Anda di halaman 1dari 16

GERD

(GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE)

Penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi munculnya rasa terbakar
di dada ditandai dengan nyeri pada ulu hati akibat naiknya asam lambung
menuju esofagus.

Nama : ANNISA DWI RAHMAWATI


NIM : 1901070010
 Dispepsia merupakan suatu gejala peyang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian
atas karena penyakit asam lambung atau maag.
 Dispepsia bukanlah sebuah penyakit, tapi tanda atau gejala dari suatu penyakit pencernaan yang
dialami seseorang. yang perlu harus diwaspadai, dispepsia yang dibiarkan bisa berkembang
menjadi lebih serius.
 Gejala ini bisa akut, intermiten atau kronis.
Sering disebut :
a. non ulcer dispepsia (Dispepsia Non Ulkus = DNU) atau
Dispepsia Idiopatik
a. Dispepsia fungsional → berhubungan dg kecemasan,
kelelahan, depresi atau stress emosional
 DYSPEPSIA banyak terjadi di negara Asia (China, Hongkong, Indonesia, Korea, Malaysia,
Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam), ditemukan 4379,5% penderita dispepsia merupakan
dispepsia fungsional.

GEJALA DISPEPSIA
• Rasa cepat kenyang saat makan.
• Kembung dan begah setelah makan.Timbulnya rasa tak nyaman dibagian ulu hati, bisa pula
disertai rasa sakit dan perih
• Rasa terbakar atau panas di ulu hati.
• Mual dan kadang-kadang dapat disertai dengan muntah meskipun hal ini jarang terjadi.
B. Dispepsia Organik
•obat-obatan
•Idiosinkrasi makanan
A. Dispepsia Idiopatik / DNU (intoleransi makanan)
•Kelainan struktural
•Penyakit metabolik / sistemik
Idiosinkrasi makanan
Obat-obatan : Kelainan Struktural
(intoleransi makanan)

a. Alergi
• susu sapi, putih telur, kacang, Penyakit
makanan laut, beberapa jenis esophagus
Obat Anti Inflamasi Non produk kedelai dan beberapa
Steroid (OAINS), Antibiotik jenis buah-buahan Penyakit gaster
(makrolides, metronidazole), dan duodenum
Besi, KCl, Digitalis, Estrogen, b. Non-alergi
Etanol (alkohol), Penyakit saluran
Kortikosteroid, Levodopa, • produk alam : laktosa, sucrosa, empedu
galactosa, gluten, dan kafein.
Niacin, Gemfibrozil, Narkotik,
Quinidine, Theophiline • bahan kimia : monosodium
glutamate (vetsin), asam benzoat, Penyakit pankreas
nitrit, dan nitrat.

Penyakit usus
Hipertiroid, hipotiroid,
Diabetes melitius
hiperparatiroid

Hepatitis, sirosis hepatis,


Ketidakseimbangan
tumor hepar
elektrolit

Gagal ginjal Penyakit jantung


kongestif

Tuberculosis
Penyakit metabolik Lain-lain : Penyakit Jantung
/ sistemik Iskemik, penyakit kolagen
Makan dengan porsi kecil, tetapi sering.
Makanan harus dikunyah perlahan sebelum
ditelan.

PENCEGAHAN Berhenti atau tidak merokok


DISPEPSIA

Olahraga secara teratur


• adanya rasa terbakar pada epigastrium, dada atau regurgitasi dengan
Dispepsia tipe refluks. gejala perasaan asam di mulut

Dispepsia tipe • yaitu nyeri epigastrium yang bertambah sakit setelah makan, disertai
kembung, cepat kenyang , rasa penuh setelah makan, mual atau
dismotilitas muntah, bersendawa dan banyak flatus

• yaitu nyeri epigastrium yang mereda bila makan atau minum antasid
Dispepsia tipe ulkus dan nyeri biasanya terjadi sebelum makan dan tengah malam.

Dispepsia non- • yaitu dispepsia yang tidak bisa digolongkan dalam satu kategori di
atas
spesifik
1. Menjalani pola makan sehat

2. Mempertahankan berat badan ideal

3. Berolahraga secara teratur

4. Mengurangi stress

5. Menghindari kebiasaan berbaring setelah makan

6. Menggunakan obat-obatan
Vidio DISPEPSIA
 DEFINISI
Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah lesi pada lambung atau duodenum yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam lambung, pepsin, dan infeksi bakteri
Helicobacter pylori) dengan faktor defensif/ faktor pelindung mukosa (produksi prostagladin, gastric
mucus, bikarbonat, dan aliran darah mukosa)
1. Helicobacter
pylori,
3. Stress-related 2. NSAID,
mucosal damage.

ETIOLOGI
peptic-ulcer

H. pylori dan NSAID merupakan faktor risiko terbesar terjadinya PUD, selain itu ada salah satu kejadian PUD
yang disebabkan karena ZES dengan hipersekresi asam lambung, merokok, dan diet
 Pemeriksaan fisik menunjukan rasa sakit epigastrik meliputi daerah dari bawah tuang dada hingga
daerah sekitar pusar, jarang melebar ke bagian belakang tubuh.
 Tes deteksi antibodi adalah awal dari tes skrinning karena prosesnya cepat, tidak mahal dan kuran
invasif dibandingkan tes biopsi endoskopi.
 Diagnosis ulkus tergantung dari visualisasi dari lubang tukak melalui radiografi saluran cerna atas.
Radiografi lebih dipilih sebagai prosedur diagnosis awal pada pasien yang dicurigai menderita
tukak tanpa komplikasi. Jika penyakit tukak ditemukan pada radiografi, maka keganasan harus di
pastikan dengan visualisasi endoskopik langsung dan histologi.
Pasien dengan tukak harus mengurangi stress, merokok dan
Farmakoterapi
NSAID (termasuk Aspirin). Jika NSAID tidak dapat dihentikan
Terapi
penggunaanya maka harus dipertimbangkan pemberian dosis
nonfarmakologi
yang rendah /diganti dengan asetaminofen,.

Uji H. Pylori di rekomendasi hanya bila


direncanakan terapi eradikasi ,
Farmakoterapi
direkomendasikan untuk semua pasien yang
Terapi Farmakologi
terinfeksi H. pylori dengan tukak aktif yang
sudah ada.

Tujuan Terapi : Sasaran terapi yaitu menghilangkan nyeri tukak, mengobati ulkus, mencegah ke kambuhan dan
mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan tukak. Pada penderita dengan H.pylori +, tujuannya mengatasi
mikroba dan menyembuhkan penyakit dengan obat yang efektif secara ekonomi.
Video PEPTIC-ULCER

Video HELICOBACTER-PYLORI(ULCER)

Anda mungkin juga menyukai