Anda di halaman 1dari 14

Kata pengantar

Puji dan  syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan nikmat, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kami sampaikan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabat, dan kepada kita
semua yang mengharapkan syafaatnya di hari kiamat kelak. 
Makalah yang berjudul Pemanasan Global (Global Warming) merupakan makalah yang
di ajukan sebagai salah satu syarat tugas dalam bidang studi Fisika.
     Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
sebagaimana yang di harapkan, meskipun waktu, tenaga, dan pikiran telah di perjuangkan dengan
segala  keterbatasan  yang kami miliki, demi terselesainya makalah ini. Namun, makalah yang
tertuang dapat memberi manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
                Pada dasarnya dalam proses penulisan makalah ini, kami mengalami berbagai
kesulitan, akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Orang tua yang selalu memberi dukungan baik moril maupun material.
2. Drs. Kustomo selaku Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga sebagai penanggung jawab.
3. Bapak Akhmad Mamuri, S.Pd. selaku guru fisika yang telah memberikan saran, kritik,
dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Bapak Sudrajat, S.Pd. selaku wali kelas yang telah mendukung penulis dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Teman-teman, khususnya warga kelas XI MIIA 8.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah.
Purbalingga, 11 Februari 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar Belakang Makalah ...........................................................................................
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah ..................................................................................
D. Metode Penulisan ......................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................................


A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming) ....................................................
B. Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) .....................................................
C. Mengukur  Pemanasan Global (Global Warming) ...................................................
D. Dampak  Pemanasan Global (Global Warming) ......................................................
E. Cara Mencegah  Pemanasan Global(Global Warming) ...........................................
F. Bencana Besar Akibat Pemanasan Global(Global Warming) ..................................

BAB III : PENUTUP ..........................................................................................................


A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Makalah

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan
baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas
gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan
global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri. Kami juga menyertakan beberapa
usaha yang dilakukan manusia untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan
bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah
secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat
lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun terpanas
terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini.
Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang
terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang
ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir
bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang
mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah
Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan
oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal
dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap
sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang
panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.

3
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal
tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.
B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan makalah yang kami diskusikan dan pembatasan masalah,maka dapat


dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global?
2. Bagaimana cara Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di
akibatkan oleh adanya Pemanasan Global?
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah

Tujuan :
Untuk mengetahui Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan
Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global,Mengukur
pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
Manfaat :
1. Untuk memperoleh data,fakta,dan informasi tentang Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar
Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
2. Untuk memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan
dengan Pemanasan Global (Global Warming)
D. MetodePenulisan
 Metode yang diguakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode,
deskriptif, kualitatif, melalui studi pustaka yakni dengan menggunakan buku-buku da
internet sebagai sumber kajian yang dibahas.

4
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Pemanasan Global (Global warming)
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhurata-
rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan
angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai
emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan
besarnya kapasitas panas dari lautan.
B. Penyebab Pemanasan Global (Global warming)
1.  Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap
di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap
air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-
gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas
yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur

5
rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari
temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila
gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2. Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan
balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan
kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan
agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak
secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
3. Variasi Matahari
Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan
oleh Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang mempengaruhi variasi ini,
yang terutama adalah siklus matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam matahari),
selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Aktivitas matahari diukur
dengan menggunakan satelit selama beberapa dekade terakhir setelah pada waktu
sebelumnya pengukuran dilakukan melalui variabel-variabel 'proksi'. Para ilmuan
iklim tertarik untuk mengetahui apakah variasi matahari berpengaruh terhadap Bumi.
Variasi dalam total solar irradiance (TSI) sebelumnya tidak dapat diukur atau
dideteksi hingga era penggunaan satelit, walaupun sebagian kecil panjang
gelombang ultraviolet bervariasi beberapa persen. Output total matahari yang telah
diukur (selama 3 kali periode siklus bintik hitam 11-tahunan) menunjukkan variasi
sekitar 0,1% atau sekitar 1,3 W/m2 dari maksimum ke minimum selama siklus bintik
hitam 11-tahunan. Jumlah radiasi matahariyang diterima permukaan
luar atmosfer Bumi sedikit bervariasi dari nilai rata-rata 1366 watt per meter persegi
(W/m2).

6
C. Mengukur pemanasan global
Data terkini dari Badan Urusan Kelautan dan Atmosfir Amerika Serikat (NOAA),
mengatakan bahwa April 2010 dianggap sebagai yang terpanas dibanding bulan yang
sama di tahun-tahun sebelumnya. Ya, menurut NOAA sebagaimana dilansir Associated
Press  dan dikutip Viva, sepanjang abad ke-20 hingga tahun lalu, suhu rata-rata
permukaan Bumi di bulan April adalah 13,7 derajat Celcius. Namun, pada April 2010,
suhu mencapai 14,5 derajat celcius. Ini terbukti usai NOAA meneliti suhu rata-rata
permukaan Bumi berdasarkan kombinasi suhu permukaan darat dan laut. Pusat Data Iklim
Nasional NOAA, Senin 17 Mei 2010, juga menyebutkan suhu rata-rata Bumi mencapai
rekor paling tinggi selama periode Januari-April 2010.
Selama periode tersebut, suhu rata-rata adalah 13,3 derajat Celcius. Mongolia,
Rusia bagian timur, sebagian besar wilayah China, Amerika Serikat bagian barat, dan
sebagian Amerika Selatan pada bulan lalu lebih dingin dibanding biasanya, tetapi
sebagian besar wilayah lain di dunia mencapai rekor suhu lebih tinggi dibanding rata-rata.
Wilayah yang memiliki suhu di atas rata-rata antara lain Kanada, Alaska, Amerika Serikat
bagian timur, Australia, Asia Selatan, Afrika bagian utara, dan Rusia bagian
utara.Menurut pakar iklim, pemanasan El Nino di Samudera Pasifik melemah pada April
karena anomali suhu permukaan air laut berkurang. Dan, laporan yang dirilis Senin
kemarin juga menyebutkan bahwa volume es di Kutub Utara selama April lalu kembali
menyusut. Ini merupakan penurunan berturut-turut dalam 11 bulan terakhir. Saat ini luas
dataran es di Kutub Utara tinggal sekitar 14,7 juta kilometer persegi. Sedangkan wilayah
es di Kutub Selatan pada April lalu 0,3 persen di bawah rata-rata menurut pengukuran
selama periode 1979-2000. Laporan ini dirilis karena para ilmuwan sedang berusaha
mengangkat kembali isu pemanasan global.
D. Dampak  Pemanasan Global (Global Warming)
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju

7
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang
di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan
meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak
juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan
(lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara
rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di
seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir
ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari
tanah.
2. Peningkatan permukaan laut
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,
17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat
air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana
yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit
kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan
50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika
Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan
daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Florida Everglades.
3. Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan

8
dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan
pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.
Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi
sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang
lebih hebat.
4. Gangguan Ekologi
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitatlamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia
akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau
selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah.
5. Hilangnya Lautan Es
Menurut WWF, bahkan pemanasan global kurang dari 2°C dapat memicu
hilangnya lautan es kutub utara dan pencairan lapisan es di Greenland . Efek timbal
balik kekuatan yang tak terduga ini adalah penyebab terlampauinya titik-titik kritis
tersebut. Hal ini akan menyebabkan peningkatan permukaan laut beberapa meter
secara global yang akan mengancam puluhan juta manusia di dunia.
Kapasitas penyimpanan CO2 di lautan dan daratan – penyerapan alami bumi–
telah turun sekitar 5% selama lebih dari 50 tahun belakangan ini. Pada saat yang
bersamaan, emisi CO2 manusia yang berasal dari bahan bakar fosil terus meningkat –
empat kali lipat lebih cepat di dekade ini daripada dekade sebelumnya. WWF
mendesak para pemerintah tersebut memanfaatkan konferensi Poznan sebagai titik
balik untuk menghindari arah kehancuran yang sedang dituju oleh dunia saat ini.
E. Cara mencegah  Pemanasan Global (Global warming)
1. Kurangi konsumsi daging. Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging,
sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita

9
bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita mengurangi konsumsi
daging. Peternakan juga penyumbang 18% jejak karbon dunia, yang mana lebih besar dari
sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-
gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktivitas peternakan lainnya, seperti
metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih
berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual jika
mengurangi konsumsi daging.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah
diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan
transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh.
3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan juga menghemat energi, terutama
jika menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah
lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi
karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa
menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng aluminium setara
dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu
menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara
lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa
dicuci dan dipakai ulang.
6. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun berpartisipasi dalam
program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain.
Tergantung kesempatan dan kemampuan.
F. Bencana Besar Akibat Pemanasan Global(Global warming)
1. GletserMenciut
Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan
menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya
emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 -
0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus
menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter

10
pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di
bumi naik.
2. Pulau Tenggelam
Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling
terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini
disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut
meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang
saja pasang air laut Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau
Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm.
Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti
Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.
3. Badai
Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat
akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar.
Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah
mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai
tersebut bukan cuma badai biasa, namun masuk kategori badai mematikan , seperti badai
katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.
4. Gelombang Panas
Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang
menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan
tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas
memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi.
Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.
5. Kekeringan
Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih
parah ! Air akan makin sulit di dapat dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga
suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara
Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66
% . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.
6. Penyakit Merajalela

11
Malaria, demam berdarah , ebola , dan banyak penyakit yang dulu cuma di anggap
sebagai penyakit negara tropis , bisa menyebar ke berbagai negara Eropa yang dikenal
dingin. Penyebabnya apalagi kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang
banyak hewan pembawa penyakit bersarang disana!Mahkluk Hidup PunahSebanyak 30 %
mahkluk hidup yang ada sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus
naik. Spesies yang punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-
hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi
menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya
terancam karena kekurangan bahan makanan.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan
usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan
global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini
adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam
yang pernah menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah
peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi.
Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek
rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan
menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang
diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah
penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari
gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir
seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui
jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
B. SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada.
Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekadelah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan bumi
yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. Kami
menerima saran dari pembaca untuk kami perbaiki dan kami sempurnakan.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://rachmancaturkurniawan.blogspot.com/2011/01/makalah-tentang-pemanasan-global-
global.html
https://efek.rumah.kaca.blogspot.com.2006.html
https://fanitafauiah.blogspot.com/2009/09/efek-rumah-kaca-penanggulangan-efek-rumah-
kaca.html

14

Anda mungkin juga menyukai