Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK

DAN
LINGKUNGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Secara epistemologi, kata ‘akuntasi sektor publik’ akan dieksplorasi. Dari
berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme
akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktek organisasi publik.
Dari berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak keberhasilan penerapa
dasar akrual di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik
didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat yaitu diartikan sebagai mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di
lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen- departemen dibawahnya, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, dan LSM-LSM termasuk yayasan-yayasan sosial. (Bastian,
1999).
Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu,
(politik, ekonomi hukum, dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-
beda. Dari sudut pandang ekonomi sektor publik dapat dipahami sebagai suatuentitas
(kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan
pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor usaha swasta, misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik
seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan
tetapi untuk tugas tertentu tugas sektor publik tidak dapat digunakan oleh sektor swasta,
misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik
dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada sektor usaha.
Organisasi sektor publik merupakan barang publik. Barang publik merupakan
komoditas non-rivalry (bukan komoditas yang bersaing) dan non-excludability (bukan
komoditi yang tidak diproteksi). Organisasi sektor publik bertujuan untuk
mensejahterahkan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.

ZAHARA SAPUTRI Page 1


001104302020
Karakteristik Utama OSP yaitu : 1) Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan
finansial, melainkan untuk mencapai suatu misi atau tujuan tertentu. 2) Dimiliki secara
kolektif oleh publik. 3) Kepemilikan atas sumber daya tidak digambar-kan dalam bentuk
saham sehingga tidak dapat diperjualbelikan. 4) Keputusan-keputusan yang terkait dengan
kebijakan maupun operasi sering kali didasar-kan pada konsensus.
Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta yaitu : (1) Kedua sektor merupakan
bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi. (2) Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu
kelangkaan sumber daya, sehingga dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi
secara ekonomis, efisien dan efektif. (3) Proses pengendalian manajemen termasuk
manajemen keuangan pada dasarnya sama di kedua sektor. Sama-sama membutuhkan
informasi yang handal dan relevan. (4) Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan
ketentuan hukum lain yang disyaratkan untuk dipatuhi.
Tujuan akuntansi sektor publik yaitu : (1) memberikan informasi yang diperlukan
untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alkasi suatu sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen. (2)
memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi
wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan
akuntabilitas.
Value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
didasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
 Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah
 Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input yang terendah untuk
mencapai output tertentu.
 Efektifitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan output.
Sifat dan karakteristik akuntansi sektor publik yaitu Akuntansi merupakan suatu
aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus memiliki
manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor
swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.

ZAHARA SAPUTRI Page 2


001104302020
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa
tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (Management Control).
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan
sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah
untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana
publik. Tujuan ini terkait dengan akuntanbilitas (Accountability).
Sejarah Akuntansi Sektor Publik telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi
(Vernon Karn;1998 dalam Indra Bastian;2001). Kemunculannya dipengaruh interaksi yang
terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat (semangat kapitalistik,
peristiwa ekonomi dan politik, serta inovasi teknologi). Praktik pencatatan telah dilakukan di
zaman Mesir Kuno, dalam bentuk laporan bulanan oleh Mentri kerjaan terkait dengan hasil
pungutan pajak. Di masa Babilonia, pencatatan untuk setiap pendapatan dan produksi. Di
masa Yunani, pemerintah (“phartenon”) yang berkuasa membagi berbagai sumber
pendapatan yang diterima secara adil Diakhir abad ke-14, ditemukan bukti transaksi
keuangan antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat di Genoa.
Sejarah akuntansi sektor publik di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan
pencatatan atas keuangan negara mengikuti tatacara Pemerintahan Hindia Belanda. Masih
berdasarkan sistem kameral (pengendalian kas belaka). Reformasi keuangan negara melalui
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, tidak hanya pengembangan SAK yang
lebih baku, tetapi juga pada pengembangan teknik dan sistem yang lebih handal.

B. AKUNTABILITAS PUBLIK
Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin
meningkatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik pada organisasi sektor publik
seperti pemerintah pusat dan daerah unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga
negara. tuntutan akuntabilitas ini terkait dengan perlunya transparansi dan pemberian
informasi kepada publik dalam rangka memenuhi hak-hak publik.
Pengertian akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang saham (agent) untuk
Memberikan pertanggungjawaban menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala

ZAHARA SAPUTRI Page 3


001104302020
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab jawab kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas terdiri dari dua macam yaitu : akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas
horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas dolanan kepada otoritas
yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja dinas kepala pemerintah
daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat
kepada MPR. Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi :
1. Akuntabilitas Kejujuran Dan Akuntabilitas Hukum
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,
sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
2. Akuntabilitas Proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan informasi informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi. Termanifestasi
melalui pemberian pelayanan publik yang cepat responsif dan biaya murah.
Pengawasan dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas proses dapat dilakukan dengan ada
tidaknya mark-up dan pungutan yang lain diluar yang ditetapkan dan pemborosan yang
menyebabkan pemborosan sehingga menjadikan mahalnya biaya pelayanan publik dan
kelambanan pelayanan. Serta pengawasan dan pemeriksaan terhadap proyek proyek
tender untuk melaksanakan proyek proyek publik
3. Akuntabilitas Program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai atau tidak dan apakah setelah mempertimbangkan alternatif program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
4. Akuntabilitas Kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban gambar pusat maupun
daerah atas kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat
luas.

ZAHARA SAPUTRI Page 4


001104302020
Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecenderungan
menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tersebut akuntansi sektor publik dituntut
dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara efektif dan
efisien serta memfasilitasi tercapainya.

C. PRIVATISASI
Di Indonesia masih banyak BUMN dan BUMD yang dijalankan secara efisien.
Efisiensinsi yang dialami tersebut disebabkan adanya intervensi politik sentralisasi dan
manajemen yang buruk.
Di era globalisasi BUMN dan BUMD menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan
antara lain :
1. regulation and political pressure, BUMN/BUMD dituntut memberikan bagian laba
kepada Pemerintah (Pusat/Daerah).
2. social pressure, BUMN/BUMN dituntut utk menghasilkan barang/jasa dgn efisien dan
murah. (subsidi).
3. seeking behaviaor, perilaku mengeruk kekayaan BUMN/BUMD untuk pribadi.
4. economic & efficiency, BUMN/BUMD dituntut bekerja secara ekonomis dan efisien
serta dikelola secara profesional.
Privatisasi merupakan salah satu upaya reformasi perusahaan publik untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi berarti
pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial
dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang.

D. OTONOMI DAERAH
Perkembangan akuntansi sektor publik khususnya di Indonesia semakin pesat seiring
dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah
tetapi pelimpahan beberapa wewenang pemerintah lebih hak swasta dalam bentuk privatisasi.
Otonomi Daerah dilakukan melalui desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat : (1)
mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan
; (2) mendorong pemerataan hasilnya.
Otonomi Daerah bertujuan memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui
pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang lebih rendah
yang memiliki informasi yang paling lengkap.

ZAHARA SAPUTRI Page 5


001104302020

Anda mungkin juga menyukai