Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Mata Kuliah IMK

Nama : Mardiningtyas Bayu Sulthani


NIM : 221810412
Kelas : 3SI2

User interface dalam artian luas pada computer(sejenisnya) di sekitar


mahasiswa
Interface yang akan saya bahas disini adalah controller game yang merupakan
interface untuk memberikan input ke sebuah laptop atau console. Fokusnya akan terletak
pada sisi ergonomis dan ke-awetan (ketahanan) atau kualitas secara umum dari controller
yang akan dibandingkan.

Controller yang pertama adalah Xbox One S controller yang compatible dengan PC :

Controller ini mendukung fitur wireless melalui Bluetooth dan langsung terdeteksi
tanpa harus ada konfigurasi terlebih dahulu pada windows.
Controller yang kedua adalah joycon dari console Nintendo switch :

Fitur controller ini cukup banyak karena sensor yang ada juga bisa dibilang
lengkap seperti gyrosensor, infrared dan sensor lainnya. Karena masih terhitung baru dan
Nintendo yang terkenal kurang mendukung bentuk2 emulasi, maka kompatibilitasnya
terhadap windows agak kurang mumpuni.
Walaupun kedua controller ini jelas berbeda target dan fungsinya tetapi factor
ergonomis dan kualitas secara umum di tangan user masih bisa dibandingkan.
Dari kedua controller ini, yang memiliki desain interface paling baik adalah
cotroller yang berasal dari Xbox One S.
Mengapa controller xbox yang baik? Keputusan ini saya ambil karena beberapa
alasan yang diantaranya yaitu :
 Desain dasar dari controller xbox terstandardisasi yang artinya sesuai dengan apa
yang umumnya sudah diketahui dan beredar dipasaran (tentunya dengan polesan yang
berbeda dari Microsoft). Desain standar ini pertama kali dicetuskan oleh Sony pada
console playstation 2 yang kini banyak diadaptasi oleh perusahaan first party mupun
third party yang hanya memproduksi controllernya saja. Controller standar akan
terlihat seperti ini :

Standar ini lebih spesifiknya berada pada bentuk dari D-pad disisi kiri, dua
Directional Analog, tombol fungsi start dan select, dan shoulder pad serta trigger
dengan karakteristiknya masing-masing
 Yang kedua karena desain dan finishing pada controller yang terasa lebih nyaman dan
lebih enak digenggam.
 Kompatibilitas dengan banyak device yang sangat luas mulai dari PC, android,
bahkan console lain (dengan sedikit bantuan adaptor untuk console).
Untuk lebih memperdalam lagi alasan dari keputusan diatas berikut beberapa alasan mengapa
joycon dari Nintendo switch kurang baik :
 Controller nya agak unik karena memang dasarnya controller ini dikhusukan untuk
console yang portable (terpisah dan pipih). Karena desain uniknya ini user ada saja
yang merasa tidak nyaman terutama yang ukuran tangannya besar (kerena
controllernya kecil). Setelah satu jam pemakaian saja pengalaman saya pribadi
terhadap controller ini sudah terasa sakit ditangan.
 Kompatibilitas yang sepit terhadap device lain selain yang berasal dari Nintendo.
 Led pada tombol home yang hingga saat ini saya tidak tahu fungsinya untuk apa dan
dalam penggunaan sehari-hari pun seakan akan tidak pernah termanfaatkan oleh
console nya sendiri
 Built quality yang agak kurang bagus, kekurangan ini terletak pada desain tombol
trigger yang terlalu clicky, D-pad yang tidak konvensional, dan Directional analog
yang sering drifting.

Karena alasan diatas, banyak perusahaan third party yang berusaha untuk
menanggulangi masalah tersebut dgn menawarkan produk buatannya sendiri yang diclaim
lebih baik kualitasnya (meski umumnya kualitas sensornya lebih buruk dari joycon original).

Pada akhirnya meski sama-sama controller, kedua benda didesain untuk


mendukung device yang berbeda. Xbox controller lebih didesain untuk console rumahan
yang biasanya dimainkan lewat Tv di tempat yang konstan. Sedangkan Nintendo
menghususkan controllernya untuk device yang portable dengan mengorbankan sisi
comfortabilitasnya. Jadi kedua controller sama-sama unggul di bidangnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai