Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama.

Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk


saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial merupakan
suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai
sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika
aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak
adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak
dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari
tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia
akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat
berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

B. Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian proses sosial dan interaksi sosial ?
2.    Apa tujuan proses sosial dan interaksi sosial ?
3.    Apa faktor-faktor  yang mendasari interaksi sosial ?
4.    Siapa yang menjadi agen sosialisasi?
5.    Apa syarat terjadinya interaksi sosial ?
6.    Apa bentuk-bentuk interaksi sosial ?

C. Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui pengertian proses sosial dan interaksi sosial.
2.    Untuk mengetahui proses sosial dan interaksi sosial.
3.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial.
4.    Untuk mengetahui siapa yang menjadi agen sosialisasi.
5.    Untuk mengetahui syarat terjadinya interaksi sosial.
6.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial


Proses sosial penting kita pelajari karena sesungguhnya perawat sangat terkait
dengan tugas dan kompetensinya yaitu, memberikan pendidikan, kesehatan kepada
kliennya, artinya pendidikan kesehatan disini adalah mensosialisasikan program
kesehatan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung kepada kliennya dalam
rangka meningkatkan status kesehatan kliennya maupun memandirikan kliennya
untuk dapat menolong dirinya sendiri sehingga mengurangi ketergantungan pada
orang lain.

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses
sosial dan interaksi sosial (Gunawan, 2010) :
1. Adham Nasution
Proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling
berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang
nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan
hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah
rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi
atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.

2. Abu Ahmadi
Proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati
apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep
interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik
antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan
yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.

3. Soerdjono Dirdjosisworo
Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
a) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek
kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
b) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam
kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam
kehidupan bersama.
Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal
balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
dengan kelompok-kelompok manusia.
4. Roucek dan Warren
Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut
menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu
proses timbal balik, yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak
lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.

5. Gillin dan Gillin


Proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.

6. Robert M.Z.
Mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem
sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu
tertentu.

B. Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1.    Terciptanya hubungan yang harmonis
2.    Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
3.    Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial
masyarakat)

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1. Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi
sosial meliputi hal-hal berikut :
a.    Dorongan untuk meneruskan keturunan
b.    Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c.    Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
d.    Dorongan untuk berkomunikasi

2. Faktor Eksternal
Terdiri dari :
a. Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik
sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.
Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
b. Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
c. Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak
hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi
juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
d. Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya,
wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
e. Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh
rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang
memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa.Contohnya : motivasi
dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
f. Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme
tubuh yang sangat dalam (intens).

D. Agen Sosialisasi
Menurut Fuller dan Yacobs (1973), ada 4 agen sosialisasi yaitu :
1. Keluarga
Bisa keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family)
misalnya selain kedua orang tuanya dimungkinkan kakak, nenek, paman, bibi,
atau pengasuhnya (pembantu Rumah Tangga, babysister, penitipan
anak/TPA).
2. Teman Bermain
Disini anak mendapatkan pengalaman bermain atau berinteraksi dengan
kelompok yang berusia sederajat dengannya. Pada tahap ini anak mempelajari
nilai-nilai keadilan, mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang
kedudukannya sederajat (game stage), dari teman bermainnya, atau bagaimana
seorang anak berupaya untuk dapat masuk kedalam kelompoknya.
3. Sekolah
Pendidikan formal mengajarkan peran-peran baru untuk persiapan dikemudian
hari, yaitu kemandirian, prestasi, universalisme (perlakuan yang sama), dan
spesifisitas (pada anak dapat terjadi kekurangan pada suatu pelajaran, tetapi
untuk pelajaran yang lain, anak tetap dihargai keberhasilannya). Sekolah harus
dapat mengembangkan peran-peran baru yang dapat membuat anak menjadi
lebih percaya diri.
4. Media massa
Berbagai tayangan di media massa elektronik telah mengubah perilaku
seseorang dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah televisi, internet
telah menjadi alat komunikasi dan informasi yang menguasai setiap kehidupan
umat manusia, sejak masa kanak-kanank hingga masa dewasa. Sehingga
media akan menjadi media yang efektif untuk merubah suatu pikiran maupun
perilaku masyarakat dalam waktu yang relatif singkat, terutama bila
dilingkungan keluarga maupun sekolah tidak ada model yang kuat sebagai
benteng pertahanan.

E. Syarat-syarat Interaksi Sosial


1. Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu
pihak dengan pihak yang lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat
terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara
misalnya : radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung
pengertian bila suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi, maka dalam
keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap
dan pikiran disatu pihak dapat diketahui oleh pihak lain.
 
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal
dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan
bahwa : gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak
zaman manusia purba.

F. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu
lain, atau antara individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Bentuk-bentuk interaksi dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Kerjasama
Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari
bahwa mereka mepunyai kepentingan yang sama, pada saat yang sama,
sehingga mereka dapat mengembalikan kepentingan-kepentingan pribadi
menjadi kepentingan bersama. Pada dasarnya kerjasama akan terjadi apabila
ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh sebagai akibat kerjasama tadi,
dibanding bekerja sendiri-sendiri.
2. Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha untuk mencapai sesuatu yang lebih dari
yang lainnya. Persaingan antar kelompok berarti telah terjadi kerjasama dalam
kelompok untuk bersaing mendapatkan sesuatu yang lebih. Persaingan
merupakan suatu kegiatan yang berbentuk perjuangan sosial untuk mencapai
tujuan. (Soedjono Dirdjosisworo). Persaingan dapat karena untuk
mendapatkan status sosial, jodoh, kedudukan atau kekuasaan, kekayaan dll.
3. Pertikaian
Pertikaian atau pertentangan adalah bentuk persingan yang berkembang secara
negatif, karena salah satu pihak akan menggunakan cara-cara untuk
menjatuhkan lawannya.
4. Akomodasi
Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-masing
menerima nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku atau menyelesaikan
pertikaian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan :
1. Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka
waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan
perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama.
2. Tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial :
a.    Terciptanya hubungan yang harmonis
b.    Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
c.    Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial
masyarakat)
3. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a. Faktor internal
•    Dorongan untuk meneruskan keturunan
•    Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
•    Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
•    Dorongan untuk berkomunikasi
b. Faktor eksternal
•    Faktor Imitasi
•    Faktor Sugesti
•    Faktor Identifikasi
•    Faktor Simpati
•    Faktor Motivasi
•    Faktor Empati
4. Agen sosialisasi :
a.    Keluarga
b.    Teman Bermain
c.    Sekolah
d.    Media massa
5. Syarat terjadinya interaksi sosial :
a.    Kontak Sosial
b.    Komunikasi Sosial
6. Bentuk interaksi sosial :
a.    Kerjasama
b.    Persaingan
c.    Pertikaian
d.    Akomodasi
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Hery. 2010. “Makalah Proses Sosial dan Interaksi sosial”. http://herry-
gunawan.blogspot.com/2010/12/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html, diakses pada 08
Maret 2013.

Ratna, Wahyu. 2010. Sosiologi dan Antropologi Kesehatani. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Anda mungkin juga menyukai