Makalah Konsep Aqidah Dalam Islam
Makalah Konsep Aqidah Dalam Islam
AQIDAH
TITIK AYUNINGSIH
1615011001
Dosen Pembina
Ruswanto, Drs., M.Ag
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
TH AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR
Yang kedua, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepadaa dosen mata
kuliah Pendidikan Agama yang memberikan arahan dan ajaran tentang mata
pejalaran agama Islam.
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kita hanya akan bisa merasakan sebagian saja dari kesempurnaan itu. Dan
yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi muslim yang seutuhnya jika kita
masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Jika kita masuk kedalam Islam secara
setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim yang setengah-setengah.
III. TUJUAN
Tujuan saya meyelesaikan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruanglingkup pembahasan aqidah.
2. Untuk mengerti sumber dan fungsi aqidah.
3. Untuk memahami Prinsip-Prinsip aqidah Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Aqidah secara bahasa berasal dari kata “aqdan” yang berarti ikatan, adalah
keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu.
Kata ‘aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam
Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada
istilah aqidah Islam, aqidah nasrani,ada aqidah yang benar atau lurus
dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah, artinya apa saja
yang disampaikan oleh Allah dan rasulnya wajib di imani dan diyakini atau
diamalkan. akal pikiran tidaklah jadi sumber akidah, tetapi hanya berfungsi
memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. dan akal tidak
mampu juga menjangkau suatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu. tetapi
akal hanya perlu membuktikan jujur atau bisakah kejujuran sipembawa berita
tersebut di buktikan secara ilmiah oleh akal dan pikiran itu aja.
Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber Aqidah.
Firman Allah:
”...dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas
segala sesuatu petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.” (An-Nahl,16:89)
Apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al Quran dan Oleh
Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).Akal
Pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. Akal tidak akan mampu menjangkau
hal-hal yang ghaib.
4. SYIRIK
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah ta’ala dalam
perkara yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki oleh Allah ta’ala.
Kekhususan Allah itu meliputi tiga hal utama:
Pertama, hak rububiah, seperti mencipta, mengatur alam, menguasainya,
mengabulkan doa dan lain-lain. Maka jika ada orang yang meyakini bahwa ada
makhluk yang mampu menciptakan dari tidak ada menjadi ada sebagaimana
Allah, berarti dia telah berbuat syirik dalam masalah rububiyah.
Kedua, hak uluhiah, seperti berhak untuk diibadahi, menjadi tujuan do’a,
permintaan tolong, permintaan perlindungan, tujuan dalam melaksanakan
persembahan atau sembelihan, menjadi tujuan harapan, rasa takut dan kecintaan
yang disertai dengan ketundukkan. Jika ada orang yang menyembelih untuk
kuburan, atau meminta perlindungan dari bencana alam kepada para wali, berarti
dia telah melakukan perbuatan syirik dalam uluhiyah.
Ketiga, hak kesempurnaan Nama-nama dan Sifat-sifat, seperti menyandang nama
Allah, Ar Rabb dan Ar Rahman, atau memiliki sifat mengetahui yang Gaib, Maha
Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, yang tidak ada sesuatupun yang
menyamai-Nya. Sehingga, jika ada orang yang meyakini bahwa kiyainya bisa
mendengar sesuatu yang jauh, atau melihat tempat yang jauh, atau mengetahui
masa depan, berarti dia telah menyekutukan Allah dalam sifat Allah.
Dengan demikian, berarti kesyirikan bisa terjadi dalam hal rububiyah, uluhiyah
maupun nama dan sifat-Nya.
Macam-macam syirik
Syirik dibagi menjadi beberapa macam, berdasarkan pengelompokkan berikut (Al
Qaulul Mufid, 1/125):
Pertama, Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala, ada tiga bentuk:
a. Syirik dalam Rububiah
Yaitu meyakini bahwa ada diantara makhluk Allah yang mampu
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, mengatur
cuaca, menghilangkan bencana, dan kemampuan lainnya yang hanya bisa
dialakukan Allah.
b. Syirik dalam uluhiah
Adalah melakukan salah satu bentuk ibadah dan ditujukan kepada selain
Allah, apa pun bentuk ibadahnya. Baik ibadah hati, seperti tawakkal,
pengagungan. Atau ibadah lisan, seperti nadzar, bersumpah dengan
menyebut selain Allah. Atau ibadah anggota badan, seperti bersujud
kepada selain Allah.
c. Syirik di dalam asma’ wa shifat (nama dan sifat)
Yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat
khusus yang Allah ta’ala miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan
sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Mahasuci.
KESIMPULAN
Dari bahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa islam dan aqidah
harus berjalan seimbang, karena sangatlah erat kaitanya bagi kehidupan seorang
muslim, dengan aqidah yang benar maka seorang muslim juga akan meliki tiang
dan pondasi agama yang baik. Aqidah terhadap ke Esaan Allah SWT ini akan
melahirkan keyakinan mengakui adanya Allah, sifat-sifatNya, hukum-
hukumNya, dan kekuasaanNya. Pokok Aqidah ini dengan sendirinya akan
mencakup kepercayaan-kepercayaan yang lain, seperti malaikat-malaikatNya,
para rasulNya, kitab-kitabNya, hari kebangkitan dan ketentuan takdirNya.
REFERENSI
Ahmad Hanafi MA. Teologi islam (ilmu kalam), Bulan Bintang, Jakarta,
1974
http://blogocatatan.blogspot.co.id/2014/10/pengertianruang-lingkup-
dan-sumber.html
https://www.scribd.com/doc/240673947/MAKALAH-AQIDAH-
DALAM-ISLAM
http://copyduty.blogspot.co.id/2011/04/makalah-aqidah.html
http://aqidahakhlak12.blogspot.co.id/2012/12/b.html
https://abinyaraafi.wordpress.com/2012/01/26/pengertian-dan-ruang-
lingkup-syirik/
http://ilmutauhid.wordpress.com/2009/04/12/sejarah-perkembangan-
ilmu-tauhid/