Anda di halaman 1dari 7

1.

Sebutkan Dua Syarat Keseimbangan Benda Tegar


Syarat keseimbangan yang berlaku pada benda tegar adalah syarat keseimbangan
translasi dan rotasi. Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

2. Sertai perumusan nya?


Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel) tidak sama dengan nol maka benda
akan bergerak dengan percepatan konstan di mana arah gerakan benda sama dengan
arah resultan gaya. Jika resultan gaya bernilai nol maka benda diam atau benda

bergerak dengan kecepatan konstan

Ketika sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, benda tidak
mempunyai percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0 maka persamaan di atas berubah

menjadi :

Persamaan ini dapat diuraikan ke dalam komponennya pada sumbu x, sumbu y dan
sumbu z.

Jika gaya-gaya bekerja pada arah horisontal saja maka digunakan persamaan 1.
Jika gaya-gaya bekerja pada arah vertikal saja maka digunakan persamaan 2. Jika gaya-
gaya bekerja pada suatu bidang (dua dimensi) maka digunakan persamaan 1 dan 2. Jika
gaya-gaya bekerja pada suatu ruang (tiga dimensi) maka digunakan persamaan 1, 2 dan
3.

Gaya merupakan besaran vektor, gaya mempunyai besar dan arah. Dengan
mengacu pada koordinat kartesius (sumbu x, y dan z) dan sesuai dengan ketetapan, jika
gaya searah dengan sumbu x negatif (ke kiri) atau gaya searah sumbu y negatif (ke
bawah) maka gaya bertanda negatif. Sebaliknya jika gaya searah dengan sumbu x
positif (ke kanan) atau gaya searah sumbu y positif (ke atas) maka gaya bernilai positif.

Contoh 1.

Keterangan gambar :

F = gaya tarik,
fg = gaya gesek
N = gaya normal
w = gaya berat
m = massa
g = percepatan gravitasi.

Benda sedang diam karena jumlah semua gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol. Tinjau setiap gaya yang bekerja pada benda.
Gaya yang bekerja pada arah horisontal (sumbu x) :

Gaya tarik (F) dan gaya gesek (fg) mempunyai besar yang sama tetapi arahnya
berlawanan. Arah gaya tarik ke kanan atau searah sumbu x positif (gaya bertanda
positif), sebaliknya arah gaya gesek ke kiri atau searah sumbu x negatif (bertanda
negatif). Karena besar kedua gaya sama (diwakili oleh panjang panah yang sama) dan
arah kedua gaya berlawanan maka jumlah kedua gaya ini sama dengan nol. Gaya yang
bekerja pada arah vertikal (sumbu y) :
Pada komponen vertikal (sumbu y) terdapat gaya berat (w) dan gaya normal
(N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi atau searah sumbu y negatif (gaya
bertanda negatif), sedangkan gaya normal searah sumbu y positif (gaya bertanda
positif). Besar kedua gaya ini sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua gaya saling
melenyapkan.
Benda pada contoh di atas sedang diam karena resultan gaya yang bekerja pada benda,
baik pada sumbu horisontal maupun sumbu vertikal sama dengan nol.

Contoh 2.

Gaya berat dan gaya normal yang bekerja pada benda ini tidak digambarkan
karena kedua gaya ini saling menghilangkan. Jika pada kedua ujung benda dikerjakan
gaya F seperti ditunjukan pada gambar. Besar kedua gaya sama tetapi berlawanan arah.
Apakah benda akan tetap diam?
Untuk membantumu memahami hal ini, letakan sebuah buku di atas meja. Pada
mulanya buku diam karena resultan gaya pada buku bernilai nol. Selanjutnya, kerjakan
gaya pada kedua sisi buku, seperti dperlihatkan pada gambar. Jika pada ujung buku
dikerjakan gaya yang besar dan arahnya seperti diperlihatkan pada gambar maka hal ini
sama saja dengan buku diputar dan tentu saja buku akan berputar atau berotasi. Buku
berotasi karena ada momen gaya yang ditimbulkan oleh gaya F. Sumbu rotasi terletak
di tengah-tengah buku. Jika tidak ada gaya gesek yang bekerja pada benda maka
resultan momen gaya adalah jumlah momen gaya yang dihasilkan oleh kedua gaya F.
Arah rotasi benda searah dengan putara jarum jam sehingga kedua momen gaya bernilai
negatif.
Berdasarkan contoh 2 di atas dapat disimpulkan bahwa jika resultan momen
gaya pada sebuah benda tidak bernilai nol (benda dianggap sebagai benda tegar) maka
benda akan berotasi.

Agar benda tidak berotasi (benda tidak bergerak) maka resultan momen gaya harus
bernilai nol. Ketika sebuah benda tidak berotasi maka benda tidak mempunyai
percepatan sudut. Karena percepatan sudut sama dengan nol maka persamaan di atas
berubah menjadi :

Hubungan Antara Momen Gaya dan Kecepatan sudut

Gambar di atas melukiskan sebuah partikel bermassa m yang diberi gaya F tegak lurus
jari-jari.
Menurut hukum Newton benda akan dipercepat dengan percepatan searah dengan gaya.
Percepatan ini dinamakan percepatan tangensial (percepatan singgung), α. Hubungan
antara gaya dan percepatan ini adalah:

Karena percepatan singgung a = αr maka

Sekarang kalikan kedua ruas dengan r dan selanjutnya gunakan definisi τ = rF untuk
memperoleh hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut

Karena momen inersia partikel adalah I = mr2 maka


Dengan:
τ = momen gaya (Nm)
I = momen inersia (kgm2)
α = percepatan sudut (rad/s2)
Rumus di atas mirip dengan hukum Newton II (F = ma). Di sini τ berperan
seperti gaya gerak translasi dan α berperan sebagai percepatan pada gerak translasi.
Bagaimana dengan I? I mempunyai peran seperti massa, semakin besar I semakin sukar
berputar (mirip dengan gerak translasi, benda bermassa besar sukar
digerakan/dipercepat).

3. Berikan contoh sederhana nya?


Berdasarkan gambar, Farid memanjat tali. Kemudian Farid berhenti di satu posisi (lihat
gambar di Bawah ini). Tentukan ketegangan tali ketika Farid memiliki massa 50 kg.

Diketahui :

Answer:
Berdasarkan gambar, gaya dapat dibongkar. Distribusi gaya-gaya ini terlihat seperti ini:
Persamaan 1 dan 2 telah ditemukan, dengan kedua persamaan tersebut digunakan untuk
mengakomodasi tekanan tali.
Tegangan yang dialami oleh T1 adalah 300 N dan tegangan yang dialami oleh T2
adalah 400 N.
4. Link sumber yang digunakan
• https://rumusbilangan.com/kesetimbangan-benda-tegar/
• https://www.academia.edu/36773272/Makalah_Kesetimbangan_Benda_Tegar
_docx?auto=download
• https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/keseimbangan-benda-tegar-
fisika-kelas-11/

Anda mungkin juga menyukai