Anda di halaman 1dari 31

KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM KESEHATAN

Dosen Pengampuh:

Abd. Majid HR. Lagu, S.KM., M.Kes

Oleh Kelompok 5

Agil Kurniawan (70200119125) (No. 1-20)


Andi Ajid Muslim (70200119106) ( 21 – 40)
Ika Yunita (70200119026) (No. 41-60)
Nur Indah Ramadhani (70200119061) (No. 61-80)
Rizna kumalasari (70200119101) (81-100)
Windasari Putri Ayu Ningsih (70200119066) ( 101-102)

KESMAS C

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
PERTANYAAN

1. Menurut Siagian (2008), ada 5 (lima) kategori gaya kepemimpinan yang dapat
digunakan seorang pemimpin, sebutkan

2. Kelemahan dalam tipe kepemimpinan ada berbagai macam, sebutkan yang anda
ketahui

3. pada umumnya yang tercermin bahwa pemimpin itu adalah hal yang sangat di takuti.
Sehingga keadaaannya menjadi tidak tercipta rasa kekeluargaan yang membuat
suasana kerja menjadi tidak nyaman. Dan untuk mengatasi masalah ini kemendiknas
mengeluarkan 18 nilai karakter, sebutkan

4. Ada banyak teori mengenai pendekatan perspektif kepemimpinan salah satunya adalah
Teori Sifat (Trait Theory), apakah yang dimaksud Teori Sifat (Trait Theory)?

5. Peneliti Ohio mengidentifikasikan terdapat dua kelompok prilaku yang mempengaruhi


efektivitas kepemimpinan yaitu struktur inisiatif (initiating structure) dan
pertimbangan (consideration). Apakah yang dimaksud di atas?

6. Ada 4 yang mendasari teori kepemimpinan Transformasional, sebutkan!

7. Apa saja Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan, Komitmen dan Kinerja

8. Dari sekian banyaknya pernyataan yang menyatakan sumber kekuasaan, pandangan


French dan Raven (Thoha, 2010) mendapat perhatian yang cukup luas.Mereka
membagi sumber kekuasaan menjadi tiga, sebutkan

9. Salah satu sumber kekuasaan yaitu Kekuasaan paksaan (coercive power) apakah yang
dimaksud tersebut

10. Apa perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan?

11. House mengidentifikasi empat Perilaku kepemimpinan, sebutkan

12. Apa pendapat GR Terry tentang kepemimpinan ?

13. Jelaskan teori sifat dari Erwin Schell ?

14. Sebutkan kunci kepemimpinan menurut Andrew E. Sikula


15. Apa yang dimaksud dengan Teori Serba Situasi Tentang Kepemimpinan ?

16. Apa saja aspek internal kepemimpinan?

17. Apakah yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan

18. Dalam mempelajari kepemimpinan, banyak pendekatan yang dapat dipergunakannya.


Sebutkan beberapa pendekatan kepemimpinan !

19. Ada berbagai macam jenis pendekatan kepemimpinan, sebutkan dan jelaskan salah
satunya

20. Menurut Prof. DR. H. Arifin Abdurachman ,Pemimpin sebagai orang yang dapat
menggerakan orang-orang yang ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin
itu. Menurut Prof. Dr. Sarwono Prawirotardjo Pemimpin adalah orang yang berhasil
menimbulkan pada bawahannya perasaan ikut serta, ikut bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang sedang diselenggarakan dibawah pimpinannya. Menurut Lao
Tzu ,Pemimpin yang terbaik adalah seseorangyang dapat membantu mengembangkan
orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
Dengan kata lain, pemimpin yang terbaik jika dapat menumbuhkan dan
mengembangkan bawahannya, sehingga akhirnya mereka memiliki keterampilan yang
menyamainya malah kalau bisa bawahannya melebihi atasannya. Menurut Pancasila ,
seorang pemimpinharus bersikap mengayomi, mendorong , mengasuh dengan
perkataan lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila. Simpulkan
pengertian kepemimpinan menurut para ahli diatas

21. Jelaskan mengenai Gaya Kepemimpinan!


22. Sebutkan serta jelaskan organisasi yang dipimpin yang melakukan upaya promotif
dan preventif!
23. Jelaskan tugas dari Pemimpin lembaga kesehatan masyarakat
24. Jelaskan tantangan kepemimpin kesehatan masyarakat
25. Jelaskan pengertian Tadhakkur pada konsep berpikir dalam al-Qur’an?
26. Jelaskan pengertian Tafakkur pada konsep berpikir dalam al-Qur’an?
27. Jelaskan pengertian Tadabbur pada konsep berpikir dalam al-Qur’an?
28. Jelaskan pengertian ta’aqqul pada konsep berpikir dalam al-Qur’an?
29. Jelaskan konsep tersendiri Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang pendidikan
akhlak
30. Jealaskan Psikologi pendidikan
31. Jelaskan teori berpikir menurut Piaget
32. Sebutkan tahapan-tahapan perkembangan menurut Piaget
33. Jelaskan proses dari berpikir
34. Jelaskan Inovasi
35. Perbedaan yang dimiliki manusia dan binatang adalah
36. Jelaskan pandangan dasar berpikir
37. Jelaskan tahapan pemecahan atas permasalahan pada Inovasi dalam proses
berpikir untuk memecahkan masalah
38. Tantangan dalam menerapkan pendidikan Islam
39. Jelaskan mengenai penjelasan al-Quran bahwa hati merupakan organ utama dalam
berpikir
40. Jelaskan sifat pemikiran

41. Apa itu system menurut seluruh kamus Inggris-Indonesia ?


42. Apa definisi system menurut Marimin et al. (2006) ?
43. Apa definisi system secara sederhana ?
44. Kapan sesuatu dapat dinyatakan sebagai sistem ?
45. Bagaimana cara membatasi sistem ?
46. Apa saja yang termasuk sifat dasar sistem ?
47. Apa yang dihasilkan jika sistem berjalan dengan baik dan tidak berjalan dengan
baik ?
48. Apa saja keutamaan pendekatan sistem ?
49. Sistem terdiri atas komponen-komponennya, atribut-atributnya, dan hubungan-
hubungannya. Jelaskan maksud dari komponen, atribut, dan hubungan tersebut !
50. Sebuah sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan bekerja
secara bersama-sama menuju tujuan umum. Jelaskan sifat-sifat dari perangkat
komponen !
51. Jelaskan apa saja persyaratan yang harus dipenuhi dalam berpikir sistem !
52. Jelaskan apa yang dimaksud dengan identifikasi sistem ?
53. Bagaimana perspektif leadership dalam islam ?
54. Bagaimana contoh pemimpin yang efektif ?
55. Apakah sifat-sifat kepemimpinan itu hanya dilahirkan dari sifat pribadi pemimpin
secara keseluruhan ?
56. Berdasarkan historis (sejarah), siapa saja sosok yang memiliki kepemipinan
karismatik ?
57. Menurut George Manning, seorang pemimpin haruslah memiliki kualitas seperti
kualitas kemampuan dan peraya diri agar dapat menjalankan kepemimpinannya
dengan efektif. Seperti apa kualitas kemampuan dan peraya diri yang dimaksud ?
58. Salah satu syarat pemimpin dalam Islam yakni syarat utamanya adalah pemimpin
kaum muslimin adalah kemuslimannya. Jelaskan maksud dari syarat tersebut !
59. Salah satu syarat pemimpin dalam Islam yakni tidak dibenarkan pula mengangkat
pemimpin yang mempermainkan dan memperolok-olokan agama. Berikan
terjemahan dari suatu ayat yang menjelaskan tentang syarat tersebut !
60. Mengenai etos kerja dan prilaku kepemimpinan, Islam dan kaum muslimin
merujuknya kepada kualitas pribadi Rasulullah Muhammad saw dan sifat-sifat
otentik kenabiannya. Jelaskan apa saja sifat-sifat tersebut !
61. jelaskan konsep sehat menurut WHO 1947 !
62. Jelaskan penegertian kesehatan menurut UU no.23 tahun 1992 !
63. Apa yang disebut dengan kesehatan prima ?
64. Sebutkan apa saja konsep dasar kesehatan prima !
65. Jelaskan pengertian sehat prima menurut Travis dan Ryan (1988) !
66. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan berdasarkan besarnya
pengaruh menurut Henrik L.Blum ?
67. Sejauh ini, kesehatan merupakan konsep yang kompleks. Disamping itu, derajat
“perasaan sehat” berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam mencapai
potensi mereka secara penuh. Apa yang mempengaruhi hal tersebut ?
68. Apa saja ruang lingkup kesehatan masyarakat ?
69. Apa faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan ?
70. Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam transisi
kesehatan, sebutkan transisi tersebut !
71. Sebutkan masalah kesehatan lain selain dari keberadaan penyakit !
72. Jelaskan apa saja permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan
kesehatan!
73. Apa yang dimaksud dengan paradigma sehat ?
74. Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan
masyarakat dititik beratkan pada ...
75. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan ?
76. Apa saja syarta-syarat untuk lingkungan yang sehat ?
77. Jelaskan cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan !
78. Jelaskan pengertian kesehatan menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia) !
79. Sebutkan ruang lingkup kesehatan menurut UU no.23 tahun 1992 tentang
kesehatan !
80. Berikan contoh masalah kesehatanlingkungan di Indonesia !

81. Bagaimana cara berpikir sistem yang efektif ?

82. Sebuah sistem memiliki dua karakteristik yang berbeda yakni degree of
randomness dan degree of complexity. Jelaskan kedua hal tersebut!

83. Sistem terdiri atas tiga kategori yaitu 1) Organized simplicity; 2) Unorganized
complexity; dan 3) Organized complexity. Jelaskan ketiga hal tersebut!

84. Jelaskan bagaimana teori sistem itu bisa hadir!

85. Kesehatan masyarakat sebagai sistem yang kompleks memiliki beberapa properti,
sebutkan!

86. Sebutkan prinsip dasar kepemimpinan kesehatan masyarakat !

87. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan kesehatan masyarakat ?

88. Jelaskan Peran Berpikir Sistemik Dalam Sistem Kesehatan !

89. Apa yang dimaksud dengan berpikir?

90. Terdapat tiga pandangan dasar tentang berpikir, sebutkan!

91. Apa yang dimaksud dengan berpikir sistemik?

92. Apa yang dimaksud dengan berpikir sistematis?

93. Dalam berpikir sistem, apakah sebaiknya manusia berfikir sistematis atau
berfikir sistemik?

94. Jelaskan perbedaan antara sistem fisik dan non fisik!

95. Jelaskan perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup!


96. Jelaskan perbedaan antara sistem detail dan dinamis!

97. Jelaskan perbedaan antara sistem diskrit dan kontinu!

98. Bagaimana maksud dari struktur umpan-balik sebab-akibat pada berpikir sistem?

99. Sebutkan indikator penilaian berpikir system!

100. Apa tujuan dari sebuah sistem?

101. dapat diketahui adanya unsur-unsur kepemimpinan. Sebutkan unsur-unsur


kepemimpinan

102. Jelaskan tentang gaya kepemimpinan Otokratis ?

JAWABAN
1. a) Tipe Otokratik

b) Tipe Paternalistik.

c) Tipe Kharismatik.

d) Tipe Laissez-faire.

e) Tipe Demokratik.

2. memberi perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan kesulitan. Kalau setiap
melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan perintah pimpinan, dan kalau tidak ada
perintah pimpinan tidak dilakukan pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang
terus menerus akan sulit diwujudkan.

3. Nilai Religius , Kejujuran ,Toleransi ,Disiplin, Kerja Keras

4. Teori ini lebih menekankan pada Aspek kepribadian seperti Intelektualisasi, emosi,
keadaan Fisik (usia, tinggi dan berat badan) Dan sifat-sifat pribadi lainnya

5. Faktor consideration Menggambarkan hubungan yang Sangat hangat antara seorang


Atasan dan bawahan, adanya saling Percaya, kekeluargaan dan Penghargaan terhadap
gagasan Bawahan. Struktur inisiatif Menjelaskan bahwa seorang pemimpin itu mengatur dan
menentukan pola organisasi, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan
organisasi dan cara pelaksanaannya.
6. a) Charisma

b) Inspiration

c) Intelectual Stimulatio

d) Individualized Consideration

7 Seperti yang telah dikemukakan oleh Porter dan Miles (dalam Stoner dan Freeman, 1989)
bahwa ada 3 hal yang mempengaruhi Kinerja seseorang, yaitu motivasi, kemampuan Dan
persepsi peran. Timpe (1999) juga Menyatakan bahwa yang berpengaruh terhadap Kinerja
seseorang karyawan adalah perilaku Manajemen dan desain jabatan. Jadi kalau Seseorang
karyawan memiliki persepsi yang Positif tentang karir masa depannya yang Merupakan salah
satu kebijakan dari pihak Manajemen, maka ia akan memiliki kinerja Yang positif pula.

8. A. Kekuasaan keahlian (expert Power) Kekuasaan ini ada sebagai Akibat dari keahlian atau
kepakaran Yang dimiliki oleh seorang

B. Kekuasaan legitimasi (legitimate power) Seseorang akan memiliki kekuasaan legitimasi


bila orang tersebut memiliki jabatan

C. Kekuasaan referensi (referent Power) Kekuasaan referensi adalah Kekuasaan yang dimiliki
oleh Pemimpin karena pemimpin tersebut Memiliki karisma atau kepribadian Yang menarik.

D. Kekuasaan penghargaan (reward power) Kekuasaan Penghargaan adalah kekuasaan yang


Dimiliki pemimpin bersumber dari kemampuan pemimpin

E. Kekuasaan paksaan (coercive power) Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan yang dimiliki
oleh seorang pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki posisi yang sangat kuat.

9. Kekuasaan penghargaan karena kekuasaan penghargaan memberikan hadiah atau


penghargaan sedangkan kekuasaan paksaan memberikan hukuman (punishment) atas kinerja
yang buruk dari bawahannya. Setiap pemimpin tentu harus berhati-hati dalam menggunakan
kekuasaan ini karena pada prinsipnya tidak ada orang yang menginginkan mendapatkan
hukuman.

10. Manajemen adalah dalam melakukan pengambilan keputusan akan melibatkan kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian dan memberikan pekerjaan kepada orang
yang dinilai mampu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut atau memberikan motivasi
kepada mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya sedangkan kepemimpinan adalah suatu
proses yang dinamis sehingga mempengaruhi orang lain

11. - Pemimpin yang membiarkan Pengikutnya tahu apa yang Diharapkan

- Pemimpin yang mendukung Dan menunjukkan perhatian Akan kebutuhan para Pengikutnya

- Pemimpin yang partisipatif Berkonsultasi dengan Bawahannya dan Menggunakan saran


mereka Untuk mengambil suatu Keputusan

- Pemimpin berorientasi Prestasi yang menetapkan Tujuan yang menantang dan

- Mengharapkan bawahannya Untuk berprestasi pada tingkat Yang tertinggi

12. Leadership is the activity of influincing people to strix waillingly for mutual objective”
artinya kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang asal mau bekerja
sama dan bekerja secara sukarela untuk mencapait ujuan.

13. bahwa tidak ada gunanya untuk memperinci sifat-sifat yang essensial bagi pemimpin-
pemimpin. Karena untuk itu kita harus menyebut semua budi manusia, mental, moral dan
jasmai

14. Kunci kepemimpinan adalah :

a. Bahwa kepemimpinan itu merupakan proses,

b. Bahwa kepemimpinan itu berarti mengarahkan orang lain,

c. Bahwa kepemimpinan itu berarti memimpin orang lain,

d. Bahwa kepemimpinan itu dilakukan oleh orang ter-tentu untuk mengarahkan dan
membimbing usaha-usaha orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.

15. Teori ini hendak mencari jalan baru untuk mengidentifikasi pemimpin-pemimpin, ia
bertolak dari pokok pangkal, bahwa ada beberapa hal yang sangat diperlukan pada tiap-tiap
pemimpin, hal-hal itu adalah : cakap dan lincah, cerdas, stabil, dan ulet

16. a. Memahami dan mendalami tujuan organisasi.

b. Memahami struktur organisasi dan tata kerja dari organisasi yang dipimpinnya.

c. Mampu mengikuti perkembangan organisasi


d. Mampu mengatasi dan memecahkan masalah yang timbul secara cepat dan tepat.

e. Dapat menciptakan iklim kerja yang menyenangkan.

f. Dapat menjamin keselamatan dan keamanan kerja.

g. Memberi dorongan kepada para pegawai untuk bekerja lebih produktif dan efisien.

h. Menjamin dipenuhinya kebutuhan fisik minimum pegawai beserta keluarganya.

i. Memberi jaminan hari tua kepada pegawai dan sebagainya.

17. Tipe atau gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan orga-nisasi dan tujuan individu untuk mencapai tujuan bersama.

18.Beberapa pendekatan kepemimpinan adalah :

a. Pendekatan tradisional,

b. Pendekatan berdasar sifat,

c. Pendekatan perilaku,

d. Pendekatan aktivitas sosial.

19. pendekatan tradisioanl, mempelajari kepemimpinan melalui praktek-praktek pemimpin-


pemimpin pada waktu tempo dulu.20. Menurut Herbert A. Simon ,Pemimpin adalah seseoran
gyang dapat mempersatukan orang-orang dalam mengejar suatu tujuan.

20. Pemimpin adalah setiap orang yang mempunyai bawahan, mampu membina, memberi
contoh, menggerakkan serta dapat mempengaruhi tingkah laku orang lain.

Seseorang dapat dikatakan pemimpin (leader) bila ia dapat menunjukan kepandaiannya,


kecerdasannya akan sanggup mempengaruhi dan menggerakan orang lain yang ada
disekelilingnya, meskipun dirinya tidak ada ikatan formal (resmi) dalam suatu organsiasi.

Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok
bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti

21. Jawab: Gaya kepemimpinan adalah prilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika
mencoba mempengaruhi kinerja karyawannya. Gaya kepemimpinan merupakan pola
tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan
individu, untuk mencapai suatu tujuan.

22. Jawab: Salah satu unit organisasi yang dibawahi oleh seorang pemimpin yaitu puskesmas.
Puskesmas merupakan unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.Sedangkan menurut PERMENKES RI No 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

23. Jawab: Pemimpin lembaga kesehatan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk
mempromosikan lembaga mereka memastikan bahwa lembaga dilihat sebagai sumber
informasi kesehatan masyarakat serta penyediaan program dan layanan berkualitas tinggi.
Mereka mngembangkan hubungan dengan pemimpin lembaga kesehatan masyarakat di
negara bagian dan juga mengembangkan kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan
masyarakat.Pada tingkat lembaga pemimpin kesehatan masyarakat memiliki tanggung
jawab untuk :

• Memahami bagaimana lembaga berfungsi


• Mendelegasikan otoritas jika memungkinkan
• Memantau kepuasan konsumen
• Membuat perubahan struktural dalam lembaga untuk mengakomodasi
masalah kesehatan masyarakat yang ada atau yang baru
• Manggali masa depan alternatif untuk lembaga
• Menerapkan model fungsi inti dalam aktivitas lembaga
• Memberdayakan staf lembaga dan anggota masyarakat seperti beri
mereka pelatihan dan memungkinkan mereka mencapai standar, hargai
mereka atas prestasi ereka, percaya kepada mereka, dan lain-lain.

24. Jawab: Tantangan untuk pemimpin kesehatan masyarakat adalah mengajak kelompok
yang berbeda dalam masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat
yang penting. Terdapat risiko nyata dalam upaya mempengaruhi proses politik.
25. Jawab: Tadhakkur merupakan bentuk derivasi dari kata dasar dhakara yang berarti
mengingat. Ibn Manzur berpendapat bahwa Tadhakkur adalah upaya untuk menjaga
sesuatu yang pernah ia ingat atau pahami.

26. Jawab: Istilah al-tafakkur berasal dari kata fakara yang berarti kekuatan atau dan yang
mengantarkan kepada ilmu. Dengan kata lain bahwa tafakkur adalah proses
menggunakan daya akal (‘aql) untuk menemukan ilmu pengetahuan.

27. Jawab: Tadabbur merupakan istilah yang datang dari bahasa Arab. Istilah tadabbur
merupakan bentuk derivasi dari kata dasar dabara yang artinya melihat apa yang
terjadi di balik suatu masalah. Selain itu, kata tersebut juga memiliki makna leksikal
“menyuruh (al-amr), memerintah (walla)”. Dari kata dasar dabara juga menurunkan
istilah lain yaitu altadbir yang berarti memikirkan (al-tafkir) apa yang ada di balik
sesuatu. Selain itu didapatkan juga istilah al-tadbir yang artinya membebaskan budak
dari keterbelakangan atau terbebasnya seorang budak dari perbudakan setelah
kematian tuannya.

28. Jawab: Kata ta’aqqul ditinjau dari segi kebahasaan memiliki beberapa makna. Secara
leksikal kata ta’aqqul berasal dari kata dasar ‘aqala yang memiliki makna berpikir.
Kata ‘aqala dalam bentuk kata kerja (fi’l) berarti habasa yang berarti mengikat atau
menawan. Orang yang menggunakan akalnya disebut dengan ‘aqil atau orang yang
dapat mengikat dan menahan hawa nafsunya.

29. .Jawab: Menurutnya, terminologi yang tepat untuk menegaskan hakekat pendidikan
akhlak atau pendidikan Islam yaitu konsep Ta’dib. Bagi al-Attas, dalam istilah ta’dib
terkandung makna pendidikan, pengenalan, pengakuan serta penanaman yang
dilakukan secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam jiwa manusia, sehingga
proses tersebut mampu membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tentang
hakekat Tuhan. Secara sederhana, al-Attas menghendaki tujuan akhir pendidikan
Akhlak dalam Islam adalah membentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia
serta menjadi manusia yang baik serta mampu menghambakan dirinya kepada Allah
Swt.

30. Jawab: Adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Psikologi pendidikan
memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

31. Jawab: Menurut Piaget, cara berpikir logis berkembang secara bertahap, kira-kira
pada usia dua tahun dan pada sekitar tujuh tahun. Piaget berpendapat bahwa cara
berpikir anak-anak berbeda dengan cara berpikir orang dewasa. Perbedaan anak-anak
yang lebih kecil dan anak-anak yang lebih besar tidak selalu berkaitan dengan
persoalan bahwa anak yang lebih besar mempunyai pengetahuan lebih banyak.
Melainkan karena pengetahuan mereka berbeda jenis, dengan penemuan ini Piaget
mulai mengkaji perkembangan struktur mental.

32. Jawab: a. Tahap Sensori Motor Berlangsung dari kelahiran 0 hingga usia 2 tahun.
Pada tahap ini, bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan
mengkoordinasikan pengalam-pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar)
dengan tindakan motorik fisik, yang disebut sensorimotor.

b. Tahap Praoperasional Berlangsung kira-kira dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap
ini, anak-anak mulai meluksikan dunia dengan kata-kata dan gambar. Menurut Piaget,
anakanak belum mampu melaksanakan apa yang disebut operasi-tindakan mental
dengan cara diinternalisasikan dalam bentuk melakukan secara mental apa yang
sebelumnya dilakukan secara fisik.

c. Tahap Operasional Konkret Berlangsung kira-kira dari usia 7-11 tahun. Pada tahap
ini anak-anak dapat melaksanakan operasi, dan penalaran logis menggantikan
pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam contoh-contoh yang
spesifik atau konkret.

D. Tahap Operasional Formal Berlangsung kira-kira dari usia 11-15 tahun. Pada tahap
ini individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir
secara abstrak dan lebih logis. Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak,
anakanak remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat
berpikir seperti apakah orang tua yang ideal dan membandingkan orang tua mereka
dengan standard ideal ini. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan
bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang dapat mereka lakukan.
33. Tahap pertama menghadirkan di dalam otaknya gambaran menyeluruh mengenai
tema atau masalah yang hendak dibahas dan dianalisis untuk menentukan bingkai
umum masalah yang dipikirkan.

Tahap kedua, kembali memikirkan bingkai yang lengkap, sebagai langkah awal untuk
menentukan bagian-bagian parsialnya.

Tahap ketiga, memulai mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan topik, dengan
memulai dari fenomena-fenomena indrawi dan data-data lama yang berkaitan
langsung dengan tema atau data-data yang dekat dan mirip dengannya.

Tahap keempat, memikirkan semuanya secara lebih mendalam untuk mencapai


sebuah atau beberapa pengetahuan baru yang didapat oleh akal untuk membedakan
topik masalah dan menampilkannya dalam bentuk yang jelas dan final. Al-Qur’an
memakai tingkat berpikir ini ketika membuktikan sifat uluhiah (ketuhanan) dan
keesaan Allah.

34. Jawab: adalah cara baru melakukan sesuatu hal yang menghasilkan perubahan positif
dan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Inspirasi yang kuat dan visi yang besar,
sangat diperlukan dalam membentuk sebuah inovasi. Inti inovasi adalah menciptakan
ide-ide yang baru dan kreatif untuk memecahkan masalah.

35. Jawab: Keistimewaan manusia yang membedakannya dari binatang adalah akal yang
dianugerahkan Allah padanya. Sehingga, manusia mampu berpikir dan
memungkinkan pula baginya untuk mengamati, menganalisis banyak hal dan kejadian,
kemudian menyimpulkan keseluruhan permasalahan dari potonganpotongannya dan
juga mengambil hasil dari primer-primer yang ada. Kemampuan manusia untuk
berpikir inilah yang menjadikannya sebagai makhluk-Nya yang diberi amanat untuk
dapat beribadah kepada-Nya serta diberi tanggung jawab dalam segala pilihan dan
keinginannya. Akal pula yang menjadikan manusia terpilih untuk menjadi khalifah di
muka bumi ini dan berkewajiban untuk membangunnya dengan sebaik-baiknya.

36. Jawab: Berpikir dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk menemukan
jawaban dari suatu permasalahan atau masalah yang memerlukan pemecahan. Charles
S. Pierce mengemukakan bahwa bahwa dalam berpikir ada dinamika gerak dari
adanya gangguan suatu keraguan (irritation of doubt) atas kepercayaan atau keyakinan
yang selama ini dipegang, lalu terangsang untuk melakukan penyelidikan (inquiry)
kemudian diakhiri dengan pencapaian suatu keyakinan baru.

37.
a. Meyakini adanya permasalahan yang sedang dihadapi. Apakah permasalahan ini
mempunyai kepentingan dalam hidupnya?
b. Mengumpulkan banyak informasi sekitar permasalahan yang sedang dihadapi hingga
permasalahan tersebut tampak jelas adanya serta dapat ditentukan nilai dan
batasannya secara mendetail hingga mempermudah dalam pencarian solusinya.
c. Meletakkan opsi-opsi yang sekiranya bisa menjadi solusi atau pemecahan
permasalahan.
d. Rekontruksi opsi pemecahan permasalahan. Di saat seseorang berpikir untuk
merumuskan suatu pemecahan permasalahan, maka hendaknya ia menganalisis
terlebih dahulu opsi-opsi ini dan membahasnya sesuai dengan informasi yang
didapatkannya disertai dengan bukti-bukti yang dapat menunjang terlaksananya opsi
ini hingga menjadi kokoh dan dapat diaplikasikan.

e. Pemeriksaan lebih lanjut dengan mengindahkan opsi-opsi yang dianggap tidak layak
hingga dapat dipilih opsi terbaik dalam memecahkan permasalahan yang ada.
Selanjutnya dikumpulkan banyak informasi yang lebih banyak dan lebih membantu
dalam merekontruksi kembali opsi ini agar lebih aplikatif dalam berbagai kondisi.

38. Jawab: dalam penerapannya memang tidak selalu mudah. Pasalnya, pada era
globalisasi saat ini terdapat banyak tantangan yang menuntut dunia pendidikan untuk
menyesuaikan diri dalam arus tersebut. Tantangan pendidikan tersebut datang dari
dalam diri umat Islam sendiri (internal) dan juga datang dari musuh-musuh Islam
(eksternal). Tantangan internal disebabkan karena adanya kejumudan dalam berpikir
umat Islam. Sehingga aspek akhlak kurang diperhatikan dalam mendidik siswa.
Mereka hanya mengutamakan nilai yang berbentuk angka dan kurang memperhatikan
aspek akhlak. Adapun tantangan eksternal berjalan seiring bersama dengan masuknya
budayabudaya asing ke dalam pendidikan Islam.
39. Jawab: Menurut al-Qur’an, organ utama berpikir dalam memahami ayat
adalah hati (al-qabl, al-lubb, al-fu’ad), sedangkan aktifitas berpikir hanyalah bentuk
manifestasi dari fungsi kerja hati tersebut. Hati adalah organ yang mampu memahami
makna ayat Allah, sehingga apabila organ tersebut terkunci, tertutup dan tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, maka manusia tidak akan dapat memahami ayat-
ayat yang ada (Q. S. al-Taubah : 87). Dan ketika qalb tidak berfungsi maka ia akan
mendustakan (takdhib) ayat-ayat tersebut. Sehingga konsekwensi dari pendustaan
atau pengingkaran ayat tersebut ialah kekufuran (kufr). Tapi, ketika hati dapat
berfungsi secara benar maka hati akan mampu memahami dan membenarkan (tasdiq)
konsep nikmat, rahmat, kemurahan Allah, pengampunan Allah, dsb. Dan sebagai
konsekwensi bagi orang yang membenarkan (tasdiq) dan memahami makna ayat
Allah ialah ketaqwaan (al-taqwa), keimanan (al-Iman) dan rasa syukur (al-syukr).
Dengan demikian maka ia akan menghasilkan keimanan kepada Allah Swt. (Izutsu,
1997: 145-152). Jadi, melalui konsep Tadhakkur ini jelas bahwa aktifitas berpikir
yang diproses dengan hati secara benar dapat menunjukkan manusia ke jalan
kebenaran, begitu pula sebaliknya.

40. Jawab: Toshihiko Izutsu menjelaskan bahwa sifat pemikiran (tafkir) dibedakan
menjadi dua lapisan dalam pembahasan tentang moral. Pertama, kelompok yang
tersusun dari apa yang disebut dengan namanama Tuhan (Maha Pemurah, Maha Adil,
Maha Agung, dll). Kedua, menyangkut hubungan etika dasar antara manusia dan
Tuhan. Dan antara kedua lapisan pemikiran (antara Tuhan dan Manusia) tersebut
saling berkaitan. Secara semantik hal ini berarti tidak ada konsep utama dalam al-
Qur’an yang terlepas dari konsep tentang Tuhan dan di bidang etika manusia masing-
masing konsep kuncinya tidak lain adalah refleksi semu – atau tiruan yang sangat
tidak sempurna – dari sifat Tuhan itu sendiri, atau mengacu kepada perbuatan Tuhan

41. Seluruh Kamus Inggris-Indonesia menerjemahkan kata system sebagai susunan.


42. Marimin et al. (2006) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan usaha yang terdiri
dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha untuk mencapai suatu
tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks.
43. Sistem secara sederhana didefinisikan sebagai himpunan dari sekelompok elemen-
elemen yang mempunyai keterkaitan dan keterhubungan satu sama lainnya dan
kesemuanya itu membentuk satu kesatuan yang utuh.
44. Berdasarkan definisi sistem, kita dapat memahami bahwa sesuatu dapat dinyatakan
sebagai sistem apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan
b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
c. Adanya hubungan di antara elemen sistem
d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem
e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen
45. Secara formal, McLeod memberi batasan sistem sebagai sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Batasan sistem
tersebut sesuai untuk suatu organisasi atau perusahaan maupun suatu bidang
fungsional tertentu. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya, dan sumber daya
tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh
pemilik atau level manajemen/pimpinan.
46. Sifat dasar sistem meliputi pencapaian tujuan, kesatuan usaha atau upaya, keterbukaan
terhadap lingkungan, proses atau transformasi, hubungan antarbagian, dan adanya
mekanisme pengendalian.
47. Suatu sistem yang berjalan dengan baik akan menghasilkan suatu umpanbalik yang
positif, yang memberikan sinyal kepada fungsi kendali agar tetap memelihara keadaan
sistem sebagaimana adanya karena sistem telah berjalan sesuai dengan harapan.
Selanjutnya, sistem yang berjalan tidak sesuai dengan harapan akan menghasilkan
umpan-balik yang negatif.
48. Keutamaan pendekatan sistem adalah dapat menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang kompleks yang sulit diselesaikan dengan pendekatan lainnya.
Seperti dinyatakan oleh Chechland (1981) bahwa System Thinking muncul akibat dari
reaksi terhadap ketidakmampuan Natural Science dalam memecahkan permasalahan
dunia nyata yang kompleks. Selanjutnya Manetsch dan Park berpendapat bahwa
untuk permasalahan multidisiplin yang kompleks pendekatan sistem memberikan
penyelesaian masalah dengan baik.
49. Sistem terdiri atas: komponen-komponennya, atributatributnya, dan hubungan-
hubungannya yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Komponen adalah merupakan bagian-bagian sistem yang terdiri atas input, proses,
dan output. Setiap komponen sistem mengasumsikan berbagai nilai untuk
menggambarkan pernyataan sistem sebagai seperangkat aksi pengendalian atau
lebih sebagai pembatasan

b. Atribut adalah sifat-sifat atau merupakan manifestasi yang dapat dilihat pada
komponen sebuah sistem. Atribut tersebut mengkarakteristikkan parameter
sebuah sistem

c. Hubungan adalah merupakan keterkaitan di antara komponen dan atribut

50. Sebuah sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan bekerja secara
bersama-sama menuju tujuan umum. Perangkat komponen mengikuti sifat-sifat
sebagai berikut :

a. Sifat-sifat dan perilaku setiap komponen dari suatu perangkat mempunyai suatu
pengaruh terhadap sifat-sifat dan perilaku perangkat secara keseluruhan

b. Sifat-sifat dan perilaku setiap komponen pada suatu perangkat bergantung pada
sifat-sifat dan perilaku sekurang-kurangnya satu komponen lainnya dalam
perangkat tersebut

c. Setiap bagian komponen mempunyai dua sifat-sifat tersebut ditulis di atas,


komponen tidak dapat dipisahkan menjadi bagian perangkat yang bebas dari
pengaruh bagian perangkat lainnya.

51. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam berpikir sistem di antaranya adalah:
a. System thinkers
System thinkers harus berpikir holistik tidak reduksionis dalam segala situasi.
Yang dimaksud holistik di sini adalah tidak mereduksi permasalahan kepada
bagian yang lebih kecil (segmentasi) atau tidak hanya berpikir secara parsial.
b. Sibernetik dan Goal Oriented
Sibernetik dihasilkan dari kata Yunani yang berarti "pemerintah". Dalam
pandangan yang lebih luas sibernetik banyak mencakup tentang ilmu
pengetahuan alam. Konsep umpan balik adalah menjadi pusat teori sibernetik.
Semua perilaku dalam mencari tujuan dikendalikan oleh umpan balik informasi
korektif yang berkenaan dengan pernyataan yang diinginkan. Ilmu pengetahuan
sibernetik memberikan 3 sumbangan penting terhadap regulasi dan pengendalian.
Selain hal yang di atas perlu diperhatikan bahwa System thinkers harus mulai
dengan berorientasi tujuan (goal oriented) tidak hanya mulai dengan orientasi
masalah (problem oriented). Jadi mulai dengan tujuannya apa, kemudian
identifikasi masalah yaitu gap antara tujuan (kondisi informatif) dengan keadaan
aktual baru problem solving.

c. Efektif
Dalam ilmu sistem erat kaitannya dengan prinsip dasar manajemen di mana
suatu aktivitas yang mentransformasikan input menjadi output yang dikehendaki
secara sistematis dan terorganisasi guna mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi.
Jadi dalam ilmu sistem, hasil harus efektif dibanding efisien. Jadi ukurannya
adalah cost efektif bukan cost efisien. Akan lebih baik lagi bila hasilnya efektif
dan sekaligus juga efisien.
52. Identifikasi sistem merupakan hubungan antara pernyataan kebutuhan dengan
pernyataan tertentu mengenai masalah yang harus diselesaikan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Pada proses ini, sistem yang diajukan dipandang sebagai black
box.
53. Menurut Qasim Zaman, istilah dalam bahasa Arab yang bermakna leader adalah
imām. Tetapi kata ini juga memunyai arti lain, yaitu model, otoritas, atau eksemplar.
Hal ini dapat dilihat misalnya dalam al-Qur’ān surah al-Baqarah/2: 112 tentang
Ibrāhīm, “…Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia,” atau surah
Hūd/11: 17 tentang kitab Mūsā, “…dan sebelum al-Qur’ān itu ada kitab Mūsā sebagai
imam dan rahmat.” Dalam literatur tauhid atau fiqh masa awal, al-Qur’ān disebut juga
imam, walaupun al-Qur’ān sendiri tidak menyebutkannya. Pemimpin salat berjamaah
biasa disebut imam, dan dalam tradisi fiqh Sunnī, imam juga merujuk kepada khalifah.
54. Pemimpin yang efektif memiliki sifat kepribadian yang dijadikan suri tauladan atau
contoh bagi pengikutnya. Kepemimpinan Nabi Muhammad saw. bukan hanya sebagai
orang urutan pertama daftar seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia, namun
memiliki sifat-sifat yang diikuti oleh pemimpin-pemimpin lain. Dalam kepemimpinan
beliau dikenal dengan berbagai prilaku, seperti memberi contoh (suri tauladan)
perbuatan yang baik, sederhana, pandai, bijaksana, adil, menekankan pada etos kerja,
memperhatikan nasib bawahannya/fakir miskin, benar dan jujur, memlihara amanah,
menyampaikan sesuatu/kata-kata yang benar (tidak menyakitkan orang lain), cerdas,
penuh tanggung jawab, demokratis, bijaksana, istiqomah, dan mempunyai kepribadian
yang luhur, sehingga kepemimpinan beliau terkenal dengan memperoleh gelar Al-
Amin (dapat dipercaya).
55. Dalam perkembangannya, bahwa sifat-sifat kepemimpinan itu tidak seluruhnya
dilahirkan dari sifat pribadi pemimpin secara keseluruhan, tetapi juga dapat dicapai
melalui suatu pendidikan dan pengalaman. Dengan demikian perhatian terhadap
kepemimpinan dialihkan pada sifat-sifat umum yang dicapai oleh seorang pemimpin.
56. Berdasarkan historis (sejarah), kepemipinan karismatik ini kebanyakan dari parsa
Nabi atau Rasul, seperti Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi
Isa as, dan Nabi lainnya. Juga dialami pada masa Wali Songo seperti Sunan Gunung
Djati, Sunan Ampel, Sunan Kali Jogo, dan lainnya.
57. Menurut George Manning, seorang pemimpin haruslah memiliki kualitas seperti
kualitas kemampuan dan peraya diri agar dapat menjalankan kepemimpinannya
dengan efektif. Adapun maksud kualitas pemimpin dari segi kemampuan dan percaya
diri yaitu:
a. Kemampuan
Pemimpin harus tahu tentang tugasnya. Ini akan bermakna sekiranya
pemimpin telah melakukan tugasnya dengan baik. Karyawan atau bawahan
kurang menghargai pemimpin yang terus menerus menyandarkan pada orang lain
saat harus membuat keputusan, memberikan bimbingan, atau memecahkan
masalah.
b. Percaya diri
Percaya diri adalah salah satu kemampuan yang membuat pemimpin memiliki
kekuatan dalam (inner strength) unuk mengatasi tugas-tugas sulit. Kepercayaan
diri pemimpin dengan cepat akan dirasakan bawahannya sehingga akan
meningkatkan kinerja dan komitmen. Jika seorang pemimpin kehilangan percaya
diri, bawahan akan meragukan kewenangan pemimpinnya dan bahkan mungkin
melanggar aturan yang telah disepakati.
58. Maksud dari syarat utama pemimpin kaum muslimin adalah kemuslimannya yaitu :
Komunitas muslim tidak dibenarkan mengangkat dan dipimpin oleh pemimpin
yang bukan muslim, Karena kepemimpina itu berkaitan erat dengan pencapai suatu
citacita, maka kepemimpinan harus berada di dalam genggaman tangan seorang
pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Allah SWT sudah dengan
tegas melarang mengangkat atau menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin.
Firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 28. Terjemahan:
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali
(pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat
demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali Karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan Hanya kepada Allah
kembali (mu). (Q.S. Ali ’Imran (3) : 28).
Di dalam ayat ini Allah melarang kaum muslimin untuk menjadikan orang
kafir sebagai kawan yang akrab, apalagi sebagai pemimpin atau penolong, jika hal ini
akan merugikan mereka sendiri baik dalam urusan agama maupun dalam kepentingan
umat, atau jika dalam hal ini kepentingan orang kafir akan lebih didahulukan daripada
kepentingan kaum muslimin sendiri. Apalagi jika hal itu ternyata akan membantu
tersebarluasnya kekafiran. Hal yang demikian ini sangat dilarang oleh agama.
59. Terjemahan dari suatu ayat yang menjelaskan tentang syarat pemimpin dalam Islam
yakni tidak dibenarkan pula mengangkat pemimpin yang mempermainkan dan
memperolok-olokan agama yaitu Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
Maidah (5) ayat 57 yang terjemahannya sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu,
orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di
antara orang-orang yang Telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang
kafir (orang-orang musyrik) dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
orang-orang yang beriman (Q.S Al-Maidah 5:57).
60. Mengenai etos kerja dan prilaku kepemimpinan, Islam dan kaum muslimin
merujuknya kepada kualitas pribadi Rasulullah Muhammad saw dan sifat-sifat otentik
kenabiannya, yaitu:
a. Amanah
Amanah mmerupakan sifat-wajib yang menjauhkan diri dari maksiat lahiriah
(berzina, meminum khamr, berdusta). Sifat mustahil sebagai lawan sifat wajib ini
adalah khianat.
b. Shiddiq
Shiddiq adalah sifat-wajib yang berkenaan dengan segala ucapan Rasulallah
saw yang selalu benar. Tetkala seorang Rasul mendustakan kebenaran Allah yang
harus disampaikan kepada manusia, mengandung arti dan akan menimbulkan
kedustaan besar atas firman-Nya. Sifat wajib ini dilawankan dengan sifat-
mustahil kidzib.
c. Fathonah
Fathonah merujuk kepada sifat-wajib kesadaran, kebijaksanaan, dan
kecerdasan, yang dilawankan dengan sifat-mustahil gaflah (lemah) atau ghabwah
(bodoh).
d. Tabligh
Tabligh merupakan sifat-wajib Rasulallah saw yang mengandung arti
menjelaskan dan menerangkan wahyu Allah SWT. Sifat-mustahilnya adalah
kitman, menyembunyikan hal-hal yang seharusnya di-tabligh-kan.
61. menurut WHO 1947 definisi kesehatan secara luas tidak hanya meliputi aspek medis,
tetapi juga aspek mental dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari
penyakit, cacat, dan kelemahan.

62. Kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.

63. Optimasi pandangan sehat produktif dilakukan melalui pemberian nilai dalam rentang
saht-sakit.

64. Tanggun jawab individu, pencapaian tujuan, dinamis, pertumbuhan proses,


pengambilan keputusan sehari-hari dalam area nutrisi, penglolaan stress, olahraga
fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan emosi, dan aspek kesehatan lain
dalam individu.

65. Menurut Travis dan Ryan 1988 sehat prima adalah kemampuan individu untuk
memilih jalan hidupnya, mampu berproses, menggunakan eneri secara efisien,
terjadinya integrasi yang baik antar tubuh, aka, pikiran, serta dapat menerima dan
mencitai apa yang dimilikinya.

66. Faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan , dan faktor keturunan

67. Hal tersebut dipengaruhi karena berbagai faktor yang secara luas diklasifikasikan
sebagai faktor perilaku yang berurusan dengan tingkah laku kesehatan perorangan,
faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih besar, seperti jaringan
dukungan sosial, pekerjaan, penghasilan, dan perubahan.
68. Epidemiologi, Biostatistik/statistik kesehatan, Kesehatan lingkungan, Pendidikan
kesehahtan dan ilmun perilaku, Administrasi kesehatan masyarakat, Gizi masyarakat,
Kesehatan kerja

69. pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan
mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan dan manajemen kesehatan

70. transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi dan transisi perilaku.

71. Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi gangguan
kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik, mental dan spiritual.

72. . - Masih tingginya disparitas status kesehatan. Meskipun secara nasional kualitas
kesehatan masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status kesehatan antar
tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-pedesaan masih cukup
tinggi

-Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah
penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan
penyakit tidak menular, sehingga Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu
yang bersamaan (double burden)

-Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.

73. Paradigma sehat merupakan suatu strategi baru pembangunan kesehatan yang
memandang masalah kesehatan sebagai suatu variable kontinyu, direncanakan dalam
suatu system desentralisasi, dengan kegiatan pelayanan yang senantiasa bersifat
promotif untuk mengentaskan kesehatan masyarakat, oleh tenaga kesehatan
profesional bersama masyarakat yang partisipatif.

74. - Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih
tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin.

- Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.
- Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran lingkungan serta
perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk (melalui perubahan
perilaku).
- Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan
medis.
Paradigma sehat merupakan strategi pembangunan kesehatan untuk semua
sehat di tahun 2010, dimana mengarah kepada mempertahankan kondisi sehat
dan tidak sakit dan produktif yang dikenal dengan upaya promotif dan
preventif ketimbang upaya kuratif yang hanya menekankan pada upaya
penanganan orang-orang sakit.

75. Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.

76. Keadaan air, keadaan udara, keadaan tanah

77. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai, mengurangi penggunaaan
kendaraan bermotor, mengolah tanah sebagaimana mestinya, menanam tumbuhan
pada lahan kosong.

78. HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia):kesehatan lingkungan


ialah suatu kondisi lingkungan yang dapat menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dengan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia

79. Penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, pengamanan limbah cair,
pengamanan limbah gas.

80. Air bersih, pembangaunan kotoran(tinja), kesehatan pemukiman, pembuangan sampah,


serangga danbinatang pengganggu, makanan dan minuman

81. Perlu kemampuan untuk berpikir secara menyeluruh (berpikir sistem). Berpikir sistem
berarti meletakkan elemen dalam kontek sebuah sistem; mempelajari elemen untuk
mengerti elemen; mempelajari hubungan antar elemen untuk mengerti sistem; dan
mempelajari hubungan sistem sebagai elemen dari sistem elemen yang lebih besar.

82. Degree of randomness menggambarkan tingkat keragaman masalah yang ada dalam
sistem yang sifatnya dapat dikendalikan oleh sistem dengan melakukan pembatasan.
Degree of complexity menggambarkan tingkat kerumitan masalah dalam sistem yang
sifatnya sulit dikendalikan.
83. - Organized simplicity . Kondisi sistem yang organized simplicity memiliki tingkat
keragaman masalah dan kerumitan masalah yang rendah. Permasalahan pada kondisi ini
tidak rumit dan dapat diatasi dengan pendekatan reduksionis yaitu memilah-milah masalah
besar menjadi masalah yang lebih kecil. Misalnya pada pelayanan pendaftaran pasien di
klinik ada masalah dengan komputer yang tidak menyala. Masalah ini dapat diatasi dengan
menyerahkan komputer ke bagian pemeliharaan untuk diperbaiki.
- Unorganized complexity. Pada kondisi ini, tingkat kompleksitas masalah sedang, namun
keragamannya sudah tinggi sehingga timbul kompleksitas yang belum terorganisasi
dengan baik. Misalnya unit pelayanan pasien rawat jalan di rumah sakit yang kunjungan
pasiennya semakin meningkat (degree of randomness tinggi) tetapi masih dapat
dikendalikan oleh bagian pelayanan (degree of complexity rendah-sedang). Untuk
memecahkan masalah kunjungan pasien yang tinggi ini, sistem dapat memanfaatkan
analisis statistik, misalnya dengan menggunakan aplikasi sistem informasi untuk
mengendalikan pasien yang berkunjung.
- Organized complexity . Pada kondisi ini, tingkat keragaman masalah tidak begitu tinggi,
namun kompleksitasnya sangat tinggi dan sulit dikendalikan oleh sistem. Misalnya pada
unit pelayanan pasien rawat jalan di rumah sakit dengan kunjungan pasien yang dapat
dikendalikan namun terdapat kompleksitas masalah yang sulit dikontrol (seperti masalah
absensi petugas kesehatan karena sistem remunerasi/gaji yang buruk, terdapat lonjakan
jumlah pasien karena adanya bencana alam, dan sebagainya. Menurut Weinberg, kondisi
ini hanya dapat diatasi dengan pendekatan sistem.
84. Teori sistem lahir karena gagalnya pendekatan reduksionis dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks. Pendekatan reduksionis adalah cara
untuk mengatasi masalah dengan membagi-bagi permasalahan tersebut menjadi elemen-
elemen yang lebih kecil tanpa adanya hubungan di antara berbagai elemen tersebut.

85. - Fokus pada pola muncul terkait dengan hasil kesehatan penduduk

- Kesehatan indvidu dipengaruhi oleh tubuh sebagai sistem yang kompleks dalam
dirinya sendiri yang berinteraksi dengan banyak faktor lingkungan

86. - Pemimpin harus mempunyai komitmen

- Infrastruktur kesehatan masyarakat harus dibangun sebuah pondasi perlindungan


kesehatan terhadap semua nilai nilai demokratik dan menghormati masyarakat.
- Pemimpin kesehatan masyarakat harus berpikir tetapi yang global yang yang bertindak
lokal ( think bertindak lokal dunia ).

- Masyarakat pemimpin kesehatan harus menjadi manajer yang baik

87. Kepemimpinan kesehatan masyarakat adalah penerapan teori kepemimpinan


(mempengaruhi, menginspirasi orangutan berbaring untuk mencapai komposisi komposisi)
melalui upaya maysarakat yang terorganisir meningkatkan statusnya kesehatan masyarakat.

88. Adanya tanggung jawab besar dalam memajukan kesehatan masyarakat, membuat
pemerintah menjadi konsen pada sistem kesehatan. Berbagi upaya telah dilakukan namun
dari tahun ke tahun tingkat kesehatan masyarakat masih belum dapat ditingkatkan secara
bermakna, sehingga terjadi ketidakpuasanmasyarakat terhadap sistem kesehatan yang ada.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini ialah mencoba
merubah cara pandang, perumusan dan analisa masalah di dalam sistem kesehatan tersebut.
Sebab, permaslahan yang ada saat ini telah membuat sistem kesehatan yang ada seharusnya
memandang lebih holistik yang tidak hanya berfokus pada analisa satu bagian sistem, tapi
lebih ke arah bagaimana menyatukan seluruh komponen subsistem tersebut dan saling
menghubungkannya satu sama lain.

89. Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep
(Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan
ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.

90. - Berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat
diperkirakan dari perilaku

- Berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan


dalam system kognitif,

- Berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau


diarahkan pada solusi.

91. sistemik (systemic) : suatu ciri-ciri atau perilaku yang muncul dari sebuah sistem
ketika sistem bekerja (tetapi ciri-ciri ini bukan berupa ciri-ciri dari komponennya atau
kumpulan komponennya). Manusia memiliki perilaku yang sistemik seperti marah,
cemburu dan bahagia yang kalau dilihat dari tidak terdapat pada komponennya: jantung,
paru-paru dan ginjal. Perilaku sistemik akan memberikan gambaran kepada kita tentang
interelasi antar komponen dan tujuan sesungguhnya dari sebuah sistem (pada suatu
waktu).

92. sistematis (systematic) : adalah sebuah karakteristik keteraturan dan perencanaan yang
baik. artinya sebuah kegiatan dikatakan sistematis apabila jelas urutas pekerjaannya dan
direncanakan berdasarkan urutan tersebut. Sistematis ternyata memiliki arti yang berbeda
dari sistemik. tidak semua hal yang sistematis akan menghasilkan suatu hal yang sistemik.

93. tentunya secara definisi yang akan terdekat dengan inti dari berfikir sistem sendiri
adalah berfikir sistemik, tetapi karena secara luas lebih dikenal konsep systems thinking
dan bukan systemic thinking, maka kita menggunakan istilah berfikir sistem.

94. Sistem Fisik adalah sistem yang bisa diidentifikasikan oleh panca indera kita,
contohnya seperti tubuh, TV, mobil. Sedangkan sistem Non-Fisik adalah sistem yang tidak
bisa diidentifikasikan oleh panca indera namun mampu mempengaruhi sistem lain nya,
seperti peratudan. klub, norma, dan kepercayaan.

95. Sistem terbuka adalah berarti memiliki interaksi dengan komponen diluar batasannya,
sedangkan tertutup berarti tidak berinteraksi dengan lingkungannya. Sebuah system
tertutup akan memiliki sifat entropi yang bisa berujung kepada kemusnahan

96. Tipe sistem ini berbasis kepada sumber kompleksitas yang terjadi, sebuah sistem
kompleks detail berarti memiliki komponen yang banyak dan saling terkoneksi secara
sederhana (puzzle, pesawat). Kompleksitas terjadi akibat koneksi sederhana namun sangat
banyak. Sedangkan sistem kompleks dinamis timbul bukan akibat komponennya yang
banyak tetapi karena kompleksitas hubungannya yang berankea raga. Mirip seperti
permainan catur yang tidak memiliki komponen yang banyak namun aturan permainannya
yang berarti aturan interaksi bisa menimbulkan kondisi yang berbeda-beda dan banyak
sekali.

97. Sistem diskrit adalah ketika dalam sistem tersebut perubahan yang terjadi cukup atau
hanya bisa dilihat dalam suatu selang waktu atau selang unit tertentu, seperti pada sistem
pabrik atau sistem manufaktur. Di sebuah pabrik kaos satuan unit adalah kaos, bukan
setengah kaos atau seperempat kaos. Sebuah sistem kontinu memiliki perubahan yang
perlu dilihat secara terus menerus seperti sistem kebijakan, pengaruh iklim dan lainnya.
Kata-kata yang digaris bawahi adalah jenis sistem permasalahan yang sering dihadapi
dalam berpikir sistem.

98. Struktur umpan-balik sebab-akibat memberikan pemahaman bahwa berpikir system


memang berfokus untuk mendapatkan tidak hanya kejadian dan pola perilaku, namun
struktur yang mendasari pola dan kejadian tersebut. Struktur ini merupakan sebuah
struktur umpan-balik yang bukan umpan-balik biasa, namun umpan-balik sebab-akibat
yang seringkali walupun sederhana bisa mengakibatkan kompleksitas luar biasa pada
system permasalahannya.

99. - Keberhasilan satu unit kerja mempengaruhi unit kerja lain

- Suatu unit kerja tidak dapat berhasil tanpa dukungan unit kerja lain

- Dampak yang akan terjadi sebelum melakukan sesuatu

- Mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam pekerjaan

- Mampu memilah-milah masalah yang timbul dalam unit kerja


- Mengetahui adanya hubungan antara masalah yang dihadapi diri sendiri dengan masalah
yang dihadapi rekan sekerja menyadari masalah yang ditimbulkan satu unit kerja
dipengaruhi oleh unit kerja lain
- Menggunakan reaksi orang lain untuk memperbaiki tindakan sendiri
- Mampu menggambarkan hubungan antara masalah unit kerja sendiri dengan unit kerja
lain

100. Tujuan sistem adalah menciptakan atau mencapai suatu yang bernilai dan dalam
perubahan skill. (tujuan merupakan kondisi /hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem
dalam jangka waktu yang cukup panjang).

101. Unsur-unsur kepemimpinan itu ialah :

a. Ada orang yang mempengaruhi (pimpinan)

b. Ada orang yang dipengaruhi (bawahan)

c. Pengaruh yang diberikan berupa pengarahan untuk mencapai tujuan tertentu

102. Tipe Pemimpin Otokratis


Tipe pemimpin otokratis adalah suatu tipe dimana seorang pemimpin :

a. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi

b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat

e. Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan approach (pendekatan) yang


mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).
DAFTAR PUSTAKA
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS KARAKTER DALAM PENINGKATAN
KUALITAS PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KEPEMIMPINAN: KONSEP, TEORI DAN KARAKTERNYA

Aziz, A. (2016). Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. Ilmu Ushuluddin, 3(1), 1-22.

Bahruddin, E. (2016). Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. FIKRAH, 8(1).

Simanungkalit, J. H. U. P. (2006). Konsep Dasar Sistem Informasi. Sofwan, Akhmad.

Krisnamurthi, Bayu dan Harianto. 2017. Menuju Agribisnis Indonesia yang Berdaya Saing.
Bogor: Departemen Agribisnis Fakiltas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Buku Promosi Kesehatan oleh: Heri D.J. Maulana, S.Sos, M.Kes

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=sDKnWExH6tQC&oi=fnd&pg=PA3&dq=k
esehatan&ots=tbHWyiHsyu&sig=yoIm6fuw5GmSMdLFNPXrhOT7bzA&redir_esc=y#v=on
epage&q=kesehatan&f=false

Notoatmojo soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta PT.RINEKA


CIPTA

https://learnmine.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-masalah-kesehatan.html

http://www.makalah.co.id/2015/10/makalah-kesehatan-lingkungan-lengkap.html

Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University Pers
Jakarta, LP3ES, 2003.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c8b6ef221290dff85711cf3005e974f
a.pdf

https://www.researchgate.net/publication/321012052_Sistem_teori_pengertian_dan_berfikir_
sistem_dalam_bidang_kesehatan

https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/kepemimpinan-dan-berpikir-
sistem-kesehatan/summaries/kepemimpinan-dan-berpikir-sistem-kesehatan/3254947/view
https://hafizotunhasanah110997.blogspot.com/2019/01/uas-kepemimpinan-dan-berpikir-
sistem.html

https://www.coursehero.com/file/50604781/kepemimpinan-berfikir-sistemdoc/

https://www.perawatkesehatankerja.my.id/2018/12/makalah-berpikir-sistem.html

http://blog.ub.ac.id/hnnsybrn/2013/11/11/berpikir-sistem/

Anda mungkin juga menyukai