SKRIPSI
Oleh :
NOVA KASMITA
09C10404001
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Namun penulis menyadari bahwa hasil penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyajiannya untuk itu, penulis
tua Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah sangat berjasa dalam
memotivasi serta iringan do’a yang ikhlas dan penuh kasih bagi penulis
yang telah bersedia dengan sabar dan rela meluangkan waktunya untuk
membantu penulis dari awal hingga akhir dalam penyelesaian skripsi ini.
Teuku Umar.
tersebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas segala amal yang ikhlas,
Nova Kasmita
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Halaman
Halaman
Halaman
memberikan kontribusi besar bagi devisa negara seperti karet, kopi, kelapa dan
akhir 1970 an hanya di kelola oleh perkebunan besar yaitu kelapa sawit. Pada saat
itu pasar dunia menunjukkan tren permintaan minyak kelapa sawit yang
untuk kesejahteraan manusia. Inilah pemicu berbagai pihak, baik pemerintah dan
Pengusaha Jerman di Tanah Itam Ulu, Sumatera Utara pada tahun 1911, juga pada
tahun yang sama oleh M.andrien hallet, pengusaha Belgia membuka kebun kelapa
sawit di Sungai Liput, Aceh Timur dan Pulau Raja, Sumatera Utara. Pada tahun
1915 luas kebun kelapa sawit 2.715 ha, pada tahun 1939 tercatat 66 perusahaan
Indonesia menjadi produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Pada
waktu itu minyak sawit banyak dimanfaatkan sebagai minyak pelumas (PTPN IV
PERSERO, 2007).
PT. Socfindo merupakan perusahaan perkebunan yang berada
perusahaan yang bernafas atau hidup disamping aset-aset lain yang tidak
peralatan kantor, persediaan barang dan sebagainya. Keunikan aset SDM ini
mensyaratkan pengelolaan yang berbeda dengan aset lain, sebab aset ini
memiliki pikiran, perasaan dan prilaku sehingga jika di kelola dengan baik
(Istijanto, 2005).
pekerjaan.
menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan
cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia seperti inilah yang
pembangunan ini dikenal dengan kebijakan link and match. Kebijakan ini
sumber daya manusia akan diserap oleh lapangan kerja (Rahmawati, 2004).
menjadikan jam kerja sebagai salah satu acuan dalam keberhasilan dan
kemajuan perusahaan.
Dengan memperhatikan karyawan yang bekerja diperkebunan kelapa
sawit. Salah satu hal yang dilakukan oleh perkebunan PT. Socfindo Seumanyam,
Bertitik tolak dari uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
1. Untuk mengetahui pengaruh nyata jam kerja pengalaman kerja dan pendidikan
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi, untuk bahan pertimbangan bagi para
2. Bagi karyawan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk
yang ada dalam dunia kerja serta dapat digunakan untuk latihan menerapkan
antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan dunia kerja atau
kenyataan.
dapat dinyatakan bahwa “Diduga jam kerja pengalaman kerja dan pendidikan
2.1 Perkebunan
tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah
dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu
perkebunan.
perkebunan.
Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
tertentu.
7. Skala tertentu adalah skala usaha perkebunan yang didasarkan pada luasan
lahan usaha, jenis tanaman, teknologi, tenaga kerja, modal, dan/atau kapasitas
9. perkebunan adalah semua barang dan jasa yang berasal dari perkebunan yang
terdiri dari produk utama, produk turunan, produk sampingan, produk ikutan,
14. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
perkebunan.
kepentingan masyarakat.
Pasal 7
dilakukan berdasarkan:
c. Kesesuaian tanah dan iklim serta ketersediaan tanah untuk usaha perkebunan;
f. Sosial budaya;
g. Lingkungan hidup;
h. Kepentingan masyarakat;
i. Pasar; dan
j. Aspirasi daerah dengan tetap menjunjung tinggi keutuhan bangsa dan negara.
a. Wilayah;
b. Tanaman Perkebunan;
d. Kelembagaan;
g. Pembiayaan.
Pasal 8
dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para pekerja
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur
(1) 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
(2) 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam
kerja yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi
dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap
upah lembur.
hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus
pekerjaan pada hari libur resmi wajib membayar upah kerja lembur.
(4) Ketentuan mengenai jenis dan sifat pekerjaan diatur dengan Keputusan
Menteri.
Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari
untuk 6 hari kerja dan 40 jam dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 8
hari kerja dan 40 jam dalam seminggu atau waktu kerja pada hari istirahat
mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah (Pasal
no.102/MEN/VI/2004):
1. Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan
no.102/MEN/VI/2004) :
kerja (jumlah barang) dan waktu luang. Jumlah waktu kerja dalam sehari
yaitu tingkat upah, pendapatan tidak didapat dari aktivitas bekerja, dan
faktor lainnya seperti selera atau karakteristik (Ehrenberg dan Smith, 2000).
mempengaruhi:
1. Kualitas Hidup
atau karyawan yang bekerja dengan sistem shift. Hal ini tersebut
2. Kinerja
Dampak shift kerja pada karyawan terlihat dari kinerja mereka
3. Kelelahan
Pada umumnya karyawan yang bekerja dengan sistem shift lebih sering
dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan. Untuk
Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah
1. Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir dan
waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar untuk
dan jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya
adalah catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah
penghitung khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink)
yang berulang-ulang ini maka dapat digunakan dengan metode mesin atau payroll
board.
Dengan cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam
diletakkan di bawah cek gaji, diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji
akan tembus ke formulir lainnya. Agar tembusan yang dibuat itu sesuai
(Baridwan, 2001).
jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut secara aktif
dimana semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah tertentu
akan dengan mudah mendapat pekerjaan”. Menurut Disnakertrans
yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap
untuk diisi oleh pencari kerja. Untuk lebih memudahkan dalam memahami
tenaganya di perusahaan.
a. Waktu
b. Frekuensi
c. Jenis tugas
banyak.
c. Penerapan
e. Hasil
artinya dalam proses kegiatan, Karena suatu usaha akan cenderung memilih
sebagai berikut:
a. Pendidikan
sebelumnya.
b. Pelaksanaan Tugas
c. Media Informasi
d. Penataran
kemampuannya.
e. Pergaulan
kemapuannya.
f. Pengamatan
yang telah memiliki masa kerja lebih lama apabila dibandingkan dengan
melaksanakan tugasnya
d. Dengan adanya pengalaman kerja yang semakin baik, maka orang akan
2.4 Pendidikan
Pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan dan kepribadian
anak didik. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi juga
masyarakat. Orang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga
proses yang teratur, sistematis dan dilakukan oleh lembaga yang khusus
peluang bagi si anak didik untuk memperoleh tingkat pendapatan yang lebih
secara professional.
anak didik secara sadar atau tidak sadar akan menebarkan pengetahuannya
pembangunan.
(fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang
menyadari tentang hal itu. Tidak sedikit pemilik sebuah perusahaan yang
dan dia bekerja untuk digaji. berhubungan dengan karyawan pasti takkan
lepas dari kinerja karyawan maka dan setiap perusahaan akan selalu
seseorang pekerja tetap yang bekerja di bawah perintah orang lain dan
mendapat kompensasi serta jaminan. Karyawan merupakan kekayaan
mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
(6).Kewiraswastaan.
berupa : Motivasi kerja, Disiplin kerja dan Etika kerja; 2). Pendidikan; 3).
kesehatan; 7). Jaminan sosial; 8). lingkungan dan iklim kerja 9). Sarana
kinerja. Jika tidak ada kinerja maka seluruh bagian organisasi, maka tujuan
tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi
adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c)
kemampuan kerja”.
“Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada
waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan”.
bahasa inggris adalah performance”, yaitu: Hasil kerja yang dapat dicapai
dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau
dan peran serta tingkat motivasi pekerja”. Apabila kinerja tiap individu atau
Menurut Schular & Jackson (1999) “Ada tiga jenis dasar kriteria
kinerja”, yaitu:
seorang karyawan).
c) Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang fokus pada apa yang telah
karyawan maka dapat dinilai dari tiga hal, meliputi: penilaian harus
mempunyai hubungan dengan pekerjaan, adanya standar pelaksanaan
a) Efektifitas
yang direncanakan.
b) Tanggung jawab
wewenang.
c) Disiplin
Yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah
d) Inisiatif
Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang
pencapaian hasilnya.
dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai
yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan
yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja
yang baik.
lingkungan kerjanya.
(1995) menyatakan kepuasan kerja ialah “Is the way an employee feel about
his or her job”. Ini berarti kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang
terhadap pekerjaan.
bahwa “Kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan hasil dari
ataupun tidak terjadi titik temu antara lain nilai balas jasa kerja karyawan
dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang
memang diinginkan oleh karyawan ini, baik yang berupa finansial maupun
non finansial.
perusahaan.
Menurut Wexly dan Yulk yang dikutip oleh As’ad (1995), pada
dasarnya teori tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal ada tiga macam
yaitu:
telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan. Orang akan mersa puas bila
kenyataannya.
kerja seorang karyawan yang lain yang merasa waktu luangnya tidak dapat
diinginkan, maka orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat
discrepancy. Sebaliknya apabila yang didapat dibawah standar minimum
orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung merasa adanya
keadilan (equite) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equite atau inequity
dengan orang lain. Ada tiga elemen dari equite yaitu: input, out comes dan
comparation person. Yang dimaksud dengan input ialah segala sesuatu yang
segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari
yang dimaksud dengan comparison person adalah kepada orang lain dengan
diterjemahkan oleh Moh As’ad yang menyatakan bahwa prinsip dari teori
dua hal yang berbeda (As’ad, 1995). Artinya, kepuasan dan ketidakpuasan
sumber kepuasan kerja, yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu
yang terdiri dari prosedur perusahaan, mutu supervisi, upah atau gaji,
Burn yang dikutip dan diterjemahkan oleh As’ad (1995) tentang faktor-
berikut:
2) Faktor individual
a) Faktor psikologik
yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat
dan ketrampilan.
b) Faktor sosial
c) Faktor fisik
dan umur.
d) Faktor finansial
sebagainya.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling
karyawan yang merasa puas dalam bekerja senantiasa akan selalu bersikap
1) Mereka yang tidak memperoleh kepuasan kerja dalam bekerja tidak akan
frustasi.
mental rendah.
adanya kepuasan kerja karyawan. Selain itu karyawan yang tidak mencapai
karyawan sudah bersikap demikian maka sulit bagi suatu perusahaan untuk
mancapai tujuannya.
dalam bekerja juga berada dalam suatu lingkungan yang disebut dengan
lingkungan kerja yang kondusif akan dapat memberikan rasa aman dan
aktivitas sehingga waktu kerja yang dipergunakan secara efektif dan optimis
1) Pewarnaan
bukan warna saja yang diperhatikan tetapi komposisi warna pun harus pula
diperhatikan, hal ini disebabkan karena komposisi warna yang salah dapat
karyawan.
2) Kebersihan
hendaknya harus selalu menjaga kebersihan lingkungan, sebab selain hal ini
lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa senang. Dan rasa
3) Pertukaran udara
udara yang cukup dalam ruang kerja sangat diperlukan apabila ruang
tersebut penuh dengan karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan
bagi karyawan.
4) Penerangan
menuntut ketelitian. Meskipun demikian harus juga, dalam hal ini sinar
pengap. Dan harus diingat bahwa penerangan yang terlalu besar akan
5) Musik
6) Keamanan
hal ini akan didorong semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan.
kedalam lingkungan kerja. Dalam hal ini terutama keamanan milik pribadi
bagi karyawan. Sebenarnya milik pribadi yang paling berharga bukan harta
keselamatan diri sendiri bagi setiap karyawan adalah hal yang sangat
penting.
7) Kebisingan
yang dilakukan akan banyak kesalahan atau kerusakan. Yang mana sudah
barang tentu akan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, maka
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) berdasarkan hari dan jam
kerjanya.
“Upah ialah (1) suatu catatan yang menunjukkan upah atau gaji yang
dibayarkan untuk jasa-jasa karyawan pada suatu periode tertentu, bersama dengan
Pasal 21), Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan sebagainya. (2) total gaji atau
upah yang diberikan atau dapat dibayarakan kepada karyawan pada suatu periode
jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan” (Mulyadi,
2001).
pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa upah ialah imbalan kepada
termasuk komponen tunjangan dan jaminan lainnya. Upah berbentuk uang terdiri
dari upah pokok, upah tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan, termasuk
tempat kerja, jaminan pakaian kerja, jaminan kesegaran jasmani dan rohani
(Sulaiman, 2008)
perusahaan. Nilai jabatan yang lebih tinggi akan memberikan upah yang
lebih tinggi. Tidak ada kenaikan upah tanpa kenaikan nilai jabatan kecuali
2008).
5. Peraturan Pemerintah
1. Jurnal biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode
akuntansi tesebut.
2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat
3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode
akuntansi tertentu.
4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan
tergantung pada tujuan yang dikehendaki, semua orang yang bekerja pada
baik organisasi besar atau kecil merupakan komponen yang amat penting, hal ini
perlakuan yang adil dari pimpinan organisasi yang bersangkutan, di samping itu
diterima oleh seorang karyawan untuk suatu jangka waktu tertentu (Mulyadi,
2001).
Upah yang diterima bila dalam satu hari kerja jika seorang melakukam
gaji bulanan.
c. Upah borongan
disepakati ini harus selesai dilakukan tanpa turut campur tangan dari
pihak penyewa.
d. Upah Honorarium
perusahaan);
berdasarkan hari kerja dan jam kerja kebagian gaji (payroll) yang diotorisasi
serta data-data pengurangan upah kebagian gaji (payroll) pada akhir periode
pencatatan waktu.
c. Mencocokan data dengan jam kerja waktu hadir karyawan oleh bagian
waktu hadir kebagian upah. Bagian ini membuat daftar gaji berdasarkan data
d. Daftar gaji diserahkan kepada bagian utang (account payable) pusat, guna
pembuat bukti kas keluar yang digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
gaji kepada karyawan. Setelah menerima bukti mengenai jumlah gaji yang
harus dibayar, maka berdasarkan bukti tersebut utang membuat sejumlah
e. Pembuatan cek untuk bagian pengeluaran uang atas voucher dan menyetorkan
ke bank untuk mengisi rekening giro untuk gaji. Rekening ini menggunakan
sistem impest, jika pembayaran yang dilaksanakan secara tunai rekening giro
daftar gaji.
g. Akibat adanya pencairan cek, maka dalam rekening payroll akan berkurang
mengendalikannya. Sampai saat ini belum ada teori atau ilmu yang pasti
member acuan tentang pemberian gaji atau upah. Hal ini disebabkan karena
1. Sulit menarik atau merekrut pegawai yang bermutu tinggi, karena gagal dalam
penggajian
berprestasi. (2) untuk member daya saing dalam pasar tenaga kerja. (3) untuk
mempertahankan pegawai dengan gaji yang layak. (4) untuk member motivasi
kepada pegawai untuk berprestasi. (5) untuk mengendalikan anggaran biaya. (6)
untuk mengikat pegawa2 baru. (7) untuk mengurangi perputaran yang tidak perlu.
2.8 Pendapatan
Secara umum pengertian pendapatan diartikan sebagai pendapatan
baik berupa uang maupun barang, baik dari pihak lain maupun pihak
sendiri dari pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan dan dinilai dengan
uang (Rupiah) atas harga yang berlaku pada saat ini (Mulyadi, 2001).
sedangkan tunjangan sosial terdiri dari tunjangan air dan listrik. Selain
adanya tambahan uang dari insentif atau premi yang diberikan kepada
karyawan karena telah bekerja melampaui target dan waktu yang telah
ditentukan (Ghani,2003).
2. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka mengakibatkan jabatan dalam
pekerjaan semakin tinggi dan pendapatan yang diperoleh juga semakin besar.
3. Masa Kerja
Masa kerja yang lama berpengaruh terhadap pendapatan, dimana masa kerja
karena jika setiap anggota keluarga bekerja maka pendapatan yang diperoleh
semakin besar.
jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu. Menghitung
pendapatan total dengan mengalikan harga dengan jumlah barang atau jika
TR (Q) = P (Q) x Q
Dimana :
TR : Pendapatan Total
P : Harga
Q : Jumlah Barang
III. METODOLOGI PENELITIAN
Raya sejak bulan Agustus 2013 s/d Oktober 2013. Objek penelitian meliputi
kerja, pendidikan serta pendapatan karyawan yang bekerja pada PT. Socfindo
a. Data primer
pada objek utama, yaitu pada karyawan PT. Socfindo Seumanyam Kecamatan
b. Data sekunder
cara yaitu :
yang diteliti.
terkumpul dan didukung oleh beberapa pendapat para ahli sebagai landasan
analisis kualitatif.
suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Untuk studi
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 159 karyawan (20
Analisis ini digunakan sebagai alat analisis pengaruh variable bebas (x1, x2
dan x3) terhadap variabel terikat (Y) yang dihubungkan dengan lebih dari satu
variabel dua atau tiga dan seterusnya variabel bebas, (Hasan Iqbal, 2002) dengan
rumus sbb:
Y= a + b1X1 +b2X2+
Dimana :
Y = pendapatan (Rp)
X3 = pendidikan (Tahun)
a = intercep atau konstanta
3.5.2 Uji F
( )
F=( )( )
Dimana:
N=jumlah sampel
3.5.3. Uji t
dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut (Hasan Iqbal, 2002) :
t=
Dimana :
t = Nilai hitung
n = Banyaknya data
Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik
dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai
dengan perjanjian.
Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang
sebagai balas jasa atas kerja yang telah dilakukan diukur dalam satuan rupiah.
teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian prestasi
sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya diukur dalam satuan
tahun.
yang berorientasi pada hasil kerja dari suatu area perkebunan yang
Socfindo yaitu, (a). Plantation Nort Sumatra, Belgia 90 persen dan (b).
PT. Socfindo berkantor pusat di Jl. KL Yos Sudarso No. 106 Medan.
Panton Bayu
Dibukanya lahan perkebunan kelapa sawit milik NV. Socfin (saat ini
sudah berubah menjadi PT. Socfindo) pada awal tahun 1920 di daerah
merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pilihan kebun dilokasi tersebut
dimungkinkan karena keamanan yang sudah terjamin untuk investasi dan kondisi
lahan yang berbentuk dataran dan hutan tegakan dilahan kering yang
Ketika itu crude oil yang dihasilkan kelapa sawit baru saja
dikembangkan dan teknologi budidaya dan proses kilangnya juga masih sangat
sederhana. Crude sebagai alternatif minyak goreng masih kalah pamor dengan
minyak kelapa dan arealnya, terutama di Hindia Belanda dan Malaka juga masih
terbatas.
manapun. Kebun Seumanyam dan Kebun Seunagan untuk saat ini berada persis di
oleh Asisten Kepala (Askep), Asisten Divisi, Tekniker I (Kepala Pabrik), dan
Group
Pengurus
Askep Tekniker-I
Asisten Tekniker-II
Mandor
Kerani
Perawat
Karyawan
kerja perusahaan.
bulanan, dan laporan bulanan. Asisten divisi juga memiliki tugas untuk
memberikan instruksi kerja kepada mandor-mandor, mantra-mantri dan
kerja di lapangan sesuai dengan instruksi dan rencana kerja yang telah
lapangan. Selain itu tugas Asisten Divisi juga menjamin hasil produksi
kerani keliling.
seorang KTU dibantu oleh beberapa pegawai dan karyawan kantor besar
pekerja staf dan non staf. Pekerja staf terdiri dari Pengurus, Asisten Kepala
staf terdiri dari Karyawan Harian Tetap (KHT), mandor dan pegawai.
minggunya dengan total jam kerja 40 jam/minggu yang terdiri dari jam
kerja setiap harinya untuk I HK yaitu 7 jam/hari, kecuali hari jum’at yaitu 5
09.30).
menerima upah pada akhir bulan setiap bulannya, sedangkan untuk pekerja
non staf menerima upah dua kali dalam sebulan, yaitu upahan besar (tanggal
5 tiap bulannya) dan upahan kecil (tanggal 19 tiap bulannya). Selain itu,
pekerja staf maupun non staf mendapatan bonusan pada setiap tahunnya.
Untuk upah yang dibayarkan, upah pekerja staf perkebunan sepenuhnya
apabila sakit.
dengan premi apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan
Kelapa Sawit (PKS), satu unit kantor pengurus untuk mengelola kegiatan
sepak bola, voli, tenis, dan bulu tangkis), Masjid, Tempat Penitipan Anak (TPA)
dll.
seperti lahan pertanian dan perkebunan kelapa sawit. Proses konversi atau
pembukaan lahan pada umunya terjadi setelah tahun 1980 dan marak setelah
tahun 1990. Konversi yang dilakukan oleh masyarakat dilakukan didalam dan di
areal yang telah menjadi konsesi/HGU (Hak Guna Usaha) menunda proes
penanaman kelapa sawit karena berbagai hal utamanya adalah keterbatasan modal
dan gangguan keamanan. Konversi lahan yang dilakukan oleh masyarakat pada
dan non sawah), setelah tahun 2000, banyak masyarakat yang ikut membuka lahan
pendapatan, peluang kerja dan usaha serta kemajuan daerah.Dari segi pemilikan
lahan terdapat perubahan, yaitu lahan garapan masyarakat yang berada di areal
HGU perusahaan yang kemudian diganti rugi oleh perusahaan atau lahan garapan
dirubah menjadi perkebunan kelapa sawit baik oleh masyarakat sendiri atau oleh
perusahaan. Sebagian besar masyarakat pada awal mulanya bekerja sebagai petani
sawah (non sawah) atau palawija berubah menjadi petani sawit, bekerja
diperusahaan kelapa sawit, menjadi buruh bongkar muat kelapa sawit, sopir
pendapatan masyarakat baik dari segi jumlah maupun pola. Pola pendapatan
masyarakat sebagai petani sawah dan palawija yang pada awalnya bersifat
Pendapatan masyarakat dari berkebun kelapa sawit lebih besar. Hal ini
pemeliharaan.
kerja dan kesempatan berusaha. Lapangan kerja yang paling besar berasal dari
perusahaan kelapa sawit yang ada, sedangkan kesmpatan usaha utama timbul dari
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan kebun sawit milik
diperusahaan.
variabel terikat yaitu pendapatan karyawan (Y) dengan variabel bebas yaitu
Jam Kerja (X1), Pengalaman Kerja (X2), dan Pendidikan (X3). Adapun
besaran variable bebas (x) dan variable terikat (y) pada analisis regresi
pendapatan karyawan (y) dengan variabel bebas yaitu Jam Kerja (X1),
1. Konstanta (a)
Jika semua variabel (X1, X2dan X3) memiliki nilai nol (0) maka nilai
Nilai koefisien untuk variabel X1sebesar 0,264 hal ini berarti bahwa setiap
kenaikan X1satu satuan jam kerja (jam) maka pendapatan (Rp) akan naik
sebesar 0,264dengan asumsi variabel bebas yang lain dari model regresi
Nilai koefisien untuk variabel X2sebesar 0,193 hal ini berarti bahwa setiap
akan naik sebesar 0,193 dengan asumsi variabel bebas yang lain dari
Nilai koefisien untuk variabel X3sebesar 0,067 hal ini berarti bahwa setiap
sebesar 0,067 dengan asumsi variabel bebas yang lain dari model regresi
4.3Koefisien Determinasi
penelitian ini.
4.4Pembuktian Hipotesis
4.4.1.Uji F
2,70 Dengan demikian F hitung > F tabel. Apabila F hitung > F tabel
pendapatan karyawan.
4.4.2.Uji t
variabel X terhadap variabel Y yang akan di uji secara satu per satu.
Ketentuan pengujian apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel maka
tabel1,974.
4.5 Implikasi
Berdasarkan penelitian ini, pada masa yang akan datang apabila seorang
daya beli dalam memenuhi kebutuhan hidup selama ini. Karena apabila gaji,
insentif dan tunjangan yang diberikan pada karyawan memadai maka akan
diperhatikan.
ditingkatkan.
karyawan tinggi akan mendorong karyawan tersebut untuk lebih giat dan
5.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Bohle P & Tilley J. (2002). Womans Shift Workers have more Problems.
(Online),(http://proquest.umi.com/pqdweb?did=117325195&sid=6&F
mt=3&clientld63928&RQT=309&Vname=PQD).
memiliki makna :
Sangat Setuju =5
Setuju =4
Tidak Setuju =2
menyerahkan kuesioner.
I. Karakteristik Karyawan
2. Jenis kelamin :
( ) Laki-laki ( )Perempuan
3. Pendidikan Terakhir
( ) SD ( ) SMP ( ) SMU
5. Divisi :
7. Pendapatan Perbulan :
1. Variabel Jam Kerja (X1)
No Indikator Variabel 1 2 3 4 5
1 Jam kerja mempengaruhi pendapatan
2 Dalam 1 hari bekerja selama 7 jam akan efektif
3 Dengan bekerja lembur akan dapat menjamin
kebutuhan hidup
4 Pergi kerja setiap hari harus sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan perusahaan
5 Bekerja harus sesuai dengan jam kerja yang
telah ditetapkan perusahaan
6 Mangkir akan merugikan karyawan karena
akan mengurangi pendapatan
7 Karyawan yang disiplin dalam bekerja akan
mendapat kenaikan jabatan dan pendapatan
Terima kasih atas waktu dan kerjasamayang bapak/ibu berikan semoga sukses selalu!