Anda di halaman 1dari 4

SOSIALISASI OJK

Pembahasan :
Investasi illegal dan pinjaman online sedang marak terjadi saat ini, berdasarkan laporan dari
Otoritas Jasa Keuangan entitas yang ditangani oleh Satgas (Satuan Tugas) Waspada Investasi
Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020 yaitu total ada 1.130 entitas. Isu-isu di daerah sudah mulai
terjadi salah satu contohnya adalah penawaran sertifikat Bank Indonesia (BI) yaitu salah satu
kasus di Pesawaran, Bandar Lampung yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan modus
masyarakat diminta membayarkan Rp 6.000.000,00 dan akan memperoleh Rp 1.000.000.000,00
dengan menggunakan media WhatsApp dan juga transfer dana. Begitupun dengan
Fintech/Pinjaman Online Ilegal berdasarkan laporan sepanjang tahun 2018-2020 terdapat 2.923
entitas yang diberhentikan karena tidak memiliki izin usaha oleh lembaga yang berwenang.
Oleh karena hal tersebut, kami selaku Mahasiswa merasa memiliki kewajiban untuk memberikan
edukasi serta pemahaman kepada warga desa sendang agung dimana sasaran kami adalah ibu-ibu
pengajian dusun 5 desa sendang agung. Kami mensosialisasi mengenai kemana seharusnya kita
berinvestasi yang sudah jelas memiliki legalitas, mengenai apa saja ciri-ciri dari investasi illegal,
karakteristik dan modus investasi illegal, tips-tips untuk menghindari investasi illegal serta
dampak apa saja yang akan terjadi apabila melakukan investasi kpada lembaga yang tidak
memiliki legalitas yang jelas. Kami juga menjelaskan kepada ibu-ibu dusun 5 desa sendang
agung karakteristik dari pinjaman online illegal, dampak dari pinjaman online illegal serta tips-
tips untuk menghindari pinjaman online illegal.
Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah dengan sosialisasi tersebut kami berharap warga desa sendang agung
dapat lebih berhati-hati apabila hendak melakukan investasi maupun pinjaman online,
masyarakat harus dapat membedakan bagaimana entitas yang memiliki legalitas dengan entitas
yang bodong. Di era saat ini masyarakat harus lebih waspada, dengan sosialisasi ini kami
berharap masyarakat dapat lebih melek informasi dan tidak terlalu mudah percaya dengan
oknum-oknum tertentu, atau dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, semakin maju
teknologi kita juga harus semakin berhati-hati. Sosialisasi ini kami lakukan dengan tujuan untuk
memberikan edukasi serta pemahaman kepada warga desa sendang agung terutama ibu-ibu
dusun 5 desa sendang agung.
Saat kami melakukan sosialisasi ibu-ibu dusun 5 sendang agung cukup antusias untuk
mendengarkan dan berbagi pengalaman dengan kami, saat melakukan sosialisasi kami berupaya
untuk menjelaskan dengan bahasa yang sederhana supaya lebih mudah untuk dipahami dan kami
mengajak ibu-ibu selaku ibu rumah tangga untuk memberikan edukasi serta melindungi suami
serta anak-anaknya dari investasi illegal dan pinjaman online illegal.
SOSIALISASI PERNIKAHAN DINI
Pembahasan :
Melansir dari laman resmi BKKBN, pernikahan pada rentan usia 12-21 tahun tidak dibenarkan
oleh undang-undang. Idealnya, wanita disarankan menikah di atas umur 21 tahun, dimana tubuh
dan psikologinya sudah siap. Hasto Wardoyo, selaku Kepala BKKBN, menjelaskan, jika
menikah di usia muda sangat berdampak pada kesehatan jasmani dan psikologis. Masalah yang
ditimbulkan akibat nikah muda mulai dari masalah kesehatan hingga sosial. 
Usia minimal pernikahan di Indonesia diatur dalam UU No.16 Tahun 2019 tentang Perubahan
atas UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berlaku sejak 15 Oktober 2019. Dalam
aturan tersebut terdapat sejumlah poin yakni:
1. Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan
belas) tahun (pasal 1 ayat 1).
2. Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), orangtua pihak pria dan/ atau orangtua pihak wanita dapat meminta dispensasi
kepada Pengadilan dengan alasan sangat mendesak disertai bukti-bukti pendukung yang
cukup (pasal 1 ayat 2).
3. Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaiman dimaksud pada ayat (2) wajib
mendengarkan pendapat kedua belah calon mempelai yang akan melangsungkan
perkawinan.
Sejak masa Pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak terhadap maraknya pernikahan dini yang terjadi
salah satunya ada di desa Sendang Agung, sejak masa covid pernikahan dini di desa sendang agung
cenderung meningkat dikarenakan banyaknya terjadi hal tersebut sebagai saah satu akibat dari
Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) dan anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu
dirumah sehingga meningkatnya angka pernikahan dini.

Kami mensosialisasikan dampak dari pernikahan dini kepada ibu-ibu kader posyandu desa
sendang agung, kami memberikan edukasi kepada warga desa sendang agung faktor, dampak
serta cara pencegahan pernikahan dini. Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari
pernikahan dini. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan oleh pasangan menikah, namun juga
bayi yang dilahirkan. 
Berikut dampak buruk dari nikah muda, dirangkum dari laman BKKBN:
 Risiko bayi lahir stunting 
Ada hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan angka kelahiran stunting. Semakin muda
usia ibu saat persalinan, akan semakin besar berpotensi melahirkan bayi yang stunting. 
 Kematian ibu dan bayi
Nikah muda meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi saat proses melahirkan. Panggul ibu
yang sempit karena belum berkembang dengan baik menjadi salah satu faktor kematian pada bayi
dan ibu. 
Kehamilan pada perempuan usia muda memiliki potensi mengalami robek mulut rahim yang bisa
menyebabkan pendarahan.
Kehamilan di bawah usia 20 tahun juga meningkatkan potensi preeklamsia, yaitu meningkatnya tekanan
darah hingga kejang saat persalinan. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada ibu. 
Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah kami berharap dengan sosialisasi tersebut dapat mengurangi angka pernikahan
dini di desa sendang agung, mengingat orangtua merupakan pelindung utama bagi anak-anak jangan
sampai orang tua membiarkan anak-anaknya untuk melangsungkan dibawah umur yang telah ditentukan
oleh Undang-Undang. Ada berbagai dampak negatif yang diakibatkan dari pernikahan dini dibandingkan
dengan dampak negatifnya.

Orang tua harus memahami mengenai bahaya dari pernikahan dini baik itu untuk kesehatan
secara biologis maupun psikologis serta gangguan kesehatan lainnya. Seperti salah satu contonya
adalah Kehamilan di usia dini karena nikah muda menyebabkan perempuan berisiko mengalami
osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi bungkuk, tulang menjadi rapuh dan
mudah patah. Kanker mulut rahim juga bisa muncul akibat pernikahan dini, Pernikahan tidak
harmonis Menikah membutuhkan kesiapan psikologis yang kuat. Pada pernikahan dini, pasangan
biasanya belum siap menjalani kehidupan berumahtangga. Akibatnya, angka perceraian pada
pasangan menikah muda sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh pertengkaran yang terus-menerus
muncul, dan pasangan nikah muda tidak tahu cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Ibu-ibu
kader posyandu juga sangat antusias mengikuti sosialisasi yang kami lakukan, orang tua harus
lebih menyadari bagaimana agar anak terhindar dari pernikahan dini.

SOSIALISASI PENCEGAHAN COVID-19


Pembahasan :
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah
kasus terkonfirmasi positif hingga 25 Maret 2021 adalah 1.476.452 orang dengan jumlah kematian 39.983
orang. Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang
disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 2,7%. Case fatality rate adalah presentase jumlah
kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan. Dari
seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,6% berusia 0–5 tahun, 0,6% berusia 6–18 tahun,
2,7% berusia 19–30 tahun, 11,6% berusia 31–45 tahun, 36,6% berusia 46–59 tahun, dan 47,9% berusia 60
tahun ke atas. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 57,1% penderita yang meninggal akibat COVID-19
adalah laki-laki dan 42,9% sisanya adalah perempuan.
Rendahnya kesadaran warga desa sendang agung terhadap bahaya dari Covid-19 dan rencahnya
penerapan protokol kesehatan 3 M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Dari semua
elemen masyarat memiliki peran yang sama besarnya dalam upaya pencegahan penyeberan Covid-19,
semua harus berperan dalam memutus mata rantai penyeberan Covid-19.
Kami melakukan sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran Covid-19 dengan sasaran siswa-siswi
SMAN 1 Sendang Agung, kami berharap siswa-siswi SMAN 1 Sendang Agung selaku generasi muda
yang dapat menjadi penggerak untuk warga desa sendang agung agar lebih perduli lagi dengan
menerapkan protocol kesehatan sebagai salah satu upaya memutus penyeberan Covid-19.
Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah sosialisasi yang kami lakukan berjalan dengan lancar dan respon yang kami terima
dari siswa-siswi SMAN 1 Sendang Agung juga sangat positif, kami berharap dengan hadirnya kami di
tengah masyarakat desa sendang agung dapat membantu mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama
memutus penyeberan Covid-19 karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya
tanggung jawab dari pemerintah melainkan kita semua seluruh masyarakat Indonesia memiliki peran
masing-masing dengan tujuan yang sama yaitu memutus penyeberan Covid-19 yang ada di Indonesia.
Penerapakan protocol kesehatan 3M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker
merupakan salah satu upaya yang dapat warga desa sendang agung dan seluruh masyarakat Indonesia
lakukan bersama untuk mengehentikan penyeberan Virus Corona, warga desa sendang agung harus lebih
perduli terhadap sesama dengan menjaga diri sendiri dan juga menjaga orang lain.
Sosialisasi pencegahan penyeberan covid-19 juga merupakan salah satu langkah kecil yang dapat kami
lakukan untuk membantu pemerintah dalam menghentikan virus corona, sebagai salah satu upaya untuk
mengembalikan keadaan seperti semula dimana semua orang dapat beraktivitas tanpa rasa cemas dan
khwatir akan tertular virus corona, dimana mobilisasi masyarakat lancar dan untuk memulihkan kembali
perekonomian di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai