Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : K011191063
Kelas : B
Kelompok : 3
FLEBOTOMI
1. Pembuka
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Miftahul Akram. Pada kesempatan ini, saya akan memaparkan
mengenai pengambilan spesimen (Flebotomi) menggunakan metode tusukan vena (Veni
Puncture) dan tusukan kulit (Perifer skin puncture).
2. Tujuan Uji
Mengetahui bagaimana prosedur yang tepat dalam pelaksanaan pengambilan
spesimen (Flebotomi) baik menggunakan metode tusukan vena (Veni Puncture)
dan tusukan kulit (Perifer skin puncture).
3. Prinsip Uji
Tusukan Vena (Veni Puncture)
a. Pembendungan pembuluh darah vena dengan tourniquet dilakukan agar
pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga
didapatkan sampel darah.
b. Dilakukan tusukan pada vena yang cukup besar, yaitu vena difosa cubiti. Pada
anak-anak yang kecil atau bayi bila perlu diambil dari vena jugularis externa,
atau vena femoralis untuk mendapatkan sampel darah.
Tusukan Kulit (Perifer skin puncture)
a. Dilakukan penusukan pada ujung-ujung jari tangan atau cuping telinga dan
pada anak bayi biasanya pada ujung ibu jari kaki atau tumit dengan kedalaman
tertentu secara aseptis sehingga didapatkan sampel darah.
b. Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk berbagai pemeriksaan yang
memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya pemeriksaan kadar
glukosa, kadar hemoglobin, kadar hemotokrit, dan analisa gas darah dengan
menggunakan lancet disposible.
4. Alat dan bahan (sertakan gambar)
Metode Tusukan Vena (Veni Puncture)
a. Spuit (3-5 ml)
c. Rak Tabung
d. Tabung EDTA
e. Alkohol 70%
5. Prosedur
Metode Tusukan Vena (Veni Puncture)
Biasanya pada orang dewasa dipakai salah-satu vena (fossa cubit), pada bayi jugolaris
superfisialis atau dari sinus sagitalis superior.
a. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
c. Jika darah diambil pada bagian vena fossa cubiti. Pasang torniquet (ikatan
pembendung) pada lengan bagian atas dan mintalah pada orang yang di ambil
darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali agar vena terlihat.
d. Bersihkan bagian yang akan diambil darah dengan alkohol 70%. Alcohol digunakan
untuk membersihkan area kulit di sekitar tempat pengambilan darah, agar steril dan
tidak menimbulkan kontaminasi pada sampel maupun pasien.
e. Tegakkan kulit di bagian lengan dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak
bergerak-gerak saat tusukan.
f. Tusuklah bagian vena yang telah dibersihkan dengan spoit sampai ujung jarum masuk
ke lumen vena. Segera lepaskan tourniquet setelah darah mengalir, kecuali vena
kolaps. Tarik penghisap spoit perlahan-lahan sampai jumlah darah yang dikehendaki
didapat.
g. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang penutup jarum, segera tekan tempat
tusukan dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian plester bagian tersebut dan lepas
setelah 15 menit.
c. Darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering. Penggunaan tetesan darah
pertama tidak disarankan, karena masih mengandung sisa alkohol dan cairan
jaringan sehingga terjadi pengenceran yang dapat menimbulkan kesalahan dalam
interpretasi hasil pemeriksaan nantinya.
d. Darah yang keluar selanjutnya digunakan untuk pemeriksaan yang diinginkan.
6. Interpretasi Hasil
Sampel darah yang telah didapatkan sebelumnya dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan kesehatan. Misalnya, pemeriksaan gas darah dan pH darah dengan tujuan
mengetahui status respiratorius & keseimbangan asam basa dalam tubuh. Mengetahui
kadar O2 dan CO2 dalam darah untuk penyakit paru, penyakit metabolisme, serta penyakit
lainnya serta digunakan sebagai pegangan dalam pasien penyakit berat yang akut dan
menahun. Selain itu, sampel darah juga dapat digunakan untuk kepentingan pengecekan
golongan darah, donor darah, dan transfusi darah.
Daftar Pustaka