
a. Teori Teokrasi yang langsung
Istilah langsung menunjukan bahwa yang berkuasa didalam
negara adalah dart Tuhan dan yang memerintah adalah
Tuahan
Dan zaman dahulu juga raja-raja Mesir dianggap oleh
rakyatnya sebagai tuhan. Maka adanya kenyataan seperti ini
maka muncullah apa yang disebut teori Teakrasf dalam ilmu
negara yang didiriakan atas kehendak Tuhan dan yang
diperintahkan oleh tuhan sendiri, walaupun Tuhan itu
berwujud sebagai seorang manusia yang menjadi raja.
b. Teori teokrasi tidak langsung
Teori ini disebut tidak langsung karena bukan Tuhan
sendiri yang memerintah melainkan atas nama Tuhan.
Raja memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia.
Anggapan ini adalah sejarah timbul pada sekumpulan
manusia yang merupakan Party Confessionil (agama)
dinegeri Belanda.
Teori kekuasaan dibagi atas dua bagian :
a. Kekuasaan Jasmaniah
b. Kekuasaan Ekonamis
2. a Teori kekuasaan fisik
Sebagai contoh dari teori ini dapat diambil dari ajaran
Hobes dan Machiavelli. Dalam bukunya hobes yang
terkenal dengan judul Liviathan terdapat dua pepatah
yang tidak asing yang berbunyi sebagai :
1. Homo Homini Lupus (manusia sebagai srigala terhadap
manusia lainnya
2. Belium Omnium Contra Omnes (perang semua lawan
semua)
Dalam ajarannya itu Hobes membedakan dua macam
status manusia yang disebut :
1. Status Naturalis-kedudukan manusia untuk waktu
masih belum ada negara
2. Status Civilis-kedudukan manusia setelah ada negara
sebagai warga negara.
2.b Teori kekuasaan Ekonomis
Mark menganggap negara itu merupakan alat kekuasaan
bagi segolongan manusia didalam masyarakat untuk
menindas golongan lainnya guna mencapai tujuan. Dalam
teori kekuasaan ekonomi Karl Marx adalah sandarannya
yang disebut “historiche materialism”, yaitu bahwa sejarah
kehidupan manusia itu dipengaruhi oleh kebendaan.
Karl marx membedakan dua macam bangunan masyarakat,
yaitu :
1. Bangunan bawah yang didasarkan atan kebendaan
2. Bangunan atas yang didasarkan atas kerohanian

3.a Teori Patrichaal


Teori ini berdasarkan pada hukum keluarga, pada zaman
dahulu masyarakat hidup dalam satu kesatuan keluarga
besar yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga.
Tentunya yang diangkat sebagai kepala keluarga adalah
orang yang kuat, yang berjasa, dan yang bijaksana dalam
sikap bagi keluarganya
3.b Teori Patrimonial
Patrimonial berasal dari istilah patromonium yang artinya
hak milik. Oleh sebab itu. Raja mempunyai hak milik
terhadap daerahnya, maka semua penduduk didaerah itu
harus tunduk kepadanya.
3.c Teori Perjanjian
Teori ini dikemukakan oleh tiga orang terkenal, yaitu :
1. Thomas Hobbes
2. John Luck
3. Jean Jaques Rousseau
Dari ketiganya mengembalikan kekuasaan raja pada waktu
pemindahan manusia-manusia yang hidup dan status natura
kepada status civilis, melalui suatu perjanjian masyarakat
yang memindahkan manusia dalam naturalis ke arah civilis.
BAB Vl
TEORI BENTUK NEGARA, BENTUK
PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
A. Teori Bentuk Negara
Negara itu kalau ditinjau dari segi susunannya akan
menimbulkan dua kemungkinan bentuk, yaitu :
1. Negara kesatuan, ini adalah negara bersusunan tunggal
2. Negara fedrasi, ini adalah negara bersusun jamak
Ad. 1 Negara Kesatuan
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1. Negara kesatuan dengan system desentraliisasi
2. Negara kesatuan dengan system sentralisasi
Ad.1 yaitu daerah-daerah yang memperoleh kekuasaan
untuk mengurus rumah tangganya sendiri (hak atonom)
sesuai kondisi dan kebutuhan daerah tersebut.
Contoh : Negara kesatuan RI
Keuntungan sistem desentralisasi
- Pembangunan daerah berkembang sesuai dengan ciri
khas daerah itu sendiri.
- Peraturan dan kebijakan didaerah sesuai dengan
kebutuhan akan kondisi daerah itu sendiri
- Tidak bertumpuknya pekerjaan dipemerintah pusat
sehingga jalannya pemerintahan lebih lancer.
- Partisipasi dan tanggung jawab terhadap daerah akan
meningkat
Ad.2 Sistem Sentralisasi
Jadi daerah tidak mempunyai wewenang untuk membuat
peraturan-peraturan dan mengurus urusan daerahnya
sendiri.
1. Bertumpuknya pekerjaan dipemerintahan pusat sehingga
sehingga seringkali menghambat kelancaran jalannya
pemerintahan
2. Peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat
pemerintah sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah yang beraneka ragam.
3. Keputusan-keputusan dari pemerintah pusat sering
terlambat.
Kelebihan sistem sentralisasi
a. Adanya keseragaman atau peraturan yang sama diseluruh
wilayah
b. Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan
seluruh wilayah
Ad.2 Negara Federasi
Menurut CF. Strong, negara federasi ditandai dengan tiga ciri
yang khas yaitu :
1. Adanya supremasi konstitusi federal.
2. Adanya pemencaran kekuasaan (distribution of powers)
antara negara bagian
3. Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang bertugas
menyelesaikan sengketa-sengketa yang mungkin timbul
antara negara federal dengan negara-negara bagian.

B. Teori Bentuk Pemerintahan


Menurut Aristoteles untuk membedakan bentuk
pemerintahan yang satu dengan yang lain ia menggunakan
kriteria tertentu, yaitu :
Kriteria kuantitaitf adalah dilihat dari jumlah orang yang
memerintah pemerintah dapat dipegang oleh satu, beberapa
atau banyak orang. Aristoteles membedakan bentuk
pemerintahan menjadi tiga bentuk, yaitu :
1. Monarki, Apabila pimpinan tertinggi dari pada negara
terletak ditangan satu orang (mono: satu, archein :
pemerintah)
2. Oligarki, apabila pimpinan tertinggi daripada negara
terletak dalam tangan beberapa orang; biasanya dari
kalangan golongan feudal, golongan yang berkuasa; (oligo;
beberapa)
3. Demokrasi, apabila pimpinan tertinggi dari pada negara
terletak dalam tangan rakyat (demos: rakyat, Cratein :
kekuasaan)
Bentuk pemerintahan Menarki dan Republik menurut aturan
George Jellinek :
1. Pemerintahan monarki adalah jika pembentukan kemauan
negara itu terjadi secara psikologis atau dari kemauan
seseorang.
2. Pemerintahan republic adalah apabila pembentukan
kemauan negara itu terjadi secara yuridis atau berasal dari
kemauan orang banyak kemauan suatu dewan.
Teori kedaulatan ada 2 hal
- Yaitu teori kedaulatan yang berdasarkan Tuhan yang
dijalankan oleh raja
- Teori negara
- Raja
- Rakyat
- Hukum
Ada beberapa macam sistem monarki
1. Monarki mutlak (abslut)
Yaitu seluruh kekuasaan negara berada ditangan raja,
mempunyai kekuasaan dan wewenang tidak batas
(kekuasaan mutlak) perintah raja merupakan Undang-undang
(Lerois C,est Lois) yang harus dilaksanakan.
2. Monarki terbatas
Adalah suatu monarki dimana kekuasaan raja itu dibatasi
oleh konstituasi (Undang-undang)
3. Monarki parlementer
Adalah suatu monarki dimana terdapat suatu parlemen
(BPR), terhadap dewan mana para mentri baik perseorangan
maupun secara keseluruhan bertanggung jawab sepenuhnya.
Ada beberapa sistem Republik, yaitu sama halnya dengan
sistem monarki :
1. Republik Mutlak
2. Republik Konstitusional
3. Republik Parlementer
C. Sistem Pemerintahan
1. Pemerintahan Parlementer
Adalah sistem pemerintahan yang tugas-tugas
pemerintahannya dipertanggung jawabkan oleh para Mentri
kepada Parlemen.
a. Perdana Mentri bersama cabinet bertanggung jawab
kepada parlemen
b. Pembentukan cabinet didasarkan pada kekuatan-kekuatan
yang menguasai parlemen
c. Para anggota cabinet rata-rata anggota parlemen
d. Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen
e. Lama masa jabatan cabinet tidak dapat ditentukan oleh
pasti
f. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat atau
diminta pertanggung jawaban atas jalannya pemerintahan.
2. Sistem Pemerintahan Presidensil (Tidak Murni)
Yaitu suatu sistem pemerintahan yang tugas-tugas
eksekutifnya dijalankan dan dipertanggung jawabkan oleh
presiden yang dipilih oleh rakyat langsung.
Ciri-ciri pokok pemeritahan presidensil
a. Presiden selain mempunyai kekuasaan nominal juga
kedudukan sebagai kepala pemerintahan.
b. Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan
legislative.
c. Masa jabatan presiden dipilih masa jabatan yang tetap
d. Presiden dibantu oleh mentri negara yang diangkat dan
bertanggung jawab kepadanya.
e. Presiden dan para mentri tidak bertanggun jawab kepada
parlemen atau DPR.
BAB VII
HAK-HAK ASASI MANUSIA
A. Peristilahan
Dalam hukum seseorang yang mempunyai hak milik atas
sesuatu benda kepadanya diizinkan untuk menikmati hasil
dari benda miliknya tersebut. Izin atau kekuasaan yang
diberikan hukum itu dinamakan “hak” atau “wewenang”
dalam bahas latin disebut “ius”.
1. Hak absoiutl mutlak (anpersan lycrehten), adalah hak yang
dimiliki oleh sesuatu subyek hukum yang berlaku atau yang
dapat ditentukan terhadap semua subyek hukum lainnya
atau hak yang memberikan wewenang kepada seseorang
untuk melakukan seseuatu perbuatan, hak mana dapat
dipertahankan terhadap siapa pun juga sebaliknya setiap
orang harus menghormati hak tersebut.
Hak mutlak dapat dibagi menjadi tiga macam :
1. Hak absoiutl manusia (les draitede I’hame), hak yang
diperoleh manusia sejak lahir dan tidak dapat dilanggar serta
tidak dapat dipisahkan darinya.
Contoh : hak hidup, hak kemerekaan, hak politik dan hak
kesehatan
2. Hak public absolut, hak yang diberikan oleh hukum tata
negara hak yang diberikan UUD kepada warga negaranya.
Contoh : Hak memeluk agama (pasal 29 ayat (2) UUD 1945),
hak untuk mengeluarkan pendapat.
3. Sebagai dari hak privat, hak-hak sebagai ketentuan yang
didasarkan atas hukum sipil, yaitu :
- Hak kepribadian (hak katas dirinya sendiri), misalnya jiwa,
badan, kehormatan, kesusilaan.
- Hak keluarga (hak yang berasal langsung dari hubungan
keluarga) seperti kekuasaan orang tua
- Sebagai dari hak kekayaan (hak yang dapat dinilai dengan
uang)
2. Hak relatif/nisbi. Adalah hak yang memberikan wewenang
kepada seseorang/beberapa orang tertentu untuk menuntut
agar supaya orang lain memberikan seseuatu, atau tidak.
1. Hak public relatif (hak yang dimiliki oleh negara yang hanya
berlaku terhadap subyek hukum tertentu saja.
Contoh : hak suatu negara untuk menjatuhkan hukuman, hak
dari negara untuk memungut pajak.
2. Hak keluarga relatif (hak yang dimiliki oleh sepasang suami
istri satu sama lain)
3. Hak kekayaan relative (hak yang dapat dinilai dengan uang
tetapi hanya dapat ditentukan terhadap subyek hukum yang
lain tertentu saja). Hak kekayaan relatif sering disebut
dengan “perikataan” (perulangan verbiritenis)
B. Hak-hak dasar dan kebebeasan beragama dalam
konstitusi
Dalam UUD 1945, hak-hak asasi manusia dan warga negara
hanya termuat dalam lima pasal , yaitu :
1. pasal 27 ayat (1) : segala warga negara bersamaan
kedudukan didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya .
2. pasal 27 ayat (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yg layak bagi kemanusiaan
3. pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul ,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang .
4. pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu
5. pasal 31 ayat (1) : tiap-tiap warga negara berhakk
mendapatkan pengajaran dalam konstitusi RIS hak-hak hak-
hak asasi mendapat tempat penting yaitu dalam bab V pasal-
pasal 7-33 sedang dalam bab IV pasal-pasal 34-41 dimuat
pula beberapa kewajiban asasi pemerintah terhadap rakyat.
Hak-hak asasi dalam konstitusi 1950
Pasal 7 :
Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi terhadap UU
sekalian orang berhak menuntut perlakuan dan perlindungan
yang sama oleh UU
Pasal 8 :
“sekalian orang yg ada di daerah negara sama berhak
menuntut perlindungan untuk diri dan harta bendanya”
Pasal 9 :
Setiap orang berhak dengan bebas bergerak dan tinggal
dalam perbatasan negara
Pasal 10 :
“tidak seorangpun boleh diperbudak , dieprulur dan
diperhamba”
Pasal 11 :
“tidak seorangpun akan disiksa ataupun diperlakukan atau
dihukum secara ganas , tidak mengenal prikemanusiaan atau
menghina “
Pasal 12 :
“tiada seorang juapun botch ditangkap atau ditahan , selain
atas perintah untuk itu oleh kekuasaan yg sah menurut
aturan-aturan undang-undang hal-hal dan menurut cara yg
diterangkan dalamnya”
Pasal 13 :
1) menuntut hakim yg jujur yg tidak memihak
2) melarang seseorang disisakan melawan kemauannya dari
hakim uang diberi kepadanya oleh aturan yg berlaku
Pasal 14 :

Anda mungkin juga menyukai