Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

COLLABORATIVE LEARNING
“Pandangan Islam Tentang Isu-Isu Dibidang Kedokteran Sistem Indra dan
Integumentum”

Disusun Oleh :

AHMAD MUTTAIN (1811201003)


DINDA PRATIWI (1811201012)
JUWAIDA HASIBUAN (1811201019)
MELINIA CAHAYA F (1811201023)
SANTRY INDRIANI L (1811201035)
SERLI ALNAMIRA L (1811201037)
SUCI PRIMA AMANDA (1811201042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah collaborative learning ini yang berjudul Pandangan Islam
Tentang Isu-Isu Dibidang Kedokteran System Indra dan Integumentum.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi kalimat maupun dari tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga collaborative learning tentang Perspektif
Islam Terhadap Penggunaan Kontrasepsi dan Obat Penunda Haid ini dapat
membantu pembaca untuk mudah memahaminya.

Pekanbaru, 09 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
2.1 Operasi Kecantikan ...................................................................................14
BAB III PENUTUP...........................................................................................31
3.1 Kesimpulan....................................................................................................31
3.2 Saran..............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjadi sosok yang tampan dan cantik sudah tentu menjadi keinginan
setiap orang, baik laki-laki atau perempuan. Terutama bagi kaum perempuan.
Betapa bahagianya seorang wanita bila ia mempunyai hidung yang mancung,
bulu mata yang lentik, kulit yang halus dan tubuh yang mempesona. Apa lagi
apa bila mendengar ada hadis yang menerangkan bahwa “sesungguhnya
Allah itu indah dan menyukai hal-hal yang indah”. Mungkin hadis inilah yang
menjadi alasan atau dalil oleh orang-orang yang melakukan berbagai macam
cara agar tubuhnya terlihat mempesona. Dalam hal ini mungkin seperti
operasi plastik dan sebagainya. Pada makalah ini, penulis akan membahas
mengenai operasi kecantikan dan hukum bagi yang melakukannya.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian operasi kecantikan ?
2. Bagaimanakah jenis-jenis bedah plastik ?
3. Bagaimanakah sejarah bedah plastik ?
4. Bagaimanakah tindakan pada operasi kecantikan ?
5. Bagaimanakah hukum operasi kecantikan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian operasi kecantikan
2. Mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis bedah plastik
3. Mengetahui dan menjelaskan sejarah bedah plastik
4. Mengetahui dan menjelaskan tindakan pada operasi kecantikan
5. Mengetahui dan menjelaskan hukum operasi kecantik
BAB II
PEMBAHASAN

Penting untuk mengatasi masalah khusus tertentu dan masalah yang


meskipun dibahas oleh para sarjana di berbagai tempat dan waktu, tetap penting
secara signifikan tidak hanya untuk personil medis, tetapi juga untuk seluruhnya.
Hal ini karena masalah ini hidup dengan kita sehari-hari, dan membuat dampak
yang sangat mendalam pada kehidupan kita. "Kebutuhan yang lebih besar dari
waktu kita," menurut hakim Cardoza dari Amerika Serikat, "adalah sebuah filsafat
yang akan menengahnya antara klaim yang bertentangan stabilitas dan kemajuan
dan pasokan prinsip pertumbuhan".
Islam menyediakan keduanya. Itu melimpahkan kepada umat manusia
sebuah ideologi yang memenuhi tuntutan baik stabilitas maupun perubahan.
Refleksi yang lebih dalam mengungkapkan bahwa hidup tidak kaku di luar
perubahan, juga bukan hanya sebuah proses perubahan, murni dan sederhana.
Masalah dasar kehidupan tetap sama di segala usia dan negara, tetapi cara dan
cara untuk menyelesaikannya dan teknik penanganan mereka telah mengalami
berbagai perubahan melalui berlalunya waktu. Qur ' an dan sunnah mewujudkan
prinsip abadi bimbingan yang diberikan oleh Tuhan semesta.
Bimbingan ini berasal dari Allah yang bebas dari keterbatasan ruang dan
waktu, dan dengan demikian prinsip yang mengatur individu dan kemanusiaan
tertentu adalah kekal. Tetapi Allah dalam belas kasihan dan kebijaksanaan telah
memberikan kepada kita asas umum saja, dan telah menganugerahkan kepada
manusia kebebasan dan kecerdasan untuk menerapkannya dalam setiap zaman
dalam cara yang sesuai dengan semangat dan kondisi zaman itu. Adalah melalui
ijtihad bahwa para pria dari segala usia berusaha untuk menerapkan bimbingan
ilahi pada masalah waktu mereka.
Dengan demikian, panduan dasar adalah kekal dan permanen, sementara
ada dinamisme dalam cara menerapkannya pada kebutuhan khusus setiap usia
berturut-turut. Itulah sebabnya mengapa Islam tetap selamanya segar dan modern.

2
Artinya :
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang
pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk”

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau
rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Akhirnya, kita menyimpulkan bahwa dari ajaran Qur ' an dan Sunnah,
dalam perkataan Rasulullah SAW untuk "dan carilah obat, dan bagi Allah tidak
menciptakan penyakit tanpa obat." Penyembuhan ini melibatkan semua sarana dan
metode yang tidak melawan sifat manusia, moralitas dan hukum ilahi. Namun,
dalam segala keadaan dan waktu, prinsip kedokteran dalam Islam berdiri; bahwa
Allah adalah sumber dari semua obat dan segala sesuatu adalah mungkin dengan
izin-nya. Konsep dan prinsip ini menyerap semua ajaran Islam, dan diringkas
dalam doa nabi yang ia gunakan untuk melafalkan sebelum menggunakan
binatang sebagai sarana transportasi:

"Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal
sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami
akan kembali. "
Perempuan dalam praktek medis
Islam mengakui hak perempuan dalam kesetaraan dengan pria di sejauh itu
kompatibel dengan sifat dari dua jenis kelamin. Al-Qur'an menyatakan:

3
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman):
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir
dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan
yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan
pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang
baik". ( ali-imran : 195 )

Dalil Qur 'an yang lebih lanjut menyatakan:

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para
wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (an-nisa :32 )

4
Dalam ayat lain, Al Qur'an menyatakan:

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali


quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-
suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)
menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai
satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (Q2:228).

Ia ditularkan di Sahib Muslim bahwa ummu ' Atiyya (RA) berkata,


"kami bepergian dengan nabi (SAW) pada tujuh ekspedisi. Saya bepergian
di belakang dengan Bagasi. Saya menyiapkan makanan mereka dan saya
memperlakukan yang sakit dan yang terluka. " Hal itu juga dilaporkan dari
otoritas Anas (RA) bahwa, "Nabi (SAW) pergi pada ekspedisi, dan ia mengambil
ummu Salama (istrinya) bersamanya, dan dengan dia datang beberapa wanita
rakyat Ansar. Mereka digunakan untuk mengambil air minum di sekitar, dan
mereka digunakan untuk mengobati terluka. " Hadits ini telah ditularkan oleh
Muslim. Diriwayatkan oleh Sahal BN Sa'ad bahwa putri nabi, Fatima (RA), yang
saat itu berusia 19 atau 20 tahun, dengan penuh kasih merawat luka ayahnya pada
pertempuran Uhud (A. H 3). Diriwayatkan pula bahwa Rufaida memarangkan
luka Sa'ad Ibn Mu'azu's pada pengepungan Madina oleh Konfederasi suku (A. H
5). Dalam ekspedisi Khaibar (h. 7), wanita Muslim juga keluar dari Madina untuk
layanan Keperawatan. Beberapa tradisi telah menunjukkan bahwa para wanita
dari rumah tangga nabi terlibat dalam pekerjaan sosial dan bahwa pengajaran bagi
para wanita Muslim, dan bahwa wanita Muslim sedang dilatih lebih banyak dan

5
lebih dalam pelayanan masyarakat. Bahkan, dua istri Nabi (SAW), Zainab binti
khuzaimat (dijuluki "ibu orang miskin" untuk kemurahan hatinya) dan Zainab
binti jahsh (RA), bekerja untuk orang miskin, untuk siapa mereka disediakan
untuk dari hasil pekerjaan manual mereka, karena mereka terampil dalam kulit
Bekerja. Karena itu, Semua istri nabi dalam kedudukan mereka yang terhormat
tidak menjalani kehidupan yang menganggur. Mereka bekerja dan membantu
sebagai ibu dari umat, dan bahkan membantu nabi dalam tugas kepemimpinannya.
Dengan demikian, tidak ada yang salah, selain imbalan dan manfaat, bagi
perempuan muslim untuk didorong untuk belajar kedokteran serta cabang lain
pengetahuan dan menawarkan Layanan Kesehatan antara lain untuk komunitas
mereka. 168 hal yang paling penting adalah bahwa wanita harus bersikap sesuai
dengan ajaran Islam (terutama dalam hal berpakaian dan perilaku)
Tantangan kedokteran modern untuk Muslim
Dari uraian sebelumnya, kami telah memperhatikan Keluaran intelektual
luar biasa yang menakjubkan dan belum pernah terjadi sebelumnya di berbagai
bidang kedokteran oleh kaum Muslim awal. Ini sesuai dengan ajaran dan perintah
Qur ' an dan sunnah sebagai tugas sakral untuk memperoleh dan menyebarluaskan
pengetahuan. Satu akan mulai bertanya-tanya bahwa meskipun daya tarik yang
terus-menerus dari Qur ' an, yang kita selalu membaca, dan demonstrasi praktis
yang ditawarkan oleh Sunnah, yang kita selalu memuja, Muslim masih tertinggal
di belakang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama obat. Dr
Usman Bugaje di alamat pembicara tamu pada konferensi tahunan asosiasi medis
Islam, yang diadakan di Universitas Usmanu Danfodiyo, Sokoto, meratapi situasi
menyedihkan ini:
Dari para produser pengetahuan, Sains dan teknologi, kami (Muslim) kini
menjadi konsumen, yang miskin pada saat itu, pengetahuan, ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dihasilkan oleh budaya dan peradaban yang tidak memiliki
tempat, apalagi peran untuk Tuhan dan Pencipta manusia dan alam semesta.
bagaimana jujur! Dalam arah ini, umat Islam harus merenungkan sejarah dan
melihat apakah kita meniru pendahulu kita atau tidak. Dengan demikian, dalam
rangka untuk bertemu dengan tantangan kedokteran modern dan tuntutan dunia
sekarang, umat Islam harus merenungkan masa lalu, sekarang dan masa depan

6
dan-mengakui tanggung jawab mereka, keterbatasan dan potensialitas. Iman yang
teguh kepada Allah dan pengetahuan yang sehat adalah persyaratan mendasar
untuk memerangi tantangan ini:
Hal ini terkait di Sahib Bukhari bahwa Rasulullah (SAW) dilaporkan oleh
Aisha (RA) mengatakan, "Wahai perempuan! Anda telah diijinkan oleh Allah
untuk pergi keluar untuk kebutuhan Anda. " Hal ini juga dilaporkan oleh Bukhari,
Muslim dan lain-lain, bahwa dalam narasi otentik dari Sahl thn sa ' AD Al-Ansari,
nabi (SAW) dan teman-temannya disajikan dengan makanan pernikahan oleh istri
mereka posting, abu U sayd AI-sa ' iklan, dan nabi (SAW) tidak melarang itu. Hal
ini dilaporkan dalam banyak tradisi bahwa perempuan selama masa Nabi (SAW)
berpartisipasi dalam mengurus yang sakit dan yang terluka dan dengan
menghapus terluka dan dibunuh dari medan perang, dan bahkan mengambil
bagian dalam pertempuran yang sebenarnya, ketika kesempatan muncul atau
situasi yang disebut untuk itu.

Taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan tidak jatuh ke dalam perselisihan,
supaya kamu kehilangan hatimu dan kekuatanmu telah meninggalkan kamu
(8:46).

Dalam Islam, iman kepada Allah, yang selalu mengungkapkan sumber


pengetahuan dan wawasan ke dalam bidang pemikiran yang tak terhitung
jumlahnya, adalah landasan dari seluruh struktur keagamaan dan keberhasilan
kehidupan manusia di dunia ini dan yang berikutnya. Selain itu, Islam tidak
mengakui iman ketika dicapai tanpa pengetahuan yang benar berdasarkan bukti
yang jelas dan barang yang diperoleh melalui pengalaman atau percobaan. Dalam
hubungan ini adalah aman untuk mengatakan, tanpa diragukan lagi, bahwa Qur '
an adalah otoritas keagamaan pertama yang memerintahkan upaya yang
bersemangat untuk pengetahuan melalui pengalaman, percobaan, meditasi,
pengamatan dan penelitian. Islam membangunkan dalam manusia Fakultas akal,
memelihara semangat rasa ingin tahu dan mendesak dia untuk menggunakan

7
intelek nya. Ini memerintahkan manusia untuk melihat segala sesuatu dalam
terang realitas. Qur ' seorang memerintahkan orang untuk berdoa:

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan". (20:114).

Sungguh menakjubkan bahwa meskipun daya tarik yang terus menerus


dari Al-Qur'an dan sunnah kepada umat Islam untuk mencari dan memanfaatkan
kebajikan pengetahuan, Muslim masih tetap terbelakang di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bahkan, selama beberapa abad terakhir dunia Muslim
telah hidup dalam keadaan yang sangat menyedihkan dan tercela. Dari sudut
pandang apa pun seseorang memilih untuk melihat umat, apakah itu politik,
ekonomi, pendidikan atau sosial, orang dapat melihat bahwa itu ditempatkan di
"tangga terendah dari tangga bangsa." Namun, sekilas sejarah mengungkapkan
bahwa itu adalah sikap ilmiah yang solid yang mencakup Islam yang memberikan
dorong yang diperlukan sangat awal dalam sejarah Islam, yang memotivasi umat
Islam untuk terus maju dalam Semua bidang akademik, dan untuk menghasilkan
karya ilmiah dalam segala hal usaha manusia atau disiplin ilmu seperti
kedokteran, filsafat, ilmu pengetahuan dan ilmu sosial. Pandangan dunia Islam
yang mendasari menyediakan lingkungan yang kondusif bagi berbagai disiplin
ilmu untuk berkembang dengan cara yang cepat dan konstruktif selama beberapa
abad Islam pertama. Penting untuk perkembangan ini dalam pengetahuan ilmiah
adalah pemahaman yang mendalam tentang misi mereka sebagai korban Allah di
bumi. Sama pentingnya adalah tersedianya alat ijtihad dan kemampuan mereka
untuk mengekstrak dari Al Qur'an dan sunnah metodologi yang solid bukan hanya
untuk pengetahuan yang berasal melalui eksperimentasi dan penalaran, tetapi juga
untuk berurusan dengan pengetahuan yang sudah dikembangkan oleh peradaban
lain. Ini adalah periode ketika Islam secara komprehensif dipraktekkan, ketika Al-

8
Qur'an J1; diri memainkan peran utama dalam menerjemahkan gagasan Islam ke
dalam kenyataan, Semua dalam membuat periode sejarah ini era yang keturunan
bisa merujuk dan berusaha untuk meniru. Namun, dengan waktu, Ummah Muslim
mulai menurun secara politis dan ekonomi, dan lingkungan yang kondusif untuk
belajar dan penelitian berhenti untuk melanjutkan. Hal ini membuka jalan bagi
kemunduran intelektual umat Islam, dan dunia Muslim berhenti menjadi terhenti.
Kekosongan yang diciptakan memungkinkan dunia Barat untuk terus maju dan
mengambil alih posisi Muslim dalam memimpin seluruh dunia dalam berbagai
bidang pengetahuan dan pengembangan. Tidak diragukan lagi bahwa pengenaan
peradaban Barat (dalam semua aspek) di dunia Muslim dengan cara kolonisasi
memiliki konsekuensi destruktif yang serius pada umat Islam. Namun jelas bahwa
aspek yang paling berbahaya dan destruktif dari semuanya adalah aspek
pendidikan atau intelektual karena memastikan kelangsungan penaklukan politik,
ekonomi dan budaya dunia Muslim ke Barat.
Faktor penting lainnya dalam kemunduran intelektual ini dan erosi warisan
Muslim yang kaya adalah penutupan pintu ijtihad dan adopsi Taqlid skala penuh
oleh beberapa ulama. Kemudian muncul faktor lain yang berasal dari tulus tapi
bodoh Muslim yang berpikir bahwa cara terbaik untuk membela agama adalah
dengan menolak semua ilmu. Hal ini menyebabkan kesalahpahaman pada bagian
dari para ilmuwan bahwa Islam memiliki kebodohan dan penyangkalan bukti
ilmiah sebagai dasar. Sikap ini mendorong ketidakpuasan dengan agama di antara
para ilmuwan, dan penolakan terhadap ajaran ilahinya. Di sisi lain, ada peran dan
sikap para moderokis Muslim (apologetika Barat) yang mendukung adopsi total
dan adaptasi terhadap pemikiran dan gagasan Barat, dan interpretasi yang kuat
dari teks Islam untuk menyesuaikan diri dengan mereka. Hal ini sebenarnya
merupakan manifestasi dari apatis intelektual dan kekalahan psikologis yang lebih
membahayakan Islam daripada baik. Lebih penting lagi, dekadensi moral dari
beberapa penguasa Muslim dan pemimpin yang mengabaikan ajaran Islam dan
menjadi sepenuhnya mengabdikan diri untuk materialisme dan mengejar
keinginan duniawi, tanpa diragukan lagi, merupakan batu sandungan besar untuk
kemajuan Islam dan Muslim Ummah.

9
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-
orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (12:111).

Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa umat Islam saat ini jauh
di belakang negara maju Eropa dan Amerika dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, terlepas dari perintah konstan dan berulang-ulang di dalam Al-Qur'an
anti sunnah bahwa umat Islam harus dengan tulus mencari pengetahuan. Ada
banyak bukti bahkan dalam literatur Barat (seperti yang disajikan sebelumnya)
bahwa Barat menerima stimulus untuk penelitian ilmiah dari Muslim, tetapi
Muslim dari generasi kedua gagal untuk mengembangkan, sempurna dan
mengubahnya menjadi penemuan yang lebih besar seperti orang Eropa lakukan
dalam perjalanan sejarah mereka. Akibatnya, umat Islam menjadi penonton
menganggur, malas dan duniawi dan akhirnya kewalahan dan diperbudak oleh
meningkatnya kekuatan Eropa dan Amerika. Hal ini tidak mungkin terjadi, tetapi
karena kenyataan bahwa umat Islam tidak mengindahkan ajaran Islam, setelah
melupakan kedudukan mereka atas korban di bumi, dan gagal memenuhi perintah
Allah dan Rasul-Nya (SAW):

10
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (ar-rad :
11)
Dan:

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum,
hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(8 :53).

Nabi (SAW) juga berkata:


Dia yang mempraktekkan apa yang dia tahu Allah akan menyebabkan dia
untuk mewarisi pengetahuan tentang apa yang dia tidak tahu.
Oleh karena itu, satu-satunya jalan ke depan bagi umat Islam adalah untuk
menangkap esensi pengetahuan dalam sumbu Islam yang tepat-untuk Ummah
untuk mendapatkan kembali kemuliaan yang hilang. Untuk mencapai
kepemimpinan umat manusia, umat Islam harus memiliki sesuatu untuk
menawarkan manusia suatu cara hidup yang di satu sisi melestarikan dan
mengembangkan manfaat dari ilmu pengetahuan modern dan teknologi, dan pada
lain, memenuhi kebutuhan spiritual manusia dasar dalam tingkat yang sama
keunggulan karena teknologi telah terpenuhi dalam lingkup kenyamanan materi.
Nabi sebelumnya telah mengatakan:
Pengetahuan adalah harta yang hilang dari orang percaya ia harus
membawanya ke mana pun ia menemukannya.
Ketika Islam menuntut iman kepada Allah atas dasar pengetahuan dan
penelitian, ia membiarkan lebar membuka semua bidang pemikiran sebelum
intelek untuk menembus sejauh dapat mencapai; meletakkan tidak ada

11
pembatasan dan mendesak manusia untuk resor untuk semua metode
pengetahuan, apakah mereka murni rasional atau eksperimental. Al-Qur'an
mengeluarkan umat Islam sebagai komunitas terbaik dalam hal ini karena
memerintahkan apa yang baik dan melarang kejahatan.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,


menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik. (Q3:110).

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka


sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah
mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang
diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke
Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak
lengah dari apa yang mereka kerjakan (Q2:143).

12
Al-Qur'an lebih lanjut menyatakan:
Dia telah memilih Anda dan tidak telah meletakkan ke atas diri Anda
dalam agama kesulitan apa pun. Dia telah menamai Anda Muslim dari waktu lama
dan dalam hal ini (Kitab Suci) bahwa utusan mungkin menjadi saksi bagi Anda,
dan bahwa Anda menjadi saksi bagi umat manusia (Q22). Dalam rangka
memenuhi kewajiban "komunitas terbaik dan seimbang" ini dan menjadi saksi
bagi semua bangsa, umat Islam harus bercita-cita untuk yang terbaik dalam segala
hal. Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi sangat penting bagi
perkembangan masyarakat bahwa Ummah Muslim tidak memiliki pilihan lain
selain untuk sepenuhnya menelan diri dalam pengejaran mereka, dan memimpin
bangsa lain dalam hal ini.

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(Q2:152).

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah)
telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula)
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong
(Q22:78).

13
Dan:

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(9:41).

2.1 Operasi Kecantikan


Dimasa sekarang ini banyak dilakukan bukan hanya oleh wanita tetapi
juga oleh pria . biasanya orang orang yang ingin memperbaiki bentuk tubuhnya
melakukan bedah ini , dengan berbagai macam motifasi dan kepentingannya.
Kini banyak wanita yang rela tubuhnya “dirubah” di meja operasi demi
mendapatkan tubuh sempurna untuk menjaga penampilannya. Namun para pakar
kesehatan sebisa mungkin memperingatkan resiko yang akan dihadapi sebisa
mungkin.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai bagaimana
bedah kecantikan itu, jenis-ienisnya, resiko serta hukum-hukum syariat yang
terkandung didalamnya.
A. Pengertian
Operasi kecantikan sering disebut juga bedah plastik, atau lebih tepat
merupakan bagian bidang bedah plastik. Didalam Bahasa arab diistilahkan al-
jirahah at-tajmiliyah, atau dalam Bahasa inggris sering diistilahkan dengan
cosmetic surgery.
Bedah kecantikan adalah bagian dari bedah plastic yang merupakan salah
satu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau
memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran.
Jadi bedah plastik adalah spesialis atau kekhususan dari prinsip-prinsip
pembedahan yang membentuk, membuat, meronkstruksi dan memanipulasi
tulang, tulang rawan dan semua jaringan lunak unhuk kebutuhan tiap individu
yang unik atau khas.

14
Istilah plastik berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu platikos yang berarti
membentuk. Namun perlu dicatat bahwa istilah plastik disini tidak ada kaitannya
dengan plastik sehari-hari yang kita kenal. Dan anggapan yang keliru kalau
operasi plastik ini menggunakan bahan ember plastik atau kantong kresek
belanjaan para ibu. Sebenarnya asal kata bedah plastik jenis ini sebenarnya tidak
diturunkan bahan plastik.
B. Jenis Bedah Plastik
Bedah plastik sendiri tidak melulu hanya bedah kosmetik, tapi juga
rekonstruksi contohnya rekonstruksi karena cacat bawaan misalnya bibir sumbing,
keloid dan parut hipertrofik, luka bakar, segala macam bentuk luka yang sukar
sembuh sehingga dalam kesehariannya sering sebagai konsultan dari dokter bedah
lain, dimana terdapat masalah penutupan luka yang sulit.
Jenis bedah plastik secara umum dibagi dua jenis, yaitu pembedahan untuk
rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik. Saat ini terdapat 7 peminatan klinis
di bidang bedah plastik, yaitu :
 Bedah Kraniofasial
 Bedah Mikro
 Bedah Tangan
 Luka Bakar
 Rekonstruksi Pascaablasi Tumor
 Bedah Genitalia Eksterna
 Bedah Estetika
Operasi kecantikan adalah bagian dari bedah plastik yang umumnya
bertujuan lebih kepada estetika, baik dalam rangka memperbaiki cacat yang ada,
atau untuk menambahi atau mengurangi yang lebih didasarkan kepada selera.

15
C. Sejarah Bedah Plastik
1. Dunia
Sejarah operasi plastik telah dimulai sejak 800 SM di India. Tokoh yang
ternama dalam bidang ini adalah Sushruta, Bapak Operasi bedah, yang membuat
kontribusi penting untuk bidang bedah plastik dan katarak pada abad 6 SM.
Sushruta bekerjasama dengan Charak membuat banyak karya medis dalam
bahasa Sansekerta, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab selama masa
kekhalifahan Abbasiyah tahun 750 Masehi.
Terjemahan bahasa Arab karya mereka dibawa oleh pedagang- pedagang
Arab sampai ke Eropa. Hingga akhirnya beberapa daerah di Eropa mulai familiar
dengan teknik bedah rekonstruksi Sushruta.
Beberapa abad kemudian beberapa dokter dari Inggris datang ke India
untuk melihat rhinoplasties yang dilakukan dengan metode setempat. Pemberitaan
tentang rhinoplasty yang dilakukan oleh Kumhar Vaidya ini dipublikasikan oleh
Gentleman's Magazine tahun 1794. Setelah itu Joseph Constantine Carpue
menetap selama 20 tahun di India untuk mempelajari metode operasi plastik
setempat.
Carpue akhirnya melakukan operasi plastik untuk pertama kalinya di dunia
barat pada tahun 1815. Peralatan yang digunakan sesuai dengan apa yang ditulis
Sushruta Samhita dalam bukunya yang kemudian dimodifikasi lebih lanjut sesuai
perkembangan dunia medis barat. Bangsa Mesir dan Romawi kuno juga mengenal
operasi plastik. Sejak abad 1 SM bangsaRomawi kuno dapat melakukan plastik
sederhana seperti memperbaiki telinga yang rusak. operasi
2. Indonesia
Bedah plastik di Indonesia dirintis oleh Prof. Moenadjat Wiratmadja.
Setelah lulus sebagai spesialis bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada tahun 1958, beliau melanjutkan pendidikan bedah plastik di
Washington University & Barnes Hospital di Amerika Serikat hingga tahun 1959.
Sepulang dari luar negeri, beliau mulai mengkhususkan diri dalam
memberikan pelayanan pada umum dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa
dan asisten bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan

16
Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pada tahun 1979
beliau dikukuhkan sebagai profesor dalam ilmu kedokteran di FKUI.
D. Tindakan Pada Operasi Kecantikan
Hal ini senada dengan yang fatwakan oleh syaikh Muhammad bin Shalih
Al-‘Utsaimin, beliau merinci hukum operasi plastik:

M‫ نوعان‬M‫ التجميل‬:
M‫ بأس‬M‫ وهذا ال‬، M‫ حادث أو غيره‬M‫ عن‬M‫ج‬M‫ النات‬M‫ إلزالة العيب‬M‫تجميل‬
‫… به وال حرج‬
M‫ الثاني‬M‫ والنوع‬:
M‫ادة‬MM‫ لزي‬M‫ل‬M ‫ ب‬M‫ العيب‬M‫ة‬M ‫ إزال‬M‫ أجل‬M‫ من‬M‫ وهو ليس‬M‫ الزائد‬M‫هو التجميل‬
‫ يجوز‬M‫ وهو محرم ال‬، M‫… الحسن‬.
“Operasi (plastik) ada dua macam:
1) Operasi plastik untuk menghilangkan aib akibat kecelakaan/musibah
dan yang lainnya, maka hal ini tidak mengapa dan diperbolehkan
2) Operasi plastik untuk menambah kecantikan dan bukan untuk
menghilangkan aib bahkan untuk membuat tambah cantik maka
hukumnya haram dan tidak boleh.” [Fatawa Islamiyyah 4/412]
1. Suntikan untuk pelarut lemak
Suntikan untuk pelarut lemak dengan Mesotherapy dan Lipodissolve.
Lipodissolve adalah suntikan bahan kimia yang tujuannya untuk menembak
lemak keras di tubuh. Sedangkan Mesotherapy adalah suntikan dengan dosis yang
lebih kecil di lapisan kulit tertentu.
"Apakah bahan kimia yang dipakai aman, tindakan ini menyebabkan rasa
sakit, bengkak, benjolan keras, kulit bernanah dan penyimpangan kontur. Bisa
terjadi kerusakan pengendalian lemak dalam jangka panjang," kata Dr. Susan
Kaweski dari Aesthetic Arts Institute of Plastic Surgery di San Diego. juga
mengungkapkan sebagian besar dokter yang melakukan tindakan ini tidak

17
memiliki pelatihan sedot lemak, operasi plastik atau operasi dermatologi, bahkan
dokter gigi pun melakukannya.
2. Operasi Merampingkan Kaki
Prosedur bedah ini dilakukan untuk membuat kaki terlihat seksi dengan
rasa sakit yang minimal, Caranya dengan melakukan suntikan disekitar kaki
kemudian dokter membentuk kembali kakinya sehingga rasa sakitnya sedikits.
Operasi ini memperpendek jari-jari kaki atau mengecilkan bentuk kaki.
Dokter biasanya menyuntikkan lemak di alas kaki dengan kolagen atau zat
lain. "Komplikasinya bisa dari infeksi, cedera saraf. bahkan mengalami kesakitan
ketika berjalan," kata Presiden American Orthopaedic Foot and Ankle Society Dr.
Glenn B. Pfeffer.
Perempuan yang melakukan operasi ini kebanyakn berharap bisa memiliki
kaki yang indah sehingga bebas menggunakan sepatu jenis apapun terutama
sepatu tumit tinggi.
3. Suntikan Zat Permanen
Memasukkan zat secara permanen melalui suntikan seperti gel atau silikon
cair banyak dilakukan untuk membuat bibir terlihat penuh atau menghilangkan
keriput. Zat tersebut dimasukkan secara permanen ke tubuh.
Namun tindakan seperti itu telah banyak menimbulkan komplikasi bahkan
banyak kejadian perempuan yang wajahnya terlihat aneh dengan bentuk muka
yang sama terutama hidung dan mulut bagi para perempuan yang telah melakukan
operasi seperti ini.
Zat itu tidak akan hilang begitu sudah dimasukkan ke tubuh bahkan
dengan suntikan yang tidak permanen sekalipun zat itu akan terus menetap
ditubuh.
4. Suntikan Memperbesar Payudara
Operasi untuk membuat payudara penuh meninggalkan bekas luka. Dokter
yang melakukan ini biasanya menggunakan lemak yang diambil dari pantat dan
paha yang dimurnikan.
Namun ahli bedah dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery
mengatakan tindakan menanam lemak dari bagian tubuh di tempat lain berpotensi
terjadinya pengapuran lemak dan dapat memicu terjadinya kanker payudara.

18
Operasi dengan biaya US$ 4.000 ini juga akan membuat dokter kesulitan
mendeteksi kanker ketika melakukan tes kanker payudara karena payudaranya
yang sudah mengalami perubahan sehingga jika ada kanker sulit dideteksi.
5. Operasi Memanjangkan Kaki
Operasi untuk menambah panjang kaki beberapa inchi ini menggunakan
alat seperti sekrup yang melekat pada kaki untuk memperluas ruang tulang-tulang
kaki. Bedah seperti ini banyak dilakukan di China dan negara Asia.
"Ini adalah tindakan yang esktrim ketika Anda berbicara dengan mereka
yang telah melakukan operasi seperti ini Anda akan melihat wajah kesakitan
mereka ketika berjalan," kata Roth. Operasi ini tidak murah untuk menambah
tinggi 3 inci saja dibutuhkan biaya US$ 120.000.
6. Tanam Lemak di Bokong
Tidak seperti payudara yang disuntik dengan silikon berbentuk gel atau
garam, buttock implants menggunakan bongkahan silikon yang padat yang ditaruh
di lapisan fibrosa otot pantat.
Hasilnya bokong menjadi lebih bulat dan berisi di bagian belakangnya.
Tapi ada risiko terkena infeksi yang tinggi karena operasi ini dilakukan di sekitar
anus dimana banyak kuman di daerah itu.
7. Mentato Untuk Make Up Permanen
Wanita yang melakukan tato untuk make up kebanyakan karena tidak
ingin repot setiap pagi harus membentuk alis atau bibir. Padahal sekali tato dibuat
sangat sulit dihilangkan. Apalagi daerah yang ditato adalah jaringan yang lembut
seperti kelopak mata atau bibir.
Sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

ِ ‫ ا‬M‫ت َوال ُمتَفَلِّ َج‬


M،‫ت‬ َ ‫ َوال ُمتَنَ ِّم‬M،‫ت‬
Mِ ‫ا‬M‫ص‬ Mِ ‫لَ َع َن هَّللا ُ ال َوا ِش َما‬
ِ ‫ َما‬M‫ت َوال ُموتَ ِش‬
Mَ ‫ت َخ ْل‬
ِ ‫ق هَّللا‬ Mِ ‫ن ال ُم َغيِّ َرا‬Mِ ‫ح ْس‬Mُ ‫لِ ْل‬
“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang
mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk
memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah.” [HR. Bukhari
4886]

19
8. Perawatan Wajah Ekstrim
Banyak perempuan melakukan perawatan atau facial wajah dengan
ekstrim seperti mengencangkan kulit wajah (face lift) atau menghilangkan keriput.
Tapi banyak pasien yang mukanya rusak karena jahitan yang gagal setelah
melakukan sedot lemak di wajah. Ada lagi cara dengan menggunakan suntik laser
CO2 yang membuat wajah merah selama berminggu-minggu.
9. Mastopexy dan Breast Implant Mastopexy
Mastopexy biasanya dilakukan untuk pengurangan volume payudara
dengan memperketat jaringan payudara.
Sedangkan breast implant adalah sebaliknya. Risikonya mulai dari infeksi,
hilangnya rasa sensasi di puting, payudara menjadi tidal simetris, tidak bisa
menyusui dan komplikasi lainnya.
10. Melakukan Bedah Dengan Yang Bukan Ahlinya
Bukan rahasia umum lagi tingginya permintaan operasi kecantikan
membuat ini menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.
Tapi sayangnya tidak semua dokter yang melakukan pembedahan adalah
dokter yang benar-benar ahlinya. Bahkan kegiatan seperti ini banyak dilakukan
oleh para pembedah itu di hotel atau gedung bawah tanah agar biayanya miring.
E. Hukum Operasi Kecantikan
Sebagai salah satu bentuk kemajuan di dalam teknologi kedokteran
modern, operasi kecantikan sesungguhnya bebas nilai.
Maksudnya, temuan dan perkembangan teknologi modern ini bisa saja
hukumnya halal, manakala dilakukan dengan tujuan yang halal dan dengan tata
cara yang halal pula.
Hukumnya boleh, dalilnya adalah kisah sahabat Urfujah bin As’ad
radhiallahu ‘anhu yang menggunakan emas untuk memperbaiki
hidungnya, padahal emas haram bagi laki-laki.

ٍ ‫ ِم ْن َو ِر‬M‫ا‬MMً‫ذ أَ ْنف‬Mَ ‫ فَاتَّ َخ‬M،‫ب فِي ْال َجا ِهلِيَّ ِة‬


‫ق‬ ِ ‫ يَ ْو َم ْال ُكاَل‬Mُ‫يب أَ ْنفُه‬
Mَ ‫ص‬ ِ ُ‫ أ‬Mُ‫أَنَّه‬
‫ن‬Mْ ‫ ِم‬M‫ا‬Mً‫ َذ أَ ْنف‬M‫ن يَتَّ ِخ‬Mْ َ‫م أ‬Mَ َّ‫ه َو َسل‬Mِ ‫صلَّى هللا ُ َعلَ ْي‬
َ ‫ي‬Mُّ ِ‫ه فَأ َ َم َرهُ النَّب‬Mِ ‫ن َعلَ ْي‬Mَ َ‫فَأ َ ْنت‬
ٍ َ‫َذه‬
‫ب‬

20
“Hidungnya terkena senjata pada peristiwa perang Al-Kulab di zaman
jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya
malah membusuk. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkannya untuk menggunakan tambal hidung dari emas.” [HR.
An-Nasai 5161, Abu Daud 4232]

Operasi untuk memperindah dan kecantikan diharamkan sedangkan


untuk menghilangkan cacat atau penyakit maka diperbolehkan. As-
Syaukani menjelaskan,

‫ا‬MM‫و فيم‬MM‫ ه‬M‫ا‬M ‫ذكور إنم‬MM‫ الم‬M‫ التحريم‬M‫ من داء) ظاهره أن‬M‫قوله (إال‬
‫ بمحرم‬M‫ فإنه ليس‬،‫ وعلة‬M‫ لداء‬M‫ ال‬M‫سين‬M‫ التح‬M‫ كان لقصد‬M‫إذا‬
“Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘kecuali karena penyakit’
dzahir maksudnya bahwa keharaman yang disebutkan, yaitu jika
dilakukan untuk tujuan memperindah penampilan, bukan untuk
menghilangkan penyakit atau cacat, karena semacam ini tidak haram.”
[Nailul Authar, 6/229]

Dan sebaliknya, dengan tujuan yang tidak halal, atau dengan cara yang
tidak halal, maka operasi kecantikan pun bisa juga berubah hukumnya menjadi
tidak halal.
Sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

ِ ‫ ا‬M‫ت َوال ُمتَفَلِّ َج‬


M،‫ت‬ َ ‫ َوال ُمتَنَ ِّم‬M،‫ت‬
Mِ ‫ا‬M‫ص‬ Mِ ‫لَ َع َن هَّللا ُ ال َوا ِش َما‬
ِ ‫ َما‬M‫ت َوال ُموتَ ِش‬
Mَ ‫ت َخ ْل‬
ِ ‫ق هَّللا‬ Mِ ‫ن ال ُم َغيِّ َرا‬Mِ ‫ح ْس‬Mُ ‫لِ ْل‬
“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang
mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk
memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah.” [HR. Bukhari
4886]

Hukumnya adalah haram karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah


Allah Ta’ala berfirman,
Hukumnya adalah haram karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah, firman
Allah swt :

21
‫رنَّهُ ْم‬MM ِ ‫ان األَ ْن َع‬
َ ‫ام َوآل ُم‬MM َ ‫لَّنَّهُ ْم َوألُ َمنِّيَنَّهُ ْم َوآل ُم‬MM‫ض‬
َ ‫رنَّهُ ْم فَلَيُبَتِّ ُك َّن آ َذ‬MM ِ ُ‫َوأل‬
‫ َر‬M‫ ْد َخ ِس‬Mَ‫ون هّللا ِ فَق‬
ِ ‫ا ِّمن ُد‬MMًّ‫ان َولِي‬ َ ‫فَلَيُ َغيِّر َُّن َخ ْل‬
َّ ‫ق هّللا ِ َو َمن يَتَّ ِخ ِذ‬
Mَ َ‫ ْيط‬M‫الش‬
‫ُخس َْرانًا ُّمبِينًا‬

dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan


membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-
benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi
pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
( an-nisa : 119 )

1. Tujuan
Ada dua macam tujuan dalam operasi kecantikan ini, yaitu tujuan yang
halal dan tujuan yang haram.
a. Tujuan Yang Halal
Di antara tujuan yang halal adalah untuk penyembuhan medis atau
memperbaiki bagian tubuh yang cacat secara estetika.
Hukumnya boleh, dalilnya adalah kisah sahabat Urfujah bin As’ad
radhiallahu ‘anhu yang menggunakan emas untuk memperbaiki
hidungnya, padahal emas haram bagi laki-laki.

ٍ ‫ ِم ْن َو ِر‬M‫ا‬MMً‫ذ أَ ْنف‬Mَ ‫ فَاتَّ َخ‬M،‫ب فِي ْال َجا ِهلِيَّ ِة‬


‫ق‬ ِ ‫ يَ ْو َم ْال ُكاَل‬Mُ‫يب أَ ْنفُه‬
Mَ ‫ص‬ ِ ُ‫ أ‬Mُ‫أَنَّه‬
‫ن‬Mْ ‫ ِم‬M‫ا‬Mً‫ َذ أَ ْنف‬M‫ن يَتَّ ِخ‬Mْ َ‫م أ‬Mَ َّ‫ه َو َسل‬Mِ ‫صلَّى هللا ُ َعلَ ْي‬
َ ‫ي‬Mُّ ِ‫ه فَأ َ َم َرهُ النَّب‬Mِ ‫ن َعلَ ْي‬Mَ َ‫فَأ َ ْنت‬
ٍ َ‫َذه‬
‫ب‬
“Hidungnya terkena senjata pada peristiwa perang Al-Kulab di zaman
jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya
malah membusuk. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkannya untuk menggunakan tambal hidung dari emas.” [HR.
An-Nasai 5161, Abu Daud 4232]

22
 Luka Bakar
Dalam kasus penyembuhan, operasi kecantikan ini sangat diperlukan dan
halal hukumnya. Contohnya adalah untuk mengatasi luka bakar pada tubuh
korban. Pasien yang mengalami luka bakar lebih dari 30 persen pada permukaan
tubuhnya, dengan cara konvensional akan membutuhkan masa pemulihan penuh
hingga dua tahun lamanya. Itu pun dengan cacat vang merusak keindahan tubuh
seumur hidup.
Dengan kemajuan teknologi surgery saat ini, korban luka bakar dapat
menjalani operasi plastik, dimana kelebihannya dapat menghilangkan bekas luka
tersebut dengan cepat dan juga hilangnya rasa sakit.
Luka bakar dapat disembuhkan dengan mengganti lapisan kulit yang rusak
dengan cara melakukan operasi pencangkokan kulit. Dan tujuan ini tentu saja
halal, karena memang untuk mengembalikan cacat dan kerusakan pada kulit
akibat luka bakar.
 Bibir Sumbing
Contoh lain dari tujuan yang baik adalah untuk memperbaiki bibir yang
sumbing sejak lahir atau robek karena luka.
b. Tujuan Yang Haram
Sedang tujuan operasi kecantikan yang haram adalah mengubah apa-apa
yang sebenarnya sudah benar dan sehat serta normal. Namun karena tuntutan
hawa nasfu, apa yang sudah benar, sehat dan normal itu kemudian 'diobrak-abrik'
dan dipermak sedemikian rupa, sehingga berubah dari wujudnya semula.
Tujuannya bukan untuk kepentingan kesehatan, dan juga mengubah cacat
dan aib, tetapi semata-mata tuntutan estetika yang tidak proporsional. Contoh
sederhananya adalah hidung yang sebenarnya sudah normal untuk ukuran rata-rata
bangsa Indonesia, lalu kemudian dioperasi agar mancung.
Sedangkan hidung yang aslinya benar-benar pesek sehingga tidak sedap
dipandang, mungkin karena kecelakaan atau cacat bawaan dari lahir, tentu lain
lagi hukumnya. Apalagi bila pemiliknya menjadi objek ejekan semua orang,
karena hidungnya rata dengan wajah. Kalau seandainya dia ingin melakukan

23
operasi menambahkan tulang hidung agar hidungnya menonjol keluar, tentu
motivasinya bisa diterima.
Sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

ِ ‫ ا‬M‫ت َوال ُمتَفَلِّ َج‬


M،‫ت‬ َ ‫ َوال ُمتَنَ ِّم‬M،‫ت‬
Mِ ‫ا‬M‫ص‬ Mِ ‫لَ َع َن هَّللا ُ ال َوا ِش َما‬
ِ ‫ َما‬M‫ت َوال ُموتَ ِش‬
Mَ ‫ت َخ ْل‬
ِ ‫ق هَّللا‬ Mِ ‫ن ال ُم َغيِّ َرا‬Mِ ‫ح ْس‬Mُ ‫لِ ْل‬
“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang
mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk
memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah.” [HR. Bukhari
4886]
Hukumnya adalah haram karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah, firman
Allah swt :

‫رنَّهُ ْم‬MM ِ ‫ان األَ ْن َع‬


َ ‫ام َوآل ُم‬MM َ ‫لَّنَّهُ ْم َوأَل ُ َمنِّيَنَّهُ ْم َوآل ُم‬MM‫ض‬
Mَ ‫رنَّهُ ْم فَلَيُبَتِّ ُك َّن آ َذ‬MM ِ ُ ‫َولَأ‬
‫ َر‬M‫ ْد َخ ِس‬Mَ‫ون هّللا ِ فَق‬
ِ ‫ا ِّمن ُد‬MMًّ‫ان َولِي‬ Mَ َ‫ ْيط‬M‫الش‬َّ ‫ق هّللا ِ َو َمن يَتَّ ِخ ِذ‬ َ ‫فَلَيُ َغيِّر َُّن َخ ْل‬
‫ُخس َْرانًا ُّمبِينًا‬

dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan


membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-
benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi
pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
( an-nisa : 119 )

2. Tata Cara
Selain masalah tujuan, kehalalan operasi kecantikan ini juga ditentukan
dari sisi metode yang harus dijamin aman dan memenuhi standar yang telah
ditetapkan dalam dunia medis. Sebab walaupun tujuannya baik, tetapi bila tata
cara yang digunakan tidak aman atau malah membahayakan, maka hukumnya
tetap haram.

24
Contohnya adalah menyerahkan bedah kecantikan ini kepada Orang-orang
yang bukan ahlinya secara medis. Barangkali dengan alasan kurangya biaya, maka
resiko kecelakaan bisa terjadi.
Akibatnya, alih-alih bisa pulih normal, yang terjadi malah cacat seumur
hidup. Bukan hanya tidak sembuh, tetapi penampilan tubuh menjadi rusak dan
menyeramkan. Kalau kita cari di internet, banyak sekali contoh operasi kecantikan
yang gagal, sehingga malah menampilkan wajah-wajah monster yang
menyeramkan.
F. Liposuction Perspektif Hukum Islam
Hukum islam adalah hukum yang berkaitan dengan agama islam yang
bersumber dari ajaran syari‟at islam yaitu al-Qur‟an dan As-sunnah. Secara
sederhana hukum dapat dipahami sebagai seperangkat aturan-aturan atau norma-
norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik
peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang
dimasyarakat maupun sebuah ketentuan yang ditetapkan oleh penguasa.
Bentuknya bisa tertulis sama seperti perundang-undangan maupun tidak tertulis
seperti hukum adat, konsepsi hukum islam kerangka dasarnya telah ditetapkan
oleh Allah SWT.
Hukum islam bertujuan mengatur kemaslahatan hidup manusia, baik
rohani maupun jasmani, individual dan sosial. Kemaslahatan tidak terjadi didunia
saja akan tetapi terjadi diakhirat kelak. Adapun lima tujuan hukum islam dengan
memelihara lima hal, agama (Hifz Al-Din), Jiwa (Hifz Al-Nafs), Harta (Hifz Al-
Mal), Akal (Hifz Al-Aql), Keturunan (Hifz Al-Nasl). Dari semakin banyaknya
polemik yang timbul dalam masyaraat akan operasi liposuction islam pun
menanggapinya karena tidak ada hukum yang menjelaskan mengenai operasi
liposuction diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
Kaidah pertama,
Dalam kaidah fiqh disebutkan, segala sesuatu itu diperbolehkan samapai
ada dalil yang mengharamkannya.

25
Artinya : Hukum yang pokok dari segala sesuatu adalah boleh,
sehingga terdapat dalil yang mengharamkannya.
Berdasarkan kaidah tersebut, maka apapun yang kita lakukan sebenarnya
boleh kita lakukan, dan selamanya boleh kita lakukan, hingga adanya dalil atau
petunjuk yang menyatakan haramnya melakukan sesuatu itu.

Kaidah kedua,

Artinya : Sesungguhnya hukum-hukum itu berubah dengan


berubahnya zaman.

Dari kaidah diatas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan


kemaslahatan yang ada didalamnya, ialah kemaslahatan menurut pandangan
syari‟at, karenanya kemaslahatannya patut menjadi alasan dan asas hukum.
Namun demikian kaidah tersebut juga harus diikuti oleh kaidah lainnya sebagai
berikut :
Kaidah ketiga,

Artinya : hukum itu berputar bersama illatnya dalam mewujudkan dan


meniadakan hukum.

Dalam kaidah itu maka dengan berakhirnya apa yang menjadi alasan dan
illat hukumnya, berakhir pula ketentuan hukumnya, atau hukum islam akan
mengalami perubahan status hukum dikarenakan adanya sebab akibat yang
mengitarinya. Maka dari itu, operasi plastik haruslah dilihat dari tujuannya.
Didalam agama islam sudah dijelaskan bahwa kelebihan berat badan juga
berdampak buruk bagi kesehatan. Lemak merupakan sumber energi bagi manusia
untuk beraktivitas sehari-hari. Hampir semua bahan banyak mengandung lemak,
terutama pada makanan yang berasal dari hewan. Bagi seorang muslim, ada
perintah dan peringatan dari Allah Swt yang harus benar-benar diingat dan

26
memilah makanan yang baik untuk kesehatan, terutama makan makanan yang
berasal dari hewan. Surat Al-Maidah ayat 88 yang berbunyi :

Artinya : “dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari


apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah
kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
a. Sirkumsisi
Kesempurnaan agama Islam sungguh tercermin di segala lini kehidupan
termasuk didalamnya mengenai beberapa tuntunan bagaimana tubuh dijaga dan
dipelihara fitrah serta kesehatannya. Khitan termasuk ke dalam fitrah badan atau
fitrah amaliyyah yang pokok dan utama. Fitrah amaliyyah artinya sunnah yang
merupakan ajaran agama para Nabi ‘alaihimussalam dalam hal menyucikan
badan.Hal lain yang termasuk fitrah amaliyah ini tertera dalam hadits di bawah :
‫ارب‬ ِ ُ‫ار َونَ ْتف‬
ِ ‫اإلب ِْط َوقَصُّ ال َّش‬ ْ َ‫اال ْستِحْ دَا ُد َوتَ ْقلِي ُماأل‬
ِ َ ‫ظف‬ ْ ِ‫ْالفِ ْط َرةُخَ ْمسٌأَوْ خَ ْم ٌس ِمن َْالف‬
ِ ‫ط َر ِة ْال ِختَانُ َو‬

“Fitrah itu ada lima perkara :khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting
kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis “  (H.R Muslim 257).

Sunat adalah salah satu praktek bedah tertua di dunia dan warisan yang
Religio-obat tradisional diserahkan kepada obat modern. Secara medis,
penyunatan mengacu pada pembedahan pengangkatan preputium (kulup) dalam
rangka untuk mengekspos kelenjar penis di jantan atau eksisi dari bagian clitoris,
labia minora dan labia majora, pada wanita.
Mengenai khitanan, telah terbukti secara ilmiah bahwa menghilangkan
kulup dari organ laki memungkinkan pelestarian higienis yang lebih baik dari
daerah dan karena dapat mencegah infeksi. Ini memfasilitasi hubungan seksual
dan akhirnya mencegah perkembangan kanker penis kemudian dalam hidup.
Khitan adalah manfaat medis dalam mengobati phimosis dan paraphimosis
(ketidakmampuan untuk mencabut kulup), frenum ketat, balanopthitis (infeksi

27
berulang dari kulup dan kelenjar penis). Dalam praktek klinis hari ini, penyunatan
pembedahan dilakukan untuk mengamankan cangkok kulit untuk pengobatan
epispadia dan Hipospadia (bukaan abnormal sepanjang uretra penis yang
menyebabkan kebocoran urin dan gangguan normal proses ejakulasi). Hal ini juga
ditunjukkan sebelum radioterapi untuk kanker penis. Pada bayi dan anak laki,
Selain beberapa manfaat yang tercantum di atas, hal ini digunakan dalam
pengelolaan kalkuli preputial (batu yang terkena dampak dalam prepuce) dan
masalah yang terkait dengan prepuce panjang (kulup) dan dalam trauma pada
kulup (misalnya, pengencangan Zip bersama dengan kulit preputial).
Baru-baru ini, sebuah pekerjaan penelitian yang dilakukan bersama oleh
dokter medis dari University of Melbourne dan Monash University, Australia,
mengungkapkan bahwa, khitanan pria menawarkan perlindungan terhadap infeksi
HIV. Menggunakan informasi lebih dari 40 studi sebelumnya, para peneliti
menunjukkan bahwa virus target sel tertentu yang ditemukan di permukaan bagian
dalam preputium (kulup). Sel ini memiliki reseptor HIV, sehingga membuat
daerah ini sangat rentan terhadap infeksi. Para peneliti mengusulkan bahwa
Khitan pria memberikan perlindungan yang signifikan terhadap HIV dengan
menghapus sebagian besar reseptor.
Bukti yang paling dramatis dari efek perlindungan ini berasal dari sebuah
studi baru pasangan di Uganda, di mana setiap wanita positif HIV dan
pasangannya laki-laki tidak. Selama periode 30 bulan, tidak ada infeksi baru
diamati di antara 50 orang yang disunat, sedangkan 40 dari 137 orang yang tidak
bersunat menjadi terinfeksi-meskipun semua pasangan disarankan tentang
mencegah infeksi dan kondom bebas yang dibuat tersedia untuk mereka. Dengan
demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa:"Dalam terang bukti (tersedia),
sunat pria harus dipertimbangkan secara serius sebagai sarana tambahan untuk
mencegah HIV di negara dengan tingkat infeksi yang tinggi."
b. Xenotransplantation
Kekurangan organ yang tersedia di negara-negara Muslim telah
meningkatkan minat dalam xenotransplantasi di mana beberapa pihak berwenang
seperti badan-badan hukum-agama telah menyatakan hukum. Terkait keberatan
suatu ayat dalam Alquran,beberapa menjawab bahwa xenotransplantasi sudah

28
mengikuti Al Qur'an surah ke 5 ayat 32 dengan menyelamatkan kehidupan
manusia dan, di samping itu, ini dibenarkan oleh prinsip kebutuhan. Menurut
prinsip yang terakhir, opsi yang membawa manfaat lebih besar harus dipilih
antara dua kepentingan yang saling bertentangan.
Resolusi Indonesia tentang “Transplantasi Organ dari Perspektif Islam”
(Jakarta, 1996) yang disebutkan di atas, membedakan kategori hewan yang
organnya mungkin secara tidak sah atau tidak sah dipindahkan ke manusia
menurut kategori hewan yang dimiliki oleh kapal yang secara yuridis dapat secara
yuridis dikonsumsi atau dilarang dalam hukum Islam. Menurut Resolusi:
(1) penggunaan organ-organ hewan yang konsumsinya halal (halal) -
misalnya, domba, kambing dan sapi - diperbolehkan jika hewan-hewan ini telah
disembelih sesuai dengan aturan syariat .
(2) Mengenai hewan yang tidak boleh dikonsumsi (binatang haram, mis.
Babi, anjing, tikus, ular), Resolusi mencatat bahwa hewan yang terlibat dalam
penjelajahan tidak dimakan tetapi digunakan. Akibatnya, para Ulama dan dokter
dengan suara bulat menganggap sah penggunaan hewan terlarang (haram) dan
hewan najis secara ritual jika mereka mewakili satu-satunya obat yang tersedia,
justru karena hewan itu tidak dimakan tetapi digunakan.
Sheikh Qaradawi menganggap penjelajahan dari hewan secara positif
(termasuk dari babi) tetapi "hanya dalam kasus kebutuhan". Dokumen konklusif
Akademi Fiqh Islam New Delhi yang didedikasikan untuk transplantasi (8-11
Desember 1989) memperoleh persetujuan dengan suara bulat dari para peserta
yang mengakui keabsahan jalan masuk ke organ-organ hewan halal (yaitu
konsumsi yang diizinkan, misalnya domba, kambing, sapi) disembelih menurut
aturan syariah. Sebaliknya, ketika hidup dalam bahaya dan tidak ada alternatif,
mungkin ada jalan lain ke organ-organ hewan yang darinya haram (dilarang) atau
hewan yang memiliki daging halal (diizinkan) tetapi belum secara ritual dibantai.
Organ dan jaringan babi hanya dapat digunakan jika ada bahaya serius bagi
kehidupan. Dipertanyakan oleh Asosiasi Medis Islam Afrika Selatan, Majlis al-
Ulama (Dewan Ulama) Port Elizabeth menegaskan sahnya transplantasi dari
hewan ke manusia untuk menyelamatkan nyawa manusia atau meningkatkan
kualitas hidupnya tetapi hanya dengan jalan lain untuk hewan halal yang

29
disembelih dengan cara Muslim. Namun, tidak seperti ulama India, orang Afrika
Selatan menolak kemungkinan mengambil manfaat, bahkan medis, dari babi
karena bagian-bagiannya benar-benar kotor.
Inti dari ketidaksepakatan antara para ahli hukum tentang jalan lain kepada
babi terletak pada kesulitan menyatukan hadits di Bukhari yang menurutnya
Tuhan tidak memberikan obat kepada manusia dengan apa yang telah dilarang
(misalnya babi), dengan pendekatan yang dibagikan. oleh beberapa ahli hukum
yang menyamakan kebutuhan medis dengan kebutuhan makanan dan, karena
hukum Muslim memperbolehkan mengkonsumsi daging babi agar tidak mati
kelaparan, sama halnya, penggunaan medis babi untuk menyelamatkan kehidupan
akan menjadi hal yang sah.

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan
dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul
Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (al-maidah ayat 32)

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa operasi
kecantikan boleh dilakukan apabila bertujuan untuk penyembuhan medis atau
memperbaiki bagian tubuh yang cacat secara estetika seperti luka bakar dan bibir
sumbing. Sedangkan tujuan operasi kecantikan yang ditujukan untuk
mempercantik diri dengan mengubah bentuk yang sudah sehat dan normal maka
diharamkan karna merupakan salah satu bentuk penyamaran yang bertentangan
dengan syariat agama islam.

3.2 Saran
Penulis menyarankan bagi pembaca agar dapat memahami pengertian
operasi plastic, macam-macam bedah plastic, sejarah bedah plastic,tindakan bedah
plastic, serta mengetahui hukum-hukumnya dalam agama islam. bagi pembaca
dan mahasiswa yang ingin mengetahui dan memahami lebih dalam lagi materi ini,
maka dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Adamu, Umar Faruk. Medicine in the Qur'an and Sunnah. George Berkhout, 2012.

Atighetchi, Dariusch. Islamic Bioethics : Problems and Perspective. Springer, 2007.

Sarwat, Ahmad. Seri Fiqih Kehidupan Kedokteran. Jakarta selatan: Rumah Fiqih
Publishing, 2017.

32

Anda mungkin juga menyukai