NEGARA A. Teori Timbul / Terjadinya Negara Teori terjadinya negara dapat dilihat dari dua sisi : 1. Terjadinya negara secara Primer Suatu teori yang membahas terjadi nya negara tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Terjadinya negara secara primer melalui beberapa fase: a. Fase Genootshap, merupakan fase pengelompokan/penggabungan dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama tujuan, dan senasib. Pemimpin dari kelompok ini dipilih secara “primus interparis” (orang yang memiliki kelebihan dari orang lain). Unsur yang terpenting adalah unsur bangsa, penghuni atau penduduk. b. Fase Reich, mereka yang sudah menjadi kelompok pertama. Pada fase ini mereka membentuk kelompok tersebut, pentingnya hak milik bagi mereka timbullah peodalisme (tuan tanah) dan penggarap tanah, unsur yang penting adalah unsur wilayah. c. Fase Staat, mereka yang sudah tahap II dan tahap II mereka menyadari bahwa mereka berada dalam satu kelompok sehingga mereka memerlukan bangsa, pemerintah, wilayah yang berkuasa dan berdaulat dari unsur bangsa wilayah tersebut. d. Fase democrasi natil (demokrasi nasional) , fase ini dibagi : 1. Demokrasi nasional ,merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat demokrasi nasional ini terbentuk atas dasar demokrasi nasional , kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat 2. Diktatur timbul dua pendapat : - Pendapat dari sarjana jerman , menurut fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pada demokrasi nasional - Pendapat dari sarjana lainnya , fase ini merupakan penyimpanan dari pada demokrasi nasional. 2, Terjadinya Negara secara sekunder Terjadinya suatu Negara itu dihubungkan dengan Negara yg sudah ada sebelumnya dan yang terpenting dari teori adanya unsur pengakuan/rekening . pengakuan tersebut berupa : a. De facto (sementara ) b. De yure (yuridis) c. Pengakuan atas oermintaan de facto Asal mula Negara menurut para sarjana-sarjana yg dikenal diantaranya : socrates ,plato,aristoteles,epicurus Ajaran Socrates diantaranya : a. Mencari dasar-dasar hukum dan keadilan yang sejati yg bersifat obyektif dan dapat dijalankan oleh setiap manusia b. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati walaupun terselubung oleh ketamakan dan kejahatan c. Negara bukanlah organisasi yg dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri . d. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati walaupun terselubung oleh ketamakan kejahatan e. Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri Asal mula negara menurut Plato (429-347 SM) Plato adalah murid dari Socratres, Plato telah meninggalkan beberapa karangan buku-bukunya diantara berbentuk percakapan Tanya jawab dengan Socrates, bukunya yang terpenting yang membahas tentang ilmu negara : 1. Politeia : The Republic, membahas soal negara 2. Politicos : The stateman, mengenai ahli negara 3. Nomoi : The law, mengenai Undang – undang Ajaran idealism Plato mengenal adanya dua dunia : 1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterial yaitu kenyataan sejati yang bersemayam dialam tersendiri yaitu cita yang berada diluar dunia palsu. 2. Natuutwereld (dunia alam) yang bersifat materil yaitu dunia fana yang bersifat palsu . Contoh : dunia yang dihuni manusia sekarang ini.
Asal mula negara menurut Plato adalah :
1. Karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka macam. 2. Karena masing-masing orang itu secara sendiri- sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhannya. 3. Antara desa dengan desa yang lain terjadilah hubungan yang kerjasama sehingga akan terbentuknya masyarakat yang berbentuk negara. Pergolongan orang-orang dalam negara menurut Plato, menjadi tiga macak : 1. Sifat orang yang pintar, kepandaian/pemikir akan melahirkan golongan penguasa atau pemimpin yang disebut dengan golongan “the rules’. 2. Sifat orang yang pemberani, akan melahirkan/menghasilkan golongan tentara/golongan guardian dan orang inilah yang pertama yang bertanggung jawab terhadap ancaman negara. 3. Sifat orang karena kebutuhan yang beraneka macam, maka akan menghasilkan golongan pengusaha/pekerja, golongan inilah yang memenuhi kebutuhan manusia dna golongan ini sangat dibutuh kan. Bentuk negara menurut Plato ada beberapa macam : 1. Aristokrasi adalah bentuk negara dimana pemerintah nya dipegang oleh para erdik pandai. 2. Timokrasi, segala tindakan penguasa ditujukan untuk kepentingan penguasa itu sendiri. 3. Oligarki, dimana orang-orang yang kaya akan mempunyai hasrat atau cenderung ingin lebih kaya lagi 4. Demokrasi, suatu negara dimana pemerintahnya itu dipegang oleh rakyat dan kepentingan umumlah yang terlebih dahulu diutamakan. 5. Anarki, tanpa adanya pemerintahan maka akan menjadi kacau balau (chaos) 6. Tirani, suatu pemerintahan yang dipegang oleh seseorang yang bertindak sewenang-wenang.
Asal mula negara menurut Aristoteles :
Manusia itu merupakan “zoon politicin”, manusia menurut kodratnya hidup berkelompok. Aristoteles menjelaskan tentang asal mula negara dalam bukunya “politica”, bahwa negara itu merupakan suatu persekutuan yang mempunyai tujuan tertentu. Terjadinya negara karena penggabungan keluargaa menjadi suatu kelompok itu bergabung lagi sehingga menjadi suatu desa. Bentuk negara menurut Aristoteles ada tiga macam, yang kemudian tiap-tiap jenis dibedakan lagi menjadi dua yang dipergunakan sebagai sebagai kriteria dalam menguraikan bentuk-bentuk negara ada dual hal : 1 Kriterium “kuantitatif” yaitu jumlah orang yang memegang pemerintahan : a. One man rule, pemerintahan hanya dipegang oleh satu raja. b. Afew man rule, pemerintahan dipegang oleh beberapa orang (golongan kecil) c. The many man or the peoples rule, pemerintahan dipegang oleh orang-orang banyak dengan tujuan untuk kepentingan umum. 3. Kriterium “kualitatif” berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai : 1. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan pribadi. 2. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan segolongan orang. 3. Apakah pemerintahan itu ditunjukan untuk kepentingan rakyat seluruhnya. Dua kriteria bentuk negara menurut Aristoteles adalah sebagai berikut : I. Negara yang pemerintahnya dipegang oleh satu orang saja, kekuasaan terpusat pada satu tangan, berdasarkan sifatnya dibedakan - Negara monarki, pemerintahan dipegang oleh satu orang saja, dan ditunjukan untuk kepentingan umum. - Negara Tyarni, pemerintahan dipegang oleh satu orang saja, tetapi pemerintahannya hanya ditujukan untuk kepentingan si penguasa itu sendiri jadi bersifat jelek.
B. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh beberapa
orang, segolongan kecil saja, menurut sifatnya dibagi : - Negara Aristokrasi, pemerintahanya dipegang oleh beberapa orang ditujukan untuk kepentingan umum sifatnya baik. -Negara Oligarkki, pemerintahan dipegang oleh beberapa orang tetapi ditujukan untuk kepentingan mereka sendiri
C. Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat,
menurut sifatnya dibedakan -Negara Republik, pemerintahan dipegang oleh rakyat dan ditunjukan untuk kepentingan rakyat -Negara Demokrasi, pemerintahannya dipegang oleh rakyat, tapi dalam prakteknya pemerintahan itu hanya dipegang oleh orang-orang tertentu saja, jadi tujuannya untuk kepentingan dipemegang kekuasaan saja. Asal mula negara menurut Epicurus Menurut Epicurus asal mula negara adalah merupakan hasil dari perbuatan manusia, yang diciptakan untuk melaksanakan kepentingan anggota-anggotanya.
B. Teori Hilangnya/lenyapnya/hapusnya suatu negara
Lenyapnya negara karena disebabkan oleh factor-faktor : 1. Faktor Alam Suatu negara yang sudah ada/terbentuk bias saja hilang karena factor-faktor alam antara lain : gunung meletus, pulau ditelan air dsb 2. Faktor social Suatu negara yang sudah ada dan diakui oleh negara- negara lain tetapi dikarenakan factor-faktor social maka negara tersebut bisa hilang/runtuh, missalnya : a. Karena adanya penaklukan (Quwait direbut oleh Iraq) b. Karena adanya suatu revolusi (perubahan secara besar-besaran terhadap perebutan kekuasaan pemerintahan yang syah yang dilakukan oleh rakyat) c. Karena adanya perjanjian (Hongkong dengan inggris) d. Karena adanya penggabungan BAB V PERKEMBANGAN DAN TIPE-TIPE NEGARA A. Dari Sudut Wilayah
1. Masa Yunani Purba
Ilmu negara timbul dan berkembang setelah Yunani purba Timbul suatu pemerintahan yang demokratis, setiap orang Bebas menyatakan hasil pemikirannya dan isi hatinya, Oleh sebab itu penyelidikan tentang negara bertepatan Sekali dengan kebudayaan Yunani Purba. Pada waktu itu sifat negara-negara didalam kebudayaan Yunani Purba, masih bersifat polis tau The Greek State, Yaitu pada mula pertamanya merupakan suatu tempat Dipuncak suatu bukit. a. Hal tersebut di Yunani Purba mungkin sekali terjadi sebab : a. karena pengertian negara identic dengan pengertian kota, dan yang dimaksud dengan kota pada waktu inilah hanya tempat sekitar itu saja. b. Karena penduduk nya pun sebagai warga kota masih sedikit. Yang disebut “rakyat” adalah warga kota yang disebut citizen yang merupakan pendudukan Athena. Karena itu berbicaralah R.M Mac Iver didalam bukunya yang berjudul the web of government, bahwa : but citizens were a smallish fraction of the population of Atticia, the territory of the Athenian state. A. Socrates (9470-399) Kemenangan Yunani terhadap Persia, sehingga meninggikan mertabat Yunani dimana perasaan kebangsaan mulai tumbuh. Kemakmuran tumbuh, berkembang dan dirasakan mereka sebagai hasil pelajaran serta perdagangan dan disamping itu pengetahuan terhadap dunia luar makin diperluas. Cara bekerja Socrates yaitu dengan metode dialegtis atau Tanya jawab (dialog) dengan itu mencoba mencari pengertian-pengertian tertentu, yaitu mencari dasar-dasar hukum dan keadilan yang sejati yang bersifat objektif dan dapat dijalankan serta diharapkan kepada manusia. Setiap hati kecil manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati adil dan penuh kasih saying. B. Plato (429-347SM) Ia dilahirkan pada tahun 429 SM di Athena, tergolong kedalam keluarga bangsawan serta mendapat pendidikan yang tinggi. Plato meneruskan ajaran Socrates, dimulainya dengan ajaran tunggalnya Politeia dengan nama digambarkannya idieale staat atau negara sempurna, oleh karena itu filsafatnya disebut “ideenler van plato” atau ajaran cita dari pada Plato yang terkenal sampai dewasa ini yang disebut idealisme. 1. Ideenwereld (dunia cita) yang bersifat immaterill yaitu idea atau kenyataan sejati yang bersemayam dialam tersendiri, ialah didalam cita yang berada diluar dunia palsu. 2. Natuurwereld (dunia cita) yang bersifat materiil yaitu dunia fana yang bersifat palsu Sehubungan dengan dunia cita tersebut adanya cita-cita mutlakmutlak (absolute idean) yang berjenis lagi tiga, yaitu : a. Ide der waarheid (logika) atau cita kebenaran b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan kesenian. c.. Ide der zedelijkhedid (ethica) atau cita kesusilaan Ketiga cita tersebut merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia karena ternyata, bahwa manusia itu mempunyai kemampuan yang (tiga) macam itu, yaitu : a. Verstand atau demi mencari kebenaran b. Ide der schoonheid (asthetica) atau cita keindahan dan kesenian. c. Ide der zedelijkheid (ethica) atau cita kesusilaan. Asal mula negara menurut Plato disebabkan karena banyak nya kebutuhan hidup serta keinginan manusia. Negara yang ada didunia ini sifatnya tidak sempurna karena merupakan bayangan belaka daripada negara yang sempurna (de idealestaa) yang ada didalam dunia cita itu. Plaato syarat tersebut ditambah lagi, sehingga menjadi tiga syarat, yaitu : 1. Negara harus dijalankan oleh pegawai yang terdidik khusus 2. Pemerintahan harus ditujukan segala-galanya demi kepentingan umum. 3. Harus dicapai kesempurnaan susila dari rakyat. 3 kelas didalam negara idealistis itu ialah : 1. The Rulers atau para penguasa, yaitu golongan pegawai yang terdidik khusus yang merupakan pemimpin negara- negara yang berusaha tercapainya dan terselenggaranya kesempurnaan good dan good life serta kepentingan umum 2. The guardians atau para pegawai negara, yaitu mereka yang menyelenggarakan keamanan, ketertiban, dan keselamatan negara. 3. The artisans atau para pekerja, yaitu mereka yang menjamin makanan bagi kedua golongan tersebut diatas. Bentuk-bentuk negara yang berjenis lima macam yang sesuai dengan sifat-sifat tertentu dari jiwa manusia : 1. Aritokrasi (aristocratie atau aristocracy) Istilah ini berasal dari perkataan “aristoi” artinya cedik pandai, golongan ningrat da archein atau orates artinya memerintah. 2. Oligarhi (Oligarchie atau oligarchy) Istilah ini berasal dari perkataan ologos (1) artinya sedikit, kecil dan archein artinya pemerintah. 3. Timokrasi (timokatie atau timocraty) Istilah ini berasal dari perkataan plutos artinya kekayaan, dan criteria artinya memerintah 4. Demokrasi (emokratie atau democracy) Istilah ini berasal dari perkataaan demos, artinya rakyat dan cratein artinya memerintah. Jadi tanpa pemerintahan, keadaan kacau balau atau chaos 5. Tirani (tyranie atau tyarany) Yaitu suatu pemerintahan dipegang oleh seorang tiran yang bertindak sewenang-wenang sehingga sangat jauh dari pada cita-cita C. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalh murid pPlato yang berasal dari Macedonia dan dating ke Yunani pada umur ke 17 untuk berguru kepada Plato. Aristoteles melanjutkan filsafat dari Plato/pemikiran dari plato yaitu dari idealism ke realism. Karangan terdiri dari dua bagian : 1. Sebagai hasil penyelidikan pertumbuhan polis sebelum tahun 403 SM 2. Mengenal susunan polis semasa Aristoteles Didalam penyelidikan itu Aristoteles membeda-bedakan hal- hal bersifat idiil, merupakan pengertian-pengertian yang abstrak seperti : Kesusilaan, keadilan dan sebagainya. Disimpulkan bahwa dalam kenyataanya bentuk negara itu menjadi : a. Bentuk negara campuran (mixed from) b. Bentuk negara pemerosotan (corruption or generate from) D. Epicurus (341-270) Ia seseorang ahli hukum yang dilahirkan di Samos mendapat pendidikan di Yunani setelah menjadi negara jajahan Macedonia dan ketika Alexander wafat maka kerajaan dunia itu terpecah belah, sehingga di Yunani timbul perserikatan kota-kota, seperti Atcoha keadaan demikian berlangsung terus sampai Yunani bagiari dan immerium dari Romawi. Menurut Epicurus masyarakat itu ada, karena adanya kepentingan manusia sehingga yang berkepentingan bukanlah masyarakatnya sebagai satau kesatuan, tetapi manusia-manusia itu yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Epicurus berpendapat bahwa terjadinya negara itu disebabkan terdorong oleh karena adanya kepentingan sebagai unsur-unsur perseorangan. Dan tujuan dari negara hanyalah menjaga tata tertib dan keamanan dalam masyarakat dengan tidak memperdulikan macam apa dan baagaimana negara itu. Sedangkan tujuan masyarakat adalah kepentingan perseorangan yang berarti kenakan diri pribadi. E. Zeno (= 300 SM) Pemimpin dari aliran filasafat Stoazijinen yang berasal dari perkataan serta artinya jalan pasar yang tergambar, dan ia memberikan serta mengajarkan pahamnya itu kepada murid- muridnya dengan mengambil tempat dijalan yang tergambar dan banyak temboknya. Ajaran hukum alam dibedakan adanya dua alam, yaitu : 1. Kodrat Manusia (natuur an de mens) 2. Kodrat Benda (natuur van de Zaak) Yang dimaksud dengan kodrat manusia, yaitu dilihat kepada sifat-sifat manusia, ialah kodrat yang terletak dalam budi manusia yang merupakan zat hakikat sedalam-dalamnya diri manusia dan budi bersifat tradisional. Sedangkan yang dimaksud kodrat benda, yaitu kodrat benda yang timbul didalam kebudayaan Yunani, ialah kodrat yang mempunyai pengertian sentral kosmos sebagai lawan pada chaos. F. Polybios (204-122) Benih-benih VOS disebabkan karena sifat-sifat manusia yaitu: a. Keinginan akan persamaan, yaitu terdapatnya hasrat persamaan terhadap mereka yang merasa dirinya sama dengan orang-orang yang lebih beruntung dari pada mereka. b. Keinginan akan perbedaan; yaitu terdapatnya hasrat perbedaan mereka yang, merasa dirinya berbeda dengan orang-orang lain atau merasa dirinya lebih tinggi dari pada yang lainnya sehingga berakibat ingin diperlukan berbeda dengan lainnya. Polybios menjelaskna bahwa sebagai bentuk negara tertua, ialah monarhi, pemerintahan dijalankan oleh seseorang pemimpin negara yang disebabkan orang tersebut mempunyai bakat kepandaian dan keberanian dari pada yang lain-lainnya sehingga merupakan primus inter pares atau orede de delijken 2. Masa Romawi Kebudayaan Romawi yang benar-benar ash ialah di lapangan ilmu pengetahuan Hukum dogmatis atau dogmatische rechtwetenshap dio dalam arti sempit. Ilmu pengetahuan hukum dogmatis yaitu ilmu pengetahuan yang dijalnkan oleh ahli hukum sebagai “pemain: di mana turut mengambil peranan. Mencakup dan meliputi 4 tingkatan masa, yaitu : A. Masa Kerajaan B. Masa Republik C. Masa Prisipat D. Masa Dominat
3. Masa Abad Pertengahan
Manusia abad pertengahan tak bebas bergantun kepada berbagi-bagi hal (kolektisvistis*). Dengan pendapat ini mengungkap pandangan Eropa sendiri bahwa masa pertengahan ialah masa biadab, hingga sampai sekarang dinamai the dark ages oleh orang inggris sebagai antithesis dari zaman Renaissance. Menurut pendapat Jacob Burckhardt seorang ahli sejarah kebudayaan bangsa swiss dengan karyanya, Die kultur der Renaissance in Italian 1860, bahwa perhatian orang pada suatu pihak ditujukan kepada dunia dan pihak lain kepada sifat-sifat kerohaniannya. Cara berpikir abad pertengahan : 1. Teologis 2. Theoritis 3. Dogmatis 4. Naturalistis 4. Masa Renaissance Masa Rennaissance zaman ini selalu dipertentangan orang dengan zaman pertengahan. Pada zaman pertengahan berlaku beberapa kebenaran yang mutlak dan tertentu menurut agama, pandangan dunia bersifat universalistis dan manusia merupakan bagai dari pada dunia. Tipe-tipe Negara, Kekuasaan Negara dan Negara hukum 1. Tipe-tipe negara menurut sejarah Tipe negara timur purba Tipe negara ini yaitu Tyrani, yaitu raja berkuasa mutlak, dengan ciri-cirinya : a. Bersifat theocraties (keagamaan) b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak) Ciri khas tipe negara abad pertengahan adalah adanya dualism (pertengahan). Misalnya : a. Dualisme antara penguasa dan rakyat b. Dualisme antara negarawan dan gerejawan (seeularisme) Tipe negara Modern. Tipe negara ini adalah : 1. Berlakunya azas demokrasi 2. Dianutnya paham negara hukum 3. Susunan negaranya kestuan 2. Tipe negara yang ditinjau dari sisi hukum Tipe negara ini menjaga tata tertib saja/negara jaga malam. Pengertian policie adalah Welvaarzarg yang mecakup dua arti : a. Penyelenggaraan negara positif (bestur) b. Penyelenggaraan negara negative (menolak bahaya yang mengancam negara/keamanan) Tipe negara hukum a. Tipe cnegara hukum liberal Pada tipe ini menghendaki agar supaya negara berstatus pasif artinya bahwa warga negara harus tunduk pada peraturan-peraturan negara. B. Tipe negara hukum formil Negara hukum formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesaltan dari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan W.Negara hukum formil ini disebut pula dengan negara demokratis, yang berlandaskan negara hukum. Menurut Stahl seorang sarjana Den Mark negara hukum formil itu harus memenuhi empat unsur, yaitu : 1. Bahwa harus adanya jaminan terhadap hak-hak asasi 2. Adanya pemisahan kekuasaan 3. Pemerintahan didasarkan pada UU 4. Harus ada peradilan administrasi.
Teori Kekuasaan Negara
Teori ini dapat dibagi atas tiga golongan besar, yaitu : 1. Teori Teokrasi a. Langsung b. Tidak langsung 2. Teori kekuasaan a. Fisik b. Ekonomis 3. Teori yuridis (yuridisce theorie) a. Patriarchal b. Patrimonial c. Perjanjian a. Teori Teokrasi yang langsung Istilah langsung menunjukan bahwa yang berkuasa didalam negara adalah dart Tuhan dan yang memerintah adalah Tuahan Dan zaman dahulu juga raja-raja Mesir dianggap oleh rakyatnya sebagai tuhan. Maka adanya kenyataan seperti ini maka muncullah apa yang disebut teori Teakrasf dalam ilmu negara yang didiriakan atas kehendak Tuhan dan yang diperintahkan oleh tuhan sendiri, walaupun Tuhan itu berwujud sebagai seorang manusia yang menjadi raja. b. Teori teokrasi tidak langsung Teori ini disebut tidak langsung karena bukan Tuhan sendiri yang memerintah melainkan atas nama Tuhan. Raja memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia. Anggapan ini adalah sejarah timbul pada sekumpulan manusia yang merupakan Party Confessionil (agama) dinegeri Belanda. Teori kekuasaan dibagi atas dua bagian : a. Kekuasaan Jasmaniah b. Kekuasaan Ekonamis 2. a Teori kekuasaan fisik Sebagai contoh dari teori ini dapat diambil dari ajaran Hobes dan Machiavelli. Dalam bukunya hobes yang terkenal dengan judul Liviathan terdapat dua pepatah yang tidak asing yang berbunyi sebagai : 1. Homo Homini Lupus (manusia sebagai srigala terhadap manusia lainnya 2. Belium Omnium Contra Omnes (perang semua lawan semua) Dalam ajarannya itu Hobes membedakan dua macam status manusia yang disebut : 1. Status Naturalis-kedudukan manusia untuk waktu masih belum ada negara 2. Status Civilis-kedudukan manusia setelah ada negara sebagai warga negara. 2.b Teori kekuasaan Ekonomis Mark menganggap negara itu merupakan alat kekuasaan bagi segolongan manusia didalam masyarakat untuk menindas golongan lainnya guna mencapai tujuan. Dalam teori kekuasaan ekonomi Karl Marx adalah sandarannya yang disebut “historiche materialism”, yaitu bahwa sejarah kehidupan manusia itu dipengaruhi oleh kebendaan. Karl marx membedakan dua macam bangunan masyarakat, yaitu : 1. Bangunan bawah yang didasarkan atan kebendaan 2. Bangunan atas yang didasarkan atas kerohanian
3.a Teori Patrichaal
Teori ini berdasarkan pada hukum keluarga, pada zaman dahulu masyarakat hidup dalam satu kesatuan keluarga besar yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga. Tentunya yang diangkat sebagai kepala keluarga adalah orang yang kuat, yang berjasa, dan yang bijaksana dalam sikap bagi keluarganya 3.b Teori Patrimonial Patrimonial berasal dari istilah patromonium yang artinya hak milik. Oleh sebab itu. Raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk didaerah itu harus tunduk kepadanya. 3.c Teori Perjanjian Teori ini dikemukakan oleh tiga orang terkenal, yaitu : 1. Thomas Hobbes 2. John Luck 3. Jean Jaques Rousseau Dari ketiganya mengembalikan kekuasaan raja pada waktu pemindahan manusia-manusia yang hidup dan status natura kepada status civilis, melalui suatu perjanjian masyarakat yang memindahkan manusia dalam naturalis ke arah civilis. BAB Vl TEORI BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN A. Teori Bentuk Negara Negara itu kalau ditinjau dari segi susunannya akan menimbulkan dua kemungkinan bentuk, yaitu : 1. Negara kesatuan, ini adalah negara bersusunan tunggal 2. Negara fedrasi, ini adalah negara bersusun jamak Ad. 1 Negara Kesatuan Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Negara kesatuan dengan system desentraliisasi 2. Negara kesatuan dengan system sentralisasi Ad.1 yaitu daerah-daerah yang memperoleh kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (hak atonom) sesuai kondisi dan kebutuhan daerah tersebut. Contoh : Negara kesatuan RI Keuntungan sistem desentralisasi - Pembangunan daerah berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri. - Peraturan dan kebijakan didaerah sesuai dengan kebutuhan akan kondisi daerah itu sendiri - Tidak bertumpuknya pekerjaan dipemerintah pusat sehingga jalannya pemerintahan lebih lancer. - Partisipasi dan tanggung jawab terhadap daerah akan meningkat Ad.2 Sistem Sentralisasi Jadi daerah tidak mempunyai wewenang untuk membuat peraturan-peraturan dan mengurus urusan daerahnya sendiri. 1. Bertumpuknya pekerjaan dipemerintahan pusat sehingga sehingga seringkali menghambat kelancaran jalannya pemerintahan 2. Peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka ragam. 3. Keputusan-keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat. Kelebihan sistem sentralisasi a. Adanya keseragaman atau peraturan yang sama diseluruh wilayah b. Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah Ad.2 Negara Federasi Menurut CF. Strong, negara federasi ditandai dengan tiga ciri yang khas yaitu : 1. Adanya supremasi konstitusi federal. 2. Adanya pemencaran kekuasaan (distribution of powers) antara negara bagian 3. Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang bertugas menyelesaikan sengketa-sengketa yang mungkin timbul antara negara federal dengan negara-negara bagian.
B. Teori Bentuk Pemerintahan
Menurut Aristoteles untuk membedakan bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain ia menggunakan kriteria tertentu, yaitu : Kriteria kuantitaitf adalah dilihat dari jumlah orang yang memerintah pemerintah dapat dipegang oleh satu, beberapa atau banyak orang. Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan menjadi tiga bentuk, yaitu : 1. Monarki, Apabila pimpinan tertinggi dari pada negara terletak ditangan satu orang (mono: satu, archein : pemerintah) 2. Oligarki, apabila pimpinan tertinggi daripada negara terletak dalam tangan beberapa orang; biasanya dari kalangan golongan feudal, golongan yang berkuasa; (oligo; beberapa) 3. Demokrasi, apabila pimpinan tertinggi dari pada negara terletak dalam tangan rakyat (demos: rakyat, Cratein : kekuasaan) Bentuk pemerintahan Menarki dan Republik menurut aturan George Jellinek : 1. Pemerintahan monarki adalah jika pembentukan kemauan negara itu terjadi secara psikologis atau dari kemauan seseorang. 2. Pemerintahan republic adalah apabila pembentukan kemauan negara itu terjadi secara yuridis atau berasal dari kemauan orang banyak kemauan suatu dewan. Teori kedaulatan ada 2 hal - Yaitu teori kedaulatan yang berdasarkan Tuhan yang dijalankan oleh raja - Teori negara - Raja - Rakyat - Hukum Ada beberapa macam sistem monarki 1. Monarki mutlak (abslut) Yaitu seluruh kekuasaan negara berada ditangan raja, mempunyai kekuasaan dan wewenang tidak batas (kekuasaan mutlak) perintah raja merupakan Undang-undang (Lerois C,est Lois) yang harus dilaksanakan. 2. Monarki terbatas Adalah suatu monarki dimana kekuasaan raja itu dibatasi oleh konstituasi (Undang-undang) 3. Monarki parlementer Adalah suatu monarki dimana terdapat suatu parlemen (BPR), terhadap dewan mana para mentri baik perseorangan maupun secara keseluruhan bertanggung jawab sepenuhnya. Ada beberapa sistem Republik, yaitu sama halnya dengan sistem monarki : 1. Republik Mutlak 2. Republik Konstitusional 3. Republik Parlementer C. Sistem Pemerintahan 1. Pemerintahan Parlementer Adalah sistem pemerintahan yang tugas-tugas pemerintahannya dipertanggung jawabkan oleh para Mentri kepada Parlemen. a. Perdana Mentri bersama cabinet bertanggung jawab kepada parlemen b. Pembentukan cabinet didasarkan pada kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen c. Para anggota cabinet rata-rata anggota parlemen d. Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen e. Lama masa jabatan cabinet tidak dapat ditentukan oleh pasti f. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat atau diminta pertanggung jawaban atas jalannya pemerintahan. 2. Sistem Pemerintahan Presidensil (Tidak Murni) Yaitu suatu sistem pemerintahan yang tugas-tugas eksekutifnya dijalankan dan dipertanggung jawabkan oleh presiden yang dipilih oleh rakyat langsung. Ciri-ciri pokok pemeritahan presidensil a. Presiden selain mempunyai kekuasaan nominal juga kedudukan sebagai kepala pemerintahan. b. Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislative. c. Masa jabatan presiden dipilih masa jabatan yang tetap d. Presiden dibantu oleh mentri negara yang diangkat dan bertanggung jawab kepadanya. e. Presiden dan para mentri tidak bertanggun jawab kepada parlemen atau DPR. BAB VII HAK-HAK ASASI MANUSIA A. Peristilahan Dalam hukum seseorang yang mempunyai hak milik atas sesuatu benda kepadanya diizinkan untuk menikmati hasil dari benda miliknya tersebut. Izin atau kekuasaan yang diberikan hukum itu dinamakan “hak” atau “wewenang” dalam bahas latin disebut “ius”. 1. Hak absoiutl mutlak (anpersan lycrehten), adalah hak yang dimiliki oleh sesuatu subyek hukum yang berlaku atau yang dapat ditentukan terhadap semua subyek hukum lainnya atau hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan seseuatu perbuatan, hak mana dapat dipertahankan terhadap siapa pun juga sebaliknya setiap orang harus menghormati hak tersebut. Hak mutlak dapat dibagi menjadi tiga macam : 1. Hak absoiutl manusia (les draitede I’hame), hak yang diperoleh manusia sejak lahir dan tidak dapat dilanggar serta tidak dapat dipisahkan darinya. Contoh : hak hidup, hak kemerekaan, hak politik dan hak kesehatan 2. Hak public absolut, hak yang diberikan oleh hukum tata negara hak yang diberikan UUD kepada warga negaranya. Contoh : Hak memeluk agama (pasal 29 ayat (2) UUD 1945), hak untuk mengeluarkan pendapat. 3. Sebagai dari hak privat, hak-hak sebagai ketentuan yang didasarkan atas hukum sipil, yaitu : - Hak kepribadian (hak katas dirinya sendiri), misalnya jiwa, badan, kehormatan, kesusilaan. - Hak keluarga (hak yang berasal langsung dari hubungan keluarga) seperti kekuasaan orang tua - Sebagai dari hak kekayaan (hak yang dapat dinilai dengan uang) 2. Hak relatif/nisbi. Adalah hak yang memberikan wewenang kepada seseorang/beberapa orang tertentu untuk menuntut agar supaya orang lain memberikan seseuatu, atau tidak. 1. Hak public relatif (hak yang dimiliki oleh negara yang hanya berlaku terhadap subyek hukum tertentu saja. Contoh : hak suatu negara untuk menjatuhkan hukuman, hak dari negara untuk memungut pajak. 2. Hak keluarga relatif (hak yang dimiliki oleh sepasang suami istri satu sama lain) 3. Hak kekayaan relative (hak yang dapat dinilai dengan uang tetapi hanya dapat ditentukan terhadap subyek hukum yang lain tertentu saja). Hak kekayaan relatif sering disebut dengan “perikataan” (perulangan verbiritenis) B. Hak-hak dasar dan kebebeasan beragama dalam konstitusi Dalam UUD 1945, hak-hak asasi manusia dan warga negara hanya termuat dalam lima pasal , yaitu : 1. pasal 27 ayat (1) : segala warga negara bersamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya . 2. pasal 27 ayat (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yg layak bagi kemanusiaan 3. pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang . 4. pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu 5. pasal 31 ayat (1) : tiap-tiap warga negara berhakk mendapatkan pengajaran dalam konstitusi RIS hak-hak hak- hak asasi mendapat tempat penting yaitu dalam bab V pasal- pasal 7-33 sedang dalam bab IV pasal-pasal 34-41 dimuat pula beberapa kewajiban asasi pemerintah terhadap rakyat. Hak-hak asasi dalam konstitusi 1950 Pasal 7 : Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi terhadap UU sekalian orang berhak menuntut perlakuan dan perlindungan yang sama oleh UU Pasal 8 : “sekalian orang yg ada di daerah negara sama berhak menuntut perlindungan untuk diri dan harta bendanya” Pasal 9 : Setiap orang berhak dengan bebas bergerak dan tinggal dalam perbatasan negara Pasal 10 : “tidak seorangpun boleh diperbudak , dieprulur dan diperhamba” Pasal 11 : “tidak seorangpun akan disiksa ataupun diperlakukan atau dihukum secara ganas , tidak mengenal prikemanusiaan atau menghina “ Pasal 12 : “tiada seorang juapun botch ditangkap atau ditahan , selain atas perintah untuk itu oleh kekuasaan yg sah menurut aturan-aturan undang-undang hal-hal dan menurut cara yg diterangkan dalamnya” Pasal 13 : 1) menuntut hakim yg jujur yg tidak memihak 2) melarang seseorang disisakan melawan kemauannya dari hakim uang diberi kepadanya oleh aturan yg berlaku Pasal 14 :