Anda di halaman 1dari 10

..."TANDA-TANDA BESAR PERISTIWA MENJELANG KIAMAT"...

 Bismillahir-rahmanir-rahiim...Datangnya hari kiamat adalah suatu kepastian. Hanya saja


berita tentang hari kiamat ini terasa asing atau terlupakan bagi sebagian manusia yang hidup
mereka tersibukkan dengan bermain-main, lalai, mengenyangkan diri dengan syahwat dunia
dan kelezatannya.

 Kenikmatan dunia berupa harta, anak-anak, dan sebagainya te lah melupakan mereka akan
pertemuan dengan hari tersebut. Padahal hari kiamat demikian dekatnya.

 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 ‫ق ْالقَ َم ُر‬ ِ َ‫ا ْقتَ َرب‬ "Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan." (Al-Qamar: 1)
َّ ‫ت السَّا َعةُ َوا ْن َش‬

َ ‫ك النَّاسُ َع ِن السَّا َع ِة قُلْ إِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد هللاِ َو َما يُ ْد ِري‬


 ‫ك لَ َع َّل السَّا َعةَ تَ ُكونُ قَ ِريبًا‬ َ ُ‫يَسْأَل‬

 "Manusia bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah,


‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah di sisi
Allah.’ Dan tahukah kamu (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat
waktunya?" (Al-Ahzab: 63)

 
 Sahabat yang mulia Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu mengabarkan bahwa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

 ‫ َوأَ َشا َر بِأَصْ بِ َع ْي ِه ال َّسبَابَ ِة َو ْال ُو ْسطَى‬.‫ت أَنا َ َوالسَّا َعةُ َكهاتَي ِْن‬
ُ ‫بُ ِع ْث‬

 "Diutusnya aku dengan datangnya hari kiamat seperti dua jari ini." Beliau memberi isyarat
dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 Hari kiamat ini tidak akan menimpa kecuali sejelek-jelek manusia, karena orang-orang yang
memiliki iman walaupun sangat tipis telah diwafatkan sebelumnya.

ِ ‫الَ تَقُوْ ُم السَّا َعةُ إِالَّ عَل َى ِش َر‬ "Tidak


ِ َّ‫ار الن‬
 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan: ‫اس‬
akan datang hari kiamat kecuali pada sejelek-jelek manusia." (HR. Muslim)

 Diawali hari kiamat dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Maka matilah seluruh
penduduk langit dan penghuni bumi kecuali yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki.
Kemudian diikuti tiupan kedua maka bangkitlah seluruh manusia dari dalam kuburnya.

  َ‫ض إِالَّ َم ْن َشا َء هللاُ ثُ َّم نُفِ َخ فِي ِه أُ ْخ َرى فَإ ِ َذا هُ ْم قِيَا ٌم يَ ْنظُرُون‬
ِ ْ‫ت َو َم ْن فِي ْاألَر‬
ِ ‫ق َم ْن فِي ال َّس َم َوا‬ ِ ُّ‫َونُفِخَ فِي الص‬
َ َ‫ور ف‬
َ ‫ص ِع‬

 
 "Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali yang Allah
kehendaki. Kemudian ditiup lagi tiupan yang lain maka tiba-tiba mereka bangkit dari kubur
mereka dalam keadaan menanti (putusannya masing-masing)." (Az-Zumar: 68)

 Hari itu adalah hari yang sangat mengerikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala
menggambarkannya dalam firman-Nya:

  ‫ت َح ْم ٍل‬ ِ ‫َض ُع ُكلُّ َذا‬ ْ ‫ض َع‬


َ ‫ت َوت‬ َ ْ‫ض َع ٍة َع َّما أَر‬
ِ ْ‫ يَوْ َم ت ََروْ نَهَا ت َْذهَ ُل ُكلُّ ُمر‬.‫َظي ٌم‬
ِ ‫يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ْم إِ َّن زَ ْلزَ لَةَ السَّا َع ِة َش ْي ٌء ع‬
‫اب هللاِ َش ِدي ٌد‬ َ َ
َ ‫اس ُس َكا َرى َو َما هُ ْم بِ ُس َكا َرى َول ِك َّن َعذ‬ َّ
َ ‫َح ْملهَا َوتَ َرى الن‬ َ

 "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian, sesungguhnya


goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Pada hari itu
ketika kalian melihat kegoncangan tersebut, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya
dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil dan kalian
lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangat keras." (Al-Hajj: 1-2)

 Usai tiupan kedua, manusia bangkit dari kubur-kubur mereka dalam keadaan tanpa busana,
tanpa alas kaki, dan belum dikhitan. Tidak ada seorang pun yang menoleh kepada yang lain
karena kegelisahan yang menyelimuti. Semua dicekam ketakutan!

 Ketika Aisyah radhiyallahu 'anha mendengar berita ini dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam, ia berucap:

  َ‫ اأْل َ ْم ُر أَ َش ُّد ِم ْن أَ ْن يُ ِه َّمهُ ْم َذلِك‬:‫ْض؟ فَقَا َل صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ِّجا ُل َوالنِّ َسا ُء َج ِم ْيعًا يَ ْنظُ ُر بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم إِلَى بَع‬ َ ‫ الر‬،ِ‫يا َ َرسُوْ َل هللا‬
 

 "Wahai Rasulullah, para lelaki dan para wanita seluruhnya dikumpulkan dalam keadaan
demikian berarti sebagian mereka akan melihat aurat sebagian yang lain?" Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Perkaranya terlalu dahsyat dari membuat mereka
berkeinginan demikian." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 Termasuk perkara yang menambah kedahsyatan hari tersebut adalah didekatkannya matahari
dengan manusia sehingga peluh mereka bercucuran. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata,

 "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 ‫ض َسب ِْع ْينَ ِذ َراعًا َوي ُْل ِج ُمهُ ْم َحتَّى يَ ْبلُ َغ آ َذانَهُ ْم‬
ِ ْ‫َب َع َرقُهُ ْم فِي اأْل َر‬
َ ‫ق النَّاسُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َحتَّى يَ ْذه‬
ُ ‫يَ ْع َر‬

 "Manusia berkeringat pada hari kiamat sampai-sampai keringat mereka bercucuran ke


bumi setinggi 70 hasta dan mengekang (menenggelamkan) mereka sampai mencapai telinga-
telinga mereka." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 Al-Miqdad ibnul Aswad radhiyallahu 'anhu mengabarkan, "Aku pernah mendengar


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 
  ،‫يل‬ ِ ‫ َما أَ ْد ِري َما يَ ْعنِي بِ ْال ِم‬،ِ‫ فَ َوهللا‬:‫قَا َل ُسلَ ْي ُم بْنُ عَا ِم ٍر‬- ‫َار ِمي ٍْل‬ ِ ‫ق َحتَّى تَ ُكوْ نَ ِم ْنهُ ْم َك ِم ْقد‬ ِ ‫تُ ْدن َى ال َّش ْمسُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِمنَ ْال َخ ْل‬
َ ُ ْ
,‫ فَ ِمنهُ ْم َم ْن يَكوْ نُ إِلى َك ْعبَ ْي ِه‬،‫ق‬ ِ ‫ فَيَكوْ نُ الناسُ عَل َى قَ ْد ِر أ ْع َمالِ ِه ْم فِي ال َع َر‬:‫ قَا َل‬- ُ‫ض أَ ِم ْال ِم ْي ُل الَّ ِذي تُ ْكتَ َح ُل بِ ِه ال َعيْن‬
ْ َ َّ ُ ْ ِ ْ‫أَ َم َسافَةُ اأْل َر‬
ِ‫ار َرسُوْ ُل هللا‬ َ ‫ َوأَ َش‬.‫ق ِإ ْل َجا ًما‬ُ ‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْل ِج ُمهُ ْال َع َر‬,‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ُكوْ نُ إِلَى َح ْق َو ْي ِه‬,‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ُكوْ نُ إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه‬n ‫إِلَى فِ ْي ِه‬.

 "Didekatkan matahari dengan makhluk (manusia) pada hari kiamat hingga jarak matahari
dari mereka seukuran mil." –Sulaim bin ‘Amir (perawi yang meriwayatkan dari Al-Miqdad,
pent.),

 "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang beliau maksudkan dengan mil, apakah ukuran jarak
ataukah kayu/alat yang digunakan untuk mencelaki mata. "–Rasulullah bersabda, "Maka
manusia (pada saat itu) dibanjiri peluh sesuai kadar amalan mereka. Di antara mereka ada
yang keringatnya sampai kedua mata kakinya.

 Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua lututnya. Di antara mereka ada yang
keringatnya sampai kedua pinggangnya. Dan di antara mereka ada yang benar-benar
ditenggelamkan oleh keringatnya." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat
ke mulutnya." (HR. Muslim)

 Di saat kebanyakan manusia tersiksa dengan panas yang sangat, peluh yang membanjiri dan
ketakutan yang sangat, ada segolongan orang yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan naungan-Nya. Mereka tidak merasakan apa yang diderita oleh orang-orang lain.

 Di antara mereka adalah yang dikabarkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
sabdanya:

 
  ‫ َو َر ُجالَ ِن‬,‫اج ِد‬ ِ ‫ق بِ ْال َم َس‬
ٌ ِّ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬,ِ‫ َو َشابٌّ نَ َشأ َ فِي ِعبَا َد ِة هللا‬,ٌ‫ إِ َما ٌم عَا ِدل‬:ُ‫َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ُم هللاُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم الَ ِظ َّل إِالَّ ِظلُّه‬
‫ص َدقَ ٍة‬
َ ِ‫ق ب‬ َ ‫ َو َر ُج ٌل ت‬,َ‫ إِنِّي أَخَافُ هللا‬:‫ال فَقَا َل‬
َ ‫َص َّد‬ ٍ ‫ب َو َج َم‬ٍ ‫ص‬ َ ‫ات َم ْن‬ ُ ‫ َو َر ُج ٌل َد َع ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬,‫تَ َحابَّا فِي هللاِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬
ُ‫ت َع ْينَاه‬ْ ‫ض‬َ ‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللاَ خَ الِيًا فَفَا‬,ُ‫ق يَ ِم ْينُه‬ ُ ِ‫فَأ َ ْخفَاهَا َحتَّى الَ تَ ْعلَ ُم ِش َمالُهُ َما تُ ْنف‬

 "Ada tujuh golongan yang Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya. Mereka adalah imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang tumbuh
dalam beribadah kepada Allah,

 lelaki yang hatinya selalu terikat/terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling
mencintai karena Allah mereka berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah,
(kemudian) seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang punya kedudukan
dan kecantikan namun ia berkata,

 "Sungguh aku takut kepada Allah." (Yang berikutnya) seorang yang bersedekah lalu ia
menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam keadaan
sendirian lalu mengalir air matanya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 Saudariku, bayangkanlah kengerian pada hari itu. Manusia berdiri di hadapan Rabbul
‘Alamin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.

  َ‫ َع َّما َكانُوا يَ ْع َملُون‬. َ‫فَ َو َربِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُ ْم أَجْ َم ِعين‬

 "Maka demi Rabbmu! Kami sungguh-sungguh akan menanyakan kepada mereka


seluruhnya, tentang apa yang dulunya mereka amalkan." (Al-Hijr: 92-93)
 

 Sungguh, tidak ada satu pun yang tersembunyi dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak ada
seorang pun yang dapat mengingkari ataupun menutupi apa yang dahulunya ia perbuat,
karena anggota tubuhnya menjadi saksi.

 ‫ق فَ ِخ ُذهُ َولَحْ ُمهُ َو ِعظَا ُمهُ بِ َع َملِ ِه‬


ُ ‫ فَتَ ْن ِط‬.‫ ا ْن ِطقِ ْي‬:‫فَي ُْختَ ُم َعلَى فِ ْي ِه َويُقَا ُل لِفَ ِخ ِذ ِه َولَحْ ِم ِه َو ِعظَا ِم ِه‬...

 "Maka ditutuplah mulutnya dan dikatakan kepada pahanya, dagingnya dan tulangnya,
‘Berbicaralah!’ Lalu berbicaralah pahanya, daging dan tulangnya mengabarkan tentang
amalannya (ketika di dunia)…." (HR. Muslim)

 Sahabat Rasul yang bernama ‘Adi bin Hatim radhiyallahu 'anhu mengabarkan sabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

 َ‫ َويَ ْنظُ ُر أَ ْشأ َ َم ِم ْنهُ فَال‬،‫ فَيَ ْنظُ ُر أَ ْي َمنَ ِم ْنهُ فَالَ يَ َرى إِالَّ َما قَ َّد َم ِم ْن َع َملِ ِه‬، ُ‫ْس بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهُ تَرْ ُج َمان‬
َ ‫َما ِم ْن ُك ْم ِم ْن أَ َح ٍد إِالَّ َسيُ َكلِّ ُمهُ َربُّهُ لَي‬
ِّ ‫ار َولَوْ بِ ِش‬
‫ق تَ ْم َر ٍة‬ َ َّ‫ فَاتَّقُوا الن‬،‫ َويَ ْنظُ ُر بَ ْينَ يَ َد ْي ِه فَالَ يَ َرى إِالَّ النَّا َر تِ ْلقَا َء َوجْ ِه ِه‬،‫يَ َرى إِالَّ َما قَ َّد َم‬

 "Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali nanti akan diajak bicara oleh Rabbnya, tanpa
ada seorang penerjemah antara dia dengan Rabbnya. Lalu ia memandang ke arah kanannya
namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Ia juga memandang ke arah
kirinya,

 
  namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Dan ia memandang ke
depannya, namun ia tidak melihat kecuali neraka di hadapan wajahnya. Maka jagalah diri
kalian dari neraka walaupun dengan bersedekah sepotong belahan kurma." (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)

 Saudariku, termasuk yang menambah kengerian pada hari itu adalah sangat panjangnya hari
tersebut. Sebagaimana berita dari Dzat yang Maha Benar pengabaran-Nya:

  َ‫ تَ ْع ُر ُج ْال َماَل ئِ َكةُ َوالرُّ و ُح إِلَ ْي ِه فِي يَوْ ٍم َكانَ ِم ْقدَا ُرهُ خَ ْم ِسين‬.‫ج‬ ِ ‫ ِمنَ هَّللا ِ ِذي ْال َم َع‬.ٌ‫ْس لَهُ دَافِع‬
ِ ‫ار‬ َ ‫ لِ ْل َكافِرينَ لَي‬.‫ب َواقِ ٍع‬
ٍ ‫َسأ َ َل َسائِ ٌل بِ َع َذا‬
‫أَ ْلفَ َسنَ ٍة‬

 "Seseorang telah meminta disegerakannya azab yang pasti terjadi, bagi orang-orang kafir,
yang tidak ada seorang pun dapat menolaknya. (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai
tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kepada-Nya dalam sehari
yang kadarnya limapuluh ribu tahun1." (Al-Ma’arij: 1-4)

 Karenanya, hendaklah kita memikirkan kengerian hari tersebut dan kita harus ingat bahwa
keselamatan dari kengeriannya hanyalah didapatkan dengan rahmat Allah, kemudian dengan
amalan shalih.

 Hari itu semua manusia akan menyesal. Bila ia seorang yang berbuat baik, ia akan menyesal
kenapa ia tidak menambah dan memperbanyak kebaikannya. Bila ia seorang yang berbuat
jelek, ia akan menyesal kenapa dahulu menyia-nyiakan umurnya dari melakukan amal shalih.

 Ingatlah, saat catatan amal beterbangan pada hari tersebut dalam keadaan seseorang tidak
tahu apakah ia akan menerima catatannya dengan tangan kanan sehingga ia beroleh
kebahagiaan nan abadi, ataukah ia akan menerimanya dengan tangan kiri sehingga ia akan
celaka.

  .‫ فِي َجنَّ ٍة عَالِيَ ٍة‬.‫اضيَ ٍة‬ ِ ‫ فَه َُو فِي ِعي َش ٍة َر‬.ْ‫ق ِح َسابِيَه‬ ٍ ‫ت أَنِّي ُماَل‬ ُ ‫ إِنِّي ظَنَ ْن‬.ْ‫فَأ َ َّما َم ْن أُوتِ َي ِكتَابَهُ بِيَ ِمينِ ِ¬ه فَيَقُو ُل هَا ُؤ ُم ا ْق َر ُءوا ِكتَابِيَه‬
ُ ُ
‫ َولَ ْم‬.ْ‫ َوأ َّما َم ْن أوتِ َي ِكتَابَهُ بِ ِش َمالِ ِه فَيَقُو ُل يَالَ ْيتَنِي لَ ْم أوتَ ِكتَابِيَه‬.‫ ُكلُوا َوا ْش َربُوا هَنِيئًا بِ َما أَ ْسلَ ْفتُ ْم فِي اأْل َي َِّام ْالخَالِيَ ِة‬.ٌ‫قُطُوفُهَا دَانِيَة‬
َ
‫ ثُ َّم فِي ِس ْل ِسلَ ٍة‬.ُ‫صلُّوه‬َ ‫ ثُ َّم ْال َج ِحي َم‬.ُ‫ ُخ ُذوهُ فَ ُغلُّوه‬.ْ‫ك َعنِّي س ُْلطَانِيَه‬ َ َ‫ هَل‬.ْ‫ َما أَ ْغنَى َعنِّي َمالِيَه‬.َ‫ضيَة‬ ِ ‫ت ْالقَا‬ِ َ‫ يَالَ ْيتَهَا َكان‬.ْ‫أَ ْد ِر َما ِح َسابِيَه‬
ْ ْ ْ ‫هَّلل‬
َ ‫ فَلَي‬.‫ َواَل يَحُضُّ َعلَى طَ َع ِام ال ِم ْس ِكي ِن‬.‫ إِنَّهُ َكانَ اَل ي ُْؤ ِمنُ بِا ِ ال َع ِظ ِيم‬.ُ‫َذرْ ُعهَا َس ْبعُونَ ِذ َراعًا فَا ْسلُ ُكوه‬
‫ َواَل‬.‫ْس لَهُ اليَوْ َم هَاهُنَا َح ِمي ٌم‬
َ‫َاطئُون‬ ْ
ِ ‫ اَل يَأ ُكلُهُ إِاَّل ْالخ‬.‫ين‬
ٍ ِ‫طَ َعا ٌم إِاَّل ِم ْن ِغ ْسل‬

 "Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya catatan amaalnya dari sebelah kanannya,
maka dia berkata, ‘Ambilllah, bacalah catatan amalku ini. Sungguh aku yakin bahwa aku
akan menemui hisab terhadap amalku.’ Maka orang itu berada dalam kehidupan yang
diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat. (Kepada mereka dikatakan),

 ‘Makan dan minumlah dengan sedap sebagai balasan amalan yang telah kalian kerjakan pada
hari-hari yang telah lalu.’ Adapun orang yang diberikan kepadanya catatan amalnya dari
sebelah kirinya, maka dia berkata, ‘Wahai, alangkah baiknya bila sekiranya tidak diberikan
kepadaku catatan amalku ini.

 Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang
menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberikan manfaat kepadaku.
Telah hilang kekuasaan dariku. ’ (Allah berfirman), "Peganglah dia, lalu belenggulah
tangannya ke lehernya. Kemudian masukkan dia ke dalam api neraka yang menyala-
nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.’
Sesungguhnya dulu dia tidak beriman kepada Allah Yang Maha Agung. Dan juga tidak
mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang pun teman
baginya pada hari ini di sini. Dan tiada pula makanan sedikit pun baginya kecuali berupa
darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa." (Al-
Haqqah: 19-37)

 
 Ingatlah saudariku, wahai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan shirath (titian)
yang licin lagi menggelincirkan yang diletakkan di atas punggung Jahannam. Manusia
melewatinya sesuai kadar amalannya. Ada yang melewatinya dengan sangat cepat, ada yang
lambat perlahan, ada yang merangkak, dan ada yang tersungkur ke dalam api yang menyala-
nyala. Kita tak tahu apakah kita termasuk yang selamat melewatinya, ataukah na’udzubillah
terperosok ke dalam jurang Jahannam. Kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
keselamatan!

 Ingatlah semua ini wahai saudariku! Yakinlah karena ini bukanlah khayalan, sekadar isapan
jempol dan dongeng pengantar tidur. Semua yang disebutkan di sini sungguh benar adanya
dan pasti datangnya. Perkara-perkara ini dekat, walaupun terasa kehidupan kita panjang.

 Apa yang kita persiapkan untuk hari tersebut? Iya, amal shalih…. Dengannya setelah rahmat
Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita akan selamat dan termasuk orang-orang yang berbahagia.

 Menjadi penghuni surga yang seluas langit dan bumi. Ya Allah, ya Arhamar Rahimin, ya
Karim! Selamatkanlah kami dari siksa-Mu dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang
beruntung dapat mendiami surga-Mu, negeri kemuliaan-Mu. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai