Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M.Pd.

Oleh:
Lidya Cindy Lestari (1901080016)
Kelas B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING” ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Biologi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat
bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Nasrul Hakim, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Biologi di Institut Agama Islam Negeri Metro, yang telah memberi bantuan,
masukan, dan dukungan terkait penyusunan makalah ini,
2. Orang tua penyusun makalah yang telah memberi dorongan serta motivasi
dalam penyelesaian makalah ini,
3. Serta rekan-rekan yang telah mendukung penyusunan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah penulis dimasa yang akan datang. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih sebanyak-banyaknya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Metro, 8 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping...................................4
B. Prinsip dan Ciri Model Pembelajaran Mind Mapping..........................6
C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Mind Mapping......................7
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping........7
1. Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping...............................8
2. Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping............................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan untuk membantu siswa
memperoleh sebuah pengetahuan, yang telah dirancang sedemikian rupa
untuk mendukung dan mempengaruhi proses belajar. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan maka perlu adanya perubahan untuk
menciptakan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan agar siswa tidak
mudah bosan, yaitu dengan merubah metode pembelajaran yang tepat.
Sebagian besar, di berbagai sekolah masih menggunakan metode ceramah.
Pembelajaran dengan metode ceramah siswa hanya menerima informasi yang
diberikan oleh guru sedangkan tidak semua siswa dapat menerima pelajaran
hanya dengan mendengar. Pada metode ceramah guru sebagai pusat pemberi
materi dan penentu pembelajaran, sehingga metode yang digunakan monoton
dan siswa mudah bosan dimana guru lebih aktif dibandingkan siswanya
hanya mendengarkan materi yang disampaikan (Hayati, 2013).
Menurut Warsita (2008) menyatakan, pembelajaran merupakan
interaksi antar individu yang memberikan pengalaman dari situasi yang nyata.
Pada kenyataannya, proses pembelajaran saat ini hanya mengembangkan dan
menguji daya ingat siswa sehingga kemampuan berfikir siswa kurang dan
mengakibatkan siswa terhambat. Biasanya siswa yang hanya menggunakan
ingatannya dalam proses belajar cenderung mudah lupa, karena dalam
pembelajaran siswa hanya mengingat tanpa melakukan sebuah kegiatan untuk
memahami sebuah materi yang diajarkan. Untuk itu perlu adanya perubahan
metode ceramah ke pembelajaran kooperatif.
Suprijono (2012) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah. Pembelajaran ini
menggambarkan keseluruhan proses sosial dalam belajar dan mencakup
pengertian kolaboratif. Pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan
pembelajaran yang efektif yaitu memudahkan siswa untuk belajar sesuatu
yang bermanfaat, serta siswa memperoleh pengetahuan, nilai dan

1
keterampilan yang dapat diakui oleh pihak yang berkompeten. Pembelajaran
kooperatif (Cooperative learning) adalah model pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran
kooperatif siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan belajar yang berlangsung
(Sugiyanto, 2010).
Menurut Mulyasa (2008), guru harus memahami kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Hal ini tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang menuntut kemandirian guru memahami karakteristik siswa.
Sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh
siswa. “Kemampuan siswa yang harus dipahami dan dipertimbangkan, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan kogniitf, tingkat kecerdasan, kreativitas,
serta kondisi fisik”. Untuk mewujudkannya guru dapat melakukan banyak
hal, salah satunya adalah pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
Peta pikir (Mind Map) adalah alternatif yang diharapkan dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pembelajaran
menggunakan peta pikiran merupakan salah satu metode yang dapat dijadikan
alternatif guru untuk mengajar. Peta pikiran adalah metode yang baik bagi
ingatan yang memudahkan siswa dapat mengingat banyak informasi karena
dengan peta pikiran siswa cukup mengingat ide atau gagasan baru yang
kreatif untuk dapat merangsang ingatan dengan mudah. (Buzan, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran mind mapping?
2. Bagaimana prinsip dan ciri model pembelajaran mind mapping?
3. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran mind mapping?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran mind mapping?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran mind mapping.
2. Untuk mengetahui prinsip dan ciri model pembelajaran mind mapping.

2
3. Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran mind mapping.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran mind
mapping.
5.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping


Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan
catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti
dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan,
membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan kuliah,
rapat, debat dan wawancara. (Svantesson, 2004: 1)
Peta Pikiran atau Mind Map adalah teknik pencatatan yang
dikembangkan pada 1970-an oleh Tony Buzan. Dasar dari metode ini adalah
mengembangkan kemampuan berpikir dengan cara kerja otak yang
sebenarnya. Pada dasarnya manusia itu kreatif. Kekreatifan yang dimaksud
terlihat ketika seseorang sedang menyelesaikan masalah. Ketika
menyelesaikan sebuah masalah, kekreatifan yang muncul akan menonjol
dalam imajinasi, perilaku dan produktivitas. Kekreatifan adalah sebuah
tuntutan di era baru ini. Kreatifitas akan membuat seseorang menghasilkan
kesuksesan yang tidak akan terbatas.
Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara
kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan
lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada mengunakan tekhnik
pencatatan tradisional. Dengan semakin seringnya siswa membuat mind
mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki sebuah ide
atau kata sentral, dan ada lima sampai sepuluh ide lain yang keluar dari ide
sentral tersebut.
Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide
terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.
Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan yang saling
berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan perincian menjadi
cabang-cabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan namaRadian Thinking.
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi lebih

4
jelas, dan mempelajari bidang studi lebih bermakna. Para siswa cenderung
lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk
huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang
berbeda disetiap catatan pribadi. Dibandingkan dengan membaca buku teks
yang akan merasa lebih kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.
Mind mapping merupakan tekhnik penyusunan catatan demi
membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya,
menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah
memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi
dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik yang paling baik dalam
membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik
grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk
menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. Dengan
metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%
(Buzan, 2012: 9).
Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal
ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam
diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika
berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan
peta pikiran. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana
yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses
pembuatan mind mapping.
Mind mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan
menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara
kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind mapping ini didasarkan
pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah diingat karena
mengikuti pola pemikiran otak. Semua mind map mempunyai kesamaan.
Semuanya menggunakan warna, semuanya memiliki struktur alami yang
memancar dari pusat, semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata
dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana,
mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar
informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat

5
teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak
dalam melakukan berbagai hal (Buzan, 2013: 6).
Pembelajaran menggunakan mind map terkesan lebih efektif dan
efisisien karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara kerja
dasar otak yaitu tidak tersusun sistematis namun lebih pada bercabang-cabang
seperti pohon, pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa
yang pernah dipelajari, dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru
karena siswa dan guru akan terangsang untuk mebuat gambar-gambar atau
warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik, mempertajam daya
analisa dan logika siswa karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku
sampai habis kemudian menghapalnya, namun lebih kepada pemahaman dan
kreatifitas untuk dapat menghubungkan topik umum dengan sub-sub topik
bahasan.

B. Prinsip dan Ciri Model Pembelajaran Mind Mapping


Pembelajaran Mind mapping menggunakan teknik penyaluran
gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan
menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind
mapping ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah
diingat karena mengikuti pola pemikiran otak.
Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan
warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat.
Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang
sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan
sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang
panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan
mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam
melakukan berbagai hal.(Buzan, 2005:6)
Rose dan Malcolm menambahkan strategi visual ini mempunyai
beberapa ciri, di antaranya sebagai berikut:

6
1. Mengingat orang melalui penglihatan, mengingat kata-kata dengan melihat
tetapi perlu waktu yang lebih lama untuk mengingat susunan atau urutan
abjad jika tidak disebutkan awalnya.
2. Jika memberi atau menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta/
gambar.
3. Aktifitas reatif : menulis, menggambar, melukis merancang.
4. Mempunyai ingatan visual yang bagus, dimana ketika kita ingat saat
meninggalkan sesuatu dalam beberapa hari yang lalu.
Menurut Buzan, teknik pembuatan catatan dan pengelompokan
pikiran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh otak yang harus
menyertakan tidak hanya kata-kata, angka, rangkaian dan juga garis-garis
tetapi juga dengan warna, gambar-gambar, dimensi, simbol-simbol itulah peta
pikiran atau mind mapping.

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Mind Mapping


Langkah-langkah pembelajaran dengan model mind mapping, yaitu sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 2-3 orang untuk
membuat mind map.
3. Guru menjelaskan cara membuat mind map.
4. Guru meminta siswa membaca materi lalu mendiskusikannya dengan
teman sekelompok sebelum membuat mind map.
5. Tiap kelompok membuat mind map.
6. Tiap kelompok menunjukkan hasil mind map dan menjelaskan kepada
teman sekelasnya.
7. Guru membandingkan mind map hasil kerja kelompok dengan mind map
yang sudah dibuat guru sebelumnya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping


Model pembelajaran mind mapping memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan, di antaranya yaitu sebagai berikut:

7
1. Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping
Kelebihan dari model pembelajaran mind mapping yakni siswa
dapat mengemukakan pendapat secara bebas. Mind mapping merupakan
teknik belajar dengan cara membuat catatan kreatif sendiri-sendiri oleh
siswa, sehingga ia dapat menuangkan ide-idenya secara bebas, atau dapat
mencatat materi-materi yang diberikan guru dengan menggunakan
bahasanya sendiri.
Kelebihan lainnya yakni catatan lebih fokus kepada inti materi.
Dalam membuat peta pikiran, tidak semua materi yang diberikan guru
akan dicatat oleh siswa, melainkan hanya inti-inti atau bagian-bagian
penting saja dari materi itu.
Selain itu, melalui mind map materi yang banyak dapat disajikan
hanya pada satu lembar kertas, sehingga pengkajian ulang materi menjadi
lebih cepat dan mudah.
Faiq (2013) menyebutkan beberapa kelebihan model pembelajaran
mind mapping antara lain:
a. Meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok.
Mind mapping memungkinkan siswa menuangkan seluruh ide
gagasannya dalam bentuk visualisasi kreatif. Bila siswa menggunakan
mind map (peta pikiran) dalam mencatat informasi pembelajaran yang
diterima, tentu akan menjadikan mereka lebih kreatif. Penggunaan
simbol, gambar, pemilihan kata kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis
pada mind map dapat merangsang pola pikir kreatif.
b. Memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat.
Catatan yang dibuat dalam bentuk mind map dapat dengan
mudah dipahami orang lain, apalagi oleh pembuatnya sendiri.
c. Memudahkan siswa mengingat.
Catatan khas yang dibuat dengan mind map sifatnya spesifik dan
bermakna khusus bagi setiap siswa yang membuatnya. Mind mapping
mencatat hal-hal yang penting saja dalam bentuk kata kunci-kata kunci
pada selembar kertas dengan berbagai warna dan gambar, sehingga
memudahkan siswa mengingat dan mempelajari suatu hal dengan

8
melihat hubungan yang terbentuk dari kata kunci, warna, dan gambar
yang ada.
d. Memusatkan perhatian siswa.
Selama proses pembuatan mind map perhatian siswa akan
terpusat untuk memahami dan memaknai informasi yang diterima,
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif.
e. Menyenangkan bagi siswa.
Mind map menggunakan komponen warna, gambar, simbol, dan
garis lengkung. Hal ini tentu menyenangkan bagi siswa. Kegiatan yang
menyenangkan selanjutnya akan menimbulkan suasana yang positif
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
f. Mengaktifkan seluruh bagian otak.
Selama membuat mind map kedua otak akan dimaksimalkan
penggunaannya. Siswa tidak hanya menggunakan belahan otak kiri
terkait pemikiran logis, tetapi mereka juga dapat menggunakan belahan
otak kanan dengan mencetuskan perasaan dan emosi mereka dalam
bentuk warna dan simbol-simbol tertentu selama membuat mind map
(peta pikiran).

2. Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping


Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran mind
mapping juga memiliki kekurangan. Menurut Faiq 2013, kekurangan
tersebut yaitu:
a. Memerlukan banyak alat tulis misalnya spidol warna-warni.
Mind map yang baik memerlukan banyak alat tulis, agar simbol-
simbol, gambar-gambar, garis-garis dan kata-kata yang dicantumkan
dalam mind map menjadi menarik.
b. Memerlukan latihan sehingga siswa terbiasa dan mahir.
Biasanya siswa akan ragu-ragu untuk menulis dan menggambar.
Dorongan dari guru diperlukan sehingga mereka akan lebih berani,
kreatif dan aktif.

9
c. Memerlukan waktu kreatif lama.
Memerlukan waktu kreatif lama dari teknik mencatat biasa bila
siswa masih dalam tahap pemula, tetapi justru dapat menjadi teknik
mencatat yang cepat jika mereka sudah terbiasa dan mahir membuat
mind map.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mind mapping (peta pikiran) adalah suatu teknik pembuatan catatan
yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan
perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur,
pengumpulan ide-ide..
Pembelajaran Mind mapping menggunakan teknik penyaluran
gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan
menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind
map memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, menggunakan garis
lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan
yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model mind mapping, yaitu
guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru membentuk
kelompok, guru menjelaskan cara membuat mind map, guru meminta siswa
membaca materi lalu mendiskusikannya, tiap kelompok membuat mind map,
tiap kelompok menunjukkan hasil mind map dan menjelaskan kepada teman
sekelasnya, dan tahap akhir guru membandingkan mind map hasil kerja
kelompok dengan mind map yang sudah dibuat guru sebelumnya.
Kelebihan model pembelajaran mind mapping di antaranya yaitu
siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas, catatan lebih fokus
kepada inti materi, pengkajian ulang materi menjadi lebih cepat dan mudah,
meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok,
memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat,
memudahkan siswa mengingat, memusatkan perhatian siswa, menyenangkan
bagi siswa, dan mengaktifkan seluruh bagian otak.
Sedangkan kekurangan model pembelajaran mind mapping yaitu
memerlukan banyak alat tulis, memerlukan latihan sehingga siswa terbiasa
dan mahir, dan memerlukan waktu kreatif lama.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta: Gramedia.


Buzan, Tony dan Barry. 2008. Memahami Peta Pikiran. Bandung: Interaksara.
Putri, Lukita Octavia Lukman. 2016. Mind Map Sebagai Model Pembelajaran
Menilai Penguasaan Konsep dan Alat Evaluasi Menilai Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek, ISSN:
2557-533X: 629.
Syam, Natriani, Ramlah. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping
dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SDN 54 Kota Parepare. Jurnal
Publikasi Pendidikan, 5 (3): 185.

12

Anda mungkin juga menyukai