Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

‘’TENTANG OLAHRAGA DAYUNG’’

DISUSUN untuk memenuhi tugas mata pelajaran:

‘’PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN’’

Guru pengajar: Khalili Firdaus

Disusun oleh:

Ach Junaidi

Kelas:VII

MADRASAH TSANAWIYAH ISLAMIYAH

PAKONDANG RUBARU SUMENEP

TAPEL 2018-2019

KATA PENGANTAR
Puju syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

Nya makalah yang berjudul Olahraga Dayung ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang

diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang membahas tentang sejarah, tehnik dasar

dan peraturan dalam olahraga dayung.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak.

Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. ..... iii

BAB  I   PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.      Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C.      Tujuan ....................................................................................................... 2
                                                                                                         
BAB  II PEMBAHASAN
A.     Pengertian dan Perkembangan Olahraga Dayung...................................... 3
B.      Sejarah Olahraga Dayung.......................................................................... 6
C.      Pemilihan Kayak........................................................................................ 8
D.     Olahraga Dayung....................................................................................... 9
E.      Mendayung............................................................................................... 11
F.       Teknik belajar olahraga dayung................................................................ 14
G.     Peraturan Lomba Dayung......................................................................... 17
H.     Atlit  Dayung Indonesia........................................................................... 23
I.        Sistem Energi Dayung.............................................................................. 26

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan............................................................................................... 29
B.      Saran......................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

            Kegiatan men-dayung sudah dilakukan oleh masyarakat perairan di nusantara.

Namun, saat ini kita mengenal olahraga mendayung. Dalam olahraga mendayung sudah tentu

menggunakan dayung sebagai salah satu alat perlombaan. Olahraga mendayung dilakukan di

atas sungai, danau, dan laut.

Olahraga mendayung merupakan olahraga beregu air. Satu perahu bisa terdiri atas

tujuh orang pendayung. Dalam teknik mendayung dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung

maju dan dayung mundur. Jika ingin perahu bergerak ke depan maka digunakan dayung

maju.

Sebaliknya, jika ingin menghentikan perahu yang sedang bergerak atau menginginkan

perahu bergerak mundur digunakan teknik dayung mundur. Jika ingin membelokkan perahu

ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan kanan mendayung mundur. Begitu

pun dengan sbaliknya, jika ingin membelok ke kiei tangan kanan mendayung maju dan

tangan kiri mendayung mundur.

B.  Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian dan Perkembangan Olahraga Dayung?

2.      Bagaimana Sejarah Olahraga Dayung?

3.      Bagaimana Pemilihan Kayak?

4.      Bagaimana Olahraga Dayung?

5.      Apa itu pengertian mendayung?

6.      Bagaimana Teknik belajar olahraga dayung?

7.      Bagaimana Peraturan Lomba Dayung?


8.      Siapa Atlit  Dayung Indonesia?

9.      Bagaimana Sistem Energi Dayung?

C.  Tujuan

1.      Untuk mengetahui Pengertian dan Perkembangan Olahraga Dayung

2.      Untuk mengetahui Sejarah Olahraga Dayung

3.      Untuk mengetahui Pemilihan Kayak

4.      Untuk mengetahui Olahraga Dayung

5.      Untuk mengetahui pengertian mendayung

6.      Untuk mengetahui Teknik belajar olahraga dayung

7.      Untuk mengetahui Peraturan Lomba Dayung

8.      Untuk mengetahui Dayung Indonesia

9.      Untuk mengetahui Sistem Energi Dayung

BAB II

PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan Perkembangan Olahraga Dayung

            Dayung adalah suatu menerapkan digunakan untuk air-borne propulsi. Dayung

memiliki flat pisau pada salah satu ujungnya Pendayung pegang dayung di ujung lainnya

Perbedaan antara dayung dan dayung adalah bahwa dayung dipegang oleh pendayung, dan

tidak terhubung dengan kapal. Dayung umumnya terhubung ke kapal melalui rowlocks atau

tholes yang mengirimkan gaya diterapkan ke kapal. Dalam sistem ini (dikenal sebagai

pengungkit kelas dua ) air adalah tumpuan.

            Pendayung umumnya menghadapi buritan kapal, mencapai sejauh mereka bisa

menuju buritan, dan masukkan bilah dayung mereka di dalam air. Ketika mereka bersandar,

terhadap kapal busur , pisau dayung mereka menyapu air ke arah buritan, menyediakan maju

dorong - lihat tuas .

            Selama ribuan kapal tahun itu didukung baik oleh layar , atau kerja mekanik dari

pendayung, atau paddlers. Beberapa kapal kuno yang digerakkan oleh salah satu dayung atau

berlayar, tergantung pada kecepatan dan arah angin (lihat dapur ).

Konstruksi

            Dayung secara tradisional terbuat dari kayu. Bentuknya adalah poros panjang (atau

alat tenun) dengan pisau datar di ujungnya. Mana dayung menghubungkan ke kapal ada

"leher" yang menghentikan dayung tergelincir lalu keliti tersebut. Dayung biasanya memiliki

pegangan, yang mungkin lengan material atau alternatif bentuk ukiran agar sesuai dengan

tangan.

            Dayung digunakan untuk transportasi datang dalam berbagai ukuran. . Dayung yang

digunakan dalam kecil dinghies atau rakit bisa kurang dari 2 meter panjang. Pada zaman

klasik kapal perang yang digerakkan oleh dayung panjang yang sangat yang mungkin

memiliki beberapa pendayung per dayung. Dayung ini bisa lebih dari selusin meter panjang.
            Dayung digunakan untuk mendayung kompetitif .Dayung digunakan dalam

mendayung kompetitif panjang (250-300 cm) kutub dengan salah satu ujung datar sekitar 50

cm dan 25 cm, yang disebut pisau. Bagian dari dayung pendayung memegang sementara

dayung disebut menangani . Sementara mendayung, dayung didukung oleh rangka logam

menempel pada sisi kapal yang disebut outriggers . . dayung Classic terbuat dari kayu , tetapi

dayung modern terbuat dari sintetis bahan, yang paling umum adalah serat karbon .

            Dayung digunakan sebagai piala .Olahraga dayung kompetitif telah mengembangkan

tradisi khas menggunakan dayung sebagai kenang-kenangan dari memenangkan perlombaan

yang signifikan. 'Piala dayung' adalah tidak disajikan pada akhir lomba seperti secangkir

logam mulia lebih akrab mungkin, melainkan diberikan oleh sekolah, klub atau universitas

bahwa awak menang atau pendayung diwakili.

            Sebuah piala dayung adalah dayung kompetisi yang telah dicat warna klub dan

kemudian harus rincian dari ras signwritten di muka pisau. Format yang paling umum akan

memiliki lambang atau puncak dari klub atau sekolah diposisikan di tengah, dengan nama-

nama kru dan rincian perlombaan diatur sekitar ini.

            Banyak universitas yang lebih tua ( Oxford dan Cambridge akan menjadi contoh

utama) dan perguruan tinggi mereka memiliki sejarah panjang menggunakan dayung piala

dan banyak contoh yang dipajang di rumah klub di seluruh dunia.

            Para kota Norwegia Fedje dan Herøy memiliki dayung dalam mereka mantel-of-

senjata. Dayung telah digunakan untuk menggambarkan berbagai hewan dengan karakteristik

yang erat-mirip dengan dayung kata melaksanakan. Anggota Regalecidae Keluarga ,

memanjang ikan laut dalam, disebut oarfish karena bentuk tubuh mereka adalah sama dengan

sebuah dayung.
            Sesuai perkembangan zaman, olahraga dayung dari waktu ke waktumengalami

perkembangan. Perkembangan tersebut terdiri dari beberapa tinjauanyaitu, perkembangan

dayung dunia, dayung Indonesia dan perkembangan dayung di Kabupaten Simeulue.

            Olympiade ke-VIII diselenggarakan pada tanggal 13-15 Juli 1924, di SungaiSeine,

Paris Prancis. Bersamaan dengan event-event dayung, The Exhibition of the Canadian Canoe

diselenggarakan. Jumlah perwakilan dari berbagai Negaradibatasi. Kanada dan Amerika

serikat mengirim peserta mereka untuk diperlombakan didalam 6 event. Perlombaan yang

berjarak 800 meter dantermasuk single, double dan empat. Menariknya perahu-perahu yang

samadigunakan untuk kedua perlombaan kayak dan canoe. Peserta Kanada memenangkan

semua event-event perlombaan canoe.

            Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung

di atas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik mendayung dengan oar hanya dikenal dua

macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak

kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan

perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu bergerak mundur.

Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan

kanan mendayung mundur,dan sebaliknya jika ingin membelok kekiri.

B.       Sejarah Olahraga Dayung

            Secara umum, sejarah olahraga dayung itu sendiri tidak bisa ditentukan bangsa mana

yang pertama kali menemukan olahraga tersebut. Hal tersebut dikarenakan sejarah olahraga

dayung sudah ada sejak zaman kuno sampai modern, dimana pada masa itu manusia belum

mengenal tulisan, sehingga sangat sulit para ahli sejarah olahraga dayung untuk

mengungkapkan dengan secara pasti dari negara mana olahraga dayung berasal. Dayung

sudah ada sejak dulu, karena dasarnya dari kapal yang dikayuh dengan dayung. Hanya saja,
belum ada balapan atau lomba seperti sekarang. Catatan orang mesir pada 1430 sebelum

Masehi, menyatakan bahwa pejuang Amenhotep atau Amenopis II terkenal dalam hal

mendayung. Di kepulauan Aenea, para gadis melakukan salah satu acara pemakaman yang

dibuat oleh Aeneas untuk menghormati ayahnya. Pada abad ke13, orang Venesia

mengadakan festival Regata yang didalamnya terdapat balap perahu antara satu dengan yang

lain.Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan sejarah olahraga dayungke dalam dua

bagian, yaitu sejarah olahraga kuno dan sejarah olahraga modern.

1.      Sejarah Olahraga Dayung Kuno

Olahraga Canoe dan kayak adalah secara relatif baru. Meskipun pengunaan jenis-jenis perahu

ini kembali mengenang pada zaman batu. Kayak kemungkinan berasal dari Greenland.

Dimana suku Eskimo telah mengunakannya untuk berburu

2.      Sejarah Olahraga Dayung Modern

Olahraga Dayung sudah dikenal sejak zaman sebelum masehi, tetapi baru pada abad ke-16

diresmikan sebagai bentuk olahraga. Menurut catatan sungaiThames di Ingris sering

menimbulkan kecelakaan karena dipakai sebagai saranalalu lintas. Raja Hendri VIII

mengeluarkan peraturan, hanya pendayung yangmemiliki izin yang boleh melewati perairan

Thames.Sejak saat itu, banyak masyarakat yang ingin tampil menjadi pendayungyang baik.

Kemudian munculnya berbagai perlombaan untuk memperebutkangelar-gelar pendayung

terbaik selanjutnya, berkembang kegiatan ini menjadi suatucabang olahraga. Perlombaan-

perlombaan mulai menjamur. Sekitar abad ke-19, para mahasiswa Inggris mulai tertarik

dengan olahraga ini.

            Jika dilihat pada awalnya, asal mula Kano dan Kayak dimulai dari beberapa abad

yang lalu di sebelah Utara dan Selatan Amerika. Pada saat itu, penduduk lokal (orang Eskimo

dan orang Indian) biasa membuatnya untuk keperluaan transportasi, memancing dan
bertarung. Mereka bergerak disepanjang sungai dengan dayung yang panjang dan terbuat dari

kayu.

            Bukti arkeologi pertama mengenai keberadaan perahu Kano terdapat di dekat Sungai

Efrat, di sebuah makam dari Raja Samaria. Relik tersebut diperkirakan berumur kurang lebih

6000 tahun. Bentuk dan desainnya lain dari yang biasa dibuat oleh bangsa Indian malah lebih

serupa dengan perahu Kano yang dibuat oleh bangsa Eskimo yang tinggal di Amerika Utara

dan Greenland.Pembuatan perahu Kano yang pada awal mulanya digunakan untuk

transportasi barang dan orang, berburu, lomba Kano hingga berperang, telah berkembang

sejak jaman batu, dari Samaria hingga Amerika, Oceania dan Australia hingga Greenland

serta masih banyak lagi.

            Perahu kano pada masa awal dipahat dari gelondongan kayu atau tulang paus dan

kayu apung yang dilapisi dengan kulit senga laut dan lemak paus yang kedap air. Pada

awalnya perahu Kano merupakan benda yang rapuh namun mudah untuk dikendarai, yang

sekarang telah berevolusi menjadi perahu dengan penampilan yang licin dan cepat. Untuk

cabang olahraganya sendiri terdiri dari beberapa macam bergantung pada jenis medan yang

dilombakan. Biasanya terbagi menjadi tiga:

-  Pedayung menghadap ke depan

-  Alat dayung tidak terpaut pada perahu

            -  Sepenuhnya bergerak dengan tenaga manusia.

            Untuk mengemudikan sebuah kano, sang atlet harus mempunyai koordinasi antara

gerak sang atlet dengan pendayungnya, perahunya sendiri berperan sebagai pengapung dan

airnya sebagai media transportasi. Secara internasional, kata "canoeing" sering kali dipakai

untuk dua aktifitas, baik Kano maupun Kayak yang terdiri dari sejumlah cabang dan jenis

perahu, seluruhnya bernaung di bawah lembaga International Canoe Federation (ICF)


C.      Pemilihan Kayak

1.      Berdasarkan Ukuran dan berat

Ukuran memegang peranan penting dalam pemilihan kayak yang sesuai. jenis kayak di

sesuaikan dengan postur tubuh.

2.      Keseimbangan

Keseimbangan sangat perlu dalam memilih kayak. kayak yang berbadan panjang dan lebar

ukurannya memiliki keseimbangan yang tinggi. Keseimbangan terdiri dari: keseimbangan

primer dan keseimbangan skunder. Keseimbangan Primer adalah, Keseimbangan yang susah

untuk berbalik dan cukup stabil, dan akan mudah terbalik apabila sudah lepas dari pusat

gravitasinya.

Keseimbangan Sekunder adalah, keadaan yang tidak begitu stabil bila berada di dalam

perahu, dan sulit untuk berbalik apabila telah melepasi pusat gravitasinya.

3.      Rocker

Rocker dimaksud adalah, cekukan pada bagian bawah (hull) hingga kebagian bow atau stem.

D.      Olahraga Dayung

            Dayung adalah suatu menerapkan digunakan untuk air-borne propulsi. Dayung

memiliki flat pisau pada salah satu ujungnya Pendayung pegang dayung di ujung lainnya

Perbedaan antara dayung dan dayung adalah bahwa dayung dipegang oleh pendayung, dan

tidak terhubung dengan kapal. Dayung umumnya terhubung ke kapal melalui rowlocks atau

tholes yang mengirimkan gaya diterapkan ke kapal. Dalam sistem ini (dikenal sebagai

pengungkit kelas dua ) air adalah tumpuan.


Pendayung umumnya menghadapi buritan kapal, mencapai sejauh mereka bisa

menuju buritan, dan masukkan bilah dayung mereka di dalam air. Ketika mereka bersandar,

terhadap kapal busur , pisau dayung mereka menyapu air ke arah buritan, menyediakan maju

dorong - lihat tuas .

Selama ribuan kapal tahun itu didukung baik oleh layar , atau kerja mekanik dari

pendayung, atau paddlers. Beberapa kapal kuno yang digerakkan oleh salah satu dayung atau

berlayar, tergantung pada kecepatan dan arah angin (lihat dapur ).

Dayung secara tradisional terbuat dari kayu. Bentuknya adalah poros panjang (atau

alat tenun) dengan pisau datar di ujungnya. Mana dayung menghubungkan ke kapal ada

"leher" yang menghentikan dayung tergelincir lalu keliti tersebut. Dayung biasanya memiliki

pegangan, yang mungkin lengan material atau alternatif bentuk ukiran agar sesuai dengan

tangan. Dayung yang digunakan untuk transportasi Dayung digunakan untuk transportasi

datang dalam berbagai ukuran. . Dayung yang digunakan dalam kecil dinghies atau rakit bisa

kurang dari 2 meter panjang. Pada zaman klasik kapal perang yang digerakkan oleh dayung

panjang yang sangat yang mungkin memiliki beberapa pendayung per dayung. Dayung ini

bisa lebih dari selusin meter panjang. 

            Dayung digunakan untuk mendayung kompetitif .Dayung digunakan dalam

mendayung kompetitif panjang (250-300 cm) kutub dengan salah satu ujung datar sekitar 50

cm dan 25 cm, yang disebut pisau. Bagian dari dayung pendayung memegang sementara

dayung disebut menangani . Sementara mendayung, dayung didukung oleh rangka logam

menempel pada sisi kapal yang disebut outriggers . . dayung Classic terbuat dari kayu , tetapi

dayung modern terbuat dari sintetis bahan, yang paling umum adalah serat karbon .

Dayung digunakan sebagai piala .Olahraga dayung kompetitif telah mengembangkan

tradisi khas menggunakan dayung sebagai kenang-kenangan dari memenangkan perlombaan

yang signifikan. 'Piala dayung' adalah tidak disajikan pada akhir lomba seperti secangkir

logam mulia lebih akrab mungkin, melainkan diberikan oleh sekolah, klub atau universitas
bahwa awak menang atau pendayung diwakili. 

            Sebuah piala dayung adalah dayung kompetisi yang telah dicat warna klub dan

kemudian harus rincian dari ras signwritten di muka pisau. Format yang paling umum akan

memiliki lambang atau puncak dari klub atau sekolah diposisikan di tengah, dengan nama-

nama kru dan rincian perlombaan diatur sekitar ini. 

Banyak universitas yang lebih tua ( Oxford dan Cambridge akan menjadi contoh utama) dan

perguruan tinggi mereka memiliki sejarah panjang menggunakan dayung piala dan banyak

contoh yang dipajang di rumah klub di seluruh dunia.

Dalam budaya Para kota Norwegia Fedje dan Herøy memiliki dayung dalam mereka

mantel-of-senjata. Dayung telah digunakan untuk menggambarkan berbagai hewan dengan

karakteristik yang erat-mirip dengan dayung kata melaksanakan. Anggota Regalecidae

Keluarga , memanjang ikan laut dalam, disebut oarfish karena bentuk tubuh mereka adalah

sama dengan sebuah dayung.

E.  Mendayung

            Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung

di atas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik mendayung dengan oar hanya dikenal dua

macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak

kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan

perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu bergerak mundur.

Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan

kanan mendayung mundur, dan sebaliknya jika ingin membelok kekiri.

Dari sudut pandang taktik, ini terdengar seaneh melakukan sprint di lima kilometer

pertama dalam maraton. Untuk memenangkan balap dayung sejauh 2000 meter, kru tim
dayung harus melakukan sprint di 500 meter pertama. Namun, begitulah tuntutan olah raga

yang namanya tercantum dalam Athlete of the Century (Atlet Abad Ini) dan Oarsome

Foursome (tim dayung legendaris dari Australia).

Olah raga dayung merupakan tes ketahanan yang diselesaikan dalam kecepatan

hingga 10 meter per detik. Kru tim dayung menempuh jarak 1000 meter dengan rata-rata 40

kayuhan per menit, namun, pada 500 meter pertama dan terakhir, kecepatan kayuhannya naik

hingga mencapai 47 kayuhan per menit. Pedayung master saat ini adalah Steve Redgrave dari

Inggris Raya, yang secara luas dianggap sebagai pedayung terhebat sepanjang masa. Seorang

Juara Dunia enam kali, dia memenangkan medali emas di lima Olimpiade terakhir dan

dianggap sebagai Atlet Abad Ini.

Kompetisi Olimpiade menambahkan kompetisi dayung putri pada 1976, dan kini atlet

putri bertanding dalam 6 dari 14 kelas. Balapan dibagi menjadi kelas sculling (masing-

masing pedayung menggunakan dua dayung) dan sweep oar (masing-masing pedayung

menggunakan satu dayung), yang masing-masing terbagi atas divisi kelas berat dan kelas

ringan.

Pedayung menggunakan satu dayung di kelas dayung sweep. Perahu bisa memiliki

satu, dua, empat, atau delapan pedayung. Pada perahu dengan delapan pedayung, terdapat

satu kru tambahan, cox, yang mengemudikan dan mengarahkan pedayung lainnya. Namun di

perahu-perahu yang lain, salah satu pedayung mengemudikan perahu dengan mengendalikan

bilah kemudi kecil yang dilengkapi dengan pedal. Baik atlet putra maupun putri bertanding

dalam kelas scull tunggal, scull ganda dan scull ganda empat, scull ganda kelas ringan,

pasangan delapan dan tanpa pengemudi (coxless). Atlet putra juga bertanding dalam kelas

empat orang coxless dan empat orang kelas ringan coxless. Semua perahu bersaing ketat,

dengan para pemuncak klasemen langsung maju ke semi final atau babak final dengan enam

perahu. Perahu-perahu yang lain mendapatkan kesempatan kedua, dengan dua teratas dapat
terus berkompetisi. Sistem progresi - dan ada tidaknya semi final - tergantung pada jumlah

perahu yang terlibat pada setiap kelas.

Kelas yang dipertandingkan

a)         Pasangan coxless (tanpa pengemudi) (2-)Putra

b)        scull ganda (2x)Putra

c)         delapan dengan pengemudi (8+)Putra

d)        empat tanpa pengemudi (4-)Putra

e)         empat coxless kelas ringan (4-)Putra

f)         scull ganda kelas ringan(2x)Putra

g)        scull ganda empat tanpa pengemudiPutra

h)        scull tunggal (1x)Putra

i)          scull ganda(2x)Putra

j)          delapan dengan pengemudi (8+)Putri

k)        scull ganda kelas ringan (2x)Putri

l)          pasangan tanpa pengemudi (2-)Putri

m)      scull ganda empat tanpa pengemudiPutri

n)        scull tunggal (1x)Putri

            Sebuah perahu dayung dengan barisan orang-orang perkasa di sisi kanan dan kirinya.

di bagian ujung perahu tampak seorang penabur gederang seolah memberikan semangat

dalam mendayung. seolah berkata “jangan kuatir, kita yang terdepan, teruslah mendayung
dan kita pasti menang”. Sebagai pendayung saya tidak sempat lagi berbicara hal-hal remeh

bahkan gosip-sosip tetangga. hahahahaha..yang menjadi fokus adalah kemenangan bersama.

kalau saya tidak menjalankan peran saya dengan baik, itu sama halnya saya merugikan semua

orang dalam perahu dayung ini. membuat keringat mereka sia-sia dan taburan genderang

menjadi bunyi yang tidak berarti.

            Betapa egoisnya saya kalau saya melemah dalam mendayung, atau berhenti

mendayung. Saya berada dalam perahu yang sama bersama orang lain dan saya harus

bertahan bersama. mencucurkan keringat bersama dan berteriak sekeras-kerasnya agar setiap

orang bisa terus semangat. Siapakah yang sering menciptakan konflik dalam satu perahu

dayung? yaitu mereka yang tidak mendayung, tidak menabur genderang, dan hanya jadi

penonton. Orang-orang seperti ini akan diam dan mulai melihat kelemahan orang lain,

mengkritik dan melemahkan semangat. Dari mereka yang tidak bergerak, akan bergerak hal-

hal negatif yang akan menghancurkan suatu pergerakan. Orang seperti ini lebih baik di buang

ke laut, dari pada ikut serta dalam pertandingan ini.

            Atlit cabang dayung (Rowing) tidak diperkenankan merangkap dalam cabang kano

(Canoeing) demikian sebaliknya, kecuali atlit canoeing putera diperkenankan merangkp

sebagai jurumudi 8+. Atlit Canaoeing (Max 2 orang) dapat merangkap sebagai pemain

pengganti Kano Polo. Nama-nama atlit yang berlomba, hanya nama-nama yang didaftarkan

sesuai dengan formulir pendaftaran dengan nama-nama (Entry form by name).

Pengganti/perubahan nama-nama harus sesuai dengan nama cadangan yang didaftarkan dan

sesuai denga peratran perlombaan yang berlaku.

F.       Teknik belajar olahraga dayung

Olahraga dayung adalah olahraga yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan

perahu yang sudah ditentukan jenis dan modelnya. berikut saya akan menjelaskan tentang

olahraga dayung dengan segala teknik dan pemahamannya.


1.      Pendahuluan

Kombinasi antara kemampuan teknisdan kepasitas  fisik  yang baik dapat meningkatkan

prestasi seorang atlit. Kemampuan teknis memang penting pada semua cabang olahraga tetapi

untuk olahraga dayung hal ini lebih penting lagi agar dapat mencapai prestasi yang lebih

baik.

Faktor yang paling dasar dalam belajar olahraga dayung adalah mengerti dan menguasai

ketermpilan teknis agar atlit dapat manguasai dan menyerap manfaat dari program latihan.

2.      Teknik Kekuatan

Latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan dan aspek-aspek fsiologis lainnya tidak

banyak berguna kalau seorang atlit tidak dapat meningkatkan kecepatan perahu. seperti yang

telah diuraikan pada pendahuluan, manfaat latihan untuk meningkatkan kecepatan perahu

baru akan dapat dilakukan kalau atlit sudah memahami dan bisa mempraktekan teknik

dayung yang efektif.

3.      Hukum-Hukum Fisika

Yang menjadi landasan bagi teknik dayung, tujuan dari olahraga dayung adalah agar atlit

dengan kekuatannya dapat meluncurkan perahu di atas air. Pada perahu dayung kekuatan

gerak ditentukan oleh kepasitas fisik seorang atlit dan tingkat penguasaan teknisnya. Karena

pada saat mengayuh seorang atlit bergerak maju dan mundur pada dudukan yang bisa

digeser-geser sehingga menciptakan gaya positif dan negativ .

4.      Masa+Gerakan= Gaya

Kalau kita perhatikan rumus masa+gerakan =gaya maka pertanyaannya adalah kemana gaya

ini pergi ?
Pada saat kayuhan baru dimulai, masa yang bergerak kearah butiran harus berhenti dan

mengubah arah, dan pada saat itulah sejumlah gaya dihasilkan yang arahnya berlawanan

dengan arah gerakan perahu. Gaya negatif ini ditransmisikan ke perahu melalui footstrecher

ketika dilapaska maka hal yang berlawanan terjadi, masa dari tubuh atlit dimiringkan kearah

busur (bow) sehingga memungkinkan perahu bergerak bebas dengan hambatan minimal.

satu-satunya cara untuk mengurangipengaruh gaya negativ adalah memasukan papan dayung

ke dalam air dengan cara yang benar.

Akan tetapi betapapun baiknya teknik mendayung, gaya negativ akan selalu ada dan

kecepatan akan menurun pada titik terendah segera setelah papan dayung masuk ke air.

Tujuan kita meningkatkan teknik adalah untuk mengurangi variasi perubahan kecepatan.

Efek interaksi antara gaya positif dan gaya negativ akan terulang antara 220 dan 250 kali

untuk jarak 2000m. Kehiulangan kecepatan sedikit saja dalam setiap kayuhan akan membuat

kecepatan rata-rata berkurang sehingga kalau dikalikan dengan kayuhan maka jarak tempuh

yang hilang adalah 12,5m untuk setiap 2000m.

5.      Fase-Fase Dari Kayuhan

-          Persiapan

posisikan diri di dalam perahu sealamiah mungkin, jangan terlalu mendorong badan kedepan

kira-kira 45 derajat adalah tingkat kemiringn yang ideal. untuk mentransmisikan gaya dari

kakimenuju kayuhan

-          Awalan pertama dari kayuhan

pada awal kayuhan berat tubuh atlit ditransmisikan kepada footstrecher melalui kaki. pada

saat yang sama, atlit secara aktif menggunakan otot-otot badannya untuk menghasilkan

tenaga yang cukup di air.

-          Akhir dari kayuhan dan pelepasan (release)


otot-otot pundak dan tangan berperan pada saat mengakhiri kayuhan. pada bagian ini titik

berat bada harus tetap dijaga agar tetap berada di belakan dayung untuk mendapatkan efek

maksimal pada akhir kayuhan.

-          Paruh pertama dari fase pemulihan (recovery)

pada saat pemulihan, tangan mengarahkan gerakan dengan cepat dan secara lentur

mendorong papan dayung menjauhi badan setelah dilapaskan.

-          Akhir kayuhan

lebih mengandalkan pada otot-otot kaki, selanjutnya otot-otot belakan mulai beraksi dan pada

akhir kayuhan yang berperan adalah otot pundak dan tangan. Berat badan atlit harus

digunakan denganoptimal selama mengayuh dan tenaga ditransmisikan sepenuhnya kepada

papan dayung.

-          Pemulihan

sementara tangan dipanjangkan terus kedepan, bagian atas tubuh atlit mu;lai dimiringkan

kedepan hingga mencapai kemiringan 45derajat. Ketika tangan dikembangkan dan bagian

atas tubuh berada pada posisi awal, maka atlit mulai menggerakan dudukan  maju kedepan

untuk memulai kayuhan baru.

G.      Peraturan Lomba Dayung

            Termasuk salah satu dan iima cabang olahraga perairan di samping layar, selam, ski

air, dan perahu bermotor. Olahraga dayung melibatkan atlet putra maupun putri, dan perahu

dayung jenis kano kanada dan kayak (perahu Eskimo). Dibandingkan dengan olahraga

dayung di negara-negara lain, di Indonesia cabang ini, terutama untuk jenis kano, lebih

digemari daripada keempat cabang olahraga perairan lainnya. Penggemar olahraga dayung

bergabung dalam Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).


Dalam garis besar, cabang olahraga dayung ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar,

yaitu olahraga dayung prestasi dan tradisional. Dalam perlombaan resmi seperti Olimpiade,

yang diselenggarakan di bawah perlindungan FISA (Federasi Internasional Mendayung),

hanya jenis olahraga dayung prestasi yang diperlombakan.

Dayung. Ada dua jenis nomor dayung, yaitu coxed dan coxedless, serta sculling. Di

nomor coxed terlibat 2, 4, atau 8 atlet pendayung; satu di antaranya bertugas khusus sebagai

pengemudi. Dalam sculling, atlet pendayung menggunakan dua buah dayung dan tidak ada

yang bertindak sebagai pengemudi.

Kano. Posisi atlet dalam dayung dan kano berbeda. Posisi atlet dalam nomor dayung

membelakangi arah, sedangkan dalam nomor kano menghadap ke depan. Ada beberapa jenis

nomor kano, antara lain maraton, slalom, surfing, polo, rescue, dan racing sprint kano.

Maraton kano menempuh jarak minimal 20 kilometer untuk putra dan 15 kilometer

untuk junior putra-putri. Dalam nomor ini, peserta selain menempuh lintasan sungai juga

harus berjalan kaki di darat sambil memanggul kanonya jika sungai yang diarungi terpotong

oleh jalan darat.

Slalom kano dilakukan pada kondisi yang sukar. Bila yang dipakai adalah kayak,

penumpangnya hanya satu orang. Tetapi bila yang digunakan adalah jenis kano kanada,

penumpangnya bisa dua orang. Sungai yang diarungi dalam nomor kano slalom ini berarus

deras dan mempunyai banyak rintangan, antara lain batu-batu, air terjun, dan tiang-tiang yang

ditancapkan membentuk celah sempit dan harus dilalui para peserta tanpa tersentuh.

Surfing kano, yang disebut juga selancar kano, dilakukan di laut. Peserta harus

mengarungkan kanonya di atas gelombang laut.

Polo kano melibatkan dua regu, lima orang lawan lima orang yang berada di dalam

kanonya masing- masing. Semua peserta berusaha memasukkan bola ke gawang dengan cara

mendorong-dorong bola tersebut.


Rescue kano adalah keahlian menggunakan kano untuk melakukan penyelamatan di

atas air. Di Indonesia, Bali khususnya, surfing dan rescue kano sudah dikenal, tetapi racing

sprint kano masih merupakan cabang olahraga baru. Para pendayung dalam nomor surfing

dan rescue menekukkan sebelah kakinya sehingga membentuk posisi berlutut. Dua dayung

dipakai bila yang digunakan adalah kayak, dan salah seorang peserta diizinkan menjadi

pengemudi.

Kelompok Usia dan Berat Badan. Pembagian kelompok usia untuk cabang olahraga

dayung ini meliputi junior (18 tahun), senior A dan B (di atas 18 sampai 22 tahun), veteran A

sampai F (mulai 27 sampai 60 tahun). Tetapi pengelompokan usia ini tidak berlaku dalam

Olimpiade.

Berat badan untuk putra ditentukan 50 kilogram dan untuk putri 45 kilogram. Untuk

nomor kelas ringan, berat badan rata-rata pendayung tidak lebih dari 70 kilogram. Untuk

jenis single scull, berat badan pendayung tidak lebih dari 72,5 kilogram. Olimpiade tidak

mengenal pembagian kelas, tetapi dalam Olimpiade Barcelona tahun 1992 kelas ringan

diusulkan untuk disertakan.

Indonesia. Tahun 1962, Indonesia untuk pertama kali mengikuti lomba dayung

internasional di Asian Games IX New Delhi. Saat itu Indonesia tidak menggondol apa-apa.

Tahun 1982 dibentuk Federasi Dayung Asia, dan Indonesia ikut berperanan dalam

pembentukannya. Tahun 1985, Indonesia turun dalam tiga nomor putra Asian Championship

di Hong Kong, dan berhasil meraih satu perunggu.

Prestasi gemilang lainnya menyusul dalam Asian Canoe Championship di Zhao Qing,

RRC tahun 1987, ketika Indonesia merebut satu emas dan satu perak. Cabang kano dalam

SEA Games XIV di Jakarta tahun 1987 menyumbangkan enam emas, empat perak, dan satu

perunggu bagi Indonesia.


Indonesia juga mengikuti nomor lomba dayung tradisional sejak tahun 1985. Dalam

Hong Kong Dragon Boat, Indonesia berhasil menempati peringkat ketiga. Dalam Brunei Boat

Races, Indonesia memperoleh tiga emas dan menjadi juara umum. Tahun 1988, dalam

Singapura Dragon Boat, Indonesia keluar sebagai runner up, sedangkan dalam Hong Kong

Dragon Boat, Indonesia menempati peringkat keenam.

Sejarah. Jenis olahraga dayung pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda

sebelum Perang Dunia II. Ketika itu jenis olahraga ini hanya dikenal di kota-kota besar

seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Klub yang ada masih dimiliki secara pribadi oleh

orang Belanda, tetapi berangsur-angsur orang Indonesia boleh masuk menjadi anggota. Klub

dayung yang terkenal kala itu adalah “Roli-Vereniging Brantas” di Surabaya, yang kelak

menelurkan Klub Dayung PORAS, Surabaya.

Cabang kano di Indonesia tumbuh dari lomba dayung tradisional. Di Indonesia

dikenal beberapa jenis lomba perahu tradisional seperti bidar di Sumatra Selatan, jukung di

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, lepa-lepa di Sulawesi Selatan, lalu kole-kole di

Maluku. Teknik mendayung perahu tradisional Indonesia memiliki banyak kemiripan dengan

Inggris. Perbedaannya terletak pada posisi pendayung: di Indonesia duduk menghadap ke

depan, di Inggris menghadap ke belakang.

Tahun 1956, Persatuan Olahraga Air (Peropi) iahir di Indonesia, membawahkan

olahraga layar, dayung, selam, ski air, dan power boating. Cabang dayung diperlombakan

pertama kali di PON VII Surabaya tahun 1969. Selanjutnya nama Peropi diganti setelah

keempat cabang lainnya memiliki induk organisasi sendiri.

Olahraga dayung yang diperlombakan sekarang terdiri dari tiga nomor yaitu nomor

Olympic, Tradisional dan Mesin. Nomor Olympic terdiri atas dua jenis yaitu Canoeing dan

Rowing. Jenis Canoeing pun meliputi dua nomor yaitu Kayak dan Kano. Nomor Kano sendiri

meliputi Kano polo, Kanada, Arus deras dan Slalom. Nomor Rowing meliputi nomor Scull
dan Sweep. Nomor tradisional yang dilombakan adalah perahu naga. Sedangkan nomor

mesin adalah nomor Dayung Ergometer.

Olahraga dayung jenis canoeing terdiri dari nomor kayak dan nomor kano. Pada

nomor kayak posisi pedayung duduk di dalam perahu dan menghadap ke depan, mendayung

menggunakan satu tangkai pengayuh yang memiliki dua daun dayung, kiri dan kanan. Pada

nomor kano, posisi pedayung berlutut di atas perahu menghadap ke depan, mendayung hanya

pada satu sisi saja, kiri atau kanan, oleh karenanya tangkai pengayuh yang digunakan hanya

memiliki satu daun dayung.

Nomor kayak dan kano yang sering dipertandingkan di Indonesia yang bersumber

dari PODSI adalah sebagai berikut:

Putera:

Kayak Tunggal (K-1) jarak 500 m dan 1000 m

Kayak Ganda (K-2) jarak 500 m dan 1000 m

Kayak Empat (K-4) jarak 500 m dan 1000 m

Kano Kanada Tunggal (C-1) jarak 500 m dan 1000 m

Kano Kanada Ganda (C-2) jarak 500 m dan 1000 m

Kano Polo (lima orang)

Puteri:

Kayak Tunggal (K-1) jarak 500 m

Kayak Ganda (K-2) jarak 500 m

Kayak Empat (K-4) jarak 500 m


Olahraga dayung jenis rowing meliputi nomor scull dan sweep. Pada nomor scull dan

sweep rowing, posisi pedayung duduk pada tempat duduk yang dapat bergerak maju-mundur,

menghadap ke bagian buritan perahu. Mendayung dengan segenap anggota tubuhnya

(tungkai, badan dan lengan). Tangkai dayung yang digunakan untuk mengayuh terletak pada

sisi kiri dan kanan perahu yang disangga oleh satu set alat penyangga dayung (Rigger).

Dalam mendayung nomor scull, pedayung menggunakan dua tangkai pengayuh kiri

dan kanan, sedangkan pada nomor sweep, pedayung masing-masing menggunakan satu

tangkai pengayuh, kiri atau kanan. Nomor-nomor perlombaan jenis rowing adalah sebagai

berikut:

Nomor Scull Putera dan Puteri:

Scull Tunggal (Single Scull) jarak 2000 m

Scull Ganda (Double Scull) jarak 2000 m

Scull Empat (Quadruple Scull) jarak 2000 m

Nomor Sweep Rowing Putera dan Puteri:

Coxless Pairs jarak 2000 m

Coxless Fours jarak 2000 m

Cox Pairs jarak 2000 m

Cox Fours jarak 2000 m

Eight jarak 2000 m

Olahraga dayung jenis tradisional atau tradisional boat race merupakan salah satu

nomor perlombaan yang menarik, karena melibatkan banyak pedayung dan bentuk perahu
yang khas sesuai dengan daerah atau negara yang bersangkutan. Nomor-nomor yang

diperlombakan adalah sebagai berikut:

Nomor Putera:

10 Pedayung jarak 500 m

20 Pedayung jarak 1000 m

Nomor Puteri:

10 Pedayung jarak 500 m

20 Pedayung jarak 1000 m

Olahraga dayung jenis ergometer merupakan salah satu nomor yang mulai

dilombakan pada beberapa kejuaraan dayung baik tingkat daerah, nasional maupun

internasional. Nomor ini sangat menarik, karena atlet berlomba untuk mencapai jarak tertentu

dengan mengendalikan mesin ergometer melalui gerakan mendayung. Dayung nomor

ergometer termasuk dalam olahraga dayung jenis rowing, karena dayung ergometer

merupakan pengembangan nomor rowing. Nomor perlombaan pada olahraga dayung jenis

ergometer baik putera maupun puteri adalah jarak 2000 m.

H.      Atlit  Dayung Indonesia

Tim dayung Indonesia memenuhi janji meraup lima medali emas dalam perlombaan

hari terakhir cabang olah raga ini pada SEA Games 2015 di Teluk Marina Singapura, Minggu

(14/6/2015). Hasil ini membuat tim dayung meraih 13 medali emas.

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Minggu, atlet dayung dari Maluku,

Memo, kembali meraih medali emas SEA Games 2015 pada nomor perahu scull individu
putra 1.000 meter, setelah menorehkan catatan waktu tiga menit 27,5 detik dan mengungguli

atlet dayung Filipina, Nestor Cordova.

Medali emas kedua kontingen Indonesia cabang dayung SEA Games 2015  diraih

pasangan Arief dan Irham pada nomor perlombaan perahu ringan ganda putra 1.000 meter.

Arief-Irham itu hanya berselisih 0,99 detik dari pasangan Vietnam Van Tuan Nguyen dan

Van Duc Nguyen yang menempati posisi kedua dengan waktu tiga menit 14,23 detik.

Pada nomor perahu dayung berpasangan putra 1.000 meter, Budi Santoso dan Hadid

Tanzil, merebut emas bagi Indonesia dengan catatan waktu tiga menit 15,58 detik. Budi dan

Hadid mencapai garis finis di depan pasangan Vietnam, Van Hieu Dan-Dinh Huy

Nguyen,  yang membukukan waktu tiga menit 18,06 detik.

Kuartet atlet putra dayung Indonesia yang terdiri dari Denri Maulidzar Al Ghiffari,

Muhad Yakin, Rendi Syuhada Anugrah, dan Mochammad Ali Darta menambah perolehan

emas keempat hari terakhir cabang dayung SEA Games 2015 dalam nomor lomba perahu

empat orang putra 1.000 meter. Keempat atlet Indonesia itu finis dengan catatan waktu tiga

menit 2,28 detik dan selisih waktu 2,97 detik dari kuartet atlet putra Singapura.

Nomor perlombaan perahu delapan orang putra 1.000 meter menjadi lumbung emas

terakhir tim dayung Indonesia dalam SEA Games 2015. Mahendra Yanto, Muhammad Rais,

Agus Budy Aji, Wiko, Adi Adriansyah, Arfin, Edwin Ginanjar Rudiana, Ferdiansyah, dan

Jarudin meraih posisi pertama dengan waktu dua menit 50,97 detik di depan tim Thailand.

Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Achmad

Sutjipto, banga dengan pencapaian atlet-atlet dayung Indonesia di SEA Games 2015, karena

sukses memeunhi target 13 medali emas. “Saya jelas merasa bangga dengan pencapaian atlet-

atlet dayung kami. Kami dari olahraga dayung secara keseluruhan telah memenuhi target 13

medali emas bagi kontingen Indonesia,” kata Achmad Sutjipto.Sutjipto bangga karena atlet-
atlet PODSI yang memperoleh medali perak pada beberapa nomor perlombaan hanya

berselisih kurang dari satu detik dari peringkat pertama.

Pasangan atlet putri dayung Syiva Lisdiana dan Wa Ode Fitri Rahmanjani meraih

medali perak hanya karena selisih waktu 0,07 detik dari pasangan Vietnam, Thi An Le dan

Thi Hue Pham, yang merebut medali emas pada nomor perlombaan perahu dayung

berpasangan putri 1.000 meter.

Sementara, kuartet atlet putri Chelsea Corputty, Wahyuni, Yayah Rokayah, dan

Yuniarty harus menerima medali perak pada nomor perahu empat orang putri 1.000 meter

hanya karena berselisih 0,22 detik dari tim Vietnam. Dalam SEA Games 2015, Tim PODSI

telah mengumpulkan 13 medali emas masing-masing dari cabang dayung delapan emas,

cabang perahu naga dua emas, dan cabang kano dan kayak tiga emas.

Dilansir Okezone, Minggu, tim panahan putra Indonesia diharapkan bisa menambah

pundi-pundi emas bagi Indonesia. Tim compound putra Indonesia sukses melaju ke final dan

akan bertanding dengan Malaysia pada Minggu siang waktu Singapura.

Pada pertandingan yang digelar di Kallang Cricket Field, Singapura, Tim Merah Putih

akan menurunkan I Gusti Nyoman Puruhito, Sapriatno dan Akbar Yoke Rizaldi. Pelatih

panahan Indonesia, Denny Trisyanto, optimistis peluang Indonesia meraih emas masih

terbuka lebar.

“Peluang tetap terbuka, yang jelas mental bertanding sangat menentukan apabila turun

di partai final itu,” kata Denny Trisyanto.

Sebelumnya tim panahan putri Indonesia gagal mempersembahkan emas. Panahan

putri Indonesia kalah oleh para pemanah Vietnam dan hanya mampu meraih medali perak.

Cabang panahan sudah menyumbangkan dua medali emas dan dua medali perak di SEA

Games 2015.
I.          Sistem Energi Dayung

            Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju

yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga

untuk gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu

yang singkat, proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan

cepat namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Walaupun

prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi secara anaerobik ini hanya

menghasilkan molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi

secara aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa).

           Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu usaha menghasilkan suatu

perubahan. Semua energi yang digunakan untuk proses kehidupan berasal dari matahari.

Melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau, energi matahari tersebut

diubah menjadi energi kimia. Energi yang dihasilkan tumbuhan berbentuk sebagai glukosa,

selulosa, protein, dan lemak. Untuk mendapatkan energi tersebut, manusia makan tumbuh-

tunbuhan dan hewan (Soekarman, 1987: 12). Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi

bahan makanan tidak dapat digunakan secara langsung untuk kontraksi otot, tetapi terlebih

dahulu enwrgi ini membentuk senyawa kimia berenergi tinggi yaitu Adenosin Triphosphate

(ATP). Selanjutnya ATP yang terbentuk diangkut oleh darah ke seluruh bagaian sel yang

memerlukan energi (Fox, 1993: 97).

            Otot merupakan salah satu alat tubuh yang menggunakan ATP sebagai sumber energi

dalam melakukan kontraksi, sehingga menimbulkan gerakan- gerakan sebagai aktivitas fisik.

ATP paling banyak tertimbun dalam sel otot dibandingkan dengan jaringan tubuh yang lain,

akan tetapi ATP yang tertimbun dalam otot jumlahnya sangat terbatas, yaitu sekitar 4 – 6 mm

/ kg berat badan. ATP yang tersedia ini hanya cukup untuk aktivitas cepat dan berat selama 8-

30 detik, sehingga untuk aktivitas yang lebih lama dari waktu tersebut perlu dilakukan

pembentukan ATP kembali (resintesis ATP).


           Penampilan kekuatan dan kecepatan terutama didukung oleh kontraksi dari serabut

otot cepat dan penyediaan energi melalui proses anaerobik. Kapasitas kerja yang cepat dan

kuat. Dengan demikian kecepatan dan kekuatan yang merupakan unsur utama dari daya

ledak. Selain tergantung dari besarnya jumlah serabut otot cepat, unjuk kerja / gerakan

menyundul bola juga tergantung pada system penyediaan energi anaerobic. Adapun

penyediaan energi secara anaerobic (Lactici Acid System). Karena PC merupakan senyawa

yang mengandung bersifat dan tertimbun di dalam otot seperti halnya ATP, maka si

disebut juga sistem fosfagen.

       

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

          Dayung adalah suatu menerapkan digunakan untuk air-borne propulsi. Dayung

memiliki flat pisau pada salah satu ujungnya Pendayung pegang dayung di ujung lainnya
Perbedaan antara dayung dan dayung adalah bahwa dayung dipegang oleh pendayung, dan

tidak terhubung dengan kapal. Dayung umumnya terhubung ke kapal melalui rowlocks atau

tholes yang mengirimkan gaya diterapkan ke kapal. Dalam sistem ini (dikenal sebagai

pengungkit kelas dua ) air adalah tumpuan. 

            Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung

di atas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik mendayung dengan oar hanya dikenal dua

macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak

kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan

perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu bergerak mundur.

Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan

kanan mendayung mundur,dan sebaliknya jika ingin membelok kekiri.

B. SARAN

       Dalam pembahasan diatas telah saya uraikan dengan rinci, namun saya sadar bahwa

makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya minta saran dan kritiknya terhadap

makalah ini agar kedepannya jauh lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http/fisiologi.com

Wikipedia.org, dayung, date modified : 12/30/2010 10 : 16 pm.

Anda mungkin juga menyukai