Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kadek Ary Kusuma Astuti

NIM : P07134118023
Kelas :A
Semester : V (LIMA)
Prodi : D.IV Analis Kesehatan

TUGAS HEMATOLOGI III

1. Orang yang mengidap penyakit lupus, apakah leukositnya mengalami


penurunan atau peningkatan?
Jawab:
Sistemik Lupus Eritematous (SLE) adalah penyakit autoimun multi sistem dimana
organ, jaringan dan sel mengalami kerusakan yang dimediasi oleh autoantibodi
pengikat jaringan dan kompleks imun. Multi sistem yang dimaksud yaitu sistem
mukokutan (malar rash), muskoloskeletan (arthritis), hematologi (anemia), neurologi
(serebri), dan ginjal (nefritis). Anemia merupakan temuan khas, dapat disebabkan
oleh hemolisis darah, dengan hasil tes Coombs positif, kadar haptoglobin rendah dan
kadar laktat dehydrogenase tinggi atau dengan mielosupresi.
Kelainan darah pada lupus pada sel darah putih (leukosit):
- Penurunan jumlah leukosit (< 4500/mm3) pada 50% penderita lupus
- Penurunan jumlah limfosit (< 1500/mm3) pada 25-75% penderita lupus terutama
pada saat penyakit aktif
- Peningkatan jumlah leukosit (> 10.000/mm3) pada disebabkan oleh infeksi, obat
(steroid)
Leukopenia dan limfopenia sangat sering terjadi namun jarang mencapai kadar kritis.
Leukositosis dapat terjadi dan disebabkan oleh glukokortikoid. Sehingga dikatakan
mengalami leukositosis atau leukopenia itu tergantung dari penyebabnya, jika oleh
infeksi dan obat (steroid) maka terjadi peningkatan jumlah leukosit. Obat steroid
dapat mengakibatkan peningkatan jumlah leukosit pada penderita, disebabkan lupus
dapat menyebabkan penyakit darah anemia hemolitik yang mendapatkan pengobatan
obat steroid. Dengan dikonsumsinya obat tersebut maka terjadilah peningkatan jumlah
leukosit (leukositosis). Namun pada 50% penderita mengalami leukopenia yaitu
penurunan jumlah leukosit, namun tidak mencapai kadar kritis.
2. Seseorang teknisi laboratorium medic melakukan pemeriksaan hitung leukosit
secara manual menggunakan kamar hitung improve Newbauer. Jumlah leukosit
total yang ditemukan pada keempat bidang adalah 188 sel.
Berapakah luas 1 bidang pada bilik hitung untuk hitung sel tersebut ?
Jawab:
Luas 1 bidang pada bilik hitung untuk hitung sel tersebut yaitu 1 mm 2 pada 1 bidang
besar untuk hitung leukosit.

3. Seorang teknisi laboratorium medik melakukan pemeriksaan hitung leukosit.


Jumlah leukosit yang didapatkan adalah 15.000/mm3 sel darah. 
Bagaimanakah interpretasi hasil pada kondisi pasien dengan jumlah sel diatas ?
Jawab:
Nilai normal leukosit yaitu 4,8 x 109 – 10,8 x 109 per microliter darah, jika jumlah
leukosit yang didapatkan adalah 15.000/ mm3 sel darah maka interpretasi hasil pada
kondisi pasien tersebut yaitu pasien mengalami leukositosis dikarenakan jumlah
leukosit melebihi 12.000/mm3 sel darah dan jika jumlah leukosit kurang dari
5.000/mm3 sel darah disebut leukopenia. Leukositosis adalah oeningkatan jumlah sel
darah putih dalam sirkulasi, merupakan suatu respon normal terhadap infeksi atau
peradangan. Keadaan ini dapat dijumpai setelah gangguan emosi, setelah anesthesia
atau berolahraga dan selama kehamilan. Leukositosis abnormal dijumpai pada
keganasan dan gangguan sumsum tulang tertentu. Sebagai contoh respon alergi dan
asma secara spesifik berkaitam dengan peningkatan jumlah eosinophil.
Penyebab peningkatan jumlah leukosit ada 2 penyebab dasar yaitu:
a. Reaksi yang tepat dari sumsum tulang normal terhadap:
1. Stimulasi eksternal: infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri
(Staphylococcus epidermidis, Candida sp, Staphylococcus aureus,
Streptococcus B hemoliticus, Streptococcus maltophilia, Serratia sp.)
Inflamasi (nekrosis jaringan, infark, luka bakar, artritis).
2. Reaksi allergen obat-obatan (kortikosteroid, lithium, beta agonis)
3. Trauma (splenektomi), anemia hemolitik dan leukemoid maligna (kelainan
darah)
b. Efek dari kelainan sumsum tulang primer (leukemia akut, leukemia kronis
kelainan mieloproliferatif).

Anda mungkin juga menyukai