Tugas Pak Juli
Tugas Pak Juli
Tugas Pak Juli
Di Susun Oleh :
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Marjuki mahdi
khususnya Ruang antareja sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
L CL
K K
F LF
: Leader
K K
F K F
Keterangan
Gambar :
: Tikar
CL : Co-Leader
O : Observer
: Fasilitator
F
: Klien K
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi
(menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri),
perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang
timbul dan menyampaikan kepada perawat.
SESI I
1. TOPIK
Sesi 1 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi V diharapkan klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b. Tujuan Khusus
1) klien memahami pentingnya patuh minum obat
2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3) klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
c. Jumlah klien
7 orang
5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal :
Hari : selasa
Jam : 09-09.45 wib
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co.leader :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
c. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
d. Metode dan media
Alat
- spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
- jadwal kegiatan harian
- beberapa contoh obat
Metode
- diskusi dan tanya jawab
- melengkapi jadwal harian
6. PROSES PELAKSANAAN
a. persiapan
- mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. orientasi
- salam teraupetik
salam dari terapis kepada klien
terapis dan klien memakai papan nama
- evaluasi/validasi
menanyakan perasaan klien saat ini
terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
setelah menggunakan tiga cara yang telah di pelajari
(menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan,dan bercakap
cakap)
- kontrak
terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat
menjelaskan aturan main tersebut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada petugas
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
- tahap kerja
a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat
kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu
penyebab kambuh
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan
waktu memakanya. Buat daftar di whiteboard
d) Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar waktu
minum obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum
obat,benar dosis obat
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara
bergiliran
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat d
whiteboard)
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat d
whiteboard)
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi/kambuh
j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu
kejadian halusinasi/kambuh
k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat
dan kerugian tidak patuh minum obat
l) Memberi pujian tiap kali klien benar
- tahap terminasi
a) evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang
sudah d pelajari
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) tindak lanjut
mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan harian,bercakap
cakap dan patuh minum obat
c) kontrak yang akan datang
1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk
mengontrol halusinasi
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien
Evaluasi
Sesi 5: TAK
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar
cara minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi
halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat
minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh) anjurkan klien
minum obat dengan cara yang benar
7. TOPIK
Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
8. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
d. Tujuan Khusus
- Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
9. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
10. KLIEN
d. Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
e. Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
5) Jumlah klien
11. PENGORGANISASIAN
e. Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
f. Tim terapis
Leader :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co.leader :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
Setting tempat
Evaluasi
Sesi 4: TAK
Petunjuk:
1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancer bercakap-
cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap- cakap dengan perawat
dank lien lain di ruang rawat.
13. TOPIK
Sesi 3 : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan
14. TUJUAN
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat Melakukan
halusinasi dengan melakukan kegiatan
f. Tujuan Khusus
- Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi
17. PENGORGANISASIAN
3) Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
4) Tim terapis
Leader :
3) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
4) Memimpin jalannya terapi kelompok
5) Memimpin diskusi
Co.leader :
6) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
7) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
8) Membantu memimpin jalannya kegiatan
9) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
10) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
11) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
12) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
13) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
14) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
15) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
16) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
17) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
5) Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
6) Metode dan media
Alat
1. Jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen.
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart
Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi dan latihan
c. kontrak
terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan
sehari hari.jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang
teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
2. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang
bisa dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.
3. terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian .terpis
menulis formulir yang sama di whiteboard.
4. terapis membingbing satu persatu klien untuk membuat jadual
kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur malam.klien
menggunakan formulir terapis menggunakan whiteboard.
5. terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah
disusun.
6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien
yang sudah selesai membuat jadualdan mempragakan
kegiatan.
4. tahap terminasi
a. evaluasi
terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual
kegiatan dan mempragakannya.
terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. tindak lanjut
terapis meganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya ,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
bercakp cakap.
terapis membuat waktu dan kesepakatan
Nama klien
Petunjuk
1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu kegiatan ,menyusun
jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi .beri
tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan pada tiap klien .contoh:klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi 3.klien mampu mempragakan kegiatan harian dan menyusun jadual
.anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.