Anda di halaman 1dari 20

“KONSEP PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT”

DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. YUSUF SABILU, M.SI

OLEH :
FEBRIANI AMIN
J1A120

KELAS C
KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah “Konsep Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen saya bidang
studi Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang konsep dari pengembangan dan pengorganisasian masyarakat bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Yusuf Sabilu selaku dosen Pengembangan dan
Pengorganisasian Masyarakat, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akansaya nantikan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Kendari, 22 Maret 2021

Febriani Amin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Pengembangan Masyarakat..................................................................................................3
B. Pengorganisasian Masyarakat..............................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang, oleh sebab itu kesehatan, baik

individu, kelompok maupun masyarakat merupakan asset yang harus di jaga, dilindungi bahkan

harus ditingkatkan.

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or

comunity development (COCD)  merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau

pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan

utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.Sebagai suatu kegiatan

kolektif,  PPM  melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga

donor, serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan,

samapai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut. Pengembangan masyarakat secara lugas

dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui

pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat dan pengorganisasian

masyarakat

Dari devinisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pengembangan masyarakat, yaitu

pengembangan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat dan mengorganisir

masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti

kemampuan untuk berusaha, mencari informasi, bertani dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan

atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh individu/masyarakat.

Perilaku yang yang perlu di ubah adalah perilaku yang tentunya merugikan individu atau

msyarakat itu sendiri yang akan menghambat peningkatan kesejahteraannya. Contoh yang yang

sering kita temui dalam seperti ibu hamil tidak boleh makan telur, anak tidak perlu sekolah,

membicarakan rencana pembangunan desa hanya kaum laki-laki saja, dan lain sebagainya.

1
Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk

saling mengatur dalam mengelolah kegiatan atau program yang mereka kembangkan, disini

masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi,

merencanakan kegiatan dan lain-lain. Lembaga-lembaga yang ada sebaiknya perlu dilibatkan

karena lembaga inilah yang sudah mapan, tinggal meningkatkan kemampuannya saja.

B. Rumusan Masalah

Adapun tujuan dari makalah pengembangan dan pengorganisasian masyarakat adalah

1. Apa itu pengembangan masyarakat?

2. Bagaimana tujuan serta prinsip pengembangan masyarakat?

3. Bagaimana manajemen pengembangan masyarakat?

4. Apa itu pengorganisasian masyarakat?

5. Bagaiamana tujuan serta aspek dalam pengorganisasian masyarakat?

6. Bagaimana langkah-langkah pengorganisasian masyarakat?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisipengembangan masyarakat

2. Memahami tujuan serta prinsip pengembangan masyarakat

3. Mengetahi manajemen pengembangan masyarakat

4. Mengetahui definisi pengorganisasian masyarakat

5. Memahami tujuan serta aspek dalam pengorganisasian masyarakat

6. Mengetahui langkah-langkah dalam pengorganisasian masyarakat

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan Informasi dan memperluas cakrawala berpikir

khususnya tentang pengembangan dan pengorganisasian Masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Masyarakat
1. Definisi Pengembangan Masyarakat

3
Pengembangan masyarakat merupakan upaya mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan
saling menghargai. Selain itu pengembangan masyarakat juga diartikan sebagai komitmen
dalam memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga masyarakat memiliki berbagai
pilihan nyata menyangkut masa depan mereka. Menurut Gordon G. Darkenwald dan Sharan
B. Meriam, pengembangan masyarakat berintikan kegiatan sosial yang difokuskan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial. Dalam pengembangan masyarakat, batasan anatara
belajar dan bekerja sangat tipis, karena keduanya berjalan secara terpadu. Sedangkan menurut
Twelvetrees pengembangan masyarakat adalah “the process of assisting ordinary people to
improve their own communities by undertaking collective actions.” Artinya upaya untuk
membantu orang-orang dalam meningkatkan kelompok mereka sendiri dengan cara
melakukan usaha bersama-sama.
Maka dari itu, pengembangan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk
memungkinkan individu maupun kelompok masyarakat untuk dapat memecahkan masalah-
masalah sosial serta memiliki pilihan nyata yang menyangkut masa depannya sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidupnya.
Adapun definisi ahli terkait dengan pengertian pengembangan masyarakat menurut para
ahli, antara lain sebagai berikut;
1. Robinson
Pengembangan masyarakat adalah suatu proses yang dilakukan secara pribadi dan sosial
untuk senantiasa berkaitan dengan pembebasan kemampuan, kreatifitas, kebebasan
bertindak, dan kemampuan pribadi. Pengembangan ini salah satu upaya untuk
pemberdayaan masyarakat.
2. Payne
Pengembangan masyarakat adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu klien
mendapatkan daya, kekuatan, dan kemampuan. Hal tersebut untuk mengambil keputusan
dan bentuk tindakan sosial yang akan dilakukan dan berhubungan dengan
klien.Pengembangan ini juga dilakukan untuk mengurangi segala kendala secara pribadi
atau sosial dalam melakukan tindakan. Keberhasilan secara kolektif merupakan tujuan
utama yang berdasarkan kemampuan dari masyarakat.
3. Bhattacarya
Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan manusia yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya

4
terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu
membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
4. Betten
Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat jelata dimana
keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama.
5. Yayasan Indonesia Sejahtera
Pengembangan Masyarakat adalah usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan
pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua
kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat
untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang
lebih baik.[2]
6. Com.Dev. Handbook
Pengembangan Masyarakat adalah evolusi terencana dari aspek ekonomi, sosial,
lingkungan dan budaya yang ada dalam masyarakat. Dia adalah sebuah proses dimana
anggota masyarakat melakukan aksi bersama dan menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi bersama
7. Sudjana
Pengembangan Masyarakat mengandung arti sebagai upaya yang terencana dan
sistematis yang dilakukan oleh, untuk dan dalam masyarakat guna meningkatkan kualitas
hidup penduduk dalam semua aspek kehidupannya dalam suatu kesatuan wilayah. Upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan dalam suatu kesatuan wilayah ini
mengandung makna bahwa pengembangan masyarakat dilaksanakan dengan berwawasan
lingkungan, sumberdaya manusia, sosial maupun budaya, sehingga terwujudnya
pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Jadi, pengembangan masyarakat merupakan sebuah proses peningkatan kualitas hidup
melalui individu, keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan kekuasaan diri dalam
pengembangan potensi dan skil, wawasan dan sumber  daya yang ada untuk membuat
keputusan dan mengambil tindakan mengenai kesejahteraan mereka sendiri.

2. Tujuan Pengembangan Masyarakat


Tujuan umum pengembangan masyarakat dapat menentukan proses dan orientasi pengambilan
keputusan keberlanjutan kegiatan pengembangan masyarakat. Beberapa tujuan umum dari
pengembangan masyarakat yaitu:

5
a. Mengentaskan masyarakat dari kemiskinan kultural, kemiskinan absolut.
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang lebih berkeadilan.
c. Mengembangakan kemandirian dan keswadayaan masyarakat yang lemah dan tak berdaya
d. Meningkatkan status kesehatan masyarakat secara merata
e. Meningkatkan kesempatan wajib belajar sembilan tahun bahkan dua belas tahun bagi
setiap anggota masyarakat di desa maupun kota
f. Melepaskan masyarakat dari belenggu ketunaan, keterbelakangan, ketertinggalan,
ketidakberayaan, keterisoliran, ketergantungan dan kemerosotan moral.
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
h. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
i. Meningkatkan kemauan dan kemampuan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan
usaha produktif kreatif berbasis sumber daya lokal.
j. Mengurangi dan menghilangkan berbagai bentuk kecemasan sekaligus kekhawatiran
warga yang rentan terkena ancaman kerawanan pangan dan kegagalan panen.
k. Menguatkan daya saing masyarakat di pasar lokal, regional, nasional bahkan internasional
yang kompetitif.
l. Mengurangi angka pengangguran
m. Meningkatkan jaminan perlindungan hukum bagi warga grass roots.
n. Meningkatkan jaminan sosial bagi warga miskin dan korban bencana alam
o. Meningkatkan peluang kerja produktif berbasis ekonomi kerakyatan.
p. Mengembangkan fungsi kelembagaan lokal untuk pemberdayaan warga grass roots.
q. Membangun masyarakat kreatif dan komunikatif dalam mengakses ragam informasi
pembangunan inovatif.
r. Menguatkan kesadaran masyarakat agar tidak bergantung pada pihak donor atau pemberi
dana bantuan.

3. Prinsip Pengembangan Masyarakat


Secara garis besar terdapat empat prinsip pengembangan masyarakat yaitu :
a. Pengembangan masyarakat menolak pandangan yang tidak memihak pada sebuah
kepentingan (disinterest). Pada prinsip ini pengembangan masyarakat berupaya untuk
menampakkan nilainilai dan mengartikulasikannya secara jelas. Pada prinsip ini
pengembangan masyarakat berkomitmen pada masyarakat miskin dan keadilan sosial, hak
asasi manusia dan kewarganegaraan, pemberdayaan dan penentuan diri sendiri, tindakan
kolektif dan keanekaragaman.

6
b. Mengubah dan terlibat dalam konflik. Pengembangan masyarakat bertujuan untuk
mengubah struktur yang diskriminatif, memaksa dan menindas di masyarakat. Untuk
mencapai tujuan ini pengembangan masyarakat membangkitkan, menghadirkan informasi
yang tidak menyenangkan dan kadang-kadang mengganggu. Di sini pengembangan
masyarakat melengkapikegiatannya dengan gerakan sosial yang baru seperti hak asasi
manusia dan gerakan perdamaian.
c. Membebaskan, membuka masyarakat dan menciptakan demokrasi partisipatori.
Pembebasan atau liberasi adalah reaksi penentangan terhadap bentuk-bentuk kekuasaan,
perbudakan dan penindasan. Pembebasan menuntut pemberdayaan dan otonomi.
Pembebasan melibatkan perjuangan menentang dan membebaskan dari orang-orang,
idiologi, dan struktur yang sangat berkuasa.
d. Kemampuan mengakses terhadap program-program pelayanan kemasyarakatan.
Pengembangan masyarakat menempatkan program-programnya dilokasi yang strategis
dapat diakses oleh masyarakat. Lingkungan fisik yang dicipatakan melelui pengembangan
masyarakat memiliki suasana yang bersahabat dan informal, bukan suasana birokratis,
formal dan tertekan.

4. Manajemen Pengembangan Masyarakat


Manajemen Pengembangan Masyarakat Program-program pengembangan masyarakat
secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lapis bawah.
Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam beberapa tahapan mulai dari
perencanaan, pengkoordinasian dan pengembangan berbagai langkah penanganan program
kemasyarakatan. Program pengembangan masyarakat umumnyamenekankan penerapan
community-based management (CBM). Yaitu pendekatan pengelolaan program yang
menjadikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya. CBM diartikan
sebagai suatu strategi untuk mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat pada manusia,
pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan di
suatu daerah berada di tangan organisasi-organisasi dalam masyarakat di daerah tersebut.
Masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan
terhadap sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan kebutuhan,
tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai kesejahteraan yang diimpikan.
Kebanyakan pekerja sosial menyusun kegiatan pengembangan masyarakat melalui beberapa
langkah secara bertahap sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran
kegiatan.Ada enam tahap dalam melakukan perencanaan program diantaranya yaitu :

7
Pertama, tahap problem posing (pemaparan masalah) yang dilkukan aktivis dengan
mengelompokkan dan menentukan masalah-masalah serta persoalan-persoalan yang dihadapi
masyarakat dari kelompok sasaran. Masyarakat pada umumnya menyadari permasalahan yang
dihadapi. Namun, hal itu tidak diungkapkan. Peran pekerja sosial dalam tahapan ini adalah
memberi penjelasan, informasi dan memfasilitasi kegiatan musyawarah atau diskusi diantara
warga dari kelompok sasaran.
Kedua, tahap problem analysis (analisis masalah).Tahap ini pekerja sosial
mengumpulkan informasi mulai dari jenis, ukuran, dan ruang lingkupan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi warga dan menjadikan informasi tersebut dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
Ketiga, tahap penentuan tujuan (aims) dan sasaran (objectives). Tujuan menunjuk pada
visi, tujuan jangka panjang, dan statement tentang petunjuk umum. Contoh visi pengembangan
masyarakat yang dirumuskan oleh pekerja sosial adalah pembentukan masyarakat dimana
seluruh warganya terlibat secara aktif dalam program untuk mempertahankan sistem
lingkungan dan membuat faktor sosial, ekonomi dan politik yang ada dapat menjamin
persamaan secara maksimal dikalangan warga untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dasar
dan pelayanan. Sementara sasaran lebih bersifat khusus dibandingkan tujuan. Pekerja sosial
menetapkan apa yang menjadi kepercayaan dan apa yang akan dicapai kemudian menyusun
proses dan tugas-tugas khusus. Sasaran yang ditetapkan terdiri atas kegiatankegiatan yang
dapat di identifikasi, dianalisis dan dapat diungkapkan secara jelas kepada warga. Sasaran
mungkin berjangka panjang, menengah dan pendek. Sasaran jangka panjang secara umum
menuntut sejumlah strategi berbeda-beda dan sering disusun dalam berbagai tahap. Sasaran
jangka menengah dan pendek berskala lebih kecil lagi.untuk mamahami tujuan dan sasaran
jangka panjang, menengah dan pendek dipahami dari sesuatu yang luas ke spesifik, dari yang
abstrak ke kongkrit.
Keempat, tahap action plans (perencanaan tindakan). Tahap ini dilakukan oleh pekerja
sosial dengan kegiatan perencanaan berbagai aksi untuk mencapai tujuan. Dalam
merencanakan aksi, pekerja sosial memerhatikan tenaga kerja, peralatan, jaringan sosial, dana,
tempat, informasi, waktu tersedia, faktor-faktor penghambat, faktor-faktor pendukung,
permasalahan-permasalahan stakeholder, tugas-tugas nyata yang dilakukan, pihak-pihak
berpengarauh secara signifikan terhadap hasil, pemein-pemain kunci baik secara individual
dan kelompok, dilema atau kontradiksi atau ketegangan antara alat dengan tujuan dan hasil-
hasil yang mungkin dicapai.

8
Kelima, tahap pelaksanaan kegiatan. Tahap ini dilakukan oleh pekerja sosial dengan
mengimplementasikan langkah-langkah pengembangan masyarakat yang telah dirancang. Para
aktivis ketika berada dalam tahapan ini dituntut untuk memperhatikan konsekuensi yang
mungkin timbul sebagai akibat dari aksi yang dilakukan. Keenam, tahap evaluasi yang
dilakukan oleh pekerja sosial secara terus menerus, baik secara formal maupun semi formal
pada akhir proses pengembangan masyarakat maupun secara informal dalam setiap bulan,
mingguan, dan bahkan harian.

5. Strategi Pengembangan Masyarakat


Secara umum ada empat strategi pengembangan masyarakat yaitu :
a. The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan yang cepat dalam
nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk, produktivitas pertanian,
permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi dengan kemampuan konsumsi
masyarakat terutama di pedesaan.
b. The welfare strategy
Strategi kesejahteraan ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
disetai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
sikap ketergantungan kepada pemerintah.
c. The Responsitive
Strategy Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance) untuk
memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta sumber-sumber yang
sesuai bagi kebutuhan proses pembangunan.
d. The Intergrated or Holistic
Strategy Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi alternatif
terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh komponen dan unsur yang
28 dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan tujuan-tujuan yang menyangkut
kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat
dalam proses pembangunan masyarakat.

6. Fungsi Strategis Pengembangan Masyarakat


Pengembangan masyarakat mempunyai fungsi strategis selain mampu memunculkan
kesadaran juga potensial menguatkan kapasitas (capacity buliding) sehingga masyarakat

9
berdaya keluar dari jerat kondisi keertinggalan, keterbelakangan, kemerosotan moral,
ketunaan, kebodohan, ketakberdayaan dan kemiskinan. Bebrapa fungsi strategis dari
pengembangan masyarakat menurut Suharto yaitu :
a. Memberikan pelayanan sosial yang berbasis kepada masyarakat mulai dari pelayanan
preventif untuk anak-anak sampai pelayanan kuratif dan pengembangan untuk keluarga
yang berpendapatan rendah.
b. Menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerjasama,
mengidentifikasi kebutuhan berasama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
c. Memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang
disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh deskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku,
gender, jenis kelamin, usia dan kecacatan.
d. Menekankan pentingnya swadaya dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi
penanganan kemiskinan dan penindasan termasuk memfasilitasi partisipasi warga agar
aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat.
e. Meminimalisir kesenjangan dalam pemberian pelayanan, penghapusan deskriminasi dan
ketelantaran melalui stategi pemberdayaan masyarakat

B. Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yag sudah dikenal dan dipakai oleh para
pekerja social di amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya koordinatif memberikan
pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang baru dating. (Garvin dan cox)
Menurut “Ross Murray” pengorganisasian masyarakat adalah suata proses dimana
masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhandan menentukan prioritas dari
keutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembengkan keyakinan untuk berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sesuai denganskala prioritas berdasarkanatas sumber-sumber yang ada
dalam masyarakat sendiri maupun yang besar dari luar dengan usaha gotong royong.
Organisasi adalah perseutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk secara
bersama-sama mencapai tujuan yang di miliki. (Azrul Azwar, 1996).
Pengorganisasian adalah pengelompokan beerbagai kegiatan yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah di tetapkan  dapat
dicapai degan memuaskan.

10
2. Tujuan Pengorganisasian Masyarakat
Tujuan pokok pengorganisasian masyarakat adalah membentuk suatu
tatanan masyarakat yang beradab dan berperikemanusiaan (civil society) yang menjunjung
tinggi nilai-nilai demokratis, adil, terbuka, berkesejahteraan ekonomis, politik dan budaya.

3. Aspek-aspek Pengorganisasian Masyarakat


1) Proses
- Merupakan proses yang terjadisecara sadar, tetapi mungkin juga tidad disadari.
- Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan
- Dalam posesnya ditemukan unsur-unsur kesukarelaan, kesukarelaan timbul karena
adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau
prakarsa untuk mengatasinya.
- Kesukarelaan yang terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebuthan
kelompok atau masyarakat
- Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yangdihadapibisanya ditemukanpada
segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat
untuk mengatasinya
- Selajutnya menginstruksikan kepada masyarakat untuk bersama mengatasinya
2) Masyarakat
Masayarakat biasanya di artikan sebagai :
- Kelompok besar yang mempunyai batas-batas geografis : desa, kecamatan,
kabupaten, dsb.
- Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok
yang leih besar
- Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok
yang lebih besar
- Kelopok yang secara bersama-samamencoba mengatasi masalah danmemenuhi
kebutuhannya
3) Berfungsinya masyarakat
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-lakah sebagai
beriut :

11
- Menarik orang-orang yang mempunyai insiatif dan dapat bekerja, untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani maslah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
- Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan
masyarakat
- Melakukan upaya peyebaran rencana (kampanye) untuk mensukseskan rencana
tersebut.

4. Pendakatan dalam Pengorganisasian Masyarakat


Pada prinsipnya Pengorganisasian Masyarakat mempunyai orientasi kepada kegiatan tertentu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu menurut “Ross Murray” dalam
Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3 Pendekatan yang digunakan, yaitu :
1) Spesific Content Objective Approach
Pendekatan baik perseorangan, Lembaga swadaya atau Badan tertentu yang merasakan
adanya masalah kesehatan dan kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan kesehatan,
mengajukan suatu proposal / program kepada instansi yang berwenang untuk mengatasi
masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Contoh : Program
penanggulangan sampah.
2) General Content Objective Approach
Pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam
suatu wadah tertentu. Misalnya : Program Posyandu, yang melaksanakan 5 – 7 upaya
kesehatan yang dijalankan sekaligus.
3) Process Objective Approach
Pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan oleh masyarakat
sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi masalah, analisa, menyusun
perencanaan penaggulangan masalah, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan penilaian dan
pengembangan kegiatan ; dimana masyarakat sendiri yang mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Yang dipentingkan dalam
pendekatan ini adalah Partisipasi masyarakat / Peran Serta Masyarakat dalam
Pengembangan Kegiatan.

5. Langkah- Langkah Pengorganisasian Masyarakat


Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam
Pengorganisasian Masyarakat adalah :

12
1) Persiapan sosial :
- Pengenalan Masyarakat
- Pengenalan Masalah
- Penyadaran Masyarakat
2) Pelaksanaan
3) Evaluasi
4) Perluasan

1) Persiapan Sosial
Tujuan persiapan kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan
dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus
dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program-program kesehatan yang akan
dilakukan. Sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal
- Tahap Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah-tengah masyarakat dengan hati
yang terbuka dan kemauan untuk mengenal masyarakat sebagaimana adanya, tanpa
disertai prasangka sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Tahap ini dapat dilakukan baik melalui Jalur Formal yaitu dengan
melalui sistem pemerintahan setempat seperti Pamong Desa atau Camat, dan dapat
juga dilakukan melalui Jalur Informal misalnya wawancara dengan To-Ma, seperti
Guru, Pemuka Agama, tokoh Pemuda,dll.
- Tahap Pengenalan Masalah
Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah –
masalah yang memang benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk dapat
mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh tersebut, diperlukan
interaksi dan interelasi dengan masyarakat setempat secara mendalam. Dalam tahap
ini mungkin akan banyak ditemukan masalah-masalah kesehatan masyarakat, oleh
karena itu harus disusun skala prioritas penanggulangan masalah. Beberapa
pertimbangan yang dapat digunakan untuk menyusun prioritas masalah adalah:
a. Beratnya MasalahYang perlu dipertimbangkan di dini adalah Seberapa jauh
masalah tersebut menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
b. Mudahnya MengatasiYang diperhatikan adalah kemudahannya dalam
menanggulangi masalah tersebut.

13
c. Pentingnya Masalah Bagi MasyarakatYang paling berperan di sini adalah
Subyektifitas masyarakat sendiri dan sangat dipengaruhi oleh kultur – budaya
setempat
d. Banyaknya Masyarakat yang Merasakan MasalahMisalnya perbaikan Gizi, akan
lebih mudah dilaksanakan di wilayah yang banyak balitanya.
- Tahap Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
a. Menyadari masalah – masalah kesehatan yang mereka hadapi
b. Secara sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
yang dihadapi,
c. Tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan
potensi dan sumber daya yang ada.
d. Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan
pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan
terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka Menyadarkan Masyarakat adalah :
 Lokakarya Mini Kesehatan,
 Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
 Rembuk Desa

2) Pelaksanaan
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau
MMD, maka langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah
- Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
- Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah,
- Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang tersedia di
masyarakat
- Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan
dalam penanggulangan masalah.

3) Evaluasi

14
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
- Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung. Disebut juga Penilaian Formatif =
Monitoring. Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan
sesuai dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun. Sehingga
dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai.
- Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan. Disebut juga Penilaian Sumatif =
Penilaian Akhir Program. Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari
kegiatan yang dilakukan. Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan
kesehatan telah tercapai atau belum.

4) Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
- Perluasan Kuantutatif.
Perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah
setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
- Perluasan Kualitatif.
Perluasan dengan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah
dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM) atau community organization
or comunity development (COCD)  merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan
atau pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang
tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.
Dari devinisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, yaitu pengembangan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku
masyarakat dan mengorganisir masyarakat.

B. Saran
Adapun saran dalam penulisan Makalah ini adalah bagi masyarakat agar dapat

mengembangakan potensi yang ada dalam masyarakat dan membentuk organisasi terstruktur

yang dapat meningkatkan peran serta masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hurairah, A., .2008.Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat;Model dan Strategi


Pembangunan Berbasis Kerakyatan.Bandung: Humaniora.

Notoatmodjo, 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.Jakarta.

Suharto, E. 2009. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat. Makalah ini disampaikan pada
Pemebekalan Mahasiswa Peserta KKN-Subang,STKS Bandung.

Moh Ali Aziz, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2009), hlm. 8-
9.

Dumasari, Dinamika Pengembangan Masyarakat Partisipatif, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2014),


hlm. 28-29.

Edi suhart o, Op. Cit., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm. 42-44.

Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2013), hlm. 4.

Edi Suharto, MembangunMasyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014)


hlm. 38.

17

Anda mungkin juga menyukai