Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang cukup pesatsekarang ini sudah

menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakatyang tidak dapat ditawar lagi.
Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahankehidupan masa depan manusia yang lebih
baik, mudah, murah, cepat dan aman.Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi
(Information Technology) sepertiinternet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan
hidupnya dalam waktu
singkat, baik legal maupun illegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh
keuntungan secara “potong kompas”. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya”
ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan
masadepan.Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia
bisnisyang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktisdan
dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnyateknologi
informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahapmencemaskan dengan
kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang
teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan duniamaya.
Masalah kejahatan maya dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihaksecara
seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan

ni termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan
dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antarn
egara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat.
Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupanmoderen dari
masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan
meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang”
informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya

Jenis cybercrime, berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukannya, dapat digolongkan dalam


beberapa macam seperti pada uraian di bawah ini:
1. Unauthorized access yakni; kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, misalnya:
probing  dan port.
2. Illegal contents; yakni memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal
yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu
ketertiban umum, seperti penyebaran pornografi.
3. Penyebaran virus secara sengaja; pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
email.
4. Data forgery; ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi
atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
5. Cyber espionage, sabotage, and extortion; cyber espionage adalah kejahatan yang
memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak
lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage and
extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
6. Cyber stalking; ini untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan
memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang.
Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan
memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat
email dengan alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.
7. Carding;  Ini merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit
milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
8. Hacking dan cracker; hacker adalah seseorang yang punya minat besar untuk
mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan
kapabilitasnya. Sedangkan yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet
disebut cracker. Aktivitas cracking di internet mulai dari pembajakan account milik
orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan
target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos
attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga
tidak dapat memberikan layanan.
9. Cybersquatting and typosquatting; cybersquatting merupakan kejahatan yang
dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian
berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Adapun typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain
yang mirip dengan nama domain orang lain. Nama tersebut merupakan nama domain
saingan perusahaan.
10. Hijacking; adalah kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain seperti
pada software piracy (pembajakan perangkat lunak).
11. Cyber terorism;  Suatu tindakan yang mengancam pemerintah atau warganegara,
termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer seperti kasus Ramzi Yousef yang
dianggap sebagai dalang penyerangan ke gedung WTC, ternyata diketahui menyimpan
detail serangan dalam file yang dienkripsi di laptopnya, atau Osama Bin Laden yang
menggunakan steganography untuk komunikasi jaringannya. Kasus lainnya misalnya
Doktor Nuker yang telah kurang lebih lima tahun melakukan defacing atau mengubah
isi halaman web yang berisi propaganda anti-Amerika, anti-Israel, dan pro-Bin Laden.

Undang - Undang dunia maya ( Cyber Law)


 
 
Harus diakui bahwa Indonesia belum mengadakan langkah-langkah yang cukupsignifikan di
bidang penegakan hukum (law enforcement) dalam upaya mengantisipasikejahatan duniamaya
seperti dilakukan oleh negara-negara maju di Eropa dan AmerikaSerikat. Kesulitan yang dialami
adalah pada perangkat hukum atau undang-undangteknologi informasi dan telematika yang
belum ada sehingga pihak kepolisian Indonesiamasih ragu-ragu dalam bertindak untuk
menangkap para pelakunya, kecuali kejahatanduniamaya yang bermotif pada kejahatan
ekonomi/perbankan.Untuk itu diperlukan suatu perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini
sepertiyang sekarang telah adanya perangkat hukum yang satu ini berhasil digolkan,
yaituUndang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). UU yang terdiri dari 13Bab
dan 54 Pasal serta Penjelasan ini disahkan setelah melalui Rapat Paripurna DPR RI pada
Selasa, 25 Maret 2008. Namun sejatinya perjalanan perangkat hukum yang sangat penting bagi
kepastian hukum di dunia maya ini sebenarnya sudah dimulai 5 tahun yanglalu

Undang-Undang Informasi dan Transaksi


Elektronik
UU Nomor 11 Tahun 2008

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik

Tanggal penerapan 21 April 2008

Tanggal pengumuman 21 April 2008

Sejarah legislatif

UU RUU Informasi dan Transaksi Elektronik

UU diterbitkan pada 5 September 2005

Amendemen

UU Nomor 19 Tahun 2016

Status: Secara substansial diamandemenkan

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (disingkat UU ITE)


atau Undang-undang nomor 11 tahun 2008 adalah UU yang mengatur tentang
informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum. UU ini
memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah Indonesia
maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum
Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai