KARAKTERISTIK HABITAT
OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
PENDAHULUAN
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan-bahan
organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan
medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi
akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk
tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai
horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-prose fisika,
kimia, dan biologi yang dilalui tubuh tanah tersebut (Hardjowigeno 2010)
Tanah juga memiliki klasifikasi, kalsifikasi tanah adalah usaha untuk membeda-
bedakan tanah berdasarkan atas sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan cara ini maka
tanah-tanah dengan sifat yang sama dimasukkan ke dalam suatu kelas yang sama. Hal
ini penting karena tanah-tanah dengan sifat yang berbeda memerlukan perlakuan
(pengelolaan) yang berbeda pula. Sistem klarifikasi tanah pada akhirnya akan
menghasilkan tata nama (penamaan) dari suatu jenis tanah. Dari tata nama tersebut
Secara umum, sifat fisik tanah meliputi warna tanah, tekstur tanah dan
konsistensi tanah. Warna pada tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan
mudah di tentukan di lapangan. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah,
reaksi kimiawi, dan akumulasi bahan-bahan yanag terjadi, misalnya kandungan bahan
organik yang tinggi pada tanah akan mrnimbulkan warna lebih gelap.tekstur
tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang merupaakn indicator derajat
manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik yang bekerja pada tanah selaras
Pada praktikum ini di lakukan beberapa uji karakteristik tanah seperti uji profil
I.2 Tujuan
3. Mempelajari cara praktis dan sederhana (by feel) untuk mengenali tekstur
tanah
Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan
planet bumi, yang menumbuhkan tanaman dan sebagaian tempat makhluk hidup
beberapa diantaranya dapat diamati dengan indra manusia. Beberapa sifat fisik tanah
yang dapat dimati dengan indera manusia. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat
diamati dengan indera manusia antara lain ialah warna tanah, struktur tanah, dan
konsistensi. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad
hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu (Margolang
2015).
temperature dan kelembapan tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah,
cokelat,kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan.
kelabu,cokelat, dan bercak, kerap kali 2-3 warna terjdi dalam bentuk spot-spot,
sampai warna merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organic maka
kandungan bahan organic tanah maka warna tanah akan tampak lebih
terang. Tanah denngan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab
dari pembentukan tanah (pedogenesis). Batas horizon tanah dengan horizon lainnya
dalam profil tanah dapat diamati dengan mudah, namun dapat pula sukar. Bentuk
horizon topografi tanah dibedakan dalam empat tingkat yaitu, rata, berombak, tidak
teratur, danputus. Penamaan horizon tanah dan cirinya yaitu pada horizon O,
merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon A,
horizon dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan mineral dan organik,
penimbunan (illuviasi) dari berbagai bahan liat, Fe dan bahan organic. Horizon C,
bahan induk yang sedikit terlapuk. Horizon D atau R, batuan keras yang belum
terlapuk. Namun tidak semua tanah selalu memiliki susunan horizon sesuai dengan
perbandingan relative jumlah fraksi pasir, debu, dan liat dalam masa tanah. Dalam
tanah terdapat perbandingan ketiga fraksi tersebut dikenal 12 macam struktur dari
kasar sampai haluls, yaitu ; pasir, berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung
berdebu, debu, lempung liat berpasir, lempung berliat, lempung berliat berdebu, lliat
berpasir, liat berdebu dan liat. Tekstur merupakan salah satu sifat morfologi tanah
yang penting, Karena vaiasi tekstur dapat digunakan untk menduga sejarah
Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan palng atas hingga
bebatuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-
C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah,
meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon O-A (lapisan) yang biasanya
mempunyai ketebalan dibawah 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti
(Arifin 2010)
Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi fisik, kimia, dan biologi tanah.
dengan pertumbuhan serta kemungkinan pengolahan tanah yang lebih tepat. Adapun
factor pembentuk tanah, maka jadi pootoesi untuk membentuk berbagai jenis tanah
yang disebut tanah. Tiap tanah dicirikan oleh susunan horizon tertentu. Secara umum
dapt di sebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama.
Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, dan difat morfologinya
(Harahap 2014).
Bahan organic tanah merupakan sisa-sisa jaringan tumbuhan yang telah tua.
yang dapat di serap oleh perakaran tanaman secara berkelanjutan dan akrab
lingkungan. Bahan organic merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat
penting dalm pembentukan agregat tanah yang stabil, sehingga bahan organic penting
dalam pembentukan struktur tanah. Kurangnya bahan organic pada tanah dapat
menyebabkan erosi tanah. Idhkam meyatakan bahwa salah satu cara untuk
mengurangi erosi tanah dan perbaikan sifat fisik tanah adalah dengan penambahan
organic. Diduga dengan percampuran bahan organic dalam tanah dapat mengurangi
erosi tanah dan aliran permukaan, serta menambah unsur hara dalam tanah yang
Serasah adalah lapisan tanah bagian atas yang terdiri dari bagian tumbuhan yang
telah mati seperti guguran daun, ranting dan cabang, bunga dan buah, kulit kayu serta
bagian lainnya, yang menyebar di permukaan tanah di bawah hutan sebelum bahan
sementara secara berangsur akan melepaskan ke tanah bersama dengan bahan organik
berbentuk zarah yang larut, memperbaiki struktur tanah, dan menaikkan kapasitas
penyerapan. Produktivitas Serasah Produktivitas serasah adalah jumlah serasah yang
jatuh ke lantai hutan pada periode tertentu per satuan luas arel tertentu (Mindiwati
2008).
dengan kelembapan dan udara. Ukuran mikroskopis dari sebagian besar berakibat
terhadap ruang-ruang ped. Hal ini merupakan akibat structural dan hubungannya
dengan ruang pori yang membuat struktur menjadi penting. Gerakan air dan udara
Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan
tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan
bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antara partikel) dan adhesi (tarik menarik
antara partikel dan air) dengan berbagai kelembapan tanah. Konsistensi tanah
menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dengan tiga kondisi, yaitu: basah,
lembap, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada
kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field capacity). Konsistensi lembap
merupakan penetapan konsistenai tanah pada kondisi air tanah sekitar kapasitas
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul,
sendok semen, semprotan air, papan alas (20 cm x 20 cm), penggris metal.
Kamera digital, kertas atau buku catatan, pensi, aplikasi munsell soil color
2. Tanah dibuat sedalam seratus meter dengan irisan yang tegak lurus
3. Tanah difoto dengan kamera digital jika sudah mencapai seratus meter.
pengukurannya.
dan dibuang.
5. Selanjutnya, apabila tanah terasa sebagai pasir dan tidak juga bisa
pasir (sand).
loamy sand ).
( loam).
9. Apabila gulungan tersebut hanya bisa dibengkokkan membentuk huruf
( clay loam ).
III.4 Hasil
III.4.1 Gambar
n (cm)
O 5 Pale Red - - - -
A 107 Pale Pasir 84-100 0-10 0-18
Brown
B 31 Dusty Pasir 70-90 0-15 0-30
Brown galuh
III.5 Pembahasan
Tanah merupakan kumpulan butiran (agregat) mineral alami yang bisa
dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila agregat tersebut diaduk dalam air atau
kumpulan mineral, bahan organic dan endapan-endapan yang relative lepas (loose),
relative lepas (loose), yang terletak diatas batuan dasar (bedrock). Ikatan antara
butiran yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organic atau oksida-
dapat berisi air, udara maupun keduanya. Proses pelapukan batuan atau proses
Pembentukan tanah dari batuan induknya, dapat berupa proses fisik maupun kimia.
Proses pembentukan tanah secara fisik yang mengubah batuan menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil, terjadi akibat pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau
diantaranya. Umumnya, pelapukan akibat proses kimia dapat terjadi oleh pengaruh
oksigen., karbondioksida, air (terutama yang mengandung asam atau alkali) dan
prosesproses kimia yang lain. Jika hasil pelapukan masih berada di tempat asalnya.
maka tanah ini disebut tanah residual (residual soil) dan apabila tanah berpindah
Warna merupakan sifat fisik tanah yang lebih banyak bdigunakan untuk
cokelat, kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan.
Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu,
cokelat, dan bercak, kerap kali 2-3 warna terjdi dalam bentuk spot-spot, disebut
3 Kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral
sampai warna merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organic maka
kandungan bahan organic tanah maka warna tanah akan tampak lebih
terang. Tanah denngan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab
terdiri atas penggalian, pembajakan, pemindahan tanah dan pemupukan (organik dan
mineral). Kegiatan ini apabila tidak dilaksanakan dengan benar akan berakibat buruk
pada tanah. Diantaranya adalah dapat merusak struktur, menurunkan pH tanah, dan
Sementara itu, pengaruh tidak langsung menusia terhadap pembentukan tanah ialah
mengubah iklim mikro tanah. Seperti diketahui bahwa akar tanaman mengabsorbsi
maupun pucuk tanaman. Jika bagian atas (top) tanaman mati dan jatuh ke permukaan
tanah, maka dekomposisi bahan organik akan membebaskan unsur-unsur itu ke dalam
langsung karena tempat kedudukannya tetap untuk selang waktu yang lama. Pengaruh
vegetasi dapat dilihat dari rasio C dan N (rasio C/N), pH, persentase bahan organik,
Berdasarkan hasil dari praktikum lapangan, pembuatan irisan tegak lurus dengan
bidang atau secara horizontal sedalam 143 cm bertujuan untuk melihat profil tanah.
Lahan yang akan dibuat profil tanah ditutupi oleh serasah dengan vegetasi sisa hutan
alam yang dan berupa rumput dan terdapat pohon disekitar lahan. Lahan yang
digunakan berupa lahan yang terdapat aktifitas manusia seperti lahan tersebut
Dari hasil pemeriksaan profil tanah, lapisan paling atas adalah lapisan O
yangditutupi oleh serasah, rerumputan dan sedikit tumbuhan putri malu yang
memiliki ketebalan sekitar 5 cm. Selanjutnya lapisan A yang memiliki ketebalan 107
cm yang bewarna Pale brown dan terdapat sedikit akar-akar rumput. Lapisan B
Pada lahan ini, tidak ditemukannya lapisan tanah C yang berupa hasil pelapukan
batuan. Tanah di lahan tersebut pada bagian bawah atau lapisan B masih terdapat
sedikit serasah, ini disebabkan karena lahan tersebut merupakan akses jalan masuk ke
dalam dan keluar hutan. Karena lahan tersebut sering di lewati oleh orang-orang, ini
mengakibatkan tanah bagian atas yang terdapat serasah tertimbun ke bawah sehingga
tanah pada lapisan bawah masih terdapat sedikit serasah. Ini merupakan salah satu
pengaruh kegiatan atau pengaruh dari penggunaan lahan yanag digunakan sebagai
akses jalan masuk kedalam hutan atau keluar dari hutan. Pengaruh tersebut dapat
Pada pemeriksaan tekstur tanah, setiap lapisan tanah dibentuk beberapa bentuk
dengan menyemprotkan sedikit air. Pada lapisan A, tanah memiliki tekstur pasir
(sand) karena tanah tidak dapat membentuk bola dan hanya dapat dibentuk seperti
10% silt dan 0-18% clay. Pada lapisan B, tekstur tanahnya adalah galuh (loam) yang
berarti tanah merupakan gabungan atau campuran dari ketiga tekstur tanah tersebut.
Lapisan B mempunyai komposisi partikel tanah sebanyak 70-90% sand, 0-15% silt
berbagai jenis organisme yang dapat dibedakan menjadi jenis hewan (fauna) dan
tumbuhan (flora), baik yang berukuran makro maupun mikro, golongan flora meliputi
golongan fauna meliputi protozoa, nematode, dan cacing tanah (Soetedjo 1991). Di
lahan tersebut didapatkan beberapa hewan yang berukuran kecil yang dapat dilihat
langsung dengan mata tanpa harus menggunakan mikroskop, salah satunya cacing
tanah.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Pembuatan profil tanah dapat dilakukan dengan cara membuat irisan tanah yang
2. Lapisan tanah terdiri dari lapisan O, lapisan A, lapisan B dan lapisan C yang dapat
3. Karakteristik tanah dapat di tentukan dengan melihat lapisan tanah, warna dan
tekstur tanahnya.
4. Setiap lapisan tanah memiliki tekstur tanah yang berbeda berdasarkan komposisi
IV.2 Saran
Untuk praktikum kedepannya, sebaiknya praktikan dapat dating tepat waktu dan tidak
mengulur waktu agar kita dapat memulai praktikum lapangan sesuai jadwal dan
membaca dan memahami materi yang di praktikum kan begitu pula dengan cara
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Moch. 2020. Kajian sifat fisik tanah dan berbagai penggunaan lahan dalam
12(2):72-144.
Foth, Henry D. 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hanafiah, K. A. 2012. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harahap, E., Aziza, N., dan Affandi, A. 2014. Menetukan tekstur tanah dengan
Juarti. 2016. Analisis indeks kualitas tanah andisol pada berbagai penggunaan lahan
desa Sumber Brantas Kota Batu. Jurnal Pendidikan Geografi 2(1): 131-144
Madjid, Abdul. 2010. Defenisi Tanah, Fungsi dan Profil Tanah. Sriwijaya University
Press, Palembang.
Margolang, R.D., Jamilah, dan M. Sembiring. 2015. Karakteristik beberapa sifat
fisik, kimia. Dan biologi tanah pada system pertanian organic. Jurnal
Mindawati, N. dan Pratiwi. 2008. Kajian penetapan daur optimal hutan tanaman
ditinjau dari kesuburan tanah. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 5(2): 109-
118.
Yogyakarta.
Yogyakarta.
LAMPIRAN