Anda di halaman 1dari 2

Peran ahli gizi di masyarakat

Ahli gizi, sebuah kata yang asing dalam masyarakat karena dianggap profesi yang kurang
memiliki prospek kerja. Dalam bidang kesehatan, profesi yang umum adalah dokter, perawat dan
bidan. Jarang, ada yang menyebut seorang ahli gizi dengan julukannya. Umumnya malah
dianggap sama seperti perawat. Ahli gizi merupakan profesi yang kurang berkembang dalam
masyarakat. Hal tersebut terjadi karena masyarakat menganggap ahli gizi hanya pekerjaan yang
berhubungan dengan masak-memasak. Menjadi ahli gizi identik dengan makanan bahkan profesi
koki. Sungguh miris memang, tapi itulah kenyataan yang ada dan tantangan kita sekarang
merubah persepsi tersebut. Salah satu caranya adalah menunjukkan kepada masyarakat bahwa
dengan adanya ahli gizi bisa ikut memajukan bangsa.

Pangan dan kandungan gizinya sangat menentukan kualitas SDM saat ini. Bukti empiris
menunjukkan bahwa status gizi baik menentukan kualitas SDM. Beberapa dampak buruk dari
kekurangan gizi adalah :

 Rendahnya produktivitas kerja karena kondisi fisik yang buruk

 Kehilangan produktivitas karena rendahnya status pendidikan dan kecerdasan

 Tingginya pengeluaran biaya untuk kesehatan

( WB- 2006 )

Dengan adanya para ahli gizi, permasalahan diatas bisa di atasi karena salah satu peranan ahli
gizi adalah membantu masyarakat menjadi individu yang sehat dengan gizi seimbang. Untuk
melaksanakan tugasnya, para ahli gizi harus kompenten di bidangnya. Sebagaimana pengertian
Tenaga Kesehatan (UU Kesehatan 36/2009 Bab Ketentuan Umum) adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

Adapun peran Ahli gizi dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut

 Pelaku tata laksana gizi klinik

 Pengelola pelayanan gizi di masyarakat

 Pengelola tata laksana gizi di Rumah Sakit

 Pengelola sistem penyelenggaraan makanan institusi/ masal

 Pendidik/ penyuluh/ pelatih/ konsultan gizi

 Pelaksana penelitian gizi


 Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha

 Berpatisipasi bersama tim kesehatan dan tim lintas sektoral

 Pelaku praktek kegizian yang bekerja secara profesional dan etis

Banyaknya peranan ahli gizi dalam kehidupan masyarakat membuat peluang kerja semakin luas
sekaligus menghapus persepsi masyarakat tentang ahli gizi yang identik dengan tukang masak
sehingga pekerjaannya hanya di dapur. Ahli gizi tidak hanya memberikan arahan tentang jenis
pangan yang sesuai dengan kebutuhan energi seseorang dan bernilai gizi tinggi. Namun, juga
mampu menyajikan makanan tersebut untuk dikonsumsi. Sehingga, menjadi Ahli gizi merupakan
profesi yang multifungsi.

Sumber: http://www.poltekkes-malang.ac.id/index.php/EN/cetak/179

Anda mungkin juga menyukai