NEGARA A. Teori Timbul / Terjadinya Negara Teori terjadinya negara dapat dilihat dari dua sisi : 1. Terjadinya negara secara Primer Suatu teori yang membahas terjadi nya negara tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Terjadinya negara secara primer melalui beberapa fase: a. Fase Genootshap, merupakan fase pengelompokan/penggabungan dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama tujuan, dan senasib. Pemimpin dari kelompok ini dipilih secara “primus interparis” (orang yang memiliki kelebihan dari orang lain). Unsur yang terpenting adalah unsur bangsa, penghuni atau penduduk. b. Fase Reich, mereka yang sudah menjadi kelompok pertama. Pada fase ini mereka membentuk kelompok tersebut, pentingnya hak milik bagi mereka timbullah peodalisme (tuan tanah) dan penggarap tanah, unsur yang penting adalah unsur wilayah. c. Fase Staat, mereka yang sudah tahap II dan tahap II mereka menyadari bahwa mereka berada dalam satu kelompok sehingga mereka memerlukan bangsa, pemerintah, wilayah yang berkuasa dan berdaulat dari unsur bangsa wilayah tersebut. d. Fase democrasi natil (demokrasi nasional) , fase ini dibagi : 1. Demokrasi nasional ,merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat demokrasi nasional ini terbentuk atas dasar demokrasi nasional , kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat 2. Diktatur timbul dua pendapat : - Pendapat dari sarjana jerman , menurut fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pada demokrasi nasional - Pendapat dari sarjana lainnya , fase ini merupakan penyimpanan dari pada demokrasi nasional. 2, Terjadinya Negara secara sekunder Terjadinya suatu Negara itu dihubungkan dengan Negara yg sudah ada sebelumnya dan yang terpenting dari teori adanya unsur pengakuan/rekening . pengakuan tersebut berupa : a. De facto (sementara ) b. De yure (yuridis) c. Pengakuan atas oermintaan de facto
Asal mula Negara menurut para sarjana-sarjana yg
dikenal diantaranya : socrates ,plato,aristoteles,epicurus Ajaran Socrates diantaranya : a. Mencari dasar-dasar hukum dan keadilan yang sejati yg bersifat obyektif dan dapat dijalankan oleh setiap manusia b. Setiap hati nurani manusia terdapat rasa hukum dan keadilan yang sejati walaupun terselubung oleh ketamakan dan kejahatan c. Negara bukanlah organisasi yg dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri .