TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kontrasepsi
sel telur yang matang dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan.
tersebut.2
secara penuh (full breast feeding), belum haid dan bayi kurang dari
11
12
3. Senggama Terputus
metode KB lainnya.
4. Metode Barier
5. Kontrasepsi Kombinasi
a) Pil Kombinasi
b) Suntikan Kombinasi
sebulan sekali.
6. Kontrasepsi Implan
7. Kontrasepsi Mantap
tuba fallopii
1. Umur,
2. Dukungan suami,
pemeriksaan panggul
1. Kontrasepsi hormonal
5
Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
6
Saiffudin, Abdul Bari.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
16
c. Kontrasepsi Implant
wanita yang sering lupa minum pil KB setiap hari, atau yang
(Hartanto, 2004).
1) Senggama Terputus
2) Pantang Berkala
lainnya
1) Kondom
2010).
2) Spermisida
3) Diafragma
levonorgestrel.
a. Tubektomi
19
b. Vasektomi
“iya” atau “tidak, “benar” atau “salah”, “pernah” atau “tidak pernah” dan
2.2.1 Pengertian
Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik
bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah
individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan is juga
7
Setiadi. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
8
Ambrantara, Ajiraga. 2009. Analisa Faktor Usia Pertama Kali Menikah pada Wanita
Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim dengan Pendekatan “See and Treat” :
Untuk Deteksi Lesi Prakanker dan Pengobatan dengan Terapi Beku. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Jakarta
21
secara fisik dan psikologis. Orang lain: pasangan hidup, orang tua, kerabat,
serta menyantuni dengan baik. Suami adalah pasangan hidup istri (ayah
dari anak-anak), suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam
dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan
yang diberikan oleh pasangan hidup dalam hal ini suami dalam setiap upaya
memiliki pengaruh yang sangat besar bagi istri ketika istri harus memilih
tindakan yang terbaik yang harus dipilih. Bailon dan Maglaya dalam
Sudiharto tahun 2008, menyatakan, bahwa keluarga adalah dua atau lebih
9
Setiadi. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
22
Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain
suatu budaya. Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang di rekat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta
tinggal bersama.
bentuk respon sendiri dengan kelahiran anaknya, keluarga yang lain juga
dipengaruhi oleh kondisi keluarga pada waktu itu. Kelahiran anak atau cucu
kelahiran anak berikutnya. Bidan sebaiknya mengkaji juga kondisi ini untuk
keluarga. Selain itu, kondisi ekonomi keluarga juga tak kalah penting dalam
pengkajian awal. Bagaimanapun juga, hal ini merupakan faktor yang sangat
yang diberikan oleh pasangan hidup dalam hal ini suami dalam setiap
10
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : CV
23
suami akan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi istri ketika istri
keluarga antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal keluarga
dalam kehidupan.
adalah orang pertama dan utama dalam memberi dorongan dan dukungan
akan memberikan rasa aman, nyaman, dan membuat ibu balita semangat
11
Sudiharto. 2008. Dukungan pasangan dalam perawatan kesehatan. Jakarta: ANDI
12
Ibid
13
Ibid
14
Sudiharto. 2008. Dukungan pasangan dalam perawatan kesehatan. Jakarta: ANDI
24
kepada istri sebelum pihak lain turut memberi dorongan, dukungan dan
perhatian seorang suami terhadap istri yang sedang hamil yang akan
membawa dampak bagi sikap bayi. Respon suami terhadap kehamilan istri
dalam diri istri. Peran pasangan dalam kehamilan dapat sebagai orang yang
ibunya sendiri.15
dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan
dalam artikel ”What Your Partner Might Need From You During
untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan
berkomunikasi.16
1. Dukungan Instrumental
mudah.
2. Dukungan Informasional
16
Aravind Eye Hospital (2011) Architectural Design for High Quality, Large Volume,
Sustainable Cataract Surgery Programmes, Aravind Eye Hospital and Postgraduate Instiute of
Ophthalmology, India, Seva Fondation, USA.
17
Sarafino, E. P. 2011. Health Psychology: Biopsychososial Interactions. Third edition. New
York: John Wiley and Sons, Inc.
26
masalah dengan lebih mudah. Dalam hal ini suami mempunyai fungsi
3. Dukungan Emosional
Suami dalam hal ini mampu membuat ibu hamil memiliki perasaan
nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu hamil
dikontrol.
yang positif dengan individu yang lain. Bentuk dukungan ini membantu
Bentuk dukungan ini akan membuat ibu hamil merasa menjadi bagian
dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial
masalah.
27
sedikit dua orang, yakni ayah dan ibu. Ada lima bentuk dukungan yang
harus diberikan oleh suami kepada istri yang memeriksa kesehatan, yaitu:
kata penyemangat. Dengan hal ini ibu akan merasa sangat bangga dan
kesehatan.
kehamilan
adalah:
1. Budaya
18
Liliweri. 2011. Komunikasi serba ada serba makna. Kencana : Jakarta.
19
Bobak, lowdermilk, jansen. 2012. Buku ajar keperawatan martenitas. Edisi. EGC
28
kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk melayani kebutuhan dan
2. Pendapatan
3. Tingkat Pendidikan
efektif.
Seseorang istri tidak akan menerima dukungan suami, jika ia tidak suka
bersosial, tidak suka menolong oran, dan tidak ingin orang lain tahu
orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya atau
istri ketika ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang,
sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi suami
dari istri. Dukungan suami dalam upaya pencegahan kanker serviks dapat
Syme dalam frida20, dukungan sosial adalah suatu yang bermanfaat untuk
individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga
dan mencintainya.
besar.21
20
Frida. 2011. Pengaruh Dukungan Keluarga Dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku
Wanita Usia Subur Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Di Kecamatan Medan Selayang
Tahun 2012. [TESIS]. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Diperoleh pada tanggal 1 Oktober 2013 dari
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/33835
21
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.
31
angka mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua,
1. Dukungan Nyata
seperti pelayanan, bantuan keuangan, atau barang. Benda atau jasa yang
efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pada dukungan nyata
2. Dukungan Informasi
yang lebih baik dan menentukan sumber daya dan strategi penanganan
22
Ibid
23
Taylor E, Shellley. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana Predana Media
32
3. Dukungan Emosional
Dengan adanya dukungan suami, tugas yang tadinya terasa berat menjadi
sebuah perkawinan tidak mampu menjalin kerjasama, maka hal itu akan
4. Dukungan Pengaharapan
dalam Adi tahun 2008 bahwa salah satu peran dari pemberdaya
terhadap warga yang mau terlibat dalam struktur dan aktivitas komunitas
mereka hadapi.
1. Dukungan Nyata
seperti pelayanan, bantuan keuangan, atau barang. Benda atau jasa yang
efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pada dukungan nyata
2. Dukungan Informasi
yang lebih baik dan menentukan sumber daya dan strategi penanganan
3. Dukungan Emosional
memeriksanakan kehamilan.
24
Azwar. Sikap Manusia. Jakarta : EGC, 2005.
35
SS: Sangat Setuju (5), S: Setuju, RR (4): Ragu Ragu (3), TS: Tidak
Setuju (2), STS: Sangat Tidak Setuju (1). Berdasarkan pada hasil responden
kelompok yaitu: Baik bila hasil positif skor responden ≥ Mean/Median dan
kepada istri untuk dapat memberikan rasa nyaman dan aman untuk dapat
2.3 Pengalaman
2.3.1 Definisi
dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja
peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat
36
suatu obyek yang sama, hal ini dipengaruhi oleh : tingkat pengetahuan
dan pendidikan seseorang, pelaku atau faktor pada pihak yang mempunyai
pengalaman, faktor obyek atau target yang dipersepsikan dan faktor situasi
25
Saparwati, Mona (2012). Studi Fenomenologi : Pengalaman Kepala Ruang dalam Mengelola
Ruang Rawat di RSUD Ambarawa. Tesis Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,
Depok.
26
Ibid
37
1. Pengalaman fisikal
manusia
2. Pengalaman emosional
manusia.
3. Pengalaman intelektual
aktualisasi diri.27
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
27
Kartajaya (2004)
28
Azwar. Sikap Manusia. Jakarta : EGC, 2005.
38
dari sangat positif sampai sangat negative. Keterangan : SS: Sangat Setuju
(5), S: Setuju, RR (4): Ragu Ragu (3), TS: Tidak Setuju (2), STS: Sangat
bila hasil positif skor responden ≥ Mean/Median dan Kurang baik bila hasil
29
Pieter HZ dan Lubis NL. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group; 2011.
39
yang diterima oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
dapat datang dari dalam diri dan luar diri individu yang bersangkutan. Bila
yang dipersepsi adalah dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang
aktifitas yang terintegrasi, maka seluruh apa yang ada dalam individu seperti
aspek yang ada dalam individu tersebut ikut berperan dalam persepsi
tidak sama, kemampuan berpikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama,
30
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: SV. Andi; 2010.
31
Robbins S. Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks; 2006.
40
berikut32:
motivasi.
terduga atau reaksi terhadap suatu obat. Efek samping dapat bervariasi dari
masalah kecil seperti pilek hingga peristiwa yang mengancam jiwa, seperti
32
Thoha M. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada; 2003.
33
Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta; 2010.
41
efek samping obat yang merugikan, akan tetapi perlu upaya untuk mencegah
terjadinya hal-hal berbahaya akhibat penggunaan obat. Untuk itu kita perlu
memahami dan mewaspadai efek samping obat. Efek samping obat adalah
dampak dalam penggunaan obat baik dari sisi ekonomik, psikologi dan
1. Faktor pasien
Yaitu faktor intrinsik yang berasal dari pasien, seperti umur, faktor
34
Dwi, F.Y. 2010. Efek Samping Obat. Hilal Ahmar Jakarta.
35
Ikawati, Z. 2010. Cerdas Mengenali Obat. Yogyakarta: Kanisius.
42
efek samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik
Yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping, seperti
antar obat.
a. Pemilihan obat
43
tempat kerja yang berbeda, dan tentunya efek yang berbeda pula.
Maka dari itu, harus diwaspadai juga efek samping yang mungkin
c. Interaksi obat
2.4.5 Indikator
36
Thoha M. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo; 2008.
44
2. Registrasi
3. Interpretasi
Keterangan : SS: Sangat Setuju (5), S: Setuju, RR (4): Ragu Ragu (3),
37
Azwar. Sikap Manusia. Jakarta : EGC, 2005.
45
TS: Tidak Setuju (2), STS: Sangat Tidak Setuju (1). Berdasarkan pada hasil
skor kelompok yaitu: Baik bila hasil positif skor responden ≥ Mean/Median
dan Kurang baik bila hasil negatif skor responden < Mean/median
diinginkan atau tak terduga atau reaksi setelah penggunaan dari kontrasepsi.