Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengenalan Alat ukur gula darah, HB manual dan digital beserta


fungsi beserta fungsi
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Fisik Ibu
Dan Bayi Dosen Pengampu : Yusmaharani SST, M.Kes

Disusun Oleh :

Cindy Marina Br. P


NIM: 1915201003

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2021
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital....................................................3
A. Pemeriksaan Suhu Tubuh........................................................3
B. Pemeriksaan Nadi atau Arteri..................................................6
C. Pemeriksaan Pernafasan..........................................................8
D. Pemeriksaan Tekanan Darah...................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini berjudul “Pengenalan Alat ukur gula darah, HB manual dan
digital beserta fungsi beserta fungsi”. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu,disampaikan terimakasih
kepada Yusmaharani,SST.,M.Kes Selaku Dosen Mata Kuliah Pemeriksaan Fisik
Ibu Dan Bayi Semoga makalah ini dapat memberi manfaat berkelanjutan. Amin.

Pekanbaru, 26 Maret 2021

Penulis

iii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah adalah jaringan tubuh yang yang berbeda dengan jaringan tubuh
lain, berada dalam bentuk konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem
tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi
transpor sebagai bahan serta fungsi homeostatis (Sadikin M, 2002). Darah
diproduksi dalam sumsum tulang dan nodus limpa. Volume darah manusia
sekitar 7% - 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter, jumlah
ini berbeda tiap-tiap orang.

Darah merupakan bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang


menunjjang diagnosa suatu penyakit, pemeriksaan laboratorium yang sering
digunakan salah satunya kadar hemoglobin. Asam lemak dalam sampel
darah, terutama asam lemak tak jenuh ganda, rentan terhadap degradasi
melalui reaksi peroksidasi selama penyimpanan jangka panjang.
Hemoglobin (HB) terkandung dalam darah. Hemoglobin bertujuan angkut
oksigen paru ke jaringan tubuh lalu karbon dioksida ke paru dari jaringan
tubuh. Konsentrasi Hb untuk evaluasi status penyakit. Cara invasif hb darah
disampling lalu dianalisa. Antisipasi ambil ulang, sampling banyak dan
terjadi waktu simpen. Pemerhatian tindak periksa lebih dua jam dan teliti
pipetasi agar tidak mempengaruhi hasil (sujud, 2015)

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari Makalah ini adalah :
1. Menambah pemahaman yang lebih tentang pemeriksaan Hemoglobin
2. Mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat HB dengan benar
2

3. Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya dalam melakukan


pemeriksaan Hemoglobin
1

2BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Alat pemeriksaan Gula Darah


A. Definisi Hemoglobin
Sel darah merah (eritrosit) merupakan cakram bikonkaf yang tidak
berinti, komponen utamanya adalah protein hemoglobin (Hb) yang
berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida (Price, 1995).
Hemoglobin (Hb) adalah suatu molekul yang terdiri dari gabungan
molekul hem dan globulin yang merupakan kandungan utama dalam
eritrosit dengan berat molekul 64.450 dalton (Prijanti, 1999).
Hemoglobin (Hb) terdiri dari bahan yang mengandung besi yang
disebut hem (heme) dan protein globulin. Terdapat sekitar 300
molekul hemoglobin dalam setiap sel darah merah (Corwin, 2000).
Molekul-molekul hemoglobin (Hb) terdiri dari dua pasang rantai
polipeptida (globin) dan 4 gugus hem, masing-masing mengandung
sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang
sangat sempurna (Price 1994).
Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan
pigmen pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-
paru ke seluruh sel-sel tubuh.Setiap orang harus memiliki sekitar 15
gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah darah sekitar lima juta
sel darah merah per millimeter darah. Hemoglobin dapat diukur secara
kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indek
kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Kekurangan Hemoglobin menyebabkan terjadinya anemia, yang
ditandai dengan gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan pusing.
Kelebihan Hemoglobin akan menyebabkan terjadinya kekentalan
darah jika kadarnya sekitar 18-19 gr/ml. yang dapat mengakibatkan
stroke.
4

B. Kadar Hemoglobin
Zat besi merupakan mineral yang sangat penting untuk membentuk
hemoglobin, sebagai suatu senyawa yang berperan penting dalam
pengikatan dan pelepasan oksigen. Kandungan zat besi yang terdapat
dalam hemoglobin membuat darah menjadi berwarna merah, seperti
diketahui penurunan jumlah sel darah adalah masalah serius yang
dapat menjadi tandatanda anemia, untuk mengetahui kadar hemoglobin
maka ditetapkan nilai normal. Menurut Wintrobe (2009) nilai-nilai
normal kadar hemoglobin adalah :
a. Laki-laki dewasa : 14,0 – 18,0 g/dL
b. Wanita dewasa : 12,0 – 16,0 g/dL
c. Anak-anak (6 – 12 tahun) : 12,0 – 16,0 g/dL
d. Anak-anak (2 – 6 tahun) : 11,0 – 14,0 g/dL
e. Bayi : 10,0 – 15,0 g/dL
f. Bayi baru lahir : 16,0 – 25,0 g/dL

C. Reagensia
Reagen adalah bahan pereaksi yang harus selalu baik kualitasnya mulai
dari saat penerimaan dengan memperhatikan nomor lisensi
kadaluarsanya, keutuhan wadah atau botol serta cara transportasinya.
1. Larutan Drabskin terdiri dari natrium karbonat 1 g, kalium cyanide
50mg, kalium ferry cyanide 200 mg, aquades 1000 ml.
2. Hb = Faktor x serapan
3. Faktor = 36,8
Campuran ini bersifat toksik karena mengandung sianida. Larutan ini
akan kuning jernih, mempunyai pH 7, 0-7, 4 dan sebaiknya bertutup
rapat, berwarna coklat dan diletakkan pada suhu kamar. Sebelum
dipakai, perhatikan warna, kejernihan dan pH dari larutan. Untuk
menilai kejernihan digunakan spektrofotometer. Larutan harus
menunjukan serapan mendekati nol terhadap blankoair suling.
5

D. Peralatan
Alat yang digunakan :
1. Pipet volumetric : 5,0 ml
2. Pipet sahli : 20 ul
3. Spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
Pipet volumetric 5,0 ml digunakan untuk mengukur larutan drabskin.
Pipet ini harus mempunyai ketidaktepatan <1%. Untuk mengukur
volume darah dipakai pipet 20 uL yang mempunyai ketidaktepatan
<0.5%. spektrofotometer harus terkontrol panjang gelombang dengan
mencari puncak absopsi larutan HiCN panjang gelombang 540 nm
(wirawan riadi, 2011)
E. Bahan Pemeriksaan
Bahan pemeriksaan adalah darah dari pembuluh darah vena, dapat
dipakai antikoagulan yang tidak menimbulkan pengenceran darah.
Darah yang biasa dipakai adalah darah tanpamenggunakan
antikoagulan EDTA dan darah yang menggunakan antigkoagulan
EDTA.
F. Prosedur pemeriksaan
1. ALAT
Spektrofotometer / Fotometer dengan filter 540-550nm
Tabung reaksi
Klinipet dan tip
Dispenser
Tabung reaksi

2. REAGEN
Larutan drabkin
K3Fe(CN)6 200mg
KCN 50mg
KH2PO4 140mg
6

Non ionic detergent 1ml


Aquadest 1000ml
pH 7,0 - 7,4
Larutan sianmethemoblobin standart

3. CARA KERJA
 Kedalam tabung reaksi di masukkan 5ml larutan drabkin.
 Hisaplah darah vena (EDTA) dengan pipet otomatik
20mikron.
 Hapuslah kelebihan darah yang menempel dengan kertas
pembersih / tissue.
 Masukkan darah dalam pipet ke dalam tabung reaksi yang
berisi larutan drabkin.
 Pipet di bilas dengan larutan drabkin tersebut.
 Campur larutan dengan cara mengoyang - goyangkan
tabung secara perlahan - lahan hingga larutan homegen dan
biarkan selama 5 menit.
 Lalu baca dengan menggunakan fotometer /
spektrofotometer sebagai blanko de gunakan larutan
drabkin.

Metode Sahli
1. Alat
a. Haemometer sahli
b. Pipet sahli
c. Standar Pasteur dan bola karet
d. Batang pengaduk dari gelas

2. Bahan
a. HCL 0,5 N
b. Aquadest
7

3. Cara Kerja
 Masukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,5 N ke dalam tabung
pengencer haemometer.
 Isaplah darah dengan ppipet hemoglobin sampai garis tanda
0,02 ml.
 Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung
pipet.
 Catatlah waktunya dab segerahlah alirkan darah dari pipet
kedalam dasar tabung pengenceran yang berisi HCl itu.
Hati-hati jangan samapi terjadi gelembung udara.
 Angkatlah pipit itu sedikit , lau isap asam HCl yang jernih
itu kedalam pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah
yang masih tinggal dalam pipet. 4
 Campurkan isi tabung itu supaya darah dan asam
bersenyawa, warna campuran menjadi coklat tua.
 Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan
batang standar harus dicapai 5 menit setelah saat darah dan
HCl dicampur dalam alat sahli (3 menit dalam alat sahli
Erka). Dalam alat mempersamakan warna hendaknya
tabung diputar demikian sehingga garis bagi tidak terliaht.
 Bacalah kadar hemoglobin dengan gram/100 ml darah (g%)
8

BAB III
PENUTUP

2.2 Kesimpulan

Pemeriksaan HB pada saat hamil dianjurkan minimal 2 kali diantaranyasaat


trimester pertama dan trimester ketiga. Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil
diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah pada ibu hamil. Kadar hb
normal pada saat hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr % maka ibu hamil tersebut
mengalami anemia.

DAFTAR PUSTAKA
Elsy Putri Parwati. 2018.gambaran pemeriksaan kadar hemoglobin (HB)
cyanmethemoglobin yang diperiksa segera dan ditunda 4 jam.Jombang: STIK
Insan Cendekia Medika.
Gandasoebrata, R. 2013.penuntun laboratorium klinik. Dian Rakyat : Jakarta
Sofro, Abdul Salam M. 2012. Darah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wirawan. Riadi, 2021.pemeriksaan laboratorium hematologi. Jakarta: Fakultas
kedokteran Universitas Indonesia.
9

Anda mungkin juga menyukai