Anda di halaman 1dari 28

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

In
A
I. MUCHYANI, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), alamat Dk
Pucang Rt.003 Rw.001 Desa Kedungpuji Kecamatan
ah

lik
Gombong, Kabupaten Kebumen.
II. BUDI TRIYONO, pekerjaan Wiraswasta, alamat Dukuh Entak
Rt.001, Rw. 001 Desa Kedungpuji, Kecamatan
am

ub
Gombong, Kabupaten Kebumen.
III. BAMBANG PURWANTO, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
ep
alamat Kedungpuji Rt.005 Rw.002 Desa Kedungpuji,
k

Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen.


ah

Bertindak mewakili masyarakat Desa Kedungpuji


R

si
Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, yang
terhimpun dalam Forum Masyarakat Peduli

ne
ng

Kedungpuji (FMPK), dalam hal ini memberikan kuasa


kepada MOH.ZAMZAM WATHONI, S.H., AGUS

do
gu

BINTORO, S.H., AJIB AHMAD SANTOSO, S.H.,


SAPTA UTAMA, S.H., Advokat/Pembela Umum pada
In
Kantor Lembaga Bantuan Hukum Catur Bhakti (LBH
A

CATUR BHAKTI) Yogyakarta, yang berkantor di


Jalan Mangkuyudan No.34 Yogyakarta, berdasarkan
ah

lik

Surat Kuasa Khusus tanggal 9 November 2018;


Selanjutnya disebut sebagai Para Pembanding
m

ub

semula Para Penggugat;


lawan:
ka

I. KETUA YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU, berkantor di Jl.


ep

Marditomo No.11 Kutoarjo, Jawa Tengah, dalam hal


ah

ini memberikan kuasa kepada B.HENGKY WIDHI


R

ANTORO, S.H.,M.H., A.NUGROHO BIMO


es

PRAKOSO, S.H., TITUS ADHI SANJAYA, S.H.,


M

ng

HERZON THENY HAWU, S.H., LATIP ARLIANTO,


on
gu

Hal. 1 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H., HARDIKA SHOLEH HAFID, S.H., DANIEL

si
SILVESTER H.SINAGA, S.H., Advokat dan/atau
Konsultan Hukum, serta Asisten Advokat pada kantor

ne
ng
Hukum Sukowati Law Office, yang beralamat di
Perum TMB I, Rt.04 Rw.01, No.63 Juwangen,
Purwomartani, Sleman, Yogyakarta, berdasarkan

do
gu Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Desember 2018;
Selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula

In
A
Tergugat I ;
II. KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
ah

lik
TERPADU SATU PINTU, KABUPATEN KEBUMEN,
berkantor di Jalan Pahlawan Nomor 136 Kebumen,
dalam hal ini memberikan kuasa kepada
am

ub
WIDIATMOKO, S.H.,M.H., IRA PUSPITASARI, S.H.,
MUH.ARI WARDANI, S.H., NURKHOTIMAH,
ep
S.H.,M.H., MUHADI, S.H.,M.H., dan DWI
k

APRILIASTUTI, S.H., PNS pada Sekretariat Daerah


ah

Kabupaten Kebumen, berdasarkan Surat Kuasa


R

si
Khusus Nomor 030/6075 tanggal 3 Desember 2018;
Selanjut disebut sebagai Terbanding II semula

ne
ng

Tergugat II;
III. BUPATI KEBUMEN, berkantor di Jalan Veteran Nomor 2 Kebumen

do
gu

Bumirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten


Kebumen, Jawa Tengah, dalam hal ini memberikan
In
kuasa kepada WIDIATMOKO, S.H.,M.H., IRA
A

PUSPITASARI, S.H., MUH.ARI WARDANI, S.H.,


NURKHOTIMAH, S.H.,M.H., MUHADI, S.H.,M.H.,
ah

lik

dan DWI APRILIASTUTI, S.H., PNS pada Sekretariat


Daerah Kabupaten Kebumen, berdasarkan Surat
m

ub

Kuasa Khusus Nomor 030/3049 tanggal 4 Desember


2018 yang telah di daftarkan di Kepaniteraan
ka

Pengadilan Negeri Kebumen tanggal 5 Desember


ep

2018; Selanjut disebut sebagai Terbanding III


ah

semula TERGUGAT III ;


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 2 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tinggi Tersebut;

si
Setelah membaca:
1. Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

ne
ng
Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG tanggal 26 Maret 2019
tentang Penunjukkan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili
perkara perdata tersebut dalam tingkat banding;

do
gu 2. Berkas perkara dan Putusan Pengadilan Negeri Kebumen, Nomor
30/Pdt.G/2018/PN Kbm, tanggal 16 Januari 2019, serta surat-

In
A
surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
ah

lik
TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tertanggal


am

ub
16 November 2018 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Kebumen pada tanggal 21 November 2018 dalam Register Nomor
ep
30/Pdt.G/2018/PN Kbm telah mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat
k

dengan gugatan sebagai berikut:


ah

1. Bahwa pada sekitar tahun 2015 Penggugat mendapatkan informasi yang


R

si
bersumber dari surat kabar online (Kebumenekspres.com) ada satu
yayasan berkehendak membeli tanah yang terletak di desa domisili

ne
ng

Penggugat yang informasinya untuk membuat panti jompo. Tanah tersebut


berada di Jalan Yos Sudarso Dusun Ngentak Desa Kedugpuji Kecamatan

do
gu

Gombong Kabupaten Kebumen.


2. Bahwa Sr. Paula Paryati (Pimpinan Provinsial Kongregasi Suster Amal
In
Kasih Darah Mulia) dalam Surat Pernyataan permohonan penghapusan Bea
A

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPTHB) Nomor: 08/Sek-


Prov/2015 tanggal 20 Januari 2015 menyatakan bahwa tanah tersebut
ah

lik

benar-benar akan digunakan untuk pembangunan biara untuk suster lan ju t


usia dan sakit dengan memelihara kesehatannya dan merawat yang sakit
m

ub

serta kegiatan lain yang berkaitan dengan maksud dan tujuan Kongregasi
Suster Amal Kasih Darah Mulia.
ka

3. Bahwa sebagaimana uraian pada angka 1 (satu) dan 2 (dua) diatas,


ep

ternyata tanah yang dibeli Yayasan Swana Santa Palang Biru tidak
ah

diperuntukkan sebagai panti jompo, justru dilakukan pengurusan Ijin


R

Mendirikan Bangunan dengan peruntukan sebagai Rumah Sakit.


es

Selanjutnya pada tanggal 28 Desember 2015 Kepala Dinas Penanaman


M

ng

Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kebumen


on
gu

Hal. 3 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(TERGUGAT II) mengeluarkan Surat Izin Mendirikan Bangunan dengan

si
Nomor: 503/640/2015 kepada Yayasan Swana Santa Palang Biru
beralamat di Jl. Marditomo No 11 Kutoarjo Kabupaten Purworejo guna

ne
ng
mendirikan bangunan Rumah Sakit dengan luas bangunan lantai I seluas
2.757 m2, Lantai II 2.676 m2, lantai III 2.676 m2, lantai IV 1.828 m2 dan
luas tanah sebesar 9.892 m2 di atas tanah Hak Milik Konggresi Suster-

do
gu Suster Amal Kasih Darah Mulia.
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 30 Desember 2015 juga telah dikeluarkan

In
A
surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Kebumen (TERGUGAT II) No 503/651/2015 Tentang
ah

lik
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan kepada Sr. Paula Paryati, ADM, di
mana dalam surat keputusan tersebut Pemerintah Kabupaten Kebumen
memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada Sr. Paula Paryati
am

ub
Khusus Untuk Asrama Suster-Suster dengan luas bangunan: Luas lan tai
I 506 m2, lantai II 196 m2, dengan luas tanah 933 m2, diatas tanah Hak
ep
Milik Kongregasi Suster-Suster Amal Kasih Darah Mulia, yang terletak di Jl.
k

Yos Sudarso Desa Kedungpuji Kecamatan Gombong Kab. Kebumen.


ah

5. Bahwa pada tanggal 18 April 2016, telah dikeluarkan surat Keputusan


R

si
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu satu pintu
Kabupaten Kebumen (TERGUGAT II) Nomor: 503/04/kep/IV/2016 Tentang

ne
ng

Izin Lingkungan atas Kegiatan Rumah Sakit Palang Biru Gombong


Kepada Sr. Silvia Sovia Sudiyarti, yang berisi memberikan izin

do
gu

lingkungan kepada Rumah Sakit Palang Biru Gombong dengan jenis usaha
layanan Rumah Sakit dengan lokasi Jl. Yos Sudarso, Desa Kedungpuji,
In
Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen.
A

6. Bahwa dengan adanya Surat Ijin Lingkungan tertanggal 18 April 2016


Nomor : 503/04/KEP/IV/2016, PENGGUGAT baru mengetahui akan
ah

lik

didirikan Rumah Sakit di Desa mereka padahal dari awal tidak ada
sosialisasi kepada PENGGUGAT dan rencana pembangunan Rumah Sakit
m

ub

tersebut terkesan ditutup-tutupi dan mengabaikan asas transaparansi serta


akuntabilitas.
ka

7. Bahwa dengan adanya pendirian rumah sakit tersebut telah terjadi keributan
ep

dan perpecahan antar warga masyarakat di Desa Kedungpuji seperti demo


ah

dari warga yang menolak, perang spanduk antara yang mendukung dan
R

yang tidak mendukung pendirian Rumah Sakit Palang Biru.


es

8. Bahwa terhadap hal tersebut PENGGUGAT bersama-sama warga


M

ng

masyarakat Kedungpuji melakukan protes dan penolakan pendirian Ru mah


on
gu

Hal. 4 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sakit Yayasan Palang Biru kepada TERGUGAT III dengan melayangkan

si
surat tertulis tertanggal 25 April 2016.
9. Bahwa dengan adanya penolakan dari PENGGUGAT dan surat protes

ne
ng
tersebut, maka pada tanggal 27 Mei 2016 Pemerintah Desa Kedungpuji
memfasilitasi diadakannya sosialisasi oleh Yayasan Palang Biru
(TERGUGAT I) bertempat di Balai Desa Kedungpuji.

do
gu
10. Bahwa meskipun kemudian diadakan sosialisasi pendirian rumah sakit oleh
Yayasan Palang Biru, PENGGUGAT dan masyarakat Desa Kedungpuji

In
A
tetap menolak rencana pendirian Rumah Sakit tersebut karena menurut
PENGGUGAT proses pendirian Rumah Sakit oleh TERGUGAT I penuh
ah

lik
dengan kejanggalan dan banyak prosedur yang tidak dipenuhi.
11. Bahwa salah satu prosedur pendirian Rumah Sakit adalah melakukan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Namun, selama ini
am

ub
Yayasan Palang Biru, tidak melakukan analisis mengenai dampak
lingkungan, sehingga hal ini meresahkan PENGGUGAT dan masyarakat
ep
sekitar rumah sakit.
k

12. Bahwa pada tanggal 27 Mei 2016 Kepala Desa Kedungpuji menerbitkan
ah

Berita Acara Sosialisasi yang tidak sesuai dengan fakta, yang menjelaskan
R

si
adanya kesepakatan antara warga masyarakat Kedungpuji dengan Pihak
Rumah Sakit Palang Biru terkait persetujuan rencana pembangunan Rumah

ne
ng

Sakit Palang Biru.


13. Bahwa selanjutnya pada tanggal 30 Mei 2016 warga Kedungpuji menulis

do
gu

surat penolakan yang kedua kepada Bupati Kebumen (TERGUGAT III).


14. Bahwa pada tanggal 18 Juli 2016, PENGGUGAT bersama warga
In
melayangkan kembali surat protes ke Bupati (TERGUGAT) dikarenakan
A

tidak adanya respon dari Pemda atau Bupati atas surat terdahulu.
15. Bahwa pada tanggal 20 Juli 2016 dilakukan peninjauan kembali ole h Dinas
ah

lik

Perizinan Kabupaten Kebumen untuk menerbitkan Izin HO. Atas hal


tersebut warga masyarakat Kedungpuji berdemonstrasi di Balai Desa
m

ub

Kedungpuji dan menghasilkan berita acara yang berisi bahwa proses


perizinan Rumah Sakit Palang Biru tidak akan dilanju tkan karena ada
ka

penolakan oleh warga, akan tetapi fakta di lapangan pembangunan rumah


ep

sakit terus dilanjutkan.


ah

16. Bahwa pada tanggal 2 September 2016, warga masyarakat Kedungpuji


R

melayangkan surat yang ke 4 (empat) kepada Bupati Kebumen


es

(TERGUGAT III) dengan menyampaikan 8 (delapan) item pelanggaran yang


M

ng

dilakukan oleh Rumah Sakit Palang Biru yaitu: mengabaikan dampak sosial
on
gu

Hal. 5 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terutama perpecahan warga; perubahan peruntukan tanah dari pan ti jompo

si
menjadi Rumah Sakit; manipulasi profil data jarak RS. Palang Biru dengan
Puskesmas rawat inap dan klinik swasta lainnya; rekayasa berita acara

ne
ng
tentang kesepakatan/aspirasi warga, dan kecurangan/kesalahan dalam
penerbitan IMB bahwa mestinya luas bangunan melebih 10.000 m2 tetapi
disiasati sedemikian rupa sehingga menjadi 9.892 m2.

do
gu 17. Bahwa pada tanggal 29 Maret 2017, Pemerintah Kabupaten Kebumen
menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan izin gangguan yang pada intinya

In
A
menyimpulkan/memutuskan bahwa berdasarkan hasil temuan selama
peninjauan terhadap permohonan izin gangguan yang diajukan oleh Sr. Silvi
ah

lik
Sovia Sudiyarti untuk dan atas nama Swana Santa Palang Biru tidak dapat
dikabulkan dengan alasan: Pertama, luas Bangunan yang diajukan pada
permohonan tidak sesui dengan hasil pengukuran dan perhitungan Tim;
am

ub
Kedua, Dokumen Lingkungan yang dimiliki pemohon saat ini tidak sesuai
persyaratan karena luas bangunan lebih dari 10.000 m2, sehingga harus
ep
melakukan penyesuaian dokumen lingkungan terlebih dahulu; Ketiga, masih
k

adanya penolakan dari warga Desa Kedungpuji Kecamatan Gombon g;


ah

Keempat, dengan ini maka berkas permohonan izin Gangguan


R

si
dikembalikan.
18. Bahwa pada tanggal 19 Mei 2017 warga masyarakat Kedungpuji meminta

ne
ng

audiensi dengan Bupati (TERGUGAT III) dan Organisasi Perangkat Daerah


(OPD) terkait. Audiensi terlaksana pada tanggal 5 Juni 2017, dan terungkap

do
gu

fakta tentang luas bangunan yang didirikan RS. Palang Biru ternyata
melebihi 10.000 m2. Fakta ini diakui benar adanya oleh OPD terkait. Namun
In
demikian Pemkab Kebumen tetap bersikukuh bahwa pendirian RS. Palang
A

Biru tidak perlu memiliki AMDAL, hanya cukup dengan peninjuan ulang
Dokumen Lingkungan. Akan tetapi masyarakat tetap meyakini harus ada
ah

lik

dokumen AMDAL. Untuk menjawab tuntutan warga, OPD berdalih dan


berkelit akan melakukan konsultasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa
m

ub

Tengah. Hal ini menunjukkan sikap Pemkab Kebumen yang cenderung


untuk mempermudah pendirian RS. Palang Biru dengan cara meniadakan
ka

keharusan AMDAL, padahal telah ditentukan sebagaimana diatur dalam


ep

Pasal 8 UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


ah

19. Bahwa keberpihakan tersebut semakin terbukti dengan diterbitkannya Surat


R

Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu


es

Pintu Kabupaten Kebumen (TERGUGAT II) Nomor


M

ng

503/01.01/RSU/KEP/III/2018 tertanggal 28 Maret 2018 Tentang Pemberian


on
gu

Hal. 6 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Izin Pendirian Rumah Sakit Umum Palang Biru Gombong Kepada Sr. Silvia

si
Sovia Sudiyarti (TERGUGAT I) tanpa sepengetahuan warga.
20. Bahwa Surat izin Pendirian Rumah Sakit tertanggal 28 Maret 2018 Nomor

ne
ng
503/01.01/RSU/KEP/III/2018 untuk pembangunan Rumah Sakit Palang Biru
di Kebumen yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (TERGUGAT II) ternyata tidak sesuai dengan prosedur

do
gu yang diatur dalam Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan No 56 tahun 2014 Tentang

In
A
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Izin Pendirian seharusnya
dikeluarkan oleh Bupati, akan tetapi dalam perkara a quo dikeluarkan oleh
ah

lik
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Kebumen (TERGUGAT II). Berdasarkan pasal 26 ayat (4) yang
menyatakan bahwa : “Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh
am

ub
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi dari
pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah
ep
Kabupaten/Kota”. Dan kemudian dipertegas dalam Pasal 64 ayat (6)
k

Peraturan Mentri Kesehatan No 56 tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan


ah

perizinan Rumah Sakit, yang menyatakan bahwa: “Izin Mendirikan dan Izin
R

si
Operasional Rumah Sakit kelas C dan Rumah Sakit kelas D, diberikan oleh
kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi

ne
ng

dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah


kabupaten/kota.” Dengan demikian telah nyata bahwa surat izin pendirian

do
gu

Rumah Sakit Palang Biru Nomor: 503/01.01/RSU/KEP/III/2018 tertanggal 28


Maret 2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan
In
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kebumen (TERGUGAT II)
A

adalah cacat hukum karena dikeluarkan oleh bukan yang berwenang


mengeluarkan ijin, dengan demikian Surat Keputusan tersebut batal demi
ah

lik

hukum.
21. Bahwa Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
m

ub

Pintu Kabupaten Kebumen (TERGUGAT II) yang telah mengeluarkan Ijin


Mendirikan Bangunan dan Ijin Pendirian Rumah Sakit Palang Biru sudah
ka

sepantasnya bertanggung jawab atas apa yang diputuskan, maka sudah


ep

tepat jika yang bersangkutan dijadikan sebagai Tergugat II, sedangkan


ah

Bupati selaku pimpinan tertinggi diwilayah Pemerintah Daerah Kabupaten


R

bertanggungjawab atas apa yang diputuskan oleh Organisasi Perangkat


es

Daerah (OPD) selaku organ pendukung pemerintah daerah, dijadikan


M

ng

sebagai Tergugat III.


on
gu

Hal. 7 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Bahwa terkait dengan proses pembangunan Rumah Sakit Palang Biru, yang

si
tidak menggunakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tidak
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan Menteri

ne
ng
Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan perijinan Rumah
Sakit, yang dengan jelas menyatakan bahwa pendirian Rumah Sakit harus
dilakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebel um

do
gu Rumah Sakit didirikan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 Ayat
(2) Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit yang

In
A
berbunyi: “Ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyangkut Upaya Pemantauan
ah

lik
Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan/atau dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.” Artinya dalam pasal tersebut dengan tegas
am

ub
menyatakan setiap pendirian Rumah Sakit haruslah wajib AMDAL.
23. Bahwa ketentuan lebih lanjut dipertegas dalam Peraturan Menteri
ep
Kesehatan No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
k

Sakit Pasal 67 ayat (1) huruf e, yang mensyaratkan pemilik atau pengelola
ah

yang akan mendirikan Rumah Sakit mengajukan permohonan izin


R

si
mendirikan kepada pemberi izin dengan melampirkan Dokumen
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. Selanjutnya dalam ayat (5),

ne
ng

memperjelas yang dimaksud dengan Dokumen Pengelolaan dan


Pemantauan Lingkungan tersebut terdiri atas UPL, UKL atau AMDAL.

do
gu

24. Bahwa dalam pasal 22 UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup ayat (1) menyatakan: Setiap usaha dan/atau
In
kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib
A

memiliki AMDAL. Selanjutnya kemudian diperjelas dalam ayat (2) dampak


penting ditentukan berdasarkan kriteria:
ah

lik

a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha


dan/atau kegiatan;
m

ub

b. luas wilayah penyebaran dampak;


c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
ka

d.banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;


ep

e. sifat kumulatif dampak;


ah

f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau


R

g.kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


es

teknologi
M

ng

on
gu

Hal. 8 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Bahwa seterusnya dalam pasal 23 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009 Tentang

si
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa kriteria
usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi

ne
ng
dengan AMDAL terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak

do
gu terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

In
A
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan
dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
ah

lik
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
am

ub
kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar
budaya;
ep
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
k

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;


ah

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi


R

si
pertahanan negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk

ne
ng

mempengaruhi lingkungan hidup.


26. Bahwa terkait dengan pasal 23 ayat (1) huruf d “proses dan kegiatan yang

do
gu

hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta


lingkungan sosial dan budaya”, mengharuskan adanya kegiatan analisis
In
sosial (ANSOS) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari AMDAL yang
A

melibatkan warga masyarakat yang mensyaratkan asas partisipatif,


transparan dan akutanbel. Minimnya pendekatan analisis sosial (ANSOS)
ah

lik

telah menimbulkan gejolak sosial dibuktikan dengan adanya protes-protes,


keberatan dan kegelisahan warga sehingga berujung pada adanya gugatan
m

ub

ini. Jika fenomena ini diabaikan maka berpotensi memunculkan konfl ik


horizontal.
ka

27 Bahwa selanjutnya terkait pasal 23 ayat (1) huruf c “proses dan kegiatan
ep

yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan


ah

lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam


R

dalam pemanfaatannya”. Dalam hal ini terkait dengan Bahan Berbahaya


es

dan Beracun (B3) yang secara potensial menimbulkan pencemaran dan


M

ng

kerusakan lingkungan hidup yang berdampak langsung terhadap


on
gu

Hal. 9 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam pendirian Rumah Sakit

si
diwajibkan membuat Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) untuk
pengelolaan B3 sisa alat kesehatan dan obat-obatan, sehingga pendirian

ne
ng
Rumah Sakit diwajibkan AMDAL.
28 Bahwa ketentuan batasan 5 Hektar wajib Amdal diatur di dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha

do
gu dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, diperuntukkan bidang multi sektor, bukan un tuk Ru mah

In
A
Sakit sehingga dalam pendirian Rumah Sakit yang harus diperhatikan
bukannya luas lahan atau luas bangunan tetapi apakah Rumah Sakit
ah

lik
tersebut masuk kategori Kelas A, B, C atau D. Sementara dalam
operasional Rumah sakit selalu akan menjadi kesatuan adalah pengelolaan
Limbah B3 dari sisa alat kesehatan dan obat-obatan. Sehingga pendirian
am

ub
Rumah sakit seberapapun luasnya wajib menyertakan Dokumen
Lingkungan, baik itu UKL, UPL dan/atau AMDAL;
ep
29 Bahwa tindakan pengukuran ulang oleh Badan Pertanahan Kabupaten
k

Kebumen atas luas bangunan tanpa sepengetahuan warga. Hal tersebut


ah

jelas melanggar salah satu asas dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan


R

si
Lingkungan Hidup Pasal 2 huruf k yaitu asas partisipatif. Fakta tersebut
mengindikasikan terjadinya penyiasatan hukum dalam menentukan luas

ne
ng

bangunan, sehingga memungkinkan terjadinya upaya sedemikian rupa


antara TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara sepihak menentukan luas

do
gu

bangunan yang memungkinkan untuk menghindar dari ketentuan harus


memiliki AMDAL. Keberpihakan TERGUGAT II terhadap TERGUGAT I
In
dilakukan dalam rangka membantu suapaya syarat prosedur Pendirian
A

Rumah Sakit bisa dimudahkan dan tidak melalui proses AMDAL.


30 Bahwa dengan dikeluarkannya Izin Mendirikan Bangunan, dan Surat Ijin
ah

lik

Mendirikan Rumah Sakit oleh Tergugat II kepada Tergugat I, yang mana


proses dan pengambilan keputusannya telah melanggar beberapa
m

ub

ketentuan peraturan yang ada, antara lain tidak dilengkapi dokumen


AMDAL (yang di dalamnya meliputi analisis sosial sekaligus analisis
ka

dampak lingkungan), maka sudah jelas bahwa Tergugat I dan Tergugat II


ep

telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam


ah

pasal 1365 KUH Perdata.


R

31 Bahwa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Ijin Mendirikan Rumah
es

Sakit dikeluarkan dengan cara yang melawan hukum, maka Ijin Men dirikan
M

ng

on
gu

Hal. 10 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bangunan (IMB) dan Ijin Pendirian Rumah Sakit kepada Tergugat I sudah

si
seharusnya dinyatakan batal demi hukum.
32 Bahwa dikarenakan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Ijin Mendirikan

ne
ng
Rumah Sakit batal demi hukum maka segala proses perijinan dan segala
kegiatan yang berkaitan dengan pendirian Rumah Sakit Palang Biru harus
dihentikan.

do
gu 33 Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38
Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum Yang Dapat

In
A
Mempunyai Hak Milik Atas Tanah, disebutkan dalam pasal 4 yang isinya “
Badan-badan keagamaan dan sosial dapat mempunyai Hak Milik atas tanah
ah

lik
yang dipergunakan untuk keperluan-keperluan yang langsung berhubungan
dengan usaha keagamaan dan sosial.
34 Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Dirjend Agraria dan Transmigrasi
am

ub
No. SK/1/Dd AT/Agr/67 tentang penunjukan Badan -Badan Gereja Roma
Katolik sebagai Badan Hukum Yang Dapat Memiliki Tanah Dengan Hak
ep
Milik menyebutkan Badan-badan Gereja Roma Katholik yang dapat
k

memperoleh Hak Milik adalah : Keuskupan Agung, Keuskupan Prefektur,


ah

Paroki, Stasi, seminari, Badan atau Yayasan dan Ordo/Kongregasi


R

si
Biarawan/Biarawati.
35 Bahwa selanjutnya ditegaskan jika tanahnya untuk keperluan lain, maka

ne
ng

tanah tersebut dikonversi menjadi tanah Hak Guna Bangunan (HGB).


Bahwa Yayasan Swana Santa Palang Biru telah mendirikan Rumah Sakit di

do
gu

atas tanah Hak Milik kongregasi kesusteran, sesuai IMB yang dikeluarkan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
In
Kebumen (Tergugat II) yaitu Surat Izin Mendirikan Bangunan dengan
A

Nomor: 503/640/2015 kepada Yayasan Swana Santa Palang Biru


beralamat di Jl. Marditomo No 11 Kutoarjo Kabupaten Purworejo guna
ah

lik

mendirikan bangunan Rumah Sakit dengan luas bangunan lantai I seluas


2.757 m2, Lantai II 2.676 m2, lantai III 2.676 m2, lantai IV 1.828 m2 dan
m

ub

luas tanah sebesar 9.892 m2 di atas tanah Hak Milik Kongregasi Suster-
Suster Amal Kasih Darah Mulia. Sehingga dengan demikian perbuatan
ka

Tergugat I mengajukan Pengurusan Pendirian Rumah sakit serta proses


ep

Pembangunannya adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum (cacat


ah

hukum).
R

36 Bahwa pasal 27 huruf c dan d Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang


es

Rumah Sakit menyebutkan: “Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika: c. terbukti
M

ng

on
gu

Hal. 11 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan; dan/atau

si
d. atas perintah pengadilan dalam rangka penegakan hukum.
37 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka kami mohon kepada

ne
ng
Ketua Pengadilan Negeri Kebumen berkenan untuk menerima, memeriksa,
dan memutus perkara ini dengan putusan sebagai berikut:

do
gu PRIMAIR:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

In
A
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
perbuatan melawan hukum.
ah

lik
3. Menyatakan dan menetapkan Surat Ijin Mendirikan Bangunan Nomor:
503/640/2015 yang dikeluarkan oleh TERGUGAT II kepada TERGUGAT I
cacat hukum dan tidak sah, dan oleh karenanya Batal Demi Hukum.
am

ub
4. Menyatakan dan menetapkan Surat Izin Pendirian Rumah Sakit Nomor:
503/01.01/RSU/KEP/III/2018 tertanggal 28 Maret 2018 kepada TERGUGAT
ep
I cacat hukum dan tidak sah, dan oleh karenanya Batal Demi Hukum.
k

5. Menghukum Tergugat I untuk tidak melanjutkan segala kegiatan dan segala


ah

tindaklanjutnya berkaitan dengan pendirian Rumah Sakit Palang Biru.


R

si
6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat II ( Para Tergugat) untuk
membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.

ne
ng

7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada


upaya hukum Banding, Kasasi, maupun Perlawanan (Uit Voor Baar Bij

do
gu

Vorooraad).

SUBSIDAIR:
In
A

Mohon putusan seadil-adilnya.


Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap gugatan tersebut Kuasa Hukum
ah

lik

Penggugat telah mengajukan perubahan gugatan sebagai berikut :


1. Pada halaman pertama alinea terakhir ada penambahan frasa sebagaimana
ditandai dengan garis bawah “ Dalam hal ini telah memilih domisili hukum di
m

ub

kantor kuasanya bertindak mewakili masyarakat Desa Kedungpuji


ka

Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen yang terhimpun dalam Forum


ep

Masyarakat Peduli Kedungpuji (FMPK). Forum Masyarakat Peduli


Kedungpuji (FMPK) adalah wadah berhimpunnya masyarakat Desa
ah

Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah


R

es

yang mempunyai pandangan dan sikap yang sama terhadap pembangunan


M

dan pendirian Rumah Sakit Palang Biru telah menimbulkan keresahan di


ng

on
gu

Hal. 12 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kalangan warga Desa Kedungpuji, terutama karena dalam proses

si
pembangunannya di duga tidak memenuhi persyaratan kesehatan
lingkungan. Bahwa pemban gunan Rumah Sakit Palang Biru selayaknya

ne
ng
rumah sakit menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang
mengandung virus dan bakteri serta anasir-anasir yang dapat
membahayakan kesehatan lingkungan hidup dan masyarakat Desa

do
gu Kedungpuji. Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji (FMPK) beranggotakan
203 orang warga Kedungpuji yang menolak pembangunan Rumah Sakit

In
A
Palang Biru, selanjutnya mohon disebut sebagai PENGGUGAT;
2. Pada point 15 halaman 4 terkait dengan kata-kata “Bahwa pada tanggal 20
ah

Juli 2016 dilakukan peninjauan kembali”, kata peninjauan kembali diganti

lik
dengan “pemeriksaan ulang/evaluasi”.
3. Bahwa dalam posita angka 20 baris 9 tertulis “Berdasarkan pasal 26 ayat
am

ub
(4)....” ditambahkan redaksi kalimatnya menjadi “Berdasarkan pasal 26 ayat
(4) Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit....”
ep
4. Bahwa ada perubahan posita yaitu posita angka 36 menjadi angka 36 a,
k

dan penambahan posita 36b. Bahwa karena gugatan ini di dasarkan pada
ah

bukti-bukti yang kuat dan dikhawatirkan Para Tergugat akan melanjutkan


R

si
kegiatan berkaitan dengan pendirian Rumah Sakit Palang Biru maka
putusan dalam pekara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada

ne
ng

upaya hukum Banding, Kasasi, maupun perlawanan (Uit Voerbaar Bij


voorraad).

do
gu

5. Pada petitum no.6 tertulis “Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat
II (Para Tergugat) untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara
ini, yang benar “Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat III (Para
In
A

Tergugat) untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.”
6. Pada petitum No.7 tertulis “Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan
ah

lik

terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum Banding, Kasasi, maupun


Perlawanan (Uit Voerbaar Bij Voorraad).
m

ub

7. Bahwa ada penambahan posita yaitu posita angka 30 ditambahkan den gan
posita 30 a. Bahwa dalam perkara a quo pendirian Rumah Sakit Palang Biru
ka

tanpa di dasari oleh proses AMDAL, sehingga menimbulkan potensi


ep

kerugian (potential lost) berupa dampak pencemaran lingkungan dan


ah

kerusakan lingkungan hidup yang berdampak langsung pada masyarakat


R

Kedungpuji, antara lain berupa menurunnya kualitas lingkungan alam,


es

lingkungan buatan serta lingkungan sosial dan budaya; sehingga den gan
M

ng

on
gu

Hal. 13 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian, segala kegiatan dan segala tindak lanjutnya yang berkaitan

si
dengan pendirian Rumah Sakit Palang Biru, harus dihentikan.
Menimbang, bahwa atas gugatan Class Action Penggugat tersebut,

ne
ng
pihak Tergugat I telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai
berikut:
Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali hal-hal yang

do
gu diakui dengan tegas keberadaannya oleh Tergugat I serta bersesuaian dengan
hukum acara sebagaimana dimaksud Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1

In
A
Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok selanjutnya disebut
dengan Perma Nomor 1 Tahun 2002.
ah

lik
I. Legal Standing (Kedudukan Hukum)
Bahwa berdasarkan Pasal 2 Perma Nomor 1 Tahun 2002 yang
menyatakan bahwa : Gugatan dapat diajukan dengan mempergunakan tata
am

ub
cara Gugatan Perwakilan Kelompok apabila a. Jumlah anggota kelompok
sedemikian banyak sehingga tidaklah efektif dan efisien apabila gugatan
ep
dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama dalam satu
k

gugatan” b.Definisi kelompok secara rinci dan spesifik, walaupun tanpa


ah

menyebutkan nama anggota kelompok satu persatu” dan berdasarkan Pasal 3


R

si
ayat (1) huruf a Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 tentang
Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, yang menyatakan bahwa: “ Selain harus

ne
ng

memenuhi persyaratan-persyaratan formal surat gugatan sebagaimana diatur


dalam Hukum Acara Perdata yang berlaku, Surat gugatan perwakilan kelompok

do
gu

harus memuat : a.Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok”.


Mencermati uraian tersebut di atas, mengacu pada kedudukan hukum
In
Penggugat dalam gugatan yang diajukan, identitas wakil kelompok antara 3
A

(tiga) orang tidak sama dan sesuai dengan lokasi pendirian Rumah Sakit Palang
Biru terletak di Jalan Yos Sudarso, Dusun Ngentak, Desa Kedungpuji,
ah

lik

Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, diantaranya :


1. MUCHYANI, beralamat di Dukuh Pucang, RT.003/ RW.001, Desa
m

ub

Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen


2. BUDI TRIYONO, beralamat di Dukuh Entak, RT.001/RW.001, Desa
ka

Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen


ep

3. BAMBANG PURWANTO, beralamat di Kedungpuji RT.005/RW.002, Desa


ah

Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen


R

Selain itu, belum adanya definisi kelompok secara rinci dan spesifik yan g
es

mengatasnamakan FMPK (Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji) yang


M

ng

berjumlah 203 (dua ratus tiga) orang. Dan mendasari uraian gugatan Penggugat
on
gu

Hal. 14 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
posita point 1 yang menyatakan “Bahwa pada sekitar tahun 2015 Penggugat

si
mendapatkan informasi yang bersumber dari surat kabar online
(Kebumenekspres.com) ada satu yayasan berkehendak membeli tanah yang

ne
ng
terletak di Desa domisili Penggugat yang informasinya untuk Panti Jompo.
Tanah tersebut berada di Jalan Yos Sudarso, Dusun Ngentak, Desa Kedungpuji
, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Bahwa perlu diketahui,

do
gu berdasarkan identitas alamat Penggugat tidak berada atau
berbatasan/berdekatan dengan rumah sakit tersebut, maka tidak dapat

In
A
dinyatakan merugikan hak ataupun kepentingan Penggugat. Sehingga dengan
demikian, prosedur gugatan perwakilan kelompok yang diajukan,
ah

lik
berkaitan dengan legal standing (kedudukan hukum) pihak Penggugat
tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan ini (gemis aanhoeding
heid) sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a Perma Nomor 1
am

ub
Tahun 2002 adalah tidak sah.
II. Posita Gugatan Penggugat Kabur (obscuurlibel)
ep
Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf d Perma Nomor 1 Tahun 2002
k

yang menyatakan bahwa Selain harus memenuhi persyaratan-persyaratan


ah

formal surat gugatan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang
R

si
berlaku, Surat gugatan perwakilan kelompok harus memuat : d. Posita dari
seluruh kelompok baik wakil kelompok maupun anggota kelompok, yang

ne
ng

teridentifikasi yang dikemukakan secara jelas dan terperinci.


Mencermati uraian dalam pasal tersebut, secara eksplisit menyebutkan

do
gu

kata harus (wajib) berkaitan dengan posita dari seluruh kelompok baik wakil
kelompok maupun anggota kelompok. Apabila dikaitkan dengan posita gugatan
In
yang diajukan adalah tidak dikemukakan secara jelas dan terperinci,
A

diantaranya :
1. Dalam posita 7
ah

lik

“bahwa dengan adanya pendirian Rumah Sakit tersebut telah terjadi


keributan dan perpecahan antar warga masyarakat di Desa Kedungpuji
m

ub

seperti demo dari warga yang menolak, perang spanduk antara yang
mendukung dan yang tidak mendukung pendirian Rumah Sakit Palang
ka

Biru “.
ep

2. Dalam posita 6
ah

“ bahwa dengan adanya surat izin lingkungan tertanggal 18 April 2016


R

Nomor: 503/04/KEP/IV/2016, Penggugat baru mengetahui akan didirikan


es

rumah sakit di Desa mereka padahal dari awal tidak ada sosialisasi
M

ng

kepada Penggugat dan rencana pembangunan rumah sakit tersebut


on
gu

Hal. 15 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkesan ditutup-tutupi dan mengabaikan asas transparansi dan

R
akuntabilitas.”

si
3. Dalam posita point 30

ne
ng
“bahwa dengan dikeluarkannya Izin Mendirikan Bangunan, dan Surat Ijin
Mendirikan Rumah Sakit oleh T II kepada T I, yang mana proses dan
pengambilan keputusannya telah melanggar beberapa ketentuan

do
gu peraturan yang ada, antara lain tidak dilengkapi dokumen AMDAL (yang
di dalamnya meliputi analisis sosial sekaligus analisis dampak

In
A
lingkungan), maka sudah jelas bahwa T I dan T II telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUH
ah

lik
Perdata
4. Dalam posita point 30 a
am

ub
“bahwa dalam perkara a quo pendirian Rumah Sakit Palang Biru tanpa di
dasari oleh proses AMDAL, sehingga menimbulkan potensi kerugian
(potential lost) berupa dampak pencemaran lingkungan dan kerusakan
ep
k

lingkungan hidup yang berdampak langsung pada masyarakat


ah

Kedungpuji, antara lain berupa menurunnya kualitas lingkungan alam,


R

si
lingkungan buatan serta lingkungan sosial dan budaya, sehingga dengan
demikian, segala kegiatan dan segala tindak lanjutnya yang berkaitan

ne
ng

dengan pendirian Rumah Sakit Palang Biru, harus dihentikan.”


5. Dalam point 31

do
gu

“bahwa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Ijin Mendirikan Rumah
Sakit dikeluarkan dengan cara yang melawan hukum, maka Ijin
In
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Ijin Pendirian Rumah Sakit kepada
A

Tergugat I sudah seharusnya dinyatakan batal demi hukum.


Mendasari uraian posita diatas, berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf d
ah

lik

Perma Nomor 1 Tahun 2002, Penggugat tidak mengemukakan secara jelas dan
terperinci berkaitan dengan adanya kerugian yang nyata (actual loss) yang di
m

ub

derita akibat pendirian Rumah Sakit Palang Biru tersebut, dikarenakan posita
yang diajukan hanyalah bersifat asumsi tanpa di dasari dengan data dan fakta
ka

hukum yang ada dari sebuah kelompok baik wakil kelompok maupun anggota
ep

kelompok dan Bahwa dalam posita gugatan Penggugat tidak menunjukkan


ah

perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) yang dilakukan oleh Tergu gat


R

I, Tergugat II dan Tergugat III, akan tetappi hanya pembatalan Surat Izin
es

Mendirikan Bangunan Nomor : 503/640/2015 dan surat izin pendirian


M

ng

rumah sakit Nomor 503/01.01/RSU/KEP/III/2018 dan dalam posita


on
gu

Hal. 16 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat tidak menerangkan hubungan kausalitas sebab akibat yang

si
ditimbulkan atas perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dalam
perkara a quo yang mengakibatkan kerugian yang di derita oleh

ne
ng
Penggugat. Sehingga dengan demikian prosedur gugatan perwakilan
kelompok yang diajukan, berkaitan dengan posita gugatan pihak
Penggugat sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf d Perma

do
gu Nomor 1 Tahun 2002 adalah tidak sah.
III. Petitum Gugatan Penggugat Kabur (Obscuurlibel)

In
A
Bahwa berdasarkan Pasal 3 Perma Nomor 1 Tahun 2002 yang
menyatakan bahwa Selain harus memenuhi persyaratan-persyaratan formal
ah

lik
surat gugatan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang berlaku,
Surat gugatan perwakilan kelompok harus memuat : f. Tuntutan atau petitum
ganti rugi harus dikemukakan secara jelas dan terperinci, memuat usulan
am

ub
tentang mekanisme atau tata cara pendistribusian ganti kerugian kepada
keseluruhan anggota kelompok termasuk usulan tentang pembentukan tim atau
ep
panel yang membantu memperlancar pendistribusian ganti kerugian.
k

Mencermati uraian dalam pasal tersebut, secara eksplisit menyebikan


ah

kata harus (wajib) berkaitan dengan tuntutan / petitum tentang ganti rugi.
R

si
Apabila dikaitkan dengan posita gugatan yang diajukan adalah tidak
dikemukakan secara jelas dan terperinci, diantaranya :

ne
ng

1. Dalam petitum 1
“menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.”

do
gu

2. Dalam petitum 2

“Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan


In
A

perbuatan melawan hukum.”


3. Dalam petitum 3
ah

lik

“Menyatakan dan menetapkan Surat Ijin Mendirikan Bangunan Nomor:


503/640/2015 yang dikeluarkan oleh TERGUGAT II kepada TERGUGAT
I cacat hukum dan tidak sah, dan oleh karenanya Batal Demi Hukum.”
m

ub

4. Dalam petitum 4
“Menyatakan dan menetapkan Surat Izin Pendirian Rumah Sakit
ka

ep

Nomor: 503/01.01/RSU/KEP/III/2018 tertanggal 28 Maret 2018 kepada


TERGUGAT I cacat hukum dan tidak sah, dan oleh karenanya Batal
ah

Demi Hukum”.
R

es

5. Dalam petitum 5
M

ng

on
gu

Hal. 17 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menghukum Tergugat I untuk tidak melanjutkan segala kegiatan dan

si
segala tindaklanjutnya berkaitan dengan pendirian Rumah Sakit Palang
Biru.”

ne
ng
6. Dalam petitum 6
“Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat II ( Para Tergugat)
untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.”

do
gu 7. Dalam petitum 7
“Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun

In
A
ada upaya hukum Banding, Kasasi, maupun Perlawanan (Uit Voor Baar
Bij Vorooraad).”
ah

lik
Mendasari uraian petitum diatas, berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf f
Perma Nomor 1 Tahun 2002, Penggugat tidak menyebutkan dan memasukkan
adanya ganti rugi atas perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat secara
am

ub
jelas dan rinci berdasarkan dengan kerugian yang nyata (actual loss) yang
diderita oleh seluruh kelompok baik wakil kelompok maupun anggota kelompok
ep
akibat pendirian Rumah Sakit Palang Biru tersebut, dan petitum yang diajukan
k

hanyalah menyatakan batal atau tidak sah Surat Ijin Mendirikan Bangunan
ah

Nomor: 503/640/2015 dan Surat Izin Pendirian Rumah Sakit Nomor:


R

si
503/01.01/RSU/KEP/III/2018. Dan antara Posita dan Petitum tidak
menerangkan hubungan kausalitas sebab akibat yang ditimbulkan atas

ne
ng

perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dalam perkara a quo


yang mengakibatkan kerugian yang di derita oleh Penggugat serta perlu

do
gu

Kami tegaskan, dalam petitum juga tidak ada permintaan ganti rugi dari
Penggugat atas akibat perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat
In
II dan Tergugat III. Sehingga dengan demikian prosedur gugatan
A

perwakilan kelompok yang diajukan, berkaitan dengan petitum gugatan


pihak Penggugat sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf f
ah

lik

Perma Nomor 1 Tahun 2002 adalah tidak sah.


Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, sudah kiranya Majelis Hakim
m

ub

Pemeriksa Perkara a quo berkenan memeriksa dan menjatuhkan putusan


sebagai berikut :
ka

PRIMAIR
ep

1. Menerima Tanggapan Tergugat I untuk seluruhnya ;


ah

2. Menyatakan prosedur tata cara Gugatan perwakilan kelompok tidak sah ;


R

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbu l dalam


es

perkara ini ;
M

ng

on
gu

Hal. 18 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SUBSIDAIR

si
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil -adilnya (ex
aequo et bono).

ne
ng
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat II telah
memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan sesuai keten tu an

do
gu Pasal 1 huruf b dan huruf c Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.

In
A
Pasal 1 huruf b Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002
menyebutkan: “Wakil Kelompok adalah satu orang atau lebih yang
ah

lik
menderita kerugian yang mengajukan gugatan dan sekaligus mewakili
kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya”.
Pasal 1 huruf c Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002
am

ub
menyebutkan: “Anggota kelompok adalah sekelompok orang dalam jumlah
banyak yang menderita kerugian yang kepentingannya diwakili oleh wakil
ep
kelompok di Pengadilan”.
k

Dalam Gugatan Penggugat, baik Wakil Kelompok dan Anggota Kelompok


ah

tidak menyebutkan APA KERUGIANNYA. Tidak ada kerugian yang nyata


R

si
diderita oleh Wakil dan Kelompok Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji
(FMPK). Penggugat hanya menggunakan asumsi yang belum terbukti.

ne
ng

Bahwa karena ketentuan Pasal 1 huruf b dan huruf c Peraturan Mahkamah


Agung Nomor 1 Tahun 2002 tidak terpenuhi, maka sudah selayaknya

do
gu

Gugatan Penggugat untuk ditolak.


2. Bahwa Gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan sesuai keten tu an
In
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 tentan g
A

Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.


Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002
ah

lik

menyebutkan:
“Selain harus memenuhi persyaratan -persyaratan formal surat gugatan
m

ub

sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang berlaku, Surat


Gugatan perwakilan kelompok harus memuat:
ka

a. Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok;


ep

b. Definisi kelompok secara rinci dan spesifik, walaupun tanpa


ah

menyebutkan nama anggota kelompok satu persatu;


R

c. Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan


es

dengan kewajiban melakukan pemberitahuan;


M

ng

on
gu

Hal. 19 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Posita dari seluruh kelompok, baik wakil kelompok maupun anggota

si
kelompok, yang teridentifikasi maupun tidak teridentifikasi yang
dikemukakan secara jelas dan terperinci;

ne
ng
e. Dalam suatu gugatan perwakilan, dapat dikelompokkan beberapa
bagian kelompok atau sub kelompok, jika tuntutan tidak sama karena
sifat dan kerugian yang berbeda;

do
gu f. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara
jelas dan terperinci, memuat usulan tentang mekanisme atau tata cara

In
A
pendistribusian ganti kerugian kepada keseluruhan anggota kelompok
termasuk usulan tentang pembentukan tim atau panel yang membantu
ah

lik
memperlancar pendistribusian ganti kerugian.
3. Ketidaksesuaian dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:
am

ub
a. Definisi kelompok yang terwakili belum dijelaskan secara spesifik.
Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji (FMPK) itu kelompok apa? Sejak
ep
kapan didirikan dan apa yang dilakukan?
k

Dengan tidak adanya kejelasan wakil kelompok dalam Gugatan sudah


ah

selayaknya Gugatan Perwakilan ini ditolak.


R

si
b. Tidak ada Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan
dalam kaitan dengan kewajiban melakukan pemberitah uan.

ne
ng

Dalam Gugatan Penggugat tidak menyebutkan kepada siapa kewajiban


melakukan pemberitahuan.

do
gu

Dengan tidak adanya unsur ini dalam Gugatan sudah selayaknya


Gugatan Perwakilan ini ditolak.
In
c. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi tidak dikemukakan secara
A

jelas dan terperinci.


Bahwa tidak semua anggota kelompok menderita kerugian.
ah

lik

Pembangunan Rumah Sakit Palang Biru dan Rumah Suster hanya


berdiri pada sebagian tanah di wilayah Desa Kedungpuji, sehingga
m

ub

tidak mungkin seluruh warga Kedungpuji menderita kerugian akibat


pembangunan Rumah Sakit Palang Biru. Hal ini mengakibatkan
ka

gugatan perwakilan kelompok yang diajukan Penggugat Cacat Hukum


ep

karena anggota kelompok yang diwakili oleh Penggugat terdapat oran g


ah

atau pihak yang nyata tidak mengalami kerugian. Hal in i bertentangan


R

dengan ketentuan dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang menjadi dasar
es

gugatan a quo serta Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002


M

ng

yang secara mutlak mensyaratkan adanya unsur kerugian dari


on
gu

Hal. 20 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat untuk dapat mengajukan suatu gugatan. Oleh karena itu

si
kami mohon pada Majelis Hakim agar Gugatan Perwakilan ini ditolak.
Jelas bahwa Penggugat tidak menyampaikan kerugian secara nyata

ne
ng
bagi Wakil Kelompok maupun kelompok secara keseluruhan.
Penggugat hanya menggunakan asumsi yang belum terbukti
kebenarannya. Untuk itu Gugatan sudah selayaknya ditolak.

do
gu d. Mekanisme Pendistribusian Ganti Rugi Tidak Jelas.
Bahwa Penggugat dalam gugatannya tidak menyebutkan kepada siapa

In
A
Ganti Rugi harus diberikan. Hal ini juga menguatkan bahwa tidak
pernah ada kerugian pada Penggugat sehingga tidak pernah ada
ah

lik
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat. Oleh karena
itu kami mohon pada Majelis Hakim agar Gugatan Perwakilan ini
ditolak.
am

ub
4. Bahwa berdasarkan Pasal 91 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan:
ep
(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk
k

kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat


ah

apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan


R

si
lingkungan hidup.
(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau

ne
ng

peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok


dan anggota kelompoknya.

do
gu

(3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai


dengan peraturan perundang-undangan.
In
Bahwa jelas Gugatan Perwakilan Kelompok ini tidak menyampaikan
A

kerugian apa yang diderita dan hanya berandai-andai menggunakan


asumsi, sehingga tidak berhak untuk mengajukan Gugatan menurut
ah

lik

undang-undang ini.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka gugatan dalam Perkara Nomor
m

ub

30/Pdt.G/2018/PN Kbm tidak memenuhi persyaratan sebagai gugatan


Perwakilan Kelompok sebagaimana ketentuan Peraturan Mahkamah Agung
ka

Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.


ep

Bahwa oleh karena Gugatan dalam Perkara Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm


ah

tidak memenuhi persyaratan sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok, maka


R

sudah seharusnya Gugatan Penggugat dinyatakan tidak sah dan ditolak


es

sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok.


M

ng

on
gu

Hal. 21 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, Tergugat III telah

si
memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan sesuai keten tu an

ne
ng
Pasal 1 huruf b dan huruf c Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.
Pasal 1 huruf b Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002

do
gu menyebutkan: “Wakil Kelompok adalah satu orang atau lebih yang
menderita kerugian yang mengajukan gugatan dan sekaligus mewakili

In
A
kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya”.
Pasal 1 huruf c Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002
ah

menyebutkan: “Anggota kelompok adalah sekelompok orang dalam jumlah

lik
banyak yang menderita kerugian yang kepentingannya diwakili oleh wakil
kelompok di Pengadilan”.
am

ub
Dalam Gugatan Penggugat, baik Wakil Kelompok dan Anggota Kelompok
tidak menyebutkan APA KERUGIANNYA. Tidak ada kerugian yang nyata
ep
diderita oleh Wakil dan Kelompok Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji
k

(FMPK). Penggugat hanya menggunakan asumsi yang belum terbukti.


ah

Bahwa karena ketentuan Pasal 1 huruf b dan huruf c Peraturan Mahkamah


R

si
Agung Nomor 1 Tahun 2002 tidak terpenuhi, maka sudah selayaknya
Gugatan Penggugat untuk ditolak.

ne
ng

2. Bahwa Gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan sesuai keten tu an


Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 tentan g

do
gu

Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.


Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002
In
menyebutkan:
A

“Selain harus memenuhi persyaratan -persyaratan formal surat gugatan


sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang berlaku, Surat
ah

lik

Gugatan perwakilan kelompok harus memuat:


a. Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok;
m

ub

b. Definisi kelompok secara rinci dan spesifik, walaupun tanpa


menyebutkan nama anggota kelompok satu persatu;
ka

c. Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan


ep

dengan kewajiban melakukan pemberitah uan;


ah

d. Posita dari seluruh kelompok, baik wakil kelompok maupun anggota


R

kelompok, yang teridentifikasi maupun tidak teridentifikasi yang


es

dikemukakan secara jelas dan terperinci;


M

ng

on
gu

Hal. 22 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Dalam suatu gugatan perwakilan, dapat dikelompokkan beberapa

si
bagian kelompok atau sub kelompok, jika tuntutan tidak sama karena
sifat dan kerugian yang berbeda;

ne
ng
f. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara
jelas dan terperinci, memuat usulan tentang mekanisme atau tata cara
pendistribusian ganti kerugian kepada keseluruhan anggota kelompok

do
gu termasuk usulan tentang pembentukan tim atau panel yang membantu
memperlancar pendistribusian ganti kerugian.

In
A
3. Ketidaksesuaian dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:
ah

lik
a. Definisi kelompok yang terwakili belum dijelaskan secara spesifik.
Forum Masyarakat Peduli Kedungpuji (FMPK) itu kelompok apa? Sejak
kapan didirikan dan apa yang dilakukan?
am

ub
Dengan tidak adanya kejelasan wakil kelompok dalam Gugatan sudah
selayaknya Gugatan Perwakilan ini ditolak.
ep
b. Tidak ada Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan
k

dalam kaitan dengan kewajiban melakukan pemberitahuan.


ah

Dalam Gugatan Penggugat tidak menyebutkan kepada siapa kewajiban


R

si
melakukan pemberitahuan.
Dengan tidak adanya unsur ini dalam Gugatan sudah selayaknya

ne
ng

Gugatan Perwakilan ini ditolak.


c. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi tidak dikemukakan secara

do
gu

jelas dan terperinci.


Bahwa tidak semua anggota kelompok menderita kerugian.
In
Pembangunan Rumah Sakit Palang Biru dan Rumah Suster hanya
A

berdiri pada sebagian tanah di wilayah Desa Kedungpuji, sehingga


tidak mungkin seluruh warga Kedungpuji menderita kerugian akibat
ah

lik

pembangunan Rumah Sakit Palang Biru. Hal ini mengakibatkan


gugatan perwakilan kelompok yang diajukan Penggugat Cacat Hukum
m

ub

karena anggota kelompok yang diwakili oleh Penggugat terdapat oran g


atau pihak yang nyata tidak mengalami kerugian. Hal ini bertentangan
ka

dengan ketentuan dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang menjadi dasar
ep

gugatan a quo serta Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002


ah

yang secara mutlak mensyaratkan adanya unsur kerugian dari


R

Penggugat untuk dapat mengajukan suatu gugatan. Oleh karen a itu


es

kami mohon pada Majelis Hakim agar Gugatan Perwakilan ini ditolak.
M

ng

on
gu

Hal. 23 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jelas bahwa Penggugat tidak menyampaikan kerugian secara nyata

si
bagi Wakil Kelompok maupun kelompok secara keseluruhan.
Penggugat hanya menggunakan asumsi yang belum terbukti

ne
ng
kebenarannya. Untuk itu Gugatan sudah selayaknya ditolak.
d. Mekanisme Pendistribusian Ganti Rugi Tidak Jelas.
Bahwa Penggugat dalam gugatannya tidak menyebutkan kepada siapa

do
gu Ganti Rugi harus diberikan. Hal ini juga menguatkan bahwa tidak
pernah ada kerugian pada Penggugat sehingga tidak pernah ada

In
A
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat. Oleh karena
itu kami mohon pada Majelis Hakim agar Gugatan Perwakilan ini
ah

lik
ditolak.
4. Bahwa berdasarkan Pasal 91 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan:
am

ub
(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk
kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat
ep
apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
k

lingkungan hidup.
ah

(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau


R

si
peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok
dan anggota kelompoknya.

ne
ng

(3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai


dengan peraturan perundang-undangan.

do
gu

Bahwa jelas Gugatan Perwakilan Kelompok ini tidak menyampaikan


kerugian apa yang diderita dan hanya berandai-andai menggunakan
In
asumsi, sehingga tidak berhak untuk mengajukan Gugatan menurut
A

undang-undang ini.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka gugatan dalam Perkara Nomor
ah

lik

30/Pdt.G/2018/PN Kbm tidak memenuhi persyaratan sebagai gugatan


Perwakilan Kelompok sebagaiman a ketentuan Peraturan Mahkamah Agung
m

ub

Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.


Bahwa oleh karena Gugatan dalam Perkara Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm
ka

tidak memenuhi persyaratan sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok, maka


ep

sudah seharusnya Gugatan Penggugat dinyatakan tidak sah dan ditolak


ah

sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok.


R

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Kebumen


es

telah menjatuhkan putusan Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm tanggal 16 Januari


M

ng

2019, yang amarnya sebagai berikut:


on
gu

Hal. 24 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENETAPKAN:

si
1. Menyatakan bahwa gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action)
Penggugat tidak dapat diterima;

ne
ng
2. Menyatakan bahwa pemeriksaan substansi perkara tidak perlu dilanjutkan;
3. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp 635.000,00

do
gu (enam ratus tiga puluh lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Banding

In
A
Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm tanggal 29 Januari 2019 yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Kebumen yang menerangkan bahwa Para
ah

lik
Penggugat melalui Kuasanya telah mengajukan permohonan banding terhadap
Putusan Pengadilan Negeri Kebumen Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm, tanggal
am

ub
16 Januari 2019 dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan
masing-masing kepada:
1. Kuasa Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 11 Pebruari 2019
ep
k

(melalui Pengadilan Negeri Sleman);


ah

2. Kuasa Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 31 Januari 2019;


R
3. Kuasa Terbanding III semula Tergugat III pada tanggal 31 Januari 2019;

si
Menimbang, bahwa sehubungan dengan Permohonan Banding

ne
ng

tersebut, Para Pembanding semula Para Penggugat tidak mengajukan Memori


Banding;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Kebumen telah memberitahukan

do
gu

masing-masing kepada:
1. Kuasa Terbanding I semula Tergugat I melalui surat Nomor W12-
In
A

U13/217/PDT.04.01/I/2019 tanggal 30 Januari 2019 perihal Mohon


bantuan pemberitahuan memeriksa berkas perkara/inzage perkara
ah

Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan


lik

Negeri Yogjakarta;
2. Kuasa Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 31 Januari 2019;
m

ub

3. Kuasa Terbanding III semula Tergugat III pada tanggal 31 Januari 2019;
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara a quo di Kepaniteraan
ka

ep

Pengadilan Negeri Kebumen dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari


setelah diterimanya pemberitahuan ini;
ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


R

es

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding semu la


M

Para Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
ng

on
gu

Hal. 25 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang, oleh

si
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa walaupun Para Pembanding semula Para Penggugat

ne
ng
tidak mengajukan Memori Banding, akan tetapi Majelis Hakim Tingkat Banding
akan mempertimbangkan apakah putusan dari Majelis Hakim Tingkat pertama
tersebut sudah tepat atau tidak;

do
gu Menimbang, bahwa sebagaimana yang didalilkan oleh Para Pembanding
semula Para Penggugat didalam gugatannya, bahwa Para Pembanding semula

In
A
Para Penggugat telah mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class
action);
ah

lik
Menimbang, bahwa mengenai pemeriksaan guatan perwakilan kelompok
(class action) adalah didasarkan pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Perma Nomor 1
Tahun 2002, suatu gugatan dapat diajukan dengan tata cara gugatan
ep
perwakilan kelompok yaitu selain memuat identitas lengkap dan jelas wakil
k

kelompok, juga harus memuat tuntutan atau petitum tentang ganti rugi h arus
ah

dikemukakan secara jelas dan terperinci, memuat usulan tentang mekanisme


R

si
atau tata cara pendistribusian ganti kerugian kepada keseluruhan anggota
kelompok termasuk usulan tentang pembentukan tim atau panel yang

ne
ng

membantu memperlancar pendistribusian gan ti kerugian (pasal 3 huruf f Perma


Nomor 1 Tahun 2002);

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Majelis


Hakim Tingkat Pertama didalam putusannya, Majelis tidak menemukan adanya
In
tuntutan ganti rugi dalam petitum gugatan Para Pembanding semula Para
A

Penggugat, namun yang dituntut oleh Para Pembanding semula Para


Penggugat adalah menyatakan dan menetapkan Surat Ijin Mendirikan
ah

lik

Bangunan Nomor 503/640/2015 dan Surat Izin Pendirian Rumah Sakit Nomor
503/01.01/RSU/KEP/III/2018 tertanggal 28 Maret 2018 cacat hukum dan tidak
m

ub

sah dan oleh karenanya Batal Demi Hukum, karena pendirian rumah sakit
Palang Biru tanpa di dasari oleh proses Amdal menimbulkan potensi kerugian
ka

(potential lost) berupa dampak pencemaran lingkungan dan kerusakan


ep

lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam posita angka 30 a, sehingga


ah

berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan jika tidak terdapat kerugian secara
R

nyata dari Para Pembanding semula Para Penggugat;


es

Menimbang, bahwa oleh karena kerugian secara nyata tidak dialami oleh
M

ng

Para Pembanding semula Para Penggugat, maka syarat sebagai wakil


on
gu

Hal. 26 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kelompok maupun anggota kelompok dalam gugatan perwakilan kelompok

si
(class action) sebagaimana dimaksudkan oleh Perma Nomor 1 Tahun 2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok tidak terpen uhi dalam diri Para

ne
ng
Pembanding semula Para Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikan
diatas, Majelis Hakim Tingkat Bandin g berpendapat bahwa pertimbangan-

do
gu hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dijadikan alasan dan
kesimpulannya dalam memutus perkara ini sudah tepat dan benar, sehingga

In
A
pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut dapat disetujui dan dijadikan
pertimbangan oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dalam menjatuhkan putusan
ah

lik
ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca
dan meneliti secara seksama berkas perkara beserta berita acara persidangan,
am

ub
alat bukti yang diajukan dalam persidangan, surat - surat lain yang berhubungan
dengan perkara ini, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat Putusan
ep
Pengadilan Negeri Kebumen, Nomor 30/Pdt.G/2018/PN Kbm, tanggal
k

16 Januari 2019 tersebut dapat dikuatkan;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding semula Para


R

si
Penggugat adalah pihak yang kalah, maka harus dihukum pula untuk
membayar biaya perkara ini dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat

ne
ng

banding sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini ;

Mengingat peraturan hukum dari perundang - undangan yang berlaku;

do
gu

MENGADILI:
- Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Para
In
A

Penggugat;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kebumen, Nomor
ah

30/Pdt.G/2018/PN Kbm, tanggal 16 Januari 2019, yang dimohonkan


lik

banding tersebut;
- Menghukum Para Pembanding semula Para Penggugat, untuk membayar
m

ub

seluruh biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang
di tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh
ka

ep

ribu rupiah)
ah

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


es

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2019 oleh
M

ng

kami, Rangkilemba Lakukua, S.H.,M.H. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi


on
gu

Hal. 27 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jawa Tengah sebagai Hakim Ketua, Sudaryadi, S.H.,M.H. dan Eddy

si
Risdianto, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota putusan tersebut
pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim

ne
ng
Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, serta dibantu
Afiah, S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tanpa dihadiri
oleh kedua belah pihak berperkara.

do
gu Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

In
A
Ttd. Ttd.
ah

lik
Sudaryadi, S.H.,M.H. Rangkilemba Lakukua, S.H.,M.H.
am

ub
Ttd.
ep
k
ah

Eddy Risdianto, S.H.,M.H.


R

si
Panitera Pengganti,

ne
ng

Ttd.

do
gu

Afiah, S.H.
Perincian biaya:
In
A

1. Meterai Rp 6.000,00
2. Redaksi Rp 10.000,00
ah

lik

3. Pemberkasan Rp 134.000,00
Jumlah Rp 150.000,00
m

ub

(seratus lima puluh ribu rupiah)


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 28 putusan Nomor 167/Pdt/2019/PT SMG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Anda mungkin juga menyukai