Anda di halaman 1dari 10

RESUME

KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU :
Annur Fitri Hayati, S.Pd, M.Pd
OLEH :
Dina Uli Aisyah Sitompul
NIM :
19076092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK


INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
RESUME
WIRAUSAHA DI ERA EVOLUDSI INDUSTRI 4.0

1. Pendahuluan
Menurut Wikipedia, industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data
terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk
segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. dapat disimpulkan bahwa revolusi
industri 4.0 adalah mengajak para pelaku usaha atau industri untuk lebih
memaksimalkan peran dan fungsi internet dalam mengembangkan bisnisnya. Hingga
saat ini, Pemerintah juga tengah gencar mensosialisasikan revolusi industri 4.0 di
Indonesia. Meski keberadaan hambatan untuk memgimplementasikan industri 4.0 juga
tidak dapat dihindari, seperti konektivitas internet. Hal ini masih menjadi PR untuk
Pemerintah, agar seluruh pelosok negeri mendapatkan akses internet.
Kecanggihan dalam menggunakan internet, data dan mesin di era revolusi industri
4.0 telah melahirkan berbagai terobosan brilian yang melahirkan efisiensi memudahkan
masyarakat dalam mengakses informasi. Di dunia wirausaha khususnya sektor industri,
di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada
proses produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model bisnis
yang kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi dan kualitas produk
lebih baik.
Semua tahu, bisnis digital beberapa tahun belakangan ini telah menjadi sebuah tren
usaha yang cukup menggiurkan. Bukan hanya itu, bisnis digital juga menjadi wadah
bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas menjadi sebuah peluang usaha.
Banyak juga wirausahawan muda inovatif yang ikut berkontribusi dalam memberikan
solusi untuk masalah sosial yang ada melalui bisnis digital.
Dunia bisnis dan wirausaha khususnya industri dan manufaktur di banyak negara
tengah mempersiapkan diri guna menghadapi datangnya era revolusi industri 4.0.
(industry 4.0). Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet
dengan lini produksi pada suatu industri. Sejak tahun 2011 dunia internasional dianggap
telah memasuki Industri 4.0, yang ditandai dengan meningkatnya interaksi,
konektivitas, dan batas antara manusia, mesin, serta sumber daya lainnya yang kian
konvergen via komunikasi dan teknologi informasi.

2. Industri 4.0 untuk Pengusaha Jaman Now


Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di mana
teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada proses
produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model bisnis yang
kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi dan kualitas produk lebih
baik.
Ada 4 hal menarik yang perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan
berhubungan dengan industri 4.0 (5), yaitu:
1. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru
Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan produsen.
Maka jaman now memaksimalkan mesin dengan menghubungkan ke internet adalah
langkah maju. Namun dalam kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam
operasional wirausaha atau manufaktur masih belum terhubung dengan internet.
Berinvestasi dengan memperbarui mesin baru tidak harus menjadi satusatunya
solusi.
Mesin lama dapat di permak dengan solusi berupa pemberian sensor, perangkat
lunak dan koneksi internet, sehingga dapat membawa mesin lama tersebut
memasuki era industri baru. Hal ini memberikan kesempatan pemeliharaan
prediktif, mengurangi downtime sambil meningkatkan produktivitas. Investasi yang
lebih masuk akal dibandingkan dengan membeli mesin baru.

2. Standar terbuka = ekonomi terbuka


Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan
dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini
akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT)
dan dalam Industry 4.0. Standar baru ini berpotensi mendukung transfer data yang 4
cepat, mudah, dan aman dari sensor yang disuplai oleh UKM kepada produsen ke
sistem produksi perusahaan besar.

3. Otomatisasi= peluang kerja baru


Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi
peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di
bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro
untuk teknologi otomasi.
Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk mempertimbangkan
memilih bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas karena Industry 4.0
meluas di semua sektor.
4. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen
Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik,
penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih baik. Inovasi
ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur modern saat ini,
terlepas dari skala dan ukurannya.

3. Tantangan dan Peluang Industri 4.0


Perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi otomotisasi yang
terjadi diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan secara
nyata,digital dan secara fundamental (Tjandrawinata,2016). Beberapa tantangan yang
dihadapi pada era industri 4.0yaitu masalah keamanan teknologi informasi, keandalan
stabilitas mesin produksi, kurangnya keterampilan yang memadai,ketidakmampuan
untuk berubah oleh pemangku kepentingan, dan hilangnya banyak pekerjaan karena
berubah menjadi otomatisasi. Dengan hilangnya banyak pekerjaan karena berubah
menjadi otomotisasi, sehingga pengangguran menjadi ancaman yang akan terjadi,
dimana tingkat pengangguran pada bulan Februari 2018 sebesar 5,33% atau 7,01 jiwa
dari total 131,55 juta orang angkatan kerja (Sumber : BPPS 2018).

4. Prinsip Desain Industri 4.0


Beberapa prinsip desain industri 4.0 sebagai berikut, pertama, interkoneksi yaitu
kemampuan mesin, perangkatsensor dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu
sama lain melalui internet of thing (IoT), prinsip ini membutuhkan kolaborasi keamanan
dan standar. Kedua, transparansi informasi merupakan kemampuan sistem informasi
untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital dengan
data sensor termasuk data dan penyediaan informasi.
Ketiga, bantuan teknis yang meliputi kemampuan sistem bantuan untuk mendukung
manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar untuk
membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dalam waktu
singkat.Keempat, keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuansistem fisik
maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankantugas seefektif mungkin.
Secara sederhana, prinsip industri 4.0 menurutHermann et al (2016) dapat digambarkan
sebagai berikut.
Revolusi industri 4.0 dikenal dengan revolusi digital karena terjadi proliferasi
komputer dan otomatisasi pencatatan disemua bidang, karena otomatisasi dan
konektivitas disebuah bidang akan membuat perubahan secara signifikan di dunia
industri dan persaingan kerja menjadi tidak linier.Salah satu karakteristik dari revolusi
industri 4.0 menerapkan pengaplikasikan kecerdasan buatan atau artificiall intellegent
(Tjandarawinata,2016).
5. Bidang kewirausahaan demi kemandirian ekonomi.
Bidang Ekonomi pada revolusi industri 4.0 saat ini sedang pada perubahan besar
pada kemajuan teknologi memungkinkan otomatisasi hampir disemua bidang. Diantara
tantangan yang sedang dihadapi pada saat ini, teknologi yang menggabungkan dunia
fisik,digital dengan cara yang fundamental mengubah umat manusia, sejauh mana
transformasi ini akan berdampak positif.
Transformasi yang memberikan dampak positif, dimana peran dunia usaha dan
organisasi sosial dinilai sangat strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi
bangsa, sehingga pertumbuhan ekonomi mendorong pertumbuhan lebih kuat untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi 5%.Meningkatnya kemandirian ekonomi mendorong
dapat memperkuat orientasi kewirausahaan guna pertumbuhan lebih baik sehingga
dapat mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat secara merata.
Meningkatnya kemandirian ekonomi pada revolusi model bisnis di Era Industri 4.0
terlihat pada model transportasi konvensional ini yang dahulu digunakan masyarakat
untuk kepentingan mobilitas manusia, namun di Era revolusi industri 4.0 model
transportasi konvensional ini tidak digunakan oleh masyarakat, model transportasi di era
industri revolusi 4.0 Go-Jek dapat memberikan dampak positif dalam perekonomian
Indonesia, karena dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi secara langsung
maupun tidak langsung yang dihasilkan oleh Go-Jek pada perekonomian Indonesia, Go-
Jek memberikan dampak pada bidang perekonomian nasional dan masyarakat, Mitra
Pengemudi, mitra UMKM dan dari pihak konsumen.Go-Jek memiliki kontribusi dalam
perekonomian nasional dan masyarakat melalui penghasilan mitra pengemudi sekitar
8,2 triliun per tahun, sedangkan Go-Jek melalui penghasilan mitra UMKM memberikan
kontribusi mencapai 1,7 triliun. (I Dewa G.K Wisana,dkk).
Manfaat Go-Jek dapat kita rasakan dari sisi mitra pengemudi,dimana Go-Jek dapat
mengurangi pengangguran, sehingga dapat memperluas kesempatan kerja, selain itu
dapat meningkatkan penghasilan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga pengemudi dapat meningkat. Selain itu peran GO-Jek
dapat mendukung UMKM, dimana dengan Go-Jek dapat mendukung UMKM go
online, sehingga dapat meningkatkan volume transaksi penjualan mitra UMKM, Go-Jek
pun dapat membuka akses pasar untuk mendorong penggunaan perkembangan
teknologi,sehingga dapat meningkatkan usaha.Selain itu Go-Jek dapat memberikan
manfaat bagi konsumen, dampaknya masyarakat menjadi lebih mudah mendapatkan
layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau.
6. Membangun karakter bisnis generasi muda
Di era revolusi industri 4.0, sangat penting membangun karakter bisnis atau
entrepreneurship generasi muda. Agar mereka memiliki kesadaran mengubah budaya
kerja 'mencari kerja' menjadi budaya 'menciptakan kerja dan lapangan kerja'. Spirit
enterpreneur harus ada di dalam diri milenial " Maka penting, generasi muda sebagai
generasi milenial sebagai calon pemimpin bangsa harus tampil sebagai sumber daya
berkualitas, di samping memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Salah satunya,
tentu dibangun melalui karkater entreprenership dengan cara :
1. Menumbuhkan karakter wirausaha,
2. Menumbuh-kembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis
teknologi, dan
3. Membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi
dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang
keberhasilan bisnis.
4. Adanya mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi juga membantu
membangun karakter wirausaha pada mahasiswa.

Mata kuliah kewirausahaan diharapkan mampu memberikan capaian


pembelajaran kepada mahasiswa berupa kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Mengapa CPL ini
begitu penting? Karena inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.
Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. (Boissin, Castagnos, & Deschamps, 2006), (Cisco et al., 2009). Terdapat 6
hakekat penting kewirausahaan yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer.1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen.
Jiwa wirausaha yang harus ditanamkan pada mahasiswa dalam mata kuliah
kewirausahaan adalah rasa percaya diri, Berorientasikan tugas dan hasil, beani
mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan,berorientasi ke masa depan, jujur dan
tekun. Mahasisiwa harus dilatih melakukan riset lapangan termasuk untuk pemasaran
setelah melakukan produksi.
Seorang wirausahawan juga harus memiliki sifat sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik ddan memiliki inisiatif. Keberanian mengambil risiko termasuk suatu sikap
yang harus dimiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan. Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan
kritik yang membangun.(Cisco et al., 2009),(van der Kroef, 1954),(Laila, 2018),
(Sarasvathy, 2001),(Levin, 2006).
Sedangkan M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7),
mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha-usaha yang dilakukannya, lebih memilih risiko yang moderat,percaya akan
kemampuan dirinya untuk berhasil, selalu menghendaki umpan balik yang segera,
berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan, memiliki
semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik, memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah, selalu menilai prestasi dengan uang.(63,83 yang, n.d.)
Mahasiswa di era revolusi industri 4.0 adalah kaum muda yang mempunyai
kompetensi akademik yang baik, berjiwa entrepreneur, menguasai future skills (soft &
hard skills) sebagai modal kompetensi diri. Dimana dalam perkembangannya revolusi
industry 4.0 adalah Internet of Things (IoT) konsep dimana suatu alat fisik atau mesin
yang terkoneksi dengan jaringan internet, Big Data, dan Argumented Reality. Kemudian
Cyber Security, Artifical Intelegence, Addictive Manufacturing, Integrated System, dan
Cloud Computing.
7. Kunci Menjadi Pemimpin Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0
1. Pemimpin atau leader yang dapat menyatukan dan memberikan arah tujuan yang
jelas. Menurut Yudi Candra, sangat penting untuk seorang leader untuk dapat
berkomunikasi, membuat tim merasa aman, membuat sebuah engagement dan menjadi
sebuah komunitas yang searah. Leader yang kuat, memiliki visi yang bukan sekedar visi
untuk perusahaan, tetapi juga yang lebih besar dari itu, yang memiliki pengaruh untuk
seluruh timnya, lingkungan sekitarnya, bahkan dunia.
2. Pemimpin atau leader yang memiliki kecepatan dalam membuat keputusan. Leader
harus turun dan melihat. Leader perlu mengevaluasi dan mengontrol tim bersama sama,
feedback atau masukan perlu dilakukan secara konstan dan terintegrasi bukan hanya
secara internal tetapi juga terhubung dengan pihak eksternal seperti klien dan supplier.
Leader juga harus berani, mau menerima, mendorong, dan memotivasi tim untuk
memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi kemajuan bersama.
3. Pemimpin atau leader yang dapat memilih dan mengembangkan bakat anggota
timnya. Generasi dimana pekerja loyal dan setia bekerja pada satu perusahaan sudah
mulai tergantikan dengan generasi yang mudah bosan dan mobile. Generasi yang lebih
memilih untuk bekerja secara bebas, menjadi entrepreneur sendiri dan tidak terikat oleh
satu perusahaan. "Mengingat tingginya turnover karyawan, seorang leader bukan hanya
perlu untuk dapat memilih talent yang tepat, tetapi juga perlu untuk mengembangkan
talent dengan cepat sehingga mereka dapat lebih loyal dan juga produktif bekerja lebih
lama di perusahaan," tulis Yudi Candra melalui rilis ke Kompas.com, Minggu
(13/1/2019).
4. Pemimpin atau leader yang beradaptasi dengan cepat pada perubahan zaman.
Organisasi yang tidak beradaptasi dengan cepat dari pemikiran tradisional akan punah.
Perusahaan yang bergerilya yang terkoneksi, berkolaborasi, yang terus belajar, terbuka
akan perubahan, yang memiliki tim yang bergairah dan semangat maju, yang memiliki
dan mengadaptasi teknologi atau cara yang lebih maju akan menjadi pimpinan di
Industrinya.
8. Kesimpulan

Revolusi Industri 4.0 dikembangkan dari revolusi 3.0, yang dimana revolusi 4.0
sering dikenal dengan Revolusi Digital, dimana ditandai poliferasi komputer dan
otomatisasi pencatatan disemua bidang. Dengan perkembangan teknologi informasi
yang mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano,
bioteknologi, teknologi komputer kuantum, teknologi berbasis internet. Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan
teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Dengan
lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap
kehidupan manusia di seluruh dunia.
Beberapa prinsip desain industri 4.0 sebagai berikut, Pertama, interkoneksi yaitu
kemampuan mesin, perangkat,sensor dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi
satu sama lain melalui internet of thing (IoT), prinsip ini membutuhkan kolaborasi
keamanan dan standar. di Era revolusi industri 4.0 model transportasi konvensional kini
beralih ke model transportasi yang memanfaatkan dengan sistem aplikasi berbasis
internet menjadi alat trasportasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan
mobilitas manusia, dampaknya publik menjadi lebih mudah mendapatkan layanan
transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu dampak dari
revolusi industri 4.0 sektor bidang perekonomian meningkat, dimana sektor sektor
perdagangan dan UMKM meningkat dengan pesat.
Daftar Pustaka
Endarwati O. Industri 4.0 Ciptakan Peluang Baru [Internet]. Sindonews.com.
2017 [cited 2018 Mar 28]. Available from:
https://ekbis.sindonews.com/read/1201970/34/industri-40-ciptakan-peluang-baru-
1493754875
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/13/093418026/4-kunci-menjadi-
pemimpin-bisnis-di-era-revolusi-industri-40?page=all#page2
Aoun, J.E. (2017). Robot-proof: higher education in the age of
artificialintelligence. US: MIT Press. Afwan,
M. (2013). Leadership on technical and vocational education incommunity
college [Versi elektronik]. Journal of Education andPractice, 4 (21), 21-23. Baur, C. &
Wee, D. (2015). Manufacturing's Next Act? McKinsey &Company. Brofenbrenner, U.
(1989). Ecological system theory. In r. Vasta (Ed).Annals of Child Development
(Vol6).
Martin. Industry 4.0: Definition, Design Principles, Challenges, and the Future
of Employment [Internet]. Cleverism. 2017 [cited 2018 Mar 28]. Available from:
https://www.cleverism.com/industry-4-0/ 2.
i-SCOOP. Industry 4.0: the fourth industrial revolution – guide to Industrie 4.0
[Internet]. i-SCOOP.eu. 2017 [cited 2018 Mar 28]. Available from:
https://www.iscoop.eu/industry-4-0/

Anda mungkin juga menyukai