Anda di halaman 1dari 13

Kelompok1

Nama Kelompok :
1) Afina Zahida M (2020SAK01)
2) Aninda Rahmawati (2020SA009)
3) Dina Nur R (2020SA031)
4) Erlin Puspita (2020SA037)
5) Khanza Al Azizah (2020SA056)
6) Rofiu Nur Kholifah (2020SA086)
BAB 16
AUDITING TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

Deskripsi Utang Usaha


Utang Usaha termasuk sebagai unsur utang lancar meliputi semua kewajiban yang
akan dilunasi dalam periode jangka pendek.
Utang lancar digolongkan menjadi beberapa kelompok:
• Utang Usaha yang timbul dari transaksi pembelian Bahan baku dan Bahan
penolong, suku cadang, dan Bahan habis pakai pabrik.
• Utang Jaminan masuk dari pelanggan.
• Utang yang timbul dari berlalunya waktu.
• Utang yang timbul kepada pihak ketiga karena Perusahaan ditunjuk sebagai
pemungut pajak atau iuran yang lain. Contoh : Utang PPN, Utang Dana Pensiun,
Utang Asuransi Karyawan.
Perbedaan Karakteristik Utang Lancar dengan Karakteristik
Aktiva Lancar
• Dalam menyajikan aktiva lancar, klien berkencenderungan
umum untuk menyajikan aktiva tersebut lebih tinggi dari jumlah
yang senyatanya.
• Dalam menyajikan aktiva lancar, klien menghadapi masalah
penilaian unsur-unsur aktiva lancar per tanggal neraca.
Perbedaan Pengujian Substantif Terhadap Utang Lancar
dengan Pengujian Substantif Terhadap Aktiva Lancar

• Pengujian Substantif terhadap utang lancar ditunjukan untuk


menemukan adanya pengajian utang lancar yang lebih rendah
dari jumlah seharusnya (understament utang lancar), sedangkan
Pengujian Substantif terhadap aktiva lancar ditunjukan untuk
menemukan adanya pengajian aktiva lancar yang lebih tinggi
dari jumlah seharusnya (overstatement aktiva lancar).
• Dalam Pengujian Substantif terhadap aktiva lancar, auditor
menghadapi masalah penentuan kewajaran nilai aktiva lancar
(nilai bersih yang dapat direalisasikan) yang dicantumkan dalam
neraca. Penentuan aktiva lancar ini menyangkut penaksiran apa
yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Prinsip Akuntansi berterima umum di Indonesia dalam


penyajian Utang Lancar di neraca.

• Setiap jenis uang lancar harus disajikan secara terpisah, jika


jumlahnya material.
• Utang kepada Perusahaan pemegang saham, dan Karyawan
Perusahaan harus dipisahkan.
• Aktiva dan utang tidak boleh digabungkan penyajiannya dalam
jumlah neto.
• Utang bersyarat harus diejelaskan dalam neraca.
Tujuan Pengujian Substantif terhadap Utang
Usaha.
Tujuan Audit Terhadap Utang Usaha Adalah :

• Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan


Akuntansi yang bersangkutan dengan utang Usaha.
• Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di
neraca.
• Membuktikan Kelengkapan transaksi yang dicatat
dalam catatan Akuntansi dan Kelengkapan saldo utang
Usaha yang disajikan di neraca.
Membuktikan Arsesi Keberadaan dan keterjadian Utang Usaha yang
dicantumkan di neraca.

Untuk membuktikan Arsesi Keberadaan aktiva dan keterjadian transaksi


yang bersangkutan dengan utang lancar, auditor melakukan berbagai
Pengujian Substantif berikut ini :
1. Pengujian Analitik
2. Konfirmasi Piutang Usaha
3. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
utang Usaha.
Membuktikan Arsesi Kelengkapan utang Usaha yang
dicantumkan di neraca.

Untuk membuktikan bahwa utang Usaha yang dicantumkan di


neraca mencakup semua kewajiban klien kepada Kreditur pada
tanggal neraca dan mencakup semua transaksi yang berkaitan
dengan utang Usaha dalam tahun yang diaudit, auditor
melakukan berbagai Pengujian Substantif berikut ini :
1. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan
dengan utang Usaha.
2. Konfirmasi Utang Usaha.
3. Pengujian Analitik.
Membuktikan Arsesi kewajiban klien atas Utang Usaha yang dicantumkan di
neraca.
Untuk membuktikan kewajiban klien yang tercermin dalam utang Usaha
yang dicantumkan di neraca, auditor melakukan Pengujian Substantif
berikut ini :
1. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan utang
Usaha.
2. Konfirmasi Piutang Usaha.
3. Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasikan ke perbuatan Piutang
yang diterima oleh klien dri keediturnya.
Membuktikan Arsesi penyajian dan pengjngkapan utang Usaha di
neraca.
Pengujian substantif terhadap utang usaha diarahkan untuk
mencapai salah satu tujuan untuk membuktikan oalah unsur utang
Usaha telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya
sesuai dengan prinsip Akuntansi berterima umum. Pengujian
Substantif membuktikan arsesi penyajian dan pengungkapan utang
Usaha di neraca Adalah :
1. Konfirmasi Utang Usaha.
2. Rekonsiliasi utang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang
yang diterima oleh klien dari krediturnya.
3. Pembandingan penyajian utang Usaha di neraca dengan prinsip
Akuntansi berterima umum yang diaudit dnegna prinsip
Akuntansi berterima umum.
Program Pengujian Substantif terhadap Utang Usaha
Berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan Audit.
Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam 5 tahap berikut ini :
1. Prosedur audit awal.
Oleh karena itu, Auditor melakukan beberapa prosedur audit berikut ini
dalam melakukan rekonsiliasi informasi utang Usaha di neraca dengan
catatan Akuntansi yang bersangkutan :
▪ Memeriksa saldo utang Usaha yang tercantum di neraca ke saldo
Akun Utang Usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
▪ Hitung kembali saldo Akun Utang dibuku besar.
▪ Memeriksa saldo utang Usaha ke kertas kerja tahun yang lalu.
2. Prosedur Analitik.
3. Pengujian Terhadap transaksi rinci.
• Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun Utang
Usaha Kedokumen yang mendukung timbulnya transaksi
tersebut.
• Periksa pengkreditan akun Utang Usaha ke dokumen
pendukung : Bukti Kas Keluar (voucher), Laporan
penerimaan barang, dan Surat order pembelian.
• Periksa Pendebitan akun Utang Usaha ke dokumen
pendukung : bukti kas keluar, memo debit untuk retur
pembelian.
• Lakukan verifikasi Pisah Batas Transaksi Pembelian dan
Retur Pembelian.
Verifikasi Pisah Batas dimaksudkan untuk membuktikan
oalah klien menghinakan Pisah Batas yang konsisten dalam
perhitungan transaksi pembelian dan Retur Pembelian yang
termasuk dalam tahun yang diaudit dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
4.Pengujian Terhadap Saldo Akun rinci.
▪ Lakukan Konfirmasi Utang Usaha
▪ Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran
Utang Usaha setelah tanggal Neraca
▪ Lakukan Rekonsilias utang Usaha yang tidak dikonfirmasi
ke pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien
dari kreditur
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai