Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas : regulasi diri


Variabel terikat : motivasi belajar

B. Definisi Operasional
1. Regulasi Diri
Regulasi diri adalah proses di mana seseorang dapat
mengatur pencapaian dan aksi mereka sendiri dalam menentukan
target untuk diri mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka saat
mencapai target tersebut dan memberikan penghargaan pada diri
mereka sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut (Fitriya dan
Lukmawati, 2016). Skala yang digunakan untuk mengukur
regulasi diri dalam penelitian ini adalah Skala Kemampuan Self-
Regulated Learning (SRL) yang sebelumnya digunakan oleh Hana
Nurfiani (2015) yang terdiri dari 54 item dan 9 aspek. Skor
tertinggi yang diperoleh individu pada dimensi tertentu
menunjukkan bahwa ia memiliki regulasi diri yang tinggi.

2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam
diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sadirman,
2008). Skala yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar
dalam penelitian ini adalah Kuisioner Motivasi Belajar yang
sebelumnya digunakan oleh Anna Kurnia (2013) yang terdiri dari
50 item dan 9 aspek. Skor tertinggi yang diperoleh individu pada
dimensi tertentu menunjukkan bahwa ia memiliki motivasi belajar
yang tinggi.

C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian untuk mengetahui
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada
upaya untuk memengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Sugiyono, 2013).

D. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi ialah sekelompok subjek yang hendak untuk
digeneralisasi hasil penelitian (Idrus, 2009). Menurut Sugiyono (2013),
populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu. Pada penelitian ini, populasi merupakan
mahasiswa dan siswa yang ada di kota Banda Aceh. Menurut Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banda Aceh (2016) jumlah
mahasiswa yang berada di kota Banda Aceh adalah sebanyak 53.004
orang. Setelah populasi penelitian ditentukan, maka ditetapkan sampelnya.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan memiliki karakteristik yang sama
dari populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini
adalah individu yang memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif di perguruan tinggi yang ada di kota


Banda Aceh
2. Tercatat sebagai siswa di sekolah menengah yang ada di kota Banda
Aceh
3. Berada pada rentang usia 18-25 tahun
4. Berdomisili di kota Banda Aceh
Pengambilan sampel penelitian ini akan menggunakan teknik cluster
sampling dan proportionate stratified random sampling. Teknik cluster
sampling digunakan dalam penelitian ini karena populasi terdiri dari
kelompok wilayah demografis kecamatan. Selanjutnya peneliti
menggunakan teknik proportionate stratified random sampling karena
peneliti beranggapan populasi memiliki jumlah anggota yang besar serta
memiliki perbedaan karakteristik antara strata/tingkatan yang ada dan
perbedaan tersebut dapat mempengaruhi variabel. Sampel diambil secara
acak atau random berdasarkan jumlah yang proporsional menurut proporsi
yang ditentukan. Kelebihan dari teknik sampling ini adalah hasil akhir dari
penelitian dapat dikenakan kepada seluruh populasi (Prasetyo, 2010).

E. Metode Pengumpulan Data


1. Instrumen Alat Ukur
Regulasi Diri
Regulasi diri diukur menggunakan Skala Kemampuan Self-
Regulated Learning (SRL) yang sebelumnya digunakan oleh Hana
Nurfiani (2015) yang terdiri dari 54 item dan 9 aspek. Skor tertinggi
yang diperoleh individu pada dimensi tertentu menunjukkan bahwa ia
memiliki regulasi diri yang tinggi. Alternatif pilihan jawaban
diberikan empat gradasi dengan skor tertinggi empat dan terendah
satu. Adapun gradasi pernyataan yaitu, 1) Sangat Sesuai (SS), 2)
Sesuai (S), 3) Tidak Sesuai (TS), 4) Sangat Tidak Sesuai (STS).
Adapun distribusi pernyataan pada skala Kemampuan Self-
Regulated Learning (SRL) dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 1
Blue Print Skala Kemampuan Self-Regulated Learning (SRL)
Nomor item Jumlah
Variabel Sub Variabel Indikator
Favourable Unfavourable
Menentukan 1,2,3,4 5,6,7 7
strategi belajar
yang akan
digunakan
Merasa 8,9,10 11,12,13 6
Self Perencanaan memiliki
regulated kewajiban
learning menyelesaikan
(SRL) tugas sekolah
Mengatur diri 14,15,16 17 4
untuk
persiapan
belajar
Menerapkan 18,19,20,21 23,24,25 8
Pelaksanaan strategi ,22
(Performance/V kognitif dan
alitional meta kognitif
Control) Memonitor 26,27,28,29 31,32,33 8
dan ,30
mengontrol
emosi dan
motivasi
Melakukan 34,35,36 37,38,39,40 7
kegiatan
Memilih 41,42,43 44 4
Evaluasi strategi untuk
mengatasi
kegagalan
dalam belajar
Merasa 45,46,47 48,49 5
mampu
mengevaluasi
hasil belajar
Meninjau 50,51,52 53,54 5
kembali hasil
pekerjaan
sendiri
Jumlah 31 23 54

Skala Kemampuan Self-Regulated Learning adalah


kemampuan individu dalam mengatur proses belajar yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belajar baik dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mencapai tujuan belajar.
Dari definisi terseut dapat disimpulkan bahwa pada dasar pada
dasarnya ada beberapa indikator yang terdapat dalam SRL
diantaranya yaitu : 1) perencanaan belajar, 2) pelaksanaan belajar,
dan 3) evaluasi belajar.
Tabel 2
Pedoman Skor Skala Kemampuan Self-Regulated Learning
SS S TS STS
Favourable (+) 4 3 2 1
Unfavourable (-) 1 2 3 4

Motivasi Belajar
Motivasi belajar diukur menggunakan Kuisioner Motivasi
Belajar yang sebelumnya digunakan oleh Anna Kurnia (2013)
yang terdiri dari 50 item dan 9 aspek. Skor tertinggi yang diperoleh
individu pada dimensi tertentu menunjukkan bahwa ia memiliki
motivasi belajar yang tinggi. Alternatif pilihan jawaban diberikan
empat gradasi dengan skor tertinggi empat dan terendah satu.
Adapun gradasi pernyataan yaitu, 1) Sangat Sesuai (SS), 2)
Sesuai (S), 3) Kurang Sesuai (KS), 4) Tidak Sesuai (TS).

Tabel 3
Blue Print Skala Kuisioner Motivasi Belajar
Item
Aspek Indikator Deskripsi
(+) (-)
Durasi Berkaitan dengan 1,2,5,6,7 3,4,8
berapa lama
kemampuan
Motivas penggunaan waktu
i belajar belajar.
Frekuensi Seberapa sering 9,10,12,13 11
kegiatan belajar
dilakukan dalam
periode tertentu.
Persistensi Seberapa tetap dan 14,15,17,18 16,19
lekat terhadap tujuan
kegiatan belajar.
Ketabahan Ketabahan, keuletan, 20,23 21,22,24,25
dan keuletan dan kemampuan dalam
menghadapi kesulitan
untuk mencapai tujuan
kegiatan belajar.
devosi Pengabdian dan 26,27,29,31,32 28,30
pengorbanan (uang,
tenaga, pikiran, bahkan
jiwa) untuk mencapai
tujuan kegiatan belajar.
Tingkat Maksud, cita-cita, 33,34,36,37,38 35
aspirasi rencana, sasaran, atau
target yang hendak di
capai dengan kegiatan
belajar yang di
lakukan.
Tingkat Prestasi yang di capai 41 39,40,42
kualifikasi dari kegiatan belajar.
Arah sikap Positif atau negative 43,45,48,50 44,46,47,49
sikap terhadap
kegiatan belajar.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dan


dikembangkan berdasarkan kebutuhan penelitian yaitu untuk
mengungkap motivasi belajar siswa.

Tabel 2
Pedoman Skor Skala Kuisioner Motivasi Belajar
SS S KS TS
Favourable (+) 4 3 2 1
Unfavourable (-) 1 2 3 4

2. Prosedur Penelitian

a. Persiapan Alat Ukur penelitian


Dalam pelaksanaan penelitian, tahap pertama yang
dilakukan adalah mempersiapkan alat ukur guna
mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan melalui dua skala yaitu Skala Kemampuan Self-
Regulated Learning dan Kuisioner Motivasi Belajar.
b. Pelaksanaan Uji Coba (Try Out) Alat Ukur
c. Persiapan Administrasi
Tahapan pertama dalam persiapan administrasi adalah
persetujuan dari dosen pengampu mata kuliah Metode
Penelitian Kuantitatif.
d. Proses Pelaksanaan Penelitian
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Azwar (2013) menyatakan uji validitas merupakan uji yang
dilakukan untuk mengetahui keakuratan dari data skala psikologi
dan memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur sesuai
dengan tujuan pengukuran. Suatu tes atau instrumen pengukuran
dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tes
tersebut menjalankan fungsi ukur dan memberikan hasil yang
sesuai dengan fungsi ukurnya. Sebaliknya tes yang menghasilkan
data tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes
yang memiliki validitas rendah.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2013), reliabilitas alat ukur merupakan
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi, jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama, maka diperoleh hasil yang relatif
sama selama aspek yang diukur pada diri subjek belum berubah.
Koefisien reliabilitas berada dalam rentang 0 sampai 1,00 di mana
semakin mendekati 1,00 maka penguluran semakin reliabel.
Metode estimasi yang akan digunakan untuk mengukur reliabilitas
dalam penelitian ini adalah estimasi penyajian tunggal, yang mana
estimasi pengolahan data yang digunakan adalah koefisien alpha
cronbach dengan menggunakan program SPSS Versi 20.0 for
Windows dan JASP.

G. Analisis Data
Pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan
sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga
dapat dibaca dan dapat di tafsirkan (Azwar, 2013). Data yang telah
dikumpulkan akan ditabulasi dan kemudian diolah dengan bantuan
statistical product and service solution (SPSS) dan JASP. Pengolahan
data penelitian ini meliputi uji asumsi yang terdiri dari:
1. Uji Asumsi
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menganalisis
data penelitian yaitu dengan cara uji asumsi (Priyatno, 2011). Uji
asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan teknik pengujian yang
digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi
normal adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno,
2011). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik
one sample Kolmogorov-Smirnov test yang bertujuan untuk
melihat apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji linearitas
Uji asumsi selanjutnya setelah uji normalitas
terpenuhi yaitu uji linearitas. Uji linearitas merupakan uji
yang digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel
secara signifikan mempunyai hubungan yang linier atau
tidak. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang
dapat ditarik garis lurus (linier) bila nilai signifikansi pada
Linearity kurang dari 0,05. Pengujian linearitas dalam
penelitian ini menggunakan Test For Linearity.

2. Uji Hipotesis
Langkah kedua yang dilakukan setelah uji asumsi
terpenuhi, maka dilakukan uji hipotesis penelitian. Untuk menguji
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu bahwa adanya
hubungan antara regulasi diri dengan motivasi belajar pada
mahasiswa UNSYIAH, maka analisis data dilakukan melalui
aplikasi komputerisasi SPSS versi 20.0 for windows dan JASP
dengan teknik analisis parametrik Pearson Product Moment
Correlation dikarenakan data pada penelitian ini berdistribusi
normal (Priyatno, 2011).

Anda mungkin juga menyukai