“MOTIVASI”
Disusun Oleh :
Kelompok 6 :
1. Septyana (2018SA)
2. Novela. (2018SA)
3. Fera. (2018SA)
4. Sundanah (2018SA045)
5. Heni Sulistyowati (2018SA067)
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami bisa selesaikan makalah mengenai Pemajakan Wajib Pajak Luar
Negeri.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan
seseorang melakukan sesuatu. Motivasi juga bisa didefinisikan sebagai proses yang
Tiga elemen utama dalam definisi motivasi adalah intensitas, arah, dan
intensitas yang tinggi tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali
upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Upaya yang
yang termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teori Motivasi?
2. Apa Fungsi Motivasi Kerja?
3. Bagaimana Cara Mengelola Retensi Karyawan?
4. Bagaimana Strategi Meningkatkan Motivasi Kerja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Teori Motivasi
2. Untuk mengetahui Pentingnya Motivasi Kerja
13
14
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diskripsi Teori
14
15
1. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan, sebab atau
kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka.
5
Stephen P.Robbins, Timothy A.Judge, Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1, (Jakarta:
Salemba Empat,2008), hlm. 222
15
2. Teori-Teori Motivasi
a. Hierarki Kebutuhan
1) Kebutuhan fisik
2) Kebutuhan keamanan
3) Sosial (Afiliasi)
4) Penghargaan
sebagainya.
5) Aktualisasi diri.
16
b. Teori Motivasi dari Herzberg
17
c. Teori Motivasi dari Alderfer (Alderfer‟s ERG Theory)
yakni:
manusia.
6
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2003), hlm. 133
18
b) Motivasi merupakan pengatur dalam memilih alternative diantara
aktivitas.
19
lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min kholfihii yahfazhuunahuu min amrillaah,
innalloha laa yughoyyiru maa biqoumin hattaa yughoyyiruu maa bi`anfusihim, wa izaaa
aroodallohu biqoumin suuu`an fa laa marodda lah, wa maa lahum min duunihii miw waal
Artinya :
"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan
dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada
yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
secara luas pada motivasi kerja yang ada pada anggota organisasional. Motivasi dapat
didefinisikan sebagai keinginan dalam diri individu yang memberi stimulan padanya
untuk melakukan aksi. Motivasi kerja merupakan salah satu masalah paling serius yang
dihadapi oleh hampir semua bentuk organisasi, terutama organisasi industri dan bisnis.
Secara keseluruan, beberapa teori modern memberi kotribusi pada pemahaman yang
paling serius teori-teori ini adalah orientasi materialistik murninya. Semua teori ini
memiliki asumsi sama bahwa pada dasarnya manusia melupakan makhluk materialistik
dan sangat bermotivasi oleh mbalan‟ materialistik dan tempora. Teori-teori ini
mengabaikan aktualitas dimensi spiritual, moral atau mental fisik motivasi. Dalam
pandangan yang memiliki kekuragan serius ini teori motivasi modern cenderung
20
memadai, terutama dari sudut pandang Islam. Dalam hal ini, tugas utama
dan Sunnah. Model ini akan berfungsi sebagai bingkai kerja dasar bagi
kerja atau garis petunjuk bagi riset selanjutnya dan memfasilitasi usaha
ditentukan oleh niat, gerak dan motivasi dalam diri. Nabi Muhammad
mendapat dukungan sosial dan individu itu sendiri. Dukungan sosial ini
21
dapat berupa penghargaan masyarakat terhadap aktivitas kerja yang
ditekuni.
a) Dimensi Fisikologis
b) Dimensi Psikologis
22
c) Dimensi Ikatan Sosial dan Kelompok
lakukan.10
23
kemampuan. Sedangkan faktor-faktor yang tergolong pada organisasi
achievement.
5. Budaya Kerja
jamak dari budhi yang artinya akal atau segala sesuatu yang berkaitan
dengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mental. 11 Budaya adalah segala
24
ketepatan waktu, kemudian diikuti oleh para sahabat beliau. Akhirnya,
dan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepadanya seperti daya cipta, akal,
bentuk ibadah ataupun amal shaleh. Budaya kerja bagi umat Islam dalam
budaya asing karena diyakini begitu maju dan berkembang. Budaya asing
budaya asing, padahal hal itu adalah bagian dari ajaran Islam.14
yang tercermin antara lain: kerja keras, ulet, disiplin, produktif, tanggung
25
jawab, motivasi, manfaat, kreatif, dinamik, konsekuen, konsisten,
responsive, mandiri, makin lebih baik, dan lain-lain. Dimensi budaya kerja
semua karyawan dan semua pihak yang dilandasi sikap saling percaya
kokoh sampai goyah, maka sikap dapat diukur dengan skala positif, ragu-
kerja. Misalnya, bertolak dari anggapan dasar bahwa kerja itu adalah
26
bersangkutan: kerja dipandang (disikapi) sebagai siksaan. Sikap adalah
halnya jika kerja dianggap sebagai gengsi, dari sini timbul sikap
memilih-milih pekerjaan.
Bagi orang yang memandang kerja sebagai gengsi, ada kerja yang
terhormat dan ada kerja yang hina. Sikap terhadap nilai kerja bisa
kognitif, maka sikap terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh dan karena itu
ruang kognitif manusia, dan pada gilirannya hal ini memperluas alternatif
pekerjaan, tetapi dimasa krisis orang melakukan apa saja untuk bisa
bertahan hidup. Siakp juga bisa berubah dari positif (menerima), ragu-
27
dan produktif. Lingkungan kerja dalam arti fisik dibangun berdasarkan
simbol bahasa (bahasa isyarat, bahasa tutur, bahasa tubuh, dan ucapan
manusia dalam wujud raga. Tetapi sebagian budaya kerja berbentuk raga,
28
lebih jika tidak di rawat, jarang dikunjungi orang, atau dianggap
durhaka. Hal ini terjadi karena ada yang tidak beres sejak dari
8. Pengertian Produktivitas
hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari
ini.
29
manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada
9. Tipe Produktivitas
30
merupakan komponen biaya terbesar. Ukuran tersebut memberikan
diboroskan.
ditimbulkan oleh sistem produksi atau jasa dan masukan yang disediakan
produksi berbagai barang dan jasa. Produktivitas juga dapat dilihat dari
kualitas barang dan jasa yang dihasilkan dan jumlah sumber daya yang
31
meningkatnya prodiktivitas tenaga kerja, tetapi produktivitas kapital akan
satuan ukuran yang cocok untuk organisasi yang besar dan kompleks20.
yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain
32
rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang
Hal ini berakibatkan pada setiap usaha usaha penduduk yang hanya
33
peroleh. Lemahnya pendidikan karyawan pemanen dan pemupuk
modal pinjaman.
d) Faktor pengalaman
34
dalam berusahatani berpengaruh pula dalam menerima inovasi dari
dibudidayakan.21
adalah22:
35
B. Penelitian Terdahulu
penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-
ini dapat dilihat dari F hitung sebesar 50,439 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,000 < 0,050). 23Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian yang akan saya lakukan terletak pada variabel
kerja.
36
karyawan “Disperindag” Kota Semarang. Analisis yang digunakan yaitu uji
validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis dan analisis regresi linier berganda.
terhadap motivasi kerja karyawan. Dengan nilai t hitung sebesar 4,003 (lebih
besar dari tabel 1,663) dan nilai signifikan sebesar 0,000 dengan
hitung sebesar 2,368 (lebih besar dari tabel 0,021) dan nilai siginifikan
sebesar 0,05 (lebih kecil dari 0,05). Secara simultan motivsi kerja dan
karyawan dengan nilai fhitung 21,726 (lebih besar dari 0.05), maka diperoleh
37
lingkunga kerja. Persamaan dari penelitian ini, kedua penelitian sama-sama
Tbk. Cabang Makassar tahun 2012, ditinjau dari aspek motivasi eksternal dan
iternal. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
signifikan terhadap produktivitas karyawan PT. Telkom Tbk tahun 2012. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji F dengan taraf signifikan dibawah 0,05.
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t, variabel independen secara parsial
adalah motivasi eksternal. Hal ini dibuktikan oleh koefisien Beta dari
yaitu sebesar 0,522.25 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
38
sebagai (X2). Persamaan dari penelitian ini, kedua penelitian sama-sama
Penelitian dari Dwija Putri, Edi Sujana, Nyoman Ari Surya Darmawan
0,279. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan
karena thitung > ttabel yaitu 2,309 >1,666 dengan koefisien determinasi 17,00%.
39
bagian account officer pada bank swasta di Singaraja karena thitung > ttabel yaitu
ini adalah karyawan bagian produksi CV. Bening Natural. Data diambil
pada taraf kesalahan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi
penelitian yang akan saya lakukan terletak pada variabel independen (X2)
40
0,00; < 0,05), pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja (P= 0,01; < 0,05), pengaruh budaya
terhadap kepuasan kerja (P= 0,612, > 0,05), pengaruh budaya organisasi
yang akan saya lakukan terletak pada variabel independen (X1) menggunakan
budaya kerja dan (X3) dimana menggunakan kepuasan kerja. Persamaan dari
kerja.
41
C. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
H3
Keterangan
:
42
1. Pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap variabel produktivitas kinerja
(Y) didukung oleh teori yang dikemukakan Stephen dan Timothy 29, Muchdarsyah30,
Yeremias31, serta dalam kajian penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Frana32,
Lucky33, Ibriati34.
2. Pengaruh variabel budaya kerja (X2) terhadap variabel produktivitas kinerja (Y)
didukung oleh teori yang dikemukakan Wibowo35, serta dalam kajian penelitian
3. Pengaruh variabel motivasi (X1) dan budaya kerja (X2) terhadap variabel
produktivitas kinerja (Y) didukung oleh penelitian terhadulu yang dilakukan oleh
Dewi37.
1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
2
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. 2015. Organizational Behavior. Edisi 16. Jakarta.
Salemba Empat