Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I Nengah Arya Aditya

NPM : 19010031
Mata Kuliah : POLITIK HUKUM NASIONAL

1. saudara jelaskan pengaruh hukum terhadap politik dan pengaruh politik


terhadap hukum.

2.Coba saudara jelaskan peranan politik dalam pembinaan hukum nasional.

3.Pembangunan hokum merupakan bagian dari pembangunan nasional.
Coba saudarajelaskan faktor-faktor apa saja yang
harus diperhatikan dalam pembangunan hukum.

4.Coba saudara jelaskan peranan hokum dalam pembangunan nasional.

5. Bagaimana pendapat saudara tentang kondisi politik di Indonesia saat ini?

JAWABAN
1. Peranan Politik dalam pembentukan hukum Menurut Daniel S. Lev, yang
paling menentukan dalam proses hukum adalah konsepsi dan struktur
kekuasaan politik. Yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu merupakan
alat politik, dan bahwa tempat hukum dalam negara, tergangtung pada
keseimbangan politik, defenisi kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi,
sosial, dan seterusnya (Daniel S. Lev, 1990 : xii).

Walaupun kemudian proses hukum yang dimaksud tersebut di atas tidak


diidentikan dengan maksud pembentukan hukum, namun dalam prateknya
seringkali proses dan dinamika pembentukan hukum mengalami hal yang
sama, yakni konsepsi dan struktur kekuasaan politiklah yang berlaku di
tengah masyarakat yang sangat menentukan terbentuknya suatu produk
hukum. Maka untuk memahami hubungan antara politik dan hukum di
negara mana pun, perlu dipelajari latar belakang kebudayaan, ekonomi,
kekuatan politik di dalam masyarakat, keadaan lembaga negara,
dan struktur sosialnya, selain institusi hukumnya sendiri.
Pengertian hukum yang memadai seharusnya tidak hanya
memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan
azas-azas yang

mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi harus


pula mencakup lembaga (institutions) dan proses (process) yang
diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan (Mieke
Komar et.al, 2002 : 91).

2. Politik hukum mempunyai peran yang sangat penting dalam


pembentukan peraturan perundang-undangan dan hukum nasional
Indonesia, mengingat Politk hukum dijadikan sebagai pedoman dasar
dalam proses penentuan nilai-nilai, penetapan, pembentukan dan
pengembangan hukum nasional di Indonesia

3. a. Faktor Formal

Keadaan Hukum Agraria di Indonesia sebelum diundangkannya UUPA merupakan


keadaan peralihan, keadaan sementara waktu oleh karena peraturan-peraturan
tentang sekarang berlaku berdasarkan pada peraturan-peraturan peralihan yang
terdapat dalam pasal 142 Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, Pasal
192 Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS), dan Pasal 2 Aturan Peralihan
UUD 1945, yang semuanya itu bersama-sama menentukan dalam garis besarnya
bahwa peraturan-peraturan hukum yang berlaku pada Zaman Hindia Belanda
memegang kekuasaan, masih berlaku untuk sementara.

b. Faktor Material

Hukum Agraria mempunyai sifat dualisme hukum. Dualisme hukum ini dapat
meliputi hukum, seubjek maupun objeknya. Menurut hukumnya, yaitu disatu
pihak berlaku Hukum Agaria Barat yang diatur dalam KUH Perdata maupun
Agrarische Wet, dipihak lain berlaku Hukum Agraria Adat yang diatur dalm Hukum
Adat tentang tanah masing-masing
c. Faktor Ideal

Dari faktor ideal (tujuan negara), sudah tentu tujuan Hukum Agraria Kolonial tidak
cocok dengan tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Alinea IV
Pembukaan UUD 1945 dan tujuan penguasaan bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya, seperti yang tercantum dalam Pasal 33 ayat (3) UUD
1945

d. Faktor Agraria Modern

Faktor-faktor Agaria modern terletak dalam lapangan-lapangan Sbg berikut:

- Lapangan sosial

- Lapangan ekonomi

- Lapangan etika

- Lapangan idil fundamental

e. Faktor Ideologi Politik

Indonesia sebagai bangsa dan negara mempunyai keterkaitan hidup dengan


negara-negara lain. Indonesia tidak dapat mempunyai kedudukan tersendiri
terlepas dari keadaan dan hubungan dengan negara-negara lain

Anda mungkin juga menyukai