Anda di halaman 1dari 16

Makalah Akuntansi Perbankan

Jasa Bank Berupa Transfer Valas

Disusun oleh kelompok 1:

1. Ardi Pradipta (1762201158)


2. Fika Evalinda Siregar (1762201125)
3. Firda Syafira (1762201105)
4. Irzal Pratama (1862201086)
5. Hamidah (1762201005)
6. Nabila Sarah Amalia (1762201130)
7. R Adi Kelvianto Indra P (1762201012)
8. Shea Salsabil (1762201152)
9. Shisy Khamelia (1762201154)

Kelas 8.3 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat serta
hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Akuntansi Perbankan”
dengan baik. Salawat serta salam senantiasa tercurhakan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Arini, SE., M.Ak., Ak., CA sebagai dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi perbankan, yang telah membimbing kami. Dan kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini dari
awal sampai akhir.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan. Harapan
kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis menydari
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 01 April 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................2

Daftar Isi.............................................................................................................................3

Pendahuluan

Latar belakang...................................................................................................................4

Rumusan Masalah.............................................................................................................5

Tujuan Penulisan...............................................................................................................5

Pembahasan

Pengertian transfer............................................................................................................6

Keuntungan transfer.........................................................................................................6

Pihak2 pelaku transfer......................................................................................................7

Jenis2 transfer....................................................................................................................7

Mekanisme transfer...........................................................................................................9-13

Penutup

Kesimpulan.........................................................................................................................14

Saran...................................................................................................................................15

Daftar pustaka...................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ada berbagai jenis pelaksanaan pengiriman uang dan sarana yang paling populer adalah
pengiriman uang melalui wesel yang diselenggarakan oleh Kantor Pos, Pada umumnya orang
cenderung menggunakan sarana ini, karena masyarakat kita belum "bank minded’ sebab masih
sedikit cabang-cabang bank di daerah. Penyebab lainnya adalah rasa enggan orang untuk datang ke
bank, karena pada umumnya kantor bank didirikan dengan megah. Kemegahan ini membuat orang
berpikir seribu kali untuk memasuki gedung tersebut. Rasa takut atau minder sering membuat orang
kurang tanggap terhadap jasa yang diberikan oleh bank kepada masyarakat.
Setelah era tahun delapan puluhan, seiring dengan kebijakan pemerintah tentang
kemudahan mendirikan bank dan cabang-cabangnya, bisnis perbankan mulai menyentuh semua
kalangan. Kalau dulu orang menyimpan uang di bawah bantal, sekarang orang sudah banyak
menyimpan uang di bank. Memang harus diakui, banyak orang masih beranggapan bahwa bank
hanya menyelenggarakan kegiatan penyimpanan dana (tabungan, deposito, dan giro), dan
penyeluran dana (kredit). Namun pendapat demikian ini keliru. Sebab selain sebagai lembaga
intermediary (perantara) antara pihak yang kelebihan dana (nasabah penyimpan) dan pihak yang
membutuhkan dana (nasabah peminjam), bank juga menyelanggarakan kegiatan lain dalam rangka
meningkatkan pendapatan bisnisnya, kegiatan lain itu adalah kegiatan jasa-jasa.
Kegiatan jasa yang merupakan salah satu bisnis bank meningkatkan pendapatan non
bunga tersebut adalah menyelenggarakan transfer pengiriman uang. Dengan kegiatan ini, bank akan
mendapat fee berupa provisi yang dapat meningkatkan pendapatannya. Dengan demikian semakin
tinggi volume pengiriman uang yang dilakukan, semakain bertambah pula pendapatannya. Seiring
dengan makin meningkatnya jumlah bank yang ada, pengiriman uang melalui ini juga makin
meningkat. Pengiriman uang melalui bank, selain cepat sampai ditempat tujuan, biaya yang
dikeluarkan pun relatif kecil. Dan dapat mempelancar lalu lintas pembayaran dalam negeri maupun
luar negari.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transfer?
2. Apa saja keuntungan transfer?
3. Siapa saja pihak pihak yang terkait didalam transfer?
4. Apa saja jenis jenis transfer?
5. Apa yang dimaksud dengan transfer valas?
6. Bagaimana mekanisme transfer valas?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu transfer
2. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dari transfer
3. Untuk mengetahui siapa saja pelaku transfer
4. Untuk mengetahui jenis jenis transfer
5. Untuk mengetahui apa itu transfer valas
6. Untuk mengetahui mekanisme transfer valas

5
Bab II
Pembahasan

2.1 PENGERTIAN TRANSFER


Transfer secara umum disebut sebagai amanat yang diberikan nasabah kepada bank untuk
melakukan pengiriman uang dari satu cabang ke cabang lain pada bank yang sama atau bank lain,
untuk dibayarkan kepada rekannya secara tunai atau melalui rekening, Karena transfer merupakan
amanat, maka pihak bank harus melaksanakan segala sesuatu tentang apa dan bagaimana amanat
tersebut diberikan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan, sebagai konsekuensinya pihak bank dapat di
tuntut oleh pemberi amanat. Akibat yang lebih jauh bank tersebut akan dihindari oleh nasabah atau
calon nasabahnya karena jasa yang diberikan tidak baik.
Dilain pihak, karena bank melaksanakan amanat, tentunya akan mendapat kan imbalan. Imbalan
langsung yang diberikan nasabah berupa pendapatan (nasabah akan membayar sejumlah ,uang
tertentu untuk pelaksanaan pengiriman uang tersebut). Sedangkan imbalan tidak langsung berupa
kepuasan nasabah. Dengan kepuasan ini diharapkan nasabah yang bersangkutan tetap menjadi
pelanggan. Transaksi transfer uang sering juga disebut transaksi pengiriman uang adalah upaya
memindahkan sejumlah uang dari satu tempat ketempat lain yang menjadi tujuan.

2.2 KEUNTUNGAN TRANSFER

Transfer uang memberikan keuntungan kepada dua sisi, kepada pihak bank dan kepada pihak
bank. ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh nasabah dan pihak bank dengan
diselenggarakannya jasa transfer oleh bank (bank umum):

A.    Keuntungan bagi nasabah

a.       Memberikan kemudahan dalam transaksi pengiriman uang / pembayaran dalam mata uang
rupiah maupun valuta asing dengan biaya yang kompetitif

b.      Cenderung lebih aman dan membutuhkan waktu yang singkat.

B.     Keuntungan Bagi Bank

a.       Sumber pendapatan diluar kredit (fee based income)

6
b.      Maksimisasi pelayanan kepada nasabah sehingga menambah loyalitas dan kepercayaan
nasabah kepada pihak bank

2.3 PIHAK-PIHAK PELAKU TRANSFER

seperti dijelaskan sebelumnya, transfer biasanya dilaksanakan atas permintaan nasabah. Jadi, jasa
trasfer terlaksana harus melibatkan beberapa pihak terkait. Setidaknya ada empat pihak yang terlibat
dalam trasfer: 

A.    Remiter (Aplicant); pemilik dana atau pengirim yang akan memindahkan dananya melalui
jasa pengiriman uang.

B.     Beneficiary; pihak akhir yang akan berhak menerima dana transfer dari drawee bank
atau paying bank.

C.     Remiting Bank (Drawing Bank); bank pelaku transfer atau bank yang menerima amanat
dari nasabah untuk ditransfer kepada drawee atau bank tertarik yang kemudian akan diserahkan
kepada penerima akhir dana.

D.    Paying Bank (Drawee Bank); bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk
diteruskan (dibayarkan) kepada beneficiary.

2.4 JENIS-JENIS TRANSFER

Secara umum, jasa trasfer uang hanya terbagi dua. Transfer yang pertama adalah transfer dalam
mata uang rupiah. Biasanya transfer dalam mata uang rupiah terjadi dalam satu wilayah negara
indonesia. jenis transfer yang kedua adalah transfer dalam valuta asing (valas). Transfer dalam
bentuk valas tentunya digunakan untuk pengiriman uang ke luar negeri (international).

a. Transfer Rupiah

Transfer rupiah adalah pemindahan sejumlah dana rupiah yang ditujukan kepada
penerima dana untuk kepentingan Bank maupun nasabah, baik melalui setoran tunai maupun
pemindahbukuan antar rekening pada Bank yang sama atau bank yang berbeda, yang
menyebabkan bertambahnya saldo rekening rupiah penerima dana. Secara lebih sederhana,

7
transfer dapat didefenisikan sebagai Jasa pengiriman uang dalam valuta rupiah yang
dilaksanakan atas permintaan dan untuk kepentingan nasabah[6].

Biasanya ada beberapa ketentuan yang ditetapkan oleh bank dalam kegiatan transfer rupiah.
Ketentuan umum transfer rupiah yang dimaksud kurang lebihnya sebagai berikut:

a.       Biasanya dapat dilayani di seluruh kantor cabang bank (drawing bank) yang bersangkutan

b.      Dapat dilaksanakan oleh nasabah ataupun bukan nasabah

c.       Transfer dapat dilaksanakan atas dasar amanat berulang (standing instruction)

d.      Penerima transfer adalah pemegang rekening bank yang bersangkutan, bank lain atau
diambil secara tunai.

e.       Setoran transfer tunai atau non tunai

b.      Transfer Valuta Asing (Valas)

Transfer valuta asing (valas) adalah Pengiriman uang dalam valuta asing antar bank
dalam suatu negara maupun dengan bank di negara yang lain atas permintaan dan untuk
kepentingan nasabah. Ketentuan umum dalam transfer valas adalah sebagai berikut:

a.       Biasanya dilayani diseluruh kantor cabang bank (drawing bank) yang bersangkutan

b.      Tersedia bagi nasabah maupun bukan nasabah

c.       Dapat dilaksanakan atas dasar amanat berulang (standing instruction)

d.      Penerima transfer harus nasabah pemegang rekening di salah satu bank di dalam negeri
atau luar negeri, transfer bukan untuk keuntungan pemegang rekening disarankan menggunakan
bank draft.

e.       Sumber dana trasfer dapat secara tunai, non tunai dan setoran lainnya seperti TC, bank
draft dan warkat kliring

8
2.5 Mekanisme transfer valas

Berikut beberapa tahapan dalam mekanisme transaksi valuta asing:

1. Transaksi Pembelian dan Penjualan


Perdagangan memiliki dua aspek:

 Pembelian

 Dibeli

Seorang pedagang harus membeli barang dari pemasoknya, barang apa yang ia jual ke
pelanggannya. Pembelian Dealer Resmi serta menjual komoditasnya  Mata Uang Asing. Dua
poin yang paling penting ketika berhadapan dalam valuta asing adalah bahwa:

1. Transaksi selalu dilihat dari sudut pandang bank


2. Item yang dimaksud adalah komoditas, yaitu mata uang asing.
Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang pembelian itu berarti bank telah membeli mata
uang asing, dan sementara kita mengatakan penjualan itu berarti bank telah menjual mata uang
asing.

 Dalam transaksi pembelian, bank mengakuisisi mata uang asing dan suku cadang dengan
mata uang lokal.

 Dalam transaksi penjualan bagian-bagian bank dengan mata uang asing dan mengakuisisi
mata uang lokal.

2. Pertukaran Kutipan
Ada dua metode:

1. Nilai tukar, dinyatakan sebagai harga per unit mata uang asing dalam hal mata uang
domestik dikenal sebagai “Kutipan mata uang rumah” atau “Kutipan langsung”.
2. Nilai tukar dinyatakan sebagai harga per unit mata uang domestik dalam hal mata uang
asing dikenal sebagai “Kutipan Mata Uang Asing” atau “Kutipan Tidak Langsung”.
Kutipan langsung digunakan di New York dan pasar valuta asing lainnya, dan Kutipan tidak
langsung digunakan di pasar valuta asing London.

9
 Penawaran Langsung: Beli Rendah, Jual Tinggi :

Motif utama dari setiap pedagang adalah untuk menghasilkan keuntungan. Dengan membeli
komoditi dengan harga lebih rendah dan menjualnya dengan harga lebih tinggi, seorang trader
mendapatkan untung. Dalam valuta asing, bankir membeli mata uang asing dengan harga lebih
rendah dan menjualnya dengan harga lebih tinggi.

 Kuotasi Tidak Langsung: Beli Tinggi, Jual Rendah :

Seorang pedagang untuk sejumlah investasi tetap akan memperoleh lebih banyak unit komoditas
ketika ia membeli, dan, untuk jumlah yang sama ia akan berpisah dengan unit-unit komoditas
yang lebih rendah ketika ia menjual.

 Kutipan Dua Arah :

Kutipan valuta asing antara bank akan memiliki dua tingkat: satu di mana bank mengutip
bersedia untuk membeli dan yang lain di mana ia bersedia menjual mata uang asing. Dalam hal
kutipan langsung, pepatah “Beli Rendah dan Jual Tinggi” berlaku. Yang lebih rendah dari dua
tingkat adalah tingkat pembelian dan lebih tinggi adalah tingkat penjualan. Dalam hal kuotasi
tidak langsung, aturan “Beli Tinggi dan Jual Rendah” berlaku. Yang lebih tinggi dari dua tingkat
adalah tingkat pembelian dan tingkat yang lebih rendah adalah tingkat penjualan. Tingkat
pembelian juga dikenal sebagai tingkat tawaran dan tingkat penjualan sebagai tingkat penawaran,
perbedaan antara keduanya dikenal sebagai spread, yang merupakan laba.

3. Transaksi Spot dan Forward 


Bank ‘A’ setuju untuk membeli USD 100000 dari Bank ‘B ‘. Pertukaran mata uang yang
sebenarnya yaitu, pembayaran rupiah dan penerimaan dolar AS, di bawah kontrak dapat terjadi:

  pada hari yang sama, atau

 dua hari kemudian, atau

 beberapa waktu kemudian, katakan setelah sebulan.

Pada hari yang sama:

10
Dimana perjanjian untuk membeli dan menjual disepakati dan dilaksanakan pada tanggal yang
sama, transaksi ini dikenal sebagai transaksi tunai atau nilai transaksi hari ini. Setoran rupiah dari
transaksi akan dibayar oleh bank ‘A’ untuk mendukung bank ‘B’ seperti contoh valuta asing.
Dua hari kemudian :

Prosedur ini melibatkan beberapa waktu; Oleh karena itu dua hari diperbolehkan untuk
memastikan bahwa valuta asing disampaikan dengan mengkredit akun nostro bank. Misalnya
jika kontrak dibuat pada hari Senin, pengiriman harus dilakukan pada hari Rabu. Jika hari Rabu
adalah hari libur, pengiriman akan mengambil istana pada hari berikutnya, yaitu hari Kamis.

Beberapa hari kemudian, katakan setelah sebulan :

Pengiriman mata uang asing dan pembayaran dalam rupiah terjadi setelah satu bulan. Transaksi
di mana pertukaran mata uang terjadi pada tanggal tertentu di masa depan dikenal sebagai
transaksi forward. Transaksi forward bisa untuk pengiriman satu atau dua atau tiga bulan,
dll. Kontrak forward untuk pengiriman satu bulan berarti pertukaran mata uang akan terjadi
setelah satu bulan dari tanggal kontrak. Kontrak forward untuk pengiriman dua bulan berarti
pertukaran mata uang akan terjadi setelah dua bulan dan seterusnya.

4. Forward Margin / Swap Points 


Forward rate mungkin sama dengan kurs spot untuk mata uang. Maka dikatakan setara dengan
kurs spot. Tetapi ini jarang terjadi. Lebih sering tingkat maju untuk mata uang mungkin lebih
mahal atau lebih murah daripada kurs spotnya. Perbedaan antara forward rate dan spot rate
dikenal sebagai forward margin atau swap point.

Margin ke depan dapat berupa premium atau diskon. Jika margin forward adalah premium, mata
uang asing akan lebih mahal di bawah forward rate daripada di bawah kurs spot. Jika margin
forward di diskon, mata uang asing akan lebih murah untuk pengiriman forward daripada untuk
pengiriman spot.

5. Kutipan langsung 

11
Premi ditambahkan ke harga spot untuk sampai pada tingkat bangsal. Ini dilakukan untuk kedua
jenis transaksi, yaitu, transaksi penjualan atau pembelian. Diskon dikurangkan dari kurs spot
untuk sampai pada tingkat maju.

6. Interpretasi Kutipan Inter-Bank


Kutipan pasar untuk mata uang terdiri dari kurs spot dan margin forward. Tingkat maju langsung
harus dihitung dengan memuat margin ke depan ke dalam kurs spot. Misalnya, dolar AS dikutip
di pasar antar bank pada hari tertentu.

Kesimpulannya adalah bahwa:

 Jika Forward margin dalam urutan menaik, Premium akan ditambahkan ke kurs spot.

 Jika Margin ke depan dalam urutan menurun, Diskon harus dikurangi dari kurs spot.

 Faktor-faktor yang menentukan margin ke depan, sebagai perbedaan antara kurs spot dan
forward rate suatu mata uang, membuat mata uang forward lebih murah atau lebih mahal
dibandingkan dengan mata uang spot. Perbedaan tingkat bunga yang berlaku di berbagai pusat
keuangan adalah faktor dominan yang menentukan margin ke depan.

 Faktor lain yang mempengaruhi margin ke depan adalah permintaan dan penawaran mata
uang, spekulasi tentang kurs spot dan peraturan kontrol pertukaran.

Tingkat Bunga:
Perbedaan dalam tingkat bunga yang berlaku di pusat rumah dan pusat asing yang bersangkutan
menentukan margin ke depan. Jika suku bunga di pusat asing lebih tinggi dari yang berlaku di
pusat rumah, margin depan akan di diskon. Sebaliknya, jika suku bunga di pusat asing lebih
rendah daripada di pusat rumah, margin depan akan menjadi premium. Ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:

 Ketika bank melakukan kontrak penjualan ke depan dengan pelanggan, ia mengatur


pengiriman} dari mata uang asing pada tanggal jatuh tempo dengan menyimpan dana di deposito
di pusat asing yang bersangkutan. Jika suku bunga lebih tinggi di pusat asing, tarif forward
adalah pada diskon.

 Jika tingkat bunga lebih rendah di pusat asing, bank menderita kerugian bersih dan
kerugian diteruskan kepada pelanggan dengan mengutip tingkat maju pada premi.

12
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, bank dapat membeli spot dolar dan menyimpannya
selama 3 bulan sehingga dapat memberikan pada tanggal jatuh tempo jumlah dolar yang
dibutuhkan seperti manfaat pasar valuta.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengiriman uang (transfer) merupakan salah satu jasa dalam dunia perbankan yang
banyak digunakan oleh masayarakat. Penggunaannya bermacam-macam, baik dilakukan melalui
surat kawat maupun secara tertulis. Karena transfer biasa dilakukan didalam negeri maupun
diluar negeri yang dapat dilaksanakan dalam bentuk valuta asing maupun dalam bentuk rupiah.
Jenis-jenis transfer dikategorikan dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan lalu lintas
dananya, berdasarkan dari alat/sarana pemberitahuan yang digunakan, dilihat dari mata uang
yang digunakan, dilihat dari tempat yang dituju, berdasarkan mekanisme
pelaksanaannya, berdasarkan kepentingan pihak pemakai jasa, jenis transfer berdasarkan setoran
dananya, dan jenis transfer/kiriman uang ke Bank lain.
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah:
1.      Nasabah
2.      Bank penarik atau drawer bank
3.      Bank tertarik (drawee bank)
4.      Beneficiary
            Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh penyelenggara untuk
mengetahui antara lain identitas pengirim dan/atau penerima, memantau kegiatan usaha
pengiriman uang dan melaporkan transaksi yang mecurigakan sebagaimana diatur dalam
peraturan mengenai tindak pidana pencucian uang. Dalam melakukan transfer nasabah harus
melewati beberapa prosedur dulu dan juga transaksi transfer juga mempunyai kelebihan dan
kekurangannya sendiri baik untuk nasabah maupun untuk bank itu sendiri.

14
3.2 Saran
Untuk para nasabah yang menggunakan jasa transfer, supaya lebih memperhatikan tata
cara pengiriman yang benar sebelum melakukan  transaksi tersebut karena akan berdampak pada
kerugian nasabah sendiri. Karena bisa saja disebabkan kesalahan teknis uang nasabah hilang tanpa
jejak. Dan untuk lembaga keuangan pernbankan juga harus lebih hati-hati dalam memilih nasabahnya
dengan cara melihat dan mensurvei dengan jelas calon nasabahnya.
 Saat ini masih banyak kita jumpai kesalahan dari nasabah sendiri yang masih minim
pengetahuan mengenai sistem transfer. Padahal ini jasa yang sangat umum digunakan dalam dunia
perbankan saat ini.

15
Daftar Pustaka

Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
2001.
Keuangan dan Perbankan Syari’ah STEI Hamfara (06.23.012)
Drs. H.B. Tarmizi, SU. dan Drs. Syahrir Hakim Nasution. 2011. Medan.
Drs. H.B. Tarmizi, SU. dan Drs. Syahrir Hakim Nasution. 2011. Medan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/14/PBI/2005 Tentang pembatasan transaksi rupiah
dan pemberian kredit valas oleh bank .

16

Anda mungkin juga menyukai